Buku Saku Model Pembelajaran Revisi PDF [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

YAN CHEN



Kata Pengantar Daftar



Saputro,



Pustaka



Suprihadi dkk. 2005. Strategi Pembelajaran. Malang: UM Press.



Syifa S. Mukrimaa. 2014. 53 Metode Belajar dan Pembelajaran. Bumi Siliwangi: e-book Tabrani Rusyan. 2001. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya https://www.kajianpustaka.com https://rizki-nisa.blogspot.com http://phyexplor.blogspot.com https://anekamodelpembelajaran.blogspot.com



Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya, saya dapat menyelesaikan buku saku “Model-Model Pembelajaran” ini dengan penuh suka cita dan kebaikan di dalamnya. Buku Saku ini disusun sebagai tindak lanjut hasil kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) tahun ajaran 2017/2018 SMK Kristen Immanuel 2 dalam rangka meningkatkan kemampuan Bapak/Ibu Guru menentukan dan menerapkan model-model pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajaran di kelas. Buku Saku “Model-Model Pembelajaran” ini merupakan rangkuman model-model pembelajaran kooperatif yang diharapkan dapat memberikan wawasan kepada para pendidik atau calon pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang menitik-beratkan pada model-model yang digunakan. Banyaknyan model-model pembelajaran yang dikuasai pendidik diharapkan nantinya dapat menumbuhkan semangat belajar para peserta didik. Terima kasih disampaikan kepada pihak Sekolah dan Bapak/Ibu Guru SMK Kristen Immanuel 2 yang telah mendukung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan KKG sehingga saya mendapatkan masukan dan ide-ide baru dalam penyusunan Buku Saku ini. Saya menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini untuk itu kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi maanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Sungai Raya, September 2018 Yan Chen



34 | Yan Chen – Buku Saku



MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



i



TSTS … lanjutan Langkah – Langkah : 1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. Kelompok yang dibentukpun merupakan kelompok heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Hal ini dilakukan karena pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray bertujuan untuk saling membelajarkan (peer Tutoring) dan saling mendukung. 2. Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing. 3. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. 4. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertemu ke kelompok lain. 5. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain. 6. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. 7. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. 8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. 9. Pemberian penghargaan yang dilakukan oleh guru. 32 | Yan Chen – Buku Saku



CONCEPT SENTENCE



M



etode concept sentence adalah metode pembelajaran dengan cara memberikan kartu-kartu yang berisi kata kunci untuk dibuat kalimat-kalimat, yang selanjutnya disusun menjadi sebuah paragraf. Pada setiap kata kunci dibuat minimal empat kalimat. Ciri umum model concept sentence adalah penyajian dengan kata-kata kunci. Kata-kata kunci yang diberikan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut. Langkah-langkah : 1. Guru menyampaikan kompentensi yang ingin dicapai 2. Guru menyajikan materi secukupnya 3. Guru membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen 4. Menyajikan beberapa kata kunci sesuai materi yang disajikan 5. Tiap kelompok disuruh membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat 6. Hasil diskusi kelompok didiskusikan lagi secara pleno yang dipandu Guru 7. Kesimpulan



MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



1



SAVI …… lanjutan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelatihan adalah sebagai berikut: a. Memberikan lembar soal untuk diselesaikan dengan berdiskusi sesuai dengan kelompoknya masing-masing (visual dan intelektual). b. Meminta beberapa siswa mewakili kelompok untuk menampilkan hasil pekerjaanya dan meminta yang lain menanggapi hasil pekerjaan temannya dan memberi kesempatan untuk bertanya (somatis, auditori, visual, intelektual). c. Menilai hasil pekerjaan siswa dan meralat jawaban apabila terdapat kesalahan terhadap hasil pekerjaannya (auditori).  Tahap Penampilan (Performance) Tujuan dalam penampilan hasil adalah membantu pelajar menerapkan dan mengembangkan pengetahuan serta kererampilan baru mereka pada pekerjaan sehingga pembelajar tetap melekat dan prestasi terus meningkat. Langkah – Langkah : a. Memberi suatu evaluasi yang berupa lembar soal untuk mengetahui dan mengembangkan tingkat pemahaman serta keterampilan siswa setelah proses pembelajaran (somatis dan intelektual). b. Menegaskan kembali materi yang telah diajarkan kemudian menyimpulkan dan memberikan PR (auditori). 30 | Yan Chen – Buku Saku



COOPERATIVE SCRIPT



Cooperative Script merupakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan Dok : KKG SMK Imma 2 - Hosea mengikhtisarkan bagianbagian dari materi yang dipelajari. Suprijono (dalam Sinuraya, 2011:10).



Langkah-langkah : 1. Guru membagi siswa untuk berpasangan 2. Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan 3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar 4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar :  Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ideide pokok yang kurang lengkap  Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya 5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti diatas. 6. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru 7. Penutup MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



3



SAVI - Somatic, Auditory, Visual dan Intellectual



COURSE REVIEW HORAY (CRH)



SAVI merupakan singkatan dari



CRH adalah Suatu metode



Somatic, Auditory, Visual dan Intellectual. SAVI adalah model pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah Sumber : https://www.kajianpusta memanfaatkan semua alat indra ka.com yang dimiliki peserta didik. Terdapat empat unsur dalam pembelajaran SAVI yaitu Somatis (belajar dengan bergerak dan berbuat), Auditori (belajar dengan mendengar dan berbicara), Visual (belajar dengan mengamati dan menggambarkan) dan Intelektual (belajar memecahkan masalah).



pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk Dok : KKG SMK Imma 2 - Husen menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay. Dwitantra (2010)



Langkah-Langkah :







Tahap Persiapan (Preparation) Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk belajar. Tujuan tahap persiapan adalah menimbulkan minat para pembelajar, memberi mereka peranan positif mengenai pengalaman belajar yang akan datang dan menempatkan mereka dalam situasi optimal untuk belajar. Hal-hal yang dilakukan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut: a. Melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran (auditori). b. Membagi kelas dalam beberapa kelompok (somatis). c. Membangkitkan minat, motivasi siswa dan rasa ingin tahu siswa (auditori).



28 | Yan Chen – Buku Saku



Langkah-langkah : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi 3. Memberikan kesempatan siswa tanya jawab 4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa 5. Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (ⱱ) dan salah diisi tanda silang (x) 6. Siswa yang sudah mendapat tanda (ⱱ) vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya 7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh 8. Penutup MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



5



EXPLICIT INSTRUCTION



Metode



Eksplisit Instruction adalah Pembelajaran langsung khusus dirancangkan untuk pengembangan belajar siswa Dok : KKG SMK Imma 2 tentang pengetahuan prosedur dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. Metode ini memfokuskan pada suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Sintaknya adalah ; sajian informasi kompetensi, mendemontrasikan pengetahuan dan ketrampilan procedural, membimbing pelatihanpenerapan, mengecek pemahaman dan balikan, penyimpulan dan evaluasi, refleksi. Langkah-Langkah : 1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik 2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan 3. Membimbing pelatihan 4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik 5. Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.



26 | Yan Chen – Buku Saku



PICTURE AND PICTURE



Model



picture and picture adalah suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis. Model pembelajaran ini Dok : KKG SMK Imma 2 mengandalkan gambar Masnah sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Langkah-Langkah : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Menyajikan materi sebagai pengantar 3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambargambar kegiatan berkaitan dengan materi 4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/mengurutkan gambargambar menjadi urutan yang logis 5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut 6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai 7. Kesimpulan/rangkuman MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



7



SCRAMBLE .... lanjutan Langkah-Langkah :



1. Guru menyiapkan sebuah wacana, kemudian keluarkan kalimat-kalimat yang terdapat dalam wacana tersebut ke dalam kartu-kartu kalimat 2. Guru membuat kartu soal beserta kartu jawaban yang di acak nomornya sesuai materi bahan ajar teks yang telah dibagikan sebelumnya dan membagikan kartu soal tersebut 3. Siswa dalam kelompok masing-masing mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok, sebelumnya jawaban telah di acak sedemikian rupa. 4. Siswa diharuskan dapat menyusun kata jawaban yang telah tersedia dalam waktu yang telah ditentukan. 5. Setelah selesai mengerjakan soal, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dan dilakukan pemeriksaan. CONTOH



24 | Yan Chen – Buku Saku



MAKE A MATCH



Make



A Match adalah teknik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. Dok : KKG SMK Imma 2 Pariama Langkah-Langkah : 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. 2. Setiap siswa mendapatkan sebuah kartu yang bertuliskan soal/jawaban. 3. Tiap siswa memikirkan jawaban/ soal dari kartu yang dipegang. 4. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya. 5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban) akan mendapatkan hukuman, yang telah disepakati bersama. 7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. 8. Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. 9. Kesimpulan. MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



9



WORD SQUARE



Model



Pembelajaran Word Square merupakan model pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab Dok : KKG SMK Imma 2 pertanyaan dengan kejelian – NIKO dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi Teka-Teki Silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf/angka penyamar atau pengecoh. Langkah-Langkah : 1. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai. 2. Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh. 3. Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal, horizontal maupun diagonal. 4. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.



CONTOH



22 | Yan Chen – Buku Saku



PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)



PBI



model pembelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar dan masalah otentik Dok : KKG SMK Imma 2 - pemecahan Tony (Arends et al., 2001). Langkah-Langkah : 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih. 2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.) 3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah. 4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya 5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan. MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



11



THINK PAIR AND SHARE (TPS)



Model



pembelajaran Think Pair Share merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif sederhana. Dengan model Dok : KKG SMK Imma 2 pembelajaran ini siswa dilatih – Soebekti bagaimana mengutarakan pendapat dan siswa juga belajar menghargai pendapat orang lain dengan tetap mengacu pada materi/tujuan pembelajaran. Think Pair Share dirancang untuk mempengaruhi interaksi siswa. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok-kelompok kecil. Langkah-Langkah : 1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai 2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru 3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing 4. Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya 5. Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa 6. Guru memberi kesimpulan 7. Penutup 20 | Yan Chen – Buku Saku



NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)



Model



pembelajaran NHT menekankan siswa untuk saling bekerja sama dalam kelompok sehingga masing-masing anggota kelompok paham dengan hasil Dok : KKG SMK Imma 2 kerja kelompoknya dan Mely bertanggung jawab terhadap hasil kerja tersebut, sehingga dengan sendirinya siswa merasa dirinya harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa akan emrasa termotivasi untuk belajar sehingga aktivitas belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Langkah-Langkah : 1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor 2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya 4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka 5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain 6. Kesimpulan MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



13



JIGSAW (MODEL TIM AHLI)



Model



Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang Sumber : https:// memperhatikan www.kajianpustaka.com dengan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Langkah-Langkah : 1. Siswa dikelompokkan ke dalam ± 4 anggota tim 2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda 3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan 4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka 5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh 6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi 7. Guru memberi evaluasi 8. Penutup 18 | Yan Chen – Buku Saku



SNOWBALL THROWING



Model



snowball throwing (melempar bola) merupakan jenis pembelajaaran kooperatif yang didesain seperti permainan melempar bola. Metode ini Dok : KKG SMK Imma 2 - bertujuan untuk memancing Erlija kreatifitas dalam membuat soal sekaligus menguji daya serap materi yang disampaikan oleh ketua kelompok.



Langkah-Langkah : 1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan 2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi 3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya 4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok 5. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit 6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian 7. Evaluasi dan Penutup MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



15



Daftar Isi Kata Pengantar ........................................................................... i Daftar isi ..................................................................................... ii Model - Model Pembelajaran  Concept Sentence ................................................................ 1  Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).. 2  Cooperative Script ............................................................... 3  Bertukar Pasangan ............................................................... 4  Course Review Horay (CRH) .............................................. 5  Examples non Examples ..................................................... 6  Picture and Picture .............................................................. 7  Inside-Outside Circle .......................................................... 8  Make A Match .................................................................... 9  Problem Based Learning (PBL) .......................................... 10  Problem Based Introduction (PBI) ...................................... 11  Discovery Learning ............................................................. 12  Numbered Heads Together .................................................. 13  Role Playing ........................................................................ 14  Snowball Throwing ............................................................. 15  Student Facilitator And Explaining ..................................... 16  Student Teams-Achievement Divisions (STAD) ................ 17  Jigsaw (Model Tim Ahli) .................................................... 18  Take And Give .................................................................... 19  Think Pair And Share .......................................................... 20  Time Token ....................................................... 21  Word Square ...................................................... 22  Scramble ............................................................ 23  Demonstration .................................................... 25  Explicit Instruction............................................. 26  Tebak Kata ........................................................ 27  SAVI .................................................................. 28  Two Stay Two Stray.................. 31  Talking Stick ............................ 33 Daftar Pustaka ................................. 34 ii | Yan Chen – Buku Saku



TALKING STICK



Model



Talking Stik adalah suatu model pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat, kelompok yang Dok : KKG SMK Imma 2 memegang tongkat terlebih Palentina dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya, selanjutnya kegiatan tersebut diulang terus-menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. Langkah – Langkah : 1. Guru mempersiapkan tongkat yang panjangnya sekitar 20 cm. 2. Guru menyampaikan materi yang hendak dipelajari, dan memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempelajari dan membaca materi. 3. Peserta didik melakukan diskusi untuk membahas permasalahan dari sebuah wacana yang diberikan. 4. Setelah siswa melakukan kegiatan diskusi dan mempelajari materi, guru mengintruksikan siswa untuk menutup buku. 5. Guru mengambil sebuah tongkat dan memberikannya kepada salah seorang peserta didik, setelah itu pendidik memberikan suatu pertanyaan dan bagi peserta didik yang sedang memegang tongkat tersebut mesti menjawab pertanyaan dari guru. demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat pertanyaan. 6. Guru membuat kesimpulan. 7. Kegiatan evaluasi/penilaian. MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



33



COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)



CIRC



adalah salah



satu model pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis, dimana peserta didik dibagi menjadi Dok : KKG SMK Imma 2 - Eddy beberapa kelompok kemampuan pemahaman dalam membaca, menulis, untuk meningkatkan memahami kosakata dan seni berbahasa. Langkah-langkah : 1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen 2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran 3. Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas 4. Mempresentasikan / membacakan hasil kelompok 5. Guru membuat kesimpulan bersama 6. Penutup 2 | Yan Chen – Buku Saku



TWO STAY TWO STRAY – Dua Tinggal Dua Tamu (TSTS)



Metode Two Stay Two Stray merupakan sistem pembelajaran kelompok Sumber : ig @serillus_albino dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Metode ini juga melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik (Huda, 2014:207). Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray akan mengarahkan siswa untuk aktif, baik dalam berdiskusi, Tanya jawab, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Selain itu, alasan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray ini karena terdapat pembagian kerja kelompok yang jelas tiap anggota kelompok, siswa dapat bekerja sama dengan temannya, dapat mengatasi kondisi siswa yang ramai dan sulit diatur saat proses belajar mengajar.



MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



31



BERTUKAR PASANGAN



SAVI ......... lanjutan ............ 



Model



pembelajaran



Bertukar Pasangan termasuk pembelajaran den gan tingkat mobilitas Sumber : cukup tinggi, di mana siswa http://phyexplor.blogspot.com akan bertukar pasangan Hosea dengan pasangan lainnya dan nantinya harus kembali ke pasangan semula/pertamanya



Langkah-langkah : 1. Siswa dibentuk berkelompok secara berpasangan/2 orang (guru bisa menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya). 2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya. 3. Setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan dari kempok yang lain. 4. Kedua pasangan tersebut bertukar pasangan, kemudian pasangan yang baru ini saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka. 5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan kepada pasangan semula. 6. Kesimpulan. 7. Penutup 4 | Yan Chen – Buku Saku



Tahap penyampaian (Presentation) Tahap penyampaian mempunyai tujuan untuk membantu siswa menemukan materi belajar yang baik dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Tahap penyampaian dalam belajar bukan hanya sesuatu yang dilakukan fasilitator, melainkan sesuatu yang secara aktif melibatkan siswa untuk menciptakan pengetahuan disetiap langkahnya. Fungsi tahap ini adalah membantu pembelajar menemukan materi belajar yang baru dengan cara yang menarik, menyenangkan, relevan, melibatkan panca indra, dan cocok untuk semua gaya belajar Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: a. Menyampaikan materi dengan cara memberi contoh nyata (somatis dan auditori). b. Dari contoh guru menjelaskan materi secara rinci (auditori).  Tahap Pelatihan (practice) Tujuan tahap penelitian membantu siswa mengintegrasikan dan memadukan pengetahuan atau keterampilan baru dengan berbagai cara yaitu mengajak siswa berpikir, berkata dan berbuat mengenai materi yang baru dengan aktivitas pelatihan pemecahan soal. Fungsi tahap ini adalah membantu pembelajar mengintegrasi dan menyerap pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara. MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



29



EXAMPLES NON EXAMPLES



Model



Example non Example adalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi Sumber : https://anekamodelpem pembelajaran yang bertujuan belajaran.blogspot.com mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Model ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa. Langkah – Langkah : 1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran 2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui projector 3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar 4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas 5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya 6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai 7. Kesimpulan 6 | Yan Chen – Buku Saku



TEBAK KATA



Tebak



kata merupakan penyampaian materi ajar dengan menggunakan kata-kata singkat dalam bentuk kartu permainan Dok : KKG SMK Imma 2 sehingga anak dapat menerima pesan pembelajaran melalui kartu itu. Untuk itu, buatlah kartu yang didalamnya mengandung berbagai pertanyaan yang membutuhkan satu kartu jawaban yang dapat mewakili dari seluruh pertanyaan atau pernyataan yang ada.



Langkah - Langkah 1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit. 2. Guru menyuruh peserta didik berdiri berpasangan di depan kelas 3. Seorang peserta didik diberi kartu yang berukuran 10 x 10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang peserta didik yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5 x 2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga. Peserta didik yang membawa kartu 10 x 10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 x 10 cm. Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan tsb. 4. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan, peserta didik boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal jangan langsung memberi jawabannya. 5. Pengambilan Kesimpulan dan Penutup MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



27



INSIDE-OUTSIDE CIRCLE



Teknik mengajar lingkaran besar



dan lingkaran kecil (inside – outside – circle) dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk memberikan kesempatan pada Dok : KKG SMK Imma 2 siswa agar saling berbagi Erlina informasi pada saat yang bersamaan. Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan dengan teknik ini adalah bahan yang membutuhkan pertukaran pikiran dan informasi antar siswa. Salah satu keunggulan teknik ini adalah adanya struktur yang jelas yang memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Langkah-Langkah :



1. Separuh kelas berdiri membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar 2. Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam 3. Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan besar berbagi informasi. Pertukaran informasi ini bisa dilakukan oleh semua pasangan dalam waktu yang bersamaan 4. Kemudian siswa berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah jarum jam. 5. Sekarang giliran siswa berada di lingkaran besar yang membagi informasi. Demikian seterusnya. 8 | Yan Chen – Buku Saku



DEMONSTRATION



Metode



demonstrasi adalah adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian Dok : KKG SMK Imma 2 atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik atau cara guru dalam mengajar dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, kejadian, urutan melakukan suatu kegiatan atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk yang sebenarnya maupun tiruan melalui penggunaan berbagai macam media yang relevan dengan pokok bahasan untuk memudahkan siswa agar kreatif dalam memahami materi. Langkah - Langkah 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan 3. Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan. 4. Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemontrasikan sesuai skenario yang telah disiapkan. 5. Seluruh siswa memperhatikan demontrasi dan menganalisanya. 6. Tiap siswa mengemukakan hasil analisanya dan juga pengalaman siswa didemontrasikan. 7. Guru membuat kesimpulan. . MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



25



PROBLEM BASED LEARNING (PBL)



PBL (pembelajaran berbasis masalah) adalah suatu pendekatan https://www.kajianpustaka.com pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Dengan PBL siswa dilatih menyusun sendiri pengetahuannya, mengembangkan keterampilan memecahkan masalah. Selain itu, dengan pemberian masalah autentik, siswa dapat membentuk makna dari bahan pelajaran melalui proses belajar dan menyimpannya dalam ingatan sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan lagi. PBL digunakan untuk merangsang berfikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk didalamnya belajar bagaimana belajar. Langkah-Langkah : 1. Orientasi siswa kepada masalah 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar 3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Sumber :



10 | Yan Chen – Buku Saku



SCRAMBLE



Metode



scramble



adalah pembelajaran secara berkelompok dengan mencocokkkan kartu pertanyaan Dok : KKG SMK Imma 2 dan kartu jawaban yang telah disediakan sesuai dengan soal. metode scramble salah satu permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan. Scramble merupakan metode mengajar dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia. Sesuai dengan sifat jawabannya scramble terdiri atas bermacam-macam bentuk yakni: a. Scramble kata, yakni sebuah permainan menyusun kata-kata dan huruf-huruf yang telah dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna misalnya: alpjera = pelajar kubu = buku b. Scramble kalimat, yakni sebuah permainan menyusun kalimat kata-kata acak . bentuk kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat, dan benar. c. Scramble wacana, yakni sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimatkalimat acak. Hasil susunan wacana hendaknya logis dan bermakna. MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



23



DISCOVERY LEARNING



Metode



pembelajaran discovery (penemuan) adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran Dok : KKG SMK Imma 2 - sedemikian rupa sehingga siswa Wahyu memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam metode ini kegiatan atau pembelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya. Langkah-Langkah : 1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) 2. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah) 3. Data collection (Pengumpulan Data) 4. Data Processing (Pengolahan Data) 5. Verification (Pembuktian) 6. Generalization (menarik kesimpulan /generalisasi) 12 | Yan Chen – Buku Saku



TIME TOKEN



Model pembelajaran Time Token (Arends, 1998) merupakan model pembelajaran yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok Dok : KKG SMK Imma 2 - diskusi mendapatkan kesempatan Herman untuk memberikan konstribusi dalam menyampaikan pendapat mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain. Model ini memiliki struktur pengajaran yang sangat cocok digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, serta untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa diam sama sekali. Langkah-Langkah :



1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD. 2. Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi. 3. Guru memberi tugas pada siswa. 4. Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa. 5. Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis. Demikian seterusnya hingga semua anak berbicara. 6. Guru memberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan tiap siswa. MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



21



ROLE PLAYING



Menurut Jill Hadfield (Basri Syamsu, 2000) model pembelajaran role playing merupakan salah satu Dok : KKG SMK Imma 2 - permainan gerak yang Meri didalamnya terdapat aturan, tujuan dan sekaligus melibatkan unsur bahagia. Langkah-Langkah : 1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan 2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dua hari sebelum kbm 3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang 4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai 5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan 6. Masing-masing siswa duduk di kelompoknya, masing-masing sambil memperhatikan mengamati skenario yang sedang diperagakan 7. Setelah selesai dipentaskan, masing-masing siswa diberikan kertas sebagai lembar kerja untuk membahas 8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya 9. Guru memberikan kesimpulan secara umum 10. Evaluasi dan Penutup 14 | Yan Chen – Buku Saku



TAKE AND GIVE



Take



and give secara bahasa mempunyai arti mengambil dan memberi, maksud take and give dalam model pembelajaran ini Dok : KKG SMK Imma 2 - adalah dimana siswa mengambil Edo dan memberi pelajaran pada siswa yang lainnya. “beberapa ahli percaya bahwa suatu mata pelajaran benar-benar dikuasai banyak apabila peserta didik mampu mengajarkan pada peserta lain.



Langkah-Langkah : 1. Guru menyiapkan kelas sebagaimana mestinya. 2. Guru menjelaskan materi sesuai kompetensi yang sudah direncanakan selama 45 menit.



3. Untuk memantapkan penguasaan siswa akan materi 4.



5. 6. 7. 8.



yang sudah dijelaskan, setiap siswa diberikan satu kartu untuk dipelajari (dihapal) selama 5 menit. Kemudian guru meminta semua siswa berdiri dan mencari teman pasangan untuk saling menginformasikan materi yang telah diterimanya. Tiap siswa harus mencatat nama teman pasangannya pada kartu yang sudah diberikan. Demikian seterusnya sampai semua siswa dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing (take and give). Guru mengevaluasi keberhasilan model pembelajaran take and give dengan memberikan siswa pertanyaan yang tidak sesuai dengan kartunya (kartu orang lain). Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama mengenai materi pelajaran. Guru menutup pelajaran. MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



19



STUDENT



FACILITATOR EXPLAINING



AND



Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan model dimana Dok : KKG SMK Imma 2 - pembelajaran Leili siswa/peserta didik belajar mempresentasikan ide/ pendapat pada rekan peserta didik lainnya. Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Langkah-Langkah : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai/ KD. 2. Guru mendemonstrasikan/ menyajikan garisgaris besar materi pembelajaran. 3. Guru menugaskan siswa membuat bagan atau peta konsep mengenai materi pembelajaran 4. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya, misalnya melalui bagan/ peta konsep. Hal ini bisa dilakukan secara bergiliran 5. Guru menyimpulkan ide/ pendapat dari siswa. 6. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu. 7. Penutup



16 | Yan Chen – Buku Saku



STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)



STAD merupakan” salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang Sumber : https://rizkiheterogen. Metode ini paling nisa.blogspot.com awal ditemukan dan dikembangkan oleh para peneliti pendidikan John Hopkins di Universitas Amerika Serikat dengan menyediakan suatu bentuk belajar kooperatif. Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan” (Arindawati, 2004: 83 - 84). Langkah-Langkah : 1. Membentuk kelompok yang anggotanya ± 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll) 2. Guru menyajikan pelajaran 3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota kelompoak yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. 4. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. 5. Memberi evaluasi dan Kesimpulan MODEL – MODEL PEMBELAJARAN



17