Business Idea and Planning For Action [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH PENGANTAR BISNIS BUSINESS IDEA AND PLANNING FOR ACTION



Dosen Pengampu: Prof. Drs. EC.H. Thantawi AS.,M.S



Disusun Oleh : Kelompok 6 Dewiliana Jaiman



2020120148



Az Zahra Yumna Zainuddin



2020120137



Hendrikus Reku Magawi



2020120146



Yohana Marianty



2020120138



Yasinta Inya Mete Sentia Nova Yatna



2020120139 2020120197



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemampuan serta kekuatan dalam menyelesaikan makalah “BUSINESS IDEA AND PLANNING FOR ACTION”. Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi penilaian tugas kelompok pada mata kuliah ini. Tidak lupa penyusun ingin mengucapkan terimaksih kepada bapak Prof. Drs. EC.H. Thantawi AS., M.S, selaku dosen pengampu matakuliah Pengantar Bisnis yang telah memberikan informasi yang sangat bermanfaat dalam pembelajaran, serta semua rekan kelas yang senatiasa memberikan motifasi dan semnagat untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun terbuka untuk menerima kritik dan saran dari para pembaca agar dapat menyempurnakan makalah ini. Semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi mahasiswa dan para pembaca sebagai referensi pelengkap dalam pembelajaran.



Malang, 2 Januari 2021



Penyusun



BAB 1 GAMBARAN UMUM BUSINESS IDEA AND PLANNIG FOR ACTION 1.1 Pengertian Business Idea and Planning for Action a. Definisi Business idea Ide merupakan konsep, pikiran dan pengetahuan, sebuah mental, pandangan, keyakinan atau rencana dari kegiatan-kegiatan usaha. Ide merupakan produk berfkir kreatif yang melibatkan penggunaan indra pendengar, penglihat dan perasa. Interaksi dari ketiga indera ini mendorong daya pikir seorang wirausahawan untuk menghasilkan ide. Penemuan ide bisnis tersebut diperoleh dari pencarian ide bisnis melalui cara berfkir terhadap suatu hal. Ide akan tercipta jika seseorang memandang sesuatu sebagai hal yang positif sehingga dapat tercipta tujuan yang diinginkan. Penemuan ide bisnis tersebut diperoleh dari pencarian ide bisnis melalui cara berfkir terhadap suatu hal. Ide akan tercipta jika seseorang memandang sesuatu sebagai hal yang positif sehingga dapat tercipta tujuan yang diinginkan. Business idea atau ide bisnis adalah konsep atau gagasan yang dapat dikembangkan dan digunakan untuk mendapatkan keuntungan finansial yang biasanya berkaitan dengan produk dan layanan jasa yang ditawarkan dan dijual kepada para konsumen untuk mendapatkan uang (profit). Mencari sebuah ide bisnis yang bagus adalah langkah awal untuk mengubah keinginan dan kreatifitas pengusaha menjdi peluang usaha/bisnis. Ide usaha (bisnis) adalah respon seseorang, banyak orang, atau suatu organisasi untuk memecahkan masalah yang teridentifikasi atau untuk memenuhi kebutuhan di suatu lingkungan (pasar, masyarakat). b. Defnisi Planning for Action Action plan atau inisiatif strategis merupakan langkah strategis yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan untuk mewujudkan sasaran startegisnya. Perumusan action plan dibuat dengan suatu pernyataan kualitatif berupa langkah besar yang akan dilaksanakan di masa depan untuk mewujudkan sasaran strategis. Setidaknya secara analitis, perencanaan harus dipisahkan dari implementasi sehingga pengambilan keputusan atas kebijakan sangat penting dapat diambil dan implikasinya dapat dipahami lebih awal sebelum tindakan. c. Sumber ide bisnis antara lain: 1. Kebutuhan dan Permintaan Bisnis Kejelian seseorang melihat kebutuhan dan permintaan pasar merupakan peluang untuk memulai bisnis. Ide bisnis berdasarkan kebutuhan dan permintaan pasar akan menjadikan usaha tersebut dibutuhkan oleh konsumen sehingga produk yang dihasilkan akan dengan mudah dijual dan menjadikan bisnis berjalan selama ada kebutuhan dan permintaan pasar. 2. Keahlian dan Keterampilan Sedikit sekali orang yang memiliki keahlian, oleh karenanya ide bisnis yang bersumber dari keahlian jika dilaksanakan akan mengantarkan seseorang berbeda dari yang lain. Ini sangat menguntungkan sekali dalam menjalankan bisnis yang hanya orang tertentu saja yang bisa menjalankannya dengan kata lain saingannya sedikit sekali. Demikian juga dengan bisnis yang didasarkan pada keterampilan. Keterampilan yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu cukup lama dapat dijadikan pelung usaha/bisnis. 3. Hobi atau Minat Sumber ide bisnis berdasarkan hobi akan menjadikan sesorang bersemangat dalam melakukan bisnis. Bisnis yang didasarkan pada hobi akan menjadikan seseorang betah pada bisnis tersebut yang menjadikan seseorang fokus pada bisnis



yang dijalankan. Minat atau hobi cukup efektif untuk membangun keyakinan dan motivasi kuat untuk mandiri. Orang tidak merasa terbebani bila melakukan kegiatan yang ia sukai, terutama yang berkaitan dengan minat dan hobi. 4. Kreativitas Kreativitas seseorang dalam menciptakan produk yang unik dan bermanfaat bagi orang banyak merupakan sember ide bisnis. Dengan kreativitas produk yang dihasilkan akan memiliki daya tarik tersendiri bagi kebanyakan konsumen. 5. Jaringan dan Relasi Merupakan kunci akan datangnya rejeki berupa relasi yang akan membentuk jaringan. Ide bisnis berdasarkan jaringan dan relasi ini memiliki keuntungan adanya tingkat kepercayayaan yang baik. Semakin luas jaringan dan relasi, maka akan semakin besar kesempatan kita untuk menawarkan barang atau jasa yang kita miliki. 6. Saran Mencari ide bisnis dengan cara meminta saran dari orang-orang yang sukses dalam bisnis adalah langkah baik dikarenakan kita akan belajar banyak dari pengalaman orang tersebut tanpa harus merasakan kegagalan orang tersebut serta mengetahui langkah-langkah yang harus dilaksanakan. 7. Pengalaman dan Pekerjaan Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan sumber ide bisnis. Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan, lalu kita akan berupaya mencari cara baru untuk mengatasinya. Cara ini akan membuka peluang munculnya ide yang menarik. Demikian juga pengalaman kerja yang diperoleh karena Jenis Pekerjaan yang pernah dan sedang ditekuni, juga merupakan sumber sangat besar untuk menghasilkan ide-ide bisnis yang tepat. Seseorang dengan jenis pekerjaan yang sudah lama ditekuni memahami betul bidang usaha apa saja yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaannya saat itu. Misalnya, pernah membuat sebuah produk dan disukai banyak orang. Hal itu yang kemudian dijadikan sebagai ide untuk membangun sebuah bisnis. 8. Penemuan Secara Tidak Sengaja Jenis ide bisnis ini dapat terjadi ketika seseorang melihat sesuatu (benda) yang dapat membangkitkan daya imajinasi. Dari penemuan itu, ia berhasil menciptakan sesuatu berdasarkan hasil imjinasinya. 9. Pencarian Ide Penuh Pertimbangan Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan oleh wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian yang sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang kesiapan pikiran, contoh wirausaha yang berpikir serius mengenai ide bisnis baru akan lebih dapat menerima ide baru dari berbagai sumber. Majalah dan tabloid lainnya merupakan sumber yang bagus untuk memperoleh ide awal. Salah satu cara membangkitkan ide awal adalah membaca tentang kreativitas wirausaha lain. Ide awal kadang membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk penyaringan dan testing. Hampir seluruh ide apa pun membutuhkan studi yang hati-hati dan modifikasi sebagai pembukaan untuk pendekatan bisnis. d. Kriteria Action Plan,Action plan yang dijalankan dengan baik dan efektif oleh perusahaan tentunya akan mempermudah pihak yang terkait untuk mencapai tujuan. Berikut ini beberapa kriteria bisa dikatakan baik, antara lain: 1. Specific (spesifik) Dibuat haruslah spesifik atau jelas dan berkaitan dengan keadaan yang ingin



diubah. Action plan perlu penjelasan secara pasti berapa Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan, apa saja syaratnya, bagaimana dan kapan mengkomunikasikannya. 2. Measurable (terukur) : Action plan harus dapat menunjukkan apa yang sesungguhnya akan dicapai. 3. Attainable/achievable atau accepted (dapat dicapai atau diterima) : Action plan harus dapat dicapai dengan teknik dan metode yang bisa dilakukan. Inisiatif strategis tersebut efektif dan tidak harus membutuhkan anggaran yang besar. 4. Realistic (nyata) : Action plan harus sesuai (logic) dan bisa diterapkan di suatu organisasi atau di suatu wilayah dengan populasi yang menjadi target. 5. Time bound (sesuai waktu) : Action plan dibutuhkan dengan target waktu tertentu atau sesuai dengan timing-nya agar kegiatan dapat berjalan efektif. 1.2 Identifikasi Ide Bisnis yang Sesuai Dengan Linkungan Internal dan Eksternal Saat ini Ide-ide dari wirausahawan menciptakan nilai-nilai potensial sekaligus peluang. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausahawan perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi. Keberhasilan, wirausahawan bukan semata-mata karena atas ide sendiri, tetapi dapat juga berasal dari pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain. Lingkungan bisnis merupakan faktor-faktor yang banyak mempengaruhi bisnis yang dilakukan dalam dunia perdagangan. Menurut Umar, lingkungan bisnis yang dapat mempengaruhi suatu usaha dagang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Lingkungan internal a. Aspek keuangan Aspek keuangan merupakan tahap evaluasi untuk menentukan apakah suatu bisnis yang dijalankan cukup menguntungkan untuk didirikan. Secara spesifik kajian aspek keuangan bertujuan untuk: − Menganalisis sumber dana untuk menjalankan usaha − Menganalisis besarnya kebutuhan biaya investasi yang diperlukan − Menganalisis besarnya kebutuhan modal kerja yang diperlukan − Memproyeksikan rugi laba perusahaan yang akan dijalankan − Memproyeksikan arus kas dari usaha yang akan dijalankan − Memproyeksikan neraca dari usaha yang akan dijalankan − Menganalisis sumber dana untuk menjalankan bisnis − Menganalisis tingkat pengembalian investasi yang ditanamkan dengan berdasarkan analisis kelayakan investasi b. Aspek SDM Analisis aspek sumber daya manusia menekankan pada ketersediaan dan kesiapan tenaga kerja baik jenis/mutu tenaga kerja maupun jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Secara spesifik analisis sumber daya manusia bertujuan untuk : − Menganalisis jenis-jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis − Menganalisis waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis − Menganalisis biaya yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis − Menganalisis persyaratan yang diperlukan untuk memangku pekerjaan pada suatu bisnis − Menganalisis metode pengadaan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis



− Menganalisis kesiapan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis c. Aspek pemasaran Aspek pemasaran termasuk ujung tombak bagi rencana pendirian perusahaan. Tanpa gambaran yang cukup cerah, sulit untuk diharapkan bahwa usaha yang direncanakan dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, penelitian terhadap aspek ini perlu mendapat perhatian serius .Bauran pemasaran pada dasarnya terdiri atas empat bidang strategi pemasaran, yaitu: − Keputusan pemasaran yang akan mengubah ide dasar dari barang atau jasa secara keseluruhan. − Keputusan promosi yang akan mengkomunikasikan informasi yang berguna pada pasar tujuan. − Keputusan distribusi mengenai pengiriman produk kepada konsumen. − Keputusan harga yang menyatakan nilai pertukaran uang dapat diterima pada barang atau jasa. d. Aspek operasional Proses operasional merupakan proses yang ada dalam aktivitas operasional organisasi yang disajikan lebih detil mulai dari input, proses, dan output, yang mendefinisikan tujuan operasional kegiatan perusahan berjalan sesuai dengan proses implementasi program etika bisnis perusahaan dan dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur. Di samping itu, informasi operasi diperlukan untuk melakukan perbaikanperbaikan secara terus menerus atas efisiensi dan efektivitas operasi bertujuan untuk: − Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis. − Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan ekonomis. − Menganalisis kriteria pemilihan mesin peralatan dan teknologi untuk menjalankan proses produksi. − Menganalisis layout bangunan dan fasilitas lainnya. − Menganalisis teknologi yang akan digunakan. Lingkungan eksternal a. Pendatang baru Menurut Pearce dan Robinson menyatakan pendatang baru ke suatu industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merenggut bagian pasar (market share), dan sering kali sumber daya yang cukup besar. Ada tujuh sumber utama rintangan masuk yaitu : − Skala ekonomi − Diferensiasi produk − Kebutuhan modal − Biaya beralih pemasok (Switching cost) − Akses saluran distribusi − Biaya tak menguntungkan bebas dari skala − Kebijakan pemerintah b. Pemasok yang kuat Menurut Pearce dan Robinson pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya atas para anggota industri dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Pemasok yang kuat karenanya, dapat menekan kemampulabaan suatu industri. Kelompok pemasok kuat jika: − Kelompok ini didominasi oleh sedikit perusahaan − Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi − Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri 366 − Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri pembelinya − Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok c. Pembeli yang kuat Menurut Pearce dan Robinson pembeli atau pelanggan dapat juga



menekan harga, menuntut kualitas lebih tinggi atau layanan yang lebih banyak, dan mengadu domba sesama anggota industri. Semua ini dapat menurunkan laba industri.Kelompok pembeli kuat jika: − Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar − Produk yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi − Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar − Pembeli menerima laba yang rendah. Ini akan mendorong pembeli untuk menekan biaya pembeliannya − Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli − Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli − Pembeli mempunyai kemampuan untuk melakukan integrasi balik d. Produk subtitusi Menurut Pearce dan Robinson ,produk subtitusi merupakan produk lain yang bisa menggantikan produk tertentu dalam memenuhi kebutuhan yang sama. e. Persaingan di antara para anggota industri Menurut Pearce dan Robinson persaingan di kalangan anggota industri terjadi karena perusahaan berebut posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk, dan perang iklan. Persaingan tajam seperti ini bersumber pada sejumlah faktor: − Jumlah peserta persaingan banyak dan kurang lebih setara dalam hal ukuran dan kekuatan. − Pertumbuhan industri lambat, menyulut persaingan memperebutkan bagian pasar yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan ekspansi. − Produk atau jasa tidak terdiferensiasi atau melibatkan biaya pengalihan. − Biaya tetap tinggi atau produk bersifat mudah rusak, mengakibatkan alasan untuk menurunkan harga. − Penambahan kapasitas dalam jumlah besar. − Hambatan keluar tinggi. − Para peserta persaingan bersaing dalam hal strategi 1.3 Merumuskan dan Menganalisis Perencanaan Bisnis Agar perusahaan berjalan sesuai dengan harapan, seorang wirausaha harus memiliki perencanaan bisnis atau yang lebih dikenal dengan istilah business plan. Rencana bisnis merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. a. Membuat Deskripsi Bisnis Deskripsi bisnis bertujuan untuk menjelaskan secara singkat apa bidang usaha yang akan dijalankan, beserta potensi produk dan kemungkinannya untuk bertahan dan berkembang di masa depan. Dalam deskripsi bisnis ini, diharapkan semua orang yang nantinya terlibat dalam bisnis, akan mengetahui potensi dan arah pengembangan dari bisnis tersebut. b. Melakukan Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan salah satu komponen bisnis yang penting. Strategi pemasaran yang akan dijalankan haruslah merupakan hasil analisa pasar yang telah dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah kekuatan yang harus digunakan untuk menciptakan target pembeli. Dalam menuliskan strategi ini, Anda membutuhkan suatu analisa yang tepat sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang ada. Jenis analisa yang dapat digunakan misalnya adalah analisa SWOT. Dengan analisa ini, Anda dapat mengetahui keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi suatu produk sehingga dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat tanpa membuang waktu, tenaga dan biaya.



c. Membuat Analisa Pesaing Analisa pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatan dan kelemahan dari produk pesaing, kemudian perusahaan dapat mencari strategi untuk memasarkan produk dengan cara yang berbeda dengan pesaing. d. Desain Pengembangan Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan tahap perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan. Selain berguna untuk mengetahui rencana usaha ke depan, desain pengembangan juga akan memengaruhi perencanaan pembiayaan usaha. e. Rencana Operasional dan Manajemen Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha akan berjalan dan berkelanjutan. Rencana operasional akan berfokus pada kebutuhan logistik perusahaan, misalnya bermacam tugas dan tanggung jawab tim manajemen, bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam perusahaan, serta kebutuhan anggaran dan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional perusahaan. f. Menghitung Pembiayaan Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis. Dari mana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien dan usaha dapat berjalan lancar adalah tugas penting yang harus direncanakan dalam komponen pembiayaan.Beberapa dokumen keuangan yang dibutuhkan untuk menyusun faktor pembiayaan, antara lain laporan keuangan perencanaan, laporan arus kas perencanaan, laporan Neraca perencanaan, dan analisis pengembalian modal.Untuk memenuhi semua dokumen keuangan yang dibutuhkan dalam membuat perencanaan bisnis, perusahaan dapat bekerjasama dengan jasa penyedia layanan akuntansi untuk membuat sebuah analisis keuangan usaha. 1.4 Analisis Studi Kasus Keberhasilan dan Kegagalan Dalam Bisnis Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya yang sederajat atau sekelasnya. Menurut Suyanto keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan image perusahaan (Chamdan, 2010). Menurut Sony Heru Priyanto Seseorang yang memiliki kewirausahaan tinggi dan digabung dengan kemampuan manajerial yang memadai akan menyebabkan dia sukses dalam usahanya (Priyanto, 2009). Selain itu, keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat oleh pengusaha. Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Edi Noersasongko yang menyatakan bahwa kita dapat menganalisis keberhasilan usaha dengan mengetahui kinerja suatu perusahaan yang dapat dirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Kinerja perusahaan adalah output dari berbagai faktor di atas yang oleh karenanya ukuran



ini menjadi sangat penting untuk mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis dengan lingkungannya. Kinerja usaha perlu dihubungkan dengan target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha. Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk menilai seberapa besar tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha (Noersasongko, 2005). Gagal adalah sebuah kemenangan yang tertunda atau keinginan yang belum tercapai. Biasanya kegagalan disebabkan karena kita tidak mengetahui definisi atau arti dari belajar. Sesungguhnya kegagalan tidak jauh berbeda dengan “belum berhasil“. Kita tidak akan pernah tahu kita berhasil kalau kita tdk pernah gagal. yang terpenting bukanlah berapa sering kita gagal atau jatuh, tapi seberapa seringkah ktia bangkit setiap kita gagal atau jatuh. Kegagalan adalah hal yang lumrah dalam berusaha. Statistik membuktikan hampir 50% usaha pemula mengalami kegagalan, terutama di lima tahun pertama memutar roda usaha.Namun demikian kegagalan bisa menjadi tonggak awal menuju sukses. Kegagalan adalah awal dari kesuksesan dan apabila seseorang menyerah dari kegagalan berarti dia tidak tahu bahwa kesuksesan sudah sangat dekat dua kalimat ini seharusnya bisa menyadarkan kita untuk tidak pernah menyerah. Dengan kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan lebih mapan pengalaman sehingga keberhasilan dapat tercapai. Faktor Penyeban Kegagalan Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kegagalan, diantaranya adalah faktor ekonomi, kesalahan manajemen, dan bencana alam. Perusahaan yang mengalami kegagalan dalam operasinya akan berdampak pada kesulitan keuangan perusahaan (Sudana, 2011). Zimmerer mengemukakan ada beberapa faktor penyebab kegagalan dalam menjalankan usaha, yaitu : 1. Ketidakmampuan Manajemen Dalam bisnis kecil, kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha. Pemilik usaha kurang memiliki kemampuan kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan agar bisnis bisa berjalan. 2. Kurang Pengalaman Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman dalam bidang usaha yang akan dimasukinya. Idealnya, calon wirausahawan harus memilki keterampilan teknis yang memadai (pengalaman kerja mengenai konsep pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep yang mencukupi), kemampuan mengkoordinasi berbagai kegiatan bisnis, serta keterampilan untuk mengelola orangorang dalam organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan kinerja. 3. Lemahnya Kendali Keuangan Kunci dari keberhasilan bisnis adalah adanya kendali keuangan yang baik. Sementara itu, perusahaan kecil seringkali melakukan dua kesalahan keuangan, yakni kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap pelanggan. 4. Gagal Mengembangkan Perencanaan yang Strategis Tanpa memiliki suatu strategi yang didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di pasar. 5. Pertumbuhan Tidak Terkendali Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan didambakan oleh semua perusahaan. Namun demikian, pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali. Hal itu dikarenakan cenderung meningkatnya berbagai masalah dengan berkembangnya perusahaan sehingga manajer harus belajar menangani masalah-masalah tersebut. 6. Lokasi yang Buruk Pemilihan lokasi yang tepat harus dipilih berdasarkan penelitian, pengamatan, dan perencanaan. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan besarnya biaya sewa yang harus dibayar. Beberapa pemilik bisnis seringkali memilih lokasi hanya



dikarenakan adanya tempat yang kosong. 7. Pengendalian Persediaan yang Kurang Baik Pada umunya, investasi terbesar yang harus dilakukan oleh manajer bisnis kecil adalah salah satu tanggung jawab menajerial yang penting. Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok sehingga pelanggan merasa kecewa dan pergi. 8. Ketidakmampuan Membuat Transisi Usaha Setelah berdiri dan berkembang, biasanya diperlukan adanya perubahan gaya manajemen yang secara drastis berbeda (Zimmerer, 2009).



BAB II PEMBAHASAN BUSINESS IDEA AND PLANNING FOR ACTION 2.1 Identifikasi Ide Bisnin yang Sesuai Dengan Lingkungan Internal dan Eksternal Saat ini Ide-ide dari wirausahawan menciptakan nilai-nilai potensial sekaligus peluang. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausahawan perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi. Keberhasilan, wirausahawan bukan semata-mata karena atas ide sendiri, tetapi dapat juga berasal dari pengamatan dan penerapan ide-ide orang lain. Lingkungan bisnis merupakan faktor-faktor yang banyak mempengaruhi bisnis yang dilakukan dalam dunia perdagangan. Menurut Umar, lingkungan bisnis yang dapat mempengaruhi suatu usaha dagang dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Lingkungan internal a. Aspek keuangan Aspek keuangan merupakan tahap evaluasi untuk menentukan apakah suatu bisnis yang dijalankan cukup menguntungkan untuk didirikan. Secara spesifik kajian aspek keuangan bertujuan untuk: a. Menganalisis sumber dana untuk menjalankan usaha b. Menganalisis besarnya kebutuhan biaya investasi yang diperlukan c. Menganalisis besarnya kebutuhan modal kerja yang diperlukan d. Memproyeksikan rugi laba perusahaan yang akan dijalankan e. Memproyeksikan arus kas dari usaha yang akan dijalankan f. Memproyeksikan neraca dari usaha yang akan dijalankan g. Menganalisis sumber dana untuk menjalankan bisnis h. Menganalisis tingkat pengembalian investasi yang ditanamkan dengan berdasarkan analisis kelayakan investasi b. Aspek SDM Analisis aspek sumber daya manusia menekankan pada ketersediaan dan kesiapan tenaga kerja baik jenis/mutu tenaga kerja maupun jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Secara spesifik analisis sumber daya manusia bertujuan untuk : a. Menganalisis jenis-jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis b. Menganalisis waktu yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis c. Menganalisis biaya yang diperlukan untuk melaksanakan setiap jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis d. Menganalisis persyaratan yang diperlukan untuk memangku pekerjaan pada suatu bisnis − Menganalisis metode pengadaan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis e. Menganalisis kesiapan tenaga kerja untuk menjalankan bisnis c. Aspek pemasaran Aspek pemasaran termasuk ujung tombak bagi rencana pendirian perusahaan. Tanpa gambaran yang cukup cerah, sulit untuk diharapkan bahwa usaha yang direncanakan dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, penelitian terhadap aspek ini perlu mendapat perhatian serius .Bauran pemasaran pada dasarnya terdiri atas empat bidang strategi pemasaran, yaitu: a. Keputusan pemasaran yang akan mengubah ide dasar dari barang atau jasa secara keseluruhan. b. Keputusan promosi yang akan mengkomunikasikan informasi yang berguna pada pasar tujuan. c. Keputusan distribusi mengenai pengiriman produk kepada konsumen.



d. Keputusan harga yang menyatakan nilai pertukaran uang dapat diterima pada barang atau jasa. d. Aspek operasional Proses operasional merupakan proses yang ada dalam aktivitas operasional organisasi yang disajikan lebih detil mulai dari input, proses, dan output, yang mendefinisikan tujuan operasional kegiatan perusahan berjalan sesuai dengan proses implementasi program etika bisnis perusahaan dan dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur. Di samping itu, informasi operasi diperlukan untuk melakukan perbaikanperbaikan secara terus menerus atas efisiensi dan efektivitas operasi bertujuan untuk: a. Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan bisnis. b. Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan ekonomis. c. Menganalisis kriteria pemilihan mesin peralatan dan teknologi untuk menjalankan proses produksi. d. Menganalisis layout bangunan dan fasilitas lainnya. e. Menganalisis teknologi yang akan digunakan. Lingkungan eksternal a. industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merenggut bagian pasar (market share), dan sering kali sumber daya yang cukup besar. Ada tujuh sumber utama rintangan masuk yaitu : a. Skala ekonomi b. Diferensiasi produk c. Kebutuhan modal d. Biaya beralih pemasok (Switching cost) e. Akses saluran distribusi f. Pendatang baru Menurut Pearce dan Robinson menyatakan pendatang baru ke suatu Biaya tak menguntungkan bebas dari skala g. Kebijakan pemerintah b. Pemasok yang kuat Menurut Pearce dan Robinson pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya atas para anggota industri dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Pemasok yang kuat karenanya, dapat menekan kemampulabaan suatu industri. Kelompok pemasok kuat jika: a. Kelompok ini didominasi oleh sedikit perusahaan b. Produk pemasok bersifat unik atau setidak-tidaknya terdiferensiasi c. Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri 366 d. Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke industri pembelinya e. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok c. Pembeli yang kuat Menurut Pearce dan Robinson pembeli atau pelanggan dapat juga menekan harga, menuntut kualitas lebih tinggi atau layanan yang lebih banyak, dan mengadu domba sesama anggota industri. Semua ini dapat menurunkan laba industri.Kelompok pembeli kuat jika: a. Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah (volume) besar b. Produk yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi c. Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar d. Pembeli menerima laba yang rendah. Ini akan mendorong pembeli untuk menekan biaya pembeliannya e. Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli



f. Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli g. Pembeli mempunyai kemampuan untuk melakukan integrasi balik d. Produk subtitusi Menurut Pearce dan Robinson ,produk subtitusi merupakan produk lain yang bisa menggantikan produk tertentu dalam memenuhi kebutuhan yang sama. e. Persaingan di antara para anggota industri Menurut Pearce dan Robinson persaingan di kalangan anggota industri terjadi karena perusahaan berebut posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk, dan perang iklan. Persaingan tajam seperti ini bersumber pada sejumlah faktor: a. Jumlah peserta persaingan banyak dan kurang lebih setara dalam hal ukuran dan kekuatan. − Pertumbuhan industri lambat, menyulut persaingan memperebutkan bagian pasar yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan ekspansi. b. Produk atau jasa tidak terdiferensiasi atau melibatkan biaya pengalihan. c. Biaya tetap tinggi atau produk bersifat mudah rusak, mengakibatkan alasan untuk menurunkan harga. d. Penambahan kapasitas dalam jumlah besar. e. Hambatan keluar tinggi. f. Para peserta persaingan bersaing dalam hal strategi 2.2 Merumuskan dan Menganalisis Perencanaan Bisnis Agar perusahaan berjalan sesuai dengan harapan, seorang wirausaha harus memiliki perencanaan bisnis atau yang lebih dikenal dengan istilah business plan. Rencana bisnis merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. a. Membuat Deskripsi Bisnis Deskripsi bisnis bertujuan untuk menjelaskan secara singkat apa bidang usaha yang akan dijalankan, beserta potensi produk dan kemungkinannya untuk bertahan dan berkembang di masa depan. Dalam deskripsi bisnis ini, diharapkan semua orang yang nantinya terlibat dalam bisnis, akan mengetahui potensi dan arah pengembangan dari bisnis tersebut. b. Melakukan Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan salah satu komponen bisnis yang penting. Strategi pemasaran yang akan dijalankan haruslah merupakan hasil analisa pasar yang telah dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah kekuatan yang harus digunakan untuk menciptakan target pembeli. Dalam menuliskan strategi ini, Anda membutuhkan suatu analisa yang tepat sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang ada. Jenis analisa yang dapat digunakan misalnya adalah analisa SWOT. Dengan analisa ini, Anda dapat mengetahui keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi suatu produk sehingga dapat menerapkan strategi pemasaran yang tepat tanpa membuang waktu, tenaga dan biaya. c. Membuat Analisa Pesaing Analisa pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatan dan kelemahan dari produk pesaing, kemudian perusahaan dapat mencari strategi untuk memasarkan produk dengan cara yang berbeda dengan pesaing. d. Desain Pengembangan Rencana desain dan pengembangan diperlukan untuk menunjukkan tahap perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan. Selain berguna untuk mengetahui rencana usaha ke depan, desain pengembangan juga



akan memengaruhi perencanaan pembiayaan usaha. e. Rencana Operasional dan Manajemen Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha akan berjalan dan berkelanjutan. Rencana operasional akan berfokus pada kebutuhan logistik perusahaan, misalnya bermacam tugas dan tanggung jawab tim manajemen, bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam perusahaan, serta kebutuhan anggaran dan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional perusahaan. f. Menghitung Pembiayaan Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis. Dari mana sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien dan usaha dapat berjalan lancar adalah tugas penting yang harus direncanakan dalam komponen pembiayaan.Beberapa dokumen keuangan yang dibutuhkan untuk menyusun faktor pembiayaan, antara lain laporan keuangan perencanaan, laporan arus kas perencanaan, laporan Neraca perencanaan, dan analisis pengembalian modal.Untuk memenuhi semua dokumen keuangan yang dibutuhkan dalam membuat perencanaan bisnis, perusahaan dapat bekerjasama dengan jasa penyedia layanan akuntansi untuk membuat sebuah analisis keuangan usaha. 2.3 Analisis Studi Kasus Keberhasilan dan Kegagalan dalam Bisnis Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Keberhasilan usaha adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan lebih daripada lainnya yang sederajat atau sekelasnya. Menurut Suyanto keberhasilan usaha industri kecil di pengaruhi oleh berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap pengusaha. Kinerja usaha industri kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam pencapaian maksud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: kinerja keuangan dan image perusahaan (Chamdan, 2010). Menurut Sony Heru Priyanto Seseorang yang memiliki kewirausahaan tinggi dan digabung dengan kemampuan manajerial yang memadai akan menyebabkan dia sukses dalam usahanya (Priyanto, 2009). Selain itu, keberhasilan usaha dapat dilihat dari target yang dibuat oleh pengusaha. Hal ini seperti yang terungkap oleh Dalimunthe dalam Edi Noersasongko yang menyatakan bahwa kita dapat menganalisis keberhasilan usaha dengan mengetahui kinerja suatu perusahaan yang dapat dirumuskan melalui suatu perbandingan nilai yang dihasilkan perusahaan dengan nilai yang diharapkan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki. Kinerja perusahaan adalah output dari berbagai faktor di atas yang oleh karenanya ukuran ini menjadi sangat penting untuk mengetahui tingkat adaptabilitas bisnis dengan lingkungannya. Kinerja usaha perlu dihubungkan dengan target perusahaan yang ditentukan oleh manajer-pemilik usaha. Apapun targetnya, kinerja usaha merupakan tolok ukur untuk menilai seberapa besar tingkat pencapaian suatu target atau tujuan usaha (Noersasongko, 2005). Gagal adalah sebuah kemenangan yang tertunda atau keinginan yang belum tercapai. Biasanya kegagalan disebabkan karena kita tidak mengetahui definisi atau arti dari belajar. Sesungguhnya kegagalan tidak jauh berbeda dengan “belum berhasil“. Kita tidak akan pernah tahu kita berhasil kalau kita tdk pernah gagal. yang terpenting bukanlah berapa sering kita



gagal atau jatuh, tapi seberapa seringkah ktia bangkit setiap kita gagal atau jatuh. Kegagalan adalah hal yang lumrah dalam berusaha. Statistik membuktikan hampir 50% usaha pemula mengalami kegagalan, terutama di lima tahun pertama memutar roda usaha.Namun demikian kegagalan bisa menjadi tonggak awal menuju sukses. Kegagalan adalah awal dari kesuksesan dan apabila seseorang menyerah dari kegagalan berarti dia tidak tahu bahwa kesuksesan sudah sangat dekat dua kalimat ini seharusnya bisa menyadarkan kita untuk tidak pernah menyerah. Dengan kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan lebih mapan pengalaman sehingga keberhasilan dapat tercapai. Faktor Penyeban Kegagalan Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan perusahaan mengalami kegagalan, diantaranya adalah faktor ekonomi, kesalahan manajemen, dan bencana alam. Perusahaan yang mengalami kegagalan dalam operasinya akan berdampak pada kesulitan keuangan perusahaan (Sudana, 2011). Zimmerer mengemukakan ada beberapa faktor penyebab kegagalan dalam menjalankan usaha, yaitu : 1. Ketidakmampuan Manajemen; Dalam bisnis kecil, kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha. Pemilik usaha kurang memiliki kemampuan kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan agar bisnis bisa berjalan. 2. Kurang Pengalaman; Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman dalam bidang usaha yang akan dimasukinya. Idealnya, calon wirausahawan harus memilki keterampilan teknis yang memadai (pengalaman kerja mengenai konsep pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan konsep yang mencukupi), kemampuan mengkoordinasi berbagai kegiatan bisnis, serta keterampilan untuk mengelola orangorang dalam organisasi serta memotivasi mereka untuk meningkatkan kinerja. 3. Lemahnya Kendali Keuangan; Kunci dari keberhasilan bisnis adalah adanya kendali keuangan yang baik. Sementara itu, perusahaan kecil seringkali melakukan dua kesalahan keuangan, yakni kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakan kredit terhadap pelanggan. 4. Gagal Mengembangkan Perencanaan yan g Strategis; Tanpa memiliki suatu strategi yang didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan bersaing di pasar. 5. Pertumbuhan Tidak Terkendali; Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan didambakan oleh semua perusahaan. Namun demikian, pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali. Hal itu dikarenakan cenderung meningkatnya berbagai masalah dengan berkembangnya perusahaan sehingga manajer harus belajar menangani masalah-masalah tersebut. 6. Lokasi yang Buruk; Pemilihan lokasi yang tepat harus dipilih berdasarkan penelitian, pengamatan, dan perencanaan. Selain itu, perlu juga dipertimbangkan besarnya biaya sewa yang harus dibayar. Beberapa pemilik bisnis seringkali memilih lokasi hanya dikarenakan adanya tempat yang kosong. 7. Pengendalian Persediaan yang Kurang Baik; Pada umunya, investasi terbesar yang harus dilakukan oleh manajer bisnis kecil adalah salah satu tanggung jawab menajerial yang penting. Tingkat persediaan yang tidak mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok sehingga pelanggan merasa kecewa dan pergi. 8. Ketidakmampuan Membuat Transisi Usaha; Setelah berdiri dan berkembang, biasanya diperlukan adanya perubahan gaya manajemen yang secara drastis berbeda (Zimmerer, 2009).



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Gagal adalah sebuah kemenangan yang tertunda atau keinginan yang belum tercapai. Biasanya kegagalan disebabkan karena kita tidak mengetahui definisi atau arti dari belajar. Sesungguhnya kegagalan tidak jauh berbeda dengan “belum berhasil“. Kita tidak akan pernah tahu kita berhasil kalau kita tdk pernah gagal. yang terpenting bukanlah berapa sering kita gagal atau jatuh, tapi seberapa seringkah ktia bangkit setiap kita gagal atau jatuh. 2. Keberhasilan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktivitas yang ada di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan. Dalam pengertian umum, keberhasilan usaha menunjukkan suatu keadaan yang lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. 3. Untuk memperoleh kesuksesan dalam menjalankan bisnis, seseorang harus memiliki idea atau visi bisnis yang jelas serta kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko, baik waktu maupun uang.



3.2 Pendapat Kelompok 1. Setelah mengetahui dan membaca makalah ini penyusun menyarankan pembaca untuk lebih memperhatikan faktor-faktor penyebab kegagalan dalam berbisnis.Dan lebih berhati-hati dalam memilih ide berbisnis. 2. Agar perusahaan berjalan sesuai dengan harapan, seorang wirausaha harus memiliki perencanaan bisnis atau yang lebih dikenal dengan istilah business plan. Rencana bisnis merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana. 3. Untuk menentukan bisnis yang akan dijalani harus melihat minat konsumen dan pasar yang akan dijangkau.Kreativitas produsen membuat suatu produk,membuat produk itu terlihat lebih menarik dan unik di mata konsumen.



DAFTAR PUSTAKA Umar, Husein. (2008). Strategic management in sction: Konsep, Teori, dan Teknik Menganalisis Manajemen Strategis strategic business unit berdasarkan konsep Michael R. Porter, Fred R. David, dan Wheelen-Hunger. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wibowo, Singgih. (2007). Petunjuk Mendirikan Usaha Kecil. Depok: Wisma Hijau.



https://www.ariesrutung.com/2018/05/konsep-ide-bisnis-kewirausahaan.html https://www.pengadaanbarang.co.id/2020/07/actionplan.html#:~:text=Action%20plan%20atau%20inisiatif%20strategis,depan%20untuk%20 mewujudkan%20sasaran%20strategis. https://sumitremade.wordpress.com/2012/07/13/cara-identifikasi-ide-peluang-bisnis/ https://www.jurnal.id/id/blog/2017-6-komponen-perencanaan-bisnis-penting-untukperusahaan/ https://media.neliti.com/media/publications/255681-faktor-faktor-yang-mempengaruhikegagala-38f8b235.pdf