Buyer Persona [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pentingnya Memahami Buyer Persona untuk Riset Bisnis Anda



Salah satu kunci keberhasilan dari kegiatan marketing adalah pengetahuan menyeluruh tentang target market yang spesifik. Untuk itu, Anda harus memahami apa itu buyer persona? Dan mengapa implementasinya dianggap penting bagi strategi bisnis masa kini?



Pengertian Buyer Persona



Buyer persona adalah stereotipe target pelanggan yang dibuat sebagai representasi dari hasil riset pasar. Dapat dibilang, membuat buyer persona berarti Anda membuat beberapa ragam profil pelanggan fiksional untuk memudahkan proses targetting ketika membuat campaign. Karena bayangkanlah, saat membuat strategi pemasaran, Anda akan membuat konten, product development, dan sebagainya. Tidak bisa asal bikin; Anda harus benar-benar yakin apa yang pasar butuhkan sehingga yang melihat iklan Anda adalah mereka yang kemungkinan besar membeli produk Anda.



Dan untuk itulah Anda mulai mengumpulkan data-data mulai dari demografi wilayah, shopping habit, kepribadian, dan lain-lain. Dari data-data itu kemudian kita membuat kategorisasi, dan bisa membayangkan tipe-tipe pelanggan yang akan kita targetkan. Tipe-tipe pelanggan ini, adalah yang kita sebut buyer persona.



Yang Diperlukan dalam Membuat Buyer Persona Dari hasil riset pasar yang telah kita kumpulkan, saatnya categorizing (Mengkategorikan). Untuk membuat buyer persona yang tepat guna, Anda wajib memiliki data-data di bawah ini:



a. Data Pribadi Untuk membuat buyer persona yang terasa nyata, Anda harus punya rincian data pribadi yang bersifat esensial. Ibaratkanlah Anda membayangkan manusia betulan, maka pertanyaan-pertanyaan yang lazim ada di kepala kita mengenai identitas seseorang termasuk:



– – – – – – –



Siapa nama konsumen ini? Jenis kelamin? Tingkat pendidikan? Umur saat ini? Apa pekerjaan dan rata-rata pemasukan bulanannya? Apakah sudah menikah? Dan lain-lain yang biasa dicantumkan di profil dasar



b. Tingkah Laku Sebagai konsumen, dan juga sebagai manusia, buyer persona Anda juga pasti punya kecenderungan perilaku tertentu; yang bisa diringkas dengan pertanyaan-pertanyaan ini: – – – – –



Apa saja minat dan kesukaan konsumen ini? Apa hobinya? Sosial media apa yang ia gunakan? Berapa ponsel yang ia miliki? Dan sejenisnya



c. Shopping Habit



Shopping habit atau kebiasaan belanja konsumen patut diketahui untuk menyusun strategi yang pas sesuai preferensi mereka. Dan Anda bisa memulainya dari pertanyaan-pertanyaan berikut: -



Apakah konsumen ini suka berbelanja online atau offline? Darimana ia biasa mencari informasi? Bagaimana preferensi komunikasinya; telepon, e-mail, atau tatap muka?



Menemukan tiga kriteria di atas adalah bagian vital dari membuat buyer persona yang utuh. Anda bisa memulai dengan menyusun pertanyaan-pertanyaan di atas, sambil memvisualisasikan produk atau jasa Anda sedang digunakan oleh orang-orang ini.



Mengapa Menciptakan Buyer Persona? Alasan mengapa Anda mungkin belum pernah dengar tentang buyer persona adalah karena memang ada saja pebisnis konvensional yang tidak menggunakannya. Padahal, menciptakan buter persona bisa membantu Anda sepenuhnya memahami baik pelanggan maupun calon pelanggan dengan lebih mendalam. Strategi buyer persona dibuat karena pada hakikatnya, sangat tidak mungkin untuk mengenal setiap pelanggan Anda secara individu. Akan tetapi dengan membuat persona-persona yang merangkum karakteristik konsumen secara umum, Anda bisa mendapat bayangan akan langkah seperti apa yang sebaiknya Anda ambil.



Manfaat menciptakan buyer persona antara lain :



a. Memudahkan Penyesuaian Produk atau Layanan Dengan banyaknya ragam produk atau layanan yang Anda tawarkan, penting untuk mulai memikirkan mana saja di antara daftar tersebut yang betul-betul diinginkan konsumen. Dengan buyer persona, Anda bisa mengidentifikasi kemungkinan kebutuhan dan keinginan mereka sehingga Anda tidak akan meluncurkan sesuatu yang sia-sia.



b. Strategi Marketing yang Lebih Matang Memahami kebiasaan dan preferensi setiap konsumen adalah kunci untuk menerapkan strategi yang lebih jitu. Anda bisa merancang sarana promosi untuk memancing perhatian mereka tanpa terkesan agresif dan mengganggu, dan mengetahui jenis perhatian macam apa yang paling diapresiasi oleh para pelanggan setia.



c. Peluang Inspirasi Produk atau Layanan Baru yang Segar



Salah satu penyebab macetnya bisnis adalah karena Anda gagal menghadirkan inovasi. Dan itu bisa dihindari bila Anda berpikir dari sudut pandang konsumen dan mencoba menyelami kepala mereka untuk mengetahui apa yang mereka inginkan. Dan itu, adalah keuntungan menciptakan buyer persona. Dengan membaca pola mereka, Anda bisa menciptakan produk atau layanan yang belum pernah ada di pasaran sebelumnya. Dan konsumen yang merasa dimengerti pun akan membeli dan menempatkan Anda sebagai brand yang paling disukai.



Tips Menciptakan Buyer Persona Sebelumnya sudah kita bahas bahwa membuat buyer persona perlu dilakukan riset yang mengarah kepada karakter pelanggan Anda. Sehingga nantinya riset tersebut bisa dijadikan insight dalam menjalankan strategi bisnis lainnya.



1. Lakukan Riset Mendalam Sudah menyimak pembahasan sebelumnya mengenai data informasi apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan riset? Yup, langkah awal yang perlu Anda terapkan adalah mengumpulkan informasi selengkap-lengkapnya mengenai pasar Anda. Mulai dari usia, tempat tinggal, pendapatan, perilaku saat berbelanja, cara mengambil keputusan, dan kenali minat dan aktivitas apa saja yang disukai.



Tapi, bagaimana cara mendapatkannya? Ada beberapa upaya yang bisa lakukan, salah satunya dengan memanfaatkan beberapa tools seperti Google Analytics (bila memiliki website). Kemudian, platform media sosial seperti Facebook, Instagram, hingga tools social media analytics lainnya seperti Hootsuite, Social Report, Buffer Analyze dan masih banyak lagi. Misalnya, jika ingin mendapatkan informasi terkait demografi konsumen secara umum. Maka, yang bisa kita lakukan adalah dengan melihat laporan dari setiap pengunjung website yang diperoleh dengan bantuan Google Analytics. Dengan bantuan tools ini, kita bisa melacak lokasi terbesar mana yang menjadi pengunjung terbanyak website Anda. Akan tetapi, khusus Anda yang belum memiliki basis pelanggan, Anda bisa melakukan riset persona melalui target market kompetitor Anda. Carti tahu info-info mengenai apakah market dari kompetitor memiliki kelompok sasaran yang sama dengan Anda, bagaimana mereka bisa melakukan pendekatan kepada pelanggan, upaya apa saja yang kompetitor lakukan untuk bersaing, dan sebagainya.



2. Kenali Masalah Pelanggan (Pain Points) Di tahap ini, cobalah untuk menjawab pertanyaan seperti: “Apa masalah yang ingin diselesaikan oleh pelanggan potensial Anda? Dan hambatan apa yang mereka hadapi saat ingin mencapai tujuan mereka?”. Beberapa cara untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah dengan memantaunya secara langsung melalui tools yang disebutkan pada poin sebelumnya. Bisa juga dengan metode ekstensif lain seperti dengan melakukan survey melalui e-mail, wawancara, bahkan Focus Group Discussion (FGD) untuk memperoleh informasi yang spesifik..



3. Identifikasi Customer Goals Poin ini merupakan sisi lain yang tak kalah penting setelah Anda mengenali pain points konsumen sebelumnya. Yakni saat Anda tahu apa saja masalah yang dihadapi konsumen, selanjutnya Anda mencari tahu goals apa yang ingin mereka capai. Mungkin bisa saja goals masing-masing pelanggan tidak selalu bersifat professional, alias dapat bersifat pribadi. Dan tidak keseluruhannya berkaitan dengan fitur-fitur bisnis Anda. Tapi, hal ini tetap berperan penting, karena setidaknya Anda bisa melakukan strategi pendekatan yang lebih mumpuni di saat menjalankan strategi marketing.



4. Ketahui Bagaimana Bisnis Anda dapat Membantu Konsumen



Dengan terciptanya buyer persona, Anda juga bisa memanfaatkannya sebagai bahan dasar dalam pengembangan produk atau layanan dari bisnis Anda. Singkatnya, Anda bisa melihat bahwa diluar dari produk yang ada saat ini, masih banyak prospek bisnis lainnya yang bisa Anda tawarkan untuk memenuhi goals pelanggan.



5. Kategorikan Setiap Persona Langkah ini adalah waktunya Anda mengkategorikan setiap persona yang Anda dapatkan dari setiap proses yang sudah dilalui. Setelah mengumpulkan setiap data persona, cobalah untuk selalu memposisikan diri Anda sebagai konsumen setiap hendak membuat keputusan atau merancang strategi bisnis baru. Pantau dan evaluasi secara berkala, hingga Anda telah berhasil menjalin hubungan kuat dengan pelanggan, maupun menciptakan brand bisnis yang terpercaya.



6. Ciptakan Buyer dengan Persona Negatif Setiap manusia memiliki sifat positif dan negatif. Begitupun pada proses pembuatan buyer persona pada bisnis. Artinya, persona negatif merupakan kebalikan dari sisi persona positif. Yang mana persona negatif tidak akan menjadi target market Anda. Dengan mengesampingkan orang-orang yang tidak ditargetkan, secara langsung hal ini menjadikan buyer persona Anda menjadi lebih spesifik. Misalnya, Anda menjual produk kecantikan khusus kelas menengah ke atas dengan pendapatan di atas 5 juta Rupiah. Maka, persona negatif di sini mengartikan bahwa Anda tidak akan pernah menjadikan konsumen dengan penghasilan di bawah 5 juta Rupiah sebagai target utama Anda.



Kesimpulan Mengenal apa itu buyer persona dan peranannya terhadap bisnis, merupakan langkah jitu untuk membantu bisnis Anda dalam mencapai pasar yang lebih luas. Dengan mengenali masing-masing persona, Anda bisa menyiapkan strategi bisnis lainnya menjadi lebih efektif.



Jasa Konsultan Marketing Membuat Buyer Persona dan Strategi Marketing memang dibutuhkan tenaga professional yang berpengalaman di bidangnya. Untuk itulah SeputarMarketing hadir sebagai Marketing Agency yang membantu Anda dalam membuat strategi marketing, branding dan melakukan promosi secara digital.