Cara Membaca Data Iklan Anda Di Dashboard [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Cara Membaca Data Iklan Anda di Dashboard



Di artikel sebelumnya Anda sudah belajar beriklan untuk pertama kali. Sudah praktek belum ? Nah, saat iklan sudah berjalan, Anda harus dan wajib bisa membaca data iklan yang ada di dashboard Ads Manager. Buat apa jalanin iklan kalau ngga tau cara baca datanya ? Artinya Anda buta. Ngga tau iklan tersebut bagus atau buruk performanya. Ngga tau apakah harus nambah budget, atau justru mematikan iklan. Ada banyak parameter yang disediakan Facebook untuk mengukur performa iklan yang berjalan. Saya akan sedikit berbagi tentang bagaimana cara saya membaca data iklan, menggunakan parameter yang penting-penting aja. Silahkan Anda masuk ke dashboard Ads Manager. Langkah awal yang harus Anda lakukan adalah mengatur kolom metriks apa saja yang perlu ditampilkan di dalam dashboard. Caranya adalah dengan klik dropdown menu seperti pada gambar di bawah ini.



Membuat custom  column Facebook sudah menyediakan beberapa kelompok kolom metriks berdasarkan kebutuhan analisa ( saya tandai kotak merah ). Ada Performance, Engagement, Video Engagement, dan banyak lagi. Namun ada beberapa metriks yang saya butuhkan dan ngga tampil disana. Jadi lebih baik membuat custom column aja sekalian. Oke lanjut. Klik Customize Columns sampai muncul halaman pop up baru yang terdiri dari 3 kolom. Kolom kiri adalah kategori metriks. Kolom tengah adalah daftar metriks yang disediakan Facebook, dan kolom kanan adalah daftar metriks yang sudah Anda pilih. Lihat gambar di bawah ini.



Membuat custom  column Lalu metriks apa saja yang harus dipilih ? Ya jelas menyesuaikan objective campaign yang sedang Anda jalankan. Karena berbeda campaign tentunya berbeda goal iklan, dan pasti berbeda juga cara membaca datanya. Jadi stop disini dulu. Anda sudah tau cara membuat custom column. Mengenai kolom metriks apa saja yang harus dipilih, saya akan jelaskan di bawah cara membaca data untuk beberapa iklan yang sering dipakai saja ya, seperti Video Views, Engagement, Traffic, dan Conversion. So, check this out :



Daftar Isi : 



Membaca Data Iklan Facebook 1. Iklan Video Views



o            



Delivery Amount Spent Reach ThruPlays Cost per ThruPlay Video Watches at 25% – 100% Relevance Score Frequency Budget Starts Campaign & Adset Name Preview Link



2. Iklan Engagement



o 



Post Engagement



  



Cost per Pos Engagement Post Comments Link Clicks



3. Iklan Traffic & Conversion



o         







CTR Link CPC Link Link Clicks Content Views Add to Cart Checkout Initiated Purchase Cost per Purchase Purchase Conversion Value



Penutup



Membaca Data Iklan Facebook P.S : Ini adalah artikel lama yang diperbaharui tanggal 6 Januari 2019



1. Iklan Video Views Dengan iklan ini, artinya Anda ingin menjangkau orang-orang yang suka nonton video, untuk menonton video yang Anda iklankan. Setelah video tersebut di klik, bisa tidak terjadi apapun, bisa juga masuk ke halaman web, tergantung pengaturan iklan Anda. Metriks yang perlu dibuat adalah : 1. Delivery 2. Amount spent 3. Reach 4. ThruPlays ( Custom ) 5. Cost per ThruPlay ( Custom ) 6. Video watches at 25% ( Custom ) 7. Video watches at 50% ( Custom ) 8. Video watches at 75% ( Custom ) 9. Video watches at 100% ( Custom ) 10. Relevance score 11. Frequency 12. Budget 13. Starts 14. Campaign name 15. Adset name 16. Preview link Totalnya ada 16 kolom metriks. Silahkan buat sesuai urutan diatas dan save as preset custom column ( kiri bawah ) dengan nama Video Views. Cara buat customized column gimana ? Baca lagi penjelasan saya di awal artikel.



Membaca data iklan Video  Views Metriks nomor 4-9 ada tulisan “custom” karena hanya digunakan untuk baca data iklan Video Views aja. Semua metriks diatas selain nomor 4-9 akan selalu dibutuhkan untuk membaca data iklan semua campaign.



Delivery Metriks ini menunjukkan status iklan Anda, apakah Active, In-Review, Draft, Scheduled, atau Not Approved. Dari kata-katanya saya ngga perlu jelasin lah ya apa maksud masingmasing status tersebut. Anda pasti udah ngerti.



Amount Spent Metriks ini menunjukkan dana yang sudah dikucurkan sejak pertama kali iklan berjalan. Anda bisa melihat iklan menguntungkan atau ngga, dengan membandingkan budget yang keluar VS goal yang sudah dihasilkan oleh iklan tersebut.



Reach Metriks ini menunjukkan berapa audience yang sudah dijangkau oleh iklan Anda. Idealnya jumlah reach adalah 10% dari amount spent. Kalau iklan Anda bagus, kadang reach bisa lebih dari 10% dan berimbas biaya iklan lebih murah. Berlaku juga sebaliknya.



ThruPlays Metriks ini menunjukkan berapa kali video Anda ditonton. Ngga ada patokan baku angka disini. Semakin sering Anda ngiklan, nanti bisa mengira-ngira angka idealnya berapa. Kebetulan saya juga jarang ngiklan pakai Video Views jadi ngga begitu mengamati metriks ini.



Cost per ThruPlay



Metriks ini menunjukkan biaya yang dikeluarkan untuk setiap orang yang menonton video Anda. Iklan dengan reach 1.000 dan ThruPlays 100 akan lebih mahal biayanya dibandingkan dengan reach cuma 600 tapi ThruPlays 250. Semakin relevan target iklan Anda, semakin bagus copywriting iklan, akan semakin banyak user yang klik video Anda, sehingga biayanya menjadi semakin murah. Berlaku juga sebaliknya.



Video Watches at 25% – 100% Kalau ThruPlays menunjukkan berapa banyak yang menonton video Anda, maka metriks ini menunjukkan orang-orang yang menonton video Anda rata-rata selama berapa detik ( ditunjukkan dengan persen ). Kalau metriks 25% yang tinggi, ya artinya video Anda kurang diminati. Buktinya, user baru menonton 25% sudah memutuskan untuk keluar / lanjut scrolling. Kalau metriks 100% yang tinggi, artinya video Anda disukai target audience.



Relevance Score Metriks ini menunjukkan relevansi Ads konten Anda dengan target audience. Semakin tinggi relevansinya, biasanya jumlah reach juga akan melebihi 10% dari amount spent. Artinya, iklan Anda disebarkan maksimal oleh Facebook karena disukai target audience.



Frequency Metriks ini menunjukkan berapa kali iklan yang sama diterima oleh satu user. Biasanya kalau sudah lebih dari 3 Anda perlu mengganti Ads kontennya dengan yang baru agar target audience ngga jenuh.



Budget Metriks ini menunjukkan berapa budget iklan Anda ( harian / lifetime ) yang digunakan di setiap Adset, atau pada campaign ( jika Anda menggunakan fitur campaign budget optimization ).



Starts Metriks ini menunjukkan tanggal iklan dimulai pertama kali. Anda memerlukan data ini untuk melihat sudah berapa lama iklan berjalan, agar bisa dibandingkan dengan hasil yang sudah didapat.



Campaign & Adset Name Kalau Anda menjalankan split test banyak Adset atau Ads, metriks ini cukup membantu. Meskipun ada banyak Ads dengan nama yang sama, Anda bisa tau Ads tersebut milik Campaign / Adset yang mana.



Preview Link Metriks ini membantu Anda melihat tampilan iklan saya di timeline Facebook.



2. Iklan Engagement Saat Anda menjalankan iklan dengan objective Engagement, maka Facebook akan mengoptimalkan iklan Anda kepada orang-orang yang suka berinteraksi ( like, comment & share ). Jadi jangan berharap dapat hasil selain itu.



Beberapa metriks yang akan dibaca : 1. Delivery 2. Amount spent 3. Reach 4. Post engagement ( Custom ) 5. Cost per post engagement ( Custom ) 6. Post comments ( Custom ) 7. Link clicks ( Custom ) 8. Relevance score 9. Frequency 10. Budget 11. Starts 12. Campaign name 13. Adset name 14. Preview link Totalnya ada 14 kolom metriks, buat susunannya sesuai urutan diatas dan di save as preset dengan nama Post Engagement ya. Caranya sama seperti penjelasan di awal artikel.



Membaca data iklan Engagement Saya akan jelaskan metriks nomor 4-7 saja ya ( yang ada tulisan “custom” ) karena metriks yang lain sudah saya jabarkan diatas, pada poin membaca data iklan Video Views.



Post Engagement Metriks ini menunjukkan jumlah interaksi yang terjadi di postingan iklan Anda ( like, comment, share, klik pada foto, dan klik “see more” ). Ngga ada angka ideal. Semakin sering Anda ngiklan, Anda bisa merasakan berapa angka idealnya.



Cost per Pos Engagement Metriks ini memberitahu Anda biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap interaksi yang terjadi. Kalau reach udah banyak tapi interaksi sedikit, maka bisa dipastikan biaya disini akan mahal. Kenapa interaksi sedikit ? Ya bisa jadi postingan Anda kurang menarik, atau ngga relevan dengan target audience iklan Anda. Itulah gunanya split test, jadi tau mana komposisi iklan yang terbaik.



Post Comments Metriks yang menunjukkan berapa orang yang berkomentar di postingan Anda. Semakin banyak, semakin bagus. Artinya iklan Engagement Anda bisa dikatakan berhasil.



Link Clicks Kadang Anda perlu meletakkan link di dalam Ads copy ( biasanya link ke web / chat Whatsapp ). Klik yang terjadi pada link tersebut yang dihitung oleh metriks ini. Jadi kalau copywriting Anda ngga ada link nya ya ga usah pakai metriks ini. Ingat ya, link yang di klik menurut saya cuma bonus aja. Karena karakter audience yang dijangkau oleh iklan Engagement ya tipikal user yang suka like, comment & share postingan aja.



3. Iklan Traffic & Conversion Di bagian ini saya gabung pembuatan custom column nya. Soalnya iklan Traffic dan Conversion tuh saling berhubungan. Sejalur. User klik iklan ( hasil dari iklan Traffic ) lalu masuk ke web, setiap alurnya di dalam web direkam oleh pixel event ( di optimasi untuk iklan Conversion ). Langsung aja buat kolom-kolomnya : 1. Delivery 2. Amount spent 3. Reach 4. CTR Link ( Custom ) 5. CPC Link ( Custom ) 6. Link clicks ( Custom ) 7. Content Views ( Custom ) 8. Add to Cart ( Custom ) 9. Checkout Initiated ( Custom ) 10. Purchase ( Custom ) 11. Cost per Purchase ( Custom ) 12. Purchase Conversion Value ( Custom ) 13. Relevance score 14. Frequency 15. Budget 16. Starts 17. Campaign name 18. Adset name 19. Preview link



Totalnya ada 19 kolom metriks. Cukup panjang, dikarenakan alurnya yang juga panjang sampai masuk ke dalam web Anda. Sebelumnya, ada beberapa catatan dari saya :   



Untuk iklan Traffic cukup baca data metriks 4-7 saja Untuk iklan Conversion harus baca data metriks 4-12 ya Metriks 7-12 ngga baku seperti itu, tergantung alur di dalam web Anda



Membaca data iklan Traffic & Conversion Silahkan buat urutan metriksnya sesuai yang saya tulis diatas, dan save as preset dengan nama Traffic / Conversion ya. Saya akan jelaskan satu per satu fungsi metriks diatas.



CTR Link CTR ( Click Through Ratio ) Link artinya perbandingan antara berapa user yang melihat iklan Anda VS user yang akhirnya melakukan klik. Goal iklan Traffic kan menggiring audience untuk klik iklan Anda, jadi angka ini penting. Idealnya minimal 1% buat saya. Jika dibawah itu, berarti iklan saya ngga diminati oleh target audience, jadi mereka ngga melakukan klik.



CPC Link CPC ( Cost per Click ) Link adalah biaya yang dikeluarkan untuk setiap klik iklan yang terjadi. Ngga ada patokan baku berapa biayanya, tergantung dengan margin profit produk Anda juga.



Link Clicks Kalau CTR Link menunjukkan persentase jumlah klik, maka metriks ini menunjukkan jumlah klik yang terjadi terhadap iklan Anda.



Content Views



Metriks ini menunjukkan berapa user yang sudah klik iklan Anda dan berhasil masuk ke halaman web / landing page produk Anda. Angka ini juga cukup penting. Idealnya jumlah content views diatas 75% dari jumlah klik. Kalau dibawah itu, kemungkinan besar ada masalah dengan kecepatan load web Anda. Bisa jadi banyak pengunjung yang kabur sebelum berhasil masuk web Anda karena lemot. Jika Anda beriklan menggunakan objective Traffic maka metriks yang dilihat hanya sampai sini, karena Facebook hanya mengoptimasi iklan Anda kepada orang-orang yang biasa klik iklan. Well . . . Metriks selanjutnya harus dibaca saat Anda menjalankan iklan Conversion. Goal iklan Conversion adalah mengoptimalkan iklan Anda kepada audience dengan kebiasaan tertentu. Misalkan Anda menjalankan iklan Conversion dengan optimasi Add to Cart, maka Facebook akan menjangkau target audience yang mirip dengan karakter orang-orang yang sudah Add to Cart di dalam web Anda. Jadi sebelum membahas beberapa metriks selanjutnya, saya akan memberitahu Anda bagaimana alur penjualan di website saya, yakni : 1. Content Views ( user masuk landing page ) 2. Add to Cart ( user memasukkan produk ke keranjang belanja ) 3. Checkout Initiated ( user mengisi data-data pemesanan ) 4. Purchase ( halaman terima kasih berisi detail pembayaran & rekening ) Di setiap alur saya sudah memasang pixel yang sesuai transaksinya. Misal di halaman keranjang saya pasang pixel Add to Cart. Di halaman form pemesanan saya berikan pixel event Checkout Initiated. Dan seterusnya. Jadi Anda tinggal sesuaikan metriks yang dibaca dengan alur penjualan di dalam website Anda ya. Misalnya ada juga yang seperti ini alurnya : 1. Content Views ( user masuk landing page ) 2. Lead ( user klik tombol pemesanan via Whatsapp ) 3. Purchase ( user konfirmasi setelah pembayaran )



Add to Cart Metriks ini menunjukkan berapa orang yang sudah masuk ke web ( Content Views ) dan akhirnya klik tombol beli / masuk halaman keranjang. Angka ideal bagi saya adalah Add to Cart harus diatas 30% dari Content Views.



Checkout Initiated Setelah masuk halaman keranjang, user melanjutkan untuk mengisi data-data pembayaran di halaman selanjutnya, dan direkam dengan pixel Checkout Initiated. Jadi metriks ini akan menunjukkan berapa orang yang melanjutkan prosesnya. Angka ideal bagi saya di bagian ini minimal 30% dari user yang sudah Add to Cart.



Purchase Metriks ini menunjukkan berapa user yang menyelesaikan pembayaran hingga terbit invoice ( belum transfer ). Angka ideal yang harus dicapai di bagian ini minimal 30% dari jumlah user yang mengisi data pemesanan ( Checkout Initiated ).



Selanjutnya baru dilakukan follow up via Whatsapp dan email agar calon pembeli transfer. Konversi transfer yang harus dicapai minimal 50% dari invoice yang sudah terbit.



Cost per Purchase Metriks ini penting untuk menunjukkan berapa biaya yang harus Anda keluarkan untuk membuat 1 Orang membeli produk Anda. Kalau biaya disini lebih mahal dari margin profit produk Anda, sia-sia dong. Jadi idealnya ( bagi saya ) biaya per pembelian adalah maksimal 30% dari margin profit produk yang saya jual.



Purchase Conversion Value Metriks ini menunjukkan nilai transaksi / harga jual produk. Jadi bisa kelihatan tuh, berapa total budget iklan yang sudah keluar VS berapa nilai transaksi yang dihasilkan.



Penutup Itulah cara yang paling sederhana untuk membaca data iklan Facebook yang sedang berjalan. Ada beberapa teknik pembacaan data yang lebih mendalam lagi. Namun untuk awal beriklan metriks-metriks diatas sudah lebih dari cukup. Anda sudah membuat beberapa kelompok metriks, jadi tinggal ganti-ganti aja menyesuaikan campaign iklan yang sedang berjalan. Misalnya saat jalankan iklan Engagement, tinggal ganti saja custom column nya. Begitu juga saat gunakan iklan Traffic / Conversion ya disesuaikan lagi. Karena ngga mungkin kan menjalankan iklan Conversion tapi parameter yang di lihat adalah Engagement seperti like, comment & share ?



Komentar Pembaca . . . 1. sulistya 10 Jul 2018



Cara meningkatkan landing page view menjadi 75 persen selain dari hostingnya apakah ada trik khusus mas? Balas







Alief



11 Jul 2018



Bisa dari kualitas hosting, tema yang dipakai, banyaknya gambar yang ada di dalam landingpage, cara optimasi gambarnya, dan banyak faktor lainnya untuk mempercepat speed landing page. Balas



2. Herman 18 Des 2018



Halo Mas. Kalau kita lagi test iklan utk mengetahui apakah suatu produk itu laku atau tidak bagaimana yah? Metrik apa yang perlu kita lihat sehingga kita bisa langsung tahu kalau produk ini tidak laku dan iklan harus dimatikan? Apakah Mas ada grup di facebook yang bisa saya join? Thanks Balas







Alief 18 Des 2018



Hai mas Herman, Biasanya saya tes menggunakan campaign CTW / Traffic isi beberapa Adset ( split test targetting ) dan setiap Adset isi beberapa Ads ( split test konten ). Satu Ads mewakili satu produk. Jadi menjalankan beberapa produk sekaligus. Lihat mana yang paling banyak di klik, artinya produk tersebut paling diminati. Tapi belum tentu laku. Laku atau tidak terjadinya bukan di iklan, tapi di dalam web / landing page kita. Jadi kalau sudah ketemu produk mana yang diminati, jalankan campaign CTW / Traffic yang baru, split test



Adset, dan split test Ads. Setiap Ads mewakili produk yang sama, tapi beda image / copywriting dan beda landing page. Nanti keliatan sales terbesar darimana. Maka itulah landing page terbaiknya. Kebetulan saya belum bikin group facebook mas, hehe. Semisal ada, pasti saya update infonya di web ini. Terima kasih sudah mampir ya. Balas



3. yogie wietanto 12 Mei 2019



halo mas. saya kan iklan 1 produk peninggi badan dengan beberapa adset. saya objective nya TRAFFIC dan memilih LANDING PAGE VIEW sebagai optimization nya. dan sy pakai tools pixel yg dmn bs melihat chat masuk ke whatsapp hasil landing page dengan melihat data Custom adds to cart. saya sudah 5 hari jalanin iklan. tapi saya kebingungan dalam membaca data mana yang baik mana yg buruk. data mana yang harus sy lihat dalam membandingkan? dari link clicks, CPC, landing page view dan cost per landing page view? apakah betul? mohon sarannya mas. krn sampai detik ini yg add to chart (chat ke wa) hanya 4 . Balas







Alief 12 Mei 2019



Hi mas Yogie. Apakah alurnya adalah : iklan >> view content di LP >> baca LP >> klik tombol wa. Apakah benar begitu ? Kalau benar, maka :



1. Cek CTR iklan, baiknya diatas 1-2 persen. Dibawah itu, artinya audience ga tertarik klik. Bisa jadi iklan ga menarik, atau targetting kurang tepat. 2. Cek ViewContent. Minimal 75% dari jumlah link click. Kalau di bawah itu, artinya banyak user yg ga masuk LP. Kemungkinan besar speed web lemot. 3. Cek yang klik WA ( ATC ). Idealnya diatas 30% dari angka ViewContent. Kalau di bawah itu, artinya audience ga tertarik beli. Bisa karena copywriting kurang oke, harga kemahalan, atau CTA kurang oke. 4. Cek REAL WA yang masuk. Idealnya diatas 10% dari angka klik WA ( ATC ) di dashboard iklan. Ini wajar, emang selalu ada selisih, ga pernah aktual sama. Kira-kira begitu baca datanya mas. Balas



4. yogie wietanto 12 Mei 2019



iya betul mas alurnya. iklan lalu klik link utk ke landing page dan klik tombol konsultasi di LP. custom content view saya kosong mas . yg aktif custom ny LANDING PAGE VIEWS. beda yah content view dan landing page view?? dari sekian banyak saya lihat tutorial2. sy selama ini ngikuti cara bacany dri cost per link click sama cost per landing page view . yg paling murah itu yg paling bagus. dan utk masalah add to cart itu bukan salah facebook nya ktnya. dari 5 adset. hanya ada 2 adset yang dmn add to chartnya masing masing adalah 1 . dan itu sesuai dengan REAL yang masuk ke



whatsapp mas. gmn yah caranya spy banyak chat masuk ke whatsapp? klo ga ad chat gmn caranya bs ad penjualan klo gni terus hiks Balas







Alief 12 Mei 2019



Landing page view dan content view sama aja. Add to cart memang bukan salah Fb ads. Salah copywriting di dalam LP, karena Add to cart terjadinya di dalam LP. Soal cost, pastikan dulu persentase funnelingnya sudah baik, seperti di komen saya yg pertama. Kalau persentase funnel sudah oke, cost akan jadi murah. Kalau dengan alur seperti ini, saya biasanya fokus ke cost per leads / atc, idealnya 25% dari margin profit. Misal margin profit 100.000, angka cost per atc maksimal 25.000, dengan asumsi setiap ada 4 leads, closing 1 orang. Gimana supaya banyak yang chat ? Berarti perbaiki LP mas. Dari segi copywriting harus lebih persuasif. Harga harus sesuai. Dan call to action juga harus bisa membuat orang mau klik. Bisa ditambah scarcity keterbatasan, atau promo diskon. Urusan chat yang masuk banyak / sedikit, semua solusinya ada di dalam LP, bukan iklan. Balas



5. yogie wietanto 12 Mei 2019



saya punya profit retail dari terjual 1 produk adalah 265.000. brrti maksimal cost per atc nya adalah 66.000. dengan asumsi setiap ada 4 chat masuk. hrs closing 1 orang utk balik modal



Ini landing page sy mas. mohon saran ada kurang dmanany mnrt mas dri landing page nya. makasih byk mas udh bantu jawab Balas







Alief 12 Mei 2019



Di LP ga ada harganya ? Di iklan biasanya ga ada harganya, user diarahkan ke web. Di web jg ternyata ga ada harga, orang akan malas hubungi mas. Apalagi produknya sepertinya sdh terkenal ya, jd mudah ditemukan di marketplace Balas



6. yogie wietanto 23 Mei 2019



mas saya add to cart 40. total real WA 18. normal gak mas? biasa normal selisihny brp mas ATC sama real WA? Balas







Alief 23 Mei 2019



Biasanya real chat harusnya > 10% angka di dashboard mas. Balas



7. yogie wietanto 23 Mei 2019



WOW. berarti saya 45% mas REAL WA dri angka ATC. alhamdulilah ya. dri 18 yg chat wa . sy closing 5 mas. dengan profit 250rb per produk Balas







Alief 23 Mei 2019



Alhamdulillah mas. Balas



8. yogie wietanto 23 Mei 2019



baik mas. sy mengikuti teknik funneling mas cuma saja sy belom main CA. oh iya mas klo sy kn berhenti di ATC. klo ATC sudah banyak . berarti saya bisa RETARGET CA – ATC dengan optimasi view content atau ATC? dan jika sy mau LAA – CA ATC optimasiny view content atau ATC?? Balas







Alief 23 Mei 2019



Bisa mulai dari VC dulu. Kalau langsung ATC biasanya mahal mas. Balas



9. yogie wietanto 23 Mei 2019



OK mas siap. mas merasakan juga ga 2 hr ini setelah sosmed didownkan. cost iklan sy cost per content viewny jadi pada mahal. padahal kmrn sebelum down . data iklan saya murah lalu saya scale up budget lalu tiba2 down. apakah dengan down ini mempengaruhi kinerja iklan jadi tidak dilihat orang krn gabs buka facebook? saran mas gmn ya ? barusan sy lgsg turunkan budget tapi ga matiin iklannya mas



Balas







Alief 24 Mei 2019



Benar mas, memang ada gangguan di iklan. Kebetulan saya lg ga ngiklan 3 hari terakhir. Mas bisa matikan iklan, turunkan budget, atau dibiarkan saja kalau masih ada konversi. Balas



10. yogie wietanto 24 Mei 2019



klo chat msk ke whatsapp ada aja mas 1,1,1 . nah sy kan sedang jalankan traffic dan konversion traffic ada 2 adset masing2 cost per content viewnya : rp 1045 dan rp 1938 conversion ada 2 adset optimasi VC masing2 cost per content viewnya : rp 1808 ,rp 2077 , sedangkan 1 adset yg optimasi ATC cost per content viewnya Rp3963 menurut mas cost per content view normalny brp ya? rp 1000 atau berapa mas? kmrn angkany msi pada dibwh rp 1500 mas Balas







Alief 24 Mei 2019



Kalau masih di level VC daya ga pernah lihat cost mas. Lihatnya VC harus > 75% dari link click. Di bawah itu, artinya ada masalah dengan speed web. Kalau sdh di level leads, atc, ic, atau purchase ( campaign Conversion ) baru diperhatikan cost nya. Brapa cost idealnya ? Ga ada standard nya, tergantung margin profit.



Semakin sering ngiklan, nanti bakal kerasa patokannya. Cost per lead di range brp sampai brp. Cost per purchase di range brp sampai brp. Jadi tergantung masing2 iklan. Balas



11. rifki 21 Agu 2019



Mas ada recomndasi untuk mengikuti WORKSHOP seperti iniyang bener benar competen, sudah ikut 2x worshop tp masih bingung membaca datanya, Balas







Alief 21 Agu 2019



Bisa coba Kelaskonversi[dot]com mas Balas



12. yogie wietanto 15 Sep 2019



mas budget iklan facebook kenapa suka ga kespent ampe habis ya? tau ga kenapa klo suka terjadi sperti itu? padahal lowest cost bukan manual bidding.. Balas







Alief 15 Sep 2019



Potential reach brp ? Pakai objective apa ? Placement dimana aja ? Balas



13.



yogie wietanto 15 Sep 2019



Potensial reach diatas 1,5jt karena LAA semua. objective conversion. placementnya automatic mas. pakai budget adset bukan CBO Balas







Alief 15 Sep 2019



Coba pakai CBO mas, karena setauku sekarang sdh diwajibkan CBO semua. Pada akhirnya budget di level Adset akan hilang. Jadi baiknya mulai membiasakan akun pakai CBO. Balas



14. yogie wietanto 15 Sep 2019



OK mas. mas klo di landing page mas jualan pakai sticky button tidak? krn jujur aja klo pakai sticky button rasa2nya chat banyak tp kualitas ny kurang bagus. kyny krn ga baca landing page sampai habis ya jadi kualitasny jelek? Balas







Alief 15 Sep 2019



Yap, saya jg punya asumsi sama mas ( blm dibuktikan dengan data ), jd ga pernah pakai sticky button. Balas



15. iwan 17 Sep 2019



Selamat pagi mas Alief



Saya sudah jalan iklan ada kendala dari content view ke ATC Diatas dibahas potensi yang kurangnya bisa di copywritting, harga dan CTA. Bagaimana cara mendiagnosa masalah diatas dari LP kita? Yang salah di copywritting, harga atau CTA? Terima kasih Balas







Alief 17 Sep 2019



Hi mas Iwan. Tidak ada standard baku sih, kalau saya biasanya : Terkait copywriting : Saya baca berulang-ulang. Saya berpikir, kirakira kalau ada penawaran seperti yg sedang saya baca, saya tergerak untuk beli gak ya ? Atau yg paling gampang, struktur sales letternya sudah menggunakan AIDA belum. Atau bisa suruh teman2 saya baca sales letter saya, kira-kira tertarik / ngga ? Terkait harga : Cek kompetitor, berapa harga jual mereka ? Dimana saja kompetitor jualan ? Terkait CTA : Sama, cek juga kompetitor, dimana saja meletakkan CTA nya. Apa kata-kata di dalam CTA nya. Best practice nya adalah : TESTING. Bikin aja 3 LP dengan isi yang sama, kecuali harga. Jalankan 3 hari. Lalu bikin lagi 3 LP yg isinya sama, kecuali posisi CTA. Lakukan testing juga. Jadi banyak opsinya sih mas, yang penting coba untuk berpikir dari sisi pelanggan. Kenapa udah masuk web tapi ga klik beli ? Balas







Alief 17 Sep 2019



Oiya lupa, utk yg lebih dalam, saya juga pakai Hotjar, utk tracking heatmap & perilaku user di dalam LP, jadi lebih mudah ketauan masalahnya dimana. Balas







iwan 19 Sep 2019



siap mas..saya coba praktekan..makasih banyak sudah memberikan sudut pandang baru untuk analisa saya.. Balas







Alief 19 Sep 2019



Sami2 mas. Senang bisa membantu. Balas



16. ficki 21 Sep 2019



siang mas. di elementor saya gak ada button lead ya. boleh minta no wa mas. Balas







Alief 24 Sep 2019



Emang ga ada button lead di Elementor mas. Balas



17.



ahmad farid 17 Okt 2019



hallo mas ada fage fb nya atau grup nya ga, yg bisa saya follow mas, makasih yaa Balas







Alief 17 Okt 2019



Tidak ada mas, saya hanya menulis di blog ini saja. Jadi bisa berdiskusi melalui kolom komentar, pasti saya balas. Balas



18. FERNANDO 19 Okt 2019



Selamat siang, ijinkan saya bertanya. Krn ada beberapa poin saya kurang paham. Kebetulan usaha saya di bidang jasa (refleksi). Misal saya sudah buat iklannya > larinya LP nya di IG kita. Nah leads nya itu dihitung drmana? Apakah kita pasang link nomer WA di profile ig kita? Dan ketika ada org klik link WA tsb sudah dikatakan 1 lead? Dan bagaimana penghitungan CPL kalo dr bidang jasa? Balas







Alief 19 Okt 2019



LP nya ke IG ? Berarti tidak bisa dihitung, dan saya tidak sarankan alur seperti itu. Jadi ga dapat data apa2. Baiknya diarahkan ke web. Bisa direkam berapa orang yg visit LP, berapa orang yg klik tombol WA ( calon leads ), berapa orang yg real masuk WA & melakukan chat ( leads ). Data2 tersebut jg bisa



digunakan kembali utk iklan retargetting. Data2 tersebut bisa digunakan utk melakukan analisa performa iklan & LP. Kalau LP nya di IG maka tdk bisa lakukan itu semua. Karena IG adalah platform lain diluar kontrol kita. Brp CPL nya ? Ya tergantung, alur iklannya gimana dulu ? Yg disebut leads yg bagian mana. Contoh 1 : Dari iklan masuk LP, lalu klik tombol beli, masuk halaman form, isi form order, klik submit, masuk halaman terima kasih. Nah, yg sdh di halaman form bisa dianggap sebagai leads. Contoh 2 : Dari iklan masuk LP, klik tombol WA & redirect ke WhatsApp dan dia melakukan chat. Maka user ini dianggap sebagai leads. Brp CPL nya ? Tdk ada angka baku. Sesuaikan dengan margin profit dan biaya iklan. Misalnya iklan 100.000 per hari. Margin profit 100.000 per penjualan. Maka saya membatasi CPL maksimal adalah 20.000, dengan catatan setiap 5 leads masuk minimal 2 closing. Jadi ada nett profit 100.000. Balas



19. Indri 08 Nov 2019



sore mas alief, mau tanya kalau saya sudah jalan iklan selama 3 hari, yg klik iklan saya juga baru sekitar 100 orang, dan diarahkan ke whatsapp tapi sama sekali tidak ada yg kirim pesan, kira kira kurangnya dimana ya mas? saya pakai objectivenya traffic biasa aja budget 30rb per hari. Balas







Alief 10 Nov 2019



Hi Indri, Coba cek artikel saya yang berjudul “tips mudah menganalisa masalah dalam iklan”, saya sempat menyinggung tentang perbedaan data whatsapp. Balas



20. Furqon Nur Iman 18 Nov 2019



Mas mau tanya cara masukin pixel add to chart ke tombol WA di landing page bagaimana caranya ya mas? Balas







Alief 19 Nov 2019



Kalau secara manual tergantung theme yg digunakan, apakah support fitur utk memasukkan pixel ke tombol atau tdk ? Solusi lain bisa pakai pihak ketiga, misal Orderlink, atau Pesan[dot]link. Balas