Blood Leak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



BAB I



PENDAHULUAN



A. LATAR BELAKANG Hemodialisa adalah suatu tekhnologi tinggi sebagai terapi pengganti ginjal untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darahmanusia seperti air, Na, K, hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zat-zat lain melalui membran semipermeabel sebagai pemisah drah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana terjadi proses difusi osmosis dan ultrafiltrasi (Setyawan, 2001) Dialisis



merupakan



suatu



proses



yang



di



gunakan



untuk



mengeluarkan cairan dan produk limbah dari dalam tubuh ketika ginjal tidak mampu melaksanakan fungsi tersebut Perkembangan mesin hemodialisa yang sangat pesat dewasa ini, yang di sertai aplikasi tekhnologi yang tinggi dan faktor keamanan dan kenyamanan yang memadai bagi pasien, membutuhkan sumber daya manusia yang handal (dalam hal ini perawat sebagai operator) dalam menjalankan dan perawatan mesin Kemampuan dan keterampilan perawat dalam menjalankan berbagai merek mesin HD menjadi faktor utama tercapainya proses dialisis yang adekuat. Akan tetapi, adakalanya pada saat proses HD berjalan terjadi kendala pada mesin HD maupun pada dializer sehingga menggangu proses HD peran perawat sebagai operator manual dalam menjalankan mesin HD



1



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



1/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



haruslah sanggup dan mampu mengatasi kendala awal yang terjadi baik secara klinikal maupun tehknikal . Kejadian blood leak merupakan salah satu gangguan yang sangat fatal bila perawat kurang tanggap dalam penanganan kejadian blood leak. Masalah yang akan muncul pada kejadian blood leak adalah pasien dapat mengalami



kehilangan



darah



yang



cukup



banyak,



bahkan



dapat



menyebabkan terjadinya hemolisis bila kejadian blood leak tidak di atasi dengan cepat.  Angka kejadian blood leak di RSKG Ny.Habibie jarang terjadi namun kami dari kelompok 3 merasa penting untuk memberikan gambaran penanganan blood leak yang kami bahas melalui konsep teori dan kasus blood leak yang terjadi pada asien Tn.M di ruang Melati.



2



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



2/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



BAB II



TINJAUAN TEORITIS



A. MEMBRAN DIALYZER 1.



Pengertian Pada proses hemodialisa, peralatan yang memiliki peran paling penting adalah ginjal buatan atau membran dialyzer . Membran ini berperan menggantikan fungsi ginjal yang tidak bisa bekerja lagi dari seorang pasien. Membran dialyzer  ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga menyerupai basal membran glomerulus. Membran dialyzer   dapat dibuat dari beberapa bahan seperti selulosa, selulosa tersubtitusi, selulo sintetik dan polimer buatan. Bahan-bahan ini ada yang bersifat hidrofilik dan hidrofobik. Membran yang bersifat hidrofobik terbukti dapat mengabsorbsi protein lebih porotis dan mempunyai koefisien ultrafiltrasi paling tinggi. Implikasi klinis yang terjadi adalah eliminasi toksin lebih efektif dan beresiko kehilangan protein (hipoproteinemia).



Membran semipermeabel adalah suatu selaput atau lapisan yang sangat tipis dan mempunyai lubang (pori) sub mikroskopis. Dimana partikel dengan BM kecil & sedang (small dan middle moleculler ) dapat melewati pori membran, sedangkan partikel dengan BM besar (large moleculler ) tidak dapat melalui pori membran tersebut. Dialyzer   merupakan suatu tabung yang terdiri dari 2 ruangan (2 kompartemen) yang dipisahkan oleh selaput semi permeabel.



3



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



3/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



Proses yang terjadi pada membran dialyzer   ini adalah terjadi pertukaran zat-zat dan cairan dalam darah dan dialisat. Berikut ini adalah penjelasan proses-proses yang terjadi selama pertukaran zat-zat pada membran dialyzer : a.



Proses Difusi Difusi merupakan proses berpindahnya suatu zat terlarut yang disebabkan karena adanya perbedaan konsentrasi zat-zat terlarut dalam darah dan dialisat. Perpindahan molekul terjadi dari zat yang berkonsentrasi tinggi ke yang berkonsentrasi lebih rendah. Pada hemodialisa pergerakan molekul / zat ini melalui suatu membran semi



permeabel



yang



membatasi



kompartemen



darah



dan



kompartemen dialisat.  



Proses difusi dipengaruhi oleh:



 



Perbedaan konsentrasi



 



Berat molekul (makin kecil BM suatu zat, makin cepat zat itu keluar)



 



QB (Blood Pump)



 



Luas permukaan membrane



 



Temperatur cairan



 



Tahanan / resistensi membrane



 



Besar dan banyaknya pori pada membrane



 



Ketebalan / permeabilitas dari membran



Faktor-faktor di atas menentukan klirens dialyzer . Klirens suatu dialyzer   adalah kemampuan dialyzer  untuk mengeluarkan zat-



4



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



4/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



zat yang harus dibuang dari darah. Jumlah atau banyaknya darah yang dapat dibersihkan dari suatu zat secara komplit oleh suatu dialyzer  yang dinyatakan dalam ml/mnt.



b.



Proses Ultrafiltrasi Berpindahnya zat pelarut (air) melalui membran semi permeabel



akibat



perbedaan



tekanan



hidrostatik



pada



kompartemen darah dan kompartemen dialisat. Tekanan hidrostatik / ultrafiltrasi adalah yang memaksa air keluar dari kompartemen darah ke kompartemen dialisat. Besar tekanan ini ditentukan oleh tekanan positif dalam kompartemen darah (positive pressure) dan tekanan negative dalam kompartemen dialisat (negative pressure) yang disebut TMP (trans membran pressure) dalam mmHg. Driving force yang digunakan pada ultrafiltrasi ini adalah perbedaan tekanan hidrostatik antara darah dan dialyzer . Perpindahan & kecepatan berpindahnya dipengaruhi oleh:  



TMP



 



Luas permukaan membrane



 



Koefisien Ultra Filtrasi (KUf)



 



Qd & Qb



 



Perbedaan tekanan osmotik Proses ultrafiltrasi adalah proses pergeseran zat terlarut dan



pelarut



secara



simultan



dari



kompartemen



darah



kedalam



kompartemen dialisat melalui membran semipermiabel. Proses ultrafiltrasi ini terdiri dari ultrafiltrasi hidrostatik dan osmotic,yaitu:



5



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



5/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



a.  Ultrafiltrasi hidrostatik   



Transmembran pressure (TMP) TMP adalah perbedaan tekanan antara kompartemen darah dan kompartemen dialisat melalui membran. Air dan zat terlarut didalamnya berpindah dari darah ke dialisat melalui membran semipermiabel adalah akibat perbedaan tekanan hidrostatik antara



kompertemen



darah



dan



kompartemen



dialisat.



Kecepatan ultrafiltrasi tergantung pada perbedaan tekanan yang melewati membran.  



Koefisien ultrafiltrasi (KUf) Besarnya



permeabilitas



membran



dialyzer   terhadap



air



bervariasi tergantung besarnya pori dan ukuran membran. KUf adalah jumlah cairan (ml/jam) yang berpindah melewati membran per mmHg perbedaan tekanan (pressure gradient) atau perbedaan TMP yang melewati membran. b. Ultrafiltrasi osmotic  Dimisalkan ada 2 larutan “A” dan “B” dipisahkan oleh membran semipermiabel, bila larutan “B” mengandung lebih banyak  jumlah partikel dibanding “A” maka konsentrasi air dilarutan “B” lebih kecil dibanding konsentrasi larutan “A”. Dengan demikian air akan berpindah dari “A” ke “B” melalui membran dan sekaligus akan membawa zat-zat terlarut didalamnya yang berukuran kecil dan permiabel terhadap membran, akhirnya konsentrasi zat terlarut pada kedua bagian menjadi sama.



6



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



6/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



c.



Proses Osmosis Berpindahnya air karena tenaga kimiawi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmotik (osmolalitas) darah dan dialisat. Proses osmosis ini lebih banyak ditemukan pada peritoneal dialysis.  Ada 3 tipe dialyzer   yang siap pakai, steril dan bersifat disposibel yaitu bentuk hollow-fiber (capillary) dialyzer , parallel flat dialyzer   dan coil dialyzer . Setiap dialyzer   mempunyai karakteristik tersendiri untuk menjamin efektifitas proses eliminasi dan menjaga keselamatan penderita. Yang banyak beredar dipasaran adalah bentuk hollowfiber   dengan membran selulosa. Berikut ini adalah beberapa sifat dari membran dialyzer   yang harus diperhatikan, karena akan menentukan proses-proses yang terjadi berjalan dengan semestinya 1.



Luas permukaan dialyzer  



2.



Ukuran besar pori atau permeabilitas ketipisanya



3.



Koefisien ultrafiltrasi



4.



Volume dialyzer  



5.



Kebocoran darah tidak boleh terjadi



6.



Dapat di re-use tanpa merubah kemampuan klirens dan ultrafiltrasinya



7.



Harga



Pada mulanya HD dilakukan dengan menggunakan membran yang mempunyai klirens dan ultrafiltrasi yang rendah yang memerlukan waktu sampai 6 jam untuk mendialisis pasien.



7



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



7/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



Kemajuan biomaterial dialyzer   memungkinkan dialysis lebih pendek lagi (4 jam) dalam 3 kali seminggu.  Adapun pemilihan membran dialyzer   dapat berdasarkan pertimbangan teoritis (biokompatibilitas dan fluks), berdasarkan pertimbangan klinis(gejala intradialisis, morbiditas dan mortalitas). Secara praktis pemilihan membran dialyzer   berdasarkan Bahan membran sintesis dan tidak sintesis, KoA dialyzer , Koeffisient Ultrafiltrasi, Dialyzer   standard, Dialyzer   high efficiency atau high flux , Model Sterilisasi, Desain plat paralel atau



hollow-fiber



(capillary).  2.



Pemilihan dialyzer  berdasarkan pertimbangan teoritis.  a.



Biokompatibilitas Secara teori, membran yang mengaktifkan komplemen dan mengakibatkan



pelepasan



fragmen



komplemen



tidak disukai,



karena pengaktifan komplemen dapat meningkatkan produksi superoksida neutrophil. Secara kronis terpajan terhadap membran pelepasan fragmen komplemen bisa mengganggu kemampuan fagositosis granulosit dan kemampuan leukosit untuk menciptakan superoksida. Pada sisi lain, pada pemakaian ulang, apabila blach  (obat pengelantang) tidak dipakai, membran sellulosa yang belum disubstitusikan menjadi terlapis dengan protein darah selama pemakaian



pertama, pada



pemakaian



berikutnya



komplemen



sangat direduksi.



8



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



8/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



b.



Fluks Membran sintesis cenderung lebih terbuka, yakni memiliki permeabilitas yang lebih tinggi terhadap solut berat molekul besar dan memiliki klearansi molekul yang tinggi, dalam rentang BM 1000. Pada saat sekarang membran sintesis dengan karakteristik fluks rendah, atau membran fluks tinggi yang terbuat dari sellulosa yang belum disubstitusi ataupun dari sellulosa asetat. Penghilangan yang meningkat dari ``molekul tengah`` yang berhubungan dengan pemakaian membran fluks tinggi kadang dapat menguntungkan secara klinis. Beta-2 mikroglobulin adalah molekul lain justru lebih banyak dihilangkan secara efektif oleh banyak membran sintesis dari pada membran selulosa. Akumulasi beta-2 mikroglobulin pada penderita hemodialisis dapat mengakibatkan amyloidosis yang bermanifestasi sebagai sindroma tunnel carpal, arthropathy , dan kista tulang.



c.



Backfiltrasi (filtrasi-balik)



Kemungkinan terdapat kelemahan pada pemakaian membran fluks tinggi, karena sangat tembus terhadap air dan membutuhkan pemakaian mesin dialisis yang mahal dengan sirkuitas kontrol ultrafiltrasi volumetris. Sebagian mesin dialisis ini sulit dibebaskan dari infeksi secara tepat karena kompleksitas jalur cairannya. Jika tidak dibersihkan dengan baik setelah pemakaian, mesin tersebut dapat berhubungan dengan reaksi pirogen selama dialisis. Di banyak pusat dialisis, air yang dipakai untuk membuat larutan dialisis mengandung tingkat bakteri yang tinggi dan pirogen.



9



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



9/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



Dengan



membran



fluks



tinggi



akan



ada



fluks



balik



yang



meningkatkan material pirogen dari larutan dialisis ke darah (karena perbedaan



tekanan



yang



lebih



rendah



antara



darah



dan



kompartemen dialisat dan pembukaan membran).



3.



Pemilihan dialyzer  berdasarkan pertimbangan klinis  a.



Gejala-gejala intradialisis Penelitian terkontrol yang baik saat ini, tidak melaporkan perbedaan



dalam



hal



gejala



intradialisis



diantara



beberapa



membran dalam mengaktifkan komplemen. Kelemahan teori dari filtrasi balik adalah sulitnya untuk mendapatkan secara klinis terjadinya reaksi pirogen karena pemakaian membran dialisis fluks tinggi. Reaksi dialyzer   karena membran, sterilant, larutan dialisis terkontaminasi, ataupun bahan kimia lain dalam sirkuit dialisis dapat menjadi masalah klinis penting. b.



Morbiditas dan mortalitas Sejumlah penelitian tidak-acak telah menunjukkan bahwa morbiditas dan mortalitas lebih rendah pada penderita yang didialisis dengan membran sintesis daripada membran sellulosa yang belum disubstitusi. Alasannya belum jelas tetapi dapat disebabkan kejadian infeksi yang lebih rendah pada penderita yang didialisis dengan membran sintesis.



10



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



10/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



4.



Pemilihan dialyzer   secara praktis  a.



Bahan membran sintesis dan tidak sintesis Material dari membran terbuat dari: 1)



Sellulose



seperti



cuprammonium



cellulose



(cuprophan),



cuprammonium rayon, saponified cellulose ester. 2)



Sellulose yang disubstitusi seperti cellulose acetat, dacetat, triacetat.



3)



Cellulosynthetic seperti cellosyn atau hemophan.



4)



Synthetic seperti polyacrylonitrile (PAN) seperti polysulfone, polycarbonate,



polyamide,



dan



polymethylmethacrylate



(PMMA). b.



KoA dialyzer . KoA merupakan koeffisien luas permukaan transfer adalah kemampuan



penjernihan



dalam



ml/menit



dari



ureum



pada



kecepatan aliran darah dan kecepatan aliran dialisat tertentu. Luas permukaan membran berkisar 0,8 s/d 2,2 m2 . KoA terdiri dari dialyzer   effisiensi rendah terutama untuk penderita berat badan kecil dengan KoA 700. KoA equivalen dengan



luas



permukaan



membran,



makin



luas



permukaan



membran semakin tinggi klearensi ureum. Nilai KoA dari dialyzer   yang sering dipakai ada yang telah didaftarkan. Nilai KoA dari dialiser yang belum didaftarkan bisa diperoleh dari lembar rincian dialyzer .



11



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



11/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



c.



Koeffisient Ultrafiltrasi (KUf) KUf disebut juga dengan permiabilitas air merupakan spesifikasi dialyzer . Kuf terdiri dari KUf rendah 2,0 , KUf sedang 4,0 dan KUf tinggi dan high flux >10,0. Contoh; KUf 2,0 adalah memerlukan TMP 500 untuk ultrafiltrasi 1000 ml, sedang KUf 8,0 hanya memerlukan TMP 125 ml untuk ultrafiltrasi 1000 ml. Pemilihan dialyzer   berdasarkan pada permeabilitas air.  Apabila tersedia kontroler ultrafiltrasi, pemakaian dialyzer   dengan permeabilitas air yang tinggi (Kuf>6,0) akan menjadi pilihan. Apabila tidak tersedia kontroler ultrafiltrasi, maka dialyzer   dengan KUf yang lebih rendah menjadi pilihan. Pemakaian dialyzer  dengan KUf relatif rendah membutuhkan pemakaian tekanan transmembran yang lebih tinggi untuk mempengaruhi penghilangan jumlah cairan. Keadaan ini meminimalkan pengaruh variasi dalam tekanan transmembran terhadap penghilangan cairan. Sebagai suatu aturan baku, apabila kontroller ultrafiltrasi tidak tersedia, KUf dialiser in vivo (ml/jam/mmHg) akan sekitar 4 kali angka penghilangan cairan yang diharapkan dalam liter/jam. Contoh; jika ingin menghilangkan cairan 0,75 liter/jam, KUf dialyzer   in vivo  akan 4 x 0,75 = 3,0. Tekanan tansmembran yang dibutuhkan kemudian menjadi 750/3 = 250 mmHg.



d.



Dialyzer  standard Terdiri dari klearensi ureum 250 ml/menit, high-flux  dengan Kuf >15 ml/mmHg/jam, dan membrannya adalah Polysulfone, Celuloasa triasetat, dan AN-69.



f.



Desain plat paralel terhadap hollow-fiber (capillary ). Dengan tersedianya dewasa ini dialiser plat paralel dan hollow-fiber,  hanya sedikit alasan untuk memilih satu konfigurasi atas yang lain.



B. CAIRAN DIALISAT 1.



Dialisat asetat Dialisat asetat telah dipakai secara luas sebagai dialisat standard untuk



mengoreksi



asidosis



uremikum



dan



untuk



mengimbangi



kehilangan bikarbonat secara difusi selama HD. Dialisat asetat tersedia dalam bentuk konsentrat yang cair dan relative stabil. Dibandingkan dengan dialisat bikarbonat, maka dialisat asetat harganya lebih murah tetapi efek sampingnya lebih banyak. Efek samping yang sering seperti mual,



muntah,



kepala



sakit,



otot



kejang,



hipotensi,



gangguan



13



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



13/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



hemodinamik,



hipoksemia,



koreksi



asidosis



menjadi



terganggu,



intoleransi glukosa, meningkatkan pelepasan sitokin. 2.



Dialisat bikarbonat Dialisat bikarbonat terdiri dari 2 komponen konsentrat yaitu larutan asam dan larutan bikarbonat. Kalsium dan magnesium tidak termasuk dalam konsentrat bikarbonat oleh karena konsentrasi yang tinggi dari kalsium, magnesium dan bikarbonat dapat membentuk kalsium dan magnesium karbonat. Larutan bikarbonat sangat mudah terkontaminasi mikroba karena konsentratnya merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Kontaminasi ini dapat diminimalisir dengan waktu penyimpanan yang singkat. Konsentrasi bikarbonat yang tinggi



dapat



menyebabkan



terjadinya



hipoksemia



dan



alkalosis



metabolik yang akut. Namun dialisat bikarbonat bersifat lebih fisiologis walaupun relatif tidak stabil. Biaya untuk sekali HD bila menggunakan dialisat bikarbonat relatif lebih mahal dibanding dengan dialisat asetat.



C. BLOOD LEAK 1.



Pengertian Blood leak adalah komplikasi akibat prosedure HD berupa rupture dializer. Blood leak terjadi karena robekan membran semipermeabel pada dializer sehingga terjadi kebocoran dari kompartemen darah ke kompartemen dialisat dan sebaliknya. Blood leak adalah kebocoran membran semi permiable dialyzer yang menyebabkan darah dan dialisat antar kompartemen bercampur.



14



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



14/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



2.



Etiologi Prosedure HD menyebabkan terjadinya rupture dializer sehingga menimbulkan blood leak karena di pengaruhi: a.



TMP yang terlalu tinggi, penarikan UF yang terlalu tinggi dengan perbandingan Kuf kecil dan time dialisis yang singkat menyebabkan TMP menjadi tinggi



b.



Tindakan Re Use, pemaparan H2O2 dan havox pada saat Re Use dengan



waktu



yang



melebihi



batas



ketentuan



(3-5



menit)



menyebabkan membaran semipermeabel cepat rusak atau rupture c.



Jenis membran dializer



d.



Adanya tekanan pada saat sirkulasi tertutup (karena klem inlet dan outlet pada BL tertutup tetapi QB jalan).



e.



3.



Suhu dialisat terlalu tinggi.



Jenis-Jenis Blood Leak Jenis dari blood leak ada 2 yaitu: a.



Blood leak palsu Blood leak palsu adalah blood leak yang terjadi karena mesin memberi sensor adanya molekul yang besar menyerupai darahatau adanya penumpukan lemak pada chamber blood leak Faktor-faktor yang mempengaruhi blood leak palsu adalah: a)



Desinfeksi mesin yang tidak sempurna



b)



Udara yang masuk hands conector mesin



c)



Pencampuran dialisat yang tidak sempurna



sehingga serbuk



dialisat yang belum tercampur di interpretasikan sebagai darah



15



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



15/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



d)



Tingkat kebersihan chamber blood leak



b. Blood leak asli Blood leak asli adalah



blood leak yang benar- benar



terjadi karena adanya robekan membran semipermeabel sehingga ketika darah keluar dari kompartemen darah dan bercampur memasuki kompartemen dialisat dengan ukuran ≥ 0,02 mm mesin menyensor adanya kebocoran darah dan dengan otomatis mesin mengeluarkan alarm blood leak, kadang-kadang di ikuti blood pump yang berhenti, faktor yang mempengaruhi berdasarkan penyebab yaitu :



4.



a)



TMP yang terlalu tinggi



b)



Tindakan Re-Use



Tanda-Tanda Blood Leak a.



Blood leak palsu : Mesin menyensor adanya blood leak dalam hal adanya molekul menyerupai darah tanpa adanya darah yang memasuki bagian kopartemen dialisat dan handsen conector mesin.



b.



Blood leak asli



:



Mesin menyensor adanya blood leak dengan



adanya darah yang tampak dengan mata telanjang memasuki kompartemen dialisat setelah itu memasuki handsen conector mesin.



16



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



16/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



5.



Penatalaksanaan a. Blood leak palsu Jika blood leak palsu yang terjadi karena udara atau pencampuran dialisat yang tidak sempurna dengan molekul yang menyerupai darah sehingga di alarmkan oleh mesin sebagai blood leak yang dapat di lakukan adalah : a)



Memperbaiki posisi handsen conector agar tepat menutupi kompartemen darah dan dialisat



b)



Pastikan dializer dalam posisi tegak lurus



c)



Pastikan campuran citric acid dan bicarbonat tercampur rata sehingga tidak ada serbuk yang menegendap di kompartemen dialisat



d)



Setelah adanya alarm blood leak dan di pastikan bahwa itu blood leak palsu dengan menekan tombol start/reset pada mesin dan mesin menunjukkan program diaisis masalah teratasi



e)



Membuka dan langsung menutupi kembali shunt cover / handsen connector Memahami masalah blood leak palsu karena udara, penekanan



tombol overide blood leak juga dapat mengatasi blood leak palsu. Jika, terjadi karena chamber blod leak yang kotor akibat proses desinfektan yang tidak sempurna maka chamber tersebut harus di bersihkan dahulu baru blood leak palsu akan teratasi b. Blood leak asli Istirahatkan HD untuk mengganti dializer ang leak dengan dializer yang baru, penatalaksanaannya:



17



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



17/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



1.



Pastikan adanya tanda-tanda blood leak dengan melihat bagian aoulet



2.



dialisat.



Bila terdeksi adanya blood leak QB otomatis mati, segera matikan aliran dialisat dengan menekan tombol bypass.



3.



Jelaskan pada pasien dialyzer mengalami kebocoran dan akan segera diganti dengan dialyzer baru



4.



Cuci tangan



5.



Memakai sarung tangan dan masker



6.



Dekatkan alat-alat



7.



Klem dan lepaskan arteri blood line dari inlet fistula



8.



Sambungkan arteri blood line dengan infuse menggunakan konektor blood line



9.



Bilas darah yang ada di fistula inlet dengan NaCl 0,9% dengan bersih



10. Jalankan



QB



100



cc/mnt,



masukan



darah



ke



sirkulasi



intracorporeal sampai blood line bersih 11. Matikan QB 12. Klem dan lepaskan vena blood line dan fistula outlet 13. Lepaskan inlet dan outlet dialisat konektor dari dialyzer 14. Klem ujung arteri dan vena blood line dengan arteri klem 15. Lepaskan dialyzer dari blood line, tutup dengan penutup dialyzer, siapkan dialyzer baru 16. Lakukan soaking 5-10 menit pada dializer baru 17. Hubungkan arteri dan vena blood line ke dialyzer yang baru 18. Lakukan priming pada dialyzer baru dengan QB 200 cc/mnt



18



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



18/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



19. Lakukan rinsing dengan NaCl 0,9% 500 cc sambil membebaskan udara 20. Jika sudah 500 cc matikan QB, sambung inlet dan outlet untuk sirkulasi tertutup, berikan heparin sirkulasi (5000 IU untuk blood leak yang terjadi di awal dan tengan HD, 3000 IU untuk yang mendekati akhir HD) dan buka klem 21. Jalankan QB kurang lebih 10-15 mnt untuk sirkulasi tertutup. 22. Matikan QB, Sambung untuk memulai HD lagi (buang NaCl 0,9% seperti saat menyambung HD 23. Rapihkan alat-alat 24. Jelaskan ke pasien tindakan penggantian dialyzer sudah selesai 25. Cuci tangan 26. Lakukan dokumentasi tindakan



19



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



19/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



BAB III TINJAUAN KASUS



A. Identitas Klien Nama Pasien



: Tn.M



Tempat/ tanggal lahir



: Sibolga, 15-02-1955



Jenis kelamin



: Laki-laki



Umur



: 58 tahun



 Alamat



: Jl. Pasantren permai v no 10 RT 05/05 Cibabat



Ruang



: Melati



Tanggal Pemeriksaan



: 25 Oktober 2013



Gol darah



: O



B. Riwayat kesehatan Saat Ini Keluhan Utama



: Pasien mengeluh badan terasa lemes



Riwayat Kesehatan sekarang : Pasien mengatakan badan terasa lemes, lemes dirasakan kadang-kadang, lemes dirasakan bertambah bila pasien banyak aktivitas



dan



berkurang



bila



pasien



istirahat.



20



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



20/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



Riwayat Kesehatan Masa Lalu :  Pasien mengatakan riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, untuk diabetes tidak ada, hanya saja keluarga mempunyai riwayat penyakit DM. C.



Pemeriksaan Fisik Saat Datang Keadaan umum



: Baik



Respirasi



: Frekuensi 19x/menit



Nadi



: Reguler, frekuensi 82x/menit



Tekanan darah



: 150/80 mmHg



Sistem Kardiovaskuler  Anamnesa



: Pasien mengatakan tidak ada keluhan pusing



Inspeksi



: tampak udema pada ekstremitas, tidak ada cyanosis.



 Auskultasi



: Ronchi +/+, HR : 97x/menit



Perkusi



: pekak



Sistem Perkemihan  Anamnesa



:pasien mengatakan masih kencing



Hasil Laboratotium



NO



TANGGAL



HASIL



KET



1



15-10-2013



6,3 g/dl



Tranfusi PRC 2 labu



2



25-10-2013



7,8 g/dl



-



21



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



21/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



D. Preskripsi HD Dialisis ke



: 128



Dializer



: Tipe Dializer :LOPS 15,



New



:17/09/2013, 25/10/2013 Reuse ke



Mesin no



: G.4.



Jenis dialisat



: Bicarbonat



Heparin



:7



Kalium



: 2.0 mEq



Conductivity



: 14,0 ms



: Free heparin ec riwayat melena program bilas dengan NaCl 0,9% 100cc/jam.



Dosis Sirkulasi



: 5000 IU



Vaskular acses



: AV shunt kiri



Mulai HD jam



: 13.00



Selesai HD jam



: 17.00



Waktu HD (TD)



: 4 jam



BB post HD yang lalu



: 94 kg



BB Pre HD



: 83 kg



BB kering



: 54,5 kg



Target ultrafiltrasi (UF Goal)



: 4500 ml



TMP



: 110 mmHg



Kecepatan aliran darah (Qb)



: 200 ml/menit



Kecepatan aliran dialisat (Qd)



: 500 ml/menit



Tekanan vena



: 123



Base Na



: 138



22



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



22/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



: 36,5oC



Suhu Mesin Obat-obatan rutin:  



Amlodipin 1 x 5 mg



 



Virinon 1x1 tablet



 



Lenal act 3x1 tablet



 



Allopurinol 1 x 100mg



 



Furosemide 2-1-0



 



Propepsa 4x2 cth







  Ardium 2x1 tablet Lactulac 2x1 cc



   



Lansoprazole 1 x 30mg



Analisa Data : DATA



ETIOLOGI



MASALAH



DO :



Kejadian Blood Leak



Resiko



- Tampak



darah



tinggi



kehilangan darah



dalam handsen konektor - Tampak



alarm



blood leak nyala



Diagnosa Keperawatan : 1. Resiko tinggi kehilangan darah berhubungan dengan kejadian blood leak.



23



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



23/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



Rencana Keperawatan No



Diagnosa



Tujuan



Intervensi



Kehilangan darah tidak



1. Pastikan adanya tanda-tanda blood



Keperawatan 1.



Resiko



tinggi



kehilangan



terjadi



dalam



darah



waktu



kurang



berhubungan



menit



yang



dengan



dengan :



kejadian blood leak



ditandai



dengan :



-



Pasien



dari



ditandai



Tidak



adanya



tampak



tampak darah



yang terbuang



darah



hands



leak dengan melihat bagian aoulet dialisat. 2. Bila terdeksi adanya blood leak QB otomatis mati, segera matikan aliran



adanya tampak



5



tidak anemis -



DO :



di



-



jangka



dialisat



dengan



menekan



tombol



pasien



dialyzer



bypass. 3. Jelaskan



pada



mengalami



kebocoran



dan



akan



segera diganti dengan dialyzer baru 4. Cuci tangan



on



5. Memakai sarung tangan dan masker



konektor



6. Dekatkan alat-alat



- tampak alarm



7. Klem dan lepaskan arteri blood line



blood



leak



dari inlet fistula



nyala



8. Sambungkan arteri blood line dengan infuse menggunakan konektor blood line 9. Bilas darah yang ada di fistula inlet dengan NaCl 0,9% dengan bersih 10.



Jalankan



masukan



QB darah



100 ke



cc/mnt, sirkulasi



intracorporeal sampai blood line bersih 11.



Matikan QB



12.



Klem dan lepaskan vena blood



line dan fistula outlet 13.



Lepaskan inlet dan outlet dialisat



konektor dari dialyzer 14.



Klem ujung arteri dan vena blood



line dengan arteri klem



24



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



24/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



15. Lepaskan dialyzer dari blood line, tutup



dengan



penutup



dialyzer,



siapkan dialyzer baru 16. Lakukan soaking 5-10 menit pada dializer baru 17. Hubungkan arteri dan vena blood line ke dialyzer yang baru 18. Lakukan priming pada dialyzer baru dengan QB 200 cc/mnt 19. Lakukan rinsing dengan NaCl 0,9% 500 cc sambil membebaskan udara 20. Jika sudah 500 cc matikan QB, sambung



inlet



dan



outlet



untuk



sirkulasi tertutup, berikan heparin sirkulasi (5000 IU untuk blood leak yang terjadi di awal dan tengan HD, 3000 IU untuk yang mendekati akhir HD) dan buka klem 21. Jalankan QB kurang lebih 10-15 mnt untuk sirkulasi tertutup. 22. Matikan



QB,



Sambung



untuk



memulai HD lagi (buang NaCl 0,9% seperti saat menyambung HD 23. Rapihkan alat-alat 24. Jelaskan



ke



pasien



tindakan



penggantian dialyzer sudah selesai 25. Cuci tangan 26. Lakukan dokumentasi tindakan



25



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



25/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



Implementasi Tanggal



Jam



25-10-201



14.20



Tindakan Keperawatan



Paraf



1. Memastikan adanya tanda-tanda blood leak



dengan



melihat



bagian



aoulet



dialisat. 2. Mematikan



aliran



dialisat



dengan



menekan tombol bypass. 3. Menjelaskan



pada



pasien



dialyzer



mengalami kebocoran dan akan segera diganti dengan dialyzer baru 4. Mencuci tangan 5. Memakai sarung tangan dan masker 6. Menyiapkan alat-alat ( dializer, Nacl 0,9% 500 cc, heparin, kassa alkohol, spuit 1 cc, ember, matkan, handscoen ) 7. Mengklem dan melepaskan arteri blood line dari inlet fistula 8. Menyambungkan arteri blood line dengan infuse menggunakan konektor blood line 9. Membilas darah yang ada di fistula inlet dengan NaCl 0,9% dengan bersih 10. Menjalankan QB 100 cc/mnt, masukan darah ke sirkulasi intracorporeal sampai blood line bersih 11. Mematikan QB 12. Mengklem dan melepaskan vena blood line dan fistula outlet 13. Melepaskan



inlet



dan



outlet



dialisat



konektor dari dialyzer 14. Mengklem ujung arteri dan vena blood line dengan arteri klem 15. Melepaskan dialyzer dari blood line, tutup dengan penutup dialyzer, siapkan dialyzer



26



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



26/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



baru 16. Melakukan



soaking



5-10



menit



pada



dializer baru 17. menghubungkan arteri dan vena blood line ke dialyzer yang baru 18. Melakukan priming pada dialyzer baru dengan QB 200 cc/mnt 19. Melakukan rinsing dengan NaCl 0,9% 500 cc sambil membebaskan udara 20. jika sudah 500 cc matikan QB, sambung inlet dan outlet untuk sirkulasi tertutup, berikan heparin sirkulasi (5000 IU untuk blood leak yang terjadi di awal dan tengan HD, 3000 IU untuk yang mendekati akhir HD) dan buka klem 21. Menjalankan QB kurang lebih 10-15 mnt untuk sirkulasi tertutup. 22. Mematikan QB, Sambung untuk memulai HD lagi (buang NaCl 0,9% seperti saat menyambung HD 23. Merapihkan alat-alat 24. Menjelaskan



ke



pasien



tindakan



penggantian dialyzer sudah selesai 25. Mencuci tangan 26. Melakukan dokumentasi tindakan



27



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



27/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



Evaluasi Tanggal



Jam



Evaluasi



Paraf



25-10-



14.30



S:-



Lisbeth dan Rizal



2013



O : - Pasien tidak tampak anemis - Tidak tampak adanya kebocoran darah  A : Masalah teratasi P : Intervensi di hentikan



E.



Observasi Pasien Selama Hemodialisis Cairan yang masuk selama proses HD :  



Cairan masuk



: 200 cc



 



Sisa Priming



:



 



Drip cairan



: 200 cc



 



Washout Jumlah



: 100 cc : 500 cc



Jam



Qb



Tek.



TMP



Vena 13.10



14.10



100



123



110



20 cc



UF



Tekanan



Goal



Darah



-



150/80



Nadi



Keterangan



82x/mnt Keluhan :



150



ada



200



HD mulai



200



99



112



0,78



130/80



80x/mnt



Bilas



tidak



Ns 0,9%



100cc,



ada



alarm blood leak 14.20



200



130/80



Leak



dializer,



HD



di



istirahatkan ganti dializer .



28



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



28/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



14.30



200



94



138



1,4



130/80



82x/mnt



HD di mulai lagi



15.30



200



94



135



2,40



130/80



80x/mnt



Bilas Nacl 0,9% 100 cc



17.00



4500



150/80



82x/mnt



Pre HD



Post HD



Berat Badan



94 kg



89 kg



Tekanan darah



150/80 mmHg



150/80 mmHg



HD selesai



29



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



29/30



 



5/26/2018



Hd Bloodle a k - slide pdf.c om



BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN



A. KESIMPULAN Blood leak merupakan salah satu komplikasi hemodialisis dimana terjadi



kebocoran



pada



membran



semipermiable



dialyzer



yang



menyebabkan darah dan dialisat antar kompartemen bercampur yang ditandai dengan keluarnya darah dari outlet dialisat. Jika terjadi demikian maka hentikan HD dengan menekan tombol by pass dan mengganti diayzer yang baru sesuai dengan penatalaksanaan blood leak asli.



B.



SARAN Dengan adanya makalah blood leak ini penulis mengharapkan agar pembaca dapat pembaca berpikir kritis tentang maslah dialyzer dengan blood leak sehingga mampu menerapkan cara  – cara penanganannya pada saat dilapangan.



30



http://slide pdf.c om/re a de r/full/hd-bloodle a k



30/30