BNSP Penilaian Mandiri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENILAIAN MANDIRI 1. MEMERIKSA KETENTUAN & PENERAPAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJAAN LAS



ATURAN



KESELAMATAN



DAN



1. Dapatkah anda menjelaskan Undang Undang yang mengatur K3 dan penerapannya pada sektor Jasa Industri Pengelasan? Undang Undang no 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Penerapannya pada sektor jasa industri pengelasan salah satunya adalah mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja yang dijabarkan dalam peraturan keselamatandan kesehatan kerja oleh Peraturan Menteri Tenaga Kerja. 2. Mengertikah anda tentang tujuan penerapan K3? Untuk melindungi setiap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja, menjamin keselamatan alat-alat produksi sejak tahap perencanaan, pembuatan hingga pemakaian. 3. Dapatkah anda mengidentifikasi bahaya-bahaya yang dapat terjadi pada pekerjaan sektor jasa industri pengelasan? Bahaya-bahaya yang dapat terjadi adalah bahaya listrik, debu, gas, radiasi, asap, suara/bising, sinar dari arc, bahaya bekerja di ketinggian, bahaya pengangkatan, bahaya confine space, bahaya kebakaran dan lain-lain . 4. Dapatkah anda menjelaskan bagaimana peran seorang welding inspector dalam penerapan K3? Peran seorang welding inspector adalah dengan mengidentifikasi bahayabahaya yang dapat terjadi pada pekerjaan pengelasan dan mengkomunikasikan hal tersebut kepada para welder juga pekerja yang lain agar terhindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan. 5. Dapatkah anda menjelaskan bahaya-bahaya yang dapat terjadi pada pekerjaan pengelasan dan akibat yang ditimbulkan oleh bahaya tersebut serta bagaimana caranya untuk menghindarinya? 5.1.Listrik dapat menimbulkan bahaya tersengat listrik, menghindarinya dengan selalu memastikan bahwa semua sambungan listrik dalam kondisi baik. 5.2.Gas, debu dan asap dapat menimbulkan gangguan pernafasan, menghindarinya dengan menggunakan masker sesuai dengan kepekatan polusi udara yang timbul. 5.3.Radiasi panas dapat menimbulkan kulit terkelupas atau rusak. Mencegahnya dengan menggunakan perlengkapan keselamatan kerja seperti gloves, appron, sleave, dan logging 5.4.Radiasi sinar X atau Gamma dapat menimbulkan rusaknya sel tubuh manusia. Mencegahnya dengan menghindari sinar tersebut dengan jarak aman yang sudah ditentukan 5.5.Sinar arc dapat menimbulkan penyakit mata. Mencegahnya dengan menggunakan kaca mata keselamatan kerja 5.6.Suara/bising dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Mencegahnya dengan menggunakan ear plug sesuai tingkat kebisingan yang terjadi. 6. Dapatkah anda menjelaskan langkah-langkah apa yang harus anda lakukan untuk penerapan K3 pada pekerjaan pengelasan di ruangan tertutup? Sebelum melakukan pengelasan kita harus periksa kadar oksigen yang di dalam ruangan tersebut. Disiapkan peralatan untuk mensirkulasi udara di ruang



tersebut, pastikan ruang tersebut aman untuk bekerja. Dengan ada orang yang memonitor kegiatan yang ada di dalam ruang tersebut agar segera ada bantuan bila terjadi kecelakaan kerja. 7. Dapatkah anda menjelaskan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh : listrik, gas, debu, radiasi, asap, suara/bising dan sinar arc? Pertanyaan ini similar dengan pertanyaan no. 5 jadi jawabannya idem dengan jawaban no. 5 8. Dapatkah anda menjelaskan fungsi alat pelinding diri sebagai berikut: Safety cloth, appron, sleave, gloves dan helmet? 8.1.Safety cloth merupakan pakaian kerja yang dapat melindungi kita dari berbagai kotoran yang berterbangan di udara juga percikan material yang mungkin terjadi. 8.2.Appron digunakan pada dada untuk melindungi pengaruh radiasi panas pengelasan yang bisa menimbulkan rusaknya sel kulit. 8.3.Sleave digunakan pada lengan tangan untuk melindungi pengarus radiasi panas pengelasan yang bisa menimbulkan rusaknya sel kulit 8.4.Gloves merupakan sarung tangan untuk melindungi telapak tangan dari benda-benda yang panas maupun tajam. 8.5.Helmet untuk melindungi kepala dari benturan, benda jatuh dan bahayabahay lain yang mengarah pada kepala. 2. MEREVIEW DOCUMEN YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSPEKSI 1. Dalam mereview documen dapatkah anda menjelaskan hal-hal apa saja yang anda ingin ketahui? Memeriksa kebenaran dan keabsahan documen, apa sudah sesuai dengan kenyataan yang ada atau belum, apa standar yang digunakan sudah benar? Apakah yang dilaporkan sudah mencakup data-data yang dibutuhkan atau belum. 2. Dapatkah anda menjelaskan apa tujuan daripada mereview hasil uji DT? Untuk memastikan bahwa hasil uji DT yang dilakukan sudah memenuhi standar yang digunakan. Data-data yang dilaporkan sudah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan, Bila ada penyimpangan dapat diambil tindakan penggantian material atau test ulang. 3. Dapatkah anda menjelaskan apa tujuan daripada mereview hasil uji NDT? Untuk memastikan bahwa hasil uji NDT yang dilakukan sudah memenuhi standar yang digunakan. Bila ada defect supaya dapat segera dilakukan perbaikan sesuai dengan posisi yang dilaporkan. Apakah data-data yang dilaporkan sesuai dengan data-data yang dibutuhkan terutama masalah yang berhubungan dengan WPS, No. welder maupun No. Joint serta teknik examinasi yang digunakan. 4. Apakah saudara faham tentang: gambar teknik, simbol-simbol las, toleransi dan joint design Gambar teknik merupakan gambar kerja yang didalamnya ada simbol simbol las, toleransi serta joint design proses pengelasan 5. Dapatkah anda mereview WPS dan apa tujuannya?



Untuk memastikan bahwa WPS yang sedang direview sudah sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilakukan, baik masalah proses pengelasan, posisi pengelasan, jenis atau grade material, tebal material, polaritas maupun jenis sambungan. 6. Dapatkah anda mereview kualifikasi juru/operator las dan apa tujuannya? Tujuannya untuk memastikan juru las yang akan bekerja memenuhi kualifikasi yang diminta sehingga tidak terjadi kesalahan penempatan juru las dalam proses pengelasan terutama dalam permasalahan posisi pengelasan. 7. Dapatkah anda mengidentifikasi batas-batas kualifikasi juru/operator las sesuai dengan standar? Menurut AWS: 1G mengcover untuk posisi pengelasan 1G dan 1F 2G mengcover untuk posisi pengelasan 2G, 1G, 2F dan 1F 3G mengcover untuk posisi pengelasan 3G, 2G, 1G, 3F, 2F dan 1F 4G mengcover untuk posisi pengelasan 4G, 1G, 4F dan 1F 5G mengcover untuk posisi pengelasan 5G, 4G, 3G, 2G, 1G, 5F, 4F, 3F, 2F dan 1F 6G mengcover untuk posisi pengelasan 6G, 5G, 4G, 3G, 2G, 1G, 6F, 5F, 4F, 3F, 2F dan 1F 6GR mengcover semua posisi pengelasan 8. Mengertikah saudara hal hal apa saja yang perlu anda laporkan dalam laporan hasil inspeksi? Laporan hasil inspeksi merupakan kumpulan data-data dan fakta tentang material yang kita inspeksi untuk memberikan gambaran pada orang yang memeriksa laporan dengan jelas bahwa material tersebut sudah sesuai standar yang digunakan ataukah ada penyimpangan, sehingga bisa diambil tindakan perbaikan. Bila laporan tersebut hasilnya ACC berarti bisa dilanjutkan proses lanjutan pada material tersebut. 9. Dari review dokumen dapatkah anda membuat jadwal inspeksi sesuai dengan urut-urutan kegiatan inspeksi yang benar? Di dalam inspeksi fabrikasi dapat diurutkan sebagai berikut: 1. Inspeksi pemotongan material, 2. Assembling material, 3. Pengelasan material, 4. Visual welding, 5. Inspeksi NDT dan final fabrikasi, 6. Inspeksi pengecatan dan final inspeksi 10.Dapatkah anda mengidentifikasi jenis-jenis beban yang terjadi pada suatu produk yang dikerjakan oleh juru/operator las seperti tertera pada dokumen/kontrak? Pada dokumen/kontrak sudah diidentifikasi jenis-jenis beban yang terjadi pada produk yang dikerjakan, baik berupa beban dinamis maupun statis, sehingga kita bisa menerapkannya dengan menggunakan WPS yang sesuai, yang telah dijabarkan ke dalam welding map. Oleh karena itu kita tidak perlu menjabarkan sendiri jenis jenis beban yang terjadi. 11.Dapatkah anda mengidentifikasi jenis pengujian yang harus dilakukan pada produk tersebut? Jenis pengujian yang harus dilakukan pada produk sudah teridentifikasi pada welding map yang telah disyahkan oleh pihak yang berwenang dengan mengikuti srtandar yang digunakan, baik itu pengujian DT maupun NDT. Oleh karenanya kita tinggal mengikuti perintah welding map yang ada.



12.Perlukah anda memeriksa kualifikasi dari juru/operator las yang mengerjakan produk tersebut dan apa tujuannya? Kualifikasi juru/operator las yang mengerjakan produk perlu diperiksa agar sesuai dengan kualifikasi yang diminta sehingga kualitas produk tersebut bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan prosedur dan standar yang digunakan. 13.Perlukah anda memeriksa kualifikasi dari operator/teknisi yang melakukan pengujian pada produk tersebut dan apa tujuannya? Operator/teknisi yang melakukan pengujian pada produk perlu diperiksa kualifikasinya apakah sudah memenuhi kriteria yang diminta, dilihat dari sertifikat kompetensi yang dimiliki. Jika meragukan dapat dilakukan “mock up” terhadap teknisi tersebut sehingga hasil pengujian yang dilakukan benar-benar valid. 14.Mengertikan anda tentang penggunaan dari standar/code sbb: ASME I, ASME 31.1 s/d 31.8, ASME V, ASME VIII, ASME IX, TEMA, API 650, 570, 1104, AWS D1.1 ASME I : Rules for Construction of Power Boiler, Ketentuan tentang konstruksi untuk power boiler ASME 31.1 : Power piping, ketentuan piping yang digunakan untuk power plan ASME 31.2 : Fuel Gas Piping, ketentuan piping untuk gas dan bahan bakar ASME 31.3 : Process piping, ketentuan piping yang digunakan untuk proses produksi ASME 31.4 : Pipe Line Transportation System for Liquid Hydrocarbon and Other Liquids, ketentuan piping yang digunakan untuk sistem transportasi cairan hidrikarbon dan cairan yang lain. ASME 31.5 : Refrigrator piping and heat transfer component, ketentuan tentang piping untuk pendingin dan komponen pemindah panas. ASME 31.7 : Nuclear Power Piping, ketentuan piping untuk tenaga nuklir ASME 31.8 : Gas transmision and distribution piping systems, ketentuan tentang sistem pipa penyalur dan transmisi gas ASME V : Non Destructive Examination, ketentuan tentang uji tak merusak ASME VIII : Rules for Construction of Pressure Vessels, ketentuan tentang konstruksi untuk bejana tekan ASME IX : Welding and Brazing Qualification, Ketentuan tentang kualifikasi pengelasan dan penyolderan TEMA : Rules for Construction of Heat Exchanger, ketentuan tentang proses pembuatan turbin pemindah panas API 650 : Rules for Welded Steel Tanks for Oil Storage, ketentuan tentang Tangki baja untuk penyimpanan minyak. API 570 : Piping Inspection Code, ketentuan tentang inspeksi pipa API 1104 : Rules for Welding Of Pipe line and related facilities, ketentuan tentang pengelasan pipa dan faciltas-facilitas yang berhubungan. AWS D1.1 : Structural welding code – steel, ketentuan tentang pengelasan struktural pada baja. 3. MENGIDENTIFIKASI SPESIFIKASI TEKNIS DAN KARAKTERISTIK BAHAN DAN BAHAN TAMBAH. 1. Mengertikah anda tentang spesifikasi teknis dari bahan dan bahan tambah? Spesifikasi teknis dari bahan dan bahan tambah akan dituangkan ke dalam sertifikat material berupa data-data komposisi kimia, maupun data uji kekuatan mekanis untuk menjadi acuan dalam penggunaannya. Juga perlakuan – perlakuan khusus yang diminta dalam pemakaian bahan tersebut.



2. Dapatkah anda menjelaskan apa yang dimaksud dengan sifat mekanis, fisik dan kimia dari bahan? Dan apa tujuannya perlu diketahui hal tersebut? Sifat mekanis adalah sifat suatu bahan untuk dapat diperlakukan secara mekanis yang ditunjukkan berupa kekuatan tarik, kekuatan tekan dan kekerasan bahan sehingga bisa diperhitungkan kekuatan bahan tersebut bila menerima beban mekanis. Sifat fisik adalah kekuatan bahan terhadap perlakuan panas yang diberikan sehingga bisa berubah fisik dari padat menjadi cair. Sifat Kimia adalah komposisi kimia yang dimiliki bahan berupa prosentase kandungan kimianya sehingga bisa dipastikan perlakukan panas yang diberikan. 3. Dapatkah anda mengidentifikasi macam-macam logam ferro dan non ferro? Logam ferro adalah logam yang mengandung unsur besi sebagai unsur utama, sedangkan logam non ferro adalah logam yang bukan besi sebagai unsur utamanya. 4. Dapatkah anda memilih bahan dan bahan tambah yang akan digunakan pada suatu produk berdasarkan standar? Berdasarkan standar bahan dan bahan tambah yang akan digunakan harus dilengkapi dengan sertifikat bahan sehingga kita bisa mencocokkan dengan kebutuhan bahan tersebut. Mulai dari kekuatan mekanisnya maupun komposisi kimianya Dari sertifikat kita bisa tahu juga bagaimana perlakuan material tersebut sebelum dan sesudah proses pengelasan. 5. Sebagai seorang welding inspector apabila saudara menemukan bahwa bahan yang digunakan tidak sesuai dengan standar atau bahan tersebut tidak tertelusur spesifikasinya dapatkah anda menjelaskan langkah-langkah apa yang harus anda lakukan? Apabila bahan tersebut berjumlah sedikit atau kecil kita bisa ganti dengan bahan yang sesuai standar. Apabila jumlahnya banyak atau besar kita bisa melakukan uji destructive dengan mengambil contoh secara acak, agar tertelusur berapa tegangan tariknya, kekuatan mulurnya, kekerasanya dan juga komposisi kimianya. 4. MENGIDENTIFIKASI SPESIFIKASI PROSEDUR APLIKASINYA PADA PROSES FABRIKASI



PENGELASAN



(WPS)



DAN



1. Mengertikah saudara tentang WPS dan PQR? WPS adalah Welding Procedure Spesification, spesifikasi prosedur pengelasan yang dipakai acuan dalam proses pengelasan, sedangkan PQR adalah Procedure Qualification Record, merupakan catatan kualifikasi prosedur pengelasan yang berisi catatan proses pengelasan joinan yang menginformasikan tentang polaritas, travel speed, jumlah layer, heat input, interpass temperatur dan lainlain. 2. Dapatkah anda menjelaskan tentang essensial dan non essensial variabel pada WPS dan apa pengaruhnya terhadap penggunaan WPS? Essensial variabel pada WPS adalah variabel utama yang tertulis dalam WPS tang meliputi posisi welding, range thickness material, grade material, tipe sambungan dan polaritas yang intinya tidak boleh berubah dalam pelaksanaannya, bila berubah harus diganti dengan WPS lain. Non essensial variabel adalah variabel lain baik yang tertulis maupun tidak yang bisa diganti



atau dirubah namun tidak merubah spesifikasi prosedur yang ada seperti ukuran elektroda dan banyaknya layer dalam joinan. 3. Dapatkah anda memverifikasi WPS dan apa tujuannya? Memverifikasi WPS bertujuan untuk memastikan variabel variabel yang utama pada WPS tersebut benar-benar dapat diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan las yang sebenarnya. Sehingga pekerjaan yang ada mempunyai dasar acuan. 4. Dapatkah anda memeriksa data pada PQR dan membandingkannya dengan standar? Data variabel-variabel utama pada PQR harus sesuai dengan standart yang digunakan, apakah mengunakan ASME, AWS atau AS, sehingga PQR tersebut dapat diterima oleh pihak lain yang menggunakan standart yang sama. 5. Dapatkah anda mengidentifikasi preheating (bila diperlukan) Preheating dilakukan bila dalam WPS yang dipakai mengisyaratkan untuk dilakukan preheating dan juga spesifikasi meminta untuk dilakukan preheating. Hal ini dilakukan untuk memperlambat laju pendinginan agar tidak terjadi keretakan baik pada material maupun pada hasil lasan. 6. Dapatkan anda menjelaskan apa yang dimaksud dengan :Preheating,Interpas temperatur, post Heating ,Post weld treatment dan Stress relieve. Preheating : Pemanasan awal yang dilakukan untuk memperlambat laju pendinginanguna mencegah distorsi. Interpass temperatur: Pemanasan yang dilakukan pada saat start stopnya proses pengelasan yang biasanya di Ukur pada saatmemulai pengelasan berikutnya. Post Heating : Pemanasan yang dilakukan pada area tertentu untuk mengembalikan distorsi. Post Weld Treament : Proses pemanasan yang dilakukan pada daerah pengelasan untuk menghilangkan tegangan sisa. Stress relieve: Pemanasan yang dilakuan dengan tujuan untuk mengembalikan butiran-butiran logam Kekomposisi semula. 5. MEMVERIFIKASI KUALIFIKASI JURU LAS DAN OPERATOR LAS. 1. Dapatkah anda memeriksa juru las dan operator las ? Kita dapat memeriksa juru las /operator las dapat dilakukan dengan melihat sertifikat yang dimiliki, apakah pengelasan yang dilakukan di lapangan kualifikasinya sesuai dengan sertifikat yang dimiliki. Bila tidak sesuai kita bisa menghentikan kegiatan welder yang bersangkutan. 2. Dapatkah anda menentukan batasan-batasan kualifikasi juru las /operator las setelah memeriksa sertifikat yang dimiliki.



Batasan-batasan kualifikasi juru las /operator las dapat mengacu pada standart yang digunakan apakah itu AWS, AS atau ASME . Contoh : Untuk juru las yang memiliki sertifikat 2G seorang juru las tersebut hanya punya kualifikasi 2G,2F 1G dan 1F tidak boleh melakukan pengelasan diluar kualifikasi tersebut. 3. Dapatkah anda menjelaskan uji apa saja yang dilakukan dalam mengkualifikasikan juru las / operator Las ? Dalam melakukan kualifikasi juru las yang dilakukan hanya uji NDT, yang pertama dilakukan adalah visual inspection dan apabila visual tersebut ok baru dilakukan uji NDT yang diperlukan, sesuai dengan jenis sambungan, jenis dan grade serta ketebalan material yang digunakan. 6. MELAKUKAN INSPECTION PEKERJAAN LAS. 1. Dapatkah anda memeriksa validasi alat uji ?. Validasi alat uji dapat dilihat dari sertifikat kalibrasi yang dimiliki alat uji tersebut, dapat kita periksa apakah alat tersebut kalibrasinya sudah berakhir atau masih berlaku. Dengan mengacu pada sertifikat alat tersebut bila perlu kita bisa meminta untuk dilakukan verifikasi ulang. 2.



Mengertikah anda tentang pengajian NDT dapatkah anda menerapkannya meliputi Visual ,DT ,MP Ultrasonik dan radiografi. Visual : Pemeriksaan hasil pengelasan dengan mengunakan mata dan alat ukur (seperti welding gauge) Dye Penetrans: Pengujian hasil las dengan mengunakan cairan kimia penetrants, cleaner dan developer. MPI/MT : Pengujian hasil las dengan mengunakan magnet dan cairan kimia 7HF, WCP. Ultrasonic : Pengujian hasil las dengan mengunakan frekuensi suara yang tinggi (ultrasonic) Radigraphi : Pengujian hasil las dengan mengunakan sinar X atau sinar gama.



3.



Mengertikah anda tentang pengujian DT dan dapatkah anda menerapkannya yang meliputi antara lain Tensile,Bending,Tranverse face bend test, Tranverse root bend test, Longitudinal face bend test Dan Longitudinal root bend test Tensile : Pengujian tarik untuk mengetahui tegangan tarik (tensile) dan titik luluh (Yield Point). Tranverse face bent test:



Pengujian bengkok untuk mengetahui kualitas las pada permukaan las dan material di Potong melintang. Tranverse root bent test: Pengujian bengkok untuk mengetahui kualitas las pada bagian root dan material di Potong melintang Longitudinal face bent test: Pengujian bengkok untuk mengetahui kualitas las pada permukaan las dan material di Potong membujur. Longitudinal root bent test: Pengujian bengkok untuk mengetahui kualitas las padabagian root dan material di Potong membujur.



7.



4.



Dapatkah anda mengevaluasi hasil uji NDT dan membandingkan dengan acceptance creteria sesuai dengan standard yang diacu? Sebelum melakukan pekerjaan uji NDT operator akan mengajukan NDT procedure yang dipakai acuan. Dengan mengunakan standart (misal ASME V) setelah mempelajari procedure tersebut kita akan membandingkannya dengan hasil uji NDT yang dilakukan.



5.



Dapatkah anda mengevaluasi hasil uji DT dan membandingkan dengan acceptance creteria sesuai Dengan standard yang diacu? Sebelum melakukan pekerjaan uji DT operator akan mengajukan DT procedure yang dipakai acuan. Dengan mengunakan standart (misal ASME II) setelah mempelajari procedure tersebut kita akan membandingkannya dengan hasil uji DT yang dilakukan.



MENUGASKAN DAN DISTRUCTIVE TEST)



MEMONITOR



PEKERJAAN



UJI



TAK



RUSAK



(NON



1. Dapatkah anda menjeleskan uji apa saja yang termasuk uji tak rusak ?. Yang termasuk uji tak rusak adalah uji visual, Dye Penetrans Test, Magnetic Test, Ultrasonic Test Radiographi Test dan Eddy Current Test. 2. Dapatkah anda mengambarkan konfigurasi uji radiographi sambungan las. Single wall radigraphi techniques(tehnik radiographi Dinding tunggal) adalah penempatan kamera dengan posisi film ,identitas sambungan satu sisi dengan kamera. 3. Dapatkah anda mengidentifikasi cacat –cacat las dengan film radiographi menurut ASME V ? Under cut, slag lines, claster porosity,surface concavity, incomplete penetrasion,logitudinal crak,tranversal crake.



4. Dapatkah anda menggambarkan dengan sketch hal-hal yang perlu dicatat apabila muncul discontinuitas dalam kurva DAC ?.



8. MENUGASKAN DAN MEMONITOR PEKERJAAN UJI RUSAK (DISTRUCTIVE TEST) 1. Dapatkah anda menjelaskan uji apa saja yang termasuk dalam uji rusak? Yang termasuk dalam uji rusak adalah uji tarik, uji tekan, uji kekerasan, uji komposisi kimia, uji bengkok, nick break test. 2. Dapatkah anda menjelaskan prinsip uji keras dengan metoda: a Brinnel, b. Rockwell, c. Vickers 2.1.Brinnel : Uji kekerasan bahan dengan menggunakan bola baja sebagai indentornya 2.2.Rockwell : Uji kekerasan bahan dengan menggunkan bola baja dan kerucut intan sebagai indentornya 2.3.Vickers : Uji kekerasan bahan dengan menggunakan intan piramid sebagai indentornya 3. Dapatkah anda menjelaskan bahwa dalam uji tarik nilai apa saja yang dapat diketahui? Yang dapat diketahui dari uji tarik adalah nilai titik elastis, titik plastis, titk luluh dan tegangan tarik maksimum. 4. Dapatkah anda menjelaskan ada berapa macam uji lengkung Kualifikasi juru las, b. Kualifikasi WPS? 4.1.Kualifikasi Juru Las ada dua macam 4.1.1. Transvers face bend test. 4.1.2. Transvers root bend test.. 4.2.Kualifikasi WPS ada empat macam 4.2.1. Transvers face bend test. 4.2.2. Transvers root bend test. 4.2.3. Longitudinal face bend test. 4.2.4. Longitudinal root bend test.



untuk a.



5. Dapatkah anda menjelaskan bagaimana cara mengevaluasi specimen uji lengkung? Tes lengkung harus dianggap diterima jika pada lasan atau antara lasan dan zona fusi setelah pelengkungan tidak terdapat retakan atau cacat lain melebihi 3 mm atau setengah dari tebal nominal dinding de segala arah, dipilih yang lebih kecil. Retak yang bermula pada radius luar dari lengkungan sepanjang pinggiran sepecimen selama pengetesan dan retak tersebut kurang dari 6.35 mm diukur dari segala arah harus dipertimbangkan, kecuali setelah diobservasi retak tersebut adalah cacat lasan. 6. Dapatkah anda menggambarkan sket specimen uji nick brick dan bagaimana cara pengukuran luas bidang ujinya? Spesimen nick brick harus mempunyai panjang kurang lebih 230mm dan lebar 25mm, harus ditakik dengan gergaji pada setiap sisi ditengah lasan dan setiap takik kedalamannya 3.17mm, disiapkan dengan cara berasal dari lasan yang



dibuat dengan mekanis tertentu dan proses semiotomatis. Permukaan bidang patahan dari setiap specimen harus menunjukkan penetrasi dan fusi yang sempurna 9. MELAKUKAN IDENTIFIKASI CACAT LAS DAN MEMPREDIKSI PENYEBABNYA 1. Dapatkah anda menjelaskan tentang prinsip penggunaan berbagai macam proses las? Pada prinsipnya penggunaan berbagai macam proses las tergantung dari penggunaan WPS yang mengcover join las yang sedang dikerjakan. Karena di dalam WPS macam proses las yang digunakan merupakan factor yang essensial yang tidak boleh dirubah-rubah. 2. Dapatkan anda mengidentifikasi besar panas masukan pengelasan? Besarnya panas masukan pengelasan tergantung pada jenis material yang digunakan, ketebalan material ,jenis proses pengelasan, jumlah layer dalam sambungan dan temperature plat sebelum dimulai pengelasan. Besarnya panas masukan dapat diukur dari besarnya ampere, voltase dan travel speed yang digunakan. 3. Fahamkah anda tentang aspek metalurgi las? Aspek metalurgi las adalah faktor penentu dalam proses pengelasan yang berkaitan dengan material yang mempunyai komposisi kimia tertentu dan kemampuan struktur bahan untuk dikeraskan sehingga perlakuan panasnya harus diperhatikan baik sebelum maupun sesudah proses pengelasan. 4. Dapatkah anda mengidentifikasi macam-macam cacat las? Macam macam cacat las, undercut, porosity, slag inclusion, lack of fusion, lack of penetration, spatter, concave, incomplete penetration, incomplete welding, blow hole, crack, 5. Dapatkah anda menjelaskan jenis cacat las yang tidak dapat ditolerir serta batasan batasan cacat las yang masih dapat diterima? Jenis cacat yang dapat ditolerir dapat mengacu pada standard yang ada misal untuk undercut bila kedalamannya kurang dari 1 mm masih dapat ditolerir 6. Dapatkah anda menjelaskan tentang penyebab terjadinya cacat las dan bagaimana cara penanggulangannya? Penyebab cacat las dan cara mengatasinya: Under Cut, disebabkan besarnya pengaturan ampere penanggulangannya ampere diatur sesuai dengan ukuran elektroda Crack, disebabkan oleh pendinginan yang terlalu cepat, penanggulangannya adalah dengan melakukan preheating pada material sehingga pendinginan yang terjadi dapat perlahan-lahan. 10. MELAKUKAN INSPEKSI PEKERJAAN FABRIKASI LAS KONSTRUKSI BAJA NON TUBULAR DAN TUBULAR 1. Dapatkah anda menjelaskan bagaimana caranya membuat rencana kerja inspeksi (inspection plan) untuk pekerjaan fabrikasi untuk konstruksi baja non tubular dan tubular?



Rencana kerja untuk pekerjaan fabrikasi untuk konstruksi baja non tubular dan tubular 1.1.Review Shop Drawing dan Welding Map Mereview shop drawing dan welding map untuk memastikan kebenaran simbol-simbol pengelasan sesuai dengan standar yang digunakan dalam project tersebut. 1.2.Verifikasi Material Pemeriksaan fisik material dan dimensionalnya, juga mereview documen yang berhubungan dengan material tersebut sesuai dengan standar yang digunakan. 1.3.Pelaksanaan Fabrikasi 1.3.1. Pre Fabrikasi Pemotongan material juga pembuatan bentuk profil joinan sesuai dengan shop drawing juga welding map yang digunakan. Pemerikaan pada proses ini merupakan pemeriksaan sebelum pengelasan 1.3.2. Asembling Fit up material sesuai dimensi yang diminta shop drawing juga persiapan gap sesuai dengan WPS yang digunakan yang dituangkan dalam welding map. Pemeriksaan pada proses ini juga merupakan pemeriksaan sebelum proses pengelasan 1.3.3. Proses Pengelasan Pada tahap proses pengelasan ini pemeriksaan yang dilakukan adalah memastikan bahwa penerapan WPS yang digunakan sesuai dengan welding map yang ada, juga klasifikasi juru las yang menangani project ini dipastikan kebenarannya. 1.3.4. NDT Pada proses pengujian tidak merusak, pemeriksaan yang dapat dilakukan pada tahap awal adalah dengan inspeksi visual, baru kemudian dilanjutkan dengan proses NDT yang lain sesuai dengan permintaan welding map. Kita harus memastikan proses NDT tersebut sesuai dengan standar yang dugunakan. 1.3.5. Final Fabrikasi Dalam proses final fabrikasi yang dapat kita lakukan adalah dengan memverifikasi bahwa material tersebut sudah melalui semua proses inspeksi sebelumnya. Juga memastikan dokumen yang berhubungan dengan material tersebut sudah dipersiapkan untuk melengkapi dossier MDR material. 1.4.Pengiriman Sebelum melakukan pengiriman kita akan pastikan bahwa semua documen yang berhubungan dengan material yang difabrikasi harus sudah dipersiapkan dengan baik. Artinya semua dokumen mulai dari receiving material sampai coating proses sudah dibuat sesuai dengan standar yang telah disetujui oleh Client. 2. Dapatkah anda menjelaskan uji apa saja yang utama harus dilakukan dalam inspeksi pekerjaan fabrikasi las konstruksi baja non tubular dan tubular?



Pengujian yang dilakukan dalam inspeksi pekerjaan fabrikasi las konstruksi baja non tubular dan tubular tergantung dari kesepakatan bersama antara kontraktor dan pemberi order yang telah dituangkan kedalam rencana kerja bersama (Inspection and Test Plan). Dari ITP akan dijabarkan lagi uji tersebut ke dalam welding map untuk uji NDT dan akan jabarkan dalam bentuk memorandum bila ada uji DT. Contoh untuk project Mitsui menggunakan uji NDT visual, PT dan RT saja. 3. Dapatkah anda menjelaskan standar apa saja yang digunakan dalam inspeksi pekerjaan fabrikasi las konstruksi baja non tubular dan tubular? Standar yang digunakan dalam inspeksi pekerjaan fabrikasi las konstruksi baja non tubular dan tubular tergantung dari kemauan pemberi order barang bisa ASME, AWS, API maupun standar standar yang lain sesuai dengan spesifikasi material yang dikerjakan. Contoh untuk project Mitsui menggunakan ASME V, ASME IX, ASME 31.1 dan ASTM serta Spesifikasi Client sebagai standar yang digunakan.