Buku Pedoman Pendidikan FKH UB TA 2017 2018 Revisi17.08.2017 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU PEDOMAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN TAHUN AKADEMIK 2017/2018



FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017



Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan Tahun Akademik 2017/2018 Kode Dokumen



:



01300 04000



Revisi



:



8



Tanggal



:



Agustus 2017



Diajukan oleh



:



Ketua GJM ttd Dr. drh. Masdiana C.Padaga, M.App.Sc



Dikendalikan oleh



:



Wakil Dekan Bidang Akademik ttd drh. Dyah Ayu Oktavianie, M.Biotech



Disetujui oleh



:



Dekan ttd Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH-UB



ii



TIM PENYUSUN



Penanggungjawab : Dekan FKH UB Ketua : Wakil Dekan Bidang Akademik Anggota : drh. Fajar Shodiq Permata, M.Biotech Dyah Kinasih Wuragil, S.Si., MP., M.Sc drh. Wawid Purwatiningsih, M.Vet drh. Handayu Untari Emmy Juliningrum, SE, MM Muhammad Hasan, A.Md Taufik Ariyanto



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH-UB



iii



KATA PENGANTAR Dalam rangka untuk memberikan pemahaman yang benar pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH-UB) tentang sistem pendidikan yang diberlakukan di FKH-UB, maka disusunlah Buku Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2017/2018. Tentunya selalu dilakukan penyesuaian dengan mengikuti sistem yang lebih memungkinkan dalam ketercapaian kompetensi profesi dokter hewan. Buku Pedoman ini diterbitkan setiap tahun ajaran agar dapat memberikan gambaran serta acuan tentang tata cara proses pendidikan melalui kurikulum berbasis kompetensi dengan strategi belajar berdasarkan masalah atau Problem Based Learning (PBL) yang dimasa mendatang diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas proses pembelajaran mencapai profil lulusan dokter hewan sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditentukan bersama Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Majelis Pendidikan Profesi Dokter Hewan (MP2KH) serta Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI). Perkuliahan disajikan secara bertahap, didahului dengan dasar-dasar teori ilmu kedokteran hewan kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran berbasis masalah atau PBL. Namun setidaknya tetap melaksanakan proses pendidikan berbasis Student Centered Learning (SCL). Strategi ini diambil untuk mendorong mahasiswa lebih termotivasi dalam belajar, kemandirian belajar dan mampu mengembangkan ilmu kedokteran hewan sesuai dengan kondisi lapang. Akhirnya, diharapkan Buku Pedoman Pendidikan ini dapat bermanfaat untuk membantu proses pembelajaran mahasiswa dalam mencapai profil lulusan dan kompetensi dokter hewan yang kompetitif dalam skala nasional maupun internasional.



Malang, Agustus 2017 Dekan,



Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES NIP. 19600903 198802 2 001



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



iv



DAFTAR ISI Halaman Judul........................................................................................... Halaman Pengesahan............................................................................... Tim Penyusun............................................................................................ Kata Pengantar.......................................................................................... Daftar Isi.....................................................................................................



i ii iii iv v



BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1.1. Dasar Pemikiran Pembukaan Fakultas Kedokteran Hewan............................................................................................... 1.2. Latar Belakang Pembukaan Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Brawijaya (FKH – UB)................................................ 1.3. Sejarah Pendidikan Dokter Hewan di Universitas Brawijaya............ 1.4. Potensi Staf Pengajar dan Fasilitas Pendidikan............................... 1.5. Visi, Misi dan Tujuan FKH UB.......................................................... 1.6. Peran UB sebagai Lembaga Penyelenggara................................... 1.7. Calon Mahasiswa ............................................................................. 1.8. Prospek Pekerjaan Tersedia bagi Lulusan ...................................... 1.9. Fleksibilitas Program sebagai Peran Quality Assurance.................. 1.10. Peningkatan Pemanfaatan Sumber Daya Perguruan tinggi.............



1



2 3 6 8 11 14 15 16 17



BAB II SUMBER DAYA............................................................................ 2.1. Unsur Pelaksana dan Struktur Organisasi FKH – UB....................... 2.2. Tenaga Pengajar / Dosen.................................................................. 2.3. Tenaga Administrasi.......................................................................... 2.4. Sarana dan Prasarana......................................................................



18 18 27 27 30



BAB III KURIKULUM................................................................................ 3.1. Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia.................................. 3.2. Penetapan Kompetensi Dokter Hewan sebagai Quality Assurance.......................................................................................... 3.3. Kurikulum PS Pendidikan Dokter Hewan …………........................... 3.4. Kurikulum PS Profesi Dokter Hewan …………….……….................. 3.5. Ujian Sertifikasi Kompetensi..............................................................



30 30



BAB IV SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA.......................... 4.1. Sistem Kredit Semester (SKS) dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)............................................................................. 4.2. Nilai Kredit Beban Studi..................................................................... 4.3. Beban Studi dalam Semester............................................................ 4.4. Evaluasi Keberhasilan Studi Program Sarjana................................. 4.5. Ujian Tugas Akhir Program Sarjana..................................................



58



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



1



32 37 55 57



59 62 63 64 67 v



4.6. Pendidikan Profesi Dokter Hewan..................................................... 4.7. Sertifikasi Kompetensi Dokter Hewan...............................................



70 70



BAB V SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PROFESI………………….. BAB VI ADMINISTRASI PENDIDIKAN................................................... A. Syarat Administrasi Sistem Kredit........................................................ B. Pelaksanaan Administrasi Sistem Kredit.............................................. C. Registrasi Mahasiswa........................................................................... D. Ketentuan Membayar SPP................................................................... E. Kartu Tanda Mahasiswa....................................................................... F. Mutasi Mahasiswa................................................................................ G. Perpindahan Mahasiswa ke Universitas Brawijaya.............................. H. Perpindahan Mahasiswa Antar Fakultas di Universitas Brawijaya....... I. Kelulusan Sarjana................................................................................. J. Profesi Dokter Hewan........................................................................... K. Evaluasi Kemampuan Akademik ......................................................... L. Sanksi Akademik..................................................................................



72 72 73 76 79 79 79 81 82 83 83 84 86 88



Lampiran1 Daftar Pengajar Tetap FKH-UB......................................... Lampiran 2 Daftar Dosen Luar Biasa FKH-UB.................................... Lampiran 3 Daftar Dosen Pakar............................................................



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



120 121



vi



BAB I PENDAHULUAN



1.1. Dasar Pemikiran Pembukaan Fakultas Kedokteran Hewan Secara umum peningkatan ketersediaan dokter hewan di Indonesia dirasa sangat kurang. Peluang kerja sektor veteriner terbuka luas misalnya sebagai dokter hewan praktek klinik, dosen, peneliti, konsultan atau health manager pada industri peternakan. Bahkan yang lebih penting adalah kesempatan berkarya dalam aspek kesehatan masyarakat veteriner. Aspek ini menjadi semakin kompleks dengan munculnya kembali berbagai penyakit menular dari hewan atau sebaliknya, tuntutan program ketersediaan daging yang sehat pada tahun 2015, demikian pula terjadi peningkatan pemalsuan produk Pangan Asal Hewan (PAH) disebabkan karena ketatnya persaingan ekonomi, jelas memerlukan dukungan profesi dokter hewan. Perhitungan rasio kebutuhan jumlah dokter hewan dengan jumlah ideal saat ini memerlukan kurang lebih 500 ribu dokter hewan. Terlebih lagi dengan ASEAN Free Trade Area (AFTA) yang memberikan kesempatan masuknya tenaga dokter hewan lulusan luar negeri, maka perlu peningkatan jumlah dan kualitas profesi medik veteriner dalam memenuhi kebutuhan skala nasional. Sebagai salah satu akibat yang terjadi apabila kondisi tersebut tidak segera di respon, akan berakibat dengan permasalahan dalam pengembangan bidang veteriner yang terkait dengan penyakit hewan maupun kesehatan masyarakat. Kemungkinan hal tersebut terjadi karena tidak sempat tertangani oleh tenaga profesional atau bahkan ditangani oleh ahli lain yang tidak mempunyai kompetensi medis veteriner. Sebagai salah satu upaya peningkatan jumlah dokter hewan Indonesia dan jawaban bagi kebutuhan jumlah tenaga dokter hewan, upaya yang dilakukan adalah menambah Pendidikan Kedokteran Hewan. Pembukaan Fakultas Kedokteran Hewan baru diharapkan agar kebutuhan tenaga dokter hewan dapat mulai direalisasikan setahap demi setahap. Kondisi yang sangat kontras dan ironis terlihat bahwa saat ini di Indonesia dengan penduduk sekitar 240 juta orang hanya memiliki 6 (enam) Lembaga Pendidikan Kedokteran Hewan milik Pemerintah dengan jumlah lulusan yang terbatas. Salah satu syarat mutlak pembukaan Lembaga Pendidikan Dokter Hewan adalah harus mempunyai Fakultas Kedokteran pada Perguruan Tinggi tersebut. Dengan demikian beberapa bidang keilmuan dasar dan fasilitas serta tenaga pengajar dapat disinergikan antara Program Studi Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



1



Kedokteran Hewan terutama dengan Fakultas Kedokteran. Beberapa fakultas yang merupakan resource sharing adalah Fakultas Kedokteran, Fakultas Peternakan dan Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam (MIPA) antara lain mata kuliah : Biofisika, Biokimia, Biomolekuler, Embriologi, Patologi Klinik, Farmakologi dan Patologi Anatomi. Laboratorium yang dapat dipergunakan secara bersama atau laboratory sharing antara lain adalah Laboratorium Sentral Ilmu Hayati, Biokimia, Embriologi, Farmakologi, dan Patologi Anatomi. Demikian pula kerjasama dengan beberapa instansi terkait seperti Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), Taman Safari, Koperasi Unit Desa (KUD), Pemerintah Daerah serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan dukungan Perhimpunan Profesi Dokter Hewan Indonesia (PDHI). 1.2. Latar Belakang Pembukaan Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Brawijaya (FKH-UB) Mengejawantahkan Visi Universitas Brawijaya yang menyatakan menjadi universitas unggul yang mengarah pada Word Class University (WCU), untuk mengantisipasi tantangan global yang mewacanakan persaingan bebas, FKH-UB mengembangkan peran dan fungsinya dalam membangun Kesehatan Masyarakat Veteriner yang tangguh melalui pembukaan Program Studi Pendidikan Dokter Hewan (PS PDH) pada tahun 2008. Salah satu aspek yang tidak kalah penting ialah dengan penanganan penyakit yang berkaitan dengan penyediaan produk pangan asal hewan yang sehat (healthy food) dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional. Untuk mencapai program ketahanan pangan nasional dan kecukupan daging tahun 2015, diperlukan penjaminan sistem pangan sehat (safety food) sesuai dengan kriteria Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dan Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH) untuk menghadapi isu pasar global. Supaya kesehatan ternak sebagai sumber bahan pangan asal hewan terjaga, manajemen kesehatan hewan akan memegang peran yang sangat strategis. Diawali dengan pemilihan bibit, pemberian pakan rasional dan perawatan yang baik, program kesehatan merupakan upaya yang mutlak harus dilakukan. Selain dengan tujuan menyangga ketahanan pangan nasional, juga merupakan aspek yang strategis dalam mencegah penyebaran penyakit hewan terutama penyakit zoonosis. Bahkan acuan internasional yang di sampaikan oleh Office International des Epizooties (OIE) bahwa fungsi ilmu Kedokteran Hewan adalah menangani urusan mengenai hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi Veteriner), berkaitan dengan jaminan keamanan (security). Dalam cakupan ilmu ini termasuk pula penerapan ilmu medik yang meliputi promotif, preventif, curatif dan Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



2



rehabilitatif serta rambu-rambu profesi Kedokteran yaitu Kode Etik Profesi dengan pengukuhan sumpah dokter. Memperhatikan sumber data Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Departemen Pertanian tentang rasio jumlah ternak di Indonesia dibandingkan dengan jumlah dokter hewan mencatat bahwa satu dokter hewan melayani Poskeswan lebih dari 2000 ekor ternak. Walaupun sudah dilakukan beberapa upaya tetapi sampai dengan sekarang belum mencapai rasio optimal. Pada perhitungan ideal dapat disimpulkan sangat memerlukan penambahan tenaga dokter hewan untuk mengisi posisi medik veteriner dalam jumlah proporsional secara nasional. Pendidikan Profesi Dokter Hewan akan sangat membantu dalam peningkatan pelayanan kesehatan, terutama terhadap ancaman penyakit strategis, emerging dan re-emerging diseases. Indonesia sebagai negara yang berpenduduk padat terdiri atas banyak kepulauan yang tersebar tentu memerlukan ketangguhan ketersediaan bahan pangan asal hewani dari hewan yang sehat serta terdistribusi merata di seluruh wilayah Indonesia. Untuk mencapai kondisi tersebut tentu dibutuhkan tenaga dokter hewan dalam jumlah proporsional dengan jumlah ternak maupun jenis hewan pada setiap daerah. Lembaga Pendidikan Kedokteran Hewan saat ini hanya mampu menghasilkan lulusan sekitar 450 dokter hewan setiap tahun. Sehingga jumlah lulusan menjadi sangat tidak signifikan dengan perkembangan aspek kesehatan hewan, industri farmasi, laboratorium kesehatan hewan, Balai-balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), balai-balai riset multidisipliner, maupun Balai-balai Penelitian Veteriner (Balivet). Oleh karena itu keberadaan FKH-UB merupakan lembaga Pendidikan Kedokteran Hewan dengan status setara dengan Fakultas dibawah Rektor (Universitas) pada beberapa saat mendatang akan berkembang menjadi Fakultas Kedokteran Hewan UB dapat mencukupkan kekurangan tersebut. 1.3. Sejarah Pendidikan Dokter Hewan di Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya pada saat didirikan berkedudukan di kota Malang, Jawa Timur, pada tanggal 5 Januari 1963 dengan SK Menteri PTIP No: 1 Tahun 1963, dikukuhkan dengan keputusan Presiden RI No: 196 tahun 1963 tanggal 23 September 1963. Universitas Brawijaya semula berstatus swasta, dengan embrio sejak tahun 1957, terdiri atas 2 Fakultas: Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi merupakan cabang Universitas Swasta Sawerigading, Makasar. Perkembangan selanjutnya menjadi Universitas Kotapradja pada tanggal 10 Mei 1957, kemudian dibentuk Yayasan Perguruan Tinggi Malang pada tanggal 28 Mei 1957. Yayasan Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



3



tersebut kemudian membuka Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (PTHPM) pada tanggal 1 Juli 1957. Mahasiswa dan dosen PTHPM terdiri dari bekas mahasiswa dan dosen Fakultas Hukum Universitas Sawerigading. Pada tanggal 15 Agustus 1957 sebuah yayasan lain, yakni Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang mendirikan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang (PTEM) yang kemudian bergabung dan diputuskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotapraja Malang tanggal 19 Juli 1958 dengan mengakui PTHPM sebagai milik Kotapraja Malang. Pada peringatan Dies Natalis ke 3 PTHPM tanggal 1 Juli 1960, diresmikan pemakaian nama Universitas Kotapraja Malang. Universitas tersebut kemudian mendirikan Fakultas Administrasi Niaga (FAN) pada tanggal 10 November 1960. Pada acara Peringatan Dies Natalis pertama Universitas Kotapraja Malang, nama universitas ini diganti menjadi Universitas Brawijaya oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat No: 258/K/1961 tanggal 11 Juli 1961. Pada tanggal 3 Oktober 1961 penggabungan antara Yayasan Perguruan Tinggi Ekonomi Malang yang mengasuh PTEM kedalam sebuah yayasan baru yang bernama Yayasan Universitas Malang. Pada saat tersebut Universitas Brawijaya memiliki 4 buah fakultas, yaitu Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (FHPM) yang semula PTHPM, Fakultas Ekonomi yang semula bernama PTEM, Fakultas Administrasi Niaga (FAN) dan Fakultas Pertanian (FP) sebagai upaya untuk memperoleh status negeri bagi Universitas Brawijaya. Guna memenuhi syarat status negeri, maka pada tanggal 26 Oktober 1961 Universitas Brawijaya mendirikan sebuah fakultas baru yaitu Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKHP) sehingga kelak berkembang menjadi Universitas Brawijaya berstatus negeri. Dengan SK Menteri PTIP No: 92 tertanggal 1 Agustus 1962 FP dan FKHP diberi status negeri terhitung sejak tanggal 1 Juli 1962 dan berada dibawah naungan Universitas Airlangga. Sementara itu di Probolinggo pada tanggal 28 Oktober 1961 dibuka sebuah Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut oleh Yayasan Perguruan Tinggi Probolinggo Jurusan ini kemudian menjadi salah satu jurusan dari FKHP, yakni berdasarkan SK Menteri PTIP No: 163 tahun 1963 tanggal 25 Mei 1963. Saat ini Jurusan Perikanan sudah berdiri sebagai Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pada tanggal 5 Januari 1963, UB mendapatkan status Perguruan Tinggi Negeri dengan Keputusan Menteri PTIP No: 1 tahun 1963. Fakultas Pertanian dan FKHP yang semula berada di bawah naungan Universitas Airlangga dikembalikan ke Universitas Brawijaya. Surat Keputusan Menteri PTIP tentang pe-negeri-an itu telah dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 196 tahun 1963 yang berlaku sejak tanggal 5 Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



4



Januari 1963 dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahir (Dies Natalis) Universitas Brawijaya. Sejak tanggal 3 Februari 1972, Perguruan Tinggi Jurusan Perikanan Laut Probolinggo bergabung dengan FKHP UB sebagai Jurusan Perikanan melalui SK Rektor Nomor 229/Pend.5/25-72. Jurusan Kedokteran Hewan FKHP akhirnya bergabung dengan Universitas Airlangga (UA) di Surabaya terhitung mulai bulan Agustus 1972 hingga sekarang menjadi Fakultas Kedokteran Hewan UA. Sebagian dari para pengajar Jurusan Kedokteran Hewan mengikuti mutasi ke UA dan sebagian kembali ke IKIP Biologi Malang, Dinas Kehewanan serta Dinas Militer. Sebagian masih mengajar di Fakultas Peternakan UB sebagai dosen mata kuliah Reproduksi Ternak, Biologi, Histologi, Parasitologi, Kesehatan Ternak, Mikrobiologi dan Embriologi. Salah satu alasan Jurusan Kedokteran Hewan dialihkan ke UA, antara lain ialah karena UB pada saat itu belum mempunyai Fakultas Kedokteran, walaupun Malang mempunyai Perguruan Tinggi Swasta STKM (Sekolah Tinggi Kedokteran Malang) yang bekerjasama dengan IKIP Malang. Kelak pada waktu berikutnya terjadi penggabungan STKM kedalam UB dengan status Fakultas Kedokteran pada tahun 1974 (SK 001/O/1974). Pada tanggal 4 September 2008, Program Kedokteran Hewan UB (PKH-UB) mendapatkan ijin dari Dirjen Dikti No. 2953/D/T/2008 untuk melaksanakan pembelajaran sampai tahap Sarjana Kedokteran Hewan (SKH). Sedangkan persiapan Program Studi Profesi Dokter Hewan (PDH) sepenuhnya merupakan kewenangan bersama antara Perguruan Tinggi dengan organisasi profesiPerhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Pendidikan Profesi Dokter Hewan merupakan program studi profesi yang merupakan kesatuan akademik lanjutan Sarjana Kedokteran Hewan. Dalam perkembangannya saat ini telah dibentuk Komite Bersama Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan. Komite bersama tersebut bertugas sebagai penyelenggara ujian kompetensi dokter hewan dalam memperoleh kewenangan medik veteriner setelah mendapatkan gelar Dokter Hewan. Ujian kompetensi Dokter Hewan akan diselenggarakan bersama dengan Perguruan Tinggi Pendidikan Kedokteran Hewan di awali dengan Lulusan Dokter Hewan sesaat setelah sumpah Dokter sejak SK terbit pada tanggal 21 Juni 2010. Pada tanggal 11 April 2016, Program Kedokteran Hewan menjadi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya merupakan Fakultas ke 13 dari 15 Fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya. Sedangkan untuk Fakultas Kedokteran Hewan di lingkungan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), PKH merupakan Fakultas ke 6 dari 11 (sebelas) Fakultas Kedokteran Hewan yang ada di Indonesia yaitu Fakultas Kedokteran Hewan Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



5



Intitut Pertanian Bogor, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Nangroe Aceh Darussalam, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Bali, Program Kedokteran Hewan Universitas Cendana Nusa Tenggara Timur, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Hasanudin, Makassar, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Tenggara Barat di Mataram serta Program Studi Kedokterah Hewan Universitas Padjajaran Bandung. 1.4. Potensi Staf Pengajar dan Fasilitas Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan mulai menerima mahasiswa tahun ajaran 2008/2009, dengan dosen tetap PNS dan dosen tetap UB yang mempunyai kompetensi Medik Veteriner dan kompetensi bidang ilmu penunjang telah menyelesaikan pasca sarjana baik S2 maupun S3, serta Guru besar yang telah mangabdi melalui beberapa fakultas di lingkungan di UB. Secara bertahap diperkuat dengan sejumlah dosen baru yang telah mempunyai kewenangan mengajar, dilengkapi dokter hewan praktisi yang telah berpengalaman. Sebagai realisasi efisiensi pembelajaran dan fasilitas laboratorium, penugasan dosen luar biasa oleh Rektor UB dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Institut Pertanian Bogor, anggota Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta dokter hewan dari berbagai Balai Besar Veteriner di Jawa Timur. Jawa Timur merupakan daerah potensial bidang veteriner, terbukti dengan sejumlah jumlah industri pakan ternak, obat hewan maupun perusahaan peternakan serta lembaga pemerintah maupun swasta bidang peternakan yang memerlukan kehadiran profesi dokter hewan. Keberadaan lembaga veteriner dapat dimanfaatkan sebagai pendukung pembelajaran jenjang Profesi di PS Pendidikan Dokter Hewan di Universitas Brawijaya, misalnya Dinas Peternakan Kodya Malang, Dinas Peternakan Kabupaten Malang, Laboratorium Kesehatan Hewan tipe C, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB), Balai Besar Pelatihan Pertanian dan Peternakan, Rumah Potong Hewan (RPH) tipe B, Koperasi Unit Desa (KUD), Taman Safari Jawa Timur, Dinas Karantina, Kebun Binatang, Dokter Praktek Swasta, Breeding Farm, Perusahaan Pakan Ternak, Perusahaan Peternakan Ayam, Usaha Penggemukan Sapi, Usaha Sapi Perah, serta beberapa Industri terkait yang lain di wilayah Jawa Timur. Alasan lain pendidikan Dokter Hewan adalah meningkatkan jumlah profesi veteriner untuk melakukan peran dalam hal menjaga kesehatan Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



6



masyarakat baik dari segi penyediaan pangan sehat maupun mengantisipasi kemunculan penyakit zoonosis. Pada tahun 2003 kemunculan Avian Influenza berasal dari salah satu daerah di Jawa Timur sebagai re-emerging diseases. Keberadaan karantina pelabuhan laut dan udara merupakan pintu gerbang masuk di Jawa Timur masing-masing dua unit, dan berdekatan dengan pulau Bali yang merupakan daerah terancam Rabies maupun Jembrana serta Taeniasis kronis. Fasilitas lingkungan tersebut akan sangat membantu dalam tercapainya pembelajaran berbasis kompetensi di bidang veteriner dengan muatan lokal kesehatan masyarakat veterinerdan pendalaman aspek molekuler. Seiring dengan kemajuan IPTEK maka perlu dilakukan pengembangan lebih dalam pada bidang molekuler dan bioteknologi yang menunjang dalam pembelajaran dan penelitian. Untuk mencapai tujuan tersebut FKH-UB melengkapi peralatan laboratorium secara bertahap. Fasilitas Laboratorium yang ada di FKH-UB meliputi: 1. Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner 2. Laboratorium Mikrobiologi Dan Imunologi Veteriner 3. Laboratorium Reproduksi Veteriner 4. Laboratorium Parasitologi Veteriner 5. Laboratorium Anatomi Dan Histologi Veteriner 6. Laboratorium Biokimia Veteriner 7. Laboratorium Animal Diseases Diagnostic (Add) 8. Laboratorium Patologi Klinik Veteriner 9. Laboratorium Patologi Anatomi Veteriner 10. Laboratorium Embriologi Veteriner 11. Laboratorium Farmakologi Veteriner 12. Laboratorium Fisiologi Veteriner 13. Klinik Hewan Pendidikan Selain laboratorium yang dimiliki di FKH-UB, dalam proses pembelajaran dan penelitian juga ditunjang dengan laboratory sharing beberapa laboratorium yang ada di Universitas Brawijaya, diantaranya adalah Institut Biosains, Laboratorium Sentral Ilmu Hayati (LSIH), Laboratorium Lapang Ngijo, Agro Technopark, serta Laboratorium Bioteknologi, Biomolekuler dan Biomedik di lingkungan Universitas Brawijaya. Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di FKH UB juga didukung dengan berbagai instansi baik negeri maupun swasta, di dalam negeri dan luar negeri, yang telah menjalin kerjasama dengan FKH UB. Hingga saat ini FKH UB telah menjadi anggota Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI). Kerjasama Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



7



dengan pihak luar negeri dilakukan dengan menjadi anggota pada South East Asean Veterinary School Association (SEAVSA), Asian Association of Veterinary School (AAVS ) serta Indonesia One Health University Network (INDOHUN). Kerjasama tingkat nasional dengan PT. Biofarma, Badan Karantina Pertanian, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP), Pusat Veterinaria Farma (Pusvetma), Taman Safari Indonesia (TSI) 2 Prigen, Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan Nongkojajar Pasuruan, Loka Penelitian Sapi Potong-Pasuruan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Koperasi Unit Desa (KUD) Dau, Koperasi Susu Sae Pujon, Perusahaan Daerah RPH Malang, PDHI Jatim 2, Praktek Dokter Hewan Bersama (PDHB) 24 Jam Jakarta dan Yayasan Sapta Nawawi Bhakti (RSH Jakarta). Hingga saat ini Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya memiliki 2 Program Studi, yaitu Program Studi Pendidikan Dokter Hewan (Jenjang Sarjana) dan PS Profesi Dokter Hewan. Program Studi Pendidikan Dokter Hewan dan Program Studi Profesi Dokter Hewan FKH UB pada saat ini sudah mendapatkan Akreditasi dengan predikat B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) pada tahun 2016. Serta dibawah Universitas Brawijaya sebagai PTN dengan akreditasi institusi A telah mengembangkan penelitian maupun perkuliahan yang mengarah kepada World Class University (WCU). Fakultas Kedokteran Hewan UB sudah mengawali pengembangan kearah WCU dengan melakukan benchmarking dan menjadi anggota assosiasi South East Asia Veterinary School Association (SEAVSA) serta Asian Association of Veterinary School (AAVS). 1.5. Visi, Misi dan Tujuan FKH – UB 1.5.1. Visi Visi Fakultas Kedokteran Hewan UB adalah menjadi institusi yang terkemuka di tingkat nasional maupun internasional, mandiri, tangguh dan kompetitif, berdasarkan moral agama, bermartabat Pancasila dan etika profesi, unggul dalam pendidikan dan penelitian di bidang veteriner yang berorientasi pada kesejahteraan hewan dan kesehatan masyarakat. Sedangkan visi PSKH UB adalah Menjadi suatu Program Studi unggul yang diakui di tingkat nasional dan internasional dalam mengembangkan pendidikan dan penelitian bidang veteriner guna mencetak Sarjana Kedokteran Hewan dan Dokter Hewan dengan penguasaan aspek kesehatan masyarakat veteriner dan wawasan biomolekuler sebagai Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



8



klinikus yang kompeten, tangguh dan berdaya saing, serta mampu dikembangkan menjadi akademisi, peneliti dan technopreuner. 1.5.2. Misi Untuk mencapai visi yang telah dicanangkan, maka telah di susun misi Fakultas Kedokteran Hewan sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pembelajaran pendidikan jenjang akademik dan jenjang profesi yang senantiasa mengembangkan diri sesuai dengan IPTEK dan perkembangan kasus penyakit (emerging and reemerging disease) secara tepat guna melalui life skill dan keilmuan berbasis kemutakhiran. b. Membangkitkan kepekaan terhadap perubahan dan perkembangan dalam masyarakat melalui aspek kesehatan masyarakat veteriner dan penguasaan biomolekuler, untuk penegakan diagnosis penyakit hewan dan pemahaman patomekanisme penyakit hewan. c. Mengembangkan kemampuan meneliti yang mendukung pendidikan dantindakan implementasi yang berbasis technopreneurship. d. Menjalin kerjasama dengan lembaga di dalam dan luar negeri untuk meningkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 1.5.3 Tujuan Tujuan Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Brawijaya adalah:  Menghasilkan lulusan profesional medis sebagai klinikus yang menguasai wawasan molekuler untuk meningkatkan ketepatan keputusan dan tindakan medis mengacu pada Etika Medis serta kompetensi medik veteriner  Menghasilkan lulusan yang mampu menjawab tantangan agar terbangun masyarakat madani yang sehat jasmani maupun rokhani melalui kesehatan masyarakat veteriner  Menghasilkan lulusan yang berkemampuan sebagai penelti, akademisi, manajerial dan berjiwa technopreunership Tujuan tersebut terkait dengan tugas teknis Dokter Hewan antara lain :  Melakukandiagnosa,pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan pengobatan penyakit menular pada hewandan penyakit zoonosis secara komprehensif multidisipliner  Melestarikan dan memanfaatkan satwa untuk kesejahteraan manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



9







Menjamin mutu dan pengamanan bahan pangan asal hewan serta bahan-bahan asal hewan dalam rangka menjaga kesehatan masyarakat madani melalui safety food  Mengawasi dan pengendali mutu, pemakaian, peredaran obat hewan dan bahan biologis  Meningkatkan mutu gizi protein hewani, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan  Penelitian dan pengembangan IPTEK kedokteran hewan Selaras dengan fungsi ilmu Kedokteran Hewan adalah menangani urusan mengenai hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi Veteriner), berkaitan dengan jaminan keamanan (security), termasuk tidak mengambil resiko dapat mengganggu kesehatan (safety) baik dari hewan ke hewan dan terutama dari hewan ke manusia yang menjamin kesehatan manusia, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan dengan megacu kepada pedoman-pedoman dan informasi internasional. 1.6. Peran UB sebagai Lembaga Penyelenggara Dalam lingkup perguruan tinggi lembaga penyelenggara akan sangat berarti dalam partisipasi penyediaan kebutuhan profesi dokter hewan. Antara lain dengan meningkatkan peran serta UB sebagai universitas unggulan melalui penyediaan kesempatan dan pengembangan Ilmu-ilmu Kedokteran dengan lebih memanfaatkan soft ware dan hard ware yang tersedia melalui resource sharing. 1.6.1. Program Studi Pendidikan Dokter Hewan sebagai Lembaga Pendidikan Untuk mewujudkan visi dan misi yang diembannya, Universitas Brawijaya telah membuat program jangka waktu 5 tahun ke depan dalam suatu dokumen Rencana Strategis Universitas Brawijaya (Renstra-UB) 2015-2019. Di tahun 2019 diharapkan Universitas Brawijaya telah memiliki daya saing di tingkat Asia dalam segi mutu lulusan maupun mutu proses penyelenggaraan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga baik sarana dan prasarana maupun mindset sivitas akademika serta tenaga kependidikan dalam periode 2015-2019 harus ditingkatkan untuk mencapai dayasaing Asia, dengan action research kearifan lokal. Penyusunan Rencana Strategis Universitas Brawijaya 2015-2019 diawali dengan evaluasi diri untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang kemudian digunakan dalam menyusun isu strategis. Ada empat isu utama dalam Rencana Strategis Universitas Brawijaya 2015Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



10



2019, yaitu (1)peningkatan kualitas pendidikan (2) peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, (3) peningkatan kualitas kemahasiswaan dan alumni, dan (4) peningkatan kualitas kelembagaan dan kerjasama. Untuk setiap isu strategis kemudian ditetapkan indikator kinerja utama yang diikuti dengan standar mutu UB pada setiap indikator. Indikator kinerja utama diharapkan menjadi bagian dari evaluasi keberhasilan implementasi Rencana Strategis sehingga Indikator Kinerja Utama tersebut sudah selayaknya dijabarkan menjadi program dan kegiatan dalam Program Kerja Tahunan Rektor dan Renstra Fakultas atau Jurusan. Kemanfaatan khusus pendidikan Dokter Hewan di UB antara lain :  Meningkatkan peran serta UB sebagai Universitas Unggul  Merupakan penyedia tenaga profesi Dokter Hewan yang tangguh, kompetitif dengan penekanan muatan lokal bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner serta pendalaman aspek biomolekuler  Bagi Pemerintah akan meningkatkan jumlah tenaga profesi dokter hewan yang kompeten dan kompetitif agar dapat memproteksi kebutuhan nasional  Memberikan kesempatan pada lulusan SMA dan SMK yang terkait untuk mendapatkan PendidikanDokter Hewan dan Profesi Dokter Hewan sebagai satu kesatuan yang berjenjang  Meningkatkan efisiensi penggunaan laboratorium dasar, medis maupun klinis di lingkungan UB  Memberikan peluang untuk keluasan riset monodisiplin, dan interdisiplin terhadap penyakit hewan yang berhubungan dengan kesehatan manusia dan lingkungan, penemuan-penemuan baru di bidang veteriner baik perangkat diagnosis, pencegahan, penanggulangan, pengobatan, zoonosis maupun keamanan pangan serta pendalaman bidang biomolekuler  Meningkatkan pelayanan kesehatan hewan dalam bentuk klinik, penyediaan obat dan bahan biologis, pakan hewan, penitipan hewan serta perawatan hewan kesayangan 1.6.2. Kemanfaatan Fakultas Kedokteran Hewan bagi Masyarakat Kedokteran Hewan adalah ilmu yang mempelajari aspek-aspek kesejahteraan timbal balik bersama antara manusia, hewan dan lingkungannya meliputi penyakit, budidaya, mutu dan keamanan produksi pangan berasal dari ternak serta berwawasan lingkungan. Pembelajaran berbasis kompetensi yang dilaksanakan mengarah kepada kompetensi dokter hewan yang mampu merencanakan dan melakukan : Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



11



1. Pencegahan, pengendalian, pemberantasan dan pengobatan penyakit menular pada hewan dan penyakit zoonosa. 2. Pemeliharaan dan budidaya hewan serta peningkatan produksi dan reproduksi ternak. 3. Pelestarian dan pemanfaatan satwa untuk kesejahteraan manusia, kelestarian lingkungan dan plasma nutfah. 4. Jaminan mutu dan keamanan bahan pangan asal hewan serta bahanbahan asal hewan. 5. Peningkatan mutu gizi pertumbuhan hewani, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan. 6. Pengawasan dan pengendalian mutu, pemakaian dan peredaran obat hewan dan bahan-bahan biologis. Berdasarkan keluasan kompetensi Pendidikan Dokter Hewan maka kemanfaatan bagi masyarakat adalah :  Berperan serta dalammenyelesakan permasalahan bangsa, secara spesifikdalam hal menjaga kesehatan masyarakat dengan menjadi badan quality assurance pangan berasal dari hewan dan ternak yang sehat, layak dan aman, demikian pula melalui pemberantasan dan pencegahan penyakit hewan yang menular pada manusia.  Klinik Hewan Pendidikan UB direncanakan menjadi biro konsultasi, penjualan pakan dan obat, pelayanan kesehatan, salon hewan kesayangan dan penitipan hewan  Menyediakan kebutuhan keahlian profesi Dokter Hewan di berbagai bidang, misalnya TNI dan POLRI, Laboratorum Diagnostik, Rumah Potong Hewan (RPH), Departemen Pendidikan, Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Karantina, Industri Farmasi, konservasi hewan yang dilindungi, kebun binatang, usaha-usaha bidang peternakan, industri pakan ternak dan perusahaan-perusahaan yang terkait mendapatkan keahlian yang dibutuhkan 1.7.



Calon Mahasiswa Peserta Didik Fakultas Kedokteran Hewan adalan lulusan SLTA IPA baik umum (SMU) maupun kejuruan terkait (SMK). 1.8.



Prospek Pekerjaan Tersedia bagi Lulusan Bidang kerja Profesi Dokter Hewan yang di kumpulkan oleh OIE dari 110 negara sangat luas, mulai dari bidang otoritas veteriner sampai dengan bidang-bidang lain yang terkait serta kesehatan masyarakat. Sebagai hasil penelitian OIE dapat dilihat pada Tabel 1.1



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



12



Tabel 1.1. Bidang Pekerjaan Profesi Dokter Hewan menurut OIE (2007) 1 Food Technology 18 Livestock and Animal Products 2 Food Inspection 19 Aquaculture 3 Food Hygiene 20 Wildlife 4 Consumer Protection 21 Environmental Protection 5 Laboratories 22 Nutrition 6 Legislation 23 Parasitology 7 Artificial Breeding 24 Teaching 8 Zoos 25 Research and Development 9 Laboratory Animals 26 Livestock Marketing 10 Animal Welfare 27 Publications 11 Zoonoses 28 Economics 12 Veterinary Medicine 29 Import Animal Production 13 Clinical Health Care 30 Livestock Industry Organizations 14 Disease Control 31 Organizations 15 Exotic Diseases 32 International Cooperation 16 Epidemiology 17 Quarantine



33 Professional Organizations



1.9. Fleksibilitas Program sebagai peran Quality Assurance Evaluasi diri keberadaan dan fungsi Dokter Hewan ditinjau dari ketercapaian profil lulusan dan kompetensi lulusan Manusya Mriga yang telah ditetapkan secara profesional melalui tinjauan : 1.9.1. Aspek Medis : keahlian khusus kedokteran dalam melakukan upayaupayakesehatan, yang diperoleh melalui pendidikan di sekolah kedokterandengan kewenangan yang melekat. 1.9.2. Profesi Medis: dokter hewan yang mempunyai kategori dalam “profesi luhur” yang berarti dalam pekerjaannya mengutamakan kemanusiaan (humanity) di atas keuntungan /kepentingan pribadi (personal benefits) 1.9.3. Etika Medis :nilai–nilai yang dipergunakan pada tindakan-tindakan medis/kedokteran yang menetapkan hal–hal/tindakan–tindakan yang dikategorikan malpraktek Tinjauan diatas meliputi aspek hewan dan manusia (satwa sewaka) yang dapat diartikan sebagai berikut:



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



13



Aspek hewan: menyehatkan kembali hewan yang sakit dan memastikan bahwa penyakit hewan yang dibawa tersebut tidak membahayakan kelompok hewan dan lingkungan lain. Aspek manusia : mensejahterakan masyarakat dengan upaya menekan resiko-resiko gangguan kesehatan dan kerugian akibat penyakit hewan menular dan zoonotik baik berasal dari hewan hidup maupun dari bahan asal hewan. Salah satu upaya menunjukkan peran serta dokter hewan adalah mewujudkan tujuan penyelamatan hewan-hewan sebagai kekayaan bumi di setiap negara, maka OIE memandang sangat penting adanya peran komponen pemerintah, komunitas pendidikan veteriner, organisasi profesi veteriner dan organisasi-organisasi veteriner lainnya. Bahkan dengan slogan One World One Health, profesi dokter hewan tetap berkolaborasi dengan disiplin ilmu kedokteran maupun ilmu kesehatan. Sebagai penguat dalam pembentukan eksistensi diterbitkan ketentuan baru OIE pada kesepakatan dunia OIE tahun 2006 tentang Veterinary Statutory Board (Badan Penetap Status Veteriner) yang di definisikan sebagai suatu kewenangan otonom unuk melakukan pengaturan status keprofesian para dokter hewan dan para-profesional veteriner yang bersifat legal formal. Secara nasional diperankan oleh PDHI sebagai Badan Penetap Status Veteriner (Council) serta sertifikasi profesi yang diakui dan disepakati oleh Dekan FKH seluruh Indonesia, dengan demikian learning outcomes dapat terjaga seperti kompetensi yang diharapkan 1.10. Peningkatan Pemanfataan Sumber daya Perguruan Tinggi Ilmu-ilmu Kedokteran Hewan dipergunakan untuk menangani urusan menangani hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi veteriner)berkaitan dengan jaminan keamanan (security) termasuk tidak mengambil resiko dapat mengganggu kesehatan (safety)baik dari hewan ke hewan dan utamanya dari hewan ke manusia yang bertujuan untuk menjamin kesehatan manusia, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman dan informasi internasional. Antara lain di dalam penanganan isu wabah flu burung, anthrax, Mad Cow dan berbagai isu lain yang mengancam kesejahteraan masyarakat. Dalam hal legalitas formal pengembangan dan penerapan Ilmu Kedokteran Hewan dalam gerak pembangunan nasional masyarakat madani Republik Indonesia, telah diperkuat dengan Undang-Undang RI No. 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dengan demikian, makin kokoh kekuatan kewenangan medik veteriner dalam Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



14



pengembangan serta penerapan yang berbasis pada sumber daya PerguruanTinggi.



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



15



BAB II SUMBERDAYA 2.1.Unsur Pelaksana dan Struktur Organisasi FKH-UB Pelindung Penasehat



Dekan Wakil Dekan Bidang Akademik Administrasi dan Keuangan Kemahasiswaan Ketua Jurusan Kedokteran Hewan & Ketua PS Pendidikan Dokter Hewan Ketua PS Profesi Dokter Hewan



: Rektor Universitas Brawijaya : Wakil Rektor I Wakil Rektor II Wakil Rektor III Wakil Rektor IV : Prof. Dr. drh. Aulanni’am, DES : drh. Dyah Ayu Oktavianie AP., M.Biotech : Dr. Dra. MedVet. Herawati, MP : Dr. Ir. Edhy Sudjarwo, MS : drh. Fajar Shodiq Permata, M.Biotech : drh. Wawid Purwatiningsih, M.Vet



Struktur Organisasi PKH-UB



Berdasarkan struktur diatas, Tugas Pokok dan Fungsi tiap-tiap unsur dijelaskan sebagai berikut:



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



16



(1)



(2)



(3)



(4) (5) (6)



(7)



Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH-UB) adalah Fakultas yang merupakan Unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas. Fakultas Kedokteran Hewan UB mempunyai fungsi mengkoordinasikan dan atau melaksanakan pendidikan akademik dan profesi serta melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam FKH-UB terdiri atas dua Program studi yaitu Program Studi Pendidikan Dokter Hewan (PS PDH) dan Program Studi Profesi Dokter Hewan (PS PDH) dan Unit Pelayanan Klinik Hewan Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH-UB) dipimpin oleh Dekan yang bertanggung jawab kepada Rektor. Dekan dalam melaksanakan tugas sehari-hari dibantu oleh para Wakil Dekan. Bilamana Dekan berhalangan tidak tetap, Wakil Dekan Bidang Akademik bertindak sebagai pelaksana harian Dekan. Senat Fakultas Kedokteran Hewan berfungsi membangun dan menjaga penegakan nilai-nilai etika akademik dan memiliki uraian tugas sebagai berikut: a. Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan FKH-UB b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik, kecakapan, dan pribadi civitas akademika c. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik d. Merumuskan norma, etika dan tolok ukur penyelenggaraan FKHUB e. Menilai pertanggungjawaban dan pelaksanaan kebijakan yang dijalankan oleh Dekan f. Memberikan pertimbangan dan persetujuan rencana anggaran pendapatan dan belanja FKH-UB yang diajukan oleh Dekan g. Memilih dan memberikan pertimbangan atas Dosen yang diusulkan menjadi Dekan, Pembantu Dekan, Ketua/Sekertaris Jurusan dan Ketua Program Studi h. Menegakkan norma yang berlaku bagi civitas akademika i. Memberikan pertimbangan dan persetujuan atas program kerja selama periode jabatan dan program kerja tahunan Ketua Program j. Menetapkan penjabaran pelaksanaan prinsip manajemen berbasis kinerja dan tata kelola



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



17



k.



Merumuskan peraturan pelaksanaan integritas akademik, kebebasan akademik, dan otonomi keilmuan di FKH-UB l. Menetapkan kode etik dosen m. Membentuk komisi-komisi yang beranggotakan anggota Senat dan apabila dianggap perlu dapat ditambah dengan anggota lain (8)



Dekan mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menyusun dan melaksanakan Rencana Strategis yang hendak dicapai dalam masa jabatannya; b. Menyusun Program Kerja dan Anggaran Tahunan FKH-UB; c. Melaksanakan pengembangan pendidikan tinggi sesuai kompetensinya; d. Mengkoordinasikan dan memantau kegiatan pendidikan; e. Mengkoordinasikan dan memantau penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau seni; f. Mengkoordinasikan dan memantau kegiatan pengabdian kepada masyarakat; g. Melaksanakan kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan pihak lain di dalam dan luar negeri; h. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja sama dengan pihak lain; i. Mengusulkan pemberian gelar doktor kehormatan bagi seseorang yang memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku setelah mendapatkan pertimbangan Senat; j. Melaksanakan pembinaan civitas akademika; k. Melaksanakan urusan tata usaha; l. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Rektor setelah mendapat penilaian Senat.



(9)



Wakil Dekan Bidang Akademik mempunyai tugas sebagai berikut: a. Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan akademik atau pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. b. Merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan melakukan evaluasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; c. Membina Dosen di bidang akademik; d. Menelaah pembukaan program studi baru di berbagai strata pendidikan;



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



18



e. f. g. h. i. j. k. l.



Melakukan inventarisasi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat; Melakukan pemantauan dan evaluasi proses pembelajaran setiap semester; Melakukan pemantauan dan evaluasi sistem penerimaan mahasiswa baru; Melakukan pengendalian standarisasi baku mutu pendidikan akademik dan profesi; Menyelenggarakan pengelolaan data bidang administrasi akademik; Melakukan koordinasi fungsional dengan Pembantu Rektor Bidang Akademik; Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Ketua Program dan Senat bidang akademik; Berperan sebagai Management Representative yang bertangguang jawab dalam mengkordinir pelaksanaan sistem penjaminan mutu di lingkungan FKH-UB.



(10) Wakil Dekan Bidang Administrasi mempunyai tugas sebagai berikut:



Umum



dan



Keuangan



a. Membantu Dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang umum dan keuangan; b. Melakukan koordinasi dengan Sub Bagian Umum dan Keuangan; c. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan tugas di bidang ketatausahaan (keuangan, kepegawaian dan kerumahtanggaan) d. Melakukan pembinaan karier dan kesejahteraan Dosen, Tenagan Penunjang akademik dan tenaga administrasi; e. Menyelenggarakan hubungan masyarakat; f. Menyelenggarakan pengelolaan data bidang administrasi umum dan pengelolaan aset hibah; g. Melakukan koordinasi penyusunan Daftar Usulan Kegiatan, Daftar Isian Proyek, dan Daftar Isian Kegiatan setiap unit kerja; h. Melakukan koordinasi fungsional dengan Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan; i. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Dekan. (11) Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan mempunyai tugas sebagai berikut:



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



19



a. Membantu Dekan dalam pelaksanaan kegiatan dibidang pembinaan serta pelayanan kesehteraan mahasiswa; b. Merencanakan, melaksanakan, mengembangkan, dan melakukan evaluasi kegiatan kemahasiswaan; c. Melakukan pembinaan kesejahteraan mahasiswa; d. Melakukan usaha peningkatan dan pengembangan minat, bakat, dan penalaran mahasiswa; e. Melakukan koordinasi dengan Pengurus Komisariat Ikatan Alumni Universitas Brawijaya; f. Melakukan koordinasi dan pengawasan iklim pendidikan yang baik dalam kampus dan pelaksanaan program pemeliharaan kesatuan, persatuan bangsa dan kerukunan agama. g. Melakukan koordinasi fungsional dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan; h. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada Dekan (12) Gugus Jaminan Mutu (GJM) merupakan unsur independen di FKH UB yang membantu Dekan dalam melakukan penjaminan mutu serta menyusun dokumen penjaminan mutu di FKH UB. (13) Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (BPP) bertugas untuk mengembangkan, mengkoordinir pelaksanaan, serta untuk mempercepat informasi dan koordinasi kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat di FKH-UB. (14) Jurnal merupakan unit di Fakultas Kedokteran Hewan yang bertanggung jawab dalam mengelola Jurnal Medik Veteriner yang merupakan media publikasi artikel hasil penelitian bagi Dosen dan mahasiswa di dalam maupun di luar Fakultas Kedokteran Hewan. (15) PSIK berfungsi untuk mengkoordinir sistem teknologi informasi, komputer dan pengolahan data di Fakultas Kedokteran Hewan. (16) Jurusan Kedokteran Hewan bertugas untuk mengkoordinir pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di Program Studi Pendidikan Dokter Hewan dan Program Studi Profesi Dokter Hewan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



20



(17) Ketua Program Studi bertugas melaksanakan kebijakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan Program Pendidikan pada masingmasing Program Studi yang ada dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, rincian tugas Ketua PS sebagai berikut: a. Menyusun dan melaksanakan program pendidikan dan pengajaran b. Mengatur dan melaksanakan ujian c. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan dan pengajaran d. Melaksanakan evaluasi dan pengembangan kurikulum program studi e. Menentukan dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing Penelitian bagi mahasiswa f. Menyusun program pembinaan dan pengembangan staf pengajar g. Memberikan laporan bulanan/ tahunan kepada Dekan



(18) Sekretaris Program Studi bertugas membantu Ketua Program Studi dalam mengelola pelaksanaan pendidikan dan pengajaran pada masing-masing Program Studi (19) Kepala Bagian Tata Usaha adalah unsur pimpinan operasional dalam bidang tata usaha yang bertanggungjawab kepada Ketua Program dan memiliki tugas sebagai berikut: a. Mempelajari dan menginformasikan peraturan perundangundangan di bidang ketatausahaan, akademik dan kemahasiswaan agar peraturan tersebut adapat ditaati dan dilaksanakan b. Mengelola data Ketatausahaan, akademik dan Kemahasiswaan c. Merencanakan pengelolaan kearsipan dan urusan surat-menyurat di FKH-UB d. Membuat Rencana urusan kerumahtanggaan, perlengkapan dan rencana kerja FKH-UB e. Melaksanakan/mengatur waktu dan tempat rapat serta upacara resmi di lingkungan FKH-UB Melaksanakan kegiatan pengelolaan kepegawaian, dan keuangan f. Melaksanakan administrasi Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di lingkungan FKH-UB serta Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



21



(20)



Kepala Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, memiliki tugas sebagai berikut: a. Menjalankan sistem informasi dan administrasi akademik Universitas; b. Melakukan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan akademik. c. Menjalankan sistem informasi dan administrasi kemahasiswaan Universitas; d. Memberikan layanan informasi tentang bursa kerja dan bertindak sebagai pusat layanan penyediaan lapangan kerja. e. Menjalankan sistem informasi dan administrasi alumni Universitas.



(21) Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan, mempunyai tugas sebagai berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.



Membantu Pimpinan dalam penyusunan Rencana Strategis; Menyiapkan dokumen pelaksanaan Anggaran PKH-UB; Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja PKH-UB; Menyelenggarakan pengelolaan kas PKH-UB; Melakukan pengelolaan hutang-piutang PKH-UB; Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi PKH-UB; Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan PKH-UB; Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan PKH-UB; Menjalankan sistem informasi dan administrasi kepegawaian PKH-UB. Melakukan pengelolaan peralatan dan gedung, keamanan, kebersihan, dan keindahan kampus; Melakukan pengadaan dan perawatan aset tetap dan barang PKH-UB; Menjalankan sistem informasi dan administrasi aset tetap dan barang PKH-UB;



(22) Koordinator Klinik Hewan mempunyai tugas sebagai berikut: a. Mengkoordinir pelaksanaan serta melakukan evaluasi kegiatan pelayanan medis serta non medis terhadap hewan b. Mengembangkan kualitas dan ragam pelayanan di klinik hewan seperti house call dan rawat inap. Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



22



c.



Mengembangkan peran klinik hewan sebagai sarana pendidikan, penelitian serta pengabdian masyarakat di bidang kesehatan hewan



(23) Kepala Laboratorium: memiliki tugas sebagai berikut a. Melayani kegiatan-kegiatan praktikum bagi staf pengajar dan mahasiswa baik untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran maupun penelitian dan pengabdian kepada masyarakat b. Mempersiapkan sarana penunjang laboratorium c. Menyusun buku petunjuk praktikum untuk mahasiswa d. Menyusun program pengembangan sarana laboratorium sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan ilmu dan teknologi e. Bertanggungjawab atas pemeliharaan sarana laboratorium f. Memberikan laporan bulanan kepada atasan langsung 2.2. Tenaga Pengajar/ Dosen Jumlah tenaga Dosen pengampu Mata kuliah sampai dengan Tahun Ajaran 2017/2018 adalah sejumlah kurang lebih 117 orang dengan jenjang kualifikasi Doktor dan paling rendah adalah Magister, dengan kompetensi medis. Dari jumlah tersebut 40 orang merupakan dosen tetap FKH UB yang terdiri atas PNS maupun dosen tetap Non PNS. Dosen tetap FKH UB tercatat 32 orang berkualifikasi S2 atau bergelar Magister, 6 orang berkualifikasi S3 dan 2 Guru Besar. Dosen Luar Biasa meliputi staf dosen dari beberapa Fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya, seperti Fakultas Kedokteran, Fakultas MIPA, dan Fakultas Peternakan. Staf pengajar tidak tetap berasal dari tenaga dosen senior dari Universitas Airlangga (UA), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Dokter Hewan Praktisi dan dari Dinas atau instansi terkait, Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) dan Dokter Hewan yang berkecimpung di kalangan industri sebagai narasumber. Sesuai dengan UU No. 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kegiatan Fakultas Kedokteran Hewan UB (FKH-UB) didasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



23



2.3. Tenaga administrasi Operasional FKH-UB dalam pelaksanaannya dibantu oleh tenaga kependidikan sesuai dengan kompetensi masing-masing. Terdiri atas lulusan SMU, D3, S1 dan S2 sebagai berikut: 1.



2.



Kepala Tata Usaha, yang membawahi: a. Kasubag. Akademik dan Kemahasiswaan dan staf b. Kasubag. Umum dan Keuangan dan staf Administrasi Klinik Hewan Pendidikan, terdiri atas:  Administrasi Umum  Tenaga Operasional  Tenaga Kebersihan Klinik dan Perawat Hewan



Kebutuhan tenaga administrasi secara bertahap akan di penuhi sesuai dengan kebutuhan tenaga penunjang pendidikan. 2.4. Sarana dan Prasarana Kesiapan sarana dan prasarana yang telah tersedia dalam proses kependidikan meliputi: Tabel 2.1. Fasilitas Ruang No 1 2 3 4 5 6 7 8



Peruntukan Ruang Kuliah Ruang Pimpinan Ruang Administrasi Ruang Dosen Ruang tunggu Ruang Baca Ruang Sidang Ruang GJM



Jumlah 16 4 4 10 2 1 3 1



Pada setiap ruang kuliah tersedia perlengkapan penunjang proses belajar mengajar meliputi LCD, OHP, Laptop /komputer, whiteboard dan Iainnya



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



24



Tabel 2.2. Fasilitas Rumah Sakit Hewan Pendidikan dan Klinik Hewan Pendidikan No Peruntukan 1 2 3. 4 5 6 7 8 9 10 11



Ruang Periksa Ruang Operasi Ruang periksa sample Ruang racikan obat Ruang Grooming Kamar rawat inap Tanah lapang Ruang tunggu Ruang dokter jaga Mobil Grooming Mobil klinik



Rumah Sakit Hewan Pendidikan 4 2 1 1 1 6 1 2 4 1 1



Klinik Hewan Pendidikan 3 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1



Laboratorium (Kampus 2 Dieng): 1. Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner 2. Laboratorium Mikrobiologi Dan Imunologi Veteriner 3. Laboratorium Reproduksi Veteriner 4. Laboratorium Parasitologi Veteriner 5. Laboratorium Anatomi Dan Histologi Veteriner 6. Klinik Hewan Pendidikan 7. Laboratorium Biokimia Veteriner 8. Laboratorium Animal Diseases Diagnostic (Add) 9. Laboratorium Patologi Klinik Veteriner 10. Laboratorium Patologi Anatomi Veteriner 11. Laboratorium Embriologi Veteriner 12. Laboratorium Farmakologi Veteriner 13. Laboratorium Fisiologi Veteriner Tabel 2.4. Laboratorium Lapang No 1 2 3



Nama Laboratorium penunjang Teknologi Reproduksi Diagnosa Kebuntingan Inseminasi Buatan



Bekerja sama dengan BBIB KUD, RPH KUD. BBIB, RPH



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



25



4



Perawatan satwa liar



Taman Safari Indonesia, Prigen



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



26



BAB III KURIKULUM Cakupan ilmu Kedokteran Hewan termasuk penerapan ilmu medik meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta rambu-rambu profesi kedokteran (kode etik dan sumpah dokter). Ilmu dan rambu kedokteran adalah untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan keilmuan dan keahlian (malpraktek dan mal-etik) yang dapat membahayakan dan merugikan masyarakat. Ilmu-ilmu Kedokteran Hewan dipergunakan untuk menangani urusan hewan dan penyakit-penyakitnya (fungsi veteriner) berkaitan dengan jaminan keamanan (security). Termasuk tidak mengambil resiko dapat mengganggu kesehatan (safety) baik dari hewan ke hewan, terutama dari hewan ke manusia dengan bertujuan untuk menjamin kesehatan manusia, kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan dengan mengacu kepada pedoman-pedoman/undang-undang, etika profesi Dokter Hewan dan informasi internasional. 3.1. Standar Kompetensi Dokter Hewan Indonesia Secara khusus kompetensi merupakan salah satu dasar penyusunan kewenangan profesi dokter hewan yang mencakup kewenangan veteriner dalam melindungi masyarakat dan seluruh sumberdaya alam hayati melalui sistem kesehatan hewan nasional (Siskeswanas). Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH-UB) dirancang dengan merumuskan visi, misi dan tujuan serta implementasi ke dalam kurikulum berbasis kompetensi. Sistem pendidikan Program Pendidikan Kedokteran Hewan sama seperti program studi lain pada Fakultas di lingkungan Universitas Brawijaya, yaitu menyelenggarakan kegiatan perkuliahan dengan Sistem Kredit Semester (SKS). Penerapan sistem ini mendasarkan kepada UU no: 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 60 /1999 tentang Pendidikan Tinggi, dan Surat Keputusan Mendiknas No 056/U/1994 tentang Pedoman Penyelenggaraan Proses Pendidikan Tinggi atas dasar Sistem Kredit Semester. Kurikulum Program Studi Kedokteran Hewan disusun berdasar pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Keputusan Mendiknas RI No: 045/U/2002 (Kurikulum Inti Perguruan Tinggi) tentang kurikulum yang berlaku secara nasional. Program Pendidikan Dokter Hewan terdiri atas Kurikulum Inti Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



27



nasional yang merupakan Kurikulum Baku, Kurikulum Penunjang dan Muatan Lokal yang menyesuaikan dengan kebutuhan stakeholders. Kebutuhan pengguna selaras dengan visi misi yang telah ditetapkan. Kebutuhan tersebut akan dipenuhi melalui pembelajaran berbasis kompetensi yang tercermin dalam susunan kurikulum. Adapun Standar Kompetensi lulusan Program Studi Pendidikan Dokter Hewan Hewan yang telah disepakati bersama pada Lokakarya Pendidikan Kedokteran Hewan Indonesia tangal 4 Februari 2005 di Bogor, sebagai berikut : 1. Memiliki wawasan di bidang Etika Veteriner 2. Memilki wawasan di bidang sistem kesehatan hewan nasional 3. Memilki ketrampilan melakukan tindakan medis yang lege artis 4. Memiliki ketrampilan dalam menangani sejumlah penyakit pada hewan besar, hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik dan hewan laboratorium 5. Memiliki keterampilan dalam melakukan: a. Diagnosis klinik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit hewan b. Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik c. Pemeriksaan antemortum dan postmortum d. Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan aplikasi teknologi reproduksi e. Pengawasan keamanan dan mutu pangan asal hewan f. Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahanbahan biologis, termasuk pemakaian dan peredarannya g. Pengukuran (assesment) dan penyeliaan kesejahteraan hewan 6. Memiliki ketrampilan dan komunikasi profesional 7. Memiliki kemempuan manajemen pengendalian dan penolakan penyakit strategis dan zoonosis, pengamanan hayati hewan (biosecurity), serta pengendalian lingkungan. 8. Memilki kapasitas dalam ” transaksi therapeutik”, melakukan anamnesa, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed consent), penulisan resep, surat keterangan dokter dan edukasi klien. 9. Memilki dasar - dasar pengetahuan analisis ekonomi veteriner dan jiwa kewirausahaan (enterpreunership) 3.2. Penetapan Kompetensi Dokter Hewan UB sebagai Quality Assurance Kompetensi Dokter Hewan diperlukan untuk menentukan standar kemampuan minimal lulusan Pendidikan Kedokteran Hewan. Oleh karena Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



28



itu diperlukan evaluasi terhadap calon lulusan yang diselenggarakan masing-masing FKH dengan mengacu ketentuan konsorsium FKH seIndonesia dengan organisasi profesi dalam wadah Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan (MP2KH). Kompetensi menurut SK Mendiknas 045/U/2002 adalah “seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang di miliki oleh seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalammenjalankan tugasnya di bidang pekerjaan tertentu”. Diterjemahkan dengan kata lain harus meliputi ”knowledge”, skill, dan attitude untuk membentuk suatu kemampuan yang profesional (Tillman, 1996). Oleh karena itu dalam menyusun suatu kurikulum berbasis kompetensi haruslah mencerminkan :  Kemampuan yang mempunyai keterampilan intelektual, psikomotorik dan berperilaku secara terintegrasi (afektif)  Spesifik untuk setiap profesi, dapat di amati dan diukur  Bersifat dinamis sesuai dengan perkembangan Oleh karena itu kurikulum Pendidikan Dokter Hewan disusun agar tetap konsisten terhadap empat pilar pendidikan tinggi yaitu : learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together. Profil lulusan Dokter Hewan UB sebagai Klinikus, Peneliti Akademisi, dan Manajer. Keempat profil lulusan Dokter Hewan UB memenuhi persyaratan : Kognitif (dasar umum), Afektif (mendasari PPDH) dan Psikomotorik (PPDH, mandiri), dengan tujuan agar kemampuan keilmuan yang dimiliki memenuhi kebutuhan stakeholders. Sebagai salah satu upaya kekhususan yang merupakan pengembangan Kurikulum Nasional MP2KH termasuk muatan lokal, FKH UB menyusun kompetensi sebagai berikut Tabel 3.1. Kompetensi Profesi Dokter Hewan FKH UB Kompetensi Utama 1. Mampu menjadi klinikus yang menguasai teknik analisis biomolekuler 2. Mampu melakukan anamnesa secara logis, kritis dan analitis 3. Mampu melakukan diagnosis secara laboratoris yang berbasis molekuler dan secara klinis; menguasai rekam medis, mampu melakukan transaksi medis 4. Mampu menentukan prognosis secara benar 5. Mampu menentukan terapi secara tepat; menguasai obat-obat tradisional; menguasai tentang efek samping terapi; menguasai Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



29



mutu obat-obatan hewan 6. Menguasai pengetahuan tentang pakan hewan dan dapat menyusun nutrisi klinik veteriner 7. Menguasai dan dapat menetapkan prinsip sanitasi dan etika-etika veteriner 8. Mengetahui dan dapat melaksanakan prinsip keamanan dan mutu pangan asal hewan, pengukuran (assesment) dan penyediaan kesejahteraan hewan 9. Menguasai epidemiologi penyakit sehingga mampu dalam mengendalikan penyebaran penyakit 10. Menguasai dan mampu melakukan manajemen pengendalian dan penolakan penyakit strategis dan zoonosis, pengamanan hayati hewan (biosecurity), pengendalian lingkungan, manajemen ternak dan kesehatan hewan. 11. Menguasai dasar-dasar veteriner dan dapat mengembangkan dalam profesi medis veterier 12. Dapat melakukan inovasi bidang medis veteriner selaras dengan kemajuan bioteknologi Kompetensi Penunjang 13. Mampu membuat proposal penelitian dengan menentukan rancangan percobaan, menganalisis, mengambil kesimpulan dan tindakan 14. Mampu menyusun bahan seminar, penyampaian dalam bentuk presentasi, membuat poster, menulis dengan kaidah jurnal nasional dan internasional 15. Mampu membuat kerjasama dengan instansi lain 16. Mampu berkomunikasi, dengan baik, dapat bekerjasama dalam tim 17. Mempu melakukan penelitian, melakukan penanganan penyakit pengamanan hayati hewan, dan pengendalian lingkungan 18. Menguasai aspek manejemen kepemimpinan dan mampu melaksanakan dengan benar 19. Memiliki dasar-dasar pengetahuan analisis ekonomi veteriner dan jiwa kewirausahaan (technopreunership) 20. Mempunyai jiwa nasionalisme tinggi dan toleransi yang tinggi



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



30



3.3. Kurikulum Pendidikan Dokter Hewan (PDH) Dalam upaya pembukaan Pendidikan Dokter Hewan (PDH) baru secara tegas telah diputuskan bahwa terdapat dua hal yang sangat terkait dalam bidang tersebut dan peran serta tanggung jawab dari masing-masing pihak antara PDHI dengan Program Studi pendidikan Dokter Hewan (PS PDH) sebagai rujukan program, yaitu: 1) Persyaratan teknis pembukaan mengikuti peraturan pemerintah yaitu Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi meliputi kualitas dan jumlah dosen, kurikulum, fasilitas fisik serta anggaran. 2) Persyaratan substansi keprofesian kedokteran hewan berada di bawah kewenangan PDHI Implementasi dari kesepakatan-kesepakatan antara PDHI dengan FKH se-Indonesia guna pencapaian standar dan kompetensi pendidikan kedokteran hewan, maka bagi semua FKH yang ada di Indonesia diwajibkan untuk menerapkan Kurikulum Nasional Pendidikan Kedokteran Hewan Indonesia. Guna meningkatkan mutu ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan mahasiswa, setiap lembaga pendidikan diberikan kewenangan untuk mengisi kurikulum dengan muatan lokal. Lulusan Fakultas Kedokteran Hewan UB dirancang agar memiliki kompetensi khusus yaitu penekanan profil lulusan kepada pendidikan klinik, peneliti, akademisi dan technopreuneuryang mempunyai wawasan biomolekuler . Dalam rangka memenuhi persyaratan kompetensi yang telah disepakati secara nasional antara seluruh Fakultas Kedokteran Hewan seIndonesia, serta mengimplementasikan hasil redesain kurikulum yang diselenggarakan 4 tahun sekali, FKH UB mulai menerapkan kurikulum baru untuk mahasiswa Tahun Ajaran 2014/2015. Kurikulum baru ini mensyaratkan untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Hewan (SKH) mahasiswa wajib menempuh sejumlah 144 SKS selama 8 (delapan) Semester dan untuk mencapai profesi Dokter Hewan dilanjutkan dengan Program PPDH (Pendidikan Profesi Dokter Hewan), yang diselenggarakan oleh Program Studi Profesi Dokter Hewan, dengan Satuan Kredit Semester 37 SKS selama 18 bulan. Untuk memprogram PKL minimal sudah mendapatkan 110 SKS dengan IPK > 2 dan Skripsi 120 SKS dengan IPK > 2. Kurikulum disusun berdasarkan Dari peraturan yang berlaku, maka disusun kurikulum baru yang tercermin dalam mata kuliah untuk mencapai tujuan pembelajaran sebagai berikut :



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



31



Tabel 3.2. Peta Materi Mata Kuliah Berdasarkan Mata Kuliah Blok



Semester 1 Blok Mata Kuliah/SKS Ilmu Dasar Veteriner I (10)



Mata Kuliah Umum I (4)



Dasar – dasar Ilmu Peternakan (2) Ilmu Biomedik Veteriner I (4)



Kode MK



SKS



Anatomi Veteriner 1



Mata kuliah



PKH4101



2



Praktikum Anatomi Veteriner 1 Embriologi Veteriner



PKH4111



1 2



Praktikum Embriologi Veteriner Histologi Veteriner Praktikum Histologi Veteriner Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Katholik Pendidikan Agama Budha Pendidikan Agama Hindu Ilmu Sosial Budaya Dasar Ilmu Peternakan Umum



PKH4112 PKH4103 PKH4113 MPK4001 MPK4002 MPK4003 MPK4004 MPK4005



1 3 1 2 2 2 2 2



MBB4009



2 2



Dasar-Dasar Genetika



PKH4105 PKH4106 PKH4116



Biokimia Veteriner 1 Praktikum Biokimia Vet 1 ∑ SKS MK Wajib Semester 1



PKH4102



PKH4104



1 2 1 20



Semester 2 Blok Mata Kuliah/SKS Ilmu Dasar Veteriner II (10)



Ilmu Biomedik Veteriner II (2) Reproduksi Veteriner I (2) Etika Veteriner (2) Scientific Writing (4)



Mata kuliah Anatomi Veteriner 2 Praktikum Anatomi Veteriner 2



Kode MK



SKS



Prasyarat



PKH4201



2 1



PKH4101 PKH4111



3 1 2



PKH4106



Fisiologi Veteriner Praktikum Fisiologi Veteriner Biokimia Veteriner 2



PKH4211 PKH4202 PKH4212 PKH4203



Fisiologi Reproduksi



PKH4204



2



PKH4205 PKH4206 PKH4207 PKH4208



2 1 2 2 18



Kesejahteraan Hewan Bioetika Veteriner Bahasa Indonesia Bahasa Inggris ∑ SKS MK Wajib Semester 2



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



32



Semester 3 Blok Mata Kuliah/SKS Ilmu Dasar Veteriner III (2) Patologi Veteriner I (3)



Mata Kuliah Anatomi Veteriner 3 Praktikum Anatomi Veteriner 3 Patologi Anatomi Praktikum Patologi Anatomi



Biologi Mikrobia I (8)



Mikrobiologi Veteriner 1 (Bakterial dan Mikal) Praktikum Mikrobiologi Parasitologi Veteriner Praktikum Parasitologi Veteriner Reproduksi Veteriner II Kebidanan dan Kemajiran (4) Praktikum Kebidanan& Kemajiran Mata Kuliah Umum (4) Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan Kewirausahaan (2) Kewirausahaan ∑ SKS MK Wajib Semester 3



Kode MK



SKS



Prasyarat



PKH4301 PKH4311 PKH4302 PKH4312



1 1 2 1



PKH4201 PKH4211 PKH4103 PKH4103, PKH4113



PKH4303



2



PKH4313 PKH4304 PKH4314 PKH4305 PKH4315 MPK4006 MPK4007 PKH4306



1 2 1 2 1 2 2 2 20



PKH4204



Semester 4 Blok Mata Kuliah/SKS



Mata Kuliah



Kode MK



SKS



Ilmu Klinik Dasar Veteriner I (3)



Farmakologi Veteriner 1 Praktikum Farmakologi Veteriner 1 Kesehatan Masyarakat Veteriner Higiene Makanan



PKH4401 PKH4411 PKH4402 PKH4403



2 1 2 2



Praktikum Higiene Makanan Mikrobiologi Veteriner 2 (Viral) Praktikum Mikrobiologi Veteriner 2 (Viral) Imunologi Veteriner Praktikum Imunologi Veteriner Biologi Molekuler Veteriner



PKH4413 PKH4404 PKH4414



1 1 1



PKH4405 PKH4415 PKH4406



2 1 2



PKH4203



2



PKH4305



Kesehatan Masyarakat Veteriner I (5)



Biologi Mikrobia II (4)



Ilmu Biomedik Veteriner III (2) Teknologi Reproduksi Veteriner (3)



Penyakit Infeksi I (3)



Teknologi Reproduksi & Inseminasi Buatan Praktikum Teknologi Reproduksi & Inseminasi Buatan Penyakit Parasiter ∑ SKS MK Wajib Semester 4



PKH4407 PKH4417



Prasyarat



PKH4303 PKH4302, PKH4303



1



PKH4408



3 21



PKH 4304



Kode MK



SKS



Prasyarat



PKH4501



2



PKH4202,



Semester 5 Blok Mata Kuliah/SKS Ilmu Klinik Dasar



Mata Kuliah Radiologi Veteriner



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



33



Veteriner II



PKH4301, PKH4302



Kesehatan Masyarakat Veteriner II (1) Terapi Klinik (3) Penyakit Infeksi I (3) Ilmu Penyakit Interna Veteriner I (2)



Metodologi Riset (3)



Praktikum Radiologi Veteriner Nutrisi Klinik Veteriner Diagnosa Klinik Praktikum Diagnosa Klinik Zoonosis dan Manajemen Kesehatan Veteriner



PKH4511 PKH4502 PKH4503 PKH4513 PKH4504



1 3 2 1 1



Farmakoterapi Veteriner Praktikum Farmakoterapi Veteriner Penyakit Infeksi (Bakterial dan Mikal) Penyakit Interna 1



PKH4505 PKH4515 PKH4506



2 1 3



PKH4507



2



PKH4508 PKH4509



2 1 21



Kode MK



SKS



PKH4601 PKH4602 PKH4612 PKH4603



1 2 1 2 1



Statistika Metodologi Penelitian ∑ SKS MK Wajib Semester 5



PKH4203



PKH4402, PKH4408, PKH4302 PKH4401 PKH4303 PKH4202, PKH4301, PKH4303, PKH4304



Semester 6 Blok Mata Kuliah/SKS Etika Veteriner I (1) Ilmu Bedah Veteriner I (3) Patologi Veteriner II (3)



Ilmu Penyakit Interna Veteriner II (2)



Ilmu Epidemiologi (2)



Mata Kuliah Legislasi Veteriner Ilmu Bedah Umum Praktikum Ilmu Bedah Umum Patologi Sistemik dan Nekropsi Praktikum Patologi Sistemik dan Nekropsi Penyakit Internal 2



PKH4613



PKH4301 PKH4302



2



PKH4202, PKH4301, PKH4303, PKH4304 PKH4508, PKH4503, PKH4402, PKH4403, PKH4504 PKH4505 PKH4404



PKH4604 Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner



2 PKH4605



Terapi Klinik (2) Penyakit Infeksi II (2) Tugas Akhir (4)



Toksikologi dan Tanaman Obat Penyakit Viral PKL ∑ SKS MK Wajib Semester 6



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



PKH4606 PKH4607 PKH4703



Prasyarat



3 2 4 20



34



Semester 7 Blok Mata Kuliah/SKS Ilmu Klinik Dasar Veteriner III (3)



Mata Kuliah



Kode MK



Patologi Klinik



PKH4701



Praktikum Patologi Klinik Ilmu Bedah Veteriner II Ilmu Bedah Khusus (3) Praktikum Ilmu Bedah Khusus Tugas Akhir (10) PKL Skripsi ∑ SKS MK Wajib Semester 7



SKS



Prasyarat



2



PKH4202, PKH4203



PKH4711 PKH4702 PKH4712 PKH4703 PKH4801



1 2 1 4 6 16



Kode MK



SKS



PKH4602



Semester 8 Blok Mata Kuliah/SKS



Mata Kuliah



Tugas Akhir (6)



SKRIPSI



PKH4801



∑ SKS MK Wajib Semester 8



Prasyarat



6 6



Rekapitulasi Persebaran MK Pilihan Semester Ganjil



Mata Kuliah Higiene Susu dan Telur Imunogenetik Imunoblotting Higiene Daging Teknik Analisis Bahan Alam Bioteknologi Veteriner Teknik Analisis Biomolekuler Imunohistokimia Genap Ilmu Hewan Akuatik dan Satwa Liar Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan) Perencanaan dan Manajemen Unggas Rekayasa Genetika Molekuler Perencanaan dan Manajemen Ternak Hewan Laboratorium Manajemen Pet Animal Total SKS MK Pilihan yang Ditawarkan



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



SKS 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2



Prasyarat PKH 4403 PKH4405 PKH 4405 PKH 4303, PKH 4403 PKH 4106 PKH 4406 PKH 4406 PKH 4405



1



PKH 4104



2 2



PKH 4105 PKH 4104



PKH 4104



2 2 27



35



Mata Kuliah Pilihan berdasarkan MK Blok Blok Mata Kuliah/SKS



Mata Kuliah



Kode MK



SKS



Higiene Daging Higiene Susu& Telur Imunogenetik Bioteknologi Veteriner Rekayasa Genetika Veteriner Teknik Laboratorium Imunoblotting (6) Teknik Analisis Bahan Alam Teknik Analisis Biomolekuler Imunohistokimia Manajemen Veteriner Ilmu Hewan Akuatik dan Satwa Liar (11) Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan) Perencanaan dan Manajemen Unggas Perencanaan dan Manajemen Ternak Hewan Laboratorium Manajemen Pet Animal ∑SKS Mata Kuliah Pilihan yang Ditawarkan



PKH4001 PKH4002 PKH4003 PKH4004 PKH4005 PKH4006 PKH4007 PKH4008 PKH4009 PKH4010



2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2



Veterinary Food Science (4) Ilmu Rekayasa Veteriner (6)



PKH4011 PKH4012 PKH4013 PKH4014 PKH4015



1 2 2 2 27



Tabel 3.3. Rekapitulasi SKS Matakuliah Program S1 PKH-UB Wajib Jumlah SKS Jumlah SKS Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 4 Semester 5 Semester 6 Semester 7 Semester 8 Jumlah SKS MK Wajib MK Pilihan Jumlah SKS MK Pilihan minimal Jumlah SKSMK minimal



20 18 20 21 21 16 10 6 132 27 12 144



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



36



Tabel 3.4. Deskripsi dan Learning Outcome Matakuliah PSKH-UB No 1



Mata kuliah Anatomi Veteriner 1



SKS 2



Deskripsi Mata kuliah ini membahas peristilahan dan fungsi yang terkait struktur dan bentuk pada sistema skeleton hewan yang meliputi regio appendicularis dan regio axial.



2



Praktikum Anatomi Veteriner 1



1



Mata praktikum ini melatih mahasiswa secara langsung untuk menguasai teori tentang struktur anatomi tulang meliputi regio appendicularis dan regio axial pada ruminansia dengan menggunakan bantuan preparat tulang



3



Embriologi Veteriner



2



4



Praktikum Embriologi Veteriner



1



Membahas proses awal perkembangan organisme meliputi gametogenesis, fertilisasi, embriogenesis, organogenesis, faktor yang mempengaruhi dan kelainan perkembangan Melatih mahasiswa melakukan pengamatan secara langsung mengenai gamet jantan dan gamet betina, pengamatan proses fertilisasi, embryogenesis katak dan organogenesis unggas



5



Histologi Veteriner



3



Mata kuliah ini membahas tentang ilmu histologi didukung dengan fisiologi terkait struktur mulai jaringan dasar meliputi epitelium, jaringan ikat, otot dan saraf dan struktur histologi organ pada berbagai sistem organ dalam tubuh dari berbagai jenis hewan, menjelaskan mengenai teknik pembuatan preparat histologi, serta melakukan diskusi mengenai ilmu terkini terkait histologi yaitu stem cell dan



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



Learning Outcome Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menguasai teori mengenai struktur tulang sehingga dapat menjelaskan peristilahan dan fungsi struktur tulang per regio skeleton pada hewan Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa mampu mengkategorikan dan menggambarkan secara sistematis struktur anatomi tulang pada ruminansia melalui praktek pengamatan langsung dengan menggunakan preparat awetan tulang hewan Menguasai konsep teoritis dasardasar embriologi sehingga mampu menjelaskan prinsip tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio serta mampu menjelaskan tahapan bentuk embryonal development Setelah menyelesaikan pratikum ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan membandingkan proses embryogenesis pada hewan melalaui praktek pengamatan preparat yang diamati secara mikroskopis Setelah menyelesaikan mata kuliah ini: mahasiswa dapat memahami tata cara pembuatan preprarat histologi, dapat menjelaskan histologi normal jaringan dasar (epitel, jaringan ikat, otot, dan saraf), dapat menjelaskan histologi normal organ dari beberapa hewan (ruminansia, non ruminansia, ikan dan ayam) pada berbagai sistem organ didukung dengan fisiologi terkait struktur serta dapat mengetahui tentang stem cell dan 37



6



Praktikum Histologi Veteriner



1



7



Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Katholik Pendidikan Agama Budha Pendidikan Agama Hindu Ilmu Sosial Budaya Dasar



2 2 2 2 2



Ilmu Peternakan Umum



2



8



9



2



rekayasa jaringan/ jaringan buatan sehingga mahasiswa dapat mengetahui bioteknologi terkait histologi. Mata kuliah ini menjelaskan mahasiswa melalui pengamatan preparat histologi dari jaringan dan struktur histologi normal berbagai macam organ dari sistem organ pada berbagai macam hewan guna mengetahui morfologi dan struktur sebagai pendukung fungsi tiap organ pada hewan dengan menggunakan mikroskop sehingga mahasiswa dapat menggambarkan jaringan dasar histologi dan struktur histologi organ, mengajarkan mahasiswa tentang proses pembuatan preparat dengan mengikuti proses kerja pembuatan preparat histologi dengan cara kunjungan ke laboratorium yang memiliki fasilitas pembuatan preparat jaringan sehingga mahasiswa dapat memahami proses pembuatan preparat jaringan. Mata kuliah ini membahas tentang prinsip ketaatan beragama dalam menjaga kelangsungan dan kerukunan hidup bersama di dalam suatu Negara sesuai kepercayaan masing-masing



rekayasa buatan



Mata kuliah ini membahas pengetahuan tentang kependudukan, integrasi nasional masyarakat, lapisan social dalam masyarakat, serta perkembangan sosial Mata kuliah ini menjelaskan sistem produksi ternak, berbagai upaya peningkatan produksi ternak, cara memperkirakan umur, bobot



Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa memahami tentang kependudukan, integrasi nasional masyarakat, lapisan social dalam masyarakat, serta perkembangan sosial Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan: Mampu memahami dan menjelaskan sistem produksi ternak dan mampu menganalisa



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



jaringan/



jaringan



Setelah menyelesaikan mata kuliah praktikum ini: mahasiswa dapat memahami tata cara pembuatan preparat histology, dapat menggambarkan histologi normal jaringan dasar, dapat menggambarkan histologi normal organ dari beberapa hewan pada berbagai sistem organ didukung dengan fisiologi terkait struktur menggunakan metode pengamatan preparat jaringan dengan mikroskop dan mengikuti proses pembuatan preparat histologi di laboratorium



Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami, meyakini, dan dapat menerapkan ketaatan beragama dalam menjaga kelangsungan dan kerukunan hidup hidup bersama di dalam suatu negara



38



badan dan karkas ternak, kualitas produk dan tingkah laku ternak produktif



untuk merancanakan sistem produksi yang berkaitan dengan usaha peternakan Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memahami konsep dasar genetika dan aplikasinya pada hewan Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mhasiswa dapat memahami tentang terminologi biokimia, prinsip informasi dasar tentang struktur kimia dan sifatsifat komponen selular serta hubungan struktur dan fungsinya, interrelationship pathways metabolic (karbohidrat, protein, lipid, asam nukleat, vitamin, mineral dan enzim), reaksi biokimia, metabolic disorder, dan evaluasi data biokimia Stelah menyelesaikan mata praktikum ini mahasiswa mampu melakukan pekerjaan laboratorium baik secara individu maupun kelompok tentang isolasi protein, prinsip spektrofotometri, aktivitas dan kinetika enzim. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menguasai teori miologi, angiologi, neurologi, splanchnologi, dan adnexa sehingga dapat menjelaskan peristilahan dan fungsi yang terkait dengan muskulus, sistem peredaran darah, neuroanatomi, organ viscera, organ sensoris dan derivatnya secara sistematis per regio anatomi pada hewan Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa mampu mengkategorikan dan menggambarkan secara sistematis struktur anatomi muskulus, sistem peredaran darah, neuroanatomi, organ viscera, organ sensoris dan derivatnya termasuk kulit melalui



10



Dasar-Dasar Genetika



1



Mata kuliah ini membahas tentang penerapan ilmu genetika pada hewan, konsep teori hereditas dan kebakaan



11



Biokimia Veteriner 1



2



12



Praktikum Biokimia Vet 1



1



13



Anatomi Veteriner 2



2



Mata kuliah ini mempelajari tentang terminologi biokimia, prinsip informasi dasar tentang struktur kimia dan sifat-sifat komponen selular serta hubungan struktur dan fungsinya, interrelationship pathways metabolic (karbohidrat, protein, lipid, asam nukleat, vitamin, mineral dan enzim), reaksi biokimia, metabolic disorder, dan evaluasi data biokimia Dalam praktikum ini mahasiswa melakukan pekerjaan laboratorium baik secara individu maupun kelompok tentang isolasi protein, prinsip spektrofotometri, aktivitas dan kinetika enzim. Mata kuliah ini membahas peristilahan dan fungsi mengenai muskulus, sistem peredaran darah, neuroanatomi, organ viscera, organ sensoris dan derivatnya pada hewan yang meliputi regio kepala leher, abdomen thorax, extremitas cranial, dan extremitas caudal



14



Praktikum Anatomi Veteriner 2



1



Mata praktikum ini melatih mahasiswa secara langsung untuk menguasai teori tentang struktur anatomi muskulus, sistem peredaran darah, organ viscera, organ sensoris dan derivatnya, termasuk kulit pada ruminansia dengan menggunakan bantuan



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



39



preparat. 15



Fisiologi Veteriner



3



16



Praktikum Fisiologi Veteriner



1



17



Biokimia Veteriner 2



2



Mata kuliah ini membahas mengenahi proses, fungsi dan mekanisme dasar metabolisme tubuh mulai dari sel samapai proses homeostatis tubuh sebagai pola dasar fisiologi, sistem syaraf dan penginderaan, muscular dan sistem gerak, sistim endokrin, sistim sirkulasi, sistim respirasi, sistim pencernaan dan metabolisme, termoregulasi, sistem urinaria, dan sistem reproduksi pada berbagai hewan. Mata praktikum ini mempelajari secara langsung mengenahi proses, fungsi dan mekanisme dasar metabolisme tubuh mulai dari sel sampai proses homeostatis tubuh sebagai pola dasar fisiologi, sistem syaraf,sistem muscular, sistim sirkulasi, sistim respirasi, sistim pencernaan, metabolisme dan termoregulasi pada berbagai hewan dengan menggunakan hewan coba dan alat bantu praktikum.



Mata kuliah ini membahas tentang struktur dan fungsi komponen penyusun membran biologi, komunikasi antar sel yang difasilitasi membran, tarnsport molekul/ion secara symport, uniport dan antiport, transpor aktif, transpor pasif, transpor terfasilitasi, transpor melalui ligand-reseptor, signal transduksi, artificial membran biologi dan aplikasinya dalam bidang veteriner



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



praktek pengamatan langsung dengan menggunakan preparat cadaver hewan Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan mengenahi proses, fungsi, dan mekanisme dasar metabolisme tubuh hewan secara integrative dan menyeluruh dengan menggunakan konsep dan prinsip-prinsip dasar fisiologi.



Setelah menyelesaikan mata praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang proses, fungsi, dan mekanisme dasar metabolisme tubuh hewan secara integrative dan menyeluruh dengan menggunakan hewan coba dan alat bantu praktikum sesuai dengan sub pokok bahasan tertentu dan diharapkan setelah mahasiswa melalui mata praktikum ini dapat menghitung respiration rate, tonus otot, mekanisme pencernaan dan thermoregulasi pada berbagai hewan. Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami tentang struktur dan fungsi komponen penyusun membran biologi, komunikasi antar sel yang difasilitasi membran, tarnsport molekul/ion secara symport, uniport dan antiport, transpor aktif, transpor pasif, transpor terfasilitasi, transpor melalui ligand-reseptor, signal transduksi, artificial membran biologi dan aplikasinya dalam bidang veteriner 40



18



Fisiologi Reproduksi



2



Mata kuliah ini membahas mengenahi struktur anatomi dan peran sistem reproduksi, serta mekanisme hormonal reproduksi pada hewan jantan dan betina sehingga diharapkan mahasiswa mampu menguasai pengetahuan mengenahi organ reproduksi hewan jantan dan betina serta fungsinya, siklus reproduksi, fisiologi kebuntingan, fisiologi kelahiran dan endokrinologi pada berbagai hewan



19



Kesejahteraan Hewan



2



20



Bioetika Veteriner



1



21



Bahasa Indonesia



2



Mata kuliah ini membahas tentang terminologi kesejahteraan hewan, “Manusya Mriga Satwa Sewaka”, perbedaan animal welfare dan konservasi, konsep animal welfare dari WSPA (World Society for Protection of Animals): freedom from hunger and thrist; freedom from discomfort; freedom from pain, injury and disease; freedom from fear and sistress; freedom to express normal behavior; Animal use, animal exploitation, animal control, animal rights, animal liberation, animal welfare and animal protectionist, serta pentingnya komisi etik pada penggunaan hewan dalam penelitian Mata kuliah ini mempelajari tentangsejarah bioetika, pemanfatan hewan laboratorium sebagai hewan coba, isu penting dalam bioetika, norma yang harus diikuti sebagai bentuk instrumen internasional terkait dengan bioetika. Mata kuliah ini membahas tentang komunikasi serta mengimplementasikan struktur dan grammar dalam penulisan karya ilmiah serta menyusun



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa diiharapkan mampu menjelaskan mengenahi fungsi fisiologis reproduksi, status reproduksi, peran organ reproduksi jantan dan betina, mekanisme hormonal (endokrinologi) serta mekanisme koordinasi integral organ reproduksi jantan dan betina secara integrative dan menyeluruh dengan menggunakan konsep dasar dan prinsip fisiologi reproduksi pada berbagai hewan Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami tentang terminologi kesejahteraan hewan, “Manusya Mriga Satwa Sewaka”, perbedaan animal welfare dan konservasi, konsep animal welfare dari WSPA (World Society for Protection of Animals): freedom from hunger and thrist; freedom from discomfort; freedom from pain, injury and disease; freedom from fear and sistress; freedom to express normal behavior; Animal use, animal exploitation, animal control, animal rights, animal liberation, animal welfare and animal protectionist, serta pentingnya komisi etik pada penggunaan hewan dalam penelitian Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa memahami sejarah bioetika, pemanfatan hewan laboratorium sebagai hewan coba, isu penting dalam bioetika, norma yang harus diikuti sebagai bentuk instrumen internasional terkait dengan bioetika. Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu untuk melakukan komunikasi serta mengimplementasikan struktur dan grammar dalam penulisan 41



artikel jurnal internasional. 22



Bahasa Inggris



2



Mata kuliah ini mempelajari serta menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam setiap penulisan ilmiah. Mata kuliah ini membahas tentang topografi anatomi dan anatomi perbandingan dari hewan karnivora, rodensia, reptil, unggas dan ikan serta penerapannya terkait kepentingan klinis.



23



Anatomi Veteriner 3



1



24



Praktikum Anatomi Veteriner 3



1



Mata praktikum ini melatih mahasiswa secara langsung untuk membandingkan topografi anatomi pada hewan karnivora, rodensia, reptil, unggas dan ikan dengan menggunakan bantuan preparat.



25



Patologi Anatomi



2



Mata Kuliah ini mencakup tentang pengetahuan berbagai bentuk perubahan struktur abnormal organ, jaringan, dan sel-sel di dalam tubuh. Materi yang dibahas meliputi berbagai bentuk perubahan yang terdapat pada organ atau jaringan hewan, yang meliputi penyebab penyakit, gangguan sirkulasi darah, gangguan metabolisme sel, peradangan, tumor/kanker, dan penyakitpenyakit akibat lingkungan. Secara khusus, pembelajaran ini bertujuan untuk memberi bekal kepada mahasiswa dalam menempuh mata kuliah lanjutan



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



karya ilmiah serta menyusun artikel jurnal internasional. Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam setiap penulisan ilmiah. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menguasai pengetahuan mengenai topografi anatomi dari berbagai jenis hewan dan penerapannya sehingga dapat menjelaskan anatomi perbandingan pada hewan antara karnivora, rodensia, reptil, unggas, dan ikan, serta penerapannya pada kepentingan klinis. Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa mampu menjelaskan perbandingan topografi anatomi dari berbagai jenis hewan serta penerapannya pada bidang medik veteriner melalui praktek pengamatan langsung dengan menggunakan preparat cadaver hewan sehingga dapat mendeskripsikan dan mengaplikasikan anatomi perbandingan pada kepentingan klinis Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan jenis perubahan organ, jaringan dan sel secara makroskopis dan mikroskopis, meliputi etiologi, tahapan, patogenesis, serta gambaran patologi anatomi dan histopatologi, sehingga mampu mengidentifikasi perubahan patologi sistemik.



42



26



Praktikum Patologi Anatomi



1



27



Mikrobiologi Veteriner 1 (Bakterial dan Mikal)



2



28



Praktikum Mikrobiologi



1



29



Parasitologi Veteriner



2



30



Praktikum Parasitologi Veteriner



1



seperti Patologi Sistemik Infeksius dan Non Infeksius Mata Kuliah ini menjelaskan dan menggambarkan tentang berbagai bentuk perubahan struktur abnormal organ, jaringan, dan sel-sel di dalam tubuh, yang meliputi gangguan sirkulasi darah, gangguan metabolisme sel, peradangan, tumor/kanker Membahas dan menjelaskan tentang dasar kehidupan bakteri, dan jamur mencakup sejarah, bentuk, struktur dan fungsi, pertumbuhan dan metabolisme, genetika, patomekanisme terjadinya penyakit, antiseptika, desinfektan, antimikroba, flora normal, teknis sampling, isolasi dan identifikasi Dalam mata praktikum ini mahasiswa melakukan dan memahami tahapan pemeriksaan dan menginterpretasikan hasil pemeriksaan sampel bakteri dan jamur melalui teknis sampling, isolasi dan identifikasi Membahas tentang taksonomi dan morfologi, klasifikasi, dasar determinasi berbagai jenis cacing, protozoa dan arthropoda parasitik dan hubungannya sebagai agen penyakit hewan dan manusia. Uraian mencakup morfologi, klasifikasi, dan siklus hidup parasit (helminth, protozoa, dan arthropoda) Membahas mengenai morfologi, dasar determinasi berbagai jenis cacing, protozoa dan arthropoda parasitik dalam hubungannya sebagai agen penyakit



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu memahami perubahan organ dan jaingan dengan cara mengidentifikasi dan menggambarkan perubahan/ abnormalitas jaringan, melalui gambaran patologi anatomi baik secara makroskopis maupun mikroskopis. Setelah mahasiswa mengikuti mata kuliah mikrobiologi I diharapkan dapat menguasai tentang sifat-sifat karakteristik bakteri dan jamur sehingga mahasiswa mampu menjelaskan tentang sifat pertumbuhan, metabolisme, genetika bakteri, patomekanisme terjadinya penyakit dan metode pengendaliannya Setelah mahasiswa mengikuti praktikum mikrobiologi I diharapkan dapat melakukan tahapan pemeriksaan dan menginterpretasikan hasil pemeriksaan sampel bakteri dan jamur melalui teknis sampling, isolasi dan identifikasi Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan (C2) struktur, morfologi, sifat, dan bioekologi berbagai jenis endoparasit dan ektoparasit termasuk teknik identifikasinya serta peranannya sebagai agen penyakit, pengganggu dan vektor penyakit. Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa mampu menjelaskan, menunjukkan, dan membandingkan struktur, morfologi dan sifat endoparasit 43



31



Kebidanan dan Kemajiran



2



32



Praktikum Kebidanan& Kemajiran



1



33



Pendidikan Pancasila



2



34



Kewarganegaraan



2



hewan dan manusia melalui pengamatan preparat kering secara langsung maupun melalui pembelajaran keterampilan laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan sampel parasitologi meliputi metode pemeriksaan telur cacing, feses, swab, bedah saluran cerna, dan teknik pengawetan preparat Mempelajari mengenai proses kebuntingan,kelahiran, tata cara diagnosa kebuntingan dan gangguan reproduksi melaui perkuliahan dan diskusi sehingga diharapkan mahasiswa mampu menentukan tindakan, pencegahan dan terapi yang tepat. Mahasiswa diajarkan untuk menentukan kondisi fisiologis organ reproduksi betina pada sapi melalui eksplorasi rektal. Mahasiswa diajarkan untuk membedakan antara hewan bunting dan tidak melalui gambaran radiografi dan palpasi bimanual. Mahasiswa diajarkan untuk mengetahui jenis distokia,cara penanganan beserta peralatan yang diperlukan untuk melakuakan reposisi menggunakan dummy. Mata kuliah ini mempelajari tentang Pancasila sebagai nilai dasar dan nilai Negara, system ketanegaraan Republik Indonesia dengan kajian historis, yuridis dan filosofis, serta mempelajari Pancasila sebagai paradigm dan aktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara Mata kuliah ini membahas tentang aspek kehidupan



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



dan ektoparasit serta menjelaskan dan melakukan teknik identifikasinya.



Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan proses kebuntingan, kelahiran, tata cara diagnosa kebuntingan dan gangguan reproduksi.



Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa mampu menyebutkan peralatan yang diperlukan dalam pertolongan kelahiran, menjelaskan tahaptahap dalam mendeteksi kebuntingan, menjelaskan macam distokia dan reposisinya.



Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat memahami tentang Pancasila sebagai nilai dasar dan nilai Negara, system ketanegaraan Republik Indonesia dengan kajian historis, yuridis dan filosofis, serta memahami Pancasila sebagai paradigm dan aktualisasi dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa mampu 44



manusia ditinjau dari bangsa, wawasan nusantara. Ketahanan nasional serta system hankamnas 35



Kewirausahaan



2



Mata kuliah ini mempelajari dan menganalisis kesempatan dalam usaha, melakukan manajemen bisnis, perencanaan keungan, promosi dan strategi penjualan di bidang medik veteriner



36



Farmakologi Veteriner 1



2



Mata kuliah ini mempelajari tentang: dasar farmakologi, farmakodinamik suatu obat, farmakokinetik, indikasi dan kontradiksi, interaksi, efek samping serta golongan dan jenis obat



37



Praktikum Farmakologi Veteriner 1



1



38



Kesehatan Masyarakat Veteriner



2



Praktikum ini melatih mahasiswa untuk mengetahui farmakologi obat baik secara farmakodinamik dan farmakokinetik terhadap hewan coba Membahas mengenai pengertian kesehatan masyarakat, hubungan kesehatan pribadi dengan kesehatan masyarakat, faktorfaktor yang mempengaruhi, kausa penyakit dan usaha peningkatan kesehatan masyarakat, peran dokter hewan dalam konsep one world one health, pengertian higienis dan sanitasi, pencemaran lingkungan, dampak pencemaran terhadap kesehatan dan cara penanggulangannya; biosekuriti, higiene personal, pasar sehat dan rumah sehat, keselamatan kerja.



39



Higiene Makanan



2



Menjelaskan mengenai kesehatan susu, daging dan telur mulai dari produksi di



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



memahami tentang aspek kehidupan manusia ditinjau dari bangsa, wawasan nusantara. Ketahanan nasional serta system hankamnas Setelah melakukan perkuliahan ini, mahasiswa mampu memahami dan menganalisis kesempatan dalam usaha, melakukan manajemen bisnis, perencanaan keungan, promosi dan strategi penjualan di bidang medik veteriner Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan tentang dasar farmakologi, farmakodinamik suatu obat, farmakokinetik, indikasi dan kontradiksi, interaksi, efek samping serta golongan dan jenis obat Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan efek obat bekerja di dalam tubuh hewan. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian kesehatan masyarakat, hubungan kesehatan pribadi dengan kesehatan masyarakat, faktorfaktor yang mempengaruhi, kausa penyakit dan usaha peningkatan kesehatan masyarakat, peran dokter hewan dalam konsep one world one health, pengertian higienis dan sanitasi, pencemaran lingkungan, dampak pencemaran terhadap kesehatan dan cara penanggulangannya; biosekuriti, higiene personal, pasar sehat dan rumah sehat, keselamatan kerja. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu  menjelaskan mengenai 45



40



Praktikum Higiene Makanan



1



41



Mikrobiologi Veteriner 2 (Viral)



1



42



Praktikum Mikrobiologi



1



tingkat peternak sampai ke konsumen, mendukung konsep one world one health. Penjelasan tentang susu meliputi anatomi ambing dan proses pembentukan susu, komposisi susu sebagai makanan sempurna, sifat fisik dan kimiawi susu, mikrobiologi susu, cara penanganan dan gangguan kesehatan konsumen akibat konsumsi susu. Mata kuliah ini juga menjelaskan rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU), rantai penyediaan daging yang sehat dan halal, pemeriksaan ante mortem dan post mortem, proses perubahan otot menjadi daging, karakteristik dan kualitas daging, penanganan daging, mikrobiologi dan pembusukan daging. Pembahasan tentang telur meliputi struktur, komposisi, dan mikrobiologi telur, serta cara penanganan telur Menjelaskan mengenai tujuan, prinsip dan metode-metode pemeriksaan kesehatan susu, kesehatan daging, kesehatan telur meliputi uji kualitas telur. Metode pemeriksaan mengacu pada SNI. Membahas dan menjelaskan tentang dasar kehidupan virus pada hewan yang meliputi taksonomi, sifat dan karakteristik virus, patomekanisme terjadinya penyakit, replikasi, bakteriophaga, teknis sampling, isolasi dan identifikasi, obat antiviral, Resistensi Virus, Genetika Virus, Mutasi Virus, dan Virus onkogen Melakukan, mengetahui, dan



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB







 



kesehatan susu, daging dan telur mulai dari produksi di tingkat peternak sampai ke konsumen, Memahami mengenai Rumah RPH/RPU, rantai penyediaan daging yang aman, sehat, utuh dan halal, pemeriksaan ante mortem dan post mortem Memahami mengenai pemeriksaan kualitas telur Memahami prinsip one world one health.



Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan dan melaksanakan pemeriksaan kesehatan susu, daging dan telur serta menganalisanya dengan metode pengujian terstandar mengacu pada SNI untuk menjamin keamanan pangan Setelah mahasiswa mengikuti mata kuliah mikrobiologi II diharapkan dapat menguasai tentang sifat-sifat karakteristik virus sehingga mahasiswa mampu menjelaskan tentang sifat pertumbuhan, replikasi, genetika virus, resistensi, patomekanisme terjadinya penyakit dan metode pengendaliannya Setelah



mahasiswa



mengikuti 46



2



memahami dan menjelaskan tentang isolasi dan identifikasi virus



43



Imunologi Veteriner



2



44



Biologi Molekuler Veteriner



2



45



Teknologi Reproduksi & Inseminasi Buatan



2



46



Praktikum Teknologi



1



Membahas tentang sistem kekebalan tubuh yang meliputi komponen sistem imun (organ limfoid, sel limfosit, APC, MHC dan sitokin), mekanisme respon imun (reaksi antigen dan antibodi, innate and adaptive immunity), gangguan respon imun (autoimun, reaksi hipersensitivitas dan terhadap adanya agen infeksius), vaksin dan teknik uji serologis Mata kuliah ini mempelajari konsep-konsep dasar molekuler dalam biologi meliputi sejarah dan peranan biologi molekuler, sel organel, biomolekul gen dan ekspresi genetika dengan rekayasa genetika, peranan biologi molekuler, sel organel, biomolekul gen, ekspresi gen dan rekayasa genetika serta tujuan dan manfaatnya Mata kuliah ini membahas berbagai macam aplikasi teknologi reproduksi hewan jantan dan betina untuk meningkatkan pengembangan, pemuliabiaakan, efisiensi reproduksi dalam meningkatkan potensi reproduksi hewan yang meliputi : pemeriksaan spermatozoa, cara pengumpulan semen, pengenceran dan teknik penyiapan semen, serta teknik inseminasi buatan pada hewan jantan. Pada hewan betina pengembangan aplikasi teknologi reproduksi meliputi : transfer embrio, splitting embryo, cloning, in vitro fertilization. Mata praktikum ini membahas



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



praktikum mikrobiologi II diharapkan dapat melakukan tahapan pemeriksaan dan menginterpretasikan hasil penanaman virus Setelahmenyelesaikan matakuliah ini mahasiswa mampu menguasai pengetahuan tentang komponen sistem imun, mekanisme respon imun, gangguan respon imun,vaksin dan teknik uji serologis sehingga dapat menjelaskan konsepkonsep imunologis.



Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami konsepkonsep dasar molekuler dalam biologi meliputi sejarah dan peranan biologi molekuler, sel organel, biomolekul gen dan ekspresi genetika dengan rekayasa genetika, peranan biologi molekuler, sel organel, biomolekul gen, ekspresi gen dan rekayasa genetika serta tujuan dan manfaatnya Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa diiharapkan mampu menjelaskan mengenahi aplikasi teknologi reproduksi untuk pengembangan, pemuliabiakan dalam meningkatkan potensi reproduksi hewan secara integrative dan menyeluruh dengan menggunakan konsep biteknologi reproduksi.



Setelah



menyelesaikan 47



mata



Reproduksi & Inseminasi Buatan



berbagai macam aplikasi teknologi reproduksi hewan jantan dan betina untuk meningkatkan pengembangan, pemuliabiaakan, efisiensi reproduksi dalam meningkatkan potensi reproduksi hewan yang meliputi : pemeriksaan spermatozoa, cara pengumpulan semen, pengenceran dan teknik penyiapan semen, serta teknik inseminasi buatan



47



Penyakit Parasiter



3



48



Radiologi Veteriner



2



Membahas tentang determinasi penyakit infeksi endoparasit dan ektoparasit yang ditinjau dari Agen Infeksi, yaitu tentang klasifikasi, sifat-sifat khemis, sifat-sifat biologis, transmisi, penyakit penting yang dapat ditimbulkannya pada hewan dan manusia, patogenesis, manifestasi klinis, epidemiologi, patologi anatomi, imunitas, diagnosis, prognosis, pengendalian (prevensi, terapi & pemberantasan). Mata kuliah ini menjelaskan tentang teori dasar radiologi (konsep dasar pencitraan); proteksi, aplikasi dan efek radiologi dalam bidang medis; macam alat dan bagian alat diagnostik pencitraan (sinar-x, USG, MRI, CT-scan); prosedur penggunaan alat diagnostik pencitraan; teknik pelaksanaan diagnostik pencitraan; interpretasi hasil pencitraan; macam dan penggunaan media kontras sebagai pendukung hasil pencitraan yang baik; tata pelaksaan posisi objek yang akan dilakukan pencitraan; pemrosesan hasil pencitraan, sehingga mahasiswa mampu



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



praktikum ini mahasiswa diiharapkan mampu melakukan mengenahi aplikasi teknologi reproduksi untuk pengembangan, pemuliabiakan dalam meningkatkan potensi reproduksi hewan secara integrative dan menyeluruh dengan menggunakan hewan praktikum dan alat bantu praktikum sesuai dengan sub pokok bahasan dan diharapkan mahasiswa setelah mengikuti mata praktikum ini dapat menganalisa kualitas dan kuantitas spermatozoa, dan melakukan inseminasi buatan secara in vitro. Setelah menyelesaikan matakuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan etiologi, patogenesis , gejala penyakit, diagnosis, epidemiologis, pencegahan dan pemberantasan penyakit parasitik.



Setelah menyelesaikan kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan :  teori dasar radiologi  proteksi radiasi dan aplikasi bidang medis  macam alat diagnostik pencitraan  prosedur dan teknik pelaksaan diagnostik pencitraan  penggunaan media kontras sebagai sarana pendukung hasil pencitraan  interpretasi hasil pencitraan



48



memahami bagaimana melakukan pencitraan yang baik dan menghasilkan pencitraan yang baik. Mata kuliah ini menjelaskan tentang persiapan alat, hewan, prosesing hasil pencitraan dan intrepretasi hasil pencitraan.



49



Praktikum Radiologi Veteriner



1



50



Nutrisi Klinik Veteriner



3



Setelah menyelesaikan mata Setelah menempuh mata kuliah kuliah ini, mahasiswa dapat ini mahasiswa diharapkan: memahami komposisi nutrisi 1. Mampu memahami dan berbagai bahan pakan dan menjelaskan jenis-jenis peranannya dalam menunjang sumber pakan hewan dan mekanisme fisiologi hewan, komposisinya serta manfaat sebagai dasar pembahasan zat nutrisi pakan kebutuhan gizi hewan selama 2. Mengetahui peran dan fungsi sakit dan masa penyembuhan zat nutrisi serta anti nutrisi serta kondisi sehat (normal) dan fungsi serta akibatnya pada berbagai spesies hewan, pada kehidupan hewan yang dan menyusun ransum pakan sakit dan sehat hewan dalam masa 3. Mampu menyusun ransum penyembuhan penyakit melalui sesuai tujuan dalam cara tatap muka perkuliahan menangani hewan dalam dan diskusi kelompok dengan proses penyembuhan dan perangkat multimedia menyusun ransum pakan pengajaran dan audiovisual rasional hewan yang diukur melalui tes (penugasan, kuis dan ujian) sehingga mampu memenuhi tujuan perkuliahan (learning outcome) mata kuliah nutrisi klinik veteriner



51



Diagnosa Klinik



2



Mata kuliah ini menjelaskan sistematika pemeriksaan fisik hewan untuk dapat mengevaluasi kondisi dan kelainan yang dapat terjadi pada sistem organ



52



Praktikum Diagnosa Klinik



1



Praktikum ini mencakup sistematika pemeriksaan fisik hewan domestic untuk dapat mengevaluasi kondisi dan kelainan yang dapat terjadi pada system organ sebagai tindakan awal peneguhan diagnosa



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



Setelah menyelesaikan kuliah ini mampu melakukan tata cara diagnostik pencitraan dan menginterpretasi hasil diagnostik pencitraan



Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tata cara pemeriksaan fisik hewan berdasarkan system organ dan penggunaan alat bantu pemeriksaan Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik hewan domestic berdasarkan system organ dan mampu menggunakan alat bantu pemeriksaan



49



53



Zoonosis dan Manajemen Kesehatan Veteriner



1



Membahas tentang jenis-jenis penyakit zoonotik yang menyerang dari hewan ke manusia atau sebaliknya, dan cara manajemen kesehatan penyakit tersebut baik pada pada hewan besar, hewan kecil dan unggas.



Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami berbagai jenis penyakit zoonotik, etiologi penyakit, pathogenesis, pencegahan, penanggulangan dan terapi yang tepat melalui rancangan manajemen kesehatan.



54



Farmakoterapi Veteriner



2



Mata kuliah ini menjelaskan:  Prinsip kerja pengobatan kemoterapetika secara spesifik (antibiotika, analgesik, antiinflamasi, antikanker, antiviral, dll)  Penggunaan obat terapetik di bidang veteriner dan peternakan (sinkronisasi estrus, feed additive, food supplement)  Cara perhitungan dosis dan penulisan resep yang baik dan benar (CPOHB)  Bentuk dan sediaan veteriner (padat, semi solid dan cair) Dengan melaksanakan tatap muka dan diskusi sehingga mahasiswa mampu memahami kemoterapetika dan penggunaannya dalam bidang veteriner. Mata kuliah ini melatih mahasiswa untuk menghitung volume obat, mensimulasikan berbagai sediaan obat sesuai dosis (puyer, kapsul, sirup, salep, dll) dan melatih interpretasi resep yang baik dan benar. Mata kuliah ini menjelaskan tentang kategori penyakit infeksius menurut OIE dan tipe infeksi dan mejelaskan penyakit infeksius yang disebabkan oleh agen bakteri dan mikal, patogenesis, transmisi, gejala klinis, perubahan histopatologis, diagnosa, diagnosa banding,



Setelah menyelesaikan kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan :  Bentuk dan sediaan veteriner (cair, semisolid dan padat)  Cara pembuatan obat hewan yang baik (CPOHB)  Prinsip pengobatan menggunakan kemoterapetika (antibiotika, analgesik, antiinflamasi, antikanker, antiviral, dll)  Penggunaan obat secara terapetik di bidang veteriner dan peternakan (sinkronisasi estrus, feed additive, food supplement)  Dosis dan penulisan resep obat veteriner yang baik dan benar



55



Praktikum Farmakoterapi Veteriner



1



56



Penyakit Infeksi (Bakterial dan Mikal)



3



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



Setelah menyelesaikan kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan perhitungan dosis yang benar dan mensimulasikan berbagai sediaan obat dari resep yang ada dan menginterpretasikan resep yang baik dan benar. Setelah menyelesaikan MK Penyakit Infeksius Bakterial dan Mikal mahasiswa menguasai pengetahuan tentang agen infeksi, patogenesis, transmisi, gejala klinis, perubahan histopatologis, diagnosa, diagnosa banding, pencegahan, pengobatan dan pengendalian suatu penyakit sehingga dapat 50



prognosis, imunitas, pencegahan, pengobatan dan pengendalian Mahasiswa mampu merancang langkah tata cara diagnosis penyakit pada sistem organ meliputi definisi, kausa, tanda-tanda klinis, diagnosa, diagnosa banding, prognosa dan pengobatan pada hewan kecil Membahas tentang peran statistika dalam penelitian, pengertian statistik parametrik dan non parametrik, jenis data statistik, cara pengumpulan data dan penyajian data, sebaran normal, sebaran baku, peluang, metoda dan uji statistik inferen (analisa korelasi, t-Test, Uji F, ANOVA, Chi-Kuadrat, analisa regresi) Mata kuliah ini mempelajari tentang falsafah ilmiah serta membuat dan mempresentasikan karya ilmiah



57



Penyakit Interna 1



2



58



Statistika



2



59



Metodologi Penelitian



1



60



Legislasi Veteriner



1



Mata kuliah ini mempelajari tentang perilaku, tindakan dan kebijakan yang etikal dan legal dalam penyelenggaraan kesehatan hewan menurut norma dan peraturan perundangan yang berlaku



61



Ilmu Bedah Umum



2



62



Praktikum Ilmu Bedah Umum



1



Mata kuliah ini menjelaskan tata cara persiapan operasi meliputi alat, hewan, anastesi, terapi cairan, dan prosedur bedah secara umum serta proses penyembuhan luka Praktikum ini mencakup tata cara persiapan alat, hewan, anastesi, terapi cairan, dan prosedur bedah secara umum



63



Patologi Sistemik dan Nekropsi



2



Mata kuliah ini menjelaskan pengetahuan tentang tindakan



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



menjelaskan penyakit infeksius bakteri dan jamur Mahasiswa mampu merancang langkah tata cara diagnosis penyakit pada sistem organ meliputi definisi, kausa, tandatanda klinis, diagnosa, diagnosa banding, prognosa dan pengobatan pada hewan kecil Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menguasai konsep dasar statistika sehingga dapat mengaplikasikan statistika dasar yang meliputi berbagai teknik pengujian statistika untuk melaksanakan pengolahan dan penyajian data secara kuantitatif yang terkait dengan bidang kedokteran hewan Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan falsafah ilmiah serta membuat dan mempresentasikan karya ilmiah Seteleh menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan tentang perilaku, tindakan dan kebijakan yang etikal dan legal dalam penyelenggaraan kesehatan hewan menurut norma dan peraturan perundangan yang berlaku Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tata cara persiapan dan prosedur bedah secara khusus Setelah menyelesaiakan praktikum ini mahasiswa mampu melakukan tata cara persiapan dan prosedur bedah secara umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu 51



64



Praktikum Patologi Sistemik dan Nekropsi



1



65



Penyakit Internal 2



2



66



Epidemiologi dan Ekonomi Veteriner



2



nekropsi baik pada hewan unggas, non unggas, hewan coba dan hewan kesayangan. Prosedur pengambilan dan preparasi sampel jaringan, serta pathogenesis dan perubahan patologi spesifik pada semua system organ secara makroskopis maupun mikroskopis Mata kuliah ini menjelaskan tentang tata cara tindakan nekropsi baik pada hewan unggas, non unggas, hewan coba dan hewan kesayangan, cara pengambilan dan preparasi sampel jaringan, serta menggambarkan perubahan patologi spesifik pada semua system organ secara makroskopis maupun mikroskopis Mata kuliah ini menjelaskan tata cara diagnosis pada sistem organ berikut pengobatannya pada hewan besar, dengan garis besar topik-topik yang dibahas meliputi definisi, kausa, tanda-tanda klinis, diagnosa, diagnosa banding, prognosa dan pengobatan pada sistem organ kulit dan bulu, mata dan telinga, respirasi, sirkulasi, pencernaan, hati dan pankreas, organ genitalia, urinari, susunan syaraf pusat, endokrin, muskuloskeletal, hemapoietik dan metabolisme. Membahas mengenai hubungan konsep epidemiologi dengan kejadian penyakit, ekonomi dan kesehatan masyarakat, undangundang/peraturan pengendalian penyakit hewan, prinsip-prinsip One health, early warning system, isolasi dan karantina, keamanan pangan, sanitasi, biosecurity, travel warning. Mempelajari perhitungan



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



menjelaskan dan memahami tentang tata cara nekropsi, pengambilan sampel jaringan, serta perubahan patologi anatomi spesifik pada semua system organ secara makroskopis maupun mikroskopis meliputi etiologi (forensic veteriner) dan patogenesisnya, sehingga menunjang penegakan diagnosis. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa mampu melakukan tata cara nekropsi, preparasi sampel jaringan (pengambilan-pengiriman) serta menggambarkan perubahan patologi anatomi spesifik pada semua system organ secara makroskopis maupun mikroskopis



Mahasiswa mampu merancang langkah tata cara diagnosis penyakit pada sistem organ meliputi definisi, kausa, tandatanda klinis, diagnosa, diagnosa banding, prognosa dan pengobatan pada hewan besar



Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan konsep serta teknik epidemiologi dalam upaya investigasi, pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan penyakit. Mampu melakukan pengukuran kejadian penyakit, merancang suatu kajian epidemiologic, merancang program pengendalian dan pemberantasan penyakit serta melakukan analisis ekonomi 52



statistik untuk menduga veteriner dalam penyusunan kejadian penyakit dan pelayanan dan program menganalisa tingkat kerugian kesehatan hewan. ekonomi 67



Toksikologi dan Tanaman Obat



3



68



Penyakit Viral



2



69



Patologi Klinik



2



70



Praktikum Patologi Klinik



1



Mata kuliah ini menjelaskan dasar toksikologi, macam toksikologi (bahan kimia, tanaman, pestisida, bahan makanan, kemoterapetika, metaloid dan radio aktif, bahan karsinogenik dan teratogenik, lingkungan), perudangan yang berlaku, tanaman obat dan penggunaan fitofarmaka sehingga mahasiswa mampu memahami materi yang diberikan dalam perkuliahan dan diskusi. Mata kuliah ini menjelaskan tentang kategori penyakit infeksius menurut OIE dan tipe infeksi dan mejelaskan penyakit infeksius yang disebabkan oleh agen virus, patogenesis, transmisi, gejala klinis, perubahan histopatologis, diagnosa, diagnosa banding, prognosis, imunitas, pencegahan, pengobatan dan pengendalian Mata kuliah ini membahas tentang prinsip pemeriksaan bahan biologis dan interpretasi hasil analisis hematologi dan kimia klinik darah, urin, feses dan cairan tubuh yang lain, serta hubungannya dengan patogenesis penyakit sebagai penunjang penetapan diagnosa klinik. Mata Kuliah ini membahas tentang teknik pemeriksaan bahan biologis dan teknik interpretasi hasil analisis hematologi dan kimia klinik darah, urin, feses dan cairan tubuh yang lain, sebagai penunjang penetapan diagnosa klinik. Praktikum ini diberikan



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



Setelah menyelesaikan kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan dasar toksikologi, macam toksikologi, peraturan perundangundangan bahan beracun, dan fitofarmaka di bidang veteriner.



Setelah menyelesaikan MK Penyakit Infeksius Bakterial dan Mikal mahasiswa menguasai pengetahuan tentang agen infeksi, patogenesis, transmisi, gejala klinis, perubahan histopatologis, diagnosa, diagnosa banding, pencegahan, pengobatan dan pengendalian suatu penyakit sehingga dapat menjelaskan penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan prinsip dan cara pemeriksaan patologi klinik, mampu menganalisis interpretasi hasil dan menghubungkan perubahan yang terjadi dengan patogenesis penyakit sebagai pendukung penegakan diagnosis. Setelah menyelesaikan praktikum ini mahasiswa mampu melakukan teknik pemeriksaan patologi klinik serta mampu menginterpretasi hasil dan menghubungkan perubahan yang terjadi dengan patogenesis penyakit sebagai pendukung penegakan diagnosis.



53



71



Ilmu Bedah Khusus



2



72



Praktikum Ilmu Bedah Khusus



1



73



PKL



4



74



Skripsi



6



agar mahasiswa memiliki kompetensi dalam hal teknik pengujian komponenkomponen klinik, serta mampu menganalisis hasil dan interpretasi patologi klinik sebagai penunjang penetapan diagnosa klinik. Mata kuliah ini membahas tentang berbagai teknik pembedahan sistemik,pertimbangan penentuan tindakan pembedahan pada berbagai kasus meliputi tindakan operasi dan pasca operasi, termasuk bedah plastik atau kosmetik serta orthopedik di pada hewan besar dan kecil. Praktikum ini mempelajari tentang teknik operasi sistemik sesuai dengan tindakan yang lege artis Mata kuliah ini mahasiswa melaksanakan praktek magang praktek veteriner di luar kampus, di awali dengan membuat rencana kegiatan , pelaksanaan lapang di bawah supervisi dosen dan menyusun laporan kegiatan Mata kuliah ini mahasiswa menyusun suatu karya ilmiah tertulis yang merupakan daya kritis, analisis, dan sintesis mahasiswa terhadap suatu fenomena atau masalah dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, dari prespektif lingkup bidang keilmuan kedokteran hewan dengan menggunakan data-data dari bentuk kegiatan: telaah pustaka, penelitian, pemagangan dan atau praktek/inovasi produksi mandiri/wirausaha atau bentuk kegiatan lain yang ditetapkan



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa memahami berbagai teknik pembedahan sistemik,pertimbangan penentuan tindakan pembedahan pada berbagai kasus meliputi tindakan operasi dan pasca operasi, termasuk bedah plastik atau kosmetik serta orthopedik di pada hewan besar dan kecil. Setelah menyelesaikan mata praktikum ini mahasiswa mampu melakukan praktek teknik operasi sistemik sesuai dengan tindakan yang lege artis Setelah melaksanakan mata kuliah ini mahasiswa dapat melakukan kegiatan berkaitan dengan praktik veteriner, menyusun rencana kegiatan serta dapat menyusun dan melaporkan hasil kegiatannya Setelah melaksanakan mata kuliah ini mahasiswa dapat menyusun suatu karya ilmiah tertulis yang merupakan daya kritis, analisis, dan sintesis mahasiswa terhadap suatu fenomena atau masalah dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, dari prespektif lingkup bidang keilmuan kedokteran hewan dengan menggunakan data-data dari bentuk kegiatan: telaah pustaka, penelitian, pemagangan dan atau praktek/inovasi produksi mandiri/wirausaha atau bentuk kegiatan lain yang ditetapkan 54



75



Higiene Daging



2



76



Higiene Susu& Telur



2



77



Imunogenetik



2



78



Bioteknologi Veteriner



2



sepadan Membahas tentang komposisi daging berasal dari berbagai hewan, perubahan fisiologis, pengaruh lingkungan terhadap kualitas daging, menjaga kesehatan daging agar tetap layak konsumsi sebagai healthy food dan sumber protein berasal dari hewan.  Membahas mengenai standar kualitas susu, telur menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) serta berbagai mikrobia kontaminan pada produk susu dan telur serta cara pencegahannya Mempelajari teknik penyimpanan, analisis dan pengujian produk susu dan telur Membahas tentang pengertian imunogenetik, faktor imunogenetik yang menentukan ketahanan individu, penyakit yang disebabkan gangguan pada faktor imunogenetik pada hewan, serta pengaruh imunogenetik pada populasi  Membahas tentang sejarah dan peran bioteknologi, dasardasar teknik rekombinan DNA (rekayasa genetik), penerapan bioteknologi kloning gen dalam produksi hormon, obat-obatan, pangan asal hewan, vaksin rekombinan, diagnosis penyakit serta teknik hewan transgenic  Membahas berbagai metode analisis molekuler seperti PCR, RFLP, RAPD dan sebagainya



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



sepadan Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memahami tentang komposisi daging berasal dari berbagai hewan, perubahan fisiologis, pengaruh lingkungan terhadap kualitas daging, menjaga kesehatan daging agar tetap layak konsumsi sebagai healthy food dan sumber protein berasal dari hewan. Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memahami standar kualitas susu, telur menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) serta berbagai mikrobia kontaminan pada produk susu dan telur serta cara pencegahannya, serta memahami teknik penyimpanan, analisis dan pengujian produk susu dan telur. Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami tentang pengertian imunogenetik, faktor imunogenetik yang menentukan ketahanan individu, penyakit yang disebabkan gangguan pada faktor imunogenetik pada hewan, serta pengaruh imunogenetik pada populasi Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa Memahami dan mampu menjelaskan perkembangan serta aplikasi bioteknologi dalam bidang medik veteriner, berkaitan dengan rekayasa bahan biologi, kloning, kultur sel, perkembangan pembuatan obat, alat diagnostik, serta industri pangan berbasis bioteknologi.



55



79



Rekayasa Veteriner



80



Genetika



2



Membahas struktur dan peran gen, sintesis DNA secara kimia, biosintesis DNA (replikasi), ekspresi gen (transkripsi, translasi, reparasi, restriksi, rekombinasi), pengendalian ekspresi gen, genetika sel dan jaringan : bioteknologi yang memanfaatkan sel eukariot dan sel totipoten dalam teknik kultur jaringan, teknik hibridoma, teknik antibodi monoklonal, teknologi rekombinasi DNA dan penerapan DNA rekombinan dalam berbagai tujuan



Imunoblotting



1



Memahami prinsip imunoblotting dan berbagai teknik Blotting antara lain dot blott, western blotting, southern blotting, northern blotting, mempelajari langkah-langkah kerja imunoblotting, analisis dan deteksi sampel serta membahas peran dan aplikasi teknik imunoblotting dalam penelitian di bidang medik veteriner



81



Teknik Analisis Bahan Alam



2



Membahas berbagai teknik preparasi meliputi ekstraksi dan fraksinasi bahan bioaktif dari tanaman darat dan air untuk mendapatkan fitofarmaka.



82



Teknik Analisis Biomolekuler



2











Membahas mengenai rekayasa genetika veteriner, DNA cloning vector, enzim restriksi dan reagent dalam teknik analisis biomolekul Membahas berbagai teknik dan peralatan serta pengolahan data dalam



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa mampu memahami struktur dan peran gen, sintesis DNA secara kimia, biosintesis DNA (replikasi), ekspresi gen (transkripsi, translasi, reparasi, restriksi, rekombinasi), pengendalian ekspresi gen, genetika sel dan jaringan : bioteknologi yang memanfaatkan sel eukariot dan sel totipoten dalam teknik kultur jaringan, teknik hibridoma, teknik antibodi monoklonal, teknologi rekombinasi DNA dan penerapan DNA rekombinan dalam berbagai tujuan. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat : 1. Memahami prinsip immunoblotting dan mengerti berbagai teknik blotting 2. Memahami cara melakukan analisis sampel menggunakan teknik immunoblotting 3. Memahami dan menerapkan peran dan aplikasi teknik immunoblotting dalam penelitian di bidang medik veteriner Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memahami berbagai teknik preparasi meliputi ekstraksi dan fraksinasi bahan bioaktif dari tanaman darat dan air untuk mendapatkan fitofarmaka. Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan dapat : menjelaskan teknik isolasi DNA/Protein, purifikasi/Protein, imobilisasi sel & enzim, hybridisasi DNA dan transformasi gen. menjelaskan teknik analisis 56



analisis biomolekul meliputi teknik separasi, metode fotometri, spektrofotometri, dan elektrokimia



83



Imunohistokimia



1



84



Ilmu Hewan Akuatik dan Satwa Liar



2



85



Pemuliaan Hewan (Manajemen Breeding Hewan)



2



86



Perencanaan dan Manajemen Unggas



1



87



Perencanaan dan Manajemen Ternak



2



Membahas tentang histoteknik, interaksi antara antigen antibodi, peranan enzim dalam teknik imunohistokimia serta peranan dan aplikasi teknik imunohistokimia dalam penelitian di bidang medik veteriner Membahas penyakit ikan dan satwa liar yang disebabkan oleh bakteri/jamur, virus, parasit atau karena perubahan lingkungan, penularan, cara pencegahan dan pengobatan penyakit



Membahas tentang kepentingan pemuliaan hewan dalam otorita medik veteriner, pemilihan bibit, penelusuran kemurnian breed, manajemen pembibitan dengan tujuan persilangan, menjaga pure breed dan menemukan breed baru Membahas perencanaan usaha peternakan unggas mulai dari pemilihan bibit, pemeliharaan/manajemen, perhitungan cost and benefit dan teknologi produksi unggas



Membahas tentang merancang usaha peternakan yang menguntungkan dengan



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



elektroforesis DNA dan protein - Menjelaskan prinsip dasar metode spektrofotometri, fotometri, elektrokimia, kromatografi, SDSPAGE, western blot, PCR , RFLP Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa memahami tentang histoteknik, interaksi antara antigen antibodi, peranan enzim dalam teknik imunohistokimia serta peranan dan aplikasi teknik imunohistokimia dalam penelitian di bidang medik veteriner Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu:  Mampu menjelaskan tentang anatomi, fisiologi, jenis, metode diagnosa (pemeriksaan klinis; teknik postmortem, interpretasi hasil laboratorium), serta manajemen kesehatan pada ikan dan satwa liar. Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu:  Menjelaskan mengenai pentingnya pemuliaan hewan dalam otorita medik veteriner.  Menjaga hewan-hewan endemi asli Indonesia. Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu:  Menjelaskan mengenaibusiness plan usaha peternakan unggas.  Mampu memainkan peran dokter hewan dalam bidang pemeliharaan / manajemen peternakan unggas.  Mampu melakukan perhitungan cash flow dari usaha peternakan unggas. Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu:  Menjelaskan 57



mengetahui teknik pemeliharaan, pembiakan, pakan, perkandangan, pemilihan bibit, replacement, dan dapat merancang sistem produksi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan manajemen kesehatan ternak



88



Hewan Laboratorium



2



Membahas teknik pemeliharaan dan pembiakan serta hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan hewan laboratorium sehingga tersedia hewan yang memenuhi persyaratan sebagai hewan coba. Kriteria pemilihan hewan untuk penelitian medis serta teknik-teknik eksperimental



89



Manajemen Pet Animal



2



Membahas pemeliharaan pets animals, bibit kandang, pakan dan hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, grooming dan fashion.



mengenaibusiness plan usaha peternakan hewan besar (sapi, kambing, domba).  Mampu memainkan peran dokter hewan dalam bidang pemeliharaan / manajemen peternakan.  Mampu melakukan perhitungan cash flow dari usaha peternakan. Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa memahami teknik pemeliharaan dan pembiakan serta hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan hewan laboratorium sehingga tersedia hewan yang memenuhi persyaratan sebagai hewan coba. Kriteria pemilihan hewan untuk penelitian medis serta teknikteknik eksperimental Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu:  Memainkan peran dokter hewan dalam bidang pemeliharaan / manajemen pet animal dan exotic animal.  Memahami dasar grooming dan fashion yang tepat untuk pet animal dan exotic animal sehingga bisa memberikan peluang usaha baru.



3.4 Kurikulum Program Studi Profesi Dokter Hewan (PPDH) Pendidikan lanjutan yang merupakan suatu kesatuan setelah pendidikan jenjang Sarjana (Strata I) adalah Program Profesi Dokter Hewan (PPDH) dengan jumlah SKS 37. Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) merupakan kelanjutan dari Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Hewan, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0311 Tahun 1994 dan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 serta Hasil Lokakarya Nasional Pendidikan Tinggi Kedokteran Hewan Indonesia, di Bogor pada tanggal 26-28 April 1999. Program PPDH berada di bawah Program Studi Profesi Dokter Hewan FKH UB yang telah mendapatkan ijin operasional berdasarkan Surat Keputusan Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



58



Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI No: 444/KPT/I/2016 dan telah mendapatkan Akreditasi BAN PT dengan nilai B pada tanggal 3 November 2016 berdasarkan keputusan BAN PT dengan SK BAN PT No. 2616/SK/BAN.PT/Akred/PSPKH/XI/2016. Pendidikan Profesi Dokter Hewan Universitas Brawijaya telah ditetapkan dengan SK Rektor No. 314/SK/2012 tentang Penetapan Program Pendidikan Profesi Dokter Hewan pada Program Kedokteran Hewan UB tertanggal 12 Juli 2012. Pendidikan profesi dilakukan setelah mahasiswa lulus pendidikan S1 dengan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan(SKH). Prosedur Penerimaan mahasiswa Program PPDH dilaksanakan melalui tes seleksi yang dibuka dua kali dalam satu tahun, yakni pada periode bulan Januari-Februari dan bulan Juli-Agustus. Persyaratan yang harus dipenuhi calon mahasiswa yang akan mendaftar PPDH adalah : a. Telah lulus Sarjana Kedokteran Hewan dari Perguruan Tinggi di Indonesia dan atau lulusan dari Perguruan Tinggi asal luar negeri yang telah diakui kesetaraannya b. Mengisi formulir pendaftaran dan surat pernyataan pendaftaran PPDH c. Menyerahkan copy Ijazah/Surat Keterangan Lulus dan Transkrip SKH berlegalisir sebanyak 3 lembar d. Membayar SPP dan Biaya Operasional Pendidikan Profesi atau Unit Cost yang telah ditentukan oleh Rektor e. Menyerahkan salinan bukti pembayaran Biaya Operasional Pendidikan Profesi atau Unit Cost Kurikulum yang disusun dalam Jenjang Profesi Dokter Hewan sebagai berikut (Tabel 3.6): Tabel 3.5. Matakuliah jenjang Profesi Dokter Hewan FKH - UB No Matakuliah SKS 1. Rotasi Interna Hewan Kecil 6 2. Rotasi Interna Hewan Besar 4 3. Rotasi Bedah dan Radiologi 6 4. Rotasi Diagnosa Laboratorium 5 5. Rotasi Reproduksi (Hewan Besar dan Kecil) 4 6. Rotasi Kesehatan Masyarakat Veteriner 4 7. Rotasi Patologi Anatomi 3 8. Rotasi Reseptur 2 9. Rotasi Pilihan (Analisis Molekuler / Industri) 2 Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



59



10. Ujian Profesi Dokter Hewan Jumlah



1 37



Tabel 3.6. Deskripsi dan Learning Outcome MK Jenjang Profesi No. 1.



Mata Kuliah Interna Hewan Kecil



SKS 6



Deskripsi



Learning Outcome



Rotasi Interna Hewan Kecil dilakukan di rumah sakit hewan dan/atau klinik dokter hewan praktisi untuk mendapatkan kasus penyakit dalam pada hewan kecil yang meliputi gangguan metabolit, penyakit infeksius dan non infeksius. Evaluasi kepada peserta PPDH dilakukan dalam kegiatan diagnosis dan penanganan penyakit dalam.



Setelah menyelesaikan PPDH ini mahasiswa memiliki ketrampilan melakukan tindakan medis yang lege artis; ketrampilan dalam menangani sejumlah penyakit pada hewan kecil (terrestrial dan aquatic); melakukan komunikasi yang efektif dengan klien, masyarakat dan tenaga profesi kesehatan lainnya; memiliki kemampuan dalam melaksanakan anamnesa, rekam medik, diagnosa penyakit, penanganan gawat darurat, manajemen perawatan, manajemen pengobatan (penulisan resep dan surat keterangan sehat), dietetik klinik, dan rehabilitasi medik pada hewan kecil. Setelah menyelesaikan PPDH ini mahasiswa memiliki ketrampilan melakukan tindakan medis yang lege artis; ketrampilan dalam menangani sejumlah penyakit pada hewan ternak; melakukan komunikasi yang efektif dengan klien, masyarakat dan tenaga profesi kesehatan lainnya; memiliki kemampuan dalam melaksanakan anamnesa, rekam medik, persetujuan tindakan medik, diagnosa penyakit, penanganan gawat darurat, manajemen perawatan, manajemen pengobatan (penulisan resep dan surat keterangan sehat), dietetik klinik dan rehabilitasi medik pada hewan ternak Setelah menempuh rotasi Bedah & Radiologi diharapkan mahasiswa PPDH memiliki ketrampilan melakukan tindakan medis yang lege artis;memliki keterampilan dalam membaca



2.



Interna Hewan Besar



4



Rotasi Interna Hewan Besar dilakukan di lapang (teaching farm) untuk mendapatkan kasus penyakit dalam yang meliputi gangguan metabolit, penyakit infeksius dan non infeksius pada hewan besar. Evaluasi kepada peserta dilakukan dalam kegiatan diagnosis dan penanganan penyakit dalam.



3.



Bedah dan Radiologi



6



Rotasi Bedah meliputi evaluasi pasien, penetapan diagnosis, diskusi, tindakan pre-operasi, tindakan operasi (pembedahan) pasien dan tindakan pasca



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



60



operatif dibawah supervise dosen pembimbing. Peserta PPDH ikut aktif dalam diskusi yang dilakukan oleh tim bedah dalam Departemen Rotasi Diagnostik Laboratorium Veteriner dilaksanakan di laboratorium diagnostik medik yang meliputi laboratorium Mikrobiologi-Viral, Parasitologi, dan Patologi Klinik, meliputi physical examination, tindakan mengidentifikasi, menganalisa, dan menentukan penyebab penyakit hewan berdasarkan interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium baik mikrobiologiviral, parasitologi, maupu patologi klinik.



radiografi (X-Ray), anestesi, pemasangan infus, restrain hewan, dan memahami prosedur pembedahan; serta mampu mempraktekkan prosedur pembedahan yang aseptis. Setelah melaksanakan rotasi diagnosa laboratorik, diharapkan mahasiswa PPDH mampu melakukan isolasi dan identifikasi sampel, memiliki keterampilan melakukan uji laboratorik (Mikrobiologi, Parasitologi, dan Patologi Klinik), mampu mendiagnosa berdasarkan hasil interpretasi hasil uji laboratorik, dan mampu melakukan komunikasi medik terhadap klien, tenaga medis, maupun masyarakat awam.



Setelah melaksanakan rotasi ini, mahasiswa PPDH akan mampu menjelaskan fisiologi reproduksi hewan dalam kaitannya dengan diagnosa penyakit reproduksi dan gangguan reproduksi pada hewan; mampu melakukan pemeriksaan ulas vagina, pengolahan semen beku dan inseminasi buatan; mampu melakukan diagnosa kebuntingan; melakukan pertolongan kelahiran pada kasus distokia; mampu menjelaskan penanganan kasus penyakit dan gangguan reproduksi pada hewan besar dan hewan kecil. Setelah melaksanakan rotasi ini, mahasiswa PPDH mampu mengidentifikasi abnormalitas atau perubahan patologis pada organ/jaringan baik secara makroskopis maupun mikroskopis dan mampu menetapkan diagnosa berdasarkan perubahan patologi tersebut



4.



Diagnosa Laboratorik (Mikro, Parasit, Patologi Klinik)



5



5.



Reproduksi (Hewan Besar dan Kecil)



4



Rotasi Reproduksi dilakukan dengan memberikanpengetahuan kepada mahasiswa mengenai fisiologi reproduksi hewan, teknik dan praktek IB, deteksi kebuntingan, pertolongan kelahiran, serta pengobatan pada kemajiran pada hewan besar maupun hewan kecil.



6.



Patologi



3



Rotasi Patologi Veteriner diberikan kepada mahasiswa PPDH selama 3 minggu. Materi yang diberikan meliputi teknik euthanasia dan nekropsi yang benar, tatacara pengambilan dan pengiriman spesimen secara aseptis, penentuan diagnosa definitif/tentatif



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



61



7.



Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet)



4



8.



Ilmu Reseptur



2



9.



Ujian Profesi Dokter Hewan



1



10.



Industri



2



berdasarkan gambaran histopatologi. Rotasi Kesehatan Masyarakat Veteriner meliputi kualitas dan mikrobiologis bahan makanan asal hewan dan produk olahannya yang berkaitan dengan keamanan pangan dan kesehatan masyarakat. Konsep dan prinsip Epidemiologi, perencanaan sampling dan besaran sample, jenis-jenis kajian penyidikan penyakit. Sistem administrasi, struktur Dinas Peternakan dan Karantina Hewan. Evaluasi dilakukan dengan cara melihat kemampuan peserta PPDH di dalam menguasai keterampilan dan pengetahuan teknis dalam ruang lingkup Kesehatan Masyarakat Veteriner Rotasi Ilmu Reseptir Veteriner diberikan kepada mahasiswa PPDH selama 1 minggu. Materi yang diberikan Memahami isi resep, menghitung dosis maksimal, mampu meracik obat dalam resep, serta mampu membuat copy resep baik dalam bentuk sediaan pulvis, pulveres, pil, kapsul, salep, suppositoria, larutan,suspense, emulsi, galenik. Ujian Profesi Dokter Hewan dilaksanakan setelah mahasiswa PPDH dinyatakan lulus dari semua rotasi. Ujian ini ditujukan agar calon dokter hewan yang diluluskan nantinya mampu memegang teguh etik profesi veteriner. Koasistensi Industri meliputi organisasi dan administrasi



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



Mahasiswa PPDH mampu memahami dan menerapkan prinsip Kesejahteraan Hewan, mampu melakukan Pemeriksaan Ante dan Post-Mortem, mampu melakukan Pengawasan Keamanan dan Mutu Pangan Asal Hewan, Mampu melakukan analisa data Epidemiologi penyakit hewan menular dan Zoonosis, Mampu memahami kegiatan administrasi Dinas Peternakan dan Karantina Hewan. Memahami prinsip-prinsip dalam GMP, SSOP, HACCP



Mahasiswa mampu menjelaskan permasalahan dibidang ilmu reseptir dan Farmasi veteriner. Mampu menganalisa dan menjawab tantangan yang dihadapi terkait dengan permasalahan Ilmu Reseptur



Setelah melaksanakan ujian ini, mahasiswa PPDH mampu mengimplementasikan etik profesi dalam setiap pengambilan keputusan maupun pelaksanaan praktek dokter hewan



Memahami operasional perusahaan yang berkaitan dengan dunia 62



11.



Analisis Molekuler



2



perusahaan dan aktivitas operasional pada perusahaan obat dan vaksin hewan, perusahaan pakan ternak, perusahaan pengolahan Pakan asal hewan, atau perusahaan peternakan Rotasi analisis molekuler dilakukan dengan melaksanakan analisis sampel berbasis biomolekul (DNA/RNA, Protein, Lipid, dan Karbohidrat) dengan uji yang sesuai. Evaluasi dilakukan kepada peserta meliputi kemampuan dalam melakukan serta memahami hasil berdasarkan pembacaan pada alat



kehewanan, memahami proses produksi dalam industri, memahami distribusi produk asal hewan.



Setelah melaksanakan rotasi ini, mahasiswa PPDH mampu melakukan analisis DNA yang meliputi Isolasi dan purifikasi, elektroforesis, dan PCR/RFLP; mampu melakukan analisis protein; dan memiliki keterampilan dalam penguasaan alat spektrofotomer, sentrifugasi, autopipet, dan elektroforesis DNA/protein



Karakter pendidikan profesi ini adalah keterampilan/ praktik yang sesuai alokasi waktu dan kegiatan magang adalah kegiatan lapangan /keterampilan. Meliputi pengenalan, pemahaman, penentuan dan kemampuan diagnosis serta pencegahan dan pengobatan suatu penyakit hewan baik individu maupun kelompok; keamanan pangan dan administrasi kedinasan yang bersifat wajib maupun pilihan. 3.5 Ujian Sertifikasi Kompetensi Lulusan Pendidikan Profesi Dokter Hewan akan dikukuhkan dengan Sumpah Dokter Hewan dalam rangka pengukuhan Profesi Medik Veteriner sesuai dengan etika profesi. Sedangkan dalam rangka pelayanan profesi veteriner, dilakukan Ujian Kompetensi yang bersifat Nasional. Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan diselenggarakan bersama antara organisasi profesi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), Mejelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan Indonesia (MP2KH) dan Perguruan Tinggi. Ujian Kompetensi tersebut dilaksanakan agar seorang dokter hewan mendapatkan legalitas kewenangan profesi medik veteriner. Dokter hewan yang sudah melampaui Sertifikasi Kompetensi tetap mendapatkan paningkatan kualitas yang dipersyaratkan dalam bentuk Pendidikan Berkelanjutan Kedokteran Hewan (PBKH) sesuai dengan



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



63



Ketetapan MP2KH PDHI NO. 01-16/MP2KH/PDHI/V/2009 tentang penatalaksanaan PBKH. Ujian Nasional Kompetensi Dokter Hewan diselenggarakan sehari setelah mahasiswa PPDH FKH UB dilantik menjadi dokter hewan. Materi yang diujikan mencakup 9 (sembilan) topik yang merupakan kompetensi seorang Dokter Hewan Indonesia, sesuai dengan Buku Panduan Ujinas KDHI yaitu : 1. Etika Veteriner dan pemahaman terhadap hakekat Sumpah dan Kode Etik Profesi serta Acuan Dasar Profesi Kedokteran Hewan. 2. Sistem Kesehatan Hewan Nasional (SISKESWANAS) dan Legislasi Veteriner. 3. Tindakan medis yang lege-artis. 4. Penanganan penyakit pada hewan besar, hewan kecil, unggas, hewan eksotik, satwa liar, satwa aquatik dan hewan laboratorium. 5. Pengetahuan dalam : a. Diagnosis klinik, patologik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit hewan; b. Penyusunan nutrisi untuk kesehatan dan gangguan medik; c. Pemeriksaan antemortem dan postmortem; d. Pemeriksaan kebuntingan, penanganan gangguan reproduksi dan aplikasi teknologi reproduksi e. Pengawasan keamanan dan mutu pangan asal hewan; f. Pengawasan dan pengendalian mutu obat hewan dan bahan-bahan biologis, termasuk pemakaian dan peredarannya; g. Pengukuran (assesment) dan penyeliaan kesejahteraan hewan. 6. Komunikasi profesional (professional dialogue) 7. Manajemen pengendalian dan penolakan penyakit strategis dan zoonosis, pengamanan hayati hewan (biosecurity), serta pengendalian lingkungan. 8. Transaksi therapeutik, anamnese, rekam medik, persetujuan tindakan medik (informed consent), penulisan resep, surat keterangan dokter, dan edukasi klien. 9. Ekonomi veteriner dan jiwa kewirausahaan (entrepreunership)



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



64



BAB IV SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM AKADEMIK SARJANA Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya sebagai bagian dari pelaksana Sistem Pendidikan UB melaksanakan Sistem Kredit Semester (SKS) yang ditetapkan dengan SK Rektor No 22/SK/1976 tanggal 3 Mei 1976. Dengan memperhatikan PP no: 60/ 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan Keputusan Mendiknas No 232/U/2000 tentang Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, UU no: 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta memperhatikan Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kredit Untuk Perguruan Tinggi, maka Pedoman Pendidikan Fakultas Kedokteran Hewan UB diterbitkan. Fakultas Kedokteran Hewan UB sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi harus memperhatikan enam faktor yaitu : 1. Mahasiswa sebagai peserta didik secara kodrati memiliki perbedaan-perbedaan individual baik dalam bakat, minat, maupun kemampuan akademik 2. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan tenaga profesi dokter hewan semakin meningkat, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat 3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat 4. Sarana pendidikan dan pembelajaran seperti ruang kuliah, laboratorium, dan ruang baca yang memadai 5. Tenaga penunjang kependidikan yang mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan proses pendidikan 6. Dosen merupakan pelaksana proses belajar mengajar berbasis mahasiswa (Student Centered Learning) merupakan komponen yang sangat berpengaruh pada proses dan hasil pendidikan 7. Perkembangan proses belajar mengajar mengacu kepada kurikulum pendidikan tinggi yang diatur dalam Perpres No 8 Tahun 2012, Undang-undang No 12 Tahun 2012, dan Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015. 4.1 Sistem Kredit Semestar (SKS) dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem pembelajaran dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) sebagai takaran beban belajar mahasiswa, beban belajar suatu program studi, maupun beban tugas dosen Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



65



dalam pembelajaran. Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan. Satu semester merupakan satuan waktu kegiatan pembelajaran paling sedikit 16 (enam belas) minggu kerja. Satuan kredit semester (sks) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas usaha kumulatif bagi suatu program tertentu serta besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan bagi perguruan tinggi dan khususnya bagi dosen. Penyelengaraan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan strategi belajar pembelajaran berpusat kepada mahasiswa Student Centered Learning (SCL) disusun dalam bentuk Mata Kuliah Blok. Mata kuliah Blok yang telah disusun berdasarkan kelompok ilmu Premedik dan Medik yang terdiri dari sub kelompok pembidangan ilmu. Pengertian dasar Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sebagai berikut: 1. Sistem Kredit a. Sistem kredit ialah suatu sistem penghargaan terhadap beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, dan beban penyelenggaraan program pendidikan yang dinyatakan dalam kredit b. Kredit adalah suatu unit atau satuan yang menyatakan isi suatu mata kuliah secara kuantitatif c. Ciri-ciri kredit ialah: i. Dalam sistem kredit, tiap-tiap matakuliah diberi harga yang dinamakan nilai kredit ii. Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama iii. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing matakuliah ditentukan atas dasar besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas–tugas yang dinyatakan dalam kegiatan perkuliahan, praktikum, kerja lapangan, atau tugas-tugas lain. 2. Sistem Semester a. Sistem semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang menggunakan satuan waktu tengah tahunan yang disebut semester b. Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya waktu suatu kegiatan pendidikan dalam suatu jenjang/program pendidikan tertentu. Satu semester setara dengan 16-19 minggu kerja dalam arti minggu perkuliahan efektif Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



66



termasuk ujian akhir, atau sebanyak-banyaknya 22 minggu kerja termasuk waktu evaluasi ulang dan minggu tenang c. Penyelenggaraan pendidikan dalam satu semester terdiri dari kegiatan perkuliahan, seminar, praktikum, kerja lapang, dalam bentuk tatap muka, serta kegiatan akademik terstruktur dan mandiri d. Dalam setiap semester disajikan sejumlah matakuliah dalam bentuk blok dan setiap matakuliah di dalamnya mempunyai bobot yang dinyatakan dalam satuan kredit semester (SKS), sesuai dengan yang ditetapkan dalam kurikulum Program Kedokteran Hewan 3. Sistem Kredit Semester a. Ialah suatu sistem kredit yang diselenggarakan dalam satuan waktu semester b. SKS mempunyai dua tujuan yang sangat penting i. Tujuan Umum. Agar PT lebih dapat memenuhi tuntutan pembangunan, maka perlu disajikan program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel. Dengan cara tersebut akan memberi kemungkinan lebih luas kepada setiap mahasiswa untuk menentukan dan mengatur kurikulum dan strategi proses belajar sesuai dengan rencana dan kondisi masing-masing peserta didik. ii.



Tujuan Khusus 1. Memberi kesempatan pada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya 2. memberi kesempatan pada para mahasiswa agar dapat mengambil matakuliah yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya 3. Mempermudah kemungkinan agar sistem pendidikan dengan input dan output yang majemuk dapat dilaksanakan 4. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



67



5.



c.



d.



e. f.



Memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya 6. Memberi kemungkinan pengalihan kredit antar program studi atau antar fakultas dalam satu perguruan tinggi atau antar perguruan tinggi 7. Kemungkinan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi satu ke perguruan tinggi lain atau dari suatu program studi ke program studi lain dalam suatu perguruan tinggi Satuan kredit semester (SKS) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa dalam suatu semester serta besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa, serta besarnya usaha untuk penyelenggaraan program pendidikan di Perguruan Tinggi khususnya bagi dosen Setiap blok yang terdiri dari beberapa mata kuliah yang terintegrasi atau kegiatan akademik lainnya, disajikan pada setiap semester dengan ditetapkan harga satuan kredit semesternya yang menyatakan bobot kegiatan dalam matakuliah tersebut. Pada setiap pelaksanaan mata kuiah blok terdiri atas beberapa modul yang mempunyai beban SKS yang terintegrasi. Pada pembahasan mata kuliah setiap modul terdiri atas diskusi mandiri dalam kelompok mahasiswa dengan pendampingan dosen. Diikuti pada hari berikutnya setelah mahasiswa menyusun laporan akan dilakukan kuliah pakar. Dengan demikian mahasiswa dapat melakukan perbaikan laporan modul dengan aktif.



4.2. Nilai Kredit Beban Studi 1. Nilai Kredit Semester Untuk Perkuliahan Untuk perkuliahan, nilai satu-satuan kredit semester ditentukan berdasarkan beban kegiatan yang meliputi keseluruhan kegiatan per minggu sebagai berikut: a. Untuk Mahasiswa i. 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan dosen, misal dalam bentuk kuliah, seminar, dsb ii. 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh dosen, misal dalam bentuk mengerjakan pekerjaan rumah atau menyelesaikan soalsoal Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



68



iii. 60 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas akademik, misal dalam bentuk membaca buku referensi b. Untuk Dosen i. 50 menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa ii. 60 menit acara perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur iii. 60 menit pengembangan materi kuliah 2. Nilai Kredit Semester Untuk Seminar Untuk penyelenggaraan seminar, dimana mahasiswa diwajibkan memberikan penyajian pada suatu forum, nilai satu satuan kredit semester sama seperti pada penyelenggaraan kuliah, yaitu berupa acara 50 menit tatap muka per minggu. 3. Nilai Kredit Semester Untuk Praktikum, Penelitian, Penyusunan Skripsi dan Kerja Lapangan. Nilai satu satuan kredit semester sama dengan penyelesaian kegiatan selama dua sampai lima jam per minggu selama satu semester atau keseluruhannya 32 sampai 80 jam per semester. a. Nilai satuam kredit semester untuk praktikum di laboratorium. Untuk praktikum di laboratorium, nilai satu satuan kredit semester adalah beban tugas di laboratorium sebanyak dua sampai tiga jam (170 menit) per minggu selama satu semester. b. Nilai kredit semester untuk penelitian, penyusunan skripsi, tesis, dan disertasi. Nilai satu satuan kredit semester adalah beban tugas penelitian sebanyak tiga sampai empat jam sehari selama satu bulan, dimana satu bulan setara dengan 25 hari kerja, dengan kredit minimal 6 sks (6 x 170 menit) per minggu, per semester. c. Nilai kredit semester untuk praktek kerja lapangan dan yang sejenisnya. Untuk kerja lapangan dan yang sejenisnya, nilai satu satuan kredit semester adalah beban tugas di lapangan sebanyak empat sampai lima jam per minggu selama satu semester. 4.3 Beban Studi dalam Semester Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang bekerja rata-rata 6-8 jam selama enam hari berturut-turut. Seorang mahasiswa dituntut bekerja lebih lama sebab tidak saja bekerja pada siang hari tetapi juga pada malam hari. Kalau dianggap seorang mahasiswa normal bekerja rata-rata siang hari 6-8 jam dan malam hari dua jam selama Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



69



enam hari berturut-turut, maka seorang mahasiswa diperkirakan memiliki waktu belajar sebanyak 8-10 jam sehari atau 48-60 jam seminggu. Oleh karena satu satuan kredit semester kira-kira setara dengan tiga jam kerja, maka beban studi mahasiswa untuk tiap semester akan sama dengan 16-20 SKS atau sekitar 18 SKS. Dalam menentukan beban studi satu semester, perlu diperhatikan kemampuan individu berdasarkan hasil studi mahasiswa pada semester sebelumnya yang diukur dengan parameter Indek Prestasi (IP) SKS mata kuliah X nilai mata kuliah IP = -------------------------------------------------------------------Jumlah SKS mata kuliah yang diprograml



IP K N



KN IP = -------K : Indeks Prestasi, dapat berupa indeks prestasi semester atau indeks prestasi kumulatif : jumlah SKS masing-masing mata kuliah : nilai akhir masing-masing mata kuliah



4.4. Penilaian Kemampuan Akademik 1. Ketentuan Umum a. Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah dilakukan melalui tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan penilaian kegiatan praktikum. b. Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu mata kuliah pada suatu semester dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu semester. c. Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam kalender akademik. d. Penilaian melalui tugas-tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan ujian praktikum dimaksudkan untuk menentukan nilai akhir (NA) dengan pembobotan tertentu. 2. Bobot dan Nilai Akhir a. Bobot suatu kegiatan penilaian matakuliah ditentukan menurut perimbangan materi kegiatan dengan materi matakuliah secara keseluruhan dalam satu semester



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



70



b. Nilai akhir penilaian kemampuan akademik sesuatu matakuliah ditentukan berdasarkan aturan yang berlaku c. Nilai akhir sebagaimana dalam butir (b) merupakan nilai angka dan dikonversikan ke nilai huruf dengan ketentuan: Nilai angka Nilai huruf Bobot >80-100 A 4 >75-80 B+ 3,5 >69-75 B 3 >60-69 C+ 2,5 >55-60 C 2 >50-55 D+ 1,5 >44-50 D 1 0-44 E 0 d. Dalam melakukan konversi dari nilai angka ke nilai huruf sebagaimana dimaksud pada butir (c), didasarkan pada 3 alternatif penilaian yaitu: 1) Menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan, 2) Menggunakan sistem Penilaian Acuan Normal (PAN), yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai kelompoknya 3) Menggunakan sistem gabungan antara PAP dan PAN, yaitu menentukan batas kelulusan terlebih dahulu, kemudian membandingkan nilai yang lulus relatif dengan kelompoknya. Disarankan dalam penilaian menggunakan PAN atau gabungan antara PAP dan PAN. e. Hasil penilaian akhir mata kuliah dinyatakan dengan huruf mutu (HM) dan angka mutu (AM) seperti tertera pada tabel berikut: Huruf Mutu A B+ B C+ C D+ D E



Angka Mutu 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0



Golongan Kemampuan Sangat baik Antara sangat baik dan baik Baik Antara baik dan cukup Cukup Antara cukup dan kurang Kurang Gagal



Buku Pedoman Pendidikan TA 2017-2018 FKH –UB



71



3. Ujian Perbaikan dan Ujian Khusus a. Ujian perbaikan dan dan ujian khusus ditujukan untuk memperbaiki nilai akhir suatu matakuliah Blok yang pernah ditempuh dengan: b. Mengikuti semua kegiatan akademik yang berkaitan dengan perkuliahan pada semester dimana matakuliah yang akan diperbaiki ditawarkan. Ujian perbaikan diperuntukkan bagi mata kuliah dengan nilai paling tinggi C, sedangkan nilai akhir diambil yang terbaik c. Ujian khusus bagi mahasiswa yang telah mengumpulkan kredit lebih besar sama dengan 149SKS dan menyelesaikan tugas akhirnya tetapi IPK yang diperoleh kurang dari 2,00 d. Ujian khusus berlaku untuk matakuliah dengan nilai maksimum C+ 4.5. Evaluasi Keberhasilan Studi Program Sarjana Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan dengan indeks prestasi (IP), yang ditulis dengan angka. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa dilaksanakan sekurang-kurangnya tiap akhir semester tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga dan tahun keempat. a. Evaluasi Keberhasilan Studi Akhir Semester Evaluasi keberhasilan studi akhir semester dilakukan pada setiap akhir semester, meliputi matakuliah yang diambil mahasiswa pada semester tersebut. Hasil evaluasi ini terutama digunakan untuk menentukan beban studi yang boleh diambil pada semester berikutnya dengan berpedoman pada ketentuan berikut: IP semester yang diperoleh >3,00 2,50-2,99 2,00-2,49 1,50-1,99