8 0 5 MB
1
HASIL PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) TAHUN 2017
DirektoratGiziMasyarakat DirektoratJenderalKesehatanMasyarakat KementerianKesehatan 2018 2
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,atas rahmat dan bimbinganNya, bahwa KementerianKesehatantelah memiliki data statusgizi tahun 2017yangdiperolehmelalui kegiatanPemantauanStatusGizi(PSG)dan PemantauanKonsumsiGizi(PKG)padaBalita di seluruhIndonesia. Pemantauan Status Gizi ini memberikan informasi tentang status gizi secara berkesinambungan , yangdiharapkandapatdipergunakandalampenentuanarahkebijakan perbaikangizi masyarakatagar lebih efektif, efisien dan tepat sasaran. Sehinggadapat memberikankontribusiterhadaptercapainyapeningkatanderajatkesehatanmasyarakat. Sayasampaikanucapanselamatdan penghargaanyang tinggi kepadasemuapihak yang terlibat dalam pelaksanaanPSGtahun 2017. Kontribusi anda akan bermanfaat untuk memperbaiki perencanaan perbaikan status gizi masyarakat dan percepatan pembangunanNasionalbidangkesehatan. Jakarta,Januari 2018 DirekturJenderalKesehatanMasyarakat,
dr. AnungSugihantono , M.Kes
3
KATA PENGANTAR PemantauanStatus Gizi (PSG)merupakankegiatan pemantauanperkembanganstatus gizi balita yang dilaksanakansetiaptahun secaraberkesinambunganuntuk memberikangambarantentang kondisistatus gizibalita. PSGtahun 2017telah dilaksanakandi 34 Provinsidan514Kabupaten/Kota. PelaksanaanPSGbertujuan untuk mengawal upaya perbaikan gizi masyarakatagar lebih efektif dan efisien, melalui monitoring perubahanstatusgizi maupunkinerja programdari waktu ke waktu, sehingga kita dapat dengantepat menetapkanupaya tindakan, perubahanformulasi kebijakandan perencanaan program. PadaPSG2017, dilakukanjugaPemantauanKonsumsiGizi(PKG)untuk padaBalita. Hasil akhir PSGtahun 2017 ini disajikandalam bentuk buku saku dan laporan lengkap. Buku saku PSG memberikangambarantentang status gizi balita yang disajikanmenurut indeks BB/U, TB/U dan BB/TB dalambentukgrafikdannarasisingkatagarlebih mudahdimengerti.
Ucapan terimakasih yang tulus saya sampaikankepada KadinkesProvinsi, KadinkesKabupaten/Kota, Kepala Puskesmasdan Direktur Politeknik Kesehatandi seluruh Indonesia serta penanggungjawab operasionalditingkat pusatyangtelah membantupelaksanaanPSGtahun 2017. Harapankami, agarpada tahun berikutnyadapatberjalansemakinbaikdanberkualitas. SemogabukusakuPSGtahun 2017ini dapatbermanfaatbagipembaca. Jakarta, Januari2018 Direktur GiziMasyarakat,
Ir. DoddyIzwardy, MA
4
Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2017
5
TUJUAN PSG Menyediakaninformasi status gizi dan indikator kinerja kegiatan pembinaan gizi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan untukpenyusunanperencanaandan perumusankebijakangizi.
6
Pengertian Kategori Status Gizi a. Status gizi balita dinilai menurut 3 indeks, yaitu Berat Badan Menurut Umur (BB/U),TinggiBadanMenurut Umur (TB/U),Berat BadanMenurut TinggiBadan (BB/TB). 1) BB/Uadalahberat badananakyangdicapaipadaumur tertentu. 2) TB/Uadalahtinggibadananakyangdicapaipadaumur tertentu. 3) BB/TBadalahberat badananakdibandingkandengantinggibadanyangdicapai. Ketiganilai indeksstatusgizidiatasdibandingkandenganbakupertumbuhanWHO
b. Z-scoreadalahnilai simpanganBBatau TBdari nilai BBatau TBnormal menurut bakupertumbuhanWHO. c. Contoh perhitungan Z score BB/U: (BB anak ʹBB standar)/standar deviasi BB standar d. Batasanuntuk kategori status gizi balita menurut indeks BB/U, TB/U, BB/TB menurut WHOdapatdilihat padatabel ͞ pengertian kategori status gizi balita͟
Tabel Pengertian Kategori Status Gizi Balita Indikator
BB/U
TB/U
BB/TB
Status Gizi
Z-Score
GiziBuruk
< -3,0 SD
GiziKurang
-3,0 SDs/d < -2,0SD
GiziBaik
-2,0 SDs/d 2,0SD
GiziLebih
> 2,0SD
SangatPendek
< -3,0 SD
Pendek
-3,0 SDs/d < -2,0SD
Normal
ш-2,0 SD
SangatKurus
< -3,0 SD
Kurus
-3,0 SDs/d < -2,0SD
Normal
-2,0 SDs/d 2,0SD
Gemuk
> 2,0SD
Sumber: KepmenkesNo. 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentangstandarantropometripenilaianstatusgizianak 8
Pengertian ISTILAH
PENGERTIAN
Underweight/Berat Badan gabungan gizi buruk dan gizi kurang Kurang/Gizi Kurang Stunting/Pendek
gabungan sangat pendek dan pendek
Wasting/Kurus
gabungan sangat kurus dan kurus
9
Sifat Indikator Status Gizi (1)
a. IndeksBeratBadanmenurut Umur (BB/U) Memberikanindikasimasalahgizisecaraumum karenaberat badan berkorelasipositif denganumur dantinggibadan. Beratbadanmenurut umur rendahdapatdisebabkankarenapendek (masalahgizikronis) ataumenderitapenyakitinfeksi(masalahgiziakut)
b. IndeksTinggiBadanmenurut Umur(TB/U) Memberikanindikasimasalahgiziyangsifatnnyakronis sebagaiakibatdari keadaanyangberlangsunglama. Misalnya: kemiskinan, perilakuhidup tidak sehat, danasupanmakanan kurangdalamwaktu yang lamasehinggamengakibatkananakmenjadi pendek. Sumber: Riskesdas2013
10
Sifat Indikator Status Gizi (2)
c. IndeksBeratBadanmenurut TinggiBadan(BB/TB) Memberikanindikasimasalahgiziyangsifatnnyaakut sebagaiakibatdari peristiwayangterjadi dalamwaktu yangtidak lama (singkat). Misalnyaterjadi wabahpenyakitdankekuranganmakan(kelaparan) yang menyebabkananakmenjadikurus. IndikatorBB/TBdanIMT/U dapatdigunakanuntuk identifikasikurusdan gemuk. Masalahkurusdangemukpadaumur dini dapatberakibatpada risikoberbagaipenyakitdegenerativepadasaatdewasa(TeoriBarker).
Masalahgiziakut-kronis adalahmasalahgiziyangmemilikisifat masalahgiziakut dankronis. Contoh: anakyangkurusdanpendek Sumber: Riskesdas2013
11
Pengertian Kategori Masalah Gizi Masyarakat Masalah Gizi Masyarakat
Prevalensi Pendek
Prevalensi Kurus
Baik
Kurangdari 20%
Kurangdari 5%
Akut
kurangdari 20%
5% atau lebih
Kronis
20% atau lebih
Kurangdari 5%
Akut + Kronis
20% atau lebih
5% atau lebih
• SesuaidenganstandarWHO,suatu wilayah dikatakankategori baik bila prevalensibalita pendek kurang dari 20% dan prevalensibalita kurus kurangdari 5%. • Suatu wilayah dikatakan mengalamimasalahgizi akut bila prevalensi balita pendekkurangdari 20%danprevalensibalita kurus5%ataulebih. Sumber: ModifikasiWHO, 1997
12
METODOLOGI (1) 1. Desain Potonglintang(Cross Sectional Survey) 2. PopulasidanSampel a. Populasi 1) Semuabalita usia0-59 bulan 2) Semuaibu hamil b. Sampel 1)Balitadi 10 RumahTanggaterpilih 2)Ibu hamil di 10 Rumahtanggaterpilih 13
METODOLOGI (2) 3. Teknikpengambilansampel 1). PenentuanKlusterdalamKabupaten/Kota Tahap1 : PenentuanKluster a. Setiapkabupaten/kota dipilih 30 desasebagaikluster.
b. Pemilihan kluster di kabupaten/ kota dilakukan dengan acak sistematikberdasarkanProbability Proportional to Size (PPS).
Tahap2 : PenentuanKluster CaramelakukanacaksistematikberdasarkanProbability Proportional to Size (PPS), sebagaiberikut: 1 Buatdaftar desa/kelurahan, termasukjumlahpenduduk. 2 Tentukaninterval dengancaramembagijumlahpendudukdengan jumlahklaster. 3 Tentukan klaster pertama dengan menggunakanTabel Acak, misalnyadengan menjatuhkanpensildi atastabel acak. 4 Klaster kedua dan seterusnya sampai klaster ke-30 dipilih berdasarkan perhitungan jumlah kumulatif penduduk dan interval.
13025 80217 10875 54127
14338 36292 62004 57326
54066 98525 90391 26629
15243 24335 61105 10967
47724 24432 57411 24472
2.
3.
4.
66733 61880 11748 17944
74108 87873 12102 05600
88222 95160 80580 60478
88570 59221 41867 03343
60311 42824 37301 42678 45990 43242 66067 42792 91030 57589 37403 88975
95043 45547 31732 86995 35741
52680 70818 57260 90307 85771
41207 55387 72681 47431 43905 18396 73538 43277 58874 59526 52113 53856 30743
74699 31048 11466 08670
09301 56699 16082
61732
75454
Contoh Pemilihan Kluster 1.
66724 24896 06368 88779
KabupatenHumbangHasundutanProvinsiSumateraUtara, 49739 71484 92003 98086 76668 73209 54244 denganjumlah penduduk171.71778626 orangdan 51594ditentukan30 16453 94614 39014 97066 30945 klaster,makainterval klasteradalah171.717/ 30 = 5 724. 66692 13986 99837 00582 81232 44987 69170 44071 penduduk 28091 07362 97703 76447 42537 08345 Disusun daftar Desa dengan jumlah terendah sampaitertinggi,kemudian hitung jumlah kumulatif 59820 96163 78851 16499 87064 13057 73035 penduduknya 25704 91035 26313 77463
Penentuantitik pertama; jika denganmenggunakanTabel 22304 90314 78438 66276 Acakmisalnyaberdasarkantusukanpencil jatuh diangka4 17710 59621 15292 76193 padakelompokbilangan84722makadipilih angkapertama 25852 58905 55018 adalah 56374 35824 71708 30540 27886 adalah4722, makaklaster I (pertama)yangterpilih desaatau kelurahandenganpendudukkumulatif 4722. Jikabesarinterval angkanya5 digit makaTabelAcakdibaca 5 digit terakhir, jika besar interval angkanya4 digit maka TabelAcakdibaca4 digit terakhir, demikianseterusnya
84722
4 digit sesuai jumlah digit, hasil pembagian kelas
interval
1215
4
5
Angka 4722, berada di angka range penduduk antara Desa Sihikkit (4.513) Kecamatan Onan Ganjang dan Desa Pardomuan (4.956) Kecamatan Pollung, sehingga klaster pertama berada di Desa Pardomuan Kecamatan Pollung. Klaster ke-2 dihitung dari 4722 + 5724 = 10446 yang berada di Desa Lumban Sialaman Kecamatan Paranginan, selanjutnya klaster-3ke dihitung dari 1044 6 + 5724 = 16170 yang berada di Desa Parmonangan Kecamatan Pakkat, demikian penghitungan selanjutnya sampai diperoleh 30 klaster.
Kabupaten Humbang Hasundutan
1
1215033
Kecamatan Sijama Polang
1215030004
Sigulok
231
231
2
1215030
Kecamatan Sijama Polang
1215030001
Sanggaran I
245
476
3
1215037
Kecamatan Sijama Polang
1215030008
Hutaginjang
284
760
4
1215039
Kecamatan Sijama Polang
1215030010
Nagurguran
299
1,059
5
1215034
Kecamatan Sijama Polang
1215030005
Batunajagar
300
1,359
6
1215068
Kecamatan Paranginan
121506009
Lumban Sianturi
339
1,698
7
1215058
Kecamatan Dolok Sanggul
1215040019
Sampean
376
2,074
8
1215102
Kecamatan Parlilitan
121509018
Simataniari
377
2,451
9
1215040
Kecamatan Dolok Sanggul
1215040001
Sosor Tambok
389
2,840
10
1215031
Kecamatan Sijama Polang
1215030002
Sitapongan
410
3,250
11
1215022
Kecamatan Onan Ganjang
1215020003
Janji Nagodang
413
3,663
12
1215023
Kecamatan Onan Ganjang
1215020011
Huta Julu
417
4,080
13
1215024
Kecamatan Onan Ganjang
1215020012
Sihikkit
433
4,513
14
1215091
Kecamatan Pollung
121508013
Pardomuan
443
4,956
15
1215026
Kecamatan Pakkat
1215010017
460
5,416
16
1215072
Kecamatan Bakti Raja
121507003
475
5,891
17
1215105
Kecamatan Tara Bintang
121510006
Purba Sianjur Siunong Unong Julu Simbara
496
6,387
18
1215028
Kecamatan Onan Ganjang
1215020016
515
6,902
19
1215101
Kecamatan Parlilitan
121509017
520
7,422
20
1215105
Kecamatan Parlilitan
121509021
523
7,945
21 22
1215029 1215071
Kecamatan Onan Ganjang Kecamatan Lintong Nihuta
1215020017 1215050028
Sampetua Sionom Hudon VII Sionom Hudon Timur II Parnapa Habeahan
549 550
8,494 9,044
23
1215075
Kecamatan Bakti Raja
121507006
Simangulampe
563
9,607
24
1215064
Kecamatan Lintong Nihuta
1215050022
570
10,177
25
1215060
Kecamatan Paranginan
121506001
571
10,748
26
1215103
Kecamatan Parlilitan
121509019
590
11,338
27
1215017
Kecamatan Pakkat
1215010008
Bonan Dolok Lumban Sialaman Sihotang Hasugian Habinsaran Sipagabu
592
11,930
28
1215052
Kecamatan Dolok Sanggul
1215040013
Janji
598
12,528
29
1215018
Kecamatan Pakkat
1215010009
Banuarea
628
13,156
30
1215027
Kecamatan Pakkat
1215010018
Peadungdung
633
13,789
4,722
1
10,446
2
Catatan: Apabilapemilihankluster(desa/ kelurahan) belum mencapai30 padalist desaterakhir makapemilihan dilanjutkankembalidari desapalingatasdengancara sebagaiberikut:
(Angkaklusterterpilih + interval)ʹJumlahseluruhPenduduk
1. SeandainyaDesaSihotangHasugianTongamerupakanlist desaterakhir yangterpilih sebagaiklusterke 27 makalanjutkanpemilihanklusterberikutnyasampai30. 2. Pilihklusterberikutnya: (153.546 + 5724) ʹ155.461 = 3.809 3. Angka3.809,berada di angka range penduduk antara Desa JanjiNagodang(3.663) dan DesaHutaJulu(4.080), sehingga klaster ke-28 berada di DesaHutaJuluKecamatan Pollung.
4
Angka3.809 + 5724 = 9.533, sehinggaklusterke-29 di DesaSimangulampe
5
Angka9.533 + 5724 = 15.257, sehinggaklusterke-30 di DesaSibuntuon
METODOLOGI (3) 2)
PemilihanRumahtanggadalamklaster • Tentukan titik pusat kluster (pusat keramaian) dengan caraacak/ melotre • Dari titik pusat kluster terpilih kemudian berjalan melingkar seperti pola obat anti nyamuk untuk menemukan 10 rumah tangga yang mempunyai balita dan10 rumahtanggayangmempunyaiibu hamil
21
Lingkaran Obat Anti Nyamuk
METODOLOGI (4)
4. Teknikpengumpulandata a. PSG 1) Wawancaradenganmenggunakankuesioner 2) Pengukuranantropometri : Berat Badan, Panjang atau Tinggi BadandanLingkarLenganAtas(LiLA). 3) Pemeriksaangaram
b. PKG 1) Wawancaradenganmenggunakankuesioner 2) Metode Recall 1 x 24 jam
23
Jumlah Sampel Balita Target Balita n= 514 kab * 300 = 154.200
Data Balita yang ada n=170.891 Respon Rate (110,8%)
Data Balita yang dapat dianalisis dari data balita yang ada n= 162.922 (105,7%)
• •
Sebanyak 514 kab/ kota di 34 provinsi, seluruhnya berpartisipasi dalam pelaksanaanPSG2017(100%) Dari target 154.200 balita, berhasil dikumpulkan sebanyak 170.891 balita (110,8%) dan162.922balita (105,7%) yangdapatdianalisis. 24
Jumlah Sampel Ibu Hamil Target Ibu Hamil n= 514 kab * 300 = 154.200
Data Bumil yang ada n=110.898 Respon Rate (71,9%)
Data bumil yang dapat dianalisis dari data bumil yang ada n= 110.070 (71,4%)
•
•
Sebanyak514 kab/ kota di 34 provinsi, seluruhnya berpartisipasi dalam pelaksanaanPSG2017(100%) Dari target 154.200 bumil, berhasil dikumpulkan sebanyak110.898 bumil (71,9%) dan110.070bumil (71,4%) yangdapatdianalisis. 25
HASIL PSG
26
Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U)
27
Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U, Indonesia 2017 83.5
90.0
80.4
80.0 70.0
60.0 50.0
40.0 30.0 20.0 10.0
14.0
11.3 3.5
1.6
3.8
1.8
0.0
0 - 23 bln Gizi Buruk
0 - 59 bln Gizi Kurang
Gizi baik
Gizi lebih
• Sebanyak3,8%balita mempunyaistatusgiziburukdan14,0%balita mempunyaistatus gizikurang. • Persentaseunderweight/ berat badankurang/gizikurang(giziburuk + gizikurang) pada kelompokbalita (17,8%)lebih tinggidibandingkankelompokbaduta(14,8%).
28
0 4.8 4.6 3.4 4.3 2.6 1.9 2.5 2.9 4.7 3.4 4.4 2.9 2.7 2.8 2.5 3.6 1.7 3.4 6.8 6.2 5.3 3.6 4.5 5
84.1 86.2 88.3
10.4
8.7
SUMSEL 8.9
Nasional : 3,5%
85.8 9.9
Gizi Buruk
76
11,3%
77.2 82.5 81 81.2
14.8
KALSEL 12.9
Gizi Kurang
13.1 12.8
Gizi Baik Gizi Lebih
83,5% 1,6%
79.4 80.9 79.2
78.3
SULSEL 15.2 SULTRA 13.3 GORONTALO 14.7
SULBAR
3 4.7 4.5 4.5 5.5 4.9 4.7 4.2 5.1 6.5 3.5
INDONESIA 11.3
83.5
77.9 11.7
PAPUA
84.5 78.6
9.7
13.8
PAPUA BARAT 14.8
MALUT
MALUKU
78.5
78
SUTENG 15.3
16.2
84
SULUT 11.1
KALTARA
KALTIM
KALTENG
KALBAR
15.7
82.1 76.1
13.1
87.7 16
NTT
NTB
BALI 6.3
BANTEN 11.8
JATIM
83.7
83.9
DIY
11.4
82.4
DKI JAKARTA 10.1
85.4
82.9
KEP RIAU 11.9
JATENG 10.6
80.8
KEP BABEL 12.9
85.8
83.7
LAMPUNG 11.6
JABAR 10
86.7
BENGKULU 9
JAMBI
RIAU
83.4
20
SUMBAR 11.9
30
81.7
40
11.4
50
SUMUT
10
78.1
60
15.7
100
ACEH
Status Gizi Anak Balita Umur 0 - 23 Bulan Berdasarkan Indeks BB/U, Menurut Provinsi, 2017
1.4 2.4 1.3 1.1 2.4 1 1.7 1.9 1.7 1.8 3.1 1.3 1.3 1.9 1.7 1 4.3 1.5 1.1 2 2.8 1 1.4 1 1.8 2 0.9 1.3 0.6 0.7 2.9 1.5 1.5 3.9 1.6
90
80
70
29
5.0
0.0
11.4 SUMBAR 3.4 11.9 RIAU 4.3 10.4 JAMBI 2.6 8.7 SUMSEL1.9 8.9 BENGKULU2.5 9.0 LAMPUNG2.9 11.6 KEP BABEL4.7 12.9 KEP RIAU3.4 11.9 DKI JAKARTA4.4 10.1 JABAR2.9 10.0 JATENG2.7 10.6 DIY 2.8 11.4 JATIM 2.5 9.9 BANTEN 3.6 11.8 BALI1.7 6.3 NTB 3.4 13.1 NTT 6.8 16.0 KALBAR 6.2 15.7 KALTENG 5.3 14.8 KALSEL3.6 12.9 KALTIM 4.5 13.1 KALTARA 5.0 12.8 SULUT 3.0 11.1 SUTENG 4.7 15.3 SULSEL 4.5 15.2 SULTRA 4.5 13.3 GORONTALO 5.5 14.7 SULBAR 4.9 16.2 MALUKU 4.7 13.8 MALUT 4.2 9.7 PAPUA BARAT5.1 14.8 PAPUA 6.5 11.7 INDONESIA 3.5 11.3
10.0
SUMUT 4.6
15.0
15.7
20.0
ACEH 4.8
Persentase Gizi Buruk + Gizi Kurang Anak Balita Umur 0 - 23 Bulan, Menurut Provinsi, 2017
25.0
Gizi Buruk
Nasional : 3.5%
Gizi Kurang 11.3% 30
0.5
0
INDONESIA 1.6
PAPUA 3.9
PAPUA BARAT1.5
MALUT 1.5
MALUKU 2.9
SULBAR 0.7
GORONTALO0.6
SULTRA 1.3
SULSEL 0.9
SUTENG 2
SULUT 1.8
KALTARA 1
KALTIM 1.4
KALSEL 1
KALTENG 2.8
KALBAR 2
NTT 1.1
NTB 1.5
BALI 4.3
BANTEN 1
JATIM 1.7
DIY 1.9
JATENG 1.3
JABAR 1.3
DKI JAKARTA3.1
KEP RIAU 1.8
KEP BABEL1.7
LAMPUNG 1.9
BENGKULU 1.7
SUMSEL 1
JAMBI 2.4
RIAU 1.1
SUMBAR 1.3
SUMUT 2.4
ACEH 1.4
Persentase Gizi Lebih Anak Balita Umur 0 -23 Bulan Menurut Provinsi, 2017
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
31
10.0
0.0 5.9 5.3 3.3 4.2 3.0 2.1 2.3 3.5 3.7 3.0 3.0 2.9 3.0 2.4 2.9 4.0 2.0 4.3 7.4 6.5 6.0 4.6 4.4 4.5 3.3 6.2 4.9 6.5 6.0 4.9 5.8 4.1 6.6 6.8 3.8
Nasional : 3,8%
Gizi Buruk
14,0%
17.6
19.4
Gizi Kurang
14.9
Gizi Baik 80,4%
19.9
17.3
17.9
12.8
INDONESIA 14.0
PAPUA
PAPUA BARAT 17.4
MALUT 13.4
MALUKU
19.9
.7 2.1 3.0 1.9 2.1 1.6 2.0 1.4 1.2 1.0 .6
SULBAR
GORONTALO 17.5
SULTRA
SULSEL 17.9
SUTENG
SULUT 12.0
KALTARA 15.3
KALTIM
KALSEL 16.4
KALTENG
KALBAR
20.9
18.3
1.1 1.9 .9 1.2 1.9 1.1 1.4 1.6 2.7 2.8 3.8 1.7 1.4 2.3 2.2 2.2 4.6 .9
NTT
NTB
BALI 6.6
BANTEN 15.7
JATIM 12.6
DIY 10.2
JATENG 14.0
JABAR 12.2
DKI JAKARTA11.0
KEP RIAU 13.4
KEP BABEL 13.0
LAMPUNG 15.0
BENGKULU 11.9
SUMSEL 10.2
JAMBI 10.5
14.0
SUMBAR 14.2 RIAU
20.0
13.1
50.0
SUMUT
60.0
74.1 79.8 81.6 80.6 84.5 86.7 84.4 79.9 80.7 80.7 82.1 83.2 81.6 85.2 82.3 78.1 86.8 76.5 71.1 71.9 73.4 77.1 78.7 78.6 82.7 72.5 76.0 75.2 75.9 74.3 74.5 81.5 74.9 77.8 80.4
70.0
18.9
100.0
ACEH
Status Gizi Balita Umur 0 - 59 Bulan Berdasarkan Indeks BB/U, Menurut Provinsi, 2017 .9 1.8 1.0 1.2 2.6 1.8
90.0
80.0
40.0
30.0
Gizi Lebih 1,8% 32
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
ACEH 5.9 18.9 SUMUT 5.3 13.1 SUMBAR 3.3 14.2 RIAU 4.2 14.0 JAMBI 3.0 10.5 SUMSEL2.1 10.2 BENGKULU2.3 11.9 LAMPUNG 3.5 15.0 KEP BABEL3.7 13.0 KEP RIAU3.0 13.4 DKI JAKARTA3.0 11.0 JABAR 2.9 12.2 JATENG3.0 14.0 DIY 2.4 10.2 JATIM 2.9 12.6 BANTEN 4.0 15.7 BALI 2.0 6.6 NTB 4.3 18.3 NTT 7.4 20.9 KALBAR 6.5 19.4 KALTENG 6.0 17.6 KALSEL 4.6 16.4 KALTIM 4.4 14.9 KALTARA 4.5 15.3 SULUT 3.3 12.0 SUTENG 6.2 19.9 SULSEL 4.9 17.9 SULTRA 6.5 17.3 GORONTALO 6.0 17.5 SULBAR 4.9 19.9 MALUKU 5.8 17.9 MALUT 4.1 13.4 PAPUA BARAT 6.6 17.4 PAPUA 6.8 12.8 INDONESIA 3.8 14.0
Persentase Gizi Buruk + Gizi Kurang Balita Umur 0 - 59 Bulan, Menurut Provinsi, 2017
30.0
25.0
Gizi Buruk Nasional : 3,8% Gizi Kurang 14% 33
0.5
0.0
INDONESIA 1.8
PAPUA 2.6
PAPUA BARAT1.2
MALUT 1.0
MALUKU 1.8
SULBAR .9
GORONTALO.6
SULTRA 1.0
SULSEL 1.2
SUTENG 1.4
SULUT 2.0
KALTARA 1.6
KALTIM 2.1
KALSEL 1.9
KALTENG 3.0
KALBAR 2.1
NTT .7
NTB .9
BALI 4.6
BANTEN 2.2
JATIM 2.2
DIY 2.3
JATENG 1.4
JABAR 1.7
DKI JAKARTA3.8
KEP RIAU 2.8
KEP BABEL2.7
LAMPUNG 1.6
BENGKULU 1.4
SUMSEL 1.1
JAMBI 1.9
RIAU 1.2
SUMBAR .9
SUMUT 1.9
ACEH 1.1
Persentase Gizi Lebih Balita Umur 0 - 59 Bulan, Menurut Provinsi, 2017
5.0
4.5
4.0
3.5
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
34
Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Tinggi Badan menurut Umur (TB/U)
35
Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks TB/U, Indonesia, 2017 90.0
79.9
80.0
70.4
70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0
6.9
19.8
13.2
9.8
0.0
0 - 23 bln Sangat Pendek
0 - 59 bln Pendek
Normal
• Sebanyak9,8%balita mempunyaistatusgizisangatpendekdan19,8%balita mempunyaistatusgizipendek. • Persentasestunting/ pendek(sangatpendek+pendek ) padakelompokbalita (29,6%)lebih tinggidibandingkankelompokbaduta(20,1%).
36
10
0 8.5 8.5 6.3 8.4 5.8 5.2 5.9 8 8.4 3.8 7.8 5.1 5.5 4.6 5.1 8.1 3.4 7.4 12.810.912.610.1 6.5 10.912.7 7.9 6.1 10.5 7.3 9.4 7.6 5 9.3 11.6 6.9
11.8
BANTEN
Sangat Pendek Nasional : 6,9% Pendek 13,2%
12.7
16.8
16.8
12.7
15.6
INDONESIA 13.2
PAPUA
PAPUA BARAT
MALUT 10.3
MALUKU
SULBAR
GORONTALO
79.9
75.7
75.1
84.7
79.6
73.8
76
75.1
SULTRA
14.5
78.2
SULSEL 15.7
73.1
73.7
77.2
75.8
69.7
71.8
70.1
76.5
78.2
14.2
15.4
16.3
14.1
17.8
17.4
17
16.1
86.3
80
82.1
85.6
13.9
SUTENG
SULUT
KALTARA
KALTIM
KALSEL
KALTENG
KALBAR
NTT
NTB
BALI 10.2
12.8
JATIM
9.8
81.6
JATENG 12.9 DIY
81.5
83.8
KEP RIAU 12.4 JABAR 13.4
78.1
KEP BABEL 13.5
81.9
77.1
15
LAMPUNG
DKI JAKARTA 10.3
80.8
82.8
78.7
81.4
79.8
BENGKULU 13.4
30
85.7
40
SUMSEL 9.1
11.4
12.9
RIAU
50
JAMBI
12.3
11.8
SUMBAR
SUMUT
20
76.1
60
15.4
70
ACEH
Status Gizi Anak Balita Umur 0 -23 Bulan Berdasarkan Indeks TB/U, Menurut Provinsi, 2017
100
90
80
Normal 79,9%
37
5.8
8.4
8
Nasional : Sangat Pendek Pendek
6,9% 13,2%
7.9
10.5
5
11.6
9.3
7.6
9.4
INDONESIA 6.9
PAPUA
PAPUA BARAT
MALUT
MALUKU
SULBAR
GORONTALO 7.3
SULTRA
12.7
10.9
6.5
SULSEL 6.1
SUTENG
SULUT
KALTARA
KALTIM
10.1
12.6
KALTENG KALSEL
10.9
KALBAR
14.5
14.2
16.8
12.7
15.6
12.7
17.8
15.4
16.8
15.7
13.9
16.3
17 17.4 14.1
16.1
11.8
13.2
10.3
10.2 12.8
7.4
8.1
12.8
20
NTT
NTB
BALI 3.4
BANTEN
JATIM 5.1
9.8
12.9
JATENG 5.5 DIY 4.6
13.4
10.3
12.4
15 13.5
13.4
9.1
11.4
12.9
JABAR 5.1
DKI JAKARTA 7.8
KEP RIAU 3.8
KEP BABEL 8.4
LAMPUNG
BENGKULU 5.9
SUMSEL 5.2
JAMBI
RIAU
15.4
11.8 12.3
10
SUMBAR 6.3
8.5
0
SUMUT
5
8.5
15
ACEH
Persentase Sangat Pendek + Pendek Anak Balita Umur 0-23 Bulan, Menurut Provinsi, 2017
35
30
25
38
30
20
10
0
72.7
KEP BABEL9.3
Nasional : 9,8%
19
Sangat Pendek
22.3
NTT
19,8%
Pendek
22
KALTIM 8.6
61.1
63.5
59.8
62.7
70,4%
70.4
67.2
PAPUA 15.9 16.9 INDONESIA9.8 19.8
66.8
19.9
PAPUA BARAT13.4
75
MALUT 8.2 16.8
59.9 70
25.1
68.3
63.7
65.2
63.9
MALUKU 10.3 19.7
SULBAR 14.9
GORONTALO11.2 20.5
21.2
24.6
SULSEL10.2 SULTRA 15.2
22.1
68.6
SULUT 14.1 17.3 SUTENG 14
66.6
69.4
65.8
81
70.4
73.2
22.1
KALTARA11.3
21.2
23.6
KALTENG 15.4 KALSEL 13
23.5
KALBAR 13
18
26
NTB 11.2
BALI 4.9 14.2
BANTEN 10.6
JATIM 7.9 18.8
80.2
71.5
JATENG7.9 20.6
DIY 5.1 14.7
70.8
77.4
JABAR 8.4 20.8
7.2 15.5 DKI JAKARTA
KEP RIAU4.7 16.3
79
68.5
LAMPUNG10.1 21.5 18
70.5
77.2
SUMSEL7.9 14.9 BENGKULU8.6 20.8
74.8
70.3
RIAU 11.2 18.5 JAMBI 8.8 16.4
69.4
21.3
71.5
SUMBAR 9.3
40
16
50
SUMUT 12.5
64.4
60
23.5
70
ACEH 12.2
Status Gizi Balita Umur 0 -59 Bulan Berdasarkan Indeks TB/U, Menurut Provinsi, 2017
100
90
80
Normal 39
7.9
SUMSEL 10.1
7.9
JATENG
Nasional : 10.6
7.9
9,8%
Sangat Pendek
19,8%
INDONESIA
PAPUA
PAPUA BARAT
MALUT
MALUKU
SULBAR
GORONTALO
SULTRA
9.8
15.9
13.4
8.2
10.3
14.9
11.2
15.2
10.2
14.0
SUTENG SULSEL
14.1
11.3
8.6
13.0
15.4
13.0
SULUT
KALTARA
KALTIM
KALSEL
KALTENG
KALBAR
18.0
11.2
14.2
21.2
25.1
16.9
19.9 19.8
16.8
19.7
20.5
21.2
24.6
22.1
17.3
22.1
22.0
22.3 23.6
23.5
26.0
19.0
18.8
20.6
20.8
15.5
16.3
18.0
21.5
20.8
30.0
NTT
NTB
BALI 4.9
BANTEN
JATIM
18.5
21.3 16.4 14.9
14.7
10.0
DIY 5.1
8.4
JABAR
DKI JAKARTA 7.2
KEP RIAU 4.7
KEP BABEL 9.3
LAMPUNG
BENGKULU 8.6
8.8
11.2
15.0
JAMBI
RIAU
9.3
23.5 16.0
20.0
SUMBAR
12.5
-
SUMUT
5.0 12.2
25.0
ACEH
Persentase Sangat Pendek + Pendek Balita Umur 0-59 Bulan, Menurut Provinsi, 2017
45.0
40.0
35.0
Pendek 40
Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
41
Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/TB, Indonesia 2017 100.0
85.9
83.5
90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0
20.0 10.0
3.9
8.9
3.7
2.8
6.7
4.6
0.0
0 - 23 bln Sangat Kurus
0 - 59 bln Kurus
Normal
Gemuk
• Sebanyak2,8%balita mempunyaistatusgizisangat kurusdan6,7%balita mempunyaistatusgizikurus. • Persentasewasting/kurus(sangatkurus+kurus) padakelompokbalita (9,5%) lebih rendahdibandingkankelompokbaduta(12,8%).
42
10
0
10.2
5 6.7 4.5 5.6 4.6 3.2 3.4 4.1 4.8 5.3 4.7 2.7 3.6 3.8 2.3 3.9 2.5 2.2 7.2 6.1 4.1 2.9 2.8 5.1 5.4 4.6 2.4 5.9 5.1 3.5 7.3 3.6 7.2 7.6 3.9
8.2
JAMBI
Nasional : 11.8
8.4
Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
3,9% 8,9% 83,5% 3,7%
9.9
12.6
9.8 INDONESIA 8.9
PAPUA
PAPUA BARAT 12.3
MALUT
MALUKU
SULBAR 9.3
GORONTALO 10.6
SULTRA 10.1
SULSEL 9.9
SUTENG 10.8
SULUT
KALTARA 7.6
KALTIM 10.7
KALSEL 9.6
KALTENG 8.6
KALBAR 10.3
10.6
20
NTT
NTB 7.3
BALI 6.7
BANTEN 9.2
JATIM 7.1
DIY
JATENG 9.3
JABAR 7.8
DKI JAKARTA 9.8
KEP RIAU 12.5
KEP BABEL 10.2
LAMPUNG 7.4
BENGKULU 7.2
SUMSEL 7.7
10.9
RIAU
SUMBAR 10.8
50
SUMUT
60
79.5 77.4 81.8 78.9 82.6 85.9 85 83.9 78.9 80 82.6 87.3 84.2 80.9 86.9 83.4 83.8 85.7 77 79.3 82.1 82.5 83.8 82.5 76.7 81.1 85.1 77.9 80.6 85.3 75.1 84 73.2 76.9 83.5
90
12.1
100
ACEH
Status Gizi Anak Balita Umur 0-23 Bulan Berdasarkan Indeks BB/TB Menurut Provinsi, 2017
3.4 5.7 2.9 4.6 4.6 3.2 4.4 4.5 6 2.1 3 2.2 3 3.5 3.8 3.5 6.9 4.9 5.3 4.4 5.2 5.1 2.6 4.8 3.5 2.6 6 3.7 1.9 5.1 2.5 7.3 5.7 3.7 9.5
80
70
40
30
43
0.0
6.7
Nasional : Sangat Kurus 3,9%
10.7
KALTIM 2.8 5.4
7.3
7.6 INDONESIA 3.9
PAPUA
7.2
MALUT 3.6
MALUKU
8.9
9.9
9.3 12.6
9.8
12.3
10.6
GORONTALO 5.1 SULBAR 3.5
10.1
9.9
10.8
8.4
5.9
SULTRA
SULSEL2.4
SUTENG 4.6
SULUT
7.6
9.6
KALSEL 2.9
10.3
15.0
PAPUA BARAT
Kurus 8,9%
KALTARA 5.1
8.6
6.1
KALBAR
9.2
11.8
9.3
10.6
12.5 9.8
KALTENG 4.1
7.2
7.3
NTB 2.2 NTT
6.7
7.1
10.9
10.2
7.4
7.8
BALI 2.5
BANTEN 3.9
JATIM 2.3
DIY 3.8
JATENG 3.6
JABAR 2.7
DKI JAKARTA 4.7
KEP RIAU 5.3
KEP BABEL 4.8
LAMPUNG 4.1
7.2
BENGKULU 3.4
10.2
12.1
10.8 8.2 7.7
4.6
JAMBI
5.0
SUMSEL 3.2
5.6
RIAU
SUMBAR 4.5
SUMUT
5.0
10.0
ACEH
Persentase Sangat Kurus + Kurus Anak Balita Umur 0-23 Bulan, Menurut Provinsi, 2017
25.0
20.0
44
0
4.5
LAMPUNG
3.5
BANTEN
2.5
INDONESIA
PAPUA
6
7.3 5.7
5.1
3.7
WWh͙
MALUT
MALUKU
3.7
2.6
3.5
SULBAR 1.9
GORONTALO
SULTRA
SULSEL
SUTENG
9.5
5
SULUT
KALTARA
4.8
5.1
KALSEL KALTIM
5.2
KALTENG
4.4
5.3
NTT
KALBAR
4.9
6.9 NTB
2.6
3.8
JATIM
6
4
BALI
3.5
3
JATENG DIY
2.2
3
JABAR
DKI JAKARTA
KEP RIAU 2.1
KEP BABEL
4.4
BENGKULU
3.2
4.6
JAMBI SUMSEL
4.6
RIAU
2.9
1
SUMBAR
5.7
3
SUMUT
3.4
2
ACEH
Persentase Gemuk Balita Umur 0-23 Bulan, Menurut Provinsi, 2017
10
9
8
7
6
45
0
81.8
RIAU 8.6 4
3.8
2
81.4 83.3 89.8 86.7 86.2
DKI JAKARTA7.3 JABAR4.8 JATENG 6.9 DIY 6.3
81.8
KEP BABEL7.2 KEP RIAU 9.8
86.5
LAMPUNG 6.4
2.7 2.9 3.2 4.4 2.6 1.6 2.4
87.2
2
Nasional : 6
Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
2,8% 6,7% 85,9% 4,6%
88.7
79.7 87.6
SULBAR 6.8
MALUKU 10.7 MALUT 7.6 6
5.8 2.8
7.8
INDONESIA 6.7
PAPUA
85.9
80.6
78.2
82.6
GORONTALO 8.5
PAPUA BARAT 10.4
81.8
SULTRA 8.3
77.9
SULUT 7.5
88.3
85.5
KALTARA 5.9
SULSEL 7
86
KALTIM 7.1
84.4
83.5
KALSEL 7.8
SUTENG 8.6
83.7
KALTENG 7.1
80.4 81.7
4.7 3.5 2.4 2.2 3.3 4.7 3.9 1.7 5.1 4.4 2.1 5.9 2.7
KALBAR 8.4
9.8
88
NTB 6.4
5
NTT
85.6
BALI 4.5
1.6 3.1 1.8 2.2
85
5.5
BANTEN 7.2
4
88.1
4.2 4.4 4.2 7.8 4.4 6.8 3.8
JATIM 5.3
5
BENGKULU5.6
5.5
88
3
SUMSEL5.8
5.9
JAMBI 6.8
3
84.4
87
3.7 5.7 2.8
SUMBAR 7.3
20
80.8
40
SUMUT 7.7
60
84.2
100
ACEH 9.1
Status Gizi Balita Umur 0-59 Bulan Berdasarkan Indeks BB/TB Menurut Provinsi, 2017
120
4.7 8.1 3.5 3.8 5.2 5.8 6.2 4.7 5.2 9.9 3.1 3.1 4.8 4.5 2.4 3.6 2.1 5.4 5.7 4.6
80
46
-
3.8
JAMBI
Sangat Kurus Nasional : 2,8%
4.7
3.9
SUTENG
MALUT 2.7
MALUKU
INDONESIA 2.8
PAPUA
5.8
6.0
5.9
4.4
GORONTALO
SULBAR 2.1
5.1
SULTRA
SULSEL1.7
4.7
6.7
7.6
6.8
7.0
5.9
KALTARA 3.3 SULUT
7.1
PAPUA BARAT
Kurus 6,7%
7.5
8.4
9.8
10.4
10.7
9.8
7.8
8.5
8.3
8.6
7.1 7.8
6.4
KALTIM 2.2
KALSEL 2.4
KALTENG 3.5
KALBAR
4.5
5.3 7.2
6.9 6.3
4.8
7.3
7.2
6.4
5.6
5.8
6.8
8.6
7.7
12.0
NTT
NTB 2.2
BALI 1.8
BANTEN 3.1
JATIM 1.6
DIY 2.0
JATENG 2.4
JABAR 1.6
6.0
4.4
DKI JAKARTA 2.6
KEP RIAU
KEP BABEL 3.2
LAMPUNG 2.9
BENGKULU 2.7
SUMSEL 2.0
4.0
RIAU
7.3
6.0
SUMBAR 2.8
4.0
5.7
9.1
10.0
SUMUT
2.0
3.7
8.0
ACEH
Persentase Sangat Kurus + Kurus Balita Umur 0-59 Bulan, Menurut Provinsi, 2017
18.0
16.0
14.0
47
0
INDONESIA 4.6
PAPUA 5.7
PAPUA BARAT5.4
MALUT 2.1
MALUKU 3.6
SULBAR 2.4
GORONTALO4.5
SULTRA 4.8
SULSEL 3.1
SUTENG 3.1
SULUT 9.9
KALTARA 5.2
KALTIM 4.7
KALSEL 6.2
KALTENG 5.8
KALBAR 5.2
NTT 3.8
NTB 3.5
BALI 8.1
BANTEN 4.7
JATIM 5
DIY 5.5
JATENG 4
JABAR 3.8
DKI JAKARTA6.8
KEP RIAU 4.4
KEP BABEL7.8
LAMPUNG 4.2
BENGKULU 4.4
SUMSEL 4.2
JAMBI 5
RIAU 5.5
SUMBAR 3
SUMUT 5.9
ACEH 3
Persentase Gemuk Balita Umur 0-59 Bulan, Menurut Provinsi, 2017
12
10
8
6
4
2
48
Masalah Gizi Balita
49
Masalah Gizi Balita Berdasarkan Kelompok Umur di Indonesia, 2017 35
29.6
30 25
20.1
20 15
14.8
17.8 12.8 9.5
10
4.6
3.7
5 0
0 - 23 Bulan Gizi Kurang
0 - 59 bln Pendek
Kurus
Gemuk
Masalahgizikurang, pendekdangemuk, lebih tinggipadakelompokbalita (0-59 bulan) akantetapi masalahkuruslebih tinggipadakelompokbaduta(0-23 bulan). 50
Masalah Gizi Balita di Indonesia, 2016 - 2017 35.0
29.6
27.5
30.0 25.0
20.0 15.0
17.8
17.8 11.1
9.5
10.0
4.6
4.3
5.0 0.0
2016 Gizi Kurang
2017 Pendek
Kurus
Gemuk
Terjadipeningkatanprevalensipendekdangemuknamunterjadi penurunan masalahkurus 51
STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS BB/TB (AKUT) DENGAN KATEGORI KELOMPOK RISIKO TINGGI (KURUS) 2016
60.0
53.8
50.0
50.0
40.0
40.0
30.0
0.0
56.7
30.0
22.8
20.6
20.0 10.0
2017
60.0
20.0
3.1
8.0
8.1
4.3 10.0
2.8
6.7
8.6
4.6
0.0 sangat kurus kurus (-3 SD Risiko Tinggi normal (-1 SD Risiko TinggiGemuk (>2 SD) sangat kurus kurus (-3 SD Risiko Tinggi normal (-1 SD Risiko TinggiGemuk (>2 SD) (