Biostatistik - Kelompok E - Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH BIOSTATISTIK “Konsep Biostatistik dan Pengumpulan Data” Dosen Pengampu : Dr.dr Susmiati M.Biomed



DIAJUKAN OLEH: KELOMPOK E NAFHANIA NUR EFNIYATI



(1711313023)



MIFTAH FAUZYAH



(1711313037)



DHEANA MUTIA



(1711313025)



NATASHA IRMAYUNI



(1711313043)



SHOFIYYAH MAGHFUROH



(1711313029)



INDAH MARDIANI



(1711313045)



NISYA DWI ADHILA



(1711313031)



KRISTINA WANGGUAY



DEA ANGELABERTI



(1711313033)



SINCE OLIVIA RUMATRAY (1711319003)



TIKA NELSYA PUTRI



(1711313035)



JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2020



(1711319001)



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kami kirimkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa , karena atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Konsep Biostatistik dan pengumpulan data”. Pada makalah ini kami tampilkan hasil diskusi kami, kami juga mengambil beberapa kesimpulan dari hasil diskusi yang kami lakukan. Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, diantaranya: 1.    Yang terhormat Ibu Dr.dr Susmiati M.Biomed, selaku dosen Pengampu mata kuliah Biostatistik 2.    Pihak-pihak lain yang ikut membantu dalam pelaksanaan maupun proses penyelesaian makalah ini. makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses pembelajaran. Namun, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun pembahasan dalam makalah ini, sehingga belum begitu sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki kekurangan- kekurangan tersebut sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Padang, 28 Agustus 2020



Penulis



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan statistik dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak memegang peranan yang cukup penting, meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Misalnya seorang ibu rumah tangga menggunakan statistik untuk mengetahu berapa rata-rata pengeluarannya selama sebulan. Statistik juga digunakan di Pemerintahan, industri, Rumah Sakit, Perusahaan Swasta dan lain sebagainya untuk perencanaan dan penyusunan program-program yang didasari atas fakta di lapangan, dengan kata lain harus berdasarkan data real. Dari data tersebut kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Dalam bidang kesehatan kehadiran statistik sangat banyak sekali manfaat dan kegunaannya seiring dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan bidang kesehatan tersebut. Oleh sebab itu pemahaman terhadap statistik sudah menjadi suatu keharusan, khususnya bagi para mahasiswa kesehatan, akademisi dan praktisi bidang kesehatan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pengertian konsep biostatistik ? 2. Bagaimanakah jenis-jenis biostatistik ? 3. Apa pengertian data? 4. Bagaimana skala pengukuran ? 5. Bagaimanakah metode pengumpulan data? 1.3 Tujuan 1. Mengetahui pengertian biostatistik 2. Mengetahui jenis-jenis biostatistik 3. Mengetahui pengertian data 4. Mengetahui skala pengukuran 5. Mengetahui metode pengumpulan data.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Menurut Kendal & Stuart Statistik merupakan cabang dari metode ilmiah yang berkaitan dengan pengumpulan data yang dikumpulkan dengan mengukur sifat-sifat dari populasi yang ditemukan. Sedangkan menurut Anderson & Bancroft statistic merupakan ilmu & seni perkembangan juga metode yang paling tepat dan efektif dalam pengumpulan, mentabulasikan dan menginterprestasikan data-data kuantitatif. Sehingga dapat disimpulkan statistic adalah cabang matematika terapan yang berurusan dengan pengumpulan,analisis, dan interpretasi data dan penggunaan teori probabilitas untuk menaksir parameter populasi. Biostatistik terdiri dari 2 kata yaitu “bio” yang artinya hidup dan “statistic” yang artinya ilmu yang mempelajari data. Biostatistik berati ilmu yang mempelajari data kehidupan seperti : Data Angka Kematian Ibu (AKI), Data kematian bayi (AKABA), data kejadian diare, data jumlah pasangan usia subur dan lain sebagainya. Biostatistik adalah metode yang diterapkan pada ilmu-ilmu kesehatan seperti kedokteran dan kesehatan masyarakat untuk membantu mamahami tentang karakteristik populasi dan hubungan / pengaruh variabel pada populasi. Kegunaan Biostatistik : a. Informasi berguna untuk memberikan informasi tentang : 1) Karakteristik Populasi -



Berapa persen dari populasi yang menderita TB paru ?



-



Berapa rata-rata tekanan darah sistolik populasi obes (BMI > 30)



2) Hubungan / pengaruh variabel pada populasi -



Apakah merokok berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung coroner (PJK) ?



-



Apakah pemberian metilpredniolon dapat mengurangi motalitas pasien dengan tetanus ?



b. Informasi berguna untuk membantu mengambil keputusan, membuat perencanaa, atau memecahkan masalah



2.2 Ruang Lingkup Statistik a. Statistik deskriptif Merupakan metode statistic yang bertujuan untuk membuat deskripsi atau gambaran tentang suatu variabel penelitian, misalnya gambaran pengetahuan ibu tentang diare. Hal ini dapat dilakukan pengumpulan data terhadap variabel pengetahuan tentang diare melalui kuesioner, melakukan pengolahan data, analisa data secara univariat atau deskripsi (berupa frekuensi dan persetanse, mean, median, modus, standar deviasi dan lainnya) namun perlu diingat bahwa dalam statistic deskriptif tidak dilakukan uji hipotesa atau uji statistic. b. Statistic inferensial Merupakan metode statistic yang bertujuan untuk membuat ramalan , tafsiran atau dugaan tentang adanya pengaruh atau hubungan diantara variabel yang diteliti. Misalnya pengaruh dukungan suami terhadap tingkat kecemasan istri dalam bersalin. Dapat dilakukan pengumpulan data terhadap variabel dukungan suami dan variabel tingkat kecemasan istri dalam bersalin, selanjutnya dilakukan pengolahan data. Kemudian lakukan uji hipotesa atau dugaan apakah terdapat pengaruh dukungan suami terhadap tingkat kecemasan istri dan tahap penyajian data. Statistik inferensial dibagi 2 : 



Parametrik Metode statistic yang digunakan untuk membuat ramalan, tafsiran atau dugaan pada data yang berdistribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas. Syarat Penggunaan : 1. Sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal 2. Pada Uji T atau Uji F untuk dua sampel atau lebih kedua sampel diambil dari dua populasi yang mempunyai varian sama 3. Data yang digunakan haruslah berskala interval dan rasio. Contoh : Tinggi badan (cm)



4. Jumlah data (sampel) dangat kecil namun tidak diketahui apakah populasinya berdistribusi normal atau tidak Kelebihan



: Kesimpulannya statistic yang diambil lebih kuat daripada menggunakan statistic non parametric



Kekurangan



: Tidak dapat digunakan pada data yang tidak berdistribusi normal atau tidak diketahui distribusinya.



Contoh Uji Statistik : (1) Korelasi pearson product moment (2) Uji regresi (3) Uji T ( 4) Anova (Analysis of varian) (5) Uji Z 



Non Parametrik Metode statistic yang digunakan untuk membuat ramalan, tafsiran atau dugaan pada data yang tidak berdistribusi normal atau tidak memenuhi asumsi normalitas. Syarat penggunaan : 1. Untuk data yang tidak berdistribusi normal 2. Untuk data yang tidak mempunyai varian sama 3. Data yang digunakan bersakal nominal dan ordinal. Contoh : sikap (setuju atau tidak ) Kelebihan



: Dapat digunakan pada data yang tidak berdistribusi normal atau tidak diketahui distribusinya.



Kekurangan



: Kesimpulannya statistic yang diambil lebih lemah.



Contoh Uji Statistiknya : (1) Uji Chi Kuadrat



(2) Uji Fisher test (3) Uji Kolmogorov Smirnov (4) Uji Mc Nemar Test (5) Uji Korelasi spearman rank (6) Uji Mann Whitney 2.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Pengertian yang dapat diambil dari definisi tersebut ialah bahwa dalam penelitian terdapat sesuatu yang menjadi sasaran, yaitu variabel, sehingga variabel merupakan fenomena yang menjadi pusat perhatian penelitian untuk diobservasi atau diukur. a. Pengertian Variabel Penelitian Menurut Ahli (Pakar) Menurut Suharsimi Arikunto (1998), pengertian variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2009), pengertian variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. b. Klasifikasi Variabel Penelitian Variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan skala pengukurannya, konteks hubungannya, dan dapat tidaknya variabel dimanipulasi. Variabel Penelitian Berdasarkan skala pengukurannya Yaitu : 1) Variabel nominal Variabel nominal merupakan variabel dengan skala paling sederhana karena fungsinya hanya untuk membedakan atau memberi label suatu subjek atau kategori. Contoh variabel nominal: jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). 2) Variabel ordinal Variabel ordinal adalah variabel yang dibedakan menjadi beberapa secara bertingkat, contoh status sosial ekonomi : rendah, sedang, tinggi. 3) Variabel interval



Variabel interval adalah variabel yang selain dimaksudkan untuk membedakan, mempunyai tingkatan, juga mempunyai jarak yang pasti atau satu kategori dengan kategori lainnya, contoh prestasi belajar : 5, 6, 7, 8, dst. 4) Variabel rasio Variabel



rasio



merupakan



variabel



selain



berisfat



membedakan,



mempunyai tingkatan yang jaraknya pasti, dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama, contoh : berat badan, tinggi badan, dst. c. Variabel Penelitian Berdasarkan konteks hubungannya Variabel dalam suatu penelitian jumlahnya bisa lebih dari satu. Variabel-variabel tersebut saling berhubungan dan jika ditinjau dari konteks ini variable dibedakan menjadi 1. Variabel bebas atau independent variable Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel lainnya, yaitu variable terikat. 2. Variabel terikat atau dependent variabel Variabel terikat merupakan variabel yang nilainya tergantung dari nilai vaiabel lainnya. 3. Variabel moderator atau variable intervening Variabel moderator merupakan variable yang juga mem-pengaruhi variabel terikat, namun dalam penelitian penga-ruhnya tidak diutamakan. 4. Variabel perancu (confounding variable) Variabel perancu merupakan variabel yang berhubungan variabel bebas dan variabel terikat, tetapi bukan variable antara. 5. Variabel kendali Variabel kendali merupakan variabel yang juga mem-pengaruhi variabel terikat, tetapi dalam penelitian keberadaannya dijadikan netral. 6. Variabel rambang Variabel rambang merupakan variabel yang juga ikut mempengaruhi variabel terikat namun pengaruhnya tidak begitu berarti, sehingga keberadaan variabel ini dalam penelitian diabaikan.



d. Variabel Penelitian Berdasarkan dapat tidaknya variabel penelitian dimanipulasi Ada variabel di mana peneliti dapat melakukan intervensi dan ada pula variable di mana peneliti tidak dapat melakukan intervensi. Atas dasar tinjauan ini, variabel dibedakan menjadi: 1) Variabel dinamis, adalah variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi oleh peneliti, contoh : metoda mengajar, teknik pelatihan, strategi pembiasaan, dst. 2) Variabel statis, merupakan variabel yang tidak dapat diintervensi atau dimanipulasi oleh peneliti, contoh : jenis kelamin, umur, status perkawinan, dst. e. Hubungan Antar Variabel Penelitian Hubungan antar variabel penelitian dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu : hubungan asimetris, hubungan simetris, dan hubungan timbal balik (Machfoedz, 2007: 29). 



Hubungan asimetris Pada hubungan asimetris, suatu variabel atau variabel-variabel bebas berhubungan dengan variabel atau variabel-variabel terikat.Hubungan variabel asimetris dibedakan menjadi dua, yaitu:







Hubungan variabel bivariat: hubungan antara dua variabel. Contoh hubungan asimetris bivariat : hubungan kecerdasan intelektual (X) dengan prestasi belajar (Y). Siswa yang mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi, presteasi belajarnya juga tinggi.Secara visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:







Hubungan variabel multivariat: hubungan antara tiga variabel atau lebih. Contoh hubungan asimetris multivariate: Hubungan kecerdasan intelektual (X₁), kecerdasan emosional (X₂), dan motivsi belajar (X₃) dengan prestasi belajar (Y). Secara visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut







Hubungan simetris Hubungan variable secara simetris artinya ada hubungan antara dua variabel, tetapi variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variable lainnya. Contoh hubungan variable secara simetris:



Variabel tinggi badan (Y₁) dan variable berat badan (Y₂) merupakan variable terikat yang dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X). Kedua variable terikat berhubungan tetapi variable yang satu tidak diengaruhi variable lainnya. Secara visual hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: 



Hubungan timbal balik Hubungan variabel dikatakan bersifat timbal balik jika variabel yang satu mempengaruhi variabel lainnya dan sebaliknya. Contoh hubungan variabel secara timbal balik: Variabel rasa percaya diri (X) mempengaruhi prestasi belajar (Y) dan sebaliknya, prestasi belajar juga



mempengaruhi rasa percaya diri. Hubungan semacam ini dapat digambarkan sebagai berikut:



2.4 Sumber Data Penelitian 1. Pengertian Sumber Data Menurut Suharsimi Arikunto (2010): yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan – pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Sumber data adalah tempat didapatkannya data yang diinginkan. Pengetahuan tentang sumber data merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih sumber data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Misalnya suatu penelitian tentang beberapa jenis penyakit yang sedang diderita oleh masyarakat di suatu daerah untuk itu dilakukan survei didaerah tersebut. Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data primer contohnya adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya. 2. Jenis Sumber Data Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data, maka disingkat “3P” untuk mengidentifikasi dimana data menempel, yaitu:



a) Person yaitu sumber data yang bia memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. b) Place yaitu sumber data yang menyajikan data berupa tampilan keadaan diam atau bergerak. Diam misalnya: ruangan, alat-alat dan wujud benda. Sedangkan Bergerak misalnya: aktivitas, laju kendaraan, dan kegiatan belajar mengajar. c) Paper yaitu data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, serta gambar atau simbol-simbol lain seperti batu, kayu, tulang yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi. Menurut Sugiyono (2008): Sumber data juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu 



Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti.







Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, misalnya lewat orang lain atau pun lewat dokumen. Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) dalam J.Moleong (2009) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dam tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. Adapun jens-jenis data tersebut ialah: 1) Kata – kata dan Tindakan Kata – kata dan tindakan orang – orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis atau melaui perekaman video / audio tapes, pengambilan foto atau film. 2) Sumber Tertulis Walaupun dikatakan bahwa sumber selain kata dan tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi.



3) Foto Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Ada dua kategori foto yang dapat dimanfaakan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti itu sendiri. 2.5 Skala Pengukuran Skala pengukuran merupakan sebuah acuan skala yang digunakan untuk menentukan panjang pendeknya skala dalam satuan alat ukur. Data berdasarkan skala pengukurannya merupakan bagian dari data kuantitatif. Proses pengukuran yang menggnakan data kuantitatif dilakukan dan setelahnya dilanjutkan dengan menentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakanberdasarkan skala data. Hal ini bertujuan untuk mengklasifikasi variabel penelitian yang aka diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan teknik analisis data dan tahapan penelitian berikutnya. Skala pengukuran data merupakan seperangkat aturanyang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variabel. Dalam melakukan analisis statistik, perbedaan jenis data sangat berpengaruh terhadap pemilihan model atau alat uji statistik. Tidak sembarangan jenis data dapat digunakan oleh alat uji tertentu. Untuk itu skala pengukuran data (variabel) sangat menentukan dalam uji statistik. Skala menggambarkan prosedur menentukan angka untuk berbagai tingkat pendapat sikap dan konsep lainnya. Hal ini dilakukan dengan dua cara yaitu (i) membuat penilaian tentang beberapa karakteristik dari satu individu dan kemudian menempatkannya secara langsung pada suatu skala yang telah ditentukan dalam kaitannya dengan karakteristik itu dan (ii) menyusun kuesioner sedemikian rupa sehingga skor dari tangapan individu dapat ditempatkan pada suatu skala (Kothari, 2004, hal 76-77) Jadi skala adalah sebuah kontinum, yang terdiri dari tertinggi (dalam hal ini terdapat beberapa karakteristik, misalnya, prefensi, kesukaan, dll) dan titik terendah bersaa dengan beberapa titik tengah antara dua titik ekstrem itu. Posisi titik – skala ini sangat terkait satu sama lain sehingga ketika titik pertama menjadi titik tertinggi, titik kedua menuinjukkan tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan titik ketiga dan seterusnya (Kothari, 2004,



hal 76-77). Angka – angka oengukuran perbedaan derajat dengan sikap / pendapat, dengan demikian, menempatkan individu – individu sesuai dengan posisi mereka didalam skala. Teknik penskalaan dipakai untuk menentukan ukuran kuantitatif dari sebuah konsep abstrak yang sifatnya subjektif. Didalam penskalaan kita memberikan angka pada karakteristik individu sesuai dengan tingkatannya, dari yang terendah hingga yang tertinggi. Model dan uji statistik yang dipilih peneliti sangat berkaitan dengan ukuran data yang digunakan. ukuran data yang berbeda - beda a–an menggunakan alat statistik yang berbeda. Sesuai dengan karakteristiknya, data dapat dibedakan kedalam beberapa skala pengukuran yairu nominal, ordinal, interval, dan rasio. Skala nominal dan ordinal termasuk dalam kategori data kualitatif (non- metrik). Sedangkan skala interval dan rasio termasuk dalam kategori kuantitatif (metrik). Skala Kualitatif 1. Nominal Skala nominal adalah skala pengukuran kualitatif yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengklarifikasi atau membedakan objek. Skala ini tidak memiliki jarak, urutan dan titik origin. Karakteritik: -



Tidak ada peringkat (posisi tidak setara). Contoh : suku, agama dan ras



-



Angka sebatas kode, atau label untuk membedakan. Contoh : 0 =laki – lakit., 1 = perempuan



-



Tidak bisa dilakukan perhitungan matematik.



2. Ordinal Skala ordinal adalah skala pengukuran kualitatif yang memiliki karakteristik nominal tapi terdapat perbedaan derajat, urutan atau peringkat dalam objek tersebut (posisi tidak setara) Karakterikstik : -



Ada peringkat (posisi setara). Contoh : jenjang pendidikan, jenis pekerjaan.



-



Angka sebatas kode. Contoh : 1; Juara 1, 2 : Juara 2, 3 : Juara 3



-



Tidak bisa dilakukan perhitungan matematik.



Skala Kuantitatif 1. Interval Skala interval adalah skala pengukuran kuantitatif yang memiliki katrakteristik nominal dan ordinal serta memiliki indikator jarak. Skala interval memiliki semua informasi skala ordinal, namun memungkinkan kita membandingkan perbedaan antar objek. Berbeda dengan skala rasio, skala ini tidak memiliki lokasi titik nol yang tetap alias bisa berubah – ubah. Hair (2006) membagi skala interval ini menjadi dua yaitu True Class Interval Scale dan Hybrid Ordinally – Interval Scale. True Class Interval Scale adalah skala dimana terdapat perbedaan absolut yang jelas antara setiap poin skala. Hybrid Ordinally – Interval Scale adalah skala ordinal yang ditransformasi kedalam skala interval oleh peneliti. 2. Rasio Skala rasio adalah skala pengukuran kuantitatif yang memiliki karakteristik nominal, ordinal, interval, serta memiliki indikator titik origin yang tidak dapat dirubah (absolut). Penggunaan Skala Pengukuran Skala Nonimal Ordinal Interval



Statiktik Deskriptif Presentase, modus Pr\ersentil, median Kisaran, rata – rata, simpangan baku



Statistika Inferensial Chi – square Korelasi Rank Order Korelasi produk momen, Uji – t, ANOVA, Regresi,



Rasio



Rata geometris



2.6 Metode Pengumpulan Data



Analisis faktor Koefisien Variasi



Metode pengumpulan data berupa suatu perntaan tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian. Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri, namun dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih. Beberapa metode pengumpulan data antara lain: 1. Wawancara Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian (Emzir, 2010: 50). Seiring perkembangan teknologi, metode wawancara dapat pula dilakukan melalui media-media tertentu, misalnya telepon, email, atau skype. Wawancara terbagi atas dua kategori, yakni wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Byrne (2001) menyarankan agar sebelum memilih wawancara sebagai metoda pengumpulan data, peneliti harus menentukan apakah pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan tepat oleh orang yang dipilih sebagai partisipan. Studi hipotesis perlu digunakan untuk menggambarkan satu proses yang digunakan peneliti untuk memfasilitasi wawancara. a) Wawancara terstruktur Dalam wawancara terstruktur, peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang hendak digali dari narasumber. Pada kondisi ini, peneliti biasanya sudah membuat daftar pertanyaan secara sistematis. Peneliti juga bisa menggunakan berbagai instrumen penelitian seperti alat bantu recorder, kamera untuk foto, serta instrumen-instrumen lain. b) Wawancara tidak terstruktur Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaanpertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari masalah yang ingin digali dari responden. 2. Observasi



Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung kepada objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Dimana kegiatan ini dilakukan dengan mencatat informasi yang dilihat, selain melihat juga bisa mendengarkan dan merasakan yang kemudian dicatat seobyektif mungkin. Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai suatu pemusatan untuk mengamati suatu kejadian atau peristiwa dengan menggunakan seluruh indra yang dimiliki oleh peneliti. Oleh karenanya, observasi disebut juga sebagai pengamatan langsung tanpa melibatkan orang kedua atau pihak kedua sebagai perantara. Menurut pendapat Louis Cohen, dkk (2007) mengatakan bahwa observasi sebagai proses penelitian menawarkan kesempatan kepada peneliti untuk mengambil data dari kejadian alami situasi sosial. Kemudian, peneliti dapat melihat langsung yang terjadi di tempat kejadian daripada mengandalkan data bekas atau data kedua. Dari pendapat Louis Cohen dapat disimpulkan bahwa observasi adalah merupakan pengamatan langsung di tempat terjadinya perkara. Seorang peneliti tidak perlu menggunakan catatan atau laporan dari orang lain untuk dapat memperoleh data. Dengan melihat langsung peristiwa sosial yang sedang terjadi, peneliti dapat menganalisa data apa yang dibutuhkannya. Sehingga data yang diambil lebih valid dan autentik daripada menggunakan catatan saja atau laporan dari pihak kedua yang kemungkinan ada perubahan isi. Observasi merupakan metode pengumpulan data yang kompleks karena melibatkan berbagai faktor dalam pelaksanaannya. Metode pengumpulan data observasi tidak hanya mengukur sikap dari responden, namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi. Teknik pengumpulan data observasi cocok digunakan untuk penelitian yang bertujuan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, dan gejalagejala alam. Metode ini juga tepat dilakukan pada responden yang kuantitasnya tidak terlalu besar. Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi dua kategori, yakni:



a. Participant observation Dalam participant observation, peneliti terlibat secara langsung dalam kegiatan sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. b. Non participant observation Berlawanan dengan participant observation, non participant observation merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. c. Angket (kuesioner) Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Iskandar, 2008: 77). Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab. Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun objek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan mereka. d. Studi Dokumen



Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yakni : 



Dokumen primer Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi







Dokumen sekunder Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/ cerita orang lain, misalnya: biografi.



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Biostatistik adalah metode yang diterapkan pada ilmu-ilmu kesehatan seperti kedokteran dan kesehatan masyarakat untuk membantu mamahami tentang karakteristik populasi dan hubungan / pengaruh variabel pada populasi. Biostatistik berguna untuk memberikan informasi tentang kateristik populasi dan hubungan antara variabel. Ada beberapa jenis tipe statistik antara lain statistik deskriptif dan inferial. Dalam pengumpulan data terdapat berbagai teknik sebagai berikut: 1. Wawancara Metode pengumpulan data berupa wawancara ini terbagi atas dua kategori, yaitu : a. Wawancara terstruktur b. Wawancara tidak terstruktur 2. Observasi Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi berbagai kategori, yakni: a. Participant observation b. Non participant observation c. Angket (kuesioner) d. Studi Dokumen 3.2 Saran Kami menyadari dalam pembuatan makalah terdapat kekurangan. Jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, para pembaca bisa memberikan kritikan dan sarannya, guna untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan membaca makalah ini kita dapat mengambil manfaat dan ilmu pengetahuan dari makalah ini guna untuk kahidupan yang lebih baik lagi bagi kita semua.



DAFTAR PUSTAKA Sinaga, Marotar. 2017. Riset Kesehatan : Panduan Praktis Menyusun Tugas Akhir Bagi Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta : Deepublish. Murti, Bhisma.Pengantar Biostatistik. Solo : Fakultas Kedokteran : Universitas Sebelas Maret Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung :Alfabeta. Sumadi Suryabrata, 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Riduwan (2010). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Penerbit Rineka Cipta. Wahyuningrum, Sri Rizky. 2020. Statistika Pendidikan (Konsep Data dan Peluang). Surabaya : PT Jakad Media Publishing Duli, Nikolaus. 2019. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar untuk Penulisan skripsi & Analisi Data dengan SPSS. Sleman : Penerbit Deepublish Hidayat, Taufik. Nina Istiadah. 2011. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19 untuk Mengolah Data Statistik Penelitian. Jakarta : PT Trans Media Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitaif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Group Louis Cohen, Lawrence Manion and Keith Morrison, Research Metods In Education, (New York: Rauthledge Flamer, 2007), p. 92