BJU UMUM Ekonomi Moneter [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)



Nama Mahasiswa



: SALMAN AL FARISYI .............................................



Nomor Induk Mahasiswa/NIM



: 042209485 .............................................................



Tanggal Lahir



: 19/04/1995 .............................................................



Kode/Nama Mata Kuliah



: ESPA4227 / Ekonomi Moneter ...............................



Kode/Nama Program Studi



: 54 / Manajemen-S1 ................................................



Kode/Nama UPBJJ



: 76 / UPBJJ JEMBER ..............................................



Hari/Tanggal UAS THE



: Kamis / 30 Desember 2021 .....................................



Tanda Tangan Peserta Ujian



Petunjuk 1. 2. 3. 4.



Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.



KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA



BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA



Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik



Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Mahasiswa



: SALMAN AL FARISYI ...................................................



NIM



: 042209485 ...................................................................



Kode/Nama Mata Kuliah



: ESPA4227 / Ekonomi Moneter ......................................



Fakultas



: Ekonomi .......................................................................



Program Studi



: Manajemen-S1 .............................................................



UPBJJ-UT



: UPBJJ – UT JEMBER ...................................................



1.



Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.



2.



Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.



3.



Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.



4.



Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya).



5.



Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.



6.



Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.



Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.



Lumajang, 30 Desember 2021 Yang Membuat Pernyataan



SALMAN AL FARISYI



BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA



1. Neraca Pembayaran Indonesia adalah Kondisi perekonomian antar negara yang tidak bisa lepas dari satu negara ke negara lainnya menyebabkan timbulnya daya saing sebagai salah satu faktor yang menentukan dalam kompetisi antar negara, agar memperoleh manfaat dari makin terbukanya perekonomian dunia. Keuntungan dari terbukanya perekonomian dunia dapat dilihat dari keadaan neraca pembayaran suatu negara. Jadi secara singkat, Neraca Pembayaran Indonesia merupakan statistik yang mencatat transaksi ekonomi antara penduduk Indonesia dengan bukan penduduk pada suatu periode tertentu. Jadi berdasarkan artikel “Berkah cadangan devisa gendut, neraca pembayaran diprediksi surplus” dapat kita simpulkan meningkatnya devisa dapat mengakibatkan neraca pembayaran surplus karena ada peningkatan kinerja perdagangan.  Transaki dalam neraca pembayaran Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga jenis transaksi, yaitu :  Transaksi berjalan. Transaksi berjalan mencakup segala transaksi yang berasal dari perdagangan barang dan jasa serta pendapatan yang berasal dari investasi asing. Transaksi berjalan masih dibagi lagi ke dalam: o Pendapatan atas investasi o Transfer sepihak o Neraca perdagangan yang berisikan transaksi ekspor juga impor  Transaksi modal Pada komponen ini berisikan aktivitas atau transaksi jual beli aset. Di sini juga bisa berisi catatan penjualan atas aset non financial, seperti pendapatan dari sewa juga pemasaran.  Dan transaksi financial atau keuangan. Di dalam transaksi ini, kita bisa mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan investasi. Baik investasi langsung, portofolio, financial derivative dan lain sebagainya. Mekanisme pengerjaannya adalah apabila transaksi berjalan hasilnya bernilai positif, maka transaksi modal termasuk transaksi keuangan harus bernilai negatif atau bisa juga dalam posisi sebaliknya. Dengan begitu, ketika dijumlahkan secara keseluruhan maka hasilnya nol atau mencapai keseimbangan neraca pembayaran. Namun apabila hasil menunjukkan pada posisi defisit, maka artinya negara tersebut membutuhkan suntikan dana untuk menutup defisitnya. 2. Dampak kondisi yang mengacu pada artikel “Berkah cadangan devisa gendut, neraca pembayaran diprediksi surplus” terhadap komponen current account (neraca berjalan) dalam neraca pembayaran. Dalam neraca berjalan (current account) dapat dibedakan menjadi 3 berdasarkan jenis transaksinya;  Neraca perdagangan, mencatat transaksi ekspor dan impor di antara dua negara atau lebih. Ada tiga kemungkinan yang terjadi pada neraca perdagangan, yaitu surplus, defisit, atau seimbang.  Neraca jasa, mencatat transaksi jasa dari atau kepada negara lain. Transaksi yang dimasukkan ke dalam neraca ini adalah seluruh ekspor dan impor jasa seperti tenaga kerja, pengiriman uang, biaya transportasi, biaya asuransi, dan pariwisata.  Neraca transaksi sepihak (transaksi unilateral), mencatat transaksi sepihak berupa hadiah atau bantuan sosial yang diterima atau diberikan dari/ke luar negeri tanpa kewajiban untuk membayar kembali. Jadi berdasarkan artikel “Berkah cadangan devisa gendut, neraca pembayaran diprediksi surplus” apabila Neraca Pembayaran Indonesia terjadi surplus pada kuartal III/2020, artinya jumlah penerimaan lebih besar dari pada jumlah pembayaran/ utang (transaksi kredit> transaksi debet). Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap tingkat harga dalam Negara, yaitu mempunyai pengaruh ke arah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif.



BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA



3. Penyebab nilai tukar mata uang suatu Negara berbeda – beda dengan Negara lain :  Tingkat inflasi berbeda – beda setiap Negara Negara yang tingkat inflasinya konsisten rendah, secara otomatis daya beli uang tersebut semakin kuat. Dan bila dibandingkan dengan mata uang negara lain yang inflasinya tinggi, pasti akan lebih mahal.  Perbedaan tingkat suku bunga pada masing – masing Negara Suku bunga, inflasi dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan merubah tingkat suku bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar. Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan keluar hingga bank sentral menaikkan suku bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga maka akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut  Neraca perdagangan antara dua Negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang dan jasa Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut membayar lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh dari negara partner dagang. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang negara tersebut menguat terhadap negara partner dagang.  Hutang public Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public debt membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang. Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default (gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.  Ratio harga ekspor dan impor Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.  Kestabilan politik dan ekonomi Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut. 4. Dampak nilai tukar rupiah terhadap krisis ekonomi yang melemah 12 – 13 persen sejak 2015. Pelemahan yang terus-menerus akan mempersulit perencanaan bisnis, akibatnya perhitungan biaya produksi menjadi kacau. Hal ini membuat perhitungan harga jual produk yang masih menggunakan bahan baku impor menjadi serba sulit dan tidak pasti. Pelemahan rupiah tidak lepas dari tingginya permintaan atau kebutuhan akan dolar AS di dalam negeri. Di sisi lain, kebutuhan dolar AS belum cukup diimbangi dengan pasokan atau persediaan dolar AS di negeri ini. Oleh karena itu, upaya menekan kebutuhan akan dolar AS di dalam negeri perlu dilakukan. Sementara, upaya mendorong kegiatan ekonomi yang bisa menambah pasokan dolar AS pun juga diperlukan. Nilai tukar mata uang dipengaruhi oleh kondisi penawaran – permintaan (supply-demand) pada mata uang tersebut. Jika permintaan meningkat, sementara penawarannya tetap atau menurun, maka nilai tukar mata uang itu akan mengalami kenaikan. Sebaliknya jika penawaran pada mata uang itu meningkat, sementara permintaannya tetap atau menurun, maka nilai tukar mata uang itu akan melemah.