Cara Kerja Dan Perawatan Governor [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“GOVERNOR MOTOR”



MPU MOTOR BAKAR DOSEN : M. TAUFIK, MM, ATT-II.



OLEH : NAMA: HANDIKA PRATAMA YUDHA NIM: 2017.01.2.0005 KELAS: TEKNIKA IV A



PROGRAM DIPLOMA PELAYARAN TEKNIKA



KATA PENGANTAR



Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan tugas makalah MPU MOTOR BAKAR yang berjudul “Governor Motor” tepat pada waktu yang telah ditentukan. Penulisan dan pembuatan makalah ini telah semaksimal mungkin kami kerjakan dengan didukung serta mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah yang telah kami buat ini. Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih dan mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang berkaitan pada makalah-makalah selanjutnya.



Surabaya, 28 April 2019



Penyusun



DAFTAR ISI



BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 1.3 TUJUAN.............................................................................................................. 1.4 MANFAAT ......................................................................................................... BAB 2 PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2.1 PENGERTIAN GOVERNOR ............................................................................. 2.2 CARA KERJA GOVERNOR ............................................................................. 2.3 PERAWATAN GOVERNOR ............................................................................. BAB 3 PENUTUP .............................................................................................................. 3.1 KESIMPULAN ................................................................................................... 3.2 SARAN................................................................................................................



BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diatur oleh governor sesuai dengan kebutuhan mesin. Governor selalu berperan dan mengendalikan out put mesin. Jika terjadi dalam perubahan yang diinginkan maka governor akan segera bertindak mengatur suplay untuk mengendalikan out put. Jadi governor merupakan suatu alat kontrol otomatis, governor berperan mengatur kecepatan rata-rata mesin untuk penggerak mula, apabila terjadi variasi kecepatan akibat fluktuasi beban. Jika beban motor meningkat, kecepatan motor pun menurun dan wujud governor akan bertambah dengan perubahan sehingga menggerakkan katup untuk memperbanyak suplay fluida kerja untuk mengimbangi kenaikan beban motor. Jadi governor secara otomatis mengendalikan suplay ke motor bila beban berubah dan mempertahankan kecepatan rata-ratanya, di dalam batas tertentu. 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang



yang telah dikemukakan, penulis dapat merumuskan



masalah yang akan di bahas dalam tugas makalah ini. Masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan Governor? 2. Bagaimanakah cara kerja Governor? 3. Bagaimanakah perawatan Governor?



1.3 TUJUAN 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Governor. 2. Memahami cara kerja Governor. 3. Mengetahui cara perawatan Governor. 1.4 MANFAAT Manfaat kami membuat makalah ini adalah agar setiap Taruna sanggup mengetahui, memahami dan mempelajari tentang governor khususnya bagi Taruna Program Diploma Pelayaran yang mengambil jurusan Prodi Teknika ATT-III.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 PENGERTIAN GOVERNOR Governor selalu berperan dan mengendalikan out put mesin. Jika terjadi dalam perubahan yang diinginkan maka governor akan segera bertindak mengatur suplay untuk mengendalikan out put. Jadi governor merupakan suatu alat kontrol otomatis, governor berperan mengatur kecepatan rata-rata mesin untuk penggerak mula, apabila terjadi variasi kecepatan akibat fluktuasi beban. Jika beban motor meningkat, kecepatan motor pun menurun dan wujud governor akan bertambah dengan perubahan sehingga menggerakkan katup untuk memperbanyak suplay fluida kerja untuk mengimbangi kenaikan beban motor. Jadi governor secara otomatis mengendalikan suplay ke motor bila beban berubah dan mempertahankan kecepatan rata-ratanya, di dalam batas tertentu. Fungsi Governor secara umum adalah untuk mengontrol secara otomatis penyaluran bahan bakar sesuai dengan beban mesin. Fungsi Governor secara spesifik adalah sebagai berikut: 1. Memudahkan mesin hidup saat start dengan memperbanyak penyuplaian penginjeksian bahan bakar. 2. Mempertahankan putaran setiap posisi. 3. Membatasi kecepatan idle. 4. Membatasi kecepatan maksimum. Adapun bagian bagian dari komponen governor secara umum yaitu :



1. Pegas start



7. Tuas pengatur



2. Tuas penyetel



8. Bantalanantan



3. Tuas tarik



9. Bobot sentrifugal



4. Tuas antar



10. Tuas ayun



5. Pegas pengatur



11. Batang pengatur



6. Pegas tambahan ( idle )



2.2 CARA KERJA GOVERNOR Governor menurut mekanismenya dapat dibagi dua macam: 1. Jenis Pneumatic (diafragma)



2. Jenis Mekanik (sentrifugal)



A. Prinsip Kerja Governor Pneumatic 1. Saat Mesin Start Pada saat mesin start kevakuman menjadi kecil, venturi tambahan belum mampu mengalahkan main spring sehingga mainspring mendorong diafragma ke kanan dan control rack ke kanan. Langkah efektif makin panjang dan bahan bakar yang diinjeksikan juga semakin banyak. 2. Saat putaran idle Kevakuman venturi tambahan makin besar dan mampu mengalahkan main spring dan control rack bergerak ke kiri, langkah efektif menjadi pendek dan kndisi ini idling spring mempertahankan diafragma. 3. Saat putaran maksimum Pada saat pedal diinjak, throttle membuka penuh kevakuman pada venturi tambahan makin kecil, mainspring mendorong diafragma ke kanan dan control rack bergerak ke kanan dan langkah efektif menjadi makin panjang dan bahan bakar diijeksikan lebih banyak. 4. Saat Beban Maksimum Pada saat beban maksimum, throttle membuka penuh, kevakuman pada venturi tambahan makin kecil, mainspring mendorong diafragma ke kanan dan control rack bergerak ke kanan dan langkah efektif makin panjang. Pada saat ini kecepatan diatur oleh full boadspring. Pada mesin diesel kapal dengan kapasitas mesin yang jauh lebih besar dari pada mesin diesel konvensional menggunakan jenis governor pneumatic.



Governor ini menggunakan kevakuman dari intake manifold dan mempunyai stabilitas kecepatan yang baik sekali, pneumatic governor dipasang pada bagian belakang pompa injeksi, di mana fungsi pompa injeksi bahan bakar pada motor diesel untuk memasukkan bahan bakar ke dalam ruang pembakaran melalui pengabut pada saat yang telah ditetapkan dalam jumlah sesuai dengan daya yang dihasilkan. Governor ini dipisahkan oleh diafragma menjadi 2 ruangan (ruang A dan B). Ruang A dihubungkan dengan venturi oleh selang dan dengan saringan udara oleh katup trottle, ruang B dihubungkan dengan katup throttle (venturi pembantu) bagian manifolda diagram dihubungkan dengan salah satu ujung kontrol rock dan selalu dalam keadaan terdorong oleh pegas utama ke bagian penyemprotan maksimum. Ketika mesin bekerja, diafragma ini bergerak dengan adanya perbedaan tekanan antara vacum dan saringan udara dan pengontrolan bahan bakar dipengaruhi oleh keseimbangan antara diafragma dan pegas utama. Prinsip Kerja governor pneumatic adalah pada saat mesin mati pegas pengembalian diafragma menekan diafragma dan bidang bergerigi kearah kiri pada posisi bahan bakar penuh. Jika mesin distater sumber vakum dan plat throttle bekerja mendorong difragma kearah kanan sehingga mengurangi penyaluran oleh pompa injeksi dan mengontrol kecepatan mesin sesuai dengan posisi throttle. Saat throttle dibuka supply vakum pada diafragma menurun sehingga diafragma terdesak ke kiri oleh pegas pengembalian yang memungkinkan penyaluran bahan bakar dan kecepatan mesin. vakum manifold menjadi lubang pada saat throttle penuh, sehingga pegas pengembalian mendesak diafragma pada posisi bahan bakar penuh. Vakum manifold yang tertinggi adalah pada saat posisi throttle menutup dan diafragma terdesak pegas pengembalian menggerakkan batang bergerigi pada posisi bahan bakar minimum.



B. Prinsip Kerja Governor Mekanik Bila mesin berputar lambat (idle), gaya sentrifugal yang terbentuk belum mampu untuk menekan pegas (spring) atau dengan kata lain gaya sentrifugal yang terbentuk sangat kecil, dengan demikian fuel control rack belum dapat bergerak. Bila kecepatan mesin bertambah, gaya centrifugal yang terjadi akan bertambah besar sehingga mampu menggerakkan flyweight kearah luar. Gaya centrifugal yang terjadi ini sekarang mampu untuk menekan pegas (spring). Dengan tertekannya pegas oleh gaya centrifugal maka fuel control rack akan bergerak kea rah kiri. Fuel control rack ini akan berhenti bergerak apabila gaya centrifugal sudah setimbang dengan gaya pegas.



2.3 PERAWATAN GOVERNOR Pemeliharaan (Maintenance) Kegiatan pemeliharaan dilakukan untuk merawat ataupun memperbaiki komponen governor agar dapat melaksanakan kegiatan dengan efektif dan efisien sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan atau ditentukan oleh institusi perusahaan dengan hasil yang baik dan berkualitas serta menjaga ke selamatan. Maintenance merupakan tindakan pemeliharaan yang terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masalah-masalah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada governor dan menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi. Contoh pekerjaan tersebut adalah: 1) Melakukan pengecekan terhadap governor apakah telah sesuai hasilnya untuk kondisi normal kerja governor atau tidak. 2) Membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada governor 3) Mengikat baut-baut yang kendor 4) Pengecekan kondisi pelumasan pada bearing (unsealed) 5) Perbaikan/mengganti Oring governor yang bocor atau rusak.



Predictive Maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari perawatan berkala (Preventive Maintenance). Pendeteksian ini dapat dievaluasi dari indikaktor-indikator yang terpasang pada governor dan juga dapat melakukan pengecekan aliran grease dan alignment pada governor untuk menambah data dan tindakan perbaikan selanjutnya Breakdown Maintenance. Breakdown Maintenance merupakan perbaikan yang dilakukan tanpa adanya rencana terlebih dahulu. Dimana kerusakan terjadi secara mendadak pada governor, yang mengakibatkan kerusakan bahkan hingga governor tidak dapat digunakan. Contoh kerusakan tesebut adalah: 1) Rusaknya karena kegagalan pada pelumasan 2) Macetnya putaran pompa oli governor karena terganjal kotoran



Corrective Maintenance merupakan pemeliharaan yang telah direncanakan, yang didasarkan pada kelayakan waktu operasi yang telah ditentukan pada buku petunjuk maintenance handbook tersebut. Pemeliharaan ini merupakan general overhaul yang meliputi pemeriksaan, perbaikan dan penggantian terhadap setiap bagian-bagian governor yang tidak layak pakai lagi, baik karena rusak maupun batas maksimum waktu operasi yang telah ditentukan.



BAB III PENUTUP



3.1 KESIMPULAN



Perawatan, pemeliharaan, dan perbaikan yang dilakukan sangat berguna agar mesin selalu siap beroperasi secara optimal dan menjaga agar komponen komponen mesin terseebut tidak cepat rusak dan dapat berfungsi dengan baik sehingga usia pakai dari mesin tersebut lama serta daya yang dihasilkan maksimal. Biaya yang dibutuhkan untuk perawatan, pemeliharaan dan perbaikan secara berkala akan lebih murah jika di bandingkan dengan perbaikan kepada mesin yang sudah rusak berat. Apalagi bila mesin tersebut rusak di tengah laut, akan mengganggu kinerja mesin induk. Peralatan dan suku cadang yang ada di atas kapal kurang, sehingga apabila ada kerusakan tidak dapat diperbaiki di atas kapal.



3.2 SARAN Saran Untuk mendapat mesin dalam kondisi siap pakai dan keamanan dalam pengoperasiannya, maka harus memperhatikan petunjuk-petunjuk atau prosedur tentang cara perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan pengoperasian yang terdapat pada buku petunjuk mesin tersebut dan hal-hal yang perlu dilakukan secara berkala adalah Pengecekan pada daya motor, dengan melihat putaran mesin (rpm). Selalu menganalisa atau memperhatikan putaran motor, bilamana terjadi hal-hal yang tidak wajar (tidak normal).