Buku Petunjuk Praktikum Kartografi Tematik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PETUNJUK PRAKTIKUM KARTOGRAFI TEMATIK



Disusun oleh: Prof.Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si Dr. Juhadi, M.Si Drs. Apik Budi Santoso, M.Si Drs. Saptono Putro, M.Si Andi Irwan Benardi S.Pd, M.Pd



LABORATORIUM KARTOGRAFI JURUSAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 1



ACARA I



I. TOPIK



: Peta Dasar



II. TUJUAN



:



Mahasiswa dapat merancang dan menggambar peta dasar untuk peta tematik



III. BAHAN/ALAT 1. Kertas folio, kertas gambar ukuran A3 2. Peta RBI, Atlas 3. Penggaris, pensil.



IV. DASAR TEORI Peta dasar untuk peta tematik adalah peta yang berisi informasi/data topografi dan pada peta inilah semua data tematik akan digambar. Dalam penggambaran peta tematik, selain diperlukan datadata, masalah lain yang dihadapi adalah peta dasar. Pada umumnya peta dasar yang diapakai adalah peta Rupabumi (peta topografi), dan pada peta dasar inilah data-data tematik akan dipetakan. Sebenarnya semua unsur topografi adalah mungkin digunakan, tetapi hal ini sangat tergantung dari skala, maksud dan tujuan dari peta tematik itu dibuat. Dengan demikian pemilihan unsur-unsur topografi tersebut tentu akan berbeda antara peta satu dengan lainnya. Dengan kata lain bahwa unsur topografi tersebut hanya digunakan untuk latar belakang penempatan dan orientasi secara geografis. Perlu diperhatikan bahwa skala peta dasar yang baik adalah sama besarnya dengan peta turunannya, atau lebih besar dari skala peta tematik yang akan dibuat, karena hal ini sangat berhubungan dengan tingkat kedetailan topografis yang tergambar. Dimana semakin besar skala tingkat kedetailan topografis akan semakin detail, demikian sebaliknya semakin kecil skala peta, maka tingkat kedetailan semakin berkurang. Sebagai contoh untuk peta skala 1 : 15.000, sebaiknya



2



diambil peta dasar dengan skala paling kecil 1 : 25.000. Jadi jangan sampai mengambil peta skala 1 : 250.000. V. LANGKAH KERJA 1. Tentukan/pilih jenis atau tema peta tematik yang akan dibuat. 2. Tentukan skala peta yang akan digambar. 3. Tulislah apa maksud dan tujuan dari peta tematik tersebut dibuat. 4. Ambil sumber peta dasar yang akan digunakan, pilih salah satu di antara peta dasar yang ada, apakah Peta Rupabumi, Atlas, Peta Dinding, Peta Photo, Peta Citra Satelit. 5. Buat rancangan/desain detail-detail topografi yang akan digambar (dalam kaitan ini adalah detail-detail topografis yang relevan dengan peta tematik yang akan digambar). 6. Gambarlah detail-detail tpografis tersebut ke dalam kertas yang telah dipersiapkan 7. Penggambaran peta menggunakan warna hitam-putih (pensil ukuran 0,1 – 0,2 B2 atau yang sejenis). 8. Tugas ini dilakukan secara individual. 9. Tugas sudah harus diselesaikan pada saat pertemuan ini, dan diserahkan pada asisten praktikum kartografi. 10. Contoh format laporan (lampiran berikut)



3



ACARA II



I. TOPIK



: Pengenalan Simbol Peta Tematik



II. TUJUAN



:



1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan menginventarisasi jenis/bentuk simbol dalam peta tematik. 2. Mahasiswa dapat menggambar bentuk-bentuk simbol dalam peta tematik.



III. BAHAN/ALAT 1. Kertas folio, kertas HVS kuarto (A4) 2. Penggaris, pensil. 3. Atlas, Buku Statistik BPS, Peta-Peta Tematik



IV. DASAR TEORI Simbol adalah salah satu alat untuk mengadakan komunikasi.Simbol ini mempunyai arti dan bentuk. Dengan mengetahui arti dan bentuk simbol-simbol, maka pemilihan simbol harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari peta tematik yang akan digambar. Pada dasarnya dengan memetakan simbol-simbol tersebut, kita dapat membaca tema dari suatu peta dengan mudah.Simbol-simbol dalam peta tematik biasanya digambar secara jelas dan menonjol, serta diberi warna.Secara garis besar simbol-simbol yang digunakan pada



peta



tematik,



hanya



mempunyai



ketentuan-ketentuan



menurut



temanya



saja.Umumnya tema tersebut mempunyai sifat yang kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan bentuk simbol yang digunakan dapat berupa: titik, garis, luasan, dan simbol-simbol statistik (grafik/diagram).



4



V. LANGKAH KERJA 1. Amati jenis-jenis simbol peta tematik 2. Buatlah pengelompokan atau klassifikasi dari symbol yang anda amati tersebut. Untuk pekerjaan ini anda dapat menggunakan cara pengelompokkan yang telah ada (teori). 3. Gambar simbol-simbol tersebut pada kertas HVS yang telah disediakan dan jelaskan secara singkat masing-masing simbol dengan menyebutkan: nama simbol; bentuk simbol; sifat simbol; kegunaan. 4. Penggambaran simbol menggunakan warna sesuai dengan ketentuan kartografis. 5. Tugas ini dilakukan secara individual. 6. Dasar penilaian terutama dilihat jumlah, jenis dan kualitas penggambaran simbol yang dapat diinventarisasi/digambar; semakin banyak akan semakin tinggi bobot penilaiannya. 7. Tugas dikerjakan mulai pertemuan ini dan hasilnya diserahkan pada saat pertemuan praktikum berikutnya kepada asisten praktikum kartografi. 8. Contoh format laporan mengikuti format laporan Acara I



5



ACARA III



I. TOPIK



: Analisis data kuantitatif



II. TUJUAN



:



Mahasiswa dapat menganalisis data kuantitatif untuk pembuatan peta tematik dari data statistik.



III. BAHAN/ALAT 4. Kertas folio 5. Data statistik (tersedia di perpustakaan Jurusan Geografi, dan akses internet) 6. Penggaris, pensil.



VI. DASAR TEORI Data statistik merupakan salah satu sumber data yang dapat dibuat peta tematik.Dalam buku statistik terdapat banyak jenis data tentang kependudukan, kondisi alam atau sumberdaya alam, data sosial-ekonomi, sosial politik, dan lain-lain. Semua jenis data tersebut pada dasarnya dapat dipetakan, namun sebelum dituangkan dalam peta diperlukana analisis data, agar data-data dimaksud dapat dibuat/dirancang simbol.Simbol yang digunakan dapat berupa simbol titik, simbol garis dan simbol area.



VII.



LANGKAH KERJA



1. Catat data statistik yang tersedia sesuai dengan variable yang akan dipetakan 2. Buatlah pengelompokan data tersebut menjadi lima kelompok. Berdasarkan interval tertentu. Untuk pekerjaan ini anda cukup menggunakan cara pengelompokkan data yang sederhana.



6



3. Pekerjaan di tulis dalam kertas folio, dan dikumpulkan pada saat ini. 4. Data Curah hujan rata-rata tahunan di Jawa Tengah (pilih tahun yang sama) Contoh: Data Curah hujan rata-rata tahunan di Stasiun Met-Klim Jateng



Bulan



Berkoh



Bulaksumur



Kr.Kemiri



Purwokerto



Yogyakart



Purblingga



Jan



395



Feb



204



Mart



286



Apr



150



Mei



214



Juni



175



Juli



188



Agus



147



Sep



150



Okt



224



Nop



356



Des



414



Jumlah



7



Dst.s/d



ACARA IV



I. TOPIK



: Grafik garis dan batang



II. TUJUAN



:



1. Mahasiswa dapat menyajikan data statistik dalam bentuk grafis. 2. Mahasiswa dapat membuat grafik garis dan batang. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan teknis pembuatan dan kegunaan garfik garis dan batang (kapan digunakan, bagaimana menggunakannya, kelebihan dan kekurangannya).



III. BAHAN/ALAT 1. Kertas folio, kertas HVS kuarto (A4), kertas millimeter. 2. Penggaris, pensil, busur derajad, jangka, kalkulator. 3. Data statistik.



IV. DASAR TEORI Data statistik dapat direpresentasikan dalam berbagai cara, di antaranya dengan bentuk grafik. Grafik tersebut sering dinamakan grafik statistik (statistical graph), yang bertujuan untuk mempermudah dalam pembacaan dan pemahaman data tersebut bagi pengguna.Data statistik dalam bentuk angka seringkali tidak menarik dan cukup sulit untuk memahaminya. Di lain pihak, dalam hal persepsi visual manusia, mata manusia lebih menarik melihat gambar (grafik/diagram) dibanding angka-angka yang rumit. Menurut Truran (1977) ada tiga macam metode untuk representasi data statistik, yaitu: grafik statistik, diagram statistik, dan peta statistik. Pada acara ini, akan dipelajari tentang grafik statistik, terutama untuk grafik garis dan batang, serta grafik superimposed pyramid. Grafik garis dan batang dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: 1.



Grafik sederhana (simple graph), hanya menyajikan satu macam data secara terpisah. 8



2.



Grafik campuran (group or comparative garaph), menyajikan beberapa data secara simultan dalam satu grafik.



3.



Grafik gabungan (compound graph), menyajikan jumlah total dari beberapa data.



4.



Grafik divergen (divergence graph), menyajikan data dalam bentuk berlawanan yang menyatakan kondisi ‘plus’ dan ‘minus’.



Sedangkan grafik superimposed pyramid adalah suatu model dari diagram pias yang biasanya digunakan untuk studi demografi suatu daerah, terutama untuk menggambarkan struktur dari populasi penduduk dalam beberapa tahun. Penggambaran pada ruas kanan dan kiri bertujuan untuk memperbandingkan dua tipe data yang berpasangan.



V.



LANGKAH KERJA 1. Kumpulkan data statistik yang akan dibuat grafik, dapat diakses di perpustakaan (geografi, UNNES), kantor statistik; internet. 2. Tentukan variabel sumbu x dan y. 3. tentukan range data sehingga dapat dimasukkan dalam area gambar. 4. plotkan variabel yang digunakan. 5. tentukan titik hubungan antara variabel selnjutnya membuat grafiknya. 6. Buat gaambar layout grafik.



VI.



HASIL PRAKTIKUM 1. Grafik garis sederhana dan grafik batang sederhana. 2. Grafik garis campuran dan grafik batang campuran. 3. Grafik garis gabungan dan grafik batang gabungan. 4. Grafik garis ganbungan dan grafik batang divergen. 5. Grafik superimposed pyramid.



VII. KETERANGAN TUGAS 1. Diskusikan dengan asisten tentang kesesuaian penggunaan grafik statistik dengan data yang diwakilinya. Masukkan dalam pembahasan.



9



2. Buatlah grafik garis dan batang serta superimposed pyramid untuk menyajikan data yang diberikan oleh asisten. 3. Jawab pertanyaan berikut dan sertakan dalam laporan: 3.1. Apa saja kaidah penyusunan grafik data statistik terkait topik acara II? 3.2. Mengapa disebut sebgai ‘grafik’ statistik? 4. Buat laporan berikut hasil, pembahasan, dan simpulan yang anda peroleh dari praktikum acara II.



10



ACARA IV



I. TOPIK



: Grafik garis dan batang



II. TUJUAN



:



4. Mahasiswa dapat menyajikan data statistik dalam bentuk grafis. 5. Mahasiswa dapat membuat grafik garis dan batang. 6. Mahasiswa dapat menjelaskan teknis pembuatan dan kegunaan garfik garis dan batang (kapan digunakan, bagaimana menggunakannya, kelebihan dan kekurangannya).



III. BAHAN/ALAT 4. Kertas folio, kertas HVS kuarto (A4), kertas millimeter. 5. Penggaris, pensil, busur derajad, jangka, kalkulator. 6. Data statistik.



IV. DASAR TEORI Data statistik dapat direpresentasikan dalam berbagai cara, di antaranya dengan bentuk grafik. Grafik tersebut sering dinamakan grafik statistik (statistical graph), yang bertujuan untuk mempermudah dalam pembacaan dan pemahaman data tersebut bagi pengguna.Data statistik dalam bentuk angka seringkali tidak menarik dan cukup sulit untuk memahaminya. Di lain pihak, dalam hal persepsi visual manusia, mata manusia lebih menarik melihat gambar (grafik/diagram) dibanding angka-angka yang rumit. Menurut Truran (1977) ada tiga macam metode untuk representasi data statistik, yaitu: grafik statistik, diagram statistik, dan peta statistik. Pada acara ini, akan dipelajari tentang grafik statistik, terutama untuk grafik garis dan batang, serta grafik superimposed pyramid. Grafik garis dan batang dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: 1.



Grafik sederhana (simple graph), hanya menyajikan satu macam data secara terpisah. 11



2.



Grafik campuran (group or comparative garaph), menyajikan beberapa data secara simultan dalam satu grafik.



3.



Grafik gabungan (compound graph), menyajikan jumlah total dari beberapa data.



4.



Grafik divergen (divergence graph), menyajikan data dalam bentuk berlawanan yang menyatakan kondisi ‘plus’ dan ‘minus’.



Sedangkan grafik superimposed pyramid adalah suatu model dari diagram pias yang biasanya digunakan untuk studi demografi suatu daerah, terutama untuk menggambarkan struktur dari populasi penduduk dalam beberapa tahun. Penggambaran pada ruas kanan dan kiri bertujuan untuk memperbandingkan dua tipe data yang berpasangan.



V.



LANGKAH KERJA 1. Kumpulkan data statistik yang akan dibuat grafik, dapat diakses di perpustakaan (geografi, UNNES), kantor statistik; internet. 2. Tentukan variabel sumbu x dan y. 3. tentukan range data sehingga dapat dimasukkan dalam area gambar. 4. plotkan variabel yang digunakan. 5. tentukan titik hubungan antara variabel selnjutnya membuat grafiknya. 6. Buat gaambar layout grafik.



VI.



HASIL PRAKTIKUM 1. Grafik garis sederhana dan grafik batang sederhana. 2. Grafik garis campuran dan grafik batang campuran. 3. Grafik garis gabungan dan grafik batang gabungan. 4. Grafik garis ganbungan dan grafik batang divergen. 5. Grafik superimposed pyramid.



VII. KETERANGAN TUGAS 1. Diskusikan dengan asisten tentang kesesuaian penggunaan grafik statistik dengan data yang diwakilinya. Masukkan dalam pembahasan. 2. Buatlah grafik garis dan batang serta superimposed pyramid untuk menyajikan data yang diberikan oleh asisten. 12



3. Jawab pertanyaan berikut dan sertakan dalam laporan: 3.1. Apa saja kaidah penyusunan grafik data statistik terkait topik acara II? 3.2. Mengapa disebut sebgai ‘grafik’ statistik? 4. Buat laporan berikut hasil, pembahasan, dan simpulan yang anda peroleh dari praktikum acara II.



13



ACARA V



I. TOPIK



: Penggambaran Peta Tematik



II. TUJUAN



:



Mahasiswa dapat menggambar peta tematik dari data statistik untuk mendukung kegiatan pembelajaran geografi di sekolah.



III. BAHAN/ALAT 7. Peta dasar : Atlas 8. Kertas manila ukuran 1 lembar (A0) 9. Data statistik (tersedia di perpustakaan Jurusan Geografi) 10. Pantograf 11. Penggaris, pensil, rapidograf, lettermal, dll.



VIII.



DASAR TEORI Peta tematik merupakan peta yang menggambarkan / menyajikan tema-tema tertentu.



Data yang digunakan untuk menggambarkan adalah data-data sekunder (data statistik, catatancatatan lain) dan data primer (pengumpulan langsung ke lapangan). Jenis data dapat berupa data fisik, sosial, ekonomi dan budaya. Simbol-simbol yang digunakan dapat berupa simbol titik, garis, dan area, atau simbolsimbol statistik seperti simbol bargraf, kurve, pie graf, bujur sangkar berbanding, lingkaran berbanding, bola berbanding, kubus berbanding.Adapun sifat data dapat kualitatif maupun kuantitatif.



14



IX. INSTRUKSI 1. Gambar kerangka peta dasar sesuai dengan wilayah pada data statistik yang anda pilih; lakukan generalisasi seperlunya terhadap peta dasar yang ada. 2. Buatlah simbol peta sesuai dengan data statistik yang telah anda miliki. Perhatikan tentang besaran simbol dengan skala peta harus sebanding. 3. Sajikan simbol-smbol yang telah anda rancang tersebut ke dalam peta dasar yang telah tersedia. 4. Buatlah layout peta yang baik dengan cara menempatkan keterangan tepi (judul, legenda, skala, orientasi, koordinat geografis, inset peta, sumber, nama pembuat, dll.). Perhatikan layout peta disesuaian dengan keperluan media pembelajaran di sekolah. 5. Gunakan letering yang standar kartografi. 6. Penggambaran peta menggunakan warna hitam-putih (rapidograf ukuran 0,2 – 0,3 mm). 7. Tugas ini dilakukan secara kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari



dua orang



mahasiswa. 8. Tugas sudah harus diselesaikan pada saat pertemuan minggu berikutnya, dan diserahkan pada asisten praktikum kartografi.



15



ACARA VI



I. TOPIK



: Penggambaran Peta Lereng



II. TUJUAN



:



Mahasiswa dapat menggambar peta lereng dari data Peta Kntur atau Peta RBI untuk mendukung kegiatan pembelajaran geografi di sekolah.



III. BAHAN/ALAT 12. Peta dasar : Peta Kontur; Peta RBI 1 : 50.000 atau 1 : 25.000 13. Kertas HVS 120 gr. 1 lembar ukuran (A4) 14. Kertas kalkir ukuran A4 1 lembar 15. Penggaris, pensil, rapidograf, lettermal, dll.



X. DASAR TEORI Peta tematik merupakan peta yang menggambarkan / menyajikan tema-tema tertentu. Data yang digunakan untuk menggambarkan adalah data-data sekunder (data statistik, catatancatatan lain) dan data primer (pengumpulan langsung ke lapangan). Jenis data dapat berupa data fisik, sosial, ekonomi dan budaya. Salah satu peta tematik adalah peta peta lereng, yakni peta yang menggambarkan lereng suatu daerah.Peta lereng ini sangat penting untuk mendukung dalam perencanaan pembangunan pertanian, permukiman, perkotaan, perindustrian, dan lain-lain.



XI. INSTRUKSI 1. Gunakan peta kontur atau Peta RBI yang telah disediakan sebagai peta dasar. 16



2. Ambil sebagian (seukuran A4) dari kenampakan kontur yang ada pada peta dasar tersebut dengan cara diblaad dengan kertas kalkir. 3. Gambar peta lereng dengan mengikuti prosedur teori yang telah didapat, antara lain:  tahap pembuatan grid dengan interval tertentu,  tahap penggambaran garis diagonal pada masing-masing kotak (grid) dengan cara memotong kontur yang terbanyak,  hitung jumlah kontur terpotong dan selanjutnya tuliskan angka tersebut pada kotak grid yang bersangkutan,  lakukan pengelompokan data berdasarkan kelas tertentu (missal: tiga4/5 kelas) tergantung kompleksitas data,  buat garis delinisasi pada setiap kelompok data. 4. Buatlah layout peta yang baik dengan cara menempatkan keterangan tepi (judul, legenda, skala, orientasi, koordinat geografis, inset peta, sumber, nama pembuat, dll.). Perhatikan layout peta disesuaian dengan keperluan media pembelajaran di sekolah. 5. Gunakan letering yang standar kartografi. 6. Penggambaran peta menggunakan warna hitam-putih (rapidograf ukuran 0,2 – 0,3 mm). 7. Tugas ini dilakukan secara individual, 8. Tugas sudah harus serahkan pada saat pertemuan minggu berikutnya, dan diserahkan pada asisten praktikum kartografi.



17



ACARA VII I. TOPIK



: Revisi Peta



II. TUJUAN



:



Mahasiswa dapat menggambar peta Rupabumi berdasarkan data hasil revisi peta. III. BAHAN/ALAT 16. Peta Rupabumi Indonesia (RBI); citra satelit; citra foto 17. Kertas manila ukuran 1 lembar (A1) 18. Data survai lapangan 19. Penggaris, pensil, rapidograf, lettermal, dll.



XII.



DASAR TEORI



Dinamika kenampakan muka bumi bersifat dinamis, lebih-lebih untuk kenampakan sosialbudaya



(cultural landscape).



Peta Rupabumi Indonesia (RBI) menyajikan hampir



sebagian besar kenampakan muka bumi, baik yang bersifat fisikal maupun manusia (man made feature).Karena sifat dinamika dari permukaan bumi tersebut sehingga sebagian kenampakan sudah berubah (alih fungsi lahan).Dengan demikian peta-peta RBI yang ada sekarang ini, bisa jadi sudah tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.Oleh karena itulah diperlukan revisi peta. Revisi peta dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan menggunakan citra satelit/foto udara; dengan survai langsung ke lapangan dengan menggunakan GPS atau bisa secara manual. XIII.



INSTRUKSI



1. Ambil peta Rupabumi yang telah disediakan (gunakan peta RBI yang lokasinya dapat terjangkau untuk disurvai). 2. Siapkan peralatan lapangan yang diperlukan jika akan kerja lapangan : GPS, kompas geologi, hand level, alat tulis/papan gambar. Jika hanya dilaboratorium, maka yang



18



dipersiapkan adalah citra satelit atau citra foto dari daerah yang akan digunakan untuk praktek. 3. Lakukan pengamatan secara cermat dengan cara mencocokkan antara peta RBI yang akan direvisi dengan citra foto atau citra satelit yang ada; atau dengan keadaan di lapangan. 4. Lakukan plotting gambar ke dalam peta RBI yang akan direvisi, dan selanjutnya buat gambar secara detail sesuai dengan prinsip-prinsip kartografi. 5. Buatlah layout peta yang baik dengan cara menempatkan keterangan tepi (judul, legenda, skala, orientasi, koordinat geografis, inset peta, sumber, nama pembuat, dll.). Gunakan letering yang standar kartografi. 6. Penggambaran peta menggunakan berwarna 7. Tugas ini dilakukan secara kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari tiga orang mahasiswa. 8. Tugas sudah harus diselesaikan pada saat pertemuan minggu ketiga berikutnya, dan diserahkan pada asisten praktikum kartografi.



19



ACARA VIII ( Pertemuan VIII-XII )



I. TOPIK



: Pemetaan Tematik Dijital



II. TUJUAN



:



Mahasiswa dapat menggambar peta tematik secara dijital III. BAHAN/ALAT 20. Peta Rupabumi Indonesia (RBI); citra satelit; citra foto 21. Komputer SIG 22. Data survai lapangan



XIV.



DASAR TEORI



Di dalam era teknologi informasi saat ini, perkembangan teknologi dijital mengalami lonjakan yang revolusioner. Berbagai perangkat lunak dan perangkat keras telah dikembangkan sehingga semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas data dan informasi spasial. Peta-peta tematik yang digambar secara dijital sekarang ini telah umum dilakukan, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan peta yang berdaya guna dan berhasil guna tinggi. Salah satu perangkat lunak teknologi pemetaan dijital adalah ArcGis yang merupakan perkembangan dari perangkat lunak berbasis SIG yaitu Arc/Info dan Ar/GIS. Perangkat lunak ini sekarang telah banyak digunakan di berbagai lembaga baik negeri maupun swasta dalam rangka memenuhi kebutuhan data dan informasi berbasis spasial. Berbicara pemetaan dijital maka akan sangat erat terkait dengan SIG (Sistem Infomasi Geografis), sekalipun tidak semua peta dijital berbasis SIG. SIGmulaidikenalpadaawal1980-an.Sejalandengan berkembangnyaperangkatkomputer,baikperangkat 20



lunakmaupunperangkatkeras,SIGberkembang sangatpesatpadaera1990-an.



Secaraharafiah,SIGdapatdiartikansebagai: ”suatukomponenyangterdiridariperangkatkeras, perangkatlunak,datageografisdansumberdaya manusiayangbekerjabersamasecaraefektifuntuk



menangkap,menyimpan,memperbaiki,



memperbaharui,mengelola,memanipulasi, mengintegrasikan,menganalisa,danmenampilkan datadalamsuatuinformasiberbasisgeografis”



Informasispasialmemakailokasi,dalamsuatusistem koordinattertentu,sebagaidasarreferensinya.KarenanyaSIGmempunyaikemampuanuntuk menghubungkanberbagaidatapadasuatutitik tertentudibumi,menggabungkannya,menganalisa danakhirnyamemetakanhasilnya.AplikasiSIG menjawabbeberapapertanyaanseperti:lokasi, kondisi,trend,pola,danpemodelan.Kemampuaninilah yangmembedakanSIGdarisisteminformasilainnya.Sebagaimanasistemkomputerpadaumu mnya,



SIG



hanyalahsebuah‘alat’yangmempunyaikemampuan



khusus.Kemampuansumberdayamanusiauntuk memformulasikanpersoalandanmenganalisahasilakhir sangatberperandalamkeberhasilansistemSIG. Dataspasial Dataspasialmempunyaiduabagianpentingyang membuatnyaberbedadaridatalain,yaituinformasi lokasidaninformasiatributyangdapatdijelaskan sebagaiberikut: •



Informasilokasiatauinformasispasial.Contohyang umumadalahinformasilintangdanbujur,termasuk 21



diantaranyainformasidatumdanproyeksi.Contohlaindariinformasispasialyangbisadigun akanuntuk mengidentifikasikanlokasimisalnyaadalahKode Pos. •



Informasideskriptif(atribut)atauinformasinon spasial.Suatulokalitasbisamempunyaibeberapa atributataupropertiyangberkaitandengannya; contohnyajenisvegetasi,populasi,pendapatanper tahun,dsb.



Formatdataspasial DalamSIG,dataspasialdapatdirepresentasikandalamdua format,yaitu:



1.Vektor Dalamdataformatvektor,bumikitadirepresentasikan sebagaisuatumosaikdarigaris(arc/line),polygon (daerahyangdibatasiolehgarisyangberawaldan berakhirpadatitik yangsama),titik/point(nodeyang mempunyailabel),dannodes(merupakantitik perpotonganantaraduabuahgaris).



Datavektor



Keuntunganutamadariformatdatavektoradalah ketepatandalammerepresentasikanfiturtitik,batasan dangarislurus.Halinisangatbergunauntukanalisa 22



yangmembutuhkanketepatanposisi,misalnyapada bataskadaster.Contohpenggunaan



basisdatabatas-



lainnyaadalahuntukmendefinisikanhubunganspasial



daribeberapafitur.Kelemahandatavektoryangutama adalahketidakmampuannyadalammengakomodasi perubahangradual.



2.Raster Dataraster(ataudisebutjugadenganselgrid)



adalahdatayangdihasilkandarisistem



PenginderaanJauh.Padadataraster,obyek geografisdirepresentasikansebagaistruktursel gridyangdisebutdenganpixel(pictureelement).



Data Raster Data Raster Padadataraster,resolusi(definisivisual)



tergantungpadaukuranpixel-nya.Dengankata



lain,resolusipixelmenggambarkanukuran



sebenarnyadipermukaanbumiyangdiwakilioleh



setiappixelpadacitra.Semakinkecilukuran



permukaanbumiyangdirepresentasikanolehsatu



sel,semakintinggiresolusinya. Datarastersangat



baikuntukmerepresentasikanbatas-batasyang



berubahsecaragradual,sepertijenistanah, kelembabantanah,vegetasi,suhutanah,dsb.Keterbatasanutamadaridatarasteradalahbesarnya ukuranfile;semakintinggiresolusigrid-nyasemakin besarpulaukuranfilenya.



23



Masing-masingformatdatamempunyaikelebihandan kekurangan.Pemilihanformatdatayangdigunakansangat tergantungpadatujuanpenggunaan,datayangtersedia, volumedatayangdihasilkan,ketelitianyangdiinginkan, sertakemudahandalamanalisa.Datavektorrelatiflebih ekonomisdalamhalukuranfiledanpresisidalamlokasi, tetapisangatsulituntukdigunakandalamkomputasi



matematik.Sebaliknya,datarasterbiasanya



membutuhkanruangpenyimpananfileyanglebihbesardan presisilokasinyalebihrendah,tetapilebihmudahdigunakan secaramatematis.



Sumberdataspasial Sebagaimanatelahkitaketahui,data



spasialmembutuhkan



masukandatayangbersifatspasialmaupundeskriptif.Beberapasumberdatatersebutantaralainadal ah: 1. Petaanalog(antaralainpetatopografi,petatanah, dsb.) Petaanalogadalahpetadalambentukcetakan.Padaumumnyapetaanalogdibuatdenganteknik kartografi,sehinggasudahmempunyaireferensi spasialsepertikoordinat,skala,arahmataangin dsb.Petaanalogdikonversimenjadipetadigital denganberbagaicarayangakandibahaspadabab selanjutnya.Referensispasialdaripetaanalog memberikankoordinatsebenarnyadipermukaan bumipadapetadigitalyangdihasilkan.Biasanyapeta analogdirepresentasikandalamformatvektor. 2. DatadarisistemPenginderaanJauh(antaralaincitra satelit,foto-udara,dsb.) DataPengindraanJauhdapatdikatakansebagai



sumberdatayangterpentingbagiSIGkarena



ketersediaanyasecaraberkala.Denganadanya



bermacam-



macamsatelitdiruangangkasadengan



spesifikasinyamasing-masing,kitabisamenerima



berbagaijeniscitrasatelituntukberagamtujuan pemakaian.Datainibiasanyadirepresentasikandalam format raster. 3. Datahasilpengukuranlapangan. Contohdatahasilpengukuranlapangadalahdatabatas 24



administrasi,bataskepemilikanlahan,bataspersil, batashakpengusahaanhutan,dsb.,yangdihasilkan berdasarkanteknikperhitungantersendiri.Pada umumnyadatainimerupakansumberdataatribut. 4. DataGPS. TeknologiGPSmemberikanterobosanpentingdalam



menyediakandatabagiSIG.Keakuratan berkembangnyateknologi.Datainibiasanya



pengukuranGPSsemakintinggidengan direpresentasikandalamformatvektor.



ACARA IX PENGGAMBARAN RELIEF DAN BLOK DIAGRAM ( Pertemuan XIII-XV )



I. TUJUAN memperkenalkan dan melatih mahasiswa dalam menggambarkan bentuk relief dengan metode kontur dan blok diagram. II. BAHAN/ALAT 1. Peta sebaran titik ketinggian 25



2. Kertas kalkir 3. Kertas milimeter dan HVS III. INSTRUKSI 1. Lengkapilah garis-garis kontur pada peta yang telah disediakan. 2. Buatlah Blok Diagram dengan menggunakan peta kontur (pada nomor 1). 3. Gunakan teknik bayangan untuk menggambarkan kenampakan tiga dimensi. IV. CARA KERJA 1. Buat garis-garis kontur dengan cara logical contouring, hitung interval kontur. 2. Penggambaran blok diagram isometrik dimiringkan ke kanan 30o. 3. Buat profil sebanyak 5 buah pada kertas milimeter, plotkan pada kerangka blok diagram yang dipersiapkan, dengan menggunakan perbesaran vertikal (vertical exaggeration = Ve = 3 kali). 4. Pindahkan pola kontur cara untuk membuat blok diagram isometrik. 5. Arsirlah bayangan, sinar datang dari arah barat laut.



Gambar 1. Relief permukaan bumi dalam bentuk tiga dimensi



26



Berdasarkan kontur berikut ini buatlah Blok Diagram (kenampakan tiga dimensinya)



27



28



Gambar (1): menunjukkan peta kontur yang akan dibuat blokdiagramnya. Buatlah kotak bujur sangkar dengan sisi 1 cm pada peta ini dan berikan penomoran untuk garis mendatar dan vertikal.



(1)



Gambar (2): Buatlah bangun jajaran genjang dengan sudut kemiringan 300. Buatlah garis kotak-kotak dan berikan penomorannya.Masukkan semua garis ketinggian pada Gambar (1) ke bentuk jajaran genjang pada Gambar (2).



(2) Gambar (3): Membuat kenampakan tiga dimensi dengan cara menarik posisi kontur sesuai dengan ketinggiannya. Buat skala vertikalnya. Sehingga membentuk kenampakan tiga dimensi



(3)



29



(4)



Gambar (4): Hubungkan garis-garis ketinggian sesuai dengan skala vertikalnya. Tajamkan kenampakan tiga dimensi dengan menggunakan shading atau arsir menggunakan metode penggambaran relief



30



VERTICAL EKSAGGERATION (5 X)



31



32



RELIEF



Relief = tinggi rendahnya permukaan bumi9 Metode penggambaran relief 1. Spot height / titik tinggi 2. Hachuring 3. Plastic shading 4. Contouring 5. Altitute tint/ warna 6. Kitiro tanaka (kombinasi kontur dengan shading) Kontur = tranchis = isohypse = garis tinggi Yaitu = garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama fenomena bukit lembah dan kenampakan kontur



33



Fungsi kontur : 1. Dapat menunjukkan ketinggiansuatu tempat 2. Menunjukan bentuk relief (memanjang, membulat, cekungan) 3. Menunjukan bentuk lereng (seragam, cembung, cekung, tegak) 4. Dapat menghitung kemiringan lereng



Sifat kontur : 1. Garis yang rapat menunjukkan lereng curam 2. Kontur bersifat selalu horisontal 3. Membelok-belok pada lembah dan akan mengikuti lereng 4. Kontur selalu tegak lurus terhadap saluran air 5. Merupakan garis yang tertutup dan tidak saling berpotongan



Relief Muka Bumi



Kontur



Contoh Pencerminan Relief menjadi Kontur atau Garis Ketinggian



34



SISTEM LOGICAL CONTOURING : 1. CARA GRAFIS, merupakan metode penggambaran kontur dengan menarik garis sembarang untuk memperkirakan posisi kontur sesuai dengan nilai ci 2. CARA INTERPOLASI LINEAR, adalah cara penggambaran kontur dengan melakukan perhitungan secara matematis



Contoh pembuatan garis kontur dengan menggunakan interval kontur: Diketahui titik A dengan ketinggian 60 m, titik B ketinggian 10 m, dan ketinggian titik C 37m. Gambarlah kontur atau garis ketinggian berikut ini dengan menggunakan ci 10m.



300



450 A (60 m)



400



325



240 200 C (37 m)



370



600 30 560 0



250



200



275 0



130



300 250



350



150



410 B (10 m)



420



200 330



480



225 0



225 0



200 100



200



sungai



TUGAS : 1. Lengkapilah garis-garis kontur pada peta yang telah disediakan. 2. Buat garis-garis kontur cara logical contouring dengan interval kontur (ci) = 25 m



35