Buku Saku [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU SAKU RS H.A. ZAKY DJUNAID



1|B u k u S a k u K a r y a w a n



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas terbitnya Buku Saku Rumah Sakit H.A. Zaky Djunaid Buaran Kota Pekalongan. Buku Saku ini memuat uraian tentang standar-standar pelayanan Rumah sakit yang terakreditasi secara internasional, meliputi Standar Pelayanan yang Berfokus pada Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit dan ditambah dengan Sasaran Millenium Development Goals (MDG’s). Informasi tentang standar-standar pelayanan rumah sakit yang diberikan dalam buku ini diharapkan dapat menjadi acuan praktis dalam penerapannya oleh seluruh Karyawan di RS H.A. Zaky Djunaid Buaran Kota Pekalongan Buku saku ini sewaktu-waktu perlu ditinjau kembali untuk disempurnakan sesuai dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi kedokteran. Semoga Buku Saku RS H.A. Zaky Djunaid ini dapat bermanfaat dan benar-benar ditanamkan dalam jiwa setiap karyawan RS H.A. Zaky Djunaid Buaran Kota Pekalongan dalam melaksanakan tugas pelayanan sehari-harinya. Semoga ALLAH SWT meridhoi dan memberikan Rahmat kepada kita dalam mengabdikan diri sebagai hamba ALLAH sebagai salah satu sarana untuk beribadah. Amin ya Robbal ‘Alamiin... Rumah Sakit H.A. Zaky Djunaid, Buaran Kota Pekalongan Direktur



dr. Emy Widyarti,MPH



2|B u k u S a k u K a r y a w a n



DAFTAR ISI Cover Buku Saku Kata Pengantar Daftar Isi Visi, Misi,Motto & Nilai Dasar Sasaran Keselamatan Pasien Hak Pasien & Keluarga Pendidikan Pasien & Keluarga Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien Milenium Development Goals Akses KePelayanan & Kontinuitas Pelayanan Assesment Pasien Pelayanan Pasien Pelayanan Anastesi & Bedah Manjemen Penggunaan Obat Manajemen Komunikasi & Informasi Kualifikasi & Pendidikan Staff Pencegahan & Pengendalian Infeksi Manajemen Fasilitas & Keselamatan



3|B u k u S a k u K a r y a w a n



1 2 3 4 5 14 21 22 24 24 27 33 35 38 40 42 42 43



VISI, MISI, MOTTO DAN NILAI DASAR KARYAWAN RUMAH SAKIT H.A. ZAKY DJUNAID VISI: ”Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat” MISI : 1.



Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional, ramah, santun dan berempati; Meningkatkan kompetensi karyawan secara berkesinambungan; Meningkatkan fasilitas Rumah Sakit yang memadai untuk menunjang pelayanan yang bermutu.



2. 3.



MOTTO : Pelayanan PRIMA (Profesional, Ramah, Islami, Mutu dan Amanah)



NILAI DASAR KARYAWAN:



1. 2. 3. 4.



Berfikir Visioner Menebar Kebaikan dan Kemuliaan Bekerja Keras dan Sungguh-sungguh Berorientasi pada Pelanggan.



4|B u k u S a k u K a r y a w a n



SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) 1.



Apa yang Anda ketahui tentang sasaran keselamatan pasien di rumah sakit ? Jawaban : Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit  Identifikasi Pasien dengan benar  Meningkatkan komunikasi yang efektif;  Kewaspadaan terhadap obat High Alert  Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,tepat-pasien operasi  Mengurangi resiko infeksi  Mengurangi resiko jatuh



2.



Bagaimana prosedur di RS H.A. Zaky Djunaid dalam mengidentifikasi pasien ? Jawaban :



 Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang identitas pasien



 Ada 3identitas yaitu menggunakanNAMA ,TANGGAL LAHIR dan 



3.



Nomor Rekam Medis (RM)yangdisesuaikan dengan tanda pengenalresmi. Pengecualian prosedur identifikasi dapatdilakukan pada kondisi kegawat-daruratan pasien di IGD, ICU dan kamaroperasi dengan tetap memperhatikandata pada gelang identitas pasien



Kapan dilakukan proses verifikasi identitas pasien?



Jawaban :  Sebelum pemberian obat,  Sebelum pemberian transfusi darah,  Sebelum pengambilan sampel untukpemeriksaan laboratorium danpemeriksaan radiologi  Sebelum dilakukan tindakan medis



5|B u k u S a k u K a r y a w a n



4.



Identifikasi apa saja yang digunakan di RS H.A. Zaky Djunaid? Jawaban :  Gelang Pasien  Gelangan warna biru muda : Pasien laki-laki  Gelangan warna merah muda : Pasien Perempuan  Kancing Pasien  Kancing pasien warna kuning : Pasien resiko jatuh  Kancing pasien warna merah: Pasien Infeksi



5.



Bagaimana prosedur pemasangan gelang identifikasi? Jawaban : Pemasangan Gelang pasien dipasang sesuia SPO Pemasangan Gelang Identifikasi pasien(Lihat SPO)



6.



Dapatkah Anda menjelaskan tentang cara komunikasi yang efektif di rumah sakit? Jawaban :  Rumah sakit menggunakan tehnik SBAR dalam melaporkan kondisi pasien untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar pemberi layanan.  Situation :Kondisi terkini yang terjadipadapasien.  Background:Informasi penting apayang berhubungan dengan kondisi pasien terkini.  Assessment:Hasil pengkajian kondisipasien terkini  Recommendation :Apa yang perludilakukan untuk mengatasimasalahpasien saat ini.  Rumah sakit konsisten dalammelakukan verifikasi terhadap akurasidari komunikasi lisan dengan catat, bacakembali dan konfirmasi ulang (CABAK)terhadap perintah yang diberikan.  Pelaporan kondisi pasien kepada DPJP



6|B u k u S a k u K a r y a w a n



7.



Apasaja yang termasuk obat - obat high alert medication di rumah sakit? Jawaban : Obat-obatan yang termasuk dalam high alert medication adalah :  



8.



Bagaimana Pengelolaan Obat High Alert di RS? Jawaban : Pengelolaan high alert medication:    



9.



ElektrolitPekat: KCl, MgSO4, Natrium,Bikarbonat, NaCl 0,3% NORUM (Nama Obat Rupa UcapanMirip) / LASA (Look Alike Sound Alike) yaitu obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip.



Penyimpanan di lokasi khusus denganakses terbatas dan diberi penandaanyang jelas berupa stiker berwarnamerah bertuliskan “High Alert” NaCI 0,3% dan KCI tidak boleh disimpandi ruangperawatan kecuali diUnitPerawatan Intensif (ICU). Ruang perawatan yang bolehmenyimpan elektrolit pekat hams memastikan bahwa elektrolit pekatdisimpan di lokasi dengan aksesterbatas bagi petugas yang diberiwewenang. Obat diberi penandaan yang jelasberupa stiker berwarna merah bertuliskan “High Alert” dan khususuntuk elektrolitpekat, harus ditempelkanstiker yang dituliskan “Elektrolitpekat,harus diencerkan sebelum diberikan”



Bagaimana prosedur penandaan lokasi yang akan dioperasi di RS ini? Jawaban :  Orang yang bertanggung jawab untukmembuat tanda pada pasien adalahOperator/orang yang akan melakukantindakan.  Operator yang membuat tanda itu harus hadir pada operasi tersebut.  Penandaan titik yang akan dioperasiadalah sebelum pasien dipindahkan keruang di mana operasi akandilakukan. Pasien ikut dilibatkan, terjagadan sadar; sebaiknya dilakukan sebelumpemberian obat pre-medikasi.



7|B u k u S a k u K a r y a w a n



   







Tanda berupa “X” dititik yang akan dioperasi Tanda itu harus dibuat dengan pena atau spidol permanen berwarna hitam, dan jika memungkinkan harus terlihat sampai pasien disiapkan dan diselimuti Lokasi untuk semua prosedur yang melibatkan sayatan, tusukan perkutan, atau penyisipan instrumen harus ditandai Semua penandaan harus dilakukan bersamaan saat pengecekan hasil pencitraan pasien diagnosis. Misalnya sinarX,scan,pencitraan elektronik atau hasil test lainnya dan pastikan dengan catatan medis pasien dan gelang identitas pasien Lokasi operasi ditandai pada kasus termasuk sisi (laterality), struktur multipel (jari tangan,jari kaki,lesi)atau multiple level (tulang) belakang



10. Adakah Prosedure yang tidak memerlukan penandaan ? Jawaban : Beberapa prosedur yang tidak memerlukan penandaan :  Kasus organ tunggal (misalnya : operasi jantung, operasi caesar)  Kasus intervensi seperti kateter jantung  Kasus yang melibatkan gigi  Prosedur yang melibatkan bayi prematur dimana penandaan akan menyebabkan tato permanen. Dalam kasus-kasus dimana tidak dilakukan penandaan, alasan harus dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan.Untuk pasien berwarna kulit gelap, boleh digunakan warna selain hitam atau biru gelap (biru tua) agar penandaan jelasterlihat, misalnya warna merah. Pada kasuskasus seperti operasi spinal, dapat dilakukan proses dua tahap yang meliputi penandaan preoperatif per level spinal (yang akan dioperasi) dan interspace spesifik intraoperatif menggunakan radiographic marking. 11. Tahukah Anda bagaimana prosedur check list keselamatanoperasi? Jawaban : Proses check listini merupakan standar operasi yang meliputi pembacaan dan pengisian formulir sign in yang dilakukan sebelum pasien dianestesi di holding area,time outyang dilakukan di ruang



8|B u k u S a k u K a r y a w a n



operasi sesaat sebelum incisi pasien operasi dan sign out setelah operasi selesai (dapat dilakukan di recovery room). Proses sign-in, time out dan sign-out ini dipandu oleh perawat sirkuler dan diikuti oleh operator, dokter anestesi, perawat.



HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK) 1.



Tahukah Anda tentangbagaimana hak pasien di rumah sakit ? Jawaban : RS H.A. Zaky Djunaid bertanggung jawab untuk melindungi dan mengedepankan hak pasien dan keluarga sesuai UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yaitu : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10)



11)



Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit. Pasien berhak informasi tentang hak dan kewajiban pasien. Pasien berhak memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi. Pasien berhak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional. Pasien berhak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi. Pasien berhak mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan. Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit. Pasien berhak meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP)baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data – data medisnya. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan kompliksi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas



9|B u k u S a k u K a r y a w a n



2.



tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya. 12) Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis. 13) Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya. 14) Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit. 15) Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perilaku Rumah Sakit terhadap dirinya. 16) Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. 17) Pasien berhak menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata maupun pidana. 18) Pasien berhak mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan. Tahukah Anda tentangbagaimana kewajiban pasien di rumah sakit ? Jawaban : 1) Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya; 2) Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi; 3) Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan; 4) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. 5) Mematuhi jadwal kunjungan paska perawatan yang telah diatur atau menginformasikan pembatalan jadwal konsultasi sehari sebelumnya. 6) Membawa semua obat-obatan yang diminum pada saat kunjungan paska perawatan 7) memenuhi hal-hal yang telah disepakati / perjanjian yang telah dibuatnya dan berkewajiban menginformasikan jika ada perubahan dalam nama, asuransi, alamat, nomor telepon dan status keuangan. 8) Memberitahukan kepada petugas jika mempunyai keluhan / komplain



10|B u k u S a k u K a r y a w a n



9) 10)



Bertanggung jawab atas tindakannya jika mereka menolak pengobatan atau tidak mengikuti instruksi staff medis. Bertanggung jawab atas barang-barang miliknya yang dibawa ke rumah sakit dan tidak meninggalkan anak –anak mereka tanpa diawasi di ruang tunggu



3.



Tahukan anda jam besuk di RS H.A. Zaky Djunaid ? Jawaban :  Pagi : Jam 10.00 s/d 12.00 WIB  Sore : Jam 16.00 s/d 19.00 WIB



4.



Bagaimana prosedur pemberian informed consent kepada pasien & keluarga? Jawaban : 1) Pernyataan persetujuan (lnformed Consent) dari pasien didapat melalui suatu proses yang ditetapkan rumah sakit dan dilaksanakan oleh staf yang terlatih, dalam bahasa yang dipahami pasien. (lihatSPO Persetujuan Tindakan Medis) 2) Informed consent diperoleh sebelum operasi, anestesi, penggunaan darah atau produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang berisiko tinggi. 3) Semua tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan pasien dan atau keluarga setelah mendapat penjelasan yang cukup tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan tersebut dari Dokter Penanggungjawab Pasien (DPJP).



5.



Siapakah berhak untuk memberikan persetujuan setelah mendapatkan informasi tentang tindakan medis yang akan dilakukan ? Jawaban : a. Pasien sendiri, yaitu apabila telah berumur 21 tahun atau telah menikah. b. Bagi Pasien dibawah umur 21 tahun, persetujuan (informed consent) atau Penolakan Tindakan Medis diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut : 1) Ayah/ Ibu Kandung 2) Saudara – saudara kandung c. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya berhalangan hadir, persetujuan (Informed Consent) atau Penolakan Tindakan medis diberikan



11|B u k u S a k u K a r y a w a n



oleh mereka menurut hak sebagai berikut : 1) Ayah/Ibu Adopsi 2) Saudara – saudara Kandung 3) Induk Semang d. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan (Informed Consent) atau penolakan penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai berikut: 1) Ayah/Ibu kandung 2) Wali yang sah 3) Saudara – Saudara Kandung e. Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampuan (curatelle) Persetujuan atau penolakan medis diberikan menurut hal tersebut 1) Wali 2) Curator f. Bagi Pasien dewasa yang telah menikah/ orang tua, persetujuan atau penolakan tindakan medik diberikan oleh mereka menurut urutan hal tersebut. 1) Suami/ Istri 2) Ayah/ Ibu Kandung 3) Anak- anak Kandung 4) Saudara – saudara Kandung 6.



Bagaimana pasien mendapatkan informasi pelayanan kerohanian di RS? Jawaban : Pelayanan rohani terdiri dari pelayanan rohani rutin dan atas permintaan. Pasien yang membutuhkan pelayanan rohani menghubungi petugas/ perawat selanjutnya petugas menulis di RM terintegrasi. Kemudian perawat akan menghubungi petugas terkait sesuai daftar yang ada. SPO Pelayanan Rohani



7.



Bagaimana RS melindungi kebutuhan privasi pasien ? Jawaban : Saat dilakukan pemeriksaan, konsultasi, tatalaksana antar pasien akan dibatasi dengan tirai dan di tutup dengan selimut. Setiap SPO yang membutuhkan privacy pasien di awal prosedur di awali menjaga privacy pasien Kebijakan Hak SPO mencuci rambut dan kewajiban pasien dimasukan ke SPO yang berhubungan dengan



12|B u k u S a k u K a r y a w a n



8.



Hak dan Kunjungan pasien Bagaimana RS melindungi pasien terhadap kekerasan fisik? Jawaban : 



  



9.



Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah Sakit terdiri atas: pelecehan seksual, pemukulan, penelantaran dan pemaksaan fisik terhadap pasien baik yang dilakukan oleh penunggu /pengunjung pasien maupun petugas. Kecuali terdapat indikasi, petugas kesehatan dapat melakukan pemaksaan fisik (seperti pengekangan) sesuai standar medis dan etika rumah sakit yang berlaku. Setiap petugas keamanan sudah terlatih untuk menangani hal tersebut. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus menggunakan tanda pengenal berupa gelang identitas pasien, kartu visitor/pengunjung atau name tag karyawan.



Bagaimana Alur komplain? Jawaban :



13|B u k u S a k u K a r y a w a n



Alur Pelayanan Komplain PELANGGAN



KELUHAN / MASUKAN UNIT PELAYANAN



UNIT PELAYANAN



HASIL KONFIRMASI



HASIL KONFIRMASI



TIDAK LANGSUNG



LANGSUNG



MEDIA (SMS Center, Telepon, Kotak Saran



Unit Pelayanan



Konfirmasi Unit



selesai Tidak selesai CSO



Konfirmasi Unit



14|B u k u S a k u K a r y a w a n



PENDIDIKAN PASIEN & KELUARGA (PPK) 1.



Apa kepanjangan PPK? Jawaban : Pendidikan Pasien & Keluarga



2.



Apa kepanjangan MKE ? Jawaban : Manajemen Komunikasi Edukasi



3.



Apa yang anda ketahui tentang PKRS RS H.A ZAKY DJUNAID? Jawaban :Promosi Kesehatan Rumah Sakit



4.



Kegiatan PKRS RS H.A ZAKY DJUNAID apa saja yang anda ketahui? Jawaban :Posbindu, Promo Siaran Radio dan Web RS H.A. Zaky Djunaid, Serta penyuluhan kesehatan internal dan eksternal



5.



Siapa Ketua Tim PKRS RS H.A ZAKY DJUNAID yang menjabat saat ini? Jawaban :Zulaekhah, S.KM Siapa yang berhak memberikan edukasi kepada pasien siapa saja? Jawaban : Semua pemberi informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan oleh petugas yang berkompeten dan dikoordinasi oleh panitia PKRS



6.



7.



Apa yang anda ketahui tentang PPA? Jawaban : Profesional Pemberi Asuhan



8.



Guna menunjang perkembangan kesehatan pasien, hal wajib apa yang dilaksanakan setiap PPA? Jawaban : Edukasi dengan Komunikasi Efektif



9.



Bagaimana cara anda mengetahui pencapaian keberhasilan edukasi yang diberikan?



15|B u k u S a k u K a r y a w a n



Jawaban :Melakukan verifikasi bahwa pasien dan keluarga bisa menerima dan memahami edukasi yang diberikan 10. Rekam Medis terintegrasi yang berkaitan dengan edukasi ada dilembar halaman berapa? Jawaban :19 a dan b 11. Coba anda sebutkan point – point pengkajian kebutuhan edukasi di RM 19? Jawaban :Bahasa, agama, tingkat pendidikan, hambatan belajar, penerjemah, media belajar, kebutuhan edukasi 12. Perencanaan kebutuhan edukasi apa saja yang dapat anda rencanakan di RM 19? Jawaban :Orientasi ruangan, nutrisi, manajemen nyeri, penggunaan alat medis yang aman, tim pemberi perawatan dan pengobtan, pengendalian dan pencegahan infeksi, obat – obatan, pengertian diagnosa dan tanda gejala 13. Siapa saja yang berhak menerima edukasi? Jawaban :Pasien dan keluarga 14. Media apa saja yang bisa kita gunakan di RS H.A ZAKY DJUNAID untuk menunjang edukasi? Jawaban :Leaflet, Lembar balik, Audio & video, Alat peraga, Lisan 15. Berapa batasan waktu minimal yang dalam memberikan edukasi? Jawaban :Minimal 5 menit 16. Selain dokter dan perawat, siapa saja yang berhak memberikan edukasi dalam RM terintergrasi? Jawaban :Apoteker, Ahli gizi, Fisioterapi, DPJP, Analis, dan Radiografer 17. Bukti pasien dan keluarga dapat mengerti edukasi yang kita berikan?



16|B u k u S a k u K a r y a w a n



Jawaban :Tanda tangan di kolom Verifikasi RM 19b



AKSES KEPELAYANAN & KONTINUITAS PELAYANAN (APK) 1.



Bagaimana prosedur skrining pasien di RS H.A. Zaky Djunaid? Jawaban :  Pasiendarisumberrujukan 1) Petugas pendaftaran menerima telepon akan adanya rujukan,



kemudian



menanyakan:asalrujukandanpenyakitpasien. 2) PetugaspendaftaranmenyambungkanteleponkeUGD. 3) PetugasUGD



yangmenerima



teleponrujukan,menanyakan mengenai, asal rujukan, identitas pasien,



diagnosa,kondisi pasien sedetail



mungkin,alasan



dirujuk,kebutuhan



unityang



dituju,pemakaianalat medik dan tindakan atau terapi yang sudahdiberikan. 4) Petugas



UGD



berkoordinasi



dengan petugas



pendaftaran / ruang yang dituju untuk mencarikan ada



tidaknya



ruangan/



fasilitas



yang



sesuaidengankebutuhan pasienyangakandirujuk. 5) Apabila ruangan/ fasilitasyang dibutuhkan tersedia



maka



tidak



disampaikankeperujukuntukdibawa



kerumah sakit lain. 6) Apabila ruangan/ fasilitasyangdibutuhkan



17|B u k u S a k u K a r y a w a n



tersedia



maka pasiendidaftarkan /diindenkandiunityangdituju.



 PasienyangdatangdiRumahSakitH.A Zaky Djunaid 1) SkriningdiRawatJalan Skrining di pendaftaran dan rawat jalan yaitu dengan melakukan EvaluasiVisualatau Pengamatan,: a.



Pasien yangsecara pengamatan visual dalam keadaan



gawat



pertolongan



dan



memerlukan



segera,



langsung



diantarolehpetugas keUGD b.



Pasien yang secara pengamatanvisualtidak memerlukan pertolongan segera



akan di



arahkan ke poliklinikrawat jalanyangdituju. c.



Pemeriksaan penunjang sepertilaboraturium, diagnostic imaging dapat dilakukan pasien



setelah dilakukan



pemeriksaanfisikolehdoktersesuaikebutuhan pasien. d.



Jika



RumahSakit



belum



mempunyai



pelayanan spesialistiktertentu,



maka pasien



akan diberialternatif untukdirujuk. 2) SkriningdiUGD a.



Pasienakan diterimadiUGDkemudian dilakukan skrining melalui kriteria Visualatau



triase, evaluasi Pengamatan,



pemeriksaanfisik,pemeriksaanpenunjangsesua



18|B u k u S a k u K a r y a w a n



i dengan keadaanklinispasien. b.



Hasil asesmen dari skrining pasien, disimpulkan apakah



pasien



bisa



dilayani



sesuai



kebutuhannyadiRumah Sakit H.A Zaky Djunaid atau tidak. c.



Jikapelayananyangdibutuhkan tidaktersediadiRS diinformasikan



H.A



pasien



Zaky



Djunaid,maka



kepadapasien dan keluarga,



dandiberikanalternatifuntukdirujukkeRSlain. d.



Untukpasien yang bisa dilayani, akan dilakukan tindakan selanjutnyasesuaikebutuhan pasien.



e.



Untukpasiendengankebutuhan preventif,dankuratif akandiarahkan/dilayanidipoliklinikumumatau spesialis



sesuaikebutuhan



pelayanankesehatanpasiendansesuai denganpelayanankesehatanyangada dirumahsakit H.A Zaky Djunaid,jikakebutuhan pelayanankesehatanpasientidak sesuaidenganpelayanankesehatanyangada dirumah



sakitH.A



Zaky



Djunaid,makapasienakandiberialternatifuntuk dirujuk kerumahsakityanglebihmampu. f.



Untukpasiendengankebutuhan pelayananrehabilitasi



19|B u k u S a k u K a r y a w a n



akandilayanidipoliklinikrehabilitasidenganmem bawa suratpengantardaridokter. g.



Untukpasiendengankebutuhan pelayananpaliatif,pasien



akanditangani



sesuaikondisipasiendandiberialternatif untukdirujukkerumahsakityanglebihmampu. h.



PetugasUGDmendokumentasikanhasilskriningpa daRM2a,2bAsesmenAwalMedisUGD), danRM4a1,



4b1(AsesmenAwal



Keperawatan



UGD) 2.



Bagaimana prosedur pemberian informasi admisi pasien di RS H.A. Zaky Djunaid? Jawaban : o Pasien/keluarga /walimembutuhkaninformasipelayanan. o Petugas pendaftaran menjelaskan informasi tentang pelayananyang dianjurkandenganramah dansopan. o Petugas pendaftaran menjelaskan informasi tentang hasil pelayanan yang diharapkan. o Petugaspendaftaran menjelaskan tentang perincianbiaya. o Pastikan pasien sudah mengerti dan paham tentang informasi yangdijelaskan. o Berikankesempatanpasien/wali/keluarga untukb ertanya. o Bila pasien keberatan, tawarkan alternatif lain yangtersedia dirumahsakit.



3.



Bagaimana prosedur Triase ? Jawaban : a. Instalasi Gawat Darurat 1) Pasien yang datang, langsung dibawa oleh petugas ke ruang triase.



20|B u k u S a k u K a r y a w a n



2) Dokter/perawat melakukan seleksi pasien secara cepat dan tepat, kemudian pasien diberi label warna yang sesuai dengan kegawat daruratannya. 3) Dalam keadaan tertentu langsung dilakukan resusitasi di tempat resusitasi. 4) Pasien ditempatkan diruangan sesuai dengan kasusnya untuk mendapatkan tindakanpemeriksaan dan pengobatan selanjutnya: a) Luka-luka diruang tindakan bedah. b) Tindakan resusitasi diruang resusitasi. c) Non bedah diruang tindakan non bedah. 5) Pada ruang triase juga dilakukan klasifikasi pasien : a) Pasien dengan label merah b) Pasien dengan label merah berati membutuhkan pertolongan darurat dan cepat. c) Pasien dengan label kuning Pasien dengan label kuning berarti membutuhkan pelayanan yang dapat ditunda. d) Pasien dengan label hijau Pasien dengan label hijau berarti pasien yang tidak dalam kondisi gawat darurat dan dapat ditunda. e) Pasien dengan label hitam Pasien dengan label hitam berarti pasien sudah tidak dapat ditolong dan usia hidup sangat tipis. b. Poli Rawat Jalan Pasien yang datang berkunjung ke rawat jalan diidentifikasi adakah kegawat daruratan. Bila didapatkan tanda-tanda kegawat daruratan maka pasien ditransfer ke IGD 4.



Bagaimana RS H.A. Zaky Djunaid mengidentifikasi hambatan di populasi dalam memberikan pelayanan ? Jawaban :



5.



Bagaimana prosedur transfer intra dan antar Rumah sakit?



21|B u k u S a k u K a r y a w a n



6. 7.



8.



Jawaban : Siapa saja petugas yang boleh mentransfer pasien? Jawaban : Bagaimana prosedur perencanaan pemulangan pasien di RS H.A. Zaky Djunaid? Jawaban : Bagaimana prosedur penundaan pelayanan di RS H.A. Zaky



Djunaid? Jawaban :



22|B u k u S a k u K a r y a w a n



PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) 1.



Kepanjangan dari PPI ? Jawaban :Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi



2.



Sebutkan 6 langkah – langkah cuci tangan ? Jawaban : 6 Langkah-langkah cuci tangan  Mengusapkan Kedua Telapak Tangan  Menggosok punggung tangan secara bergantian  Membersihkan sela-sela jari  Gerakan tangan mengunci atau kedua tangan saling mengait  Putar ibu jari secara bergantian  Memutar ujung jari ketelapak tangan secara bergantian



3.



Berapakah waktu cuci tangan dengan menggunakan hand wash ? Jawaban :Waktu cuci tangan pakai hand wash 40 – 60 detik



4.



Berapakah waktu cuci tangan dengan menggunakan hand scrub ? Jawaban :Waktu cuci tangan pakai hand scrub 20 – 30 detik



5.



Sebutkan five moment ? Jawaban : Five moment 1) Sebelum kontak dengan pasien 2) Sebelum melakukan tindakan aseptic 3) Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien 4) Setelah kontak dengan pasien 5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien



23|B u k u S a k u K a r y a w a n



24|B u k u S a k u K a r y a w a n



6.



Sebutkan macam-macam dan fungsi dari limbah di rumah sakit ? Jawaban : 1) Limbah padat  Sampah medis/infeksius plasti kuning  Sampah non medis/non infeksius plastic hitam  Savety box untuk benda tajam atau jarum 2) Limbah Cair (drigen)



7.



Jelaskan cara penggunaan spilkit ? Jawaban : Langkah- langkah Penggunaan Spillkit          



Ambil box spillkit Pasang warning sign di sekitar lokasi ceceran , agar tidak terjadi kontak dengan pasien Pakai APD dengan urutan Apron, Masker, gogles,dan sarung tangan disposable. Berikan cairan klorin atau bayclin pada ceceran atau tumpahan darah Kemudian tutup dengan menggunakan tisu atau Koran, diamkan selama 2-3 menit Kemudian angkat dan bersihkan dengan tisu atau Koran lalu masukan kedalam plastik kuning Bersihkan lantai dengan air Lepas semua APD mulai dari sarung tangan, goggles, apron, masker. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir Lengkapi kembali isi box spillkit



8.



Siapakah Ketua Komite PPIdi RS H.A Zaky Djunaid ? Jawaban : Ketua Komite PPI RS H.A Zaky Djunaidadalah dr Tri Wahyu S, Sp.PD



9.



Siapakah IPCN di Rumah Sakit H.A Zaky Djunaid ? Jawaban : IPCN RS H.A Zaky Djunaidadalah Mayta Ratnasari, S.Kep,Ns



25|B u k u S a k u K a r y a w a n



10. Jelaskan cara etika batuk yang benar ? Jawaban : Cara etika batuk  Menggunakan bahu tangan  Menggunakan tisu  Memakai masker 11. Jelaskan prinsip penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ? Jawaban : Prinsip penggunaan APD  Gunakan sesuai indikasi  Segera lepas setelah selesai tindakan 12. Sebutkan macam-macam Alat Pelindung Diri (APD) ? Jawaban : Macam - Macam APD  Masker  Sarung tangan  Apron  Kaca mata googles  Penutup kepala  Sepatu booth



26|B u k u S a k u K a r y a w a n



MANJEMEN PENGGUNAAN OBAT (MPO) 1.



Sebutkan 8Benar 1Waspada! Jawaban : 8 Benar dan 1 Waspada Obat : 1) Benar diagnosis 2) Benar dosis 3) Benar pasien 4) Benar obat 5) Benar frekuensi 6) Benar rute 7) Benar informasi 8) Benar dokumentasi dan 9) Waspada efek samping



2.



Apa saja yang diidentifikasi sebelum pemberian obat? Jawaban : Identifikasi sebelum Pemberian Obat :  Tanya nama lengkap pasien  Tanya tanggal lahir pasien  Lihat etiket pasien  Cocokkan dengan resep dokter  Jika obat high alert double check  Bila terjadi kesalahan pemberian obat segera laporkan ke KKPRS internal



3.



Sebutkan obat-obat yang termasuk kategori obat high alert! Jawaban :



27|B u k u S a k u K a r y a w a n



Daftar OBat High Alert di RS H.A. Zaky Djunaid NO 1.



2.



3. 4.



KELAS TERAPI Obat Anestesi



Vasokonstr iksi Anti aritmia Anti trombosit



NAMA GENERIK



NAMA DAGANG



Bupivacain HCL Ketamin Propofol Isofluran Midazolam Lidocain HCL Epinephrin Epinephrin



Bunascan KTM-100 Recofol Terrel Sedacum



Norepinephrin



6.



7.



Dextrose hypertonic, 40% Anti diabetes



Insulin



Epinephrine Norepinephrine Vascon injeksi



Lidocain



Lidocaine HCL



Cilostazol



Pletaal Cilostazol 100mg Clopidogrel 75mg



Clopidogrel



5.



Pehacain



Fondaparinux sodium



Arixtra



Dextrose



D40%



Glimepirid Acarbose Acarbose Metformin Insulin glargine



Glimepirid Acarbose Glucobay Metformin Lantus Humalog kwikpen Humalog Mix 25 cartridge



Insulin lispro Insulin lispro protamine + insulin



28|B u k u S a k u K a r y a w a n



lispro, Insulin detemir Insulin aspartat 8.



Obat jantung



Digoxin Dopamin hydrochloride Dobutamin



Levemir flexpen Novorapid flexpen Digoxin Dopamin giulini Dobutamin HCl Amiodaron



Amiodaron nicardipin Nicardipin 9. 10.



11. 12. 13. 14



15



Obat sedative Obat relaksasi otot Hormon Anti kolinergik Elektrolit pekat Narkotika Injeksi oral



Psikotropik



Chloralhydrat



Chloralhydrat



Atracurium besylate



Tracrium



Oxytocin



Santocyn



Atropin sulfat



Atropine



Natrium bicarbonate Magnesium sulfat Codein HCl Codipront cum expectorant Fentanyl MST Continus Pethidine HCl Alprazolam Diazepam



Meylon MgSO4 Codein Codipront cum expectorant Fentanyl injeksi MST Continus Pethidine HCl Alprazolam Valisanbe Stesolid Stesolid Analsik



Methampyron, diazepam Clobazam



Proclozam Clobazam



29|B u k u S a k u K a r y a w a n



16



Obat-obat tertentu



Lorazepam Methylphenidate HCl Phenobarbital Haloperidol



Merlopam Prohiper



Trihexypenidil Risperidone tab Chlorpromazine



Hexymer Risperidone tab Chlorpromazine Cepezet Stelosi Amitriptilin Depakote ER



Trifluoroperazine Amitriptilin Divalproex sodium 17



Sibital Haloperidol



Obat LASA (Look Alike Sound Alike)



Daftar Obat LASA di RS H.A. Zaky Djunaid No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14



BEDA KEKUATAN NAMA OBAT NAMA OBAT Amlodipin 5mg Amlodipin 10mg Candesartan 8mg Candesartan 16mg Herbeser CD 100mg Herbeser CD 200mg Irbesartan 150mg Irbesartan 300mg Captopril 12,5mg Captopril 25mg Spironolacton 25mg Spironolacton 100mg Osfit Osfit DHA Meloxicam 7,5mg Meloxicam 15mg Simvastatin 10mg Simvastatin 20mg Flunarizin 5mg Flunarizin 10mg Govotil 1,5mg Govotil 5mg Piracetam 800mg Piracetam 1200mg Piracetam 1gr injeksi Piracetam 3gr injeksi Clorilex 25mg Clorilex 100mg



30|B u k u S a k u K a r y a w a n



15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15



Mertigo Acyclovir 200mg



Mertigo SR Acyclovir 400mg



Allupurinol 100mg Rifampisin 300mg



Allupurinol 300mg Rifampisin 450mg,600mg Onzapin 5mg Onzapin 10mg Sizoril 25mg Sizoril 100mg Cefixim 100mg Cefixim 200mg Ancefa syrup Ancefa forte syrup Asthin force Asthin force 6 Lasal syrup Lasal exp syrup Salbutamol 2mg Salbutamol 4mg Dulcolax 5mg supp Dulcolax 10mg supp Efotax 1g Efotax 500mg Glimepirid 1mg,2mg Glimepirid 3mg,4mg INH 100mg INH 300mg Kalxetin 10mg Kalxetin 20mg RUPA MIRIP NAMA OBAT NAMA OBAT Myotonic Injeksi Norages injeksi,vit k inj Flixotide nebul Ventolin nebul Cefotaxim inj Ceftriaxon inj Parasetamol infus Infuse generic yang lain Aqua 25ml p.i Meylon,D40%,KCl Rhinos syrup Rhinofed syrup Aminophyllin inj Calcii gluconas inj Lapibal inj Mecobalamin inj Tramadol inj Epinephrine inj Scopamin inj Diphenhydramin inj Furosemid inj Uresik inj Cendo lyteers Cendo catarlent Cendo tropin Cendo efrisel Cendo timol Cendo carpin Cendo mydriatil Cendo lentikular



31|B u k u S a k u K a r y a w a n



Cendo p.pred 16 17 18 NO 1 2 3 4 5



4.



Cendo siloxan



Cendo eyefresh cendo vitrolenta



Cendo noncort cendo pantocain BUNYI MIRIP NAMA OBAT NAMA OBAT Asam mefenamat Asam traneksamat Aminofusin hepar infus Comafusin hepar infus Metilpred 4mg,8mg Metil ergometrin Ephedrin inj Epinephrine inj Omeprazol inf Pantoprazol infus



Bagaimana prosedur pengelolaan obat emergency di RS H.A Zaky Djunaid? Jawaban : a. Pengisian awal obat emergency 1) Setiap unit pelayanan memberikan usulan permintaan obat emergency ke Instalasi Farmasi 2) Apoteker mengkaji usulan obat emergency dari setiap unit pelayanan mengenai jenis dan jumlahnya. 3) Instalasi Farmasi membuat daftar obat emergency sesuai yang telah disetujui oleh apoteker untuk ditempel pada lemari emergency. 4) Petugas Instalasi Farmasi menyiapkan paket Emergency dalam troli emergency di lengkapi dengan daftar perbekalan farmasi emergency yang memuat kolomkolom yang terdiri dari : Nomor urut, nama perbekalan farmasi, jumlah, tanggal kadaluwarsa, dan Keterangan. 5) Dilakukan receking perbekalan farmasi emergency dengan Kepala Keperawatan sesuai dengan formulir kelengkapan daftar perbekalan farmasi emergency serta tanda tangan serah terima troli emergency. 6) Troli emergency disegel dengan kunci disposable. 7) Petugas farmasi gudang mencatat Perbekalan farmasi Emergency dan ruang perawatan yang meminta pada buku administrasi troli emergency.



32|B u k u S a k u K a r y a w a n



b.



c.



d.



8) Arsip data serah terima troli emergency. Penggunaan obat emergensi 1) Perawat membuka troli emergency apabila ada pasien dengan kondisi emergency. 2) Perawat mengambil dan mencatat obat emergency yang dibutuhkan. 3) Perawat meminta resep kepada dokter untuk mengganti obat emergency yang dipakai tidak lebih dari 1 x 24 jam. 4) Perawat membawa resep ke Instalasi Farmasi untuk mendapatkan penggantian obat emergency. 5) Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai resep Substitusi Obat 1) Petugas farmasi mencari informasi tentang isi/kandungan obat yang tidak ada tersebut di dalam buku ISO/MIMS. 2) Petugas farmasi menyampaikan kepada dokter mengenai obat yang tidak ada dan menawarkan untuk mengganti obat tersebut dengan obat lain yang isinya sama dan masuk formularium RS. 3) Apabila dokter setuju maka segera dilakukan substitusi obat. 4) Petugas farmasi mencantumkan nama obat substituent dibawah nama obat yang diganti dalam resep tersebut disertai tulisan acc dokter….jam….dan nama petugas. 5) Apabila dokter tidak menyetujui adanya substitusi obat,maka pihak farmasi wajib mencarikan obat tersebut di luar Rumah Sakit dengan catatan obat tersebut masuk dalam formularium rumah sakit atau memang tidak ada gantinya (isinya tidak ada yang sama) dan pasien harus segera mendapatkan obat tersebut. Pengadaan obat diluar RS 1) Petugas farmasi memberitahukan kepada perawat di ruangan mengenai adanya obat yang tertunda pemberiannya dikarenakan ketidaktersediaan di farmasi. 2) Petugas Farmasi segera mencarikan obat tersebut ke pihak luar farmasi (rumah sakit lain atau tempat lain yang ada).



33|B u k u S a k u K a r y a w a n



5.



Bagaimana prosedur penanganan ketidaktersediaan obat di RS? Jawaban : Jika sudah mendapatkan kepastian adanya obat tersebut maka petugas farmasi meminta persetujuan kepada penanggung jawab keuangan untuk membeli obat di luar Rumah Sakit karena ketidaktersediaan di Farmasi. Setelah mendapat persetujuan dari penanggung jawab keuangan dan atau Direktur RS maka obat segera dicarikan ke pihak luar rumah sakit



6.



Bagaimana prosedur penggantian obat kosong di luar formularium? Jawaban :  Penggunaan obat / penulisan resep di RS H.A Djunaid harus sesuai dengan daftar obat formularium  Pelayanan obat Instalasi Farmasi RS H.A Djunaid Pekalongan harus sesuai dengan resep dokter  Bila persediaan obat kosong / habis, Apoteker Instalasi Farmasi dapat mengganti obat sejenis dalam formularium setelah konsultasi ke dokter penulis resep.



7.



Bagaimana prosedur Penyediaan perbekalan farmasi saat farmasi tutup? Jawaban : 1) Pelayanan Instalasi Farmasi dilakukan 24 jam sehari (tidak pernah tutup) sedangkan Farmasi Gudang 2 shift atau pada saat dilakukannya stok opname farmasi. 2) Pada saat farmasi gudang tutup :  Kunci farmasi gudang disimpan/diletakkan di Instalasi Farmasi.  Apabila terjadi ketidaktersediaan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi maka petugas farmasi boleh mengambil perbekalan farmasi yang dibutuhkan dalam jumlah yang diperlukan saja dari farmasi gudang.  Petugas farmasi melakukan proses order mutasi barang dengan benar secara komputerisasi.  Petugas farmasi mengambil perbekalan farmasi dari



34|B u k u S a k u K a r y a w a n



farmasi gudang berdasarkan jumlah yang telah disorder mutasi sebelumnya  Petugas farmasi mencatat perbekalan farmasi yang telah diambil ke dalam kartu stok serta membuat memo yang berisi nomer order mutasi serta catatancatatan lain yang diperlukan agar dapat di cek oleh petugas farmasi gudang.  Setelah petugas farmasi gudang datang, petugas tersebut akan membaca memo serta melakukan proses mutasi barang atas perbekalan farmasi yang telah di ambil sebelumnya. 3) Pada saat dilakukannya stok opname farmasi :  Petugas farmasi wajib memberitahu ke semua unit pelayanan mengenai jadwal stok opname yang akan dilakukan.  Pemenuhan kebutuhan perbekalan farmasi ke semua unit pelayanan (inap) dilayani pada sore/malam hari sebelum stok opname dilakukan.  Pelayanan perbekalan farmasi rawat jalandan UGD dilakukan sepertibiasa (tidak terganggu)  Pelayanan perbekalan farmasi untuk pasien baru rawat inap dan pasien darurat, dilakukan dengan cara meminjam stok farmasi inap (resep dilayani namun belum di entry secara komputer) 8.



Bagaimana prosedur penataan dan penyimpanan obat narkotika dan psikotropika? Jawaban : 1) Menerima sediaan narkotika dan psikotropika. 2) Menuliskan kolom mutasi masuk di kartu stok sesuai jumlah, jenis, dan nomor faktur sediaan narkotika dan psikotropika. 3) Menata dan menyimpan sediaan narkotika dan psikotropika pada lemari double pintu dan kunci. 4) Menutup dan mengunci kedua pintu lemari. 5) Bila terjadi permintaan resep, menuliskan mutasi keluar pada kolom ”keluar” di kartu stok sesuai jumlah dan jenis sediaan narkotika dan psikotropika.



35|B u k u S a k u K a r y a w a n



6)



9.



Setiap transaksi permintaan harus menutup dan mengunci kedua pintu lemari.



Bagaimana prosedur rekonsiliasi obat? Jawaban : 1) Perawat UGD atau perawat ruangan menanyakan obat yang dibawa dari rumah 2) Petugas melakukan pencatatan dengan mengisi Formulir (terlampir), terkait hal-hal sebagai berikut :  Obat yang menimbulkan alergi  Derajat alergi obat  Reaksi alergi  Nama obat yang dibawa dari rumah  Dosis  Lama pemakaian  Alasan pemakaian  Pemakaian obat di rawat inap 3) Petugas menandatangani formulir 4) Petugas menyimpan formulir ke dalam status pasien. 5) Apabila obat disetujui oleh DPJP maka obat dibawa ke ruang rawat inap sesuai dengan ODDD. 6) Apabila obat tidak dilanjutkan terapi oleh DPJP maka obat disimpan di unit pelayanan farmasi dengan menyertakan form rekonsiliasi obat.Dan obat diberikan kepada pasien saat pasien diperbolehkan pulang



36|B u k u S a k u K a r y a w a n



10. Bagaimana Pendistribusian Bahan Beracun Berbahaya (B3)? Jawaban : Distribusi Bahan beracun berbahaya (B3) di RS H.A Zaky Djunaid adalah sebagai berikut:



NO



LOKASI DISTRIBUSI



NAMA BAHAN KIMIA



RUMUS MOLEKUL



NO. REG CHEMICAL ABSTRACT SERVICE



SIFAT



IRITASI



1



RADIOLOGI



PERAK NITRAT (AgNO3)



AgNO3



7761-88-8



2



PPM



PERAK NITRAT (AgNO3)



AgNO3



7761-88-8



IRITASI



HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2)



H2O2



7722-84-1



IRITASI , BAU



FORMALIN TABLET (CH2O)



CH2O



50-00-0



IRITASI , BAU



FORMALIN CAIR (CH2O)



CH2O



50-00-0



IRITASI , BAU



NATRIUM HYPOCHLORITE (NaOCl)



NaOCl



7681-52-9



IRITASI



Cl2



7782-50-5



IRITASI



CHLORINE (Cl2) ALIL ALKOHOL (C3H6O)



C3H6O



107-18-6



MUDAH TERBAKAR



H2O2



7722-84-1



IRITASI , BAU



3



POLI THT



HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2)



4



POLI GIGI



NATRIUM HYPOCHLORITE (NaOCl)



NaOCl



7681-52-9



IRITASI



5



FORMALIN CAIR (CH2O)



CH2O



50-00-0



IRITASI , BAU



6



NATRIUM HYPOCHLORITE (NaOCl)



NaOCl



7681-52-9



IRITASI



CH2O



50-00-0



IRITASI , BAU



HCl



7647-01-0



IRITASI , BAU



CH3COOH



64-19-7



IRITASI , BAU



NaOH



1310-73-2



IRITASI , BAU



Cl2



7782-50-5



IRITASI



107-18-6



MUDAH TERBAKAR



7



LAUNDRY LABORATORIUM



FORMALIN CAIR (CH2O) ASAM KLORIDA (HCl) ASAM ASETAT (CH3COOH) NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH)



8



IRNA



CHLORINE (Cl2) ALIL ALKOHOL (C3H6O)



C3H6O



37|B u k u S a k u K a r y a w a n



9



IRJA



10



ALIL ALKOHOL (C3H6O)



C3H6O



107-18-6



MUDAH TERBAKAR



CHLORODIFLUOROMETHANE (R22)CHF2Cl



CHF2Cl



-



MUDAH MELEDAK



C2H2



7486-2



MUDAH MELEDAK



ASETYLEN (C2H2)



11. Bagaimana penyimpanan B3 dan bagaimana penanganan bilaterjadi kecelakaan akibat B3? Jawaban : a. Penyimpanan Bahan Beracun Berbahaya (B3) 1) Pilah Bahan Beracun Berbahaya sesuai dengan potensi bahayanya (mudah terbakar, mudah meledak, dan lain – lain) 2) Berikan penandaan (pelabelan) sesuai dengan potensi bahayanya. 3) Penyimpanan B3 harus disertai dengan Material Safety Data Sheet (MSDS) atau Lembar Data Pengaman (LDP) yang memuat identitas bahan, bahaya yang ditimbulkan, cara penanggulangan bila terjadi tumpahan / kebocoran serta cara penanggulangan kedaruratan. b. Label bahan berbahaya dan beracun (B3) antara lain:



c.



Penanganan bila terjadi kecelakaan(emergency) Langkah darurat yang harus dilakukan adalah: 1) Mengamankan (mengisolasi) tempat terjadinya kecelakaan 2) Menanggulangi kecelakaan sesuai dengan prosedur standar penanggulangan kecelakaan



38|B u k u S a k u K a r y a w a n



3) Melaporkan kecelakaan atau keadaan darurat tersebut kepada aparat kota/kabupaten setempat 4) Memberikan informasi, bantuan dan melakukan evakuasi masyarakat sekitar lokasi kejadian 12. Bagaimana prosedur penanganan resep tidak terbaca? Jawaban : 1) Petugas Farmasi menganalisa resep yang tidak terbaca tersebut lalu mencari ke dalam buku ISO/MIMS mengenai perkiraan obat yang dimaksud. 2) Petugas Farmasi mengkonfirmasi/menanyakan kepada dokter penanggung jawab pasien mengenai resep yang tak terbaca/tidakjelas tadi.Setelah mendapatkan konfirmasi, petugas farmasi mengulang iapa yang disampaikan dokter lalu mencantumkan nama perbekalan farmasi yang benar di bawah nama perbekalan farmasi yang tidak jelas dalam resep tersebut, disertai tulisan acc dokter….jam…dan nama 13. Bagaimana prosedur penulisan resep? Jawaban : 1) Penulisan resep harus memenuhi beberapa syarat yaitu:  Nama, alamat, no telepon dokter dan SIP/SIK dokter  Kota dan tanggal penulisan resep (inscriptio)  Tanda tangan R/ (invocatio)  Nama obat dan jumlah obat yang akan diberikan (praescriptio)  Cara pembuatan obat/bentuk obat yang akan dibuat ( ordinatio)  Aturan pakai obat (signature)  Paraf dan tanda tangan dokter (subcriptio)  Nama pasien, umur serta alamatnya.  Nomor rekam medis  Berat badan untuk pasien anak. 2) Tulisan dalam resep harus jelas dan mudah dibaca 3) Apabila obat racikan dituliskan nama setiap jenis /bahan obat dan jumlah bahan obat (untuk bahan padat milligram



39|B u k u S a k u K a r y a w a n



(mg), microgram (mcg), gram (g)), untuk cairan (tetes, mililiter, liter). 4) Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute pemberian, jumlah pemberian). 5) Untuk aturan pakai yang menggunakan prnatau “pro re nata” harus dituliskan dosis maksimal



14. Bagaimana prosedur Pelayanan perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan BPJS ? Jawaban : Pelayanan perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan BPJS 1) Resep pasien BPJS rawat jalan diserahkan ke Unit Farmasi melalui bagian penerimaan resep. 2) Petugas farmasi melakukan skrining resep 3) Petugas farmasi memasukkan data ke komputer melihat kesesuaian jaminan pembayaran pasien dikomputer dengan yang tertera diresep. 4) Petugas farmasi melakukan konfirmasi ke bagian kasir rawat jalan melalui SIM RS. 5) Petugas unitfarmasi melayani resep, dengan cara menaruh resep tersebut ke bagian pengerjaan resep. Oleh Asisten apoteker, resep tersebut dicek kesesuaiannya antara nama pasien, nama obat, jumlah obat yang berada pada resep sesuai dengan daftar fornas dengan struk yang terlampir pada resep. Setelah sesuai kemudian obat diambilkan, ditempeli etiket dan diracik (kalau obat racikan). 6) Setelah penyiapan obat selesai, obat diletakkan di meja dan penyerahan obat untuk di cek oleh apoteker/ petugas farmasi selain yang menyiapkan obat 7) Setelah dicek, obat diserahkan kepada pasien/keluarga pasien dengan memanggil nama pasien dan mengkonfirmasikan nama pasien, serta tanggal lahir pasien. Pasien menunjukkan KTP dan kartu jkn kesehatan. Jika informasi kurang memadai sebaiknya ditanyakan pula alamat pasien serta nama dokter yang memeriksa.



40|B u k u S a k u K a r y a w a n



8) Obat diserahkan kepada pasien/keluarga pasien dan memberikan informasi tentang obat . 9) Apabila ada keraguan dengan obat-obatan, petugas Unit Farmasi harus membuka ISO atau MIMS atau menghubungi dokter yang memeriksa. 15. Bagaiamana proses kredensial tenaga kesehatan profesional lain? Jawaban : 1) Direktur menugaskan Komite Kredensial Tenaga kesehatan Profesional lainnyauntuk melakukan kredensial tenaga Tenaga kesehatan profesional lainnya. 2) Komite Kredensial Tenaga kesehatan profesional lainnya mengundang tenaga yang bersangkutan untuk dilakukan proses kredensialing. 3) Proses Kredensialing dilakukan dengan metode wawancara dan tanya jawab. 4) Pertama tim Kredensial akan memeriksa keabsahan dokumen dari tenaga yang dikredensial. 5) Tenaga penunjang yang dikredensial kemudian menunjukkan daftar kompetensi/keahlian/kewenangan yang akan diajukan. 6) Tim kredensial memberikan atau tidak memberikan persetujuan terhadap daftar yang diajukan. 7) Tim kredensial membuat rekomendasi kepada direktur berdasarkan hasil kredensialing. 8) Direktur menugaskan Komite Kredensial Tenaga kesehatan Profesional lainnyauntuk melakukan kredensial tenaga Tenaga kesehatan profesional lainnya. 9) Komite Kredensial Tenaga kesehatan profesional lainnya mengundang tenaga yang bersangkutan untuk dilakukan proses kredensialing. 10) Proses Kredensialing dilakukan dengan metode wawancara dan tanya jawab. 11) Pertama tim Kredensial akan memeriksa keabsahan dokumen dari tenaga yang dikredensial. 12) Tenaga penunjang yang dikredensial kemudian menunjukkan daftar kompetensi/keahlian/kewenangan yang akan diajukan.



41|B u k u S a k u K a r y a w a n



13) Tim kredensial memberikan atau tidak memberikan persetujuan terhadap daftar yang diajukan. 14) Tim kredensial membuat rekomendasi kepada direktur berdasarkan hasil kredensialing. 16. Bagaimana prosedur monitoring penggunaan obat? Jawaban : 1) Apoteker melakukan monitoring terhadap penggunaan obat pada pasien rawat inap 2) Apoteker melakukan evaluasi resep yang diberikan oleh dokter mengenai rasionalitas obat tersebut. 3) Apoteker melakukan monitoring penggunaan obat pasien melalui catatan penggunaan obat pasien terhadap efek yang tidak diharapkan,serta terhadap perubahan perilaku pasien setelah mengkonsumsi obat seperti ketidakstabilan tubuh. 4) Apabila terjadi efek samping maka apoteker segera konsultasi ke dokter DPJP supaya dilakukan tindakan terapi segera. 5) Petugas farmasi bekerja sama dengan perawat melakukan monitoring parameter tanda-tanda klinis pasien setelah mengkonsumsi obat. 6) Apabila ada tanda-tanda klinis yang tidak dikehendaki setelah penggunaan obat segera konsultasi ke dokter DPJP. 7) Membuat laporan tentang kejadian tersebut ke komite keselamatan pasien. 8) Apoteker melakukan monitoring terhadap penggunaan obat pada pasien rawat inap 9) Apoteker melakukan evaluasi resep yang diberikan oleh dokter mengenai rasionalitas obat tersebut. 10) Apoteker melakukan monitoring penggunaan obat pasien melalui catatan penggunaan obat pasien terhadap efek yang tidak diharapkan,serta terhadap perubahan perilaku pasien setelah mengkonsumsi obat seperti ketidakstabilan tubuh.



42|B u k u S a k u K a r y a w a n



11) Apabila terjadi efek samping maka apoteker segera konsultasi ke dokter DPJP supaya dilakukan tindakan terapi segera. 12) Petugas farmasi bekerja sama dengan perawat melakukan monitoring parameter tanda-tanda klinis pasien setelah mengkonsumsi obat. 13) Apabila ada tanda-tanda klinis yang tidak dikehendaki setelah penggunaan obat segera konsultasi ke dokter DPJP. 14) Membuat laporan tentang kejadian tersebut ke komite keselamatan pasien. 17. Sebutkan salah satu indikator mutu unit farmasi! Jawaban :



43|B u k u S a k u K a r y a w a n