Bioper [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

Bioper [PDF]

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi perikanan adalah suatu ilmu pengetehuan yang mempelajari keadaan ikan yai

14 0 313 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

1



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi perikanan adalah suatu ilmu pengetehuan yang mempelajari keadaan ikan yaitu sejak individu ikan tersebut menetas kemudian makan, tumbuh, bereproduksi, dan akhirnya mengalami kematian secara alami atau oleh karena faktor lain. Pengetahuan itu akan menguraikan tentang aspek–aspek biologi individu dari spesies ikan. Ikan merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang bersifat poikilotermis (berdarah dingin), memiliki ciri khas pada tulang belakang, insang dan siripnya serta tergantung pada air sebagai medium untuk kehidupannya. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin. Dari berbagai ilmu dalam biologi perikanan terdapat pelajaran tentang fekunditas. Fekunditas pada ikan menunjukan kemampuan induk ikan untuk menghasilkan anak ikan dalam suatu pemijahan. Tingkat keberhasilan suatu pemijahan ikan dapat dinilai dari presentase anak ikan yang dapat hidup terus terhadap fekunditas. Dengan demikian apabila diperlukan dapat dilakukan usahausaha perbaikan untuk meningkatkan produksi anak ikan. Terdapat juga kajian isi lambung ikan yang merupakan kajian tentang hubungan antara komposisi pakan alami dalam lambung dan habitatnya, baik yang bersifat planktonik, bentik maupun nektonik dan lainnya. Berdasarkan makanannya secara garis besar ikan dapat digolongkan menjadi herbivora, karnivora, dan omnivora.



1



2



Studi isi lambung ikan berkaitan erat dengan food habits dan feeding habits. Food habits dapat digunakan untuk mengetahui hubungan ekologi dengan organisme di dalam perairan, misalnya pemangsaan, persaingan dan rantai makanan. Feeding habits adalah bagaimana cara memakan ikan secara alami. Sehingga dapat menentukan nilai gizi alamiah ikan disamping melihat hubungan ekologis dalam tropic level. Prinsip yang kemudian dikembangkan adalah dengan mengidentifikasi pencernaan. Makanan alami terdiri dari berbagai jenis tumbuhan maupun hewan diperairan. Pengetahuan ikan terus berkembang seiring berjalanya waktu. Dilihat dari perkembanganya, pengetahuan tentang ikan merupakan hasil dari keingintahuan yang selalu ada pada diri manusia tentang alam dan dari kebutuhan manusia akan keterangan yang berkaitan dengan jenis ikan yang dimanfaatkan. Ikan dalam fungsinya sebagai sumber protein yang besar bagi kebutuhan dan kelengkapan gizi manusia, sehingga mengharuskan manusia untuk mempelajari lebih lanjut tentang ikan. Praktikum Biologi Perikanan ini dilaksanakan untuk menerapkan semua materi yang ada dalam perkuliahan. Praktikum ini mempelajari tentang ciri morfologi ikan, tingkat kematangan gonad, fekunditas serta kajian jenis makanan yang ada di lambung ikan. B. Tujuan Praktikum Adapun tujuan praktikum adalah sebagai berikut : 1. Pengamatan Morfologi Ikan yaitu untuk mengetahui bentuk tubuh, ukuran tubuh, bentuk sisik, bentuk sirip, bentuk mulut, bentuk sirip ekor, ciri khusus ikan dan organ dalam tubuh ikan.



2



3



2. Menghitung fekunditas pada ikan. 3. Menganalisis tingkat kematangan gonad (TKG) ikan. 4. Mengetahui jenis makanan yang ada didalam lambung ikan.



3



4



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



Ikan adalah hewan berdarah dingin, ciri khasnya adalah mempunyai tulang belakang, insang dan sirip, dan terutama ikan sangat bergantung atas air sebagai medium dimana tempat mereka tinggal. Ikan memiliki kemampuan di dalam air untuk bergerak dengan menggunakan sirip untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sehingga tidak tergantung pada arus atau gerakan air yang disebabkan oleh arah angin (Burhanuddin, 2008). Pengenalan struktur ikan tidak lepas dari morfologi ikan yaitu bentuk luar ikan yang merupakan ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat dalam mempelajari jenis-jenis ikan. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut di perairan. Bentuk luar ikan seringkali mengalami perubahan dari sejak larva sampai dewasa, misalnya dari bentuk bilateral simetris pada saat masih larva berubah menjadi asimetris pada saat dewasa. Bentuk tubuh ikan merupakan suatu adaptasi terhadap lingkungan hidupnya atau merupakan pola tingkah laku yang khusus (Pariwara, 2010). Fekunditas menunjukan kemampuan induk ikan untuk menghasikan anak ikan dalam suatu pemijahan. Tingkat keberhasilan suatu pemijahan ikan dapat dinilai



dari



persentase



anak



ikan



yang



dapat



hidup



terus



terhadap



fekunditas.Dengan demikian apabila diperlukan dapat dilakukan usaha-usaha perbaikan untuk meningkatkan produksi anak ikan.Selain itu pengetahuan fekunditas berguna pula untuk mempelajari tentang sistematik dinamika populasi atau produktivitas (Rumimohartarto,2001).



4



5



Berdasarkan kepada kebiasaan hidup dalam lingkungannya akan mempunyai mulut yang berbeda-beda untuk mengambil makanannya. Letak mulut ikan ada yang inferior, terminal, dan superior. Praktikum kajian isi lambung pada ikan ini untuk mempelajari kebiasaan makan ikan pada yang dasarnya adalah untuk mengetahui kualitas dan kuantitas makanan yang dimakan ikan, sehingga dapat menentukan nilai gizi alamiah ikan di samping melihat hubungan ekologis dalam tropic level. (Effendie, 1997). ikan betutu adalah ikan air tawar yang memiliki penampilan sangat khas sehingga mudah di ingat. Dengan ketahanannya berjam – jam tanpa bergeser dari tempatnya, betutu mendapat sebutan ikan malas atau ikan bodoh karena bila kenyang tak mau menyentuh makanan di hadapannya sekalipun. Bagi yang awam, betutu sering kali disamarkan dengan ikan gabus karena sepintas memang ada keserupaan. Namun, bila di amati, antara keduanya terdapat perbedaan yang cukup mencolok. Betutu termasuk keluarga besar Eleotridae yang memiliki kekerabatan dengan keluarga Gobiidae (Beloso) di laut. Keluarga Eleotridae sendiri terdiri atas beberapa spesies yang morfologinya hampir mirip sehingga mesti teliti dan cermat dalam mengindentifikasinya, (Lie Sieuw Foey, 1968). Betutu (Oxyeleotris marmorata) memiliki nama lokal yang beragam yaitu bloso, ikan malas, ikan bodoh (Jawa) bakut, batutuk, belutu, ikan hantu (Kalimantan); bakut, beluru, bekutut (Sumatera). Nama yang paling populer adalah betutu sekaligus digunakan sebagai nama resmi dalam dunia perikanan di Indonesia, (Komarudin ,2000). Klasifikasi dari ikan Betutu (Lie Siauw foey, 1968 dalam Komarudin, 2000):



5



6



Kingdom



: Animalia



Filum



: Chordata



Superkelas



: Pisces



Kelas



: Actinopterygii



Ordo



: Perciformes



Subordo



: Gobiodea



Family



: Eleotridae



Species



: Oxyeleotris marmorata



6



7



BAB III METODE PRAKTIKUM



A. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 22 Desember 2015 pukul 10.00-12.30 WITA. Bertempat di Laboratorium Ichtyologi Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. B. Alat dan Bahan. Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini, yaitu : No.



Nama Alat



Kegunaan



1



Gunting Bedah



Untuk memebedah ikan



2



Tisu



Untuk alas membedah ikan



3



Cutter



Untuk membelah tubuh ikan



4



Timbangan



Untuk mengukur berat ikan



5



Nampan Plastik



Untuk menampung ikan



6



Alat Tulis



Untuk mencatat hasil praktikum



7



Penggaris



Untuk mengukur panjang ikan



8



Mikroskop



Untuk mengamati sisik ikan



9



Pinset



Untuk menjepit dan membuka isi perut ikan



Bahan yang dipakai dalam praktikum ini, yaitu : No. 1



Nama Bahan



Kegunaan



Betutu (Oxyeleotris marmorata)



Sebagai ikan yang diamati.



7



8



2



Telur ikan



Untuk menghitung fekunditas



C. Prosedur Kerja 



Mengambil ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata).







Menggambar ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) secara utuh, mengukur berat ikan dan kemudian mengukur panjang total, panjang dari ujung terdepan sampai bagian terluar lekukan ekor, dan panjang baku ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) tersebut.







Mengambil sisik ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) tersebut pada bagian punggung untuk menentukan jenisnya, kemudian mengamati di bawah mikroskop.







Melakukan pembedahan pada ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) yang dimulai dari kepala sampai menuju kebagian punggung atas sehingga ikan terbentuk seperti kupu-kupu.







Menggambar semua isi perut ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata)







Menghitung fekunditas dengan metode Van Bayer.



1. Menghitung Fekunditas  Mengambil telur ikan.  Melakukan pengukuran terhadap diameter telur pada bagian ujung atas, tengah dan bawah. Kemudian merata-ratakan hasilnya. 2.



Menganalisis Jenis Makanan Yang ada Pada Lambung Ikan  Mengambil lambung ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata).  Mengambil sebagaian dari isi lambung ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) dengan menggunakan pipet, kemudian meletakkan di atas kaca dan mengamati hasilnya.



8



9



BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil Pengamatan Sifat Morfologi Kualitatif Tubuh Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) Adapun hasil yang didapat dari praktikum biologi perikanan adalah :



Gambar 1. Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) secara utuh. Keterangan Gambar : 1. Mulut 2. Mata 3. Hidung



5. Operculum 6. Sirip dada 7. Sirip dubur



9



8. Sirip punggung 9. Sirip ekor



10



Gambar 2. Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) Secara Utuh dan Pengukurannya. KeteranganGambar : Panjang total : 24 cm Panjang Baku : 21 cm Berat Ikan : 86,87 gram



Gambar 3. Jenis Tipe Sisik Betutu (Oxyeleotris marmorata). Keterangan Gambar : 1. Jenis sisik cycloid



Gambar 4. Bentuk Ekor Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata).



10



11



2. Pengamatan



Organ



Dalam



Tubuh



Ikan



Betutu



(Oxyeleotris



marmorata)



Gambar 5. Organ dalam perut Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata)



Keterangan Gambar : 1.Usus 2.Lambung



Gambar 6. Usus Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) Keterangan Gambar : Panjang usus : 8 cm 3. Perhitungan fekunditas dengan Metode Van Bayer Hasil perhitungan fekunditas dengan metode Van Bayer, yaitu : Diketahui : Diameter telur 1 = 0.76 mm



11



12



Diameter telur 2 = 0.71 mm Diameter telur 3 = 0.76 mm 2,23 / 3 = 0,74 mm Jadi volume telur = 0,74 mm



1 mm = 0.03937 inchi 1 liter = 1.0567 quart Sehingga, D = 0.74 mm x 0.03937 = 0.291338 inchi V = 4 ml x 1/1000 ml x 1.0567 = 0.0042268 quart Jadi, fekunditas sesungguhnya : = Diameter x Volume = 0.291338 x 0.0042268 = 0,001231 inchi/quart B. Pembahasan Spesimen yang dianalisis adalah ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata). Dari hasil pengukuran morfologi diketahui panjang total tubuh ikan adalah 24 cm dan panjang baku 21 cm sedangkan berat tubuh ikan adalah 86,87 gram. Pengukuran panjang usus Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata), hasil dari panjang usus yaitu 8 cm dan panjang total tubuh Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) adalah 24 cm. Panjang usus Betutu (Oxyeleotris marmorata) lebih pendek dari pada panjang total tubuh, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) adalah ikan karnivora Adapun hasil yang didapat pada praktikum fekunditas ikan terutama ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) maka dapat dilakukan cara perhitungan dengan



12



13



metode Van Bayer, dimana metode ini didasarkan pada penentuan jumlah telor keseluruhan dan disusun pada garis sepanjang 1 cm maka telor yang memenuhi yaitu sebanyak 0,74 mm. Fekunditas relatif adalah jumlah telur per satuan berat atau panjang, fekunditas relatif adalah ovari per satuan berat dengan panjang ikan. Penggunaan fekunditas relatif dengan satuan berat lebih mendekati pada kondisi ikan itu sendiri dari pada dengan panjang. Fekunditas individu akan sukar diterapkan untuk ikan-ikan yang mengadakan pemijahan beberapa kali dalam satu tahun. Karena mengandung telur dari berbagai tingkat dan akan lebih sulit lagi menentukan telur yang benar-benar akan dikeluarkan pada tahun yang akan datang.



13



14



V. PENUTUP



A. Kesimpulan 1



Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata) termasuk ke dalam ikan karnivora. Ikan kerbivora memilki usus lebih pendek dari panjang total tubuhnya.



2



Dari hasil pengamatan morfologi Betutu (Oxyeleotris marmorata) diketahui panjang total tubuh 24 cm dan berat 86,87 gram, memiliki bentuk sisik cycloid serta ekor yangyang berbentuk membundar.



3



Fekunditas telur ikan adalah hasil perkalian antara diameter telur dengan dengan volume telur. Diameter telur erat kaitannya dengan fekunditas semakin kecil diameter telur maka semakin besar fekunditasnya, dan sebaliknya.



B. Saran Dalam praktikum ini, hendaknya asesten dosen memberikan pengarahan yang jelas sehingga praktikan tidak bingung dalam pelaksanaan praktikum. Dan dapat melaksanakan praktikum dengan benar.



14



15



DAFTAR PUSTAKA



Burhanuddin, 2008. Laporan Modul Pembelajaran Program Transformasi Dari Teaching Ke Learning . Universitas Hasanuddin Makassar Effendi, ikhsan. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara: Jakarta Ostergaard. 2009. The Biology Fisheries. Australian: Academic Press. Pariwara, Intan.2010.Buku Biologi Untuk SMU. Jakarta. Rumimohartarto, Kasijan. 2001. Biologi Laut. Jakarta: Djambatan. Saanin. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binacipta: Bogor.



15