Cara Membongkar Motor Starter [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CARA MEMBONGKAR MOTOR STARTER Motor starter telah menjadi komponen primer pada kendaraan bermotor, tak jarang terjadi permasalahan pada komponen ini maka perlu anda mengetahui sedikit ilmu mengenai pembongkaran, , pemeriksaan dan pengujian



1. Lepas kabel kumparan medan yang terpasang pad terminal C solenoid, 2. Lepas baut utama motor starter 3. Lepas solenoid 4. Lepas sekrup dari ujung rumah belakang 5. Lepas tutup belakang motor 6. Lepas sikat dan pemegang sikat dengan menggunakan tang lancip 7. Keluarkan armature dari rumah motor starter 8. Lepas sekrup dari ujung rumah penggerak 9. Lepaskan rumah ujung penggerak 10. Lepaskan kopling starter dari ujung rumah penggerak 11. Keluarkan bola baja dari dalam kopling starter 12. Lepaskan retainer 13. Lepaskan roller dari ujung rumah penggerak 14. Lepas pegas pengembali dari solenoid



PEMERIKSAAN KUMPARAN ARMATURE Setelah kita mengenal sebagian nama komponen dan fungsi komponen pada enteri yang lalu.. sekarang saya ingin berbagi artikel dimana cara pemeriksaan dan memperbaiki starter. Diharapkam artikel ini bisa membantu dan menunjang ilmu pengetahuan para pengunjung blog ini. Jangan lupa tinggalkan komentarnya yah. Oke langsung aja deh di liat artikel di bawah



Kumparan Armatur 1. Periksa Terputusnya Sirkuit Pada Komutator Menggunakan Ohmmeter, periksa bahwa antara segmen pada komutator terdapat kontinuitas. Jika antara segmen tidak ada kontinuitas, ganti armature. 2. Periksa Hubungan ke Masa Pada Komutator Menggunakan Ohmmeter bahwa antara komutator dan armature coll core tidak terdapat kontunuitas. Jika ada kontinuitas, gantilah armature.



MELEPAS MOTOR STARTER DARI GAIJIN Pemeriksaan dan perbaikan perlu dilakukan pada motor starter jika terjadi kerusakan atau gangguan pada motor starter. Pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan pada motor starter reduksi, planetary maupun konvensional secara umum sama. Pemeriksaan yang harus dilakukan adalah pemeriksaan pada armature, pemeriksaan pada yoke, pemeriksaan pada sikat dan pemegang sikat dan pemeriksaan pada kopling starter. 1. Ukur run out atau kelengkungan pada komutator menggunakan v block dan DI (dial indication). Ganti komutator jika kelengkungannya melebihi standart. Nilai standart = 0.02 mm, limit = 0.05 mm (lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starternya berbeda) 2. Pemeriksaan segmen komutator dari keausan dan ukur kedalaman dari segmen mika dengan jangka sorong. Nilai standart = 0.7-0.9 mm, limit = 0.2 mm. jika kedalaman segmen ini lebih kecil dari standart tetapi lebih besar dari limit komutator dapat di bubut dan jika kurang dari limit ganti komutator 3. Ukur diameter luar komutator. Standart 35 mm, limit 34 mm menggunakan jangka sorong. jika diameter luar kurang dari limit, ganti komutator (lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starter nya berbeda) 4. Lakukan pengujian dengan glow tester. Pasang armature pada alat tersebut dan dekatkan bilah gergaji besi disekitar inti armature. Bilah gergaji akan bergetar jika hubungan pendek, ganti jika ada hubungan arus pendek. 5. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator dengan bodi armature. Jika terdapat hubungan berarti terjadi hubungan massa, dan ganti armature. 6. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara komutator, lakukan untuk semua komutator. Semua segmen komutator harus berhubungan, ganti armature jika tidak berhubungan. 7. Gunakan ohm meter, ukur hubungan antara ujung kumparan medan dengan bodi, harus tidak ada hubungan dan ganti jika berhubungan. Perlu diperhatikan, hal itu berlaku untuk motor starter tipe seri. Untuk tipe parallel, ujung kumparan medan lainnya biasanya langsung diklem dengan bodi. Untuk model ini harus ada hubungan 8. Ukur hubungan antara ujung terminal C dan ujung kumparan medan yang berhubungan dengan sikat. Harus terdapat hubungan. Ganti yoke jika tidak ada hubungan. 9. Ukur panjang sikat dengan jangka sorong. Standart 14.5 mm limit 9.5 mm. ganti sikat jika kurang dari limit (lihat buku pedoman perbaikan jika jenis atau model starter nya berbeda) 10. Ukur hubungan antara dudukan sikat positif dan plat pemegang sikat. Tidak boleh ada hubungan, jika terdapat hubungan berarti isolasi rusak. Periksa sikat dari keausan yang berlebihan , ganti sikat jika ada keausan yang berlebihan. 11. Periksa gigi kopling starter (gigi reduksi) dari keausan atau kerusakan. Putar gigi pinion searah jarum jam dan pinion harus dapat berputar dengan lembut. Putar pinion dengan arah yang berlawanan, pinion harus terkunci. 12. Periksa bearing dari keausan dan kerusakan. Ganti jika diperlukan.



PEMERIKSAAN FIELD COIL Motor starter merupakan bagian yang sangat penting dari kendaraan, jika terjadi kerusakan kita akan dibuat kerepotan olehnya. Agar kita tahu letak kerusakan juga nggak dikibulin oleh bengkel “nakal” maka perlu sekali kita tau cara pemeriksaan motor starter. Dari berbagai “artikel” kendaraan yang saya pelajari dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan motor starter meliputi : 1. Pemeriksaan Komutator, meliputi : a. Pemeriksaan kebersihan dari komutator jika kotor bersihkan dengan amplas ukuran # 400 b. Run Out jika keolengan melebihi 0,05 mm ratakan dengan mesin bubut c. Kedalaman alur jika kedalaman alur kurang dari 0,2 mm perbaiki dengan mata gergaji 2. Armature coil, meliputi : a. Kontinuitas kumparan kondisi baik bila ada kontinuitas antar ujung kumparan b. Ground test kondisi baik bila tidak ada kontinuitas



3. Field coil, meliputi : a. Periksa kontinuitas srikuit field coil kondisi baik bila ada kontinuitas antar ujung kumparan b. Ground test, baik bila tidak ada kontinuitas 4. Sikat, meliputi : bila panjang sikat kurang dari 8,0 mm maka sikat harus diganti PEMERIKSAAN SIKAT (+) DAN SIKAT (-( Sikat 1. Periksa Panjang Sikat. 2. Gunakan jangka sorong, ukur panjang sikat. 3. Panjang standar 14,0 mm (0,551 In) 4. Panjang minimum 9,0 mm (0,354 In) Jika panjangnya kurang dari nilai minimum, maka gantilah pemegang sikat dan field coil. 5. Pemegang sikat pastikan pemegang sikat (+) dengan (-) tidak ada kontinuitas 6. Magnetic switch a. Kembalinya plunyer kondisi baik bila plunyer ditekan segera kembali b. Pull in coil test periksa hubungan antara terminal 50 dengan C.kondisi baik bila ada kontinuitas. c. Hold in coil test periksa hubungan antara terminal 50 dan body. jika ada kontinuitas berarti Baik 7. Pemeriksaan Tanpa beban jika pemeriksaan awal dari 1 sampai 6 telah dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji



tanpa beban. maksudnya disini adalah pemeriksaan motor starter tanpa dipasang pada kendaraan. adapun pemeriksaan ini dilakukan dengan : a. menghubungan terminal negatif baterai dengan body motor starter b. Menghubungkan terminal positif baterai dengan terminal 30 motor starter (biasanya baut terminal 30 lebih panjang dibanding dengan baut terminal C) c. Sebagai gantinya kunci kontak maka hubungkan terminal 30 dengan terminal 50. d. Ketika terminal 30 dihubungkan dengan terminal 50 maka pada plunyer akan terlempar dilanjutkan dengan berputar. Apabila kondisi ini kita jumpai pada saat pemeriksaan akhir motor starter maka dapat disimpulkan motor starter dalam kondisi baik.



PEMERIKSAAN KOPLING STARTER DAN RODA GIGI PINION Pada komponen motor starter tersebut terbagi menjadi beberapa macam dalam bagiannya antara lain sebagai berikut : 1.Yoke,field coil dan pole core bagian tersebut mempunyai fungsi masing masing antara lain sebgai berikut : - yoke berfungsi sebagai tempat dudukan dari pole core yang kemudian diikat dengan baut. - field coil atau kumparan medan magnet sebagai fungsi dari pembangkit medan magnet - pole core atau kutub magnet mempunyai fungsi sebagai penopang dari field coil dan memperkuat medan magnet yang di timbulkan oleh field coil tersebut



2.Armature atau yang biasa di sebut dengan anker ini berfungsi sebagai perubah energi listrik yang di ubah menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar [untuk menghasilkan momen putar atau tosri] 3.Brush atau yang di sebut dengan sikat karbon dengan fungsi sebagai penerus arus listrik dari field coil ke armature coil dengan langsung ke massa melalui commutator.di dalam komponen brush tersebut terdapat bagian yang namanya brush holder yang berfungsi sebagai pemegang brush dan komponen ini terdapat dua buah brush yaitu brush positive dan brush negative.sedangkan komponen yang lainnya berupa pegas sikat yang dipergunakan menekan pada permukaan putaran dari armature dan menghasilkan putaran armature dengan tepat pada saat motor starter tersebut berhenti dengan menekan sikat 4.Drive lever dan Drive spring mempunyai fungsi masing masing pada bagian tersebut yaitu untuk drive lever atau yang di sebut dengan lengan penggerak berfungsi sebagai pendorong gigi pinion atau pinion gear ke arah berkaitan dan menarik ke arah melepas dari fly wheel.sedangkan drive spring atau pegas penggerak tersebut berfungsi sebagai meringankan hentakan atau tenaga pada saat terjadinya benturan pada gigi pinion fly wheel tersebut 5.Armature brake atau yang di sebut dengan rem anker starter yang berfungsi untuk menghentikan dengan cepat putaran dari armature untuk memungkinkan dapat di start lagi secepat mungkin .dalam keterangannya konstruksi armature brake terbagi menjadi dua macam yaitu : armature brake yang terpasang pada bagian belakang dari armature dan armature brake yang terpasang pada bagian rumah kopling pada bagian depan .armature brake tersebut menggunakan tegangan pegas dan plat gesek sebagai pengereman 6.Magnetic switch atau yang di sebut dengan sakelar magnet dengan fungsi sebagai penghubung dan pelepas pinion gear dengan fly wheel dan sebagai main switch atau relay yang memungkinkan arus yang besar tersebut dari batteray mengalir ke motor starter