CBR Kesehatan Dan Keselamatan Kerja [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REVIEW



“FUNDAMENTAL PRINCIPLES OF OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY”



FOTO MAHASISWA/I



NAMA MAHASISWA



: SARAH PATRICIA GULTOM



NIM



: 5161131041



PRODI



: PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO



DOSEN PENGAMPU



: Dr. ARIF RAHMAN, M.Pd.



MATA KULIAH



: KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)



JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO - FT UNIVERSITAS NEGERI MEDAN April 2017



KATA PENGANTAR



Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR) ini yang berjudul “Fundamental Principles Of Occupational Health And Safety”. Tugas Critical Book Review (CBR) ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah kami yaitu ”Keselamatan dan Kesehatan Kerja”. Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Saya menyadari bahwa tugas Critical Book Review ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha Kuasa yang paling sempurna, karena ilmu kami belum seberapa banyak. Karena itu kami sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun untuk dapat menyempurnakan tugas Critical Book Review ini. Akhir kata saya berharap semoga tugas Critical Book Review ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang akan memerlukannya di masa maupun waktu yang akan datang. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.



MEDAN, 05 April 2017



SARAH PATRICIA GULTOM NIM. 5161131041



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ....................................................................................................... 1 B. Tujuan ................................................................................................................... 1 C. Manfaat ................................................................................................................. 1 D. Identitas Buku yang Dilaporkan ........................................................................... 2



BAB II ISI BUKU A. Bab 1 “Gambaran” ................................................................................................ 3 B. Bab 2 “Desain Kerangka Nasional dan Pelaksanaan” .......................................... 6



BAB III PEMBAHASAN A. Pembahasan Isi Buku (Pembandingan Buku) ..................................................... 11 B. Keunggulan dan Kelemahan ............................................................................... 12



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13 B. Saran ................................................................................................................... 13



DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14



LAMPIRAN ....................................................................................................................... 15



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Pentingnya Critical Book Review bagi mahasiswa yang baru belajar tentang mengkritik buku agar lebih mengerti atau memahami apa isi buku yang dibacanya, dan tidak hanya dibaca saja dan lupa begitu saja. Tugas ini juga berfungsi untuk mengajarkan mahasiswa bagaimana caranya berpikir kritis.



B. Tujuan Alasan dibuatnya Critical Book Review yaitu untuk:  Penyelesaian tugas



: Critical Book Review yang membandingkan beberapa buku yang akan kita baca.



 Menambah



: Pengetahuan dan wawasan mengenai buku yang akan dikritik.



 Meningkatkan



: Ketelitian dan pemahaman dari buku yang kita kritik dengan cara meneliti isi buku lalu meringkas pembahasan buku tersebut.



 Menguatkan



: Potensi ataupun keahlian dalam mengkritik isi buku yang kita baca dan melakukan perbandingan dengan buku yang lainnya.



C. Manfaat Manfaat dari tugas ini sangat banyak terutama bagi mahasiswa, karena CBR tidak sembarangan diciptakan. Semuanya pasti mempunyai arti tersendiri, seperti CBR ini. Manfaatnya tidak bisa kita sebutkan satu persatu , kita hanya akan membahas yang penting saja yaitu untuk memahami dan mengerti isi buku.



1



D. Identitas Buku yang Dilaporkan Buku Utama: 



Judul



: Fundamental Principles Of Occupational Health And Safety







Edisi



:2







Pengarang



: Benjamin O. Alli







Penerbit



: International Labour Office (ILO)







Kota terbit



: Jenewa







Tahun terbit



: 2008







ISBN



: 978-92-2-120454-1



Buku Pembanding: 



Judul



: Keselamatan dan Kesehatan Kerja – Sarana Untuk Produktivitas







Edisi



:1







Pengarang



: Charles Bodwell dkk







Penerbit



: International Labour Organization (ILO)







Kota terbit



: Jakarta







Tahun terbit



: 2013







ISBN



: 978-92-2-822017-9



2



BAB II ISI BUKU



A. BAB 1 “GAMBARAN”



1. Bahaya Kerja Dan Risiko: Masalah Dan Respon ILO Biaya manusia, sosial dan ekonomi dari kecelakaan kerja, cedera dan penyakit dan bencana industri utama telah lama memprihatinkan sekali tingkat dari tempat kerja individu untuk nasional dan internasional. Langkah-langkah dan strategi yang dirancang untuk mencegah, mengendalikan, mengurangi atau menghilangkan bahaya dan risiko kerja telah dikembangkan dan diterapkan secara terus - menerus selama bertahun-tahun untuk mengikuti perubahan teknologi dan ekonomi. Data terbaru dari ILO dan dari Kesehatan Dunia Organisasi (WHO) menunjukkan bahwa secara keseluruhan kecelakaan dan penyakit akibat kerja tarif secara perlahan menurun di sebagian besar negara-negara industri (ILO, 2003a) tapi adalah tingkat atau meningkat dalam mengembangkan dan industrialisasi negara: •



Menurut Statistik Eropa pada Kecelakaan Kerja (ESAW), setiap tahun di Amerika 15 Anggota Uni Eropa (UE) sebelum pembesaran 2004 dan 2007 sekitar 5.000 pekerja tewas di kecelakaan kerja dan sekitar 5 juta pekerja menjadi korban kecelakaan di tempat kerja menyebabkan tidak adanya lebih dari tiga hari kerja (EU, 2004).







Di India dan China, tingkat kematian dan kecelakaan kerja serupa di masingmasing 10,4 dan 10,5 per 100.000 untuk korban jiwa, 8.700 dan 8.028 kecelakaan.







Dalam sub-Sahara Afrika, tingkat kematian per 100.000 pekerja adalah 21 dan tingkat kecelakaan 16.000. Ini berarti bahwa setiap tahun 54.000 pekerja meninggal dan 42 juta kecelakaan kerja berlangsung yang menyebabkan setidaknya tiga hari ketidakhadiran kerja.







Di Amerika Latin dan Karibia, sekitar 30.000 korban jiwa terjadi setiap tahun dan 22,6 juta kecelakaan kerja menyebabkan setidaknya tiga hari ketidakhadiran kerja.



3



Kerja dan kecelakaan industri semuanya disebabkan oleh dicegah faktor yang bisa dihilangkan dengan menerapkan sudah dikenal dan langkah-langkah yang tersedia dan metode. Hal ini ditunjukkan dengan terus tingkat kecelakaan berkurang di negara-negara industri. Oleh karena itu penerapan strategi pencegahan menawarkan manusia itu harus yang signifikan dan ekonomi yang bermanfaat. Ada variasi yang signifikan dalam keselamatan dan kesehatan kerja kinerja antar negara, sektor ekonomi dan ukuran perusahaan. Insiden tempat kerja korban jiwa sangat bervariasi antara negara. Tampaknya ada perbedaan yang signifikan antara dikembangkan dan negara berkembang: •



Seorang pekerja pabrik di Pakistan adalah delapan kali lebih mungkin untuk dibunuh di tempat kerja dari seorang pekerja pabrik di Perancis;







Korban jiwa di kalangan transportworkers inkenya sepuluh kali mereka indenmark;







Pekerja konstruksi di Guatemala enam kali lebih mungkin untuk meninggal di bekerja daripada rekan-rekan mereka di Swiss (Bank Dunia, 1995).



Meskipun situasi mengkhawatirkan ini, kesadaran internasional dari masalah tetap mengejutkan sederhana. Memadai penyebaran pengetahuan dan informasi menghambat tindakan, terutama di negara-negara berkembang. Hal ini juga membatasi kapasitas untuk merancang dan mengimplementasikan kebijakan yang efektif dan program. Korban tewas, kecelakaan dan penyakit angka yang mengkhawatirkan tapi keputusan investasi terus dilakukan dengan mengabaikan keselamatan, kesehatan dan pertimbangan lingkungan. Cara yang digunakan oleh ILO untuk mempromosikan keselamatan dan kesehatan kerja termasuk standar ketenagakerjaan internasional, kode praktek, penyediaan teknis saran dan penyebaran informasi. Dengan cara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas negara anggota untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dengan meningkatkan kondisi kerja.



2. Prinsip Kunci Dalam Kerja Keamanan Dan Kesehatan Keselamatan dan kesehatan kerja adalah bidang multidisiplin yang luas, selalu menyentuh pada isu-isu yang berkaitan dengan bidang ilmiah seperti obat-obatan – termasuk fisiologi dan toksikologi - ergonomi, fisika dan kimia, serta teknologi, ekonomi,



4



hukum dan daerah lainnya khusus untuk berbagai industri dan kegiatan. Prinsip - prinsip dasar tertentu dapat diidentifikasi sebagai berikut: 



Semua pekerja memiliki hak.







Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja harus ditetapkan.







Sebuah sistem nasional untuk keselamatan dan kesehatan kerja harus ditetapkan.







Sebuah program nasional tentang keselamatan dan kesehatan kerja harus dirumuskan.







Mitra sosial (yaitu, pengusaha dan pekerja) dan pemangku kepentingan lainnya harus dikonsultasikan.







Program keselamatan dan kesehatan kerja dan kebijakan harus bertujuan baik pencegahan dan perlindungan.







Perbaikan terus - menerus keselamatan dan kesehatan kerja harus dipromosikan.







Informasi sangat penting untuk pengembangan dan pelaksanaan program dan kebijakan yang efektif.







Promosi kesehatan adalah elemen sentral dari praktik kesehatan kerja.







Pelayanan kesehatan kerja yang mencakup semua pekerja harus ditetapkan.







Kompensasi, rehabilitasi dan kuratif layanan harus tersedia untuk pekerja yang menderita kecelakaan kerja, kecelakaan dan penyakit terkait kerja.







Pendidikan dan pelatihan merupakan komponen penting dari lingkungan kerja yang aman, dan sehat.







Pekerja, pengusaha dan pejabat yang berwenang memiliki tugas dan kewajiban serta tanggung jawab tertentu.







Kebijakan harus ditegakkan. Tanggung jawab pemerintah, pengusaha dan pekerja harus dilihat sebagai saling



melengkapi dan saling memperkuat dalam tugas umum untuk mempromosikan keselamatan dan kesehatan kerja semaksimal mungkin dalam kendala kondisi dan praktek nasional. Untuk membuat kemajuan dalam keselamatan dan kesehatan kerja dalam perusahaan, pekerja dan mereka perwakilan harus bekerja sama dengan pengusaha, misalnya dengan berpartisipasi dalam menjabarkan dan melaksanakan program pencegahan.



5



B. BAB 2 “DESAIN KERANGKA NASIONAL DAN PELAKSANAAN” 1. Kerangka Umum Untuk Keselamatan Dan Kesehatan Meskipun perangkat hukum dan teknis yang efektif dan langkah - langkah untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit ada, upaya nasional untuk mengatasi keselamatan dan kesehatan kerja masalah sering terfragmentasi dan sebagai hasilnya berdampak kurang. upaya tersebut juga terhambat oleh tak terelakkan jeda waktu antara perubahan dalam dunia kerja atau deteksi bahaya baru dan risiko, serta pengembangan dan implementasi tanggapan yang sesuai. Dengan tujuan mempromosikan perbaikan terus-menerus keselamatan dan kesehatan untuk mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan kematian, Konvensi menyediakan untuk pengembangan, pembentukan dan pelaksanaan dari sejumlah alat untuk manajemen suara kerja keselamatan dan kesehatan, konsultasi dengan organisasiorganisasi perwakilan themost dari pengusaha dan pekerja, serta pemangku kepentingan lainnya yang terlibat di bidang keselamatan dan kesehatan kerja. Alat-alat ini meliputi: •



Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja nasional, sebagaimana didefinisikan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konvensi (No. 155), 1981;







Sistem keselamatan dan kesehatan kerja nasional; dan







Program keselamatan dan kesehatan kerja nasional berdasarkan elaborasi dan periodik memperbarui profil keselamatan dan kesehatan kerja nasional.



2. Kebijakan Nasional Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1 Promosi keselamatan dan kesehatan kerja, sebagai bagian dari keseluruhan perbaikan dalam kondisi kerja, merupakan strategi penting, tidak hanya untuk memastikan kesejahteraan pekerja tetapi juga untuk memberikan kontribusi positif untuk produktifitas. pekerja yang sehat lebih mungkin untuk menjadi lebih termotivasi, menikmati kepuasan kerja yang lebih besar dan memberikan kontribusi untuk lebih berkualitas produk dan layanan, sehingga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan dari individu dan masyarakat. Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja adalah proses yang dinamis dan tujuan yang jangka panjang. Setiap pelaksanaan baik dengan berfikir ke luar. Program demikian dapat diharapkan untuk memperpanjang selama beberapa tahun. Penting Perkembangan atau fenomena perlu diidentifikasi, dan tindakan yang diperlukan diambil 6



oleh pemerintah serta dalam perusahaan untuk menghindari kemungkinan bencana. Karena keselamatan dan kesehatan kerja situasi berkembang, kebijakan itu sendiri harus ditinjau pada interval yang tepat. Tujuan dari tinjauan kebijakan adalah untuk: •



Mengidentifikasi masalah utama;







Merancang metode yang efektif berurusan dengan mereka;







Merumuskan dan menetapkan prioritas tindakan; dan







Mengevaluasi hasil.



Pendidikan dan pelatihan menyediakan individu dengan teori dasar dan pengetahuan praktis yang diperlukan untuk melaksanakan perdagangan atau pekerjaan mereka berhasil dan untuk masuk ke dalam lingkungan kerja. Karena pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, langkah-langkah harus diambil untuk termasuk mata pelajaran ini dalam pendidikan dan pelatihan di semua tingkatan di semua perdagangan dan profesi, termasuk teknis yang lebih tinggi, pendidikan kedokteran dan profesional. Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja harus memenuhi kebutuhan semua pekerja, dan harus dipromosikan dengan cara yang sesuai dengan kondisi dan praktek nasional.



3. Sistem Nasional Keselamatan dan Kesehatan Sebuah sistem nasional keselamatan dan kesehatan kerja terdiri dari semua infrastruktur, mekanisme dan sumber khusus manusia yang dibutuhkan untuk menerjemahkan prinsip-prinsip dan tujuan didefinisikan oleh kebijakan nasional dalam pelaksanaan praktis dari program nasional keselamatan dan kesehatan kerja. Pada gilirannya, salah satu tujuan utama program nasional keselamatan dan kesehatan kerja harus memperkuat sistem nasional keselamatan dan kesehatan kerja. Sementara Undang - Undang, kolaborasi tripartit, inspeksi dan penegakan adalah komponen inti dari setiap sistem nasional keselamatan dan kesehatan kerja, unsur-unsur lain yang dibutuhkan untuk membuat fungsi sistem secara memadai. Sebagai contoh, kebanyakan majikan, terutama yang usaha kecil dan bahkan menengah, membutuhkan bantuan untuk memahami dan mematuhi persyaratan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja, seperti menyediakan pelatihan untuk pekerja penanganan bahan berbahaya, melakukan teknis inspeksi mesin berbahaya atau membuat informasi terkait keselamatan dan kesehatan kerja tersedia dalam perusahaan.



7



4. Program Nasional Untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja Program nasional program strategis dengan yang telah ditentukan kerangka waktu yang berfokus pada prioritas nasional khusus untuk keselamatan kerja dan kesehatan, diidentifikasi melalui analisis sistem nasional keselamatan dan kesehatan kerja dan profil nasional yang terbaru. Tujuan dari program ini adalah untuk mempromosikan pengembangan dan pemeliharaan keamanan preventif dan budaya kesehatan dan untuk membawa perbaikan terus-menerus dalam lemah atau unsur yang tidak efektif dari sistem keselamatan dan kesehatan kerja nasional, diidentifikasi melalui pemantauan dan evaluasi. Setelah pemerintah, pengusaha dan pekerja telah sepakat untuk merumuskan program nasional keselamatan dan kesehatan kerja, langkah teknis pertama adalah melaksanakan peninjauan situasi keselamatan dan kesehatan kerja nasional. Ini hal terbaik yang dapat dilakukan sistematis dengan menyiapkan profil nasional keselamatan dan kesehatan. Profil nasional seperti merangkum situasi keselamatan dan kesehatan kerja yang ada, termasuk data nasional tentang kecelakaan kerja dan penyakit, berisiko tinggi industri dan pekerjaan, dan deskripsi sistem nasional untuk keselamatan dan kesehatan kerja dan sarana nasional lainnya bertindak di daerah ini. Informasi yang akan dimasukkan dalam kompilasi profil nasional keselamatan dan kesehatan kerja dijelaskan dalam Kerangka Promosi untuk Keselamatan dan Rekomendasi Kesehatan, 2006 (No. 197). Profil nasional tentang keselamatan dan kesehatan kerja juga memfasilitasi tinjauan perbaikan sistematis dalam sistem nasional dan program - program untuk keamanan dan kesehatan kerja. 5. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Dalam Perusahaan1 Sejak kecelakaan kerja dan cedera yang berhubungan dengan pekerjaan untuk kesehatan terjadi pada kerja individu, langkah - langkah pencegahan dan pengendalian dalam perusahaan harus direncanakan dan diprakarsai bersama oleh majikan, manajer dan pekerja yang memprihatinkan. Kebijakan keselamatan dan kesehatan harus mencerminkan tanggung jawab pengusaha untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Langkah - langkah yang perlu diambil akan bervariasi tergantung pada cabang kegiatan ekonomi dan jenis pekerjaan yang dilakukan secara umum. Kerjasama pekerja dalam perusahaan sangat penting untuk pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kebijakan tersebut harus menggariskan tugas pekerja individu untuk bekerja sama dalam menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam perusahaan. Secara khusus, para pekerja memiliki tugas untuk: 8







Mengurus hal yang wajar untuk keselamatan mereka sendiri dan orang lain yang mungkin akan terpengaruh oleh tindakan atau kelalaian;







Mematuhi petunjuk yang diberikan untuk keselamatan dan kesehatan mereka sendiri, dan orang - orang orang lain, dan dengan prosedur keselamatan dan kesehatan;







Menggunakan perangkat keselamatan dan peralatan pelindung dengan benar;







Laporan segera ke atasan mereka langsung setiap situasi mereka memiliki alasan untuk percaya bisa menimbulkan bahaya dan yang mereka tidak bisa sendiri yang benar;







Melaporkan setiap kecelakaan atau cedera kesehatan yang timbul dalam perjalanan atau di sehubungan dengan pekerjaan.



Kerjasama di bidang keselamatan dan kesehatan kerja antara manajemen dan pekerja atau wakil mereka di tempat kerja merupakan elemen penting dala memelihara lingkungan kerja yang sehat. Hal ini juga dapat berkontribusi pada pembentukan dan pemeliharaan iklim sosial yang baik dan prestas tujuan yang lebih luas. Tergantung pada praktek nasional, kerjasama ini bisa menjadi difasilitasi oleh delegasi keamanan, atau pekerja pengangkatan penyerapan pekerja keselamatan dan komite kesehatan, atau komite keselamatan dan kesehatan sendiri terdiri sama dari pekerja dan pengusaha perwakilan. 6. Pengelolaan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 1 Perlindungan pekerja dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja adalah terutama tanggung jawab manajemen, setara dengan tugas-tugas manajerial lainnya seperti pengaturan target produksi, memastikan kualitas produk atau menyediakan layanan pelanggan. Manajemen menetapkan arah bagi perusahaan. Strategis visi dan misi membangun konteks untuk pertumbuhan, profitabilitas dan produksi, serta menempatkan nilai pada keselamatan pekerja dan kesehatan di seluruh perusahaan. Sistem untuk mengelola keselamatan dan kesehatan harus diintegrasikan dalam budaya bisnis perusahaan dan proses. Komitmen manajemen keselamatan dan kesehatan kerja mungkin ditunjukkan dalam berbagai cara, seperti: •



Mengalokasikan sumber daya yang cukup (keuangan dan manusia) dengan tepat yang berfungsi dari program keselamatan dan kesehatan;



9







Membangun struktur organisasi untuk mendukung manajer dan karyawan dalam tugas keselamatan dan kesehatan kerja mereka;







Menunjuk seorang wakil manajemen senior untuk bertanggung jawab untuk mengawasi berfungsinya manajemen keselamatan dan kesehatan kerja



Kerjasama antara manajemen dan pekerja atau wakil mereka dalam suatu perusahaan merupakan elemen penting dari pencegahan kecelakaan dan penyakit di tempat kerja. Partisipasi adalah hak pekerja yang fundamental, dan itu juga tugas. Pengusaha memiliki berbagai kewajiban sehubungan dengan menyediakan pekerja aman dan kerja yang sehat, dan harus, dalam rangka melakukan pekerjaan mereka, bekerja sama untuk memungkinkan majikan mereka untuk memenuhi kewajiban orang - orang. Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja tidak harus dirawat di isolasi; itu harus fitur sebagai bagian integral dari pelatihan kerja dan dimasukkan ke dalam prosedur pekerjaan sehari-hari di lantai toko. Manajemen harus memastikan bahwa semua orang yang berperan dalam proses produksi dilatih di keterampilan teknis yang perlu mereka untuk melakukan pekerjaan mereka. Pelatihan untuk akuisisi keterampilan teknis harus karena itu selalu menyertakan komponen keselamatan dan kesehatan kerja. Pengendalian bahaya dan penyakit akibat kerja memerlukan langkah-langkah organisasi yang memadai. Karena tidak ada model yang sempurna untuk organisasi struktur, pilihan harus dibuat oleh menimbang manfaat diantisipasi dan kerugian dari berbagai sistem. Moderasi harus membimbing prinsip, dan langkah - demi-langkah pendekatan cenderung lebih berhasil daripada lebih skema ambisius yang tidak memungkinkan untuk penyesuaian berikutnya.



10



BAB III PEMBAHASAN



A. Pembahasan Isi Buku (Pembandingan Buku) Menurut buku “Fundamental Principles Of Occupational Health And Safety” oleh Benjamin O. Alli : Para pekerja memiliki tanggungjawab untuk: 



Mengurus hal yang wajar untuk keselamatan mereka sendiri dan orang lain yang mungkin akan terpengaruh oleh tindakan atau kelalaian;







Mematuhi petunjuk yang diberikan untuk keselamatan dan kesehatan mereka sendiri, dan orang - orang orang lain, dan dengan prosedur keselamatan dan kesehatan;







Menggunakan perangkat keselamatan dan peralatan pelindung dengan benar;







Laporan segera ke atasan mereka langsung setiap situasi mereka memiliki alasan untuk percaya bisa menimbulkan bahaya dan yang mereka tidak bisa sendiri yang benar;







Melaporkan setiap kecelakaan atau cedera kesehatan yang timbul dalam perjalanan atau di sehubungan dengan pekerjaan. Sedangkan dalam buku “Keselamatan dan Kesehatan Kerja – Sarana Untuk



Produktivitas” oleh Charles Bodwell dkk: Tanggung jawab pekerja meliputi: 



Menghormati semua peraturan kesehatan dan keselamatan;







Mengidentifikasi potensi resiko / bahaya pada workstation mereka;







Berpartisipasi dalam Komite K3 bersama;







Menciptakan kesadaran di antara rekan sekerja, termasuk yang baru, tentang budaya K3 yang dipromosikan dan diharapkan di tempat kerja mereka.



11



B. Kelebihan dan kekurangan isi buku 



Buku “Fundamental Principles Of Occupational Health And Safety” oleh Benjamin O. Alli: Menurut saya kelebihan dari buku ini yaitu mampu mengupas ataupun menjelaskan



materinya secara singkat, jelas dan padat mengenai apa – apa saja yang perlu dipelajari dalam profesi kependidikan tersebut. Sedangkan kekurangannya menurut saya buku ini tidak disertai gambar atau grafik atau diagram untuk menunjang kelengkapan materi pembelajaran. 



Buku “Keselamatan dan Kesehatan Kerja – Sarana Untuk Produktivitas” oleh Charles Bodwell dkk: Menurut saya kelebihan dari buku ini yaitu mampu memberikan gambar maupun



pertanyaan dalam suatu kolom yang unik mengenai keselamatan dan kesehatan kerja yang bisa membuat para pembaca pun merasa tertarik untuk membacanya. Sedangkan kekurangannya menurut saya buku ini terlalu banyak menjabarkan penjelasan kata-kata dalam suatu materi, sehingga terkadang sulit untuk memahami materi tersebut.



12



BAB IV PENUTUP



A. Kesimpulan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Keselamatan dan keseehatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu. Materi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang akan dibahas pada tugas ini meliputi: bahaya kerja dan risiko, prinsip kunci dalam kerja keamanan dan kesehatan, kerangka umum untuk keselamatan dan kesehatan, kebijakan nasional keselamatan dan kesehatan kerja, sistem nasional keselamatan dan kesehatan, program nasional untuk keselamatan dan kesehatan kerja,



kebijakan keselamatan dan kesehatan dalam perusahaan, dan pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja.



B. Saran Dalam penulisan sebaiknya kata-katanya diketik dalam bahasa yang mudah dan langsung dipahami oleh pembaca. Dan tidak terlalu berlebihan dalam melakukan pemilihan kata dalam suatu materi.



13



DAFTAR PUSTAKA



http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/@dgreports/@dcomm/@publ/documents/public ation/wcms_093550.pdf http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---robangkok/documents/publication/wcms_237650.pdf



14



15