Buku Pedoman Aksara Ulu Sumatera Selatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

pedom= pen u lI s=



akOs r aulu s u m ter se l t=



PEDOMAN PENULISAN AKSARA ULU SUMATERA SELATAN



PERKUMPULAN PECINTA AKSARA ULU SUMATERA SELATAN 2021



Pedoman Penulisan Aksara Ulu Sumatera Selatan Penulis: Nuzulur Ramadhona



Team Penyusun: Vixkri Mubaroq, S. Hum Lesi Parli Lesta, S. Hum Rahmat Saputra Depi Apriyana



Pendahuluan Pedoman penulisan bahasa sumatera selatan dengan aksara ulu Sumatera Selatan, Bahasa Melayu Sumatera Selatan adalah salah satu bahasa daerah yang merupakan dari kebudayaan nasioanal Indonesia, yang hidup dan masih tetap dilestarikan dan digunakan dalam masyarakat bahasa yang bersangkuatan.



Masalah yang dihadapi antara alain adalah : penyesuaian penulisan aksara



BAB I AKSARA ULU



A. Pengertian dan Perkembang Aksara Ulu Sumatera Selatan Tradisi tulis menulis di wilayah Sumatera Selatan telah dikenal sejak abad ke-7 Masehi. Hal ini dapat dilihat dari temuan prasasti Kedukan Bukit (683 M), prasasti Talang Tuo (684 M), yang ditemukan di Palembang. Mulai sejak itu tradisi tulis menulis terus berkembang di wilayah Sumatera Selatan. Salah satunya ialah tradisi tulis Aksara Ulu. Aksara Ulu adalah tradisi tulis menulis masa lalu masyarakat daerah perdalamanan



Sumatera Selatan. di katakan “Uluan”



dikarenakan aksara ini banyak berkembang di daerah permukiman di hulu-hulu sungai atau disebut daerah huluan. Aksara Ulu dan temuan artefakanya menjadi bukti adanya tradisi tulis di daerah perdalaman Sumatera Selatan. Aksara ulu merupakan turunan dari Aksara Pallawa. Aksara Pallawa sendiri pernah digunakan di daerah Sumatera Selatan pada masa Kerajaan Sriwijaya. Aksara Ulu diperkirakan telah ada sejak abad ke-12 Masehi dan berkembang pesat mulai sejak abad ke-15 Masehi sampai dengan abad ke-19 Masehi. Hal ini tidak lepas dari bukti



temuan-temuan artefak beraksara ulu baik naskah atau



prasasti. Sehingga temuan-temuan tersebut menjadi sumber otentik



atau bukti nyata bahwa aksara tersebut dipergunakan pada masa lalu di daerah Sumatera (bagian) Selatan yang digunakan untuk menuliskan hal-hal dalam bahasa-bahasa yang disebut sebagai “kompleks bahasa-bahasa Melayu Tengah” (Midden Malaische), termaksud di antaranya bahasa-bahasa di Sumatera Selatan. Aksara ulu yang digunakan masyarakat Sumatera Selatan berfungsi sebagai sarana media dalam menyampaikan nilai-nilai kearifan lokal, upacara, hukum adat, menceritakan suatu kisah, syair, sajak, strategi perang, menyampaiakan ajaran agama, pengobatan, dan petuah. Aksara yang berbentuk meruncing menyerupai bentuk paku ini memiliki beragam sebutan diantaranya ialah Aksara Basemah, Aksara Ogan, Aksara Enim, aksara Komering, Aksara Baghi, Serat Ulu dan lainnya. Perbedaan penamaan aksara tersebut dikarenakan perbedaaan dialek bahasa dan beragam etnis suku yang ada di daerah Sumatera (bagian) Selatan sehingga setiap daerah tersebut memiliki varian huruf ulunya masing-masing. Namun hal tersebut, secara garis besar



dapat dikembalikan pada bentuk yang sama, atau



setidak-tidaknya mendekati huruf yang sama (Huruf-huruf dasar Aksara Ulunya). Sementara itu, dalam Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) daerah Sumatera Selatan, Indonesia untuk Aksara yang yang banyak berkembang di daerah huluan Sumatera Selatan ini disebut Surat Ulu.



Di Sumatera Selatan penyebaran Aksara Ulu relative merata di seluruh wilayah uluan, antara lain di daerah Lahat, Pagaralam, Lintang, Rawas, Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, Lubuklinggau, Muaraenim, Prabumulih, Ogan Komering Ilir, Komering Ulu, Komering Ulu Timur, dan Ogan Komering Ulu Selatan. Keberadaan aksara ini, menunjukkan peradaban daerah perdalaman atau tepian sungai Sumatera Selatan telah memiliki tradisi intelektualisme yang cukup tinggi.



B. Media Tulis Aksara Ulu Sumatera Selatan Adanya temuan-temuan artefak Askara Ulu baik berupa naskah dan prasasti yang tersimpan di kalangan masyarakat, Kantor balai desa, Lembaga Pemerintahan seperti di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), dan bahkan artefak aksara ulu juga tersimpan diluar negeri seperti di British Library, London, Inggris. Dari temuan-temuan artefak tersebut banyak bahan atau media tulis yang digunakan oleh leluhur kita dalam menulis sebuah ungkapan, pemikiran, ide, gagasan, ilmu pengetahuan, adat, upacara dan lainnya dalam tulisan ulu, berikut ini media tulisanya :



1. Tanduk, tanduk yang digunakan merupakan tanduk hewan seperti tanduk kerbau dan tanduk kambing. Teknik penulisannya dengan cara digores pada permukaan tanduk mengunakan benda tajam. Tanduk yang digunakan biasanya tanduk dari hewan (telah tua) dan merupakan tanduk-tanduk pilihan. 2. Bambu, bambu yang digunakan dalam media tulis aksara Ulu, yaitu bambu yang permukaan kulitnya halus, licin dan bambu yang dipilih ialah bambu yang lebih tua karena bila bambu yang muda digunakan akan mudah rusak dan rentan terhadap serangga. Teknik penulisan sama dengan media tanduk dengan cara digores dengan benda tajam berupa pisau kecil atau besi kecil yang ucungnya runcing seperti ujung pensil. Pada media bambu ini terbagi menjadi dua, yaitu bambu bulat utuh (Gelondongan) disebut surat boloh dan bilah-bilah bambu disebut gelumpai. 3. Kulit Kayu (Kaghas), kulit kayu yang digunakan diambil dari kulit pohon. Pohon yang biasa digunakan yaitu kulit pohon halim yang masih muda karena seratnya lebar dan lentur sehingga mudah untuk dilipat. Menurut sarjana Barat, kayu yang digunakan kayu kaghas atau kayu bunut (chalophylum spp), kayu ini berkulit yang tebal dan banyak lapisannya. Media kayu ini dibentuk menyerupai lipatan-lipan seperti buku dan jika dibuka seperti alat music akordeon. Alat tulis yang digunakan



terbuat dari lidi enau dengan tinta yang berasal dari geta kayu leban (vitex pubescens) atau buah hitam kembang seribu atau jelaga yang diaduk dengan putih telur. Media tulis dengan kulit kayu ini, disebut dengan kaghas. 4. Kertas Eropa, sejak kedatang Kolonial Belanda ke Nusantara, hal ini juga ikut mempengarui penggunaan media tulis aksara Ulu. Pada masa ini, kertas menjadi bahan alternatif, tradisi tulis aksara ulu mulai mengunakan bahan kertas. Alat tulis yang digunakan ialah tinta dan pensil dan masa ini juga aksara Ulu mulai kehilangan pamarornya di kalangan masyarakat Sumatera Selatan, sehingga banyak generasi berikutnya yang tidak mengenal dan tidak bisa lagi menulis dengan aksara ulu. Selain media tulisan diatas, media lainnya yang digunakan dalam aksara ulu seperti kayu, batu , lontar, rotan dan daluang dan kulit hewan.



Latihan Soal 1. Apa itu Aksara Ulu ? 2. Sejak kapan perkembangan aksara Ulu di Masyarakat Sumatera Selatan?



3. 4. Media tulis apa saja yang digunakan masayarkat Sumatera Selatan masa lalu dalam tulisan Uluan? 5. Bagaimana pendapat kalian mengenai Aksara ulu, pada masa kini ?



Kesimpulan Aksara Ulu ialah tradisi tulis masa lalu masyarakat perdalaman atau daerah huluan Sumatera Selatan. Aksara ini turunan dari Aksara Pallawa yang digunakan pada masa Kerajaan Sriwijaya. Aksara ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-12 M dan berkembang pesat pada abad ke-15 M sampai abad ke-17 M. Aksara melahirkan banyak peninggalan naskah dan prasasti baik yang tersimpan di masyarakat Sumatera Selatan, lembaga pemerintahan seperti di balai kantor desa, Museum, dan perpustakaan. Temuan artefak tersebut menandakan atau membuktikan ada tradisi tulis di daerah perdalaman Sumatera Selatan. Bahan atau media tulis yang digunakan dalam aksara ini beragam ada diantaranya bambu yang terdiri dari bilah bambu yang disebut gelumpai, bambu utuh disebut Surat Boloh, kulit kayu dikenal dengan sebutan kaghas, tanduk hewan, kertas eropa, kulit hewan seperti cangkang kerang, dluang, batu, rotan dan lainnya.



BAB II Huruf-huruf Dasar Aksara Ulu



Mengenal budaya tulis daerah sendiri adalah keharusan bagi masyarakat setempat dalam mengenal identitas budayanya sendiri sebagai jati diri daerah yang tidak boleh dilupakan. Aksara Ulu merupakan budaya tulis asli daerah Sumatera Selatan dengan ciri khas daerahnya sendiri. Maka sudah selayaknya, aksara ini harus tetap dilestarikan oleh generasi-generasi berikutnya Sumatera Selatan. Peninggalan leluhur ini merupakan salah satu ciptaan atau karya dari generasi terdahulu dalam memberikan nuasa, ciri khas atau identitas tulisan daerah sendiri. Ini membuktikan bahwa generasi terdahulu yakni leluhur kita memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi dalam membangun peradaban di daerah ini. Mari generasi muda Sumatera Selatan! Tugas kita ialah menjaga, mencintai, mempelajari, melestarikan, dan mengembangkan tradisi tulis asli daerah Sumatera Selatan yaitu Aksara Ulu Sumatera Selatan.



A. Mengenal Huruf-Huruf Dasar Aksara Ulu Belajar aksara ulu bukalah perkara yang sulit, bahkan aksara ini aksara yang termudah untuk di pelajari. Hal ini bisa lihat dari bentuk aksaranya yang merucing seperti huruf paku dengan kemiringan huruf kurang lebih 45o. Sehingga aksara ini sangat mudah untuk di pelajari. Pada bab I, telah disinggung bahwa aksara ulu di daerah Sumatera Selatan memiliki varian huruf yang sedikit berbeda di setiap daerah atau suku-suku yang ada di Sumatera Selatan. Maka dalam buku Pedoman Aksara Ulu ini, akan memaparkan huruf-huruf dasar Aksara Ulu. Aksara Ulu Sumater Selatan memiliki 28 huruf yang terdiri dari 19 huruf utama, 9 huruf tambahan. Sistem huruf yang digunakan menyerupai sistem pada huruf Pallawa yakni sistem Silabaris. Silabaris adalah…



Berikut ini 28 huruf Aksara Ulu :



Pada bab ini, materi pembelajarannya dibagi menjadi 4 sub pembelajaran, yang diharapkan dapat mempermudah siswa/i dalam menulis dan memahami huruf-huruf dasar aksara ulu Sumatera Selatan. berikut ini 4 sub materi belajar menulis Aksara Ulu Sumatera Selatan :



k g N t d n KA



GA



NGA



TA



DA



NA



1. Menulis Huruf KA GA NGA TA DA NA Cara menulis Huruf “KA” Aksara Ulu :



L



g



k k dibaca “ KA”



Cara menulis Huruf “GA” Aksara Ulu :



L



g



g



dibaca “ GA”



Cara menulis Huruf “NGA” Aksara Ulu :



L NGA”



g



l



N



N



dibaca “



Cara menulis Huruf “TA” Aksara Ulu :



L



g



k t



t



dibaca “ TA”



Cara menulis Huruf “DA” Aksara Ulu :



L



g



d d dibaca “DA”



Cara menulis Huruf “NA” Aksara Ulu :



L



g



l



n



n



dibaca “ NA”



Latihan Soal 2. 1 Jawablah pertanya-pertanya dibawah ini dengan tepat ! serta tulisan jawabanmu di buku latihan soal 1. Tulisan dalam bentuk Aksara Ulu silabarik, berikut : Ka, Ga, Nga, Ta, Da, Na ? 2. Tulislah dalam bentuk Aksara Ulu silabarik, berikut : Ga, Da, Na, Nga, Ta, Ka ?



3. Tulislah dalam bentuk Aksara Ulu silabarik, berikut : Nga, Da, Ka, Ta, Ga, Na ? 4. Tulislah dalam bentuk Aksara Ulu silabarik, berikut : Ta, Da, Ga, Ka, Na, Nga ? 5. Tulislah dalam bentuk Aksara Ulu silabarik, berikut : Da, Nga, Na, Ta, Ka, Ga ? 6. Ga, Nga, Da, Ka: Tulislah silbarik tersebut dalam aksara ulu ? 7. Da, Na, Ta, Ga : Tulislah silbarik tersebut dalam aksara ulu ? 8. Nga, Da, Ka, Na : Tulislah silbarik tersebut dalam aksara ulu ? 9. Na, Da, Ta, Nga :Tulislah silbarik tersebut dalam aksara ulu ? 10. Ka, Ta, Na, Ga : tulislah silabarik tersebut dalam aksara ulu?



p di baca “kar”



Huruf awal



ka



Huruf Ditambah sadangan imbuhan “r“ Kau/kaw



Penulisan tambahan sandangan “ r ” terletak Huruf Ditambah dibagian atas kepala huruf ulunya sadangan imbuhan



Huruf awal



“r“



3. Sandangan Konsonan atau tanda mati Selain sandangan vokal dan sandangan imbuhan, Aksara Ulu juga memiliki sandangan konsonan yang berfungsi untuk merubah huruf silabarik ulunya ke bentuk huruf konsonan dengan memberikan sandangan mati atau bunuh: Silabrik



Ka



Huruf Konsonan



K



Jumlah sandangan konsonan atau tanda mati/tanda bunuh ini memiliki ragam varian pada tinggalan artefak Aksara Ulu



Sumatera Selatan. Akan tetapi dalam pembahasan buku ini hanya membahas satu varian sandangan tanda bunuh askara ulu yang banyak di jumpai pada peninggala artefaknya. Menulis Sandangan tanda bunuh (Konsonan) Sandangan konsonan terdiri dari satu bentuk sandangan:



k kO kOdibaca “K” ka



K



Penulisan sandangan tanda bunuh (konsonan) Huruf Ditambah Huruf awal terletak depan huruf ulunya sadangan tanda bunuh (konsonan)



pada pembahasan ini guru diharapkan dapat memberikan banyak bentuk suku kata yang dapat melatih penulisan aksara ulu kepada semua siswanya. Latihan Soal : Ubahlah suku kata berikut ini ke dalam aksara ulu Sumatera Selatan 1. 2. 3. 4. 5. 6.



kar G Lan Mau S Par



7. Dah 8. Car 9. Kai 10. Ku 11. San 12. Bah



13. Ti 14. Mang 15. Ke 16. Jang



17. Ji 18. Yar 19. Po 20. Tah



BAB IV Tata Cara Penulisan Aksara Ulu Kata, Kalimat, dan Paragraf



Jejak peradaban leluhur di masa lalu, sudah sepatasnya tidak lagi sebatas kita lihat, dengar, dan kita cium baunya saja. Akan tetapi mulai saat ini jejak tersebut kita gunakan sebagai pakai baju identitas kebanggan daerah kita yang sejati.



A. Tata Cara Penulisan Aksara Ulu dalam kata, kalimat dan paragraf Menyusun sebuah huruf menjadi sebuah kata, kalimat atau paragraf merupakan sebuah hal yang mudah setelah kita mengetahui huruf-huruf dasarnya. Hal ini berlaku juga dalam aksara Ulu Sumatera Selatan. Pada bab sebelumnya kita sudah belajar cara menulis huruf dasar Aksara ulu berserta sandangannya. Pada bab kali ini kita akan belajar menulis dan menyusun huruf-huruf ulunya menjadi sebua bacaan baik itu dalam bentuk kata, kalimat bahkan paragraf. 1. Penulisan dalam bentuk kata Kata ialah sususan huruf-huruf yang menghasilkan bunyi sebuah kata. Tata cara penulisan Aksara Ulu sumatera Selatan. a. Tentukan kata atau kalimat yang ingin ditulis Contoh kata “indonesia” atau “sumatera selatan” b. Lalu pisahkan kalimat tersebut pada silabarik aksara Ulunya Contoh: Indonesia menjadi A da na sa a Sumatera Selatan menjadi sa ma ta ra sa la ta c. Selanjutnya memberikan sandangkan yang tepat pada silbarik aksara ulunya Contoh



In do ne si a a-da-na-sa-a



a -d- n - s -a aI= -do- ne - sI -a in - do



-



ne -



si -



a



beberapa ketentuan dalam penulisan aksara Ulu,berikut ini ketentuannya: 1. penulisan huruf a,i, u, e, o -penulisan awalan huruf a, i, u, e, o diawal kata Penulisan kata yang berawalan a, i,u, e atau o dalam huruf ulu diawali dengan huruf “a” lalu di tambahkan sandangan vokal.



aku aItu aulu aitu



aelu



aot aElu



-penulisani-tu huruf a, i, u,u-lu e, o di tengahe-lu kata a-ku



kua t



k)t k(t kaet kaot



Ku-a-ta



Ka-i/y-ta Ka-e-ta



Ka-u/w-ta Ka-o-ta



o-ta



-penulisan huruf a, i, u, e, o di akhir kata



ptua



pt) ptuae



Pa-tu-a



pt( ptuaoPa-ta-i/y



Pa-ta-u/w



Pa-tu-evokal dan sandangan 2. Penulisan sandangan Pa-tu-o imbuhan. Penulisan sandangan vokal dan sandangan imbuhan dalam aksara ulu diperbolehkan berada dalam satu huruf ulu.



Contoh:



ku> 3. Dalam aksara ulu tidak terdapat 5 huruf dalam aksara latin seperti huruf f, v, q, x dan z. maka untuk ke 5 huruf tersebut k-u-r mengunakan : f dan v dalam aksara ulu mengunakan huruf “pa” = q dan x dalam aksara ulu mengunakan huruf “ka” = j dalam aksara ulu mengunakan huruf “ka” =



Contoh menulis kata dalam aksara ulu :



kkI Ka-Ki



jl =



ne gr Ja-lan



Ne-ga-ra



j



p k



kmI



merek



kIt



pada pembahasan ini guru diharapkan dapat Ka-mi ki-ta Me-re-ka memberikan banyak kata yang dapat melatih penulisan aksara ulu kepada semua siswanya. Latihan Soal : Ubahlah kata-kata berikut ini ke aksara ulu Sumatera Selatan 21. Aku 22. Sekarang 23. Rumah 24. Hati 25. Manusia 26. Sumatera Selatan 27. Provinsi 28. Daerah 29. Sekolah 30. Pakaian



31. Lapangan 32. Merah putih 33. Bendera 34. Tiang 35. Meja 36. Kelas 37. Dinding 38. Jendela 39. Papan tulis 40. Pena



2. Penulisan dalam bentuk kalimat Setelah siswa sudah memahami penulisan aksara ulu Sumatera Selatan dalam bentuk kata selanjutnya siswa diarahkan dalam menulis aksara ulu dalam bentuk kalimat.



aku belajar aksara ulu



kami cinta aksara ulu



pada pembahasan ini guru diharapkan dapat memberikan banyak kata yang dapat melatih penulisan aksara ulu kepada semua siswanya. Latihan Soal : Ubahlah kata-kata berikut ini ke aksara ulu Sumatera Selatan



3. Penulisan dalam bentuk Paragraf Setelah siswa sudah memahami penulisan aksara ulu Sumatera Selatan dalam bentuk kalimat baru siswa diarahkan dalam menulis aksara ulu dalam bentuk paragraf.



BAB V Tata Cara Membaca Aksara Ulu Kata, Kalimat, dan Paragraf



setelah siswa sudah bisa mengenal, menulis huruf dan sandangan pada aksara ulu. maka pada pembahasan bab ini, siswa diajarkan membaca kata, kalimat dan paragraf yang berkasara ulu. A. Tata cara membaca aksara ulu Belajar membaca aksara ulu sama halnya dengan belajar membaca aksara latin. Di mana setelah kita sudah bisa mengenal huruf-huruf dasar pada aksaranya, kita



dapat dengan mudah membaca tulisan beraksara tersebut. Berikut ini tata cara membaca aksara ulu : 1. Terlebih dahulu membaca huruf dasar aksara ulunya 2. Selanjutnya membaca sandangan pada hurufnya apakah sandangan vokal, sandangan imbuhan atau sandangan konsonan. Contoh:



1. Mebaca Aksara Ulu dalam kata 2. Membaca Aksara Ulu dalam Kalimat 3. Membaca Asksara Ulu dalam Paragraf



BAB VI Penerapan Aksara Ulu dalam Kehidupan Sehari 1. Menuliskan Identitas 2. Menuliskan Percakapan sehari-hari 3. Menuliskan Cerita Rakyat Sumatera Selatan dengan Aksara Ulu



BAB VII Baca Naskah Kuno Aksara Ulu 2.



1. Varian aksara ulu membaca naskah ulu



I.



PENGENALAN AKSARA ULU SUMATERA SELATAN Aksara Ulu merupakan tradisi tulis masa lalu masyarakat yang banyak berkembang di daerah Perdalaman Sumatera Selatan. Aksara ini merupakan



aksara turun dari aksara Pallawa. Aksara ini diperkirakan telah ada pada awal abad ke 12 Masehi, dan berkembang pesat pada abad ke 16 masehi sampai abad ke 20 Masehi.. A. Huruf-Huruf Dasar Aksara Ulu Belajaran aksara ulu Sumatera Selata bukan lah hal yang sulit, karena bentuk aksara ini berbentuk runcing, belajar aksara ulu hampir sama halnya dengan belajar aksara Arab. Aksara ulu mengunakan sistem silabaris. Silabaris ialah. …… Dalam buku ini akan mengenalakan 28 huruf dasar yang terdiri dari 19 huruf tunggal dan 9 huruf pasangan 19 huruf tunggal Aksara Ulu k



Aksara ini teridiri dari 28 huruf, yang teridiri dari 19 huruf tunggal dan 9 huruf pasangan berserta terdapat 11 tanda sandangan. Aksara ini mengunakan sistem



silabaris