Boric Acid Makalah Fix [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Boric Acid  Sinonim Acidum boricum; boracic acid; boraic acid; Borofax; boron trihydroxide; E284; orthoboric acid; trihydroxyborene.  Struktur



 Fungsi lain Pengawet antimikroba  Stabilitas Asam borat bersifat higroskopis, oleh karena itu harus disimpan dalam wadah yang kedap udara dan disegel. Wadah harus diberi label ‘Tidak untuk penggunaan internal’.  Sifat Khas - Derajat keasaman/pH 3,5 – 4,1 - Massa jenis 1,435 - Titik lebur 170,98°C. Ketika dipanaskan perlahan-lahan pada suhu 181,08°C, asam borat kehilangan air untuk membentuk asam metaboric (HBO2); asam tetraboric (H2B4O7) dan boron trioksida (B2O3) dibentuk pada suhu yang tinggi. - Kelarutan: larut dalam etanol, eter, gliserin, air, dan beberapa minyak yang mudah menguap lainnya. Kelarutan dalam air meningkat dengan penambahan klorida, sitrat, atau asam tartrat. - Spesifik gravitasi 1,517  Inkompatibel Asam borat tidak cocok dengan air, basa kuat dan alkali logam. Bereaksi hebat dengan kalium dan asam anhidrida. Asam borat juga membentuk kompleks dengan gliserin, yang lebih kuat dari asam borat.



 Metode Produksi



Sebagian asam borat diproduksi dengan mereaksikan borat anorganik dengan asam sulfat dalam media berair. Natrium borat dan kalsium borat (colemanite) adalah bahan baku utama pembuatan asam borat. Colemanite diaduk dengan larutan induk asam sulfat dengan suhu sekitar 90°C, menghasilkan kalsium sulfat yang hilang karena difiltrasi, dan asam borat yang mengkristal dengan pendinginan.  Deskripsi Asam borat wujudnya higroskopis, serbuk kristalin putih, atau kristal putih  Aplikasi dalam Bidang Farmasi Asam borat digunakan sebagai pengawet antimiroba dalam tetes mata, produk kosmetik, salep, dan krim topikal. Asam borat memiliki kapasitas buffer yang baik dan digunakan untuk mengontrol pH. Asam borat juga digunakan pada supositoria untuk mengobati infeksi ragi. Pada konsentrasi yang encer, digunakan sebagai antiseptik ringan.



Diethanolamin  Sinonim Bis(hydroxyethyl)amine; DEA; diethylolamine; 2,20-dihydroxydiethylamine; diolamine; 2,20-iminodiethanol.  Struktur



 Fungsi lain Pengawet antimikroba  Stabilitas Dietanolamin bersifat higroskopis, sensitif terhadap cahaya dan oksigen. Oleh karena itu dietanolamin harus disimpan dalam tempat yang kedap udara dan terlindung dari cahaya, juga sejuk dan kering.  Sifat Khas - Derajat keasamaan/ pH 11 - Titik didih 268,8°C - Titik nyala 138°C - Titik leleh 28°C - Massa jenis : 1,0881 g/cm3 pada 30°C



1,0693 g/cm3 pada 60°C - Konstanta disosiasi: PKa = 8,88 - Indeks bias 1,4753 - Tegangan permukaan 49.0mN/m (49.0 dynes/cm) pada 20°C  Inkompatibel Dietanolamin adalah amina sekunder yang berisi dua gugus hidroksil, hal ini menyebabkan dietanolamin dapat melakukan reaksi sekunder dari amina dan alkohol. Gugus amina biasanya menunjukkan aktivitas yang lebih besar dimana pun gugus tersebut bereaksi, baik di gugus amina atau di gugus hidroksil. Dietanolamin akan bereaksi dengan asam, anhidrida, asam klorida, dan ester untuk membentuk turunan amida, dan dengan propilen karbonat. Sebagai amina sekunder, dietanolamin bereaksi dengan aldehihd dan keton untuk menghasilkan aldimin dan ketimin. Dietanolamin juga bereaksi dengan tembaga untuk membentuk garam kompleks.



 Metode Produksi Dietanolamin dibuat secara komersil oleh proses ammonolisis dari etilen oksida. Reaksi tersebut menghasilkan campuran monoetanolamina, dietanolamina, dan trietanolamina yang dipisahkan untuk mendapatkan produk murni.



 Deskripsi Dalam Farmakope Amerika Edisi 32 dan Farmakope Nederland Edisi 27, dietanolamin digambarkan sebagai campuran dari etanolamin yang sebagian besar terdiri dari dietanolamin. Pada suhu kamar, dietanolamin berwujud padatan putih. Pada suhu di atas suhu kamar, dietanolamin berwujud cairan yang kental dengan sedikit bau ammoniak.



 Aplikasi dalam Bidang Farmasi Dietanolamina digunakan terutama sebagai agen penyangga. Dietanolamin juga telah digunakan untuk membentuk senyawa garam larut aktif, seperti asam organik iodinasi. Sebagai agen stabilisasi, Dietanolamin mencegah perubahan warna formulasi berair yang mengandung garam heksametilenatetramina-1,3-dikloropropen. Dietanolamin juga digunakan dalam kosmetik.



CARBONIC  Sinonim Acidum citricum monohydricum; E330; 2-hydroxypropane-1,2,3-tricarboxylic acid monohydrate.



 Struktur



 Fungsi lain Penyangga, pewarna, opacifier, penyalut tablet, agen terapeutik.



 Stabilitas Kalsium karbonat stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat sejuk dan kering.



 Sifat Khas - Derajat keasaman/pH 9Titik didih °C - Indeks bias 1,59 - Praktis tidak larut dalam etanol (95%). Kelarutan dalam air meningkat dengan adanya garam-garam amoniun atau karbon dioksida. - Titik lebur 825 °C  Inkompatibel Tidak kompatibel dengan asam dan garam amonium.  Metode Produksi Kalsium karbonat dibuat dengan dekomposisi ganda kalsium klorida dan sodium bikarbonat dalam larutan berair. Kepadatan dan kehalusan diatur oleh konsentrasi dari larutan. Kalsium karbonat ini juga diperoleh dari aragonit mineral alami, kalsit, dan vaterite. Kalsium karbonat stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat sejuk dan kering.



 Deskripsi Kalsium karbonat berbentuk serbuk putih tidak berbau dan berasa atau kristal



 Aplikasi dalam Bidang Farmasi Kalsium karbonat berperan sebagai eksipien dalam bidang farmasi, terutama berbentuk sediaan padat sebagai pengencer. Digunakan juga sebagai bahan untuk persiapan obat



gigi, sebagi penyangga. Kalsium karbonat juga digunakan sebagai aditif makanan dan terapi sebagai antasida dan suplemen kalsium.



CITRIC  Sinonim Acidum citricum monohydricum; E330; 2-hydroxypropane-1,2,3-tricarboxylic acid monohydrate.  Struktur



 Fungsi lain Agen pengasam, antioksidan, agen penyangga, penambah rasa, pengawet



 Stabilitas Asam sitrat monohidrat kehilangan air pada kristalisasi dalam udara yang kering atau ketika dipanaskan hingga 40°C. Monohidrat dalam jumlah yang besar atau anhidrat harus disimpan dalam wadah yang kedap udara, sejuk, dan kering.



 Sifat Khas - Derajat keasaman/pH 2,2 - Konstanta disosiasi pKa1: 3,128 pada 25°C; pKa2: 4,761 pada 25°C; pKa3: 6,396 pada 25°C. - Massa Jenis 1,542 g/cm3 - Titik leleh 100 ° C  Inkompatibel



Asam sitrat tidak kompatibel dengan potassium tartrat, alkali, dan karbonat alkali tanah. Bikarbonat, asetat, dan sulfida. Tidak kompatibel pula dengan pengoksidasi, basis, pereduksi, dan nitrat. Berpotesial baik bila dikombinasikan dengan logam nitrat.



 Metode Produksi Sejumlah asam sitrat terdapat di alam, yaitu pada sejumlah jenis spesies tamanan dan dapat diekstraksi dari air jeruk yang terdapat 5–8% asam sitrat, atau ampas nanas. Asam sitrat anhidrat diproduksi dalam skala industri yaitu dengan fermentasi jamur dari molasis, penggunaan strain Aspergillus niger. Asam sitrat dimurnikan dengan cara rekristalisasi; bentuk anhidrat yang diperoleh dari larutan konsentrasi panas dan monohidrat dari larutan konsentrasi dingin.  Deskripsi Asam sitrat monohidrat terjadi kristal sebagai berwarna atau tembus, atau sebagai bubuk kristal putih. Tidak berbau dan memiliki rasa asam yang kuat. Struktur kristal ortorombik.



 Aplikasi dalam Bidang Farmasi Asam sitrat berfungsi untuk mengatur pH larutan, juga telah digunakan secara eksperimental untuk mengatur pH matriks tablet salut enterik formulasi khusus untuk pemberian obat usus. Asam sitrat anhidrat digunakan untuk pembuatan tablet effervescent. Asam sitrat juga dapat meningkatkan stabilitas bubuk semprot kering insulin dalam formulasi inhalasi.