CBR Profesi Kependidikan Nailatul Khalisya [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS : CRITICAL BOOK REVIEW



PROFESI KEPENDIDIKAN



SKOR NILAI:



(Dr. Yasaratodo Wau., DKK, Medan Unimed Press, 2019, 404 halaman)



NAMA MAHASISWA



:



NAILATUL KHALISYA (2192431002)



DOSEN PENGAMPU



:



Dr. Irwandy, M.Pd



MATA KULIAH



: PROFESI KEPENDIDIKAN



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



EXCECUTIVE SUMMARY



Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memang memegang peranan yang strategis terutama dalam membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik dalam masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat pesat. Hal ini disebabkan karena ada dimensi-dimensi proses pendidikan, atau lebih khusu lagi proses pembelajaran, yang disarankan oleh pendidik yang tidak dapat digantikan oleh teknoligi. Fungsi mereka tidak akan seluruhnya bisa dihilangkan sebagai pendidik dan pengajar bagi peserta didiknya. Begitu pun dengan tenaga kependidikan, mereka bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Sehubungan dengan tuntutan kearah profesionalisme tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, maka semakin dirasakannya desakan untuk peningkatan mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang telah menjadi komitmen pendidikan nasional. Profesi kependidikan merupakan bahan ajar yang dapat digunakan untuk membantu untuk mengembangkan kompetensi pedagogik bagi profesinal guru, terutama dalam menguasai konsep untuk memahami perilaku dan proses kognitif di dalam proses belajar dan pembelajaran. Kompetensi ini dibangun melalui proses belajar, sehingga hasilnya diperoleh berupa pembaharuan pengetahuan, kemampuan untuk mengemas perasaan, pembahasan sikap, kecakapan dalam bertindak dan tumbuhnya kesadaran untuk bertanggung jawab. Beberapa prinsip mengajar agar guru dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, adaah sebagai berikut: 1.      Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pembelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar bervariasi. 2.      Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berfikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan. 3.      Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan penyesuaian dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik. 4.      Guru perlu menghubungkan pelajaran yang diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik ( kegiatan apersepsi ), agar peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajaran yang diterimanya. 5.      Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tahapan peserta didik menjadi jelas. 6.      Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan/ atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. 7.      Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung, mengamati, meneliti/,dan menyimpulkanpengetahuan yang didapatnya. 8.      Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun luar kelas. 9.      Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut i



Dalam kesempatan kali ini penulis akan melakukan pengkritikan buku yang berjudul “Profesi Kependidikan” karya Prof. Dr. Sudarwan Danim. Dalam tugas ini penulis akan menyajikan ringkasan isi buku, keunggulan buku, kelemahan buku, implikasi, kesimpulan dan saran. 



ii



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, atas berkat karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah Critical Book Review ini tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat pada waktunya. Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Dr. Irwandy M.Pd, yang telah memberikan tugas Critical Book Report ini sehingga saya dapat lebih memahami lebih jauh mengenai seperti apakah sebenarnya yang di bahas dalam buku yang saya review serta apa kelebihan serta kekurangannya dan oleh karena itu saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Saya berharap agar saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini. Dan saya juga berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan seluruh pembaca pada umumnya.



Medan, 10 Maret 2020



iii



DAFTAR ISI



EXCECUTIVE SUMMARY………………………………………………………….....…ii KATA PENGANTAR....................................………………………………….….............iii DAFTAR ISI..................................................………………………………………...........iv BAB I PENDAHULUAN...................................…………………………………....….......1 A.Rasionalisasi Pentingnya CBR...............................................................................1 B.Tujuan Penulisan CBR...........................................................................................1 C.Manfaat CBR..........................................................................................................1 D.Identitas Buku.........................................................................................................2 BAB II ISI BUKU..............................................................................………..…………......3 A.Ringkasan Buku Utama..........................................................................................3 B.Ringkasan Buku Pembanding…………………………………………….………8 BAB III PEMBAHASAN...................................…………………………………..….......15 A.Pembahasan Isi Buku...........................................................................................15 B.Kelebihan dan Kelemahan Buku..........................................................................17 BAB IV PENUTUP............................................………………………………...…..….....19 A.Kesimpulan...........................................................................................................19 B.Saran.....................................................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA .........................................………………………..…………….......20 LAMPIRAN.........................................................................................................................21



iv



BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi Pentingnya CBR Melakukan Critical Book Report pada suatu buku dengan merevisi suatu buku sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku. Dari mengjritik inilah kita jadi mendapatkan informasi yang kompeten dengan cara menggabungkan informasi dari buku yang lain. Profesi kependidikan merupakan bahan ajar yang dapat digunakan untuk membantu untuk mengembangkan kompetensi pedagogik bagi profesinal guru, terutama dalam menguasai konsep untuk memahami perilaku dan proses kognitif di dalam proses belajar dan pembelajaran. Kompetensi ini dibangun melalui proses belajar, sehingga hasilnya diperoleh berupa pembaharuan pengetahuan, kemampuan untuk mengemas perasaan, pembahasan sikap, kecakapan dalam bertindak dan tumbuhnya kesadaran untuk bertanggung jawab. B. Tujuan Penulisan CBR Megkritik buku ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah/meningkatkan wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Profesi Kependidikan di Universitas Negeri Medan. Secara umum, tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai berikut: 1.Mengulas isi sebuah buku. 2.Melatih diri agar berfikir kritis dalam mencari informasi yang ada disetiap buku. C. Manfaat CBR Adapun manfaat Critical Book Report ini adalah: 1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan 2.Untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana memahami sikap profesional pendidik 3.Untuk mengetahui banyak hal tentang buku 4.Menambah wawasan dan melatih mahasiswa dalam pengetahuan, cara mengerjakan Critical Book Report.



1



D. Identitas Buku Buku Utama (buku satu) Judul buku



: Profesi Kependidikan



Edisi buku



: Kesembilan



Pengarang



: Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd., DKK



Penerbit



: Unimed Press



Tahun terbit



: 2019



ISBN



: 978-602-7938-05-2



Buku Pembanding (buku dua) Judul buku



: Profesi Kependidikan



Edisi buku



: Ketiga



Pengarang



: Prof. Dr. Sudarwan Danim, DKK



Penerbit



: ALFABETA, cv



Tahun terbit



: 2012



ISBN



: 978-602-8800-44-0



2



BAB II ISI BUKU 1.Ringkasan Isi Buku Utama A.BAB I Hakikat Profesi Kependidikan 1. Pengantar Meningkatnya taraf dan mutu kehidupan menyebabkan meningkatnya kebutuhan hidup, yang ada yang pada gilirannya meningkat usaha untuk menciptakan ragam dan mutu pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan itu. Guru sebagai tenaga pendidik adalah insan-insan pendidikan yang telah berhasil mengikuti proses pendidikan dan latihan hingga perguruan tinggi, dan dengan suara nyaring berkata kepada khalayak “saya adalah tenaga pendidik yang profesional”. 2.Pengertian Profesional Secara etimologis istilah profesi berasal dari bahasa Inggris “profession” yang berakar dari bahasa Latin “profeus” yang artinya “mengakui” atau “menyatakan mampu atau ahli dalam satu bentuk pekerjaan”. Good’s Dictionary of Education, sebagaimana dikutip diterjemahkan oleh Sutisna (1985), mendefenisikan sebagai berikut: “profesi adalah suatu pekerjaan yang meminta persiapan spesialisasi yang relatif lama di perguruan tinggi dan dikuasai oleh Kode etik khusus”. 3.Ciri-ciri Profesi Ciri-ciri profesional dikemukakan oleh Schein (Pidarta 2005) yang yang meliputi: 1) bekerja sepenuhnya dalam jam-jam kerja, 20 pilihan kerja didasarkan pada motivasi yang kuat, 3) memiliki seperangkat pengetahuan ilmu dan ketrampilan khusus yang diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang lama, 4) membuat keputusan sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan atau menangani klien, 5) pekerja berorientasi kepada pelayanan bukan kepentingan pribadi.



3



B.BAB II Profesionalisasi Guru 1. Pengertian Profesionalisasi Kata profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti runtutan perubahan (peristiwa) diperkembangan sesuatu, kemajuan sosial berjalan terus, rangkaian tindakan, pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk (KKBI 1999) yang dapat diartikan sebagai pergerakan dari sesuatu yang bergerak terus menerus menurut aturan yang lazim atau harus dijalankan. Pekerjaan guru sejak masa awal hingga dewasa ini telah mengalami perkembangan sejajar dengan berkembangnya kemajauan di tengah masyarakat. Pekerjaan profesional dapat diartikan sebagai pekerjaan yang memerlukan kebutuhan khusus, memenuhi persyaratan khusus yang ditetapkan oleh organisasi, dan mendapat pengakuan dari negara.Satu jenis pekerjaan baru dapat dikategorikan profesional bila memenuhi ciri ciri dalam aspek fungsi dan signifikasi sosial, keahlian dan keterampilan disiplin ilmu tertentu, memerlukan pendidika dan latihan, nilai nilai profesionalnya dapat diaplikasikan kepada   masyrakat, mempunyai kode etik, mempunyai tanggung jawab tertentu, diakui dan mendapat imbalan yang layak atas profesinya. Guru sebagai pekerjaan profesional memerlukan emmpat kompetensi yang meliputi kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, profesional. Kepemilikan empat kompetensi tersebut memerlukan waktu yang relatif lama (hingga tingkat perguruan tinggi). Upaya memperoleh dan mempertahankan keempat kompetensi itu hingga dinyatakan menjadi guru yang profesional disebut sebagai profesionalisasi guru. Selama menjalani profesionalisasi tersebur kehidupan guru diperlengkapi dengan kode etik guru, yang disusun dan disepakati organisasi guru profesonal. Dan agar guru sebagai profesi aman dalam statusnya, perlu mendapat perlindungan yang mencakup; perlindungan terhadap LPTK sebagai satu satunya lembaga pelatih dan pendidik guru, guru hanya boleh dijabat oleh lulusan LPTK, organisasi guru, seperti PGRI, dilibatkan dalam memberi pertimbangan dalam hal hal yang menyangkut status, pengembangan, pemberhentia, dan hak guru serta pengawasan terhadapt kode etik profesi guru.



4



C.BAB III Organisasi Dan Sikap Profesi Kependidikan   Organisasi Profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang orang yang memiliki suatu keahlian khusasu yang merupakan ciri khas dari bidang keahlian tertentu yang merupakan ciri khas dari bidang keahlian tertentu. Sebagai seorang tenaga profesional, guru harus senantiasa proaktif meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilannya secara terus menerus. Sasaran penyikapan itu meliputi penyikapan terhadap perundang-undangan, organisasi pprofesi, teman sejawat, peserta didik, tempat bekerja, pimpinan lembaga dan lingkungan pekerjaan. Sebagai jabatan yang harus dapat menjawab tantangan perkembangan masyarakat, jabatan guruu harus ada mengadakan pembaharuan sesuai dengan tuntutan zaman yang melekat dalam tugas-tugasnya. Penyikapan profesi kependidikan mengandung makna kecenderungan guru atau tenaga pendidik memandang dan memperlakukan jabatan sebagai profesi. Guru harus menyadari karena kemauan dan kemampuannya memilih, menentukan dan memutuskan untuk menjadi guru lah yang mewajibnya untyk sungguh-sungguh melaksanakan tugas keprofesionalannya dibidang keguruan. Dengan demikian jika seseorangan sudah setuju untukmenjadi guru artinya mempunnyai sifat positif terhadap pekerjaan guru dengan segala resikonya, maka individu tersebut akan melakukan tindakan positif dan mau melaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.. pengembangan sikapprofesi pendidikan ini dilakukan sebelum dan selama memangku profesi keguruan itu sendiri.



D.BAB IV Peranan Guru Dalam Manajemen Pendidikan Manajemen berasal dari kata “managio” yaitu pengurusan atau “managiare” atau melatih dalam mengatur langkah langkah. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu kiat dan profesi. Manajemen adalah suatu sistem tungkah laku manusia yang kooperatif



dalam



melaksanankan



tugas



dann



tanggungjawabnya



dengan



kepemimpinan yang teratur melalui usaha yang terus menerus dilandasi tindakan yang rasional. 5



Manajemen pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai alat, amanjemen pendidikan harus dijalankan secara efektif dan efesien dengan memberdayakan segala sumberdaya yang tersedia ada baik manusia dan non manusia sehingga semuanya mennjadi satu menuju satu titik akhir, guru secara profesional melaksanakan proses pembelajaran agar peserta didik mau dan dapat belajar hingga mencapai tujuan pendidikan. Manajemen peddidikan disekolah harus dijalankan sesuai dengan fungsifungsinya dan berpegang pada prinsip prinsip manajemen yang effektif dan efesien. Sebagai bagian tidak terpisahkan dari sistem pendidikan, guru bidang studi harus memahami dann mampu menjadi bagian yang terintegrasi dalam mannajemeeen pendidikan dengan melaksanakan segala ttugas dan tanggungjawab pada setiap bidang garapan yang dikelola oleh kepala sekolah sebagai manajer pendidikan disekolah.



E.BAB V Hakekat Supervisi Pendidikan Secara umum supervis berarti upaya pemberian bantuan kepada guruu agar dapat membantu peserta didiknya belajar untuk menjadi lebih baik. Namun dalam prakteknya sering supervisi diartikan sebagai bentuk pengawasan terhadap kinerja guru. Seorang supervisor adalah seseorang yang memiliki kelebihan-kelebihan (super) dibidang keguruan, dimana kelebihan tersebut dapat membuatnya membantu guru memperbaiki situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik. Pendekatan supervisi pendidikan dibagi atas 3 yaitu : Pendekatan Nondirektive, pendekatan direktive, pendekatan Collaborative . Teknik supervisi bersifat kelompok dibagi atas 6 yaitu : pertemuan orientassi, rapat guru, studi kelompok antarguru, diskuusi sebagai pertukaran pikiran atau pendapat, workshop(lokakarya), tukar menukar pengalaman (sharing of Experience) Teknik supervisi bersifa individual dibagi atas 5 yaitu: kunjungan kelas, obsevasi kelas, percakapan pibadi, inter visitasi, menilai diri sendiri. 6



F.BAB VI Bimbingan Konseling Dan Peran Guru Secara umum konseling dapat diartikan sebagai bantuan. Namun dalam pengertian sebenarnya, tidak setiap bentuk bantuan adalah konseling. Bntuk bantuan dalam arti konseling membutuhkan syarat, bentuk, prosedur dan pelaksanaan tertentu sesuai dengan dasar, prinsip dan tujuannya (Rochman Natawijaya, 1981). Fungsi konseling dibagi atas 6 yaitu : Fungsi pemahaman, Fungsi pencegahan, Fungsi penyaluran, Fungsi penyesuaian, Fungsi perbaikan, Fungsi pengembangan dibagi atas 10 yaitu : fungsi pemahaman, fungsi prevventif, fungsi pengembangan, fungsi penyembuhan,, fungsi penyaluran, fungsi adaptasi, fungsi penyesuaian fungsi perbaikan, fungsi fasilitas, fungsi pemeliharaan.               Azaz azaz pokok konseling : Layanan bimbingan konselig disekolah didasarka pada azas azas tertentu meliputi azas kerahasiaan, kesukarelaan, kekinian, dan kemandirian dengan uraian berikut: 1. Azas kerahasiaan 2. Azas Kesukarelaan 3. Azas Kekinian 4. Azas Kemandirian.  



7



2.Ringkasan Buku Pembanding A.BAB I Esensi Dan Ranah Profesi Kependidikan A.    Berbagai masalah yang berpengaruh pada pendidikan Pendidikan sebagai suatu sistem pencerdasan anak bangsa,dewasa ini dihadapkan pada berbagai persoalan,baik,ekonomi, sosial, budaya, maupun politik. B.     Isu yang berkembang di masyarakat Sekarang ini telah terjadi perubahan paradigma dalam menata manajemen pemerintahan, termasuk di dalamnya menata menejemen pendidikan. Di dalam manajemen pendidikan kita harus melihat seberapa jauh kekuasaan pembuatan kebijaksanaan pendidikan itu tersentralisasi atau terdesentralisasi. C.     Perubahan paradigma 1.      Perubahan paradigma dan orientasi manajemen pemerintahan yang sarwa negara menjadi berorientasi kepasar 2.      Perubahan dan orientasi manajemen pemerintahan yang otoritarian menjadi berorientasi kepada demokrasi. 3.      Perubahan paradigma dari sentralisasi kekuasaan menjadi desentralisasi kewenangan. 4.      Perubahan sistem pemerintahan yang membatasi pada batas aturan yang mengikat suatunegara yang jelas menjadi tatanan pemerintahan yang cenderung Boundaryless Organnization. D.    Visi pendidikan Visi pendidikan berikutnya yang perlu pula memperoleh perhatian ialahmeletakan informasi teknologi, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pendidikan. E.     Keberhasilan pendidikan kita dewasa ini Banyaknya lulusan lembaga pendidikan formal, baik ditingkat sekolah menengh maupun dari perguruan tinggi, terkesan belum mampu mengembangkan kreatifitas dalam kehidupan mereka.



8



B.BAB II Pendekatan Pelembagaan Profesi A.    Pendidikan sebagai proses pembahasan Sistem pendidikan yang membelenggu ini pada gilirannya akan menghasilkan manusia yang stereotipik, penurut, tidak kreatif bahkan memiliki ketergantungan yang tinggi. B.     Pendidikan sebagai proses pencerdasan Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa langgam belajar antara siswa, baik pada jurusan matematika, ilmu pengetahuan alam, bahsa, maupun sosial ternyata tidak berbeda C.     Pendidikan menjunjung tinggi hak-hak anak Di negara kita hak-hak anak terkesan dirampas. Hal ini disebabkan karena masyarakat menjadikan sekolah sebagai panggung pentas, bukan sebagai tempat latihan ataupun laboratorium belajar. D.    Pendidikan menghasilkan tindak perdamaian Pendidikan adalah proses pemberdayaan, yang diharapkan mampu memperdayakan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, manusia berilmu dan berpengetahuan, serta manusia terdidik. E.     Pendidikan anak berwawasan intergratif Bahwa mata pelajaran masih terkesan kotak kotak, itulah kenyataan yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini. F.      Pendidikan membangun watak persatuan Oleh karena itu belajar dengan pendekatan kelompok memiliki peran penting. G.    Pendidikan menghasilkan manusia demokrasi Bagaimana cara yang dilakukan pembelajar dalam mencapai konsep keilmuan itulah selanjutnya yang akan mewarnai perolehan pendidikan. H.    Pendidikan menghasilkan manusia yang perduli terhadap lingkungan 9



Sikap otoriter dalam sistem pendidikan kita membuat anak menjadi manusia yang patuh. I.       Sekolah bukan satu-satunya instrumen pendidikan Undang-undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikn Nasional, pada dasarnya merupakan Undang-undang pendidikan sekolah, bukan sistem pendidikan nasioanal.



C.BAB III Ranah Pengembangan Keprofesian Guru A.    Pendahuluan Guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. B.     Hakikat profesi guru Guru merupakan suatu profesi,yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang di luar bidang pendidikan. C.     Guru sebagai contoh Pada dasarnya perubahan perilaku yang dapat ditunjukan oleh peserta didik harus dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Atau dengan perkataan lain guru mempunyai perilaku terhadap perubahan perilaku peserta didik. D.    Kompetensi dan tugas guru 1.      Kompetensi profesional a.       Kompetensi pribadi b.      Kompetensi sosial c.       Kompetensi profesional mengajar 2.      Seperangkat tugas guru a.       Tugas mengajar sebagai pengelola pembelajaran. b.      Tugas pengajar sebagai pelaksana.



10



E.     Peranan guru dalam pembelajaran tatap muka 1.      Guru sebagai perencang pembelajaran 2.      Guru sebgai pengelola pembelajaran 3.      Guru sebagai pengarah pembelajaran 4.      Guru sebagai evaluator 5.      Guru sebagai konselor 6.      Guru sebagai pelaksana kurikulum 7.      Guru dalam pembelajaran yang menerapkan kurikulum berbasis lingkungan 8.      Tugas dan tanggung jawab guru 9.      Syarat guru yang baik dan berhasil



D.BAB IV Pengembangan Profesi dan Karir A.    Pendahuluan Masalah krisis yang amat kompleks dan membawabtantangan berat bagi masyarakat bangsa Indonesia, menyadarkan kita betapa sistem pendidikan yang berlangsung selama ini belum mampu membentuk pribadi yang tangguh serta mengembangkan pemikiran yang kreatif untuk memecahkan persoalan krisis ekonomi. B.     Misi pendidikan persekolahan Untuk menciptakan pribadi anak sebagai kaum terpelajar maka pendidikan disekolah sebgai kegiatan pendidikan bersifat formal perlu memerlukan suatu landasan. C.     Sekolah sebagai sarana rekonstruksi masyarakat Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang berada di tengah-tengah masyarakat hanya akan berhasil apabila ada kerjasama dan dukungan yang penuh pengertian dari masyarakat dan keluarga. D.     Pendidikan disekolah dengan sistem desentralisasi Desentralisasi pendidikan merupakan upaya untuk mendelegasikan sebagian atau seluruh wewenang dibidang pendidikan yang seharusnya dilakukan oleh unit atau pejabat pusat kepada unit atau pejabat dibawahnya,atau dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, atau dari pemerintahan kepada masyarakat. 11



E.      Program kegiatan yang perlu di kedepankan Hal yang perlu dilakukan dalam meniti jalan informasi pendidikan adalah membongkar berbagai tabu, meluruskan jalan dan praktik yang serong, serta mengikis habis mitos yang mengesalkan. Jabatan guru merupakan jabatan profesional yang mengkehendaki guru harus bekerja secara profesional.



E.BAB V Prinsip dan Jenis Kegiatan Pengembangan A.    Pendahuluan Sistem pendidikan yang selama ini dikelola dalam suatu iklim birokratik dan sentralistik diangap sebagai salah satu sebab yang telah membuahkan keterpurukan dalam mutu dan keunggulan pendidikan di tanah air. B.     Manajemen berbasis sekolah sebagai pradigma baru mengelola pendidikan Agar dapat memberikan fasilitas secara objektif, pemerintah perlu didukung oleh sistem pendataan dan pemetaan mutu pendidikan yang andal dan terbakukan secara nasional. C.     Menuju otonomi pada tingkat sekolah-sekolah 1.      Tahap praformal 2.      Tahap formalitas 3.      Tahap transisional 4.      Tahap otonomi D.    Pengelolaan pendidikan pada tingkat sekolah E.     Pemberdayaan komite sekolah dan dewan pendidikan 1.      Penyusunan rencana dan program 2.      Penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja sekolah 3.      Pelaksanaan program pendidikan 4.      Akuntabilitas pendidikan



F.BAB VI Peran dan Tugas Guru 12



A.    Pendahuluan Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu mendapat perhatian dari pengajar sehingga mereka dapat memilih media yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. B.     Teori-teori yang berkaitan dengan sumber belajar Ada 3 prinsip yang perlu diperimbangkan dalam upaya menetapkan metode pembelajaran, yaitu : 1.      Tidak ada satu metode pelajaran yang unggul untuk semua tujuan dalam semua kondisi; 2.      Metode (strategi) pembelajaran yang berbeda memiliki pengaruh yang berbeda dan konsisten pada hasil pembelajaran; 3.      Kondisi pembelajaran yang berbeda bisa memiliki pengaruh yang konsisten pada hasil pembelajaran. C.     Pengertian media Media berasal dari bahasa Latin yang punya arti antara. Makna tersebut dapat diartika sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima. D.     Peran media Konstribusi media dalam kegiatan pembelajaran 1.      Penyajian materi ajar menjadi lebih standar; 2.      Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik; 3.      Kegiatan belajar dapat menjadi interaktif; 4.      Waktu yang dibutuhkan dalam pembelajaran dapat dikurangi; 5.      Kualitas belajar dapat ditingkatkan; 6.      Pembelajaran dapat disajikan dimana dan kapan saja sesuai dengan yang diinginkan; 7.      Meningkatkan sifat positif peserta didik dalam proses belajar menjadi lebih kuat/baik; 8.      Memberikan nilai positif bagi pengajar E.      Media yang tidak diproyeksikan 13



Media ini sering disebut sebagai media pemeran atau displayed media, jenis media yang tergolong media yang tidak diproyeksikan, yaitu 1.      Realia, 2.      Model, 3.      Bahan grafis, 4.      Papan display.



14



BAB III PEMBAHASAN A.Pembahasan Isi Buku Menurut buku “Profesi Kependidikan karya Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd.” Kata profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti runtutan perubahan (peristiwa) diperkembangan sesuatu, kemajuan sosial berjalan terus, rangkaian tindakan, pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk (KKBI 1999) yang dapat diartikan sebagai pergerakan dari sesuatu yang bergerak terus menerus menurut aturan yang lazim atau harus dijalankan. Pekerjaan guru sejak masa awal hingga dewasa ini telah mengalami perkembangan sejajar dengan berkembangnya kemajauan di tengah masyarakat. Pekerjaan profesional dapat diartikan sebagai pekerjaan yang memerlukan kebutuhan khusus, memenuhi persyaratan khusus yang ditetapkan oleh organisasi, dan mendapat pengakuan dari negara.Satu jenis pekerjaan baru dapat dikategorikan profesional bila memenuhi ciri ciri dalam aspek fungsi dan signifikasi sosial, keahlian dan keterampilan disiplin ilmu tertentu, memerlukan pendidika dan latihan, nilai nilai profesionalnya dapat diaplikasikan kepada   masyrakat, mempunyai kode etik, mempunyai tanggung jawab tertentu, diakui dan mendapat imbalan yang layak atas profesinya. Guru sebagai pekerjaan profesional memerlukan emmpat kompetensi yang meliputi kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik, profesional. Kepemilikan empat kompetensi tersebut memerlukan waktu yang relatif lama (hingga tingkat perguruan tinggi). Upaya memperoleh dan mempertahankan keempat kompetensi itu hingga dinyatakan menjadi guru yang profesional disebut sebagai profesionalisasi guru. Selama menjalani profesionalisasi tersebur kehidupan guru diperlengkapi dengan kode etik guru, yang disusun dan disepakati organisasi guru profesonal. Dan agar guru sebagai profesi aman dalam statusnya, perlu mendapat perlindungan yang mencakup; perlindungan terhadap LPTK sebagai satu satunya lembaga pelatih dan pendidik guru, guru hanya boleh dijabat oleh lulusan LPTK, organisasi guru, 15



seperti PGRI, dilibatkan dalam memberi pertimbangan dalam hal hal yang menyangkut status, pengembangan, pemberhentian, dan hak guru serta pengawasan terhadapt kode etik profesi guru. Sedangkan menurut buku “Profesi Kependidikan karya Prof. Dr. Sudarwan Danim” Pendidikan sebagai proses pembahasan Sistem pendidikan yang membelenggu ini pada gilirannya akan menghasilkan manusia yang stereotipik, penurut, tidak kreatif bahkan memiliki ketergantungan yang tinggi. Pendidikan sebagai proses pencerdasan Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa langgam belajar antara siswa, baik pada jurusan matematika, ilmu pengetahuan alam, bahsa, maupun sosial ternyata tidak berbeda Pendidikan menjunjung tinggi hak-hak anak Di negara kita hak-hak anak terkesan dirampas. Hal ini disebabkan karena masyarakat menjadikan sekolah sebagai panggung pentas, bukan sebagai tempat latihan ataupun laboratorium belajar. Pendidikan menghasilkan tindak perdamaian Pendidikan adalah proses pemberdayaan, yang diharapkan mampu memperdayakan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, manusia berilmu dan berpengetahuan, serta manusia terdidik. Pendidikan anak berwawasan intergratif Bahwa mata pelajaran masih terkesan kotak kotak, itulah kenyataan yang terjadi dalam dunia pendidikan saat ini. Pendidikan membangun watak persatuan Oleh karena itu belajar dengan pendekatan kelompok memiliki peran penting. Pendidikan menghasilkan manusia demokrasi Bagaimana cara yang dilakukan pembelajar dalam mencapai konsep keilmuan itulah selanjutnya yang akan mewarnai perolehan pendidikan. Pendidikan menghasilkan manusia yang perduli terhadap lingkungan Sikap otoriter dalam sistem pendidikan kita membuat anak menjadi manusia yang patuh.



16



Berdasarkan kedua pendapat buku diatas, profesi kependidikan adalah Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang dalam bahasa Yunani adalah "Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen".



Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer,teknik dan desainer. Berikut beberapa istilah profesi yang dikemukakan oleh para ahli : 



SCHEIN, E.H (1962)



Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.



B.Kelebihan Dan Kekurangan Buku 1.Buku Utama Tampilan buku ( face value) pada buku utama ini banyak memiliki kelebihan yakni dalam segi penampilan serta cover sangat menarik sehingga dapat menarik perhatian seseorang untuk membaca buku tersebut. Dari segi layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font penulisan buku pengunaan rata kanan dan rata kiri pada buku ini juga sangat bagus sehingga membuat buku lebih rapi, serta tiap bab terdapat evaluasi daftar pustaka sehingga memudahkan pembaca dan buku ini mengajarkan kita mengenai Profesi Kependidikan secara bertahap sehingga pembaca dapat memahami isi buku dengan jelas dan mudah. Dan Isi buku mudah dipahami oleh pembaca, sehingga pembaca mendapatkan ilmu setelah membaca buku Psikologi Pendidikan/buku utama yang dikeritik,karena tidak ada kalimat yang membingungkan dalam isi buku utama ini. 17



2.Buku Pembanding Dari segi isi, buku ini membuat rincian bagian bagian dari pendidik, sehingga ruang lingkup pemahaman dalam tiap bab tidak terlalu luas sehingga sangat sederhana. Adanya pengaplikasian seni pada setiap bab tersebut sehingga membuat pembaca senang dalam memahami isi buku tersebut dan setiap bab memuat tujuan yang harus atau ingin dicapai, memuat rangkuman dan evaluasi yang akan membuat mahasiwa lebih terlatih dalam memahami setiap kalimat dalam isi buku. cover buku, buku ini menarik dikarenakan adanya pengaplikasian gambar dan warna



B. KEKURANGAN BUKU 1.Buku Utama Dilihat dari aspek tata bahasa isi buku ini kurang jelas karena masih terdapat susunan tata bahasa yang tidak sesuai dengan EYD dan kurang menarik pembaca dikarenakan kurangnya penjelasan dari aspek gambar yang terkait materi yang dipaparkan oleh isi buku perbabnya sehingga membuat pembaca merasa bosen dalam membaca buku ini. Serta buku ini terlalu tebal karena RPS mata kuliah terdapat didalamnya.



2.Buku Pembanding Dalam segi susunan kata banyak pengulangan kata yang seharusnya tidak diperlukan, dan penulisan sususan kata dalam isi serta tata letak dalam penulisan buku kurang baik sehingga membuat pembaca kesulitan dalam hal pemahaman materi pada buku ini. Pada isi buku juga memiliki beberapa kekurangan yaitu kurangnya pembahasan materi mengenai Profesi Kependidikan.



18



BAB IV PENUTUP A.KESIMPULAN Pekerjaan guru sejak masa awal hingga dewasa ini telah mengalami perkembangan sejajar dengan berkembangnya kemajauan di tengah masyarakat. Pekerjaan profesional dapat diartikan sebagai pekerjaan yang memerlukan kebutuhan khusus, memenuhi persyaratan khusus yang ditetapkan oleh organisasi, dan mendapat pengakuan dari negara.Satu jenis pekerjaan baru dapat dikategorikan profesional bila memenuhi ciri ciri dalam aspek fungsi dan signifikasi sosial, keahlian dan keterampilan disiplin ilmu tertentu, memerlukan pendidika dan latihan, nilai nilai profesionalnya dapat diaplikasikan kepada   masyrakat, mempunyai kode etik, mempunyai tanggung jawab tertentu, diakui dan mendapat imbalan yang layak atas profesinya. Setiap keterampilan itu erat sekali dengan keterampilan lainya dengan cara yang sangat beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan mengkritisi biasanya adalah urutan terakhir. Mula mula menyimak bahasa, sesudah itu membaca, menulis dan yang terakhir mengkritik. Ke-empat keterampilan tersebut merupakan catur tunggal atau kesatuan keterampilan. Setiap keterampilan kerap berhubungan dengan proses proses berfikir yang memberi bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikiran nya, semakin terampil seseorang berbahasa , semakin cerah dan cerdas pula jalan pikiran nya. B.SARAN Semoga dalam penulisan dan penerbitan buku kedepannya diminimkan kelemahan-kelemahan yang ada dalam buku sebelumnya agar mempermudah dan memperbanyak minat baca setiap individu untuk memperluas ilmu pengetahuan tentang profesionalisme sebagai tenaga pendidik untuk kedepannya.



19



DAFTAR PUSTAKA Wau. Yasaratodo, 2019, Profesi Kependidikan, Medan; Unimed Press Danim. Sudarwan, 2012, Profesi Kependidikan, Bandung; ALFABETA cv



20



LAMPIRAN Cover Buku Utama



Cover Buku Pembanding



21



22