Cairan Hapus Hama [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

`



MACAM-MACAM CAIRAN HAPUS HAMA



A. DETTOL 1. Jenis Cairan : Antiseptik, desinfektan 2. Bahan Aktif : Chloroxylenol 4,8 persen Chloroxylenol atau Kloroksilenol (4-kloro-3, 5-Dimethylphenol) adalah disinfektan yang representatif dan antiseptik. Merupakan senyawa antimikroba yang digunakan untuk mengendalikan bakteri, ganggang, dan jamur dalam perekat, emulsi, cat, dan tangki pencuci, digunakan juga oleh lembaga kesehatan seperti rumah sakit atau klinik. Kloroksilenol (C8H9ClO) tidak signifikan beracun untuk manusia dan mamalia, tidak beracun untuk burung namun cukup beracun untuk invertebrata expose tawar dan sangat beracun untuk ikan. Kloroksilenol (CH9ClO) dapat membunuh bakteri dengan mengganggu membran sel bakteri yang akan menurunkan kemampuan membran sel untuk memproduksi ATP sebagai sumber energi. Kloroksilenol mempunyai spektrum antimikroba yang luas, sehingga efektif digunakan untuk bakteri gram positif dan gram negatif, jamur, ragi dan lumut. Kloroksilenol memiliki keunggulan dalam hal toksisitas dan sifat korosif yang rendah. Disinfektan sendiri adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati. Desinfektan membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme patogen. Penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme patogen yang ada tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut. Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfektan digunakan pada benda mati. Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya. Jenis desinfektan ada Klorin, Fenol, Iodin, Alkohol, Amonium Kuartener, Formaldehida, Kalium permanganat namun untuk detol sendiri kandung desinfektan yang ada hanya klorin saja. Klorin adalah senyawa klorin yang paling aktif adalah asam hipoklorit. Mekanisme kerjanya adalah menghambat oksidasi glukosa dalam sel mikroorganisme dengan cara menghambat enzim-enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat. 3. Penggunaan : a. Penggunaan medis 1) Mempercepat penyembuhan luka, lecet, gigitan, dan sengatan serangga 2) Mempercepat proses penyembuhan luka setelah operasi/persalinan b. Penggunaan pribadi 1) Membunuh kuman penyebab penyakit yang ada di seluruh tubuh 2) Cuci tangan, untuk mencegah penyebaran penyakit 3) Anti ketombe 4) Menghilangkan bau kaki 5) Desinfektan pada pakaian 1



6) Popok dan pakaian bayi bunuh kumahn pada popok dan pakaian bayi 7) Laundry bunuh kuman pada pakaian kotor 8) Desinfektan pada peralatan rumah tangga 9) Bunuh kuman di lantai Penggunaannya sebagai antiseptik dalam larutan 0,1% lebih dikenal dengan merk dagang rivanol. Tindakan bakteriostatik rivanol dilakukan dengan mengganggu proses vital pada asam nukleat sel mikroba. Efektivitas rivanol cenderung lebih kuat pada bakteri gram positif daripada gram negatif. Meskipun fungsi antiseptiknya tidak sekuat jenis lain, rivanol memiliki keunggulan tidak mengiritasi jaringan, sehingga banyak digunakan untuk mengompres luka, bisul, atau borok bernanah. Bila Anda memiliki bisul di pantat, duduk berendam dalam larutan rivanol dapat membantu mempercepat penyembuhannya. Untuk luka kotor yang berpotensi infeksi lebih besar, penerapan jenis antiseptik lain yang lebih kuat disarankan setelah luka dibersihkan. 4. Kelebihan : Kelebihan dari disinfektan ini adalah mudah digunakan, dan jenis mikroorganisme yang dapat dibunuh dengan senyawa ini juga cukup luas, meliputi bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Kloroksilenol adalah sebagai pembunuh kuman dan bakteri, penghilang bau, antiseptik, pewangi, pembersih lantai sampai menghilangkan ketombe dan menghilangkan jamur. 5. Kelemahan : Kelemahan dari disinfektan berbahan dasar klorin adalah dapat menyebabkan korosi pada pH rendah (suasana asam), meskipun sebenarnya pH rendah diperlukan untuk mencapai efektivitas optimum disinfektan ini. Klorin juga cepat terinaktivasi jika terpapar senyawa organik tertentu. Untuk antiseptiknya dari warna detol sendri menggunakan Etakridin laktat (rivanol) Etakridin laktat adalah senyawa organik berkristal kuning oranye yang berbau menyengat. 6. Indikasi : Mempercepat penyembuhan luka, lecet, gigitan serangga 7. Kontra indikasi : Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Hanya untuk pemakaian luar tubuh.



B. BIOSOL 1. Jenis Cairan : Antibakteri dan desinfektan 2. Bahan Aktif : -



Alkohol ethoxylates (AE) 4% adalah non-ionik surfaktan yang ditemukan dalam produk deterjen pembersih permukaan, kosmetik dan untuk digunakan dalam 2



pertanian, tekstil, dan cat. [2] karbon rantai panjang adalah 8-18 sementara rantai ethoxylated biasanya 3 hingga 12 etilen oksida produk lama di rumah. [3] mereka memiliki ekor lipofilik (R) dan group((OC2H4)nOH) kepala relatif kutub. NOH R (OC2H4) + SO3 → R (OC2H4) nOSO3H Ethoxylated fatty alkohol sering dikonversi ke organosulfate. Sebuah contoh yang terkenal adalah natrium sulfat laureth, agen berbusa di shampo dan pasta gigi, serta industri deterjen. Konversi ini biasanya menggunakan trioksida belerang atau asam chlorosulfuric. -



Benzalkonium Chloride 2%



3. Penggunaan : a. b. c. d.



Membunuh kuman, Membersihkan lantai Menjadikan ruangan harum dan segar tahan lama Menghilangkan bau kamar mandi, WC, got, bak sampah, kandang binatang, dan lainlain.



4. Kegunaan : Aplikasi Benzalkonium Klorida sangat luas rentangnya, dari formulasi disinfektan, seperti berupa bahan aktif dalam produk-produk bermerek Dettol, Lysol, dan juga Kissprey (cairan pelicin pakaian). Benzalkonium klorida berfungsi untuk menghambat korosi yang disebabkan oleh mikroba di sektor ladang minyak, dan penghilang ganggang dan lumut pada cetakan multi-permukaan. Benzalkonium klorida digunakan dalam : -



Antiseptik kulit, seperti Bactine, untuk melindungi luka dan goresan. Farmasetikal seperti lozenges tenggorokan & berbagai leave-onantiseptik kulit. Pencuci tangan. Pengawet dalam produk-produk farmasi dan perawatan diri seperti tetes mata, telinga dan nasal, sebagai pengawet. Towellet higinis dan tisue basah. Pembersih untuk lantai dan permukaan kasar sebagai disinfektan. Larutan perendam untuk peralatan bedan/dental sebelum sterilisasi tingkat-tinggi. Disinfektan semprot untuk sanitasi permukaan kasar. Pengobatan aplikasi-tunggal “over-teh-counter“ untuk herpes, luka dingin dan demam lecet, seperti RELEEV dan Viroxyn. Algasida untuk membersihkan alga, lumut, lumut dari jalan,genteng, kolam renang, batu dan desinfeksi rumah kaca hortikultura.



5. Kelebihan : - Membunuh kuman dan menghilangkan bau dengan keharuman cemara biosol karbol dengan formulasi khusus ‘‘pine action“ efektif membunuh kuman. 6. Kelemahan : Baunya yang menyengat. 7. Indikasi : Membersihkan lantai dengan membunuh kuman, menghilangkan bau, dan menghilangkan kotoran 8. Kontra indikasi : - Jauhkan dari jangkauan anak-anak - Hanya digunakan untuk membersihkan lantai, kloset, wastafel. - Jauhkan dari penggunaan tubuh - Jika terkena mata, segera bilas dengan air, jika reaksi berlanjut segera hubungi dokter. 3



C. SUNLIGHT 1. Jenis Cairan : Antibakteri dan Desinfektan 2. Komposis Umum : a. Surfaktan Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu: 1) Anionik : a) Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) b) Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS) c) Alpha Olein Sulfonate (AOS) 2) Kationik : Garam Ammonium 3) Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle 4) Amphoterik : Acyl Ethylenediamines b. Builder Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. 1) Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP) 2) Asetat : a) Nitril Tri Acetate (NTA) b) Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA) c) Silikat : Zeolit d) Sitrat : Asam Sitrat c. Filler Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat. d. Aditif Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.Contoh : Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC). 3. Cara Penggunaan : a. Larutkan 1 sendok teh sunlight cair ke dalam mangkok berisi ½ gelas air b. Masukkan spon dalam larutan sunlight tersebut lalu rema remas sampai berbusa 4



c. Gunakan untuk mencuci peralatan makan dan masak tuntaskan dengan membilas sampai bersih dengan air untuk hasil terbaik teteskan 2-3 tete sunligt langsung pada spons yang sudah dibasahi d. Untuk mencuci buah dan sayuran tuangkan ½ sendok teh sunlight pada waadah berisi 1 liter air cuci buah dan sayur kemudian bilas dengan air bersih 4. Kelebihan : a. Praktis karena sabun cuci piring cair tersedia dalam bentuk kemasan botol sehingga dapat mudah di bawaa atau pun di simpan b. Mudah berbusa dengan menggunakan spon kain dengan begitu air dapat menghemat pada saat pemakaiannya c. Mudah larut di air lalu di campurkan dengan air sebentar sudah berbuasa d. Biasanya lebih ampuh dalam memebersihkan lemak pada peralatan memasak 5. Kelemahan : a. Jika air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk mandi, air tersebut dapat mengakibatkan iritasi dan gatal-gatal pada kulit yang sensitif. b. Jika air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk memasak atau diminum, air tersebut dapat mengakibatkan sakit perut, muntah-muntah, diare, dan sebagainya. 6. Indikasi : Membersihkan peralatan masak dan peralatan dapur dari semua jenis kotoran, bau, dan lemak.



7. Kontraindikasi : Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Hindari terkena mata. Jika terkena mata, segera bilas dengan air. Bila terminum, minumlah air yang banyak dan segera ke dokter,. Bilas dan keringkan tangan setelah penggunaan. Hindari kontak terlalu lama bagi tangan sensit



D. HARPIC 1. Jenis Cairan : Antibakteri dan desinfektan 2. Komposisi : HCL hydrochloric acid 8,5% w/v Didalam HARPIC terdapat asam klorida .Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat korosif. Sedang korosif adalah sifat suatu subtantsi yang dapat menyebabkan 5



benda lain hancur atau memperoleh dampak negatif. Harpic merupakan zat desinfektan dan antibakteri.



3. Cara penggunaan : a. b. c. d. e. f.



Tekan kedua sisi tutup dan putar melawan arah jarum jam untuk membuka Siram cairan di sekeliling tolilet dan di bawah lekukan Biarkan cairan menyebar dari atas hingga ke dasar Biarkan selama 30 menit Siram Toilet bersih dan berkilau



4. Kegunaan : a. Menghilangkan kotoran dan noda membandel b. Membunuh kuman c. Menghilangkan bau 5. Kelebihan : Daya bersih ampuh untuk segala permukaan dan karena cairannya kental tidak mudah terciprat ke anggota tubuh yang membuat gatal. 6. Kekurangan : Bila cairan harpic terkena anggota tubuh terkadang menimbulkan rasa gatal. 7. Indikasi : Wangi menyegarkan, membersihkan dengan ampuh menghilangkan kotoran. 8. Kontra indikasi : Hanya digunakan untuk toilet pastikan selalu ditutup dan jauhkan dari jangkauan anakanak bila terkena mata segara cuci dengan air yang banyak serta cari pertolongan medis. Bila tertelan segera minum air yang banyak dan segera cari perolongan medis dengan menunjukkan botol atau label ini. 9. Dampak : Pada pembersih lantai atau kamar mandi mengandung bahan yang bersifat karosif, yang baunya menusuk, uapnya dapat menyesakkan saat terhirup dan bila mengenai kulit akan membuat kulit terasa gatal-gatal atau bahkan melepuh.



6



E. LISTERINE



1. Jenis Cairan : Antiseptik 2. Komposisi : Water, Sorbitol Solution, Alcohol 22,86%, Polaxamer 407, Benzoic Acid, Eucalyptol 0,09%, Peppermint Oil 0,04%, Methyl Salicylate 0,05%, Thymol 0,06%, Sodium Saccharine, Spearmint Oil, Sodium Citrate, Anethole, Acid Ctric, Cl 42053 3. Kegunaan: a. Membantu mecegah gigi berlubang b.Menjaga kesehatan gusi c. Membantuk mengurangi plak d.Membantu mencegah karang gigi e. Melawan kuman penyebab bau mulut f. Nafas segar 4. Penggunaan : Gunakan 2 kali sehari untuk hasil terbaik kumur dengan listerine sebanyak 20ml tanpa campuran air selama 30 menit jangan ditelan gunakan listerine setelah sikat gigi sedikitnya 2 kali sehari. 5. Kelebihan :  Mengharumkan Bau Mulut Bau mulut merupakan suatu hal yang paling utama dalam menjaga kesehatan mulut dan juga gigi, karena sebagian masyarakat menilai jika bau mulut seseorang tidak enak untuk di cium maka bisa di pastikan gigi orang tersebut tidak bersih. Anda dapat menggunakan dan memakai obat kumur untuk mengharumkan gigi anda secara cepat, karena obat kumur memang sudah di rancang khusus untuk membersihkan mulut dan gigi anda secara cepat. 



Mengatasi Karang Gigi Plak dan karang gigi adalah salah satu penyakit utama yang menyebabkan bau mulut anda menjadi tidak sedap. Plak gigi juga dapat membuat gigi kita berlubang di karenakan adanya banyak kuman yang timbul dan tinggal di dalam gigi kita. Untuk pencegahan plak dan karang gigi anda dapat menggunakan obat kumur gigi sebagai tameng untuk mencegah dan mengobati karang gigi dan plak yang sudah banyak di dalam gigi anda dalam jangka waktu yang lumayan singkat.







Bisa Mengatasi Sariawan Salah satu penyakit yang dapat menghambat dan membuat nafsu makan dan minum anda menurun drastis adalah sariawan. Jika mulut dan bibir anda terkena sariawan, maka bisa di pastikan anda akan segan untuk berbibacara dan terutama malas makan dan juga malas minum. Untuk pencegahan dan mengatasi sariawan, gunakanlah obat kumur sebagai penangkal pada penyakit sariawan di mulut anda. Karena obat kumur memiliki 7



kandungan Anti-Septik yang dapat mengatasi sariawan pada mulut anda dalam waktu yang lumayan cepat. 6. Kekurangan :  Menyebabkan Air Liur Anda Berkurang Air Liur merupakan hal terpenting dalam menjaga manusia dari dehidrasi berlebihan pada mulut dan tubu. Penggunaan obat kumur secara terus menerus juga dapat menyebabkan air liur anda berkurang. Hal ini di karenakan adanya kandungan zat keras pada mouthwash gigi yang dapat menyebabkan air liur anda berkurang secara drastis. 



Iritasi Berlebihan Pada Mulut, Lidah, dan Gigi Iritasi pada mulut,lidah dan juga gigi tidak bisa di hindari jika anda terlalu sering dalam menggunakan obat kumur gigi untuk merawat gigi anda secara berlebihan dalam jangka waktu yang sangat singkat. Sebaiknya gunakanlah obat kumur pada mulut anda dalam takaran yang sesuai dan tidak menyebabkan iritasi pada mulut, lidah, dan juga gigi. Tidak hanya menyebabkan iritasi pada mulut, lidah, dan juga gigi, penggunaan obat kumur secara berlebihan juga dapat membuat kuman-kuman di dalam gigi dan mulut menjadi kebal dan anti obat kumur, karena kuman-kuman tersebut sudah biasa di serang oleh obat kumur gigi yang telah dipakai.



7. Dampak : Karena pertumbuhan bakteri tergolong sangat cepat, kemungkinan gusi terkena infeksi sangat besar. Berkurangnya air liur juga berakibat pada menurunnya kemampuan mulut dalam membatasi kerusakan gigi akibat bahan kimia, gula maupun zat asam yang dibawa oleh makanan. Selain itu, resiko mulut kering juga tidak bisa disepelekan karena dapat membuat nafas lebih bau dari sebelum memakai produk mouthwash. 8. Indikasi : Memperkuat gigi, mencegah pembentuka plak dan radang gusi serta melawan kuman penyebab bau mulut. 9. Kontra indikasi : Hentikan penggunaan jika terjadi keluhan dan segera hubungi dokter. Jauhi dari jangkauan anak-anak. tidak digunakan untuk anak usia dibawah 6 tahun. F. BAYCLIN 1. Jenis Cairan : Desinfektan 2. Bahan Kimia : Natrium hipoklorit, NaOCl (12,5%), Emal-70, Parfum, dan Air. Natrium hipoklorit, NaOCl (12,5%), Emal-70, Parfum, dan Air. secara umum, produk pemutih dipasaran ternyata mengandung NaOCl dengan konsentrasi 12% sampai dengan 13%. Emal-70 sebuah nama perusahaan dari jenis surfaktan berbahan aktif alkyl sulphate. Penambahan bahan tersebut hanya sebagai alternatif jika kita ingin menambahkan fungsi pemutih sebagai penghilang noda atau stain remover. Seperti juga Emal-70, parfum merupakan bahan tambahan (tidak harus ada) sehingga Kebanyakan produk pemutih yang ada di pasar tidak memakai parfum. 3. Zat Aktif : Natrium hipoklorit atau Natrium perklorat 4. Kegunaan : Umumnya pemutih pakaian digunakan untuk memngembalikan warna pakaian yang terlihat kusan dan bernoda menjadi putih kembail. Banyak pemutih pakaian beredar dipasaran, tapi tidak semuanya berfungsi untuk mengembalikan warna putih, apalagi jika 8



pemakaiannya menyalahi aturan. Menurut sumber mesinlaundry.com, pemutih pakaian seperti kaporit (chlorine – pemutih) berfungsi sebagai penyeteril (sterilizer) cucian terhadap kuman, juga sebagai pencermerlang warna, amat baik setelah dicapur dengan flour (pencermerlang warna tekstil) selain amat baik pula sebagai pemutih. Kaporit mampu menghacurkan kotoran-kotoran pada pakaian putih yang telah dilapisi noda kotor yang berlapis-lapis sehingga kelihatan kekuning-kuningan atau gosong, sampai warna aslinya muncul kembali (aslkan ketahanan serat benang dan sistim pewarnaan pakaian tersebut kuat).



5. Cara Penggunaan : -



Gunakan pemutih pakaian dilakukan sesudah pakaian dibersihkan oleh sabun dan alkali. Jadi bersihkan dulu noda dan kotorannya, baru dikembalikan warna putihnya.



-



Jangan menggunakan pemutih dengan langsung menuangkan cairan pemutih kedalam cucian pakaian. Sebaliknya siapkan air dan beri pemutih secukupnya, kemudia adauk rata. Setelah itu baru masukka pakaian kedalamnya.



-



Jangan merendam pakaian dalam pemutih terlalu lama. Paling tidak 10-15 menit sudah cukup membuat pakaian putih. Serat pakaian bias rusak, menipis atau malahan robek untuk bahan kaos terntentu jika direndam terlalu lama.



6. Cara Kerja : Bleach adalah suatu senyawa yang dapat memutihkan pakaian melalui dua proses, dimana proses pertama adalah meningkatkan efektifitas kerja surfaktan dengan memperkecil ukuran molekul kotoran dengan mengoksidasinya. Sedangkan proses kedua adalah mengubah warna kotoran menjadi putih sehingga tidak tampak /terlihat oleh mata. Warna putih yang dimaksud adalah putih udara, jernih air, bukan putih susu. 7. Kelebihan : - Ampuh memutihkan baju - Noda membandel pada baju putih hilang - Bisa digunakan sebagai anti jamur dan disinfectant - Membunuh bakteri - Menghilangkan bau tidak sedap pada tempat sampah atau tempat kotor lainnya - Varian aroma tersedia 8. Kekurangan : - Bau terlalu menyengat - Hanya baju putih saja yang dapat dicuci menggunakan Bayclin 9. Indikasi : - Pemutih klorin banyak digunakan di rumah tangga karena produk ini merupakan desinfektan yang sangat efektif untuk membunuh bakteri dan juga membersihkan jamur pada pakaian. Namun karena kandungan bahan kimianya yang cukup kuat, harus memperhatikan segi keamananan dan kesehatan, terutama di sekitar anak kecil dan mereka yang mempunyai kulit sensitif. Selalu pakai sarung tangan saat menggunakan pemutih klorin dan pastikan terdapat sirkulasi udara yang baik.



9



- Pemutih sebaiknya hanya digunakan jika penggunaan detergen biasa tidak mampu mengangkat kotoran secara bersih. Perlu diketahui, pemutih pakaian dapat mengakibatkan memudarnya warna pada pakaian berwarna. -



Ingat bahwa pemutih klorin sangat membantu memutihkan pakaian, namun jika digunakan berlebihan bisa membuat pakaian luntur.



-



Karena pemutih oksigen larut dalam air tanpa meninggalkan bau dan bekas, jenis ini ramah lingkungan. Produk ini cukup menarik untuk digunakan oleh keluarga dengan anak kecil.



-



Jika Anda menggunakannya dengan cara yang benar, kedua jenis pemutih ini sangat berguna untuk memutihkan pakaian.



10. Kontraindikasi : -



Apapun tipe pemutih yang Anda gunakan, jangan mencampur kedua jenis pemutih ini dan selalu coba di bagian tersembunyi terlebih dahulu untuk memastikan keberhasilannya.



-



Jangan sekali-kali mencampur pemutih dengan bahan lain tanpa petunjuk atau pengetahuan yang jelas. Pemutih pakaian sebagaian besar dibuat dari jenis bahan kimia yang sangat kuat. Umumnya bersifat korosif. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dalam waktu lama.



11. Dampak : Penggunaan pemutih yang berlebihan selain dapat menyebabkan kerusakan juga berdampak negatif pada lingkungan. Jika air bekas cucian yang mengandung pemutih dibuang ke tanah maupun ke sungai-sungai dapat menimbulkan pencemaran air. Selain itu, dalam pemutih terkandung zat-zat aktif dan bahan-bahan yang bersifat korosif yang dapat membunuh bakteri menguntungkan dalam tanah. Akibatnya, kesuburan tanah dapat terganggu. Lebih luas lagi pembuangan limbah yang mengandung pemutih akan menimbulkan pencemaran lingkungan baru. Khusus untuk pemutih wajah yang ditawarkan melalui iklaniklan, kita harus hati-hati dalam memilih maupun menggunakannya. Hal ini karena beberapa produk pemutih wajah dan tubuh terbukti mengandung logam berat merkuri (raksa). Pemutih yang mengandung merkuri jika digunakan secara terus-menerus dapat bersifat sebagai racun di dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogen). G. SABUN CUCI TANGAN CAIR 1. Jenis Cairan : Antiseptik 2. Bahan Kimia : Sodium lauryl sulfate 4,2%, Lactid Acid 0,5 % 3. Manfaat - Melindungi diri dari berbagai penyakit 10



-



Menghilangkan atau membunuh kuman penyakit Melepaskan kotoran di tangan



4. Cara Penggunaan - Tuangkan cairan pencuci tangan - Usapkan ke sela-sela telapak tangan pada bagian yang kotor - Bilas dengan bersih, keringkan, rasakan keharuman dan lembut di tangan 5. Mekanisme Kerja Cara kerja sabun adalah dengan cara mengikat minyak di dalam air, sehingga akhirnya minyak dan kotoran yang melekat karena minyak dapat dibilas dengan mudah. Molekul molekul sabun berbentuk panjang dan tipis. Pada hampir seluruh panjangnya (atau “ekornya”) strukturnya tepat sama dengan molekul-molekul minyak. Tapi, pada satu ujungnya yang lain (atau “kepalanya”) ada sepasang atom yang muatan listriknya sedemikian hingga hanya senang bergabung dengan molekul-molekul air, dan kepala inilah yang membuat seluruh molekul sabun menyatu dengan air, membuatnya dapat larut. Sewaktu berenang didalam air, apabila sekelompok molekul sabun bertemu denan partikel kotoran berminyak, ekor mereka yang senang dengan berteman dengan minyak akan mengikatkan diri dengan molekul-molekul minyak, sedangkan kepala-kepala mebuat molekul-molekul sabun tetap menyatu erat dengan air. Alhasil minyak tertarik kedalam air, selanjutnya partikel kotoran yang semula disandera oleh minyak ini kini bebas untuk ikut mengalir dengan air. 6. Kelebihan : - Cairan sabun terdapan dalam wadah yang tertutup. Sehingga tidak mudah terkontaminasi kuman, seperti halnya sabun batangan. - Sabun cair lebih mudah dan efisien untuk digunakan. Ini akan menghemat waktu penggunaannya. - Sabun cair lebih mudah dalam penggunaannya, sehingga akan menghemat sabun dan juga air. 7. Kekurangan : Jika mencuci tangan dengan sabun dan air beberapa kali dalam sehari maka kulit akan menjadi kering. 8. Indikasi : a. Sebelum dan setelah kontak dengan kulit pasien wanita atau bayi atau cairan tubuh b. Sebelum melakukan teknik aseptic c. Sebelum memegang makanan d. Saat terlihat menjadi kotor e. Setelah keluar dari kamar kecil f. Setelah kontak dengan alat-alat yang kotor dan berpotensi tercemar/terkontaminasi g. Setelah melapas sarung tangan 9. Kontraindikasi : a. Jangan digunakan di daerah wajah dan rambut b. Jika terkena mata segera bilas dengan air c. Jangan ditelan, jika tertelan segera minum air dan jika berlanjut hubungi dokter d. Produk ini digunakan untuk bagian luar tubuh 10. Efek Samping : Efek samping penggunaan sabun cuci tangan : Agen antibakteri utama yang digunakan pada sabun antibakteri adalah triclosan. Masalah bisa muncul ketika 11



triclosan digunakan secara berlebihan. Triclosan bekerja dengan membunuh bakteri baik serta jahat bersamaan. Namun, ketika ada bakteri yang tersisa, mereka akan kehilangan kompetitor sekaligus pendukung yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya. Kondisi ini akan memicu bakteri bermutasi dan mengembangkan resistansi terhadap antibakteri bahkan antibiotik yang pada akhirnya memicu komplikasi kesehatan serius. Selain membunuh bakteri, triclosan diketahui membunuh sel-sel manusia juga. Untuk dipahami, sebagian besar infeksi disebabkan oleh virus dan bukan bakteri. Sabun antibakteri memiliki kelemahan karena tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi virus. Fakta lain, studi menunjukkan bahwa triclosan dalam sabun antibakteri bereaksi dengan klorin dalam air (terutama kolam renang) membentuk kloroform yang bersifat karsinogenik bagi manusia. Penggunaan berlebih triclosan juga berpotensi memicu gangguan pada sistem endokrin. Saat memasuki tubuh, triclosan mengganggu fungsi hormon tiroid mengakibatkan peningkatan aktivitas di sel-sel otak yang berhubungan dengan pertumbuhan sel yang tidak terkendali serta penurunan berat badan abnormal. Penggunaan triclosan juga memiliki pengaruh buruk pada lingkungan. Triclosan yang dibuang di saluran air tidak dapat dinetralkan oleh instalasi pengolahan air. Triclosan tetap tinggal sebagai sedimen dan memberi pengaruh buruk pada habitat air. Dengan demikian, triclosan berpotensi memicu ketidakseimbangan dalam ekosistem



12



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Cairan-cairan hapus hama merupakan jenis cairan antiseptic dan desinfektan. Antiseptik adalah larutan antimikroba yang digunakan untuk mencegah infeksi, sepsis, dan putrefaksi. Antiseptik berbeda dengan antibiotik dan disinfektan, yaitu antibiotik digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh, dan disinfektan digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati. Beberapa antiseptik merupakan germisida, yaitu mampu membunuh mikroba, dan ada pula yang hanya mencegah atau menunda pertumbuhan mikroba tersebut. Antibakterial adalah antiseptik hanya dapat dipakai melawan bakteri. Desifektan adalah senyawa yang berfunsi sebagai pembunuh mikroorganisme dengan menciptakan lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup. Desinfektan membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme pathogen. 3.2 Saran Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang bermanfaat untuk



13



DAFTAR PUSTAKA



http://laodemuhammad.blogspot.co.id/2009/10/antara-antibiotik-antiseptik-dan.html http://ilmy007.blogspot.co.id/2013/03/perbedaan-antiseptik-desinfektan.html https://plaben.wordpress.com/2013/05/17/sunlight-jeruk-nipis/ https://infoobatindonesia.com/listerine/ http://anak-gaul.com/kelebihan-dan-kekurangan-obat-kumur-gigi/ https://sakitgi2.blogspot.co.id/2016/03/Listerine-Untuk-Sakit-Gigi.html http://www.ratingtop.com/produk.php?vproduk_id=bayclin_pemutih_pakaian&vpid=130503 http://alatcleaning.co.id/bayclean/ https://www.aryanto.id/artikel/id/92/benzalkonium-chloride-fungsi--zat-amonium-sebagaiantibakteri https://wawasanilmukimia.wordpress.com/2014/01/21/benzalkonium-klorida-bahan-aktif-dalampelicin-pakaian/ https://www.translate.com/indonesian/alcohol-ethoxylates-ae-and-alcohol-ethoxysulfates-aesare-non-ionic-surfactants-found-in-product/54183008 https://iwanmalik.wordpress.com/2008/05/12/tahukah-kamu-karbol/ https://www.cleanipedia.com/id/kamar-mandi-dapur/pemakaian-pembasmi-kuman-fungsi-karbol



14