Cara Menghitung Rab Rumah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CARA MENGHITUNG RAB RUMAH



Ada beberapa macam item pekerjaan dalam pembangunan rumah antara lain : I. Pekerjaan Awal 1.Pengukuran 2.Bowplank



II. Pekerjaan Galian dan Urugan 1. Galian 2. Urugan 3. Mengurug kembali



III. Pekerjaan Fondasi 1. Lantai kerja 2. Pasangan fondasi



IV. Pekerjaan Beton 1. Sloof 2. Kolom 3. Ring balk



V. Pekerjaan Dinding 1. Pasangan Bata. 2. Plesteran 3. Acian 4. Sponengan 5. Tali air



VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela



1. Pembuatan kusen pintu jendela 2. Pembuatan daun pintu 3. Pembuatan daun jendela 4. Pasang Kusen Pintu 5. Pasang Kusen Jendela 6. Pasang Daun Pintu 7. Pasang Daun Jendela



VII.Pekerjaan Rangka Atap 1. Pembuatan Kuda-kuda 2. Pembuatan Gording 3. Pembuatan Jurai 4. Pembuatan balok nok 5. Pasang kuda-kuda 6. Pasang gording 7. Pasang Balok Nok 8. Pasang Jurai 9. Pasang Papan suri 10. Pasang Usuk 11. Pasang alumunium poil 12. Pasang Reng 13. Pasang Genteng 14. Pasang Talang 15. Pasang list plank



VIII.Pekerjaan Penggantung dan pengunci 1. Rangka Plafon 2. Pasang Plafon 3. Pasang Kunci tanam 4. Pasang Grendel 5. Pasang Hak Angin 6. Pasang kaca 7. Pasang List plafon



IX. Pekerjaan Lantai dan keramik 1. Beton Lantai (1:3:6) 2. Pasang Keramik lantai ukuran 30/30 3. Pasang Keramik lantai WC ukuran 20/20 4. Pasang Keramik dinding



X. Pekerjaan Sanitasi 1. Pasang saluran air bersih PVC ¾” 2. Pasang saluran air kotor PVC 4” 3. Pasang Closet 4. Pasang bak air 5. Pasang Karan Air 6. Pembuatan Septick Tank (beerput) 7. Pembuatan sumur peresapan



XI. Pekerjaan phinising 1. Cat Dinding 2. Cat Plafon 3. Cat Kusen 4. Cat Daun pintu/jendela



XII. Pekerjaan instalasi listrik 1. Titik lampu 2. Titik stop kontak 3. Titik saklar



XIII.Pekerjaan Akhir 1. Pembersihan Akhir



I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan 2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000, maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.



2. Bowplank



Digunakan untuk membantu menentukan As atau letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15 dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan



jarak 1 meter dari as bangunan dipasang keliling bangunan. Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah (6+1+1)+(7+1+1)=17 m. Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan. II. Pekerjaan Galian dan urugan 1. Galian Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi, dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan 10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi = satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah dapat dilihat analisa pekerjaan galian. 2. Urugan Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan. 3. Mengurug kembali Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60 m3/3 = 20 m3.



III. Pekerjaan Fondasi 1. Lantai Kerja Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan. 2. Pasangan Fondasi Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas+lebar bawah dibagi 2), satuan m3. Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x 0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3. IV. Pekerjaan Beton 1. Sloof Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2. Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total sloof x lebar x tinggi = satuan m3. Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel, dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel, jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton yang dibutuhkan. Misal sloof 15/20, begel d 8 – 15, panjang total 25 meter, jumlah begel = (25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84 meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang. Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan pokok dikalikan panjang total. Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan adalah volume beton. 2. Kolom Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi = volume kolom satuan m3.



3. Ring balk. Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom V. Pekerjaan Dinding 1. Pasangan Bata. Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi, caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata, pasangan 1 bata atau ½ bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan ukuran ½ bata 15 cm. Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun jendela,daun pintu,boven, satuan m2. 2. Plesteran Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata. 3. Acian Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang tidak di aci seperti dinding keramik dll.



4. Sponengan atau tali air Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas antara kusen dan plesteran disebut tali air.



VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela 1. Pembuatan Kusen Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3. Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan. 2. Daun Pintu. Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood, dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit. 3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling kusen, perlubang, atau perunit. 4. Pasang Daun Pintu dan Jendela Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak angin, slot.



VII. Pekerjaan Rangka Atap.



1. Pembuatan Kuda-Kuda Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yang dipakai. Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.



2. Pembuatan Gording. Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.



3. Pembuatan Jurai. Sama dengan pembuatan gording, 4. Pembuatan Balok Nok. Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang membedakan nama item pekerjaan.



5. Pasang Kuda-kuda. Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak membutuhkan material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan jurai,gording,balok nok. Satuan volumenya adalah m3. 6. Pasang Papan Suri. Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakan biasanya 2/20 dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan dilapangan. Satuan volumenya adalah m’. 7. Pasang Usuk. Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihat analisa pekerjaan. 8. Pasang Alumunium poil. Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpet atau seng plat. letak alumunium poil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2. 9. Pasang Reng. Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ¾,tergantung jenis genteng yang dipakai, untuk genteng



beton biasanya menggunakan ukuran ¾ , perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2.(luas reng sama dengan luas dari usuk). 10. Pasang Genteng Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2. biasanya sama dengan luas reng maupun usuk. 11. Pasang talang Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda, untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas dengan satuan m2, talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m’, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2. 12. List plank List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari kayu, beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan m’,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat. VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.1. Rangka Plafond Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6, rangka besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau menggunkan kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).



2. Pasang Plafon Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan kayu, eternit, asbes plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2.



3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin. Perhitungan menggunkan satuan unit, atau buah. 4. Pasang Kaca. Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2. 5. List plafond Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar terlihat rapi. Satuan volume adalah m’ IX. Pekerjaan Lantai dan keramik. 1. Beton Lantai 1:3:5 Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, atau plesteran lantai, tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cm sampai dengan 10 cm. sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm. Untuk perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat m2. 2. Pasang keramik lantai utama dan wc. Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2. 3. Pasang Keramik Dinding. Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2. X. Pekerjaan Sanitasi 1. Pasang Saluran air bersih pvc ¾”.



Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’. 2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4” Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m’. 3. Pasang Closet, kran Perhitungan volume adalah buah atau unit. 4. Pembuatan Septick tank atau beerput. Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari bentuk mdan bahan yang digunakan akan tetapi fungsinya sama. Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis beton diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan volume adalah unit (lansung jadi). 5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan. Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai peresapan air dari buangan septick tank. Volume perhitungan adalah unit.



XI. Pekerjaan Phinising.



1. Pekerjaan Cat tembok, plafon, kusen, daun pintu dan jendela. Perhitungan Volume nya adalah luas dengan satuan m2.



XII. Pekerjaan Instalasilistrik. Pekerjaan instalasi listrik volume pekerjaan menggunakan titik, sedangkan harga sesuai dengan ketentuan PLN.



XIII. Pemebersihan Akhir.Yang dimaksud dengan pekerjaan pembersihan akhir, adalah pekerjaan pembersihan sisa sisa material atau kotoran-kotoran aikibat dari pekerjaan, seperti pembersihan kamar mandi, lantai, kusen dari debudebu, karna volumenya tidak bisa dihitung maka menggunakan satuan LS atau lump sum. (Tamat)



CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL DAN UPAH FONDASI BATU KALI



Pertama – tama yang kita hitung adalah volume dari fondasi tersebut per meternya, contoh gambar fondasi batu kali di samping, dimensi fondasi batu kali yang sering dipakai untuk rumah lantai satu, yaitu lebar atas 0,4 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar bawah fondasi 0,8 meter. Volume untuk 1 meter adalah : (0,4+0,8)/2 x 0,7 x 1 = 0,42 m3 Jadi untuk 1 meter fondasi batu kali seperti di gambar adalah 0,42 m3, andaikan panjang fondasi untuk membangun rumah sepanjang 45 m, makan total volume fondasi adalah 0,42 x 45 = 18,9 m3. Untuk mengetahui berapa material yang di butuhkan dan berapa tenaga atau tukang yang di butuhkan, kita lihat analisa pekerjaan sipil. Di analisa tersebut ada beberapa campuran kita pilih sesuai dengan keinginan kita, disini kami menggunakan campuran 1 semen : 6 Pasir. Upah dan material yang di butuhkan sebagai berikut : 1 m3 Memasang fondasi Batu kali 1 PC : 6 Pasir Bahan 1,2000



m3



Batu belah



2,9250



zak



Portland Cement



0,5610



m3



Pasir pasang



1, 5000



OH



Pekerja



0,6000



OH



Tukang Batu



0,0600



OH



Kepala tukang



0,0750



OH



Mandor



Upah



Maka untuk menyelesai fondasi sebanyak 18,9 m3 diperluakan : Batu Kali



= 18,9 x 1,2 m3



= 22,68 m3



Semen



= 18,9 x 2,925 zak



= 55,28 zak



Pasir



= 18,9 x 0,561 m3



= 10,6 m3



Sedangkan untuk pekerja Pekerja



= 18,9 x 1,5



= 28,35 OH



Tukang batu



= 18,9 x 0,6



= 11,34 OH



Kepala tukang = 18,9 x 0,06



= 1,134 OH



Mandor



= 1,418 OH



= 18,9 x 0,075



Sehingga untuk menentukan harga borongan hanya kita kalikan aja pada harga setempat



Atau bila kita akan menggunkan tenaga harian, berapa hari pekerjaan tersebut bisa di selesaikan, misalkan kita menggunakan 2 tenaga laden dan 2 tukang batu. Caranga pekerja dari analisa didapat 28,35 dibagi dengan rencana tenaga yang akan kita kerjakan andai 2 orang 28,35/2 = 14 hari, sedangkan tukang 11,34/2 = 6 hari. Jadi kalau 2 pekerja dan 2 tukang tdk balance maka tenaga ditambah lagi yaitu 2 menjadi 4 orang makan waktu yang di butuhkan 7 hari, tukang 2 orang 6 hari, sudah mendekati, sehingga untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan 4 tenaga dan 2 tukang dapat diselesaikan 6 hari



MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL DAN UPAH PEKERJAAN SLOOF



Menghitung kebutuhan material dan upah pekerjaan sloof, melengkapi artikel kami yang terdahulu, silakan baca disini. Sloof adalah item dari bangunan yang berada diatas fondasi, yang salah satu fungsinya adalah untuk meratakan beban bangunan pada fondasi, sehingga apabila fondasi turun karena daya dukung tanah tidak mampu, diusahakan sloof dapat menahan agar bangunan tersebut tidak turun, melihat dari fungsinya dalam pembuatan sloof sebaiknya diperhatikan kwalitas dan aturan teknis.



Pada artikel ini kami mencoba menghitung kebutuhan material dan upah pada pekerjaan sloof untuk rumah lantai 1, yang dimensinya sering digunakan, menggunakan analaisa pekerjaan sipil. Dimesi sloof untuk rumah lantai satu yang sering digunakan adalah dengan ukuran tinggi 20 cm dan lebar 15 cm, pembesian untuk tulangan utama pakai d 10 mm jumlah 4 buah sedangkan begel pakai d 8 mm berjarak 15 cm. pada perhitungan ini yang di hitung adalah panjang sloof 1 meter. Hitungan Besi beton Lihat gambar tulangan pokok adalah d 10 mm berjumlah 4 buah, maka besi beton d 10 mm di butuhkan 4 x 1 = 4 meter Begel dipakai d 8 mm dengan jarak 15 cm,lihat gambar, untuk menghitung berapa panjang besi yang digunakan, pertama –tama kita hitung julah begel setiap 1 meter, adalah = (1/0,15)+1 = 7,66 dibulatkan menjadi 8 buah (0,15 meter adalah jarak begel dari 15 cm dijadikan meter). Kemudian hitung panjang satu begel yaitu = (15x2)-(2x4) + (20x2)-(2x4) = 22 + 32 = 54 cm + 6 cm untuk kni atau bengkokan menjadi 60 cm (nilai 20 x 2 dan 15 x 2 ada 2 sisi, sedangkan 2 x 4 merupakan 2 cm adalah selimut beton sedangkan 4 jumlah selimut beton di dua sisi). Panjang setiap 1 begel adalah 60 cm dijadikan meter menjadi 0,6 meter, maka besi beton diameter 8 mm untuk panjang 1 meter di perlukan 0,6 x 8 buah = 4,8 meter. Hitungan Begesting Begesting adalah item pekerjaan yang digunakan untuk membuat cetakan beton, umumnya terbuat dari papan, lihat gambar. Untuk panjang 1 meter begesting yang di gunakan adalah = 0,2 x 1 x 2 sisi = 0,4 m2. Atau papan 2/20 cm x 2 m = 1 lembar



Hitungan beton Hitung volume yaitu 0,15 x 0,2 x 1 = 0,03 m3 Sebelum menghitung kebutuhan material, kita perlu memilih mutu beton yang akan kita gunakan, untuk rumah lantai satu biasanya kita gunakan mutu beton K-175.analisa kebutuhan materialnya sbb : 1 m3 membuat beton Mutu K-175, Slump (10 cm - 14 cm) Bahan 8,1500



zak



Portland Cemen



0,4000



m3



Pasir Beton



0,5416



m3



split/koral pecah



215,0000



ltr



Air



1,6500



OH



Pekerja



0,2750



OH



Tukang Batu



0,0280



OH



Kepala tukang



0,0830



OH



Mandor



Upah



Untuk menentukan berapa jumlah material yang dibutuhkan hanya dikalikan saja volume yang kita dapat dari hitungan diatas yaitu 0,03 m3 8,1500



zak



Portland Cemen



x 0,03 = 0,2445 zak



0,4000



m3



Pasir Beton



x 0,03 = 0,012 m3



0,5416



m3



split/koral pecah



x 0,03 = 0,016 m3



215,0000



ltr



Air



1,6500



OH



Pekerja



0,2750



OH



Tukang Batu



x 0,03 = 0,00825 OH



0,0280



OH



Kepala tukang



x 0,03 = 0,0008 OH



0,0830



OH



Mandor



x 0,03 =



Upah x 0,03 = 0,0495 OH



0,00249 OH



Kemudian kita hitung pembesian menggunakan analisa pekerjaan sipil 10 kg Pekerjaan Pembesian Bahan 10,5000



kg



Besi beton



0,1500



kg



Bindrat



0,0700



OH



Pekerja



0,0700



OH



Tukang Besi



0,0070



OH



Kepala Tukang



0,0040



OH



Mandor



Upah



Dari hitungang diatas besi d 10 mm di dapat 4 meter berat setiap 1 meter adalah 0,62 kg Sehingga beratnya 4 m x 0,62 kg = 2,48 kg (0,62 dari table untuk besi d 10 mm polos) Besi d 8 mm didapat 4,8 meter berat setiap 1 meter 0,393 kg, maka didapat beratnya adalah 0,393 kg x 4,8 meter = 1,8869 kg. Total berat 2,48 + 1,8869 = 4,3664 kg. Analisa diatas untuk setiap 10 kita rubah menjadi untuk setiap 1 kg , 1 kg Pekerjaan Pembesian Bahan 1,05000



kg



Besi beton



x 4,3664 kg = 4,584 kg



0,01500



kg



Bindrat



x 4,3664 kg = 0,0655 kg



0,00700



OH



Pekerja



x 4,3664 kg = 0,031 OH



0,00700



OH



Tukang Besi



x 4,3664 kg = 0,031 OH



0,00070



OH



Kepala Tukang x 4,3664 kg = 0,0031 OH



0,00040



OH



Mandor



Upah



x 4,3664 kg = 0,00175 OH



Menghitung kebutuhan Begesting menggunakan analisa pekerjaan sipil 1 m2 Memasang bekisting untuk fondasi Bahan 0,0400



m3



Kayu begesting



0,3000



kg



Paku 2" - 5"



0,1000



ltr



Minyak begesting



0,5200



OH



Pekerja



0,2600



OH



Tukang Kayu



0,0260



OH



Kepala Tukang



0,0260



OH



Mandor



Upah



Dari hitungan di atas volume begesting adalah 0,4 m2 maka untuk mengetahui berapa material dan tenaga yang dibutuhkan 0,4 m2 dikalikan dengan analisa diatas.



MENGHITUNG KEBUTUHAN MATERIAL DAN UPAH PASANGAN DIDING BATA



Menghitung kebutuhan material dan upah pasangan dinding bata, untuk melengkapi tulisan kami terdahulu mengenai mengenai pasangan didinding ½ bata. Pasangan dinding bata ditinjau dari campuran disini kami kategorikan menjadi dua bagian yaitu pasangan trasram dan pasangan biasa. Yang dimaksud dengan pasangan transram adalah pasanga yang campuran adukan semennya lebih baik, berfungsi sebagai pasangan yang kedap air, pasangan transram biasanya menggunakan campuran 1 semen : 3 Pasir ( ada juga 1 semen : 2 pasir), tetapi campuran yang sering di gunakan adalah 1 semen : 3 pasir. Tapi akhir- akhir ini jarang sekali bangunan menggunakan pasangan transram. Pasangan trasram yaitu digunakan pada pasangan bata diatas sloof, tingginya dari sloof diambil 30 cm sampai 50 cm, dan juga dipasang pada pasangan kamar mandi. Adapun fungsi dari pasangan transram untuk dinding yang diatas sloof sebagai pasangan yang kedap air, sehingga air tidak naik ke pasangan bata. Juga pada dinding kamar mandi bila terjadi kegagalan pesangan keramik (nat-nat di keramik rusak), air tidak meresap kedinding. Menghitung kebutuhan Material untuk pasangan ½ bata trasram campuran 1 semen : 3 Pasir. Pada analisa pekerjaan dinding No.2. adalah sebagi berikut: 1 m2 Pemasangan Dinding 1/2 bata campuran 1 PC : 3 Pasir Bahan 70,0000



bh



Bata Merah



14,3700



kg



Portland Cement



0,0400



m3



Pasir



0,3000



OH



Pekerja



0,1000



OH



Tukang Batu



0,0100



OH



Kepala tukang



0,0150



OH



Mandor



Upah



Andaikan luas pasangan bata untuk trasram 50 m2, (cara mencari volume trasram pajang dinding bata dikalikan 50 cm (bila pasangan transram 50 cm) dikurang luas pintu). Total kebutuhan bahan yang diperlukan adalah Bata Merah



= 70 bh



x



50 m2 = 3.500 bh



Semen



= 14,37 kg



x



50 m2 = 718,5 kg / 40 = 18 Zak



(40 kg yaitu berat 1 zak semen tetapi ada juga yang 1 zak 50 kg)



Pasir



= 0,04 m3



x



50 m2 = 2 m3.



Untuk pasir biasanya kebutuhan melebihi dari volume yang dihitung, karena ada beberapa factor yaitu kalah ukuran atau tercecer. Tenaga yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 50 m2 pasangan transram : Pekerja



= 0,3



x



50 m2 = 15 Orang



Tukang



= 0,1



x



50 m2 = 5 Orang



Kepala tukang



= 0,01



x



50 m2 =



Mandor



=0,015



x



50 m2 = 0,75 orang



0,5orang



Kesimpulan untuk pekerjaan transram seluas 50 m2 membutuhkan pekerja 15 orang Dan Tukang 5 orang. Tetapi hal bila dikerjakan bersamaan tidak mungkin, maka harus kita bagi, (kapala tukan dan mandor kita abaikan). Pembagian tergantung berapa hari pekerjaan tersebut akan kita selesai kan. Andaikan pekerjaan terbut akan kita selesaikan selama 6 hari dari senin sampai sabtu.



Maka tenaga yang dibutukan 15/6 = 2,5 orang, tukang 5/6 = 0,83 orang, maka kita bulatkan menjadi 1 tukang + 2 tenaga untuk pekerjaan pasang transram tersebut dapat diselesaikan selama 6 hari. Bila pengerjaan diborongkan untuk pekerjaan trasram tersebut adalah. Andaikan upah tenaga Rp. 40 rb, sedangkan tukang 60 rb, maka borongan maksimal untuk untuk pekerjaan menyelesaikan trasram tersebut adalah : 15 x 40.000 = 600.000,Tukang 5 x 60.000 = 300.000,- Total borongan Maksimal Rp. 900.000,Pasangan Bata di atas trasram ada beberapa campuran mulai dari 1 semen : 4 pasir sampai dengan campuran 1 semen : 8 pasir. Bisa dilihat die book 153 analisa pekerjaan sipil.



KEBUTUHAN MATERIAL DAN UPAH PEKERJAAN PLESTERAN DINDING



PLESTER DINDING BATA



Pekerjaan plesteran dinding, adalah pekerjaan penutupan pasangan dinding bata, menggunakan campuran semen dan pasir, campuran untuk plesteran dinding sama dengan campuran pada pasangan dinding bata, yaitu campuran transram dan campuran biasa. Untuk Volume plesteran adalah dua kali dari volume pasangan bata ( kecuali ada satu sisi dinding yang tidak diplester). Analisa pekerjaan plesteran di bedakan beberapa macam berdasarkan perbandungan campuran. Pada artikel ini yang kami pakai adalah dua analisa, yaitu analisa untuk plesteran trasram dan analisa untuk plesteran biasa. Untuk plesteran transram menggunakan campur 1 semen : 3 pasir Analisa sebagai berikut : 1 m2 Plester dinding 1 PC : 3 Pasir tebal 15 mm Bahan 7,7760



kg



Portland Cement



0,0230



m3



Pasir Pasang



0,2200



OH



Pekerja



0,1200



OH



Tukang Batu



0,0120



OH



Kepala tukang



0,1100



OH



Mandor



Upah



Untuk Plesteran trasram sebaiknya gunakan pada diinding yang sering terkena air, seperti dinding kamar mandi dan dinding yang berada di atas sloof dipasang setinggi 30 cm atau 50 cm. Misalkan Volume pasang dinding trasram 50 m2, maka material yang di butuhkan : 1 m2 Plester dinding 1 PC : 3 Pasir tebal 15 mm Bahan 7,7760



kg



Portland Cement



juga yang 1 zak nya 50 kg)



x



50 = 388,8 kg /40 kg(1 zak) = 9,72 zak ( kemasan semen ada



0,0230



m3



Pasir Pasang



x



50 = 1,15 m3 (tetapi pasir penggunaanya biasa lebih, karena



pengaruh ukuran dan di saring /ayak) Upah 0,2200



OH



Pekerja



x



0,1200



OH



Tukang Batu



0,0120



OH



Kepala tukang



x



50 = 0,6 kepala tukang



0,0110



OH



Mandor



x



50 = 0,55 mandor.



x



50 = 11 pekerja 50 = 6 Tukang batu



Kesimpulan untuk untuk menyelesaikan plesteran trasram 50 m2 membutuhkan semen 9,7 zak dan pasir 1,15 m3 ( disarankan pasir 2 m3). Dan bila pekerjaan tersebut dikerjakan harian, untuk diselesaikan dalam waktu 6 hari makan jumlah masing-masing tenaga di bagi 6. contoh 11 pekerja di bagi 6 = 1,83 pekerja atau laden dibulatkan menjadi 2 pekerja. Tukang 6 dibagi 6 = 1 tukang batu, kepala tukang dan mandor diabaikan.(kecuali kalau volume pekerjaan besar). Maka dengan menggunakan 1 Tukang batu dan 2 Laden/pekerja maka pekerjaan plesteran trasram dapat dieselesaikan selama 6 hari. Untuk plesteran diatas trasram bisa menggunakan berbagai macam campuran . Kami



dalam



melakukan



pekerjaan



plesteran



biasanya



menggunakan



campuran



1



semen



:



6



Pasir



dengan analisa sebagai berikut : 1 m2 Plester dinding 1 PC : 6 Pasir tebal 15 mm Bahan 4,4160



kg



Portland Cement



0,0270



m3



Pasir Pasang



0,2200



OH



Pekerja



0,1200



OH



Tukang Batu



0,0120



OH



Kepala tukang



0,1100



OH



Mandor



Upah



Cara menghitung sama dengan cara menghitung plesteran trasram, dari volume total,plesteran kalikan dengan koofesien analisa.