Cara Pembuatan Pupuk Organik Vermikompos [PDF]

  • Author / Uploaded
  • era
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Cara Pembuatan Pupuk Organik Vermikompos Pada postingan sebelumnya telah penulis bahas tentang pengertian vermikompos beserta keunggulannya jika dibandingkan dengan pupuk organik yang lain. Kali ini akan kita bahas bagaimana cara membuat pupuk organik vermikompos tersebut. Pada dasarnya pembuatan pupuk organik vermikompos dibuat dengan teknik vermikomposting. Vermikomposting merupakan teknik pengomposan/perombakan bahan-bahan organik (sampah dan kotoran ternak) dengan munggunakan bioaktivator berupa cacing tanah. Teknik tersebut dilakukan dengan 3 tahap proses antara lain: 1. Proses Pengumpulan Bahan Dalam proses pengumpulan usahakan menggunakan bahan-bahan/sampah organik yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar. Untuk memperoleh hasil yang berkwalitas prima gunakan beberapa macam bahan. Silahkan baca DISINI untuk mengetahui bahan-bahan yang penulis anjurkan. 2. Proses fermentasi Substrat Media/pakan yang digunakan untuk kelangsungan hidup bioaktivator dalam proses komposting harus sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan oleh cacing tanah. Oleh karena itu bahan-bahan yang telah kita kumpulkan harus difermentasi terlebih dahulu. Jika bahan-bahan tersebut berukuran besar maka sebaiknya dipotong-potong terlebih dahulu. Kemuadian semua bahan tersebut disusun bertumpuk dan ditutup dengan karung goni/terpal. Untuk mempercepat proses fermentasi bisa anda gunakan bioaktivator/mikro organisme, baca DISINIuntuk mengetahui lebih detail langkah pembuatannya. Setelah bahan-bahan tersebut matang (berubah warna dan strukturnya lunak) maka keringanginkan sampai kondisinya benar-benar dingin. Hal ini dilakukan agar cacing tanah tidak teracuni oleh sisa gas amoniak dalam proses fermentasi. Bahan pun siap untuk digunakan sebagai media/pakan caving tanah. 3. Proses Pengomposan dengan cacing tanah (vermikomposting) Sebelum melakukan proses komposting sebaiknya anda siapkan terlebih dahulu ember atau sejenisnya sebagai wadah/tempat pengomposan. Jangan menggunakan wadah yang terbuat dari jenis logam. Untuk skala besar bisa menggunakan terpal yang ditata seperti membuat kolam ikan. Lubangi ember tersebut dibagian bawah dan samping. Pembuatan lubang tersebut bertujuan untuk saluran sirkulasi udara dan sebagai jalan resapan jika terdapat kelebihan air. Setelah wadah kita siapkan selanjutnya siapkan pula bubur kertas yang dibuat dengan kertas kardus yang direndam air + 24 jam. Bubur kertas ini nantinya akan digunakan sebagai alas media/pakan sehingga cacing yang baru kita tempatkan tidak mengalami stress. Bubur kertas ini juga bertujuan untuk menjaga kelembaban media karena bubur kertas dapat menahan air hingga beberapa hari. Tempatkan bubur kertas pada wadah dengan ketebalan 2-3 cm. Langkah selanjutnya adalah memasukkan media/pakan yang telah difermentasi dengan ukuran 3/4 tinggi wadah, pastikan media tersebut kondisinya benar-benar dingin dan tidak berbau menyengat (amoniak). Masukkan cacing tanah diatasnya. Untuk volume perbandingan antara luas wadah : jumlah cacing tanah bisa anda cari sendiri di Google. Selanjutnya tutup kembali dengan bubur kertas. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelembaban baik disisi atas maupun dasar media. Kenapa kelembaban harus benar-benar dijaga? karena cacing tidak bernafas dengan paru-paru melainkan dengan permukaan tubuhnya, maka dari itu kelembaban media harus selalu terjaga agar pertukaran oksigen dan karbondioksida berjalan lancar. Langkah terkahir tutup dengan karung goni. Untuk apa ditutup dengan karung goni? berikut jawabannya:



Cacing tanah merupakan salah satu jenis binatang Noktural, artinya binatang yang aktif dimalam hari dan istrahat saat siang hari. Selain itu cacing tanah juga merupakan binatang Fototaksis negatif artinya selalu menghindar dari cahaya dengan menyusup kedalam tanah. Perlakuan menutup media dengan karung goni adalah untuk menciptakan suasana gelap, sehingga cacing tanah tetap aktif walaupun pada siang hari dan proses komposting pun akan semakin cepat. Kotoran yang dihasilkan oleh cacing tanah inilah yang disebut dengan kascing yang akan kita gunakan sebagai pupuk kompos. Apa yang penulis bahas pada postingan ini adalah salah satu dari sekian banyak teknik komposting. Anda bisa mencoba berbagai teknik yang lain dengan sedikit inovasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.



Bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk vermikompos : 











 



Wadah yang akan menjadi tempat tinggal cacing atau yang juga dikenal dengan istilah “Worm Bin”. Wadah tersebut bisa dibuat dari bahan karet, kayu, plastik asalkan tidak dari bahan logam. Ban bekas jatau kotak kayu juga bisa digunakan sebagai wadah cacing. Sampah organik seperti dedaunan, sisa sayuran, buah dan sebagainya. Pastikan sampah tersebut hanya berisi sampah sayur dan buah bukan sampah hewani seperti tulang ikan, tulang ayam, susu, keju, kulit telur dan lain sebagainya. Cacing tanah, bisa dari jenis Lumbricus sp dan bisa didapatkan dengan membelinya ditoko atau gerai yang menyediakan alat- alat pertanian atau peternakan. Bubur kertas. Terbuat dari serpihan kertas yang dicampur dengan air dan membentuk tekstur seperti bubur. Karung goni untuk menutup wadah cacing. Langkah-langkah untuk membuat pupuk vermikompos :







 











Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Wadah yang digunakan untuk meletakkan cacing harus dilubangi terlebih dahulu pada bagian dasar dan sampingnya untuk memastikan cacing mendapat aliran atau sirkulasi udara yang cukup. Letakkan bubur kertas dibagian dasar wadah untuk menjaga kelembaban ruang karena cacing sangat menyukai kondisi lembab. Berikan sampah pada wadah yang telah diberi cacing. Jangan beri sampah terlalu banyak. Beri sedikit terlebih dahulu dan lihatlah hasilnya selama beberapa hari. Lapisi lagi dengan bubur kertas setelah memberikan sampah. Kemudian tutup wadah dengan karung goni. Setelah beberapa hari misalnya 3 hari, buka wadah dan lihat apaah kompos sudah mulai terbentuk dan sampah menghilang. Jika iya, tambahkan kembali sampah dan lakukan proses tersebut berulang-ulang hingga jumlah pupuk yang dihasilkan cukup banyak misalnya selama 30 hari. Ambil pupuk yang sudah siap, pupuk yang siap digunakan berwarna kehitaman dan tidak berbau. Selanjutnya anda bisa mengulangi proses membuat vermikompos untuk tahap selanjutnya.  



Alat dan Bahan 1. Alat :



        



a. b. c. d. 2. a. b. c. d.



Bak ukuran sedang Thermometer pH meter Karung goni Bahan : Cacing Bubur kertas Seresah Air



 







E. Cara Kerja



Pembuatan vermikompos dapat dibagi menjadi 3 tahap: A. Tahap Pengumpulan Bahan Kumpulkan sampah-sampah organik, misalnya rumput-rumputan, jerami, sampah daun, sisa sayuran, atau sisa makanan (sampah rumah tangga). Sampah jenis ini umumnya mengandung unsur C. Di daerah pedesaan yang umumnya membudidayakan hewan ternak, kotoran ternaknya dapat pula dipakai. Kotoran ini digunakan sebagai sumber N. Jika tidak ada kotoran ternak, B. Tahap Fermentasi Substrat 1. Cacah (potong-potong menjadi bagian yang lebih kecil) rumput-rumputan, jerami, sampah daun, atau sisa sayuran, kemudian campurkan. Pencacahan dan pencampuran ini bertujuan agar bahan menjadi lebih homogen dan pengomposan akan relatif lebih cepat. 2. Susun/tumpuk secara bergantian antara sampah dedaunan dan kotoran ternak. Volume (p x l x t) tumpukan ini kira-kira 1m x 1m x 1m. 3. Tutup dengan terpal/karung beras/trash bag/bahan yang mampu menahan air. 4. Aduk 3 hari sekali hingga 2 minggu. 5. Kompos dasar telah jadi setelah kira-kira 2 minggu dan siap digunakan sebagai media cacing. C. Tahap Komposting Sampah oleh Cacing 1. 2. 3. 4.



Kompos yang sudah jadi dimasukkan ke dalam ember/wadah yang memadai. Masukkan cacing ke dalam wadah tersebut. Biarkan selama kira-kira 2 minggu. Vermikompos siap digunakan.