Cara Menghitung Kebutuhan Lampu Dalam Suatu Ruangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Cara Menghitung Kebutuhan Lampu dalam suatu Ruangan Sebenarnya, pertanyaan yang tepat untuk mewakili berbagai pertanyaan tersebut diatas, adalah seberapa besar pencahayaan yang dibutuhkan untuk menerangi suatu ruangan.



Menghitung Kebutuhan Lampu



Seberapa besar Pencahayaan yang dibutuhkan suatu ruangan? Maka, jika kita bicara mengenai pencahayaan atau cahaya, maka sebelumnya kita perlu mengetahui beberapa satuan cahaya yang biasa digunakan, yaitu: CANDELA Candela adalah salah satu satuan pencahayaan. Dari bahasanya Candela bisa diartikan sama dengan besar pencahayaan lilin. LUMEN Lumen adalah salah satu satuan Pencahayaan. Pada satuan pencahayaan LUMEN, menyatakan seberapa besar pencahayaan yang dihasilkan dari satu sumber cahaya. LUX Lux adalah salah satu satuan Pencahayaan. Lux menyatakan nilai besaran Pencahayaan yang ada dalam suatu ruangan yang mendapatkan Pencahayaan dari suatu sumber cahaya. Setelah kita mengetahui beberapa satuan pencahayaan, selanjutnya bagaimana cara menentukan



jumlah lampu untuk menerangi suatu ruangan. Baca juga: cara memilih lampu penerangan Untuk menentukan jumlah lampu penerangan suatu ruangan, ada beberapa hal yang harus kita ketahui, antara lain:



A. Jenis ruangan yang akan dipasangi lampu penerangan Ruangan yang akan dipasang lampu penerangan Tingkat pencahayaan memiliki nilai yang berbeda-beda sesuai dengan jenis dan fungsi ruangan tersebut. Dibawah ini dapat anda lihat beberapa nilai standar pencahayaan pada suatu ruangan tertentu. Ruangan yang ada di dalam Rumah Tinggal        



TERAS Standar pencahayannya adalah 60 LUX RUANG TAMU Standar pencahayannya adalah 120 – 150 LUX RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX KAMAR MANDI Standar pencahayannya adalah 250 LUX DAPUR Standar pencahayannya adalah 250 LUX GARASI Standar pencahayannya adalah 60 LUX



Ruangan yang ada di dalam perkantoran       



RUANG DIREKTUR Standar pencahayannya adalah 350 LUX RUANG KERJA Standar pencahayannya adalah 350 LUX RUANG KOMPUTER Standar pencahayannya adalah 350 LUX RUANG RAPAT Standar pencahayannya adalah 300 LUX RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX GUDANG ARSIP Standar pencahayannya adalah 150 LUX RUANGAN ARSIP AKTIF Standar pencahayannya adalah 300 LUX



Ruangan yang ada di dalam Sekolahan     



RUANG KELAS Standar pencahayannya adalah 250 LUX PERPUSTAKAAN Standar pencahayannya adalah 300 LUX LABORATORIUM Standar pencahayannya adalah 500 LUX RUANG GAMBAR Standar pencahayannya adalah 750 LUX KANTIN Standar pencahayannya adalah 200 LUX



Ruangan yang ada di dalam Hotel dan Restoran



     



LOBBY & KORIDOR Standar pencahayannya adalah 100 LUX RUANG SERBA GUNA Standar pencahayannya adalah 200 LUX RUANG MAKAN Standar pencahayannya adalah 250 LUX KAFETARIA Standar pencahayannya adalah 250 LUX KAMAR TIDUR Standar pencahayannya adalah 150 LUX DAPUR Standar pencahayannya adalah 300 LUX



B. Ukuran ruangan tersebut, seperti ukuran Panjang dan lebar ruangan. C. Berapa besar daya atau Watt untuk satu buah lampu yang akan digunakan. D. 1 Watt lampu = 75 Lumen pencahayaan Setelah beberapa hal tersebut kita ketahui, selanjutnya kita dapat menghitung berapa banyak lampu penerangan yang kita butuhkan untuk memberikan penerangan yang diinginkan di dalam ruangan tersebut. Dengan menggunakan Rumus untuk menentukan jumlah lampu penerangan dalam suatu ruangan.



Rumus: N=



ExLxW Ø x LLF x Cu x n



Penjelasan Rumus diatas, adalah :        



N = Jumlah titik lampu E = Kuat penerangan (Lux), rumah atau apartemen standar 100lux - 250lux L = Panjang (Length) ruangan dalam satuan Meter W = Lebar (Width) ruangan dalam satuan Meter. Ø = Total nilai pencahayaan lampu dalam satuan LUMEN LLF = (Light Loss Factor) atau Faktor kehilangan atau kerugian cahaya, biasa nilainya antara 0,7–0,8 Cu = (Coeffesien of Utillization) n = Jumlah Lampu dalam 1 titik



Sebagai contoh perhitungan untuk mengetahui seberapa banyak kebutuhan lampu dalam suatu ruangan, kita dapat mengambil data berikut:



Contoh: Suatu ruangan Kamar tidur berukuran Panjang 5 meter dan Lebar 4 Meter di dalam Rumah tinggal, hendak dipasang Lampu TL 40 Watt, Berapa banyak lampu TL 40 Watt yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam ruangan Kamar tidur tersebut ? Diketahui: Dapat kita lihat, dari data standar kuat pencahayaan diatas bahwa untuk ruangan Kamar tidur di rumah tinggal adalah : 120 Lux – 250 Lux. Kita ambil Nilai tengah sekitar 200 Lux Maka diketahui, E = 200 Lux. Panjang ruangan atau L = 5 meter Lebar ruangan atau W = 4 meter Nilai Lumen lampu atau Ø = 40 Watt x 75 Lumen Ø = 3000 Lumen. Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, Nilai Koefisien atau CU ( coeffesien of utilization ) adalah : 50-65 %. Untuk Hal ini, kita bisa ambil nilai terendah yaitu 50 % atau 0,5 Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung ; kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dan lainnya Nilai LLF kita ambil nilai sebesar = 0,7 Jumlah lampu dalam satu titik (n) adalah 1



Maka, N=



ExLxW Ø x LLF x Cu x n



N = 200 LUX x 5 meter x 4 meter 3000 Lumen x 0,7 x 0,5 x 1



N = 4000 1050



N = 3,8 (dibulatkan menjadi 4



buah lampu)



Maka didapat bahwa Jumlah lampu yang dibutuhkan untuk memberikan pencahayaan pada Kamar tidur di Rumah tinggal adalah sebanyak 4 Buah dengan Lampu yang digunakan adalah TL 40 Watt. Atau jumlah watt yang dibutuhkan adalah 4 x 40 watt = 160 watt.



Demikianlah cara bagaimana menghitung jumlah Lampu yang kita butuhkan untuk memberikan pencahayaan yang baik dalam suatu ruangan. Semoga memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua !



Tempat kita berbagi ilmu dikutip dari berbagai sumber



Cara Menghitung Kapasitas AC Berdasar Besar Ruangan Oktober 21, 2013



Bagi Anda yang ingin mencari AC untuk kamar ataupun kantor, berikut ini RUMUS untuk menentukan kebutuhan BTU AC Anda : (L x W x H x I x E) / 60 = kebutuhan BTU L = Panjang Ruang (dalam feet) W = Lebar Ruang (dalam feet) I = Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas). H = Tinggi Ruang (dalam feet) E = Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur; Nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat ( bila jendela menhadap barat). 1 Meter = 3,28 Feet Kapasitas AC berdasarkan PK: AC ½ PK = ± 5.000 BTU/h AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h AC 2 PK = ±18.000 BTU/h



Contoh Perhitungan: Ruang berukuran 5m x 5m atau (16 kaki x 16 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) berinsulasi (berhimpit dg ruangan lain), dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (16 x 16 x 10 x 10 x 17) / 60 = 7.253 BTU alias cukup dengan AC ¾ PK. Paling gampang menghitungnya adalah dengan rumus berikut : BTU : Panjang x Lebar x 500 Rumus diatas berlaku untuk ruangan dengan tinggi langit-langit ruangan standard di masyarakat kita, yaitu sekitar 2.5m – 3m. Diatas itu sudah beda lagi perhitungannya, setiap meter ketinggian eternit / langit-langit akan dibutuhkan 1000 Btu lagi. Lebih jelasnya ada di tabel berikut : Kapasitas AC



Btu



Untuk Ruangan



Tegangan



½ PK



5000 Btu



3m x 3m



300 – 400 Watt



¾ PK



7000 Btu



4m x 3m



500 – 600 Watt



1 PK



9000 Btu



4m x 4m



800 – 900 Watt



1 ½ PK



12000 Btu



4m x 6m



1000 – 1200 Watt



2 PK



18000 Btu



6m x 8m



1700 – 1900 Watt



2,5 PK



24000 Btu



8m x 8m



2200 – 2500 Watt



3 PK



27000 Btu



10m x 8m



5 PK



45000 Btu



10m x 10m



Lalu apa sebenarnya BTU itu? kok sales dan service AC sering ngomongin itu ? BTU adalah singkatan dari British Thermal Unit merupakan satuan energi yang digunakan di Amerika Serikat yang biasanya di definisikan per jam, menjadi satuan BTU/hour. Satuan ini juga masih sering dijumpai di Britania Raya pada sistem pemanas dan pendingin lama. Sekarang ini satuan ini mulai digantikan dengan satuan energi dari unit SI, yaitu Joule (J). 1 BTU/hour adalah energi yang dibutuhkan untuk memanaskan atau mendinginkan air sebanyak 1 galon air (1 pound – sekitar 454 gram) agar temperaturnya naik atau turun sebesar 1 derajat



fahrenheit dalam 1 jam. Hubungannya dengan AC, BTU menyatakan kemampuan mengurangi panas / mendinginkan ruangan dengan luas dan kondisi tertentu selama satu jam. Orang awam sering menyebut kekuatan AC itu dengan PK, sebenarnya yang diperlukan adalah satuan input dan output : input nya berapa Watt dan outputnya berapa BTU/hour.



Lalu apa yang dimaksud dengan PK ? kok ada 1/2 PK, 3/4 PK, 1 PK, 2 PK dst ? PK adalah singkatan dari bahasa Belanda “Paardekracht” yang artinya tenaga kuda, atau bahasa Inggrisnya adalah HP (horse power). 1 PK = 735.5 watt / jam = 0.986 hp. Jika ada AC 1 PK, itu artinya adalah : tenaga listrik yang digunakan kompresor AC adalah sekitar 735,5 watt (ada juga yang bilang 750 watt) dalam 1 jam. Tapi itu belum ditambah rugi daya, kipas pendingin indoor maupun outdoor. Terkadang AC 1 PK bisa menyedot listrik sekitar 1 KWh bahkan lebih.



Kenapa ruangan ber-AC harus tertutup dan tidak boleh ada yang merokok ? Agar suhu yang diinginkan tercapai, maka volume udara diruang yg akan didinginkan haruslah tetap. Sirkulasi udara dalam ruang ber-AC sangatlah lambat, sehingga racun rokok bisa semakin menumpuk.



Kenapa harus memperhitungkan BTU dengan tepat ? Jika BTU butuh 4000, lalu Anda menggunakan AC 1 PK, maka ruangan akan cepat dingin dan kompresor akan sering mati, sehingga lebih hemat listrik. Semakin besar PK, semakin besar kebutuhan listriknya. Demikian pula sebaliknya, jika BTU butuh 9000 tapi Anda menggunakan AC 1/2 PK, maka AC akan lama untuk mencapai suhu yang diinginkan, akhirnya juga malah terjadi pemborosan listrik. Sebelum membeli AC, pastikan dulu daya listrik terpasang di rumah Anda masih mencukupi. Kalau tidak mencukupi, Anda harus upgrade dulu atau memilih untuk menggunakan AC tipe low watt.



Untuk AC dengan tipe inverter, sebaiknya Anda membeli AC dengan BTU lebih besar dari yang dibutuhkan. Hal itu agar ruangan lebih cepat dingin sehingga kerja kompresor tidak ngoyo kerjanya, yang hal ini berakibat lebih hemat listrik dan komponen lebih awet.



Penggunaan Listrik AC anda bekerja amat keras sehari harinya. AC yang terletak di kamar tidur bisa menyala lebih dari 9 jam sehari. Tentu masuk akal apabila anda memilih AC yang hemat listrik. Pilihlah AC secara tepat karena penggunaan AC yang tidak sesuai dapat memboroskan biaya tagihan listrik anda. Misalnya AC kamar tidur anda yang menyala lebih dari 9 jam sehari bahkan lebih tentu penting anda memilih AC yang hemat listrik. Pastikan anda membandingkan AC setelah diketahui PK yang anda butuhkan dari AC anda. Misalnya ruangan saya ini pakek 1Pk atau 1,5PK itu bisa di hitung penggunaan daya listriknya. Dan jangan membandingkan AC 0.5 PK dengan AC 1.5 PK karena itu seperti membandingkan apel dan jeruk terlalu beda jauh. Pada saat membandingkan anda juga harus menghitung berapa watt penggunaan AC pada saat tarikan awal (pertama dinyalakan) hingga pada saat berjalan. Karena AC tipe inverter akan menggunakan daya listrik yang lebih tinggi pada saat tarikan awal setelah AC berjalan akan menggunakan daya listrik normal.



Tipe Standard, Low Watt atau Inverter ? Ada tiga tipe dalam memilih jenis AC untuk ruangan Anda, jangan salah memilih dari tiga tipe ini karena ini akan amat berpengaruh pada konsumsi daya listrik. Pada Tipe Split AC saat ini dibagi menjadi 3 tipe yaitu AC Standard, AC Low Watt dan AC Inverter. Tipe AC Low Watt secara pengertian adalah sama dengan tipe Standard yang penggunaan daya pada kompressornya dikurangi supaya hemat listrik. Tipe AC Low watt biasanya cocok digunakan untuk rumah yang mempunyai daya listrik kecil. Dengan begitu cara kerja AC tipe low watt dan tipe standard adalah sama. Berbeda dengan tipe inverter dimana AC inverter akan bekerja begitu keras di tarikan awal karena untuk mendinginkan ruangan dengan cepat. Ini bedanya dengan tipe low watt, kalau tipe inverter bisa lebih cepat mendinginkan suatu ruangan.Sedangkan tipe low watt membutuhkan waktu agak lama untuk mendinginkan suatu ruangan.Tetapi pada saat suhu ruangan sudah mencapai suhu yang disetel di remote maka AC inverter akan mengurangi kinerjanya sehingga penggunaan watt akan relatif lebih rendah. Tipe AC inverter memakai watt yang amat besar untuk tarikan awal pada saat menyalakan AC, lalu penggunaan watt akan menurun dan relatif rendah pada saat ruangan sudah dingin.



Berikut kesimpulan cara mudah memilih tipe AC yang tepat :     



Rumah anda memiliki daya listrik rendah -> Gunakan AC Low Watt Pintu ruangan AC anda sering dibuka tutup -> Gunakan AC Standard AC Anda sering dimati nyalakan -> Gunakan AC Low Watt AC anda hanya bekerja untuk waktu pendek (2-3 jam sekali pakai) -> Gunakan AC Standard atau Low Watt AC anda nyala dalam kondisi lama (6 jam+) di ruangan yang tidak buka tutup (contoh di ruang kamar tidur) -> Gunakan AC Inverter



Fitur Tambahan AC sekarang ini telah dilengkapi berbagai macam fitur tambahan seperti fitur yang dapat menghilangkan bau tidak sedap dan mengurangi bakteri virus di udara. Banyak fitur tambahan yang tidak berguna pada AC anda. Dari semua fitur itu ada fitur yang kami merekomendasikan ketika anda membeli AC yaitu fitur pembersih udara dan penghilang bau tak sedap. Fitur ini memiliki nama yang berbeda beda di setiap merk AC, kalau anda tidak tau jadi pastikan tanyakan kepada penjualnya terlebih dahulu. Misalnya pada merk Sharp, Fitur ini disebut dengan teknologi Plasmacluster. Pastikan anda mencari Fitur serupa pada merk lainnya, karena dengan fitur ini akan membuat ruangan anda lebih nyaman. 32364 kali dilihat, 20 kali dilihat hari ini Incoming search terms for the article: ,ukuran ac,ac 1 pk,ac 1/2 pk untuk ruangan ukuran berapa,ukuran pk ac,ac 1 pk berapa watt,ac 1 pk untuk ruangan ukuran berapa,cara menghitung kapasitas ac,ac 1/4 pk berapa watt,ac 1pk,ukuran ruangan untuk ac,arti pk pada ac,ukuran ruangan untuk ac 1/2 pk,kapasitas ac 1/2 pk,1 pk berapa watt,ukuran AC untuk ruangan,cara menghitung kebutuhan ac,perhitungan ac,ac 2 pk untuk ruangan ukuran berapa,rumus ac,1PK berapa watt,ac 5 pk berapa btu,arti pk dalam ac,ac 3/4 pk berapa watt,cara menghitung pk ac,ukuran ac untuk kamar 4x4,ukuran ruangan untuk ac 1 pk,cara menghitung ac,ac 1pk berapa watt,ac setengah pk untuk ukuran ruangan berapa,ac 1/4 pk,ukuran ac split,menghitung kapasitas ac,ac 1/2 pk untuk ukuran ruangan berapa,ac 1/2 pk untuk kamar ukuran berapa,ac 1/2 pk untuk luas ruangan berapa,ac 3/4 pk untuk ruangan ukuran berapa,watt ac 1 pk,1 pk berapa btu,ukuran btu pada ruangan,ukuran ruangan ac 1/2 pk,ac setengah pk berapa watt,ukuran ac 1 pk,cara menghitung ac ruangan,perhitungan kebutuhan ac,cara menghitung kapasitas ac berdasar besar ruangan,Ac 2 pk berapa watt,ukuran ac untuk ruangan 4x4,ukuran ac untuk kamar,jenis ukuran ac,AC untuk ruangan 4 x 5,cara menghitung btu pada ac,tabel jenis ac dan kapasitasnya,ac 0 5 pk untuk ruagan berapa,apa yg dimaksud dlm ac 1/2 pk atau 1 itu,berapa pk kamar 4x4,mencari rumus besar ruangan menghasikan pk ac,cara mengutung btu ac buat kamar yang tepat,jangkauan ac,PK itu apa dalam AC,jenis jenis ac berdasarkan pk,perbedaan PK pada ac,kapasitas ruang ac 0 5 pk,1/2 pk atau 3/4



pk,kamar 6x4 m ac berapa pk,urutan pk & watt pada ac,beda btu it vs btu th,ac untuk ruangan 4x4,ukuran pk pada ac,apa artinya ac 1 pk,cara menghitung suhu ruangan ber ac,arti pk dalam satuan ukuran ac,kapasitas ruangan ac 2 pk,lebar ac,maksud pk,pengertian satuan pk pada ac,daya 5pk dalam satuan si daya besarnya,daya listrik 5 pk jika dinyatakan dlm SI besarnya,https://purbakuncara com/cara-menghitung-kapasitas-ac-berdasar-besar-ruangan/