Cell Junction [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sambungan Sel (Cell Junctions) Merupakan situs hubungan yang menghubungkan banyak sel dalam jaringan dengan sel lainnya dan dengan matriks ekstraseluler. Sel – sel terikat satu sama lain secara langsung oleh cell-cell junctions, dimana filamen sitoskeletal saling berhubungan, meneruskan tegangan melintasi bagian dalam sel, dari rekatan satu ke rekatan lainnya. (Alberts, Bruce, et al, 2015)



1.



Anchoring Junctions Anchoring junctions menghubungkan sitoskeleton suatu sel ke sitoskeleton sel tetangganya atau ke matriks intraseluler. a. Adherens Junction Menghubungkan filamen aktin dalam satu sel dengan sel lainnya. Protein transmembran yang mengikat adalah classical cadherins yakni protein yang mengikat sel dengan sel. Adherens junction berfungsi mengatur lumen dan luas permukaan sel, memelihara ketegangan membran sel, dan, mengatur konstraksi bagian apikal sel. Adherens junction banyak dijumpai pada jaringan tubuh yang secara subjektif banyak mengalami tegangan mekanis yang berat seperti jantung, epitel kulit, dan epitel leher rahim. (Bruce, Alberts, et al, 2015) b. Desmosome Menghubungkan filamen intermediet dalam satu sel dengan sel lainnya. Protein pelekatan sel pada desmosom adalah desmoglein dan desmokolin, merupakan anggota famili cadherin pada molekul-molekul pelekatan sel yang merupakan protein transmembran yang menjembatani ruang antara sel-sel epitel yang berdekatan. Berfungsi untuk memberikan kekuatan mekanik. Desmosomes banyak ditemukan pada sel epitel contohnya otot jantung. (Bruce, Alberts, et al, 2015)



2.



Tight Junctions



Merupakan sambungan membran plasma antar sel-sel yang bersebelahan yang saling menekan satu sama lain dengan kuat. Disatukan oleh protein spesifik yang sangat rapat. Berfungsi melindungi sel dari kerusakan mekanis, serangan mikroorganisme yang menyusup masuk, serta mencegah terjadinya kebocoran cairan ekstraseluler yang melintasi lapisan sel epitel. Misalnya, tight junction pada sel kulit yang menjadikan kulit kita kedap air dengan mencegah kebocoran di antara sel – sel dalam keringat. (Campbell, Neil A. Dan Jane B. Reece, 2010)



3.



Gap Junctions (Communicating Junctions) Merupakan sambungan yang menyediakan saluran sitoplasmik dai suatu sel ke sel yang bersebelahan. Terdiri atas protein – protein membran yang mengelilingi suatu pori yang dapat dilewati oleh ion, gula, asam amino, dan berbagai molekul kecil lain. Berfungsi untuk komunikasi antara sel – sel pada banyak tipe jaringan, termasuk otot jantung dan pada embrio hewan. (Campbell, Neil A. dan Jane B. Reece, 2010)



4.



Hemidesmosome Hemidesmosome adalah desmosome yang tidak melekat pada permukaan lateral sel, melainkan sambungan filamen intermediet pada permukaan sel basal (membrane basalis), dan merupakan bangunan yang mengaitkan sel-sel basal epithelium dengan membrana basalis. Protein transmembran hemidesmosome junction adalah integrin, yakni protein yang mengikat sel ke matriks ekstraseluler. (Bruce, Alberts, et al, 2015)



5.



Plasmodesmata



Pada sel tumbuhan memiliki sambungan interseluler yang disebut plasmodesmata. Seperti Gap Junctions, plasmodesmata menghubungkan sitoplasma dengan sel terdekat melalui dinding sel dengan celah yang terdpat pada retikulum endoplasma yang disebut desmotubule yang memberikan suatu rute yang mudah untuk pergerakan ion-ion, molekul-molekul kecil seperti gula dan asam amino, dan makromolekul seperti RNA antar sel. (Bruce, Alberts, et al, 2015)