Cerita Fabel Seekor Rubah Dan Bangau [PDF]

  • Author / Uploaded
  • surya
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Cerita Fabel Seekor Rubah dan Bangau



Pada suatu hari ada seekor rubah tengah jalan-jalan di sekitar hutan. Ia kemudian berfikir bahwa hari ini cuaca cerah dan ia bisa pergi memancing. Kemudian, ia pun mempersiapkan alat untuk memancing dan segera bergegas menuju telaga yang ada di tengah hutan. Saat tiba di telaga, ia mendapati ada burung bangau di sana sedang seberang. Ia pun menyapa sembari mengeluarkan pancingnya, “Hai bangau, apa yang sedang kau lakukan?” Rubahpun membayangkan bahwa ia akan memperoleh ikan yang banyak untuk makan malamnya. Bangau pun menjawab, “Aku sedang berenang sambil menikmati air telaha yang sejuk membasahi buluku” Jawab bangau sembari menggepakkan sayapnya. Rubah pun mulai memancing danj tak lapa kemudian pancingnya bergetar. Ia pun bergegas menarik pancingnya dan menyaksikan seekor ikan di sana. Dengan penuh suka cita ia berkata, “Asyik aku akan pesta besar nanti malam. Bangau, apakah kamu mau makan malam di tempatku?” Tanya rubah sambil membereskan alat memancingnya. Bangau pun mengiyakan ajakan rubah. Dan tepat di waktu makan malam, bangau datang ke rumah rubah, “Tok…tok…tok!!” Sembari membuka pintu rumahnya, rubah berkata “Silahkan masuk!”. Mereka pun duduk di meja makan yang sudah tertata rapi. Bangau merasa amat lapar karena aroma masakan yang mengundang selera. “Baunya sangat harum, tentu saja rasanya enak”. Akhirnya makanan dihidangkan. Tubah memasak sup ikan dan meletakkannya di mangkuk kecil. Menyaksikan hal tersebut, bangau sedih karena paruhnya yang panjang tentu saja ia tidak bisa memakan sup di mangkuk kecil tersebut. Akhirnya, sang bangau hanya metatap dan berdiam. Melihat hal itu, rubah bertanya, “Bangau kenapa kamu tidak makan? Kamu tidak suka?” “Paruhku panjang sehingga tidak bisa dipakai untuk memakan sup di mangkuk kecil tersebut” Jawab bangau. Rubah pun menjawab, “Maafkan aku bangau, namun yang ku punya hanya mangkuk kecil ini. Tapi kamu tidak perlu bersedih karena aku sudah menemukan jalan keluar.” Akhirnya, rubahpun mengambil sebuah rantang dan mengisinya dengan sup sampai penuh. “Ini bawalah rantangnya pulang dan kamu bisa menikmati makan malam di rumahmu.” Ujar rubah. Kemudian, bangau pun menjawab, “Terima kasih rubah, kamu baik sekali. Besok giliran aku yang akan mengundangmu makan malam di rumah”.



Cerita Fabel Semut dan Belalang Di suatu tempat, tepatnya di tengah hutan hidup seekor semut yang rajin. Ia selalu mencari makanan dan menyimpan di lumbungnya. Ia sangat semangat sekalipun harus diguyur hujan dan disengat teriknya matahari. Suatu hari saat ia tengah membawa makanan untuk disimpan pada lumbung, ia bertemu dengan seekor belalang yang bermalas-malasan sambil berjemur. Belalang itu bertanya, “Hai semut, apa yang sedang kau lakukan?” “Aku tengah bersusah payah mengumpulkan makanan di lumbung” Jawab semut. Mendengar itu, belalang pun menimpal, “Buat apa susah payah mengumpulkan makanan, di hutan ini banyak makanan yang bisa disantap”. Semut pun menjawab, “Ia benar lang, namun aku menyimpan makanan sebagai persiapan musim dingin nanti”. Belalangpun kembali menertawakan semut, “Musim dingin masih lama. Untuk apa susah payahnya sekarang. Lebih baik senang-senang dulu”. Namun semut sama sekali tidak peduli dengan ejekan belakang yang malas. Ia tetap saja sibuk menyiapkan makanan di lumbungnya. Keesokan harinya saat hendak pergi mencari makanan, ia kembali melihat belalang yang malas dan menertawakannya kembali. Sepanjang hari, semut selalu sibuk mengumpulkan makanan. Sedangkan belalang hanya asik bermain sambil bersenang-senang. Akhirnya lumbung makanan semut hampir penuh. Namun itu tidak membuatnya merasa puas dan ia tetap mencari makanan untuk disimpan. Akhirnya, tibalah musim dingin. Semut dengan santai duduk di rumahnya sambil menikmati makanannya yang banyak. Sementara belalang hanya menyimpan makanan dalam jumlah sedikit karena ia fikir musim dingin akan segera berakhir. Tak terasa musim dingin sudah berlalu selama satu bulan. Persediaan makanan yang dimiliki oleh sang belalang pun habis. Sedangkan semut masih duduk santai sambil menikmati makanannya. Belalang mencoba mencari makanan namun sama sekali tidak berhasil. Akhirnya ia pun mengetuk pintu rumah semut dan semut pun membuka pintu. “Ada apa lang?” Tanya semut. “Tolong berikanlah kepadaku sedikit saja persediaan makananmu. Karena aku kelaparan dan persediaanku sudah habis” Jawab belalang. “Enak aja kau. Ketika aku susah mengumpulkan makanan engkau malah mengejek dan menertawakanku. Dan sekarang mau minta persediaan makananku. Pergilah sana, cari sendiri makananmu!” Jawab semut geram. Akhirnya belalang meninggalkan rumah semut guna menemukan makanannya namun sama sekali tidak menemukan apapun. Saat belalang hampir mati lantaran kedinginan, akhirnya semut datang menolong dan mengajaknya ke rumah untuk menikmati makanan.



Cerita Fabel Semut dan Merpati Pada suatu ketika di musim panas, ada gerombolan semut yang berjalan dan membawa makanan di atas kepala meeka. Mereka terlihat sangatlah kompak. Pemimpin mereka memberkan aba-aba ketika harus melangkah dan berbelok. Semut tersebut selalu mengikuti petunjuk sang pemimpin hingga tibalah mereka di sarangnya. Sesudah meletakkan hasil bawaaan, mereka berpisah untuk menjalankan tugas lain. Ada salah satu semut yang masih muda. Ia penasaran dengan dunia yang ada di luar sarangnya. Ia pun akhirnya izin kepada pemimpin untuk pergi dan melihat-lihat dunia luar. Pemimpin pun menjawab, “Anakku, apabila engkau hendak pergi untuk jalan-jalan, boleh saja. Namun engkau harus hati-hati karena di luar sarang ini dunia amat luas dan juga kejam” Pesan pemimpin tersebut. Sesudah menyiapkan bekal, semutpun pamit kepada pemimpin, “Pak pemimpin, aku akan pergi sekarang juga”. Pemimpin menjawab, “Hati-hati di jalan dan cepatlah pulang”. Tak jauh dari sarang, ada sungai yang airnya sangat jernih. Karena ingin tahu, semut muda pun berjalan menelusuri lembah. Ia memanjat pohon dan juga rerumputan berkali-kali. Ia berjalan dengan tak kenal lelah. Ia pun melihat mata air jernih dan mendatanginya untuk minum. Ketika dekat dengan mata air tersebut, ia bingung karena letak mata airnya lebih tinggi dibandingkan tanah tempat ia berpijak. Ia pun naik ke atas batang rumput. Saat hampir berhasil, ia terpeleset dan jatuh ke dalam mata air. Ketika ia sedang kesulitan bangun, ada seekor merpati yang hendak menyelamatkannya. Merpati tersebut mengambil daun di pohon sampai jatuh di dekat semut muda. Dengan susah payah, semut muda segera naik ke atas daun. Ia pun berterima kasih kepada burung merpati. “Hai burung merpati, aku berterima kasih karena engkau telah menyelamatkanku” Kata semut muda. Merpati pun menjawab, “Iya sama sama semut, apa yang sedang engkau lakukan di sini?” “Aku tengah jalan-jalan untuk melihat dunia di luar sarang semutku” Jawa semut. Ketika mereka sedang bercakap-cakap, tiba-tiba ada bahaya yang tengah mengintai. Ada seorang pemburu yang hendak menembak merpati. Merpati pun langsung bergegas terbang dan meninggalkan semut sendirian. Menyaksikan kejadikan itu, akhirnya semutpun berlari kea rah pemburu dan menggigit kakinya. Akhirnya, penburu tersebut merintih kesakitan. Merpati berkata,”Terima kasih semut karena engkau sudah menyelamatkanku”. “Sama-sama burung merpati, engkau tadi juga menyelamatkan nyawaku” jawab semut. Akhirnya mereka pun segera berpisah.



Cerita Fabel Rusa dan Kura-Kura Pada zaman dahulu, hidup seekor rusa yang amat pemarah dan juga sombong. Ia bahkan kerap meremehkan kemampuan hewan yang lain. Suatu ketika sang rusa berjalan di pinggir danau. Ia tidak senjaga berjumpa dengan kura-kura yang tampak mondar mandir saja. Melihat hal itu, sang rusa pun bertanya, “Kura kura, apa yang tengah engkau lakukan?” Mendengar itu, sang rusa tiba-tiba marah, “Kau jangan berlagak. Kau hanya mondar mandir dan berlagak mencari sumber kehidupan”. Kura-kura pun berupaya untuk menjelaskan akan tetapi rusa tetap saja marah. Rusa juga mengancam akan menginjak tubuh kura-kura. Akhirnya, kura kura merasa jengkel dan menantang rusa untuk adu kekuatan dari betis kaki mereka. Mendengar tantangan tersebut, tentu saja rusa amat marah. Akhirnya, ia minta kepada kura-kura untuk menendang betisnya terlebih dahulu. Namun, kura-kura tidak mau dan menjawab, “Apabila aku yang menendang betismu lebih dulu, tentu saja engkau akan jatuh dan tidak sanggup membalasku”. Akhirnya, rusa semakin marah dan melakukan ancang-ancang untuk menendang kura kura. Namun, kura-kura segera memasukkan kaki-kakinya ke dalam tempurung. Akhirnya, rusa menginjak tempurung dengan kuat dan itu menyebabkan kura-kura tertimbun di tanah. Kura-kura pun berusaha keluar. Dan sesudah seminggu berlalu, ia berhasil keluar dari tanag dan mencari rusa. “Bersiaplah rusa, kini aku yang saatnya menendang”. Mendengar itu,rusa hanya memandang remeh kemampuan yang dimiliki oleh kura-kura. “Kerahkan saja semua kemampuan yang engkau miliki untuk menendang betisku. Ayolah jangan ragu”. Kura-kura pun bersiap dan mengambil ancang-ancang tempat tinggi. Kemudian, ia pun menggelindingkan tubuhnya. Dan ketika sudah hampir mendekati tubuh rusa, ia pun menaikkan tubuhnya sampai melaayng. Ternyata kura-kura mengincar hidung sang rusa. Dengan sangat keras, akhirnya tempurung kura ura berhasil menyebabkan hidung sang rusa putus. Dan akhirnya ia pun mati.



Cerita Fabel Anjing, Gunung, Keledai dan Macan Tutul Pada suatu masa, hiduplah seekor keledai yang sedang pergi untuk mencari seekor anjing gunung. Ia pun pergi ke sebuah gunung yang amat tinggi, Dengan senjaga ia mencari anjing gunung untik diajak berburu bersama di hutan lebat. Sesudah beberapa saat menaiki gunubg, akhirnya ia berhasil menemukan seekor anjing gunung yang tengah berjalan. Lalu iapun mengajak anjing tersebut untuk berburu dan kebetulan anjing gunungnya bersedia. Akhirnya, keledai dan juga anjing tersebut pergi ke hutan lebat untuk berburu. Namun, ketika hendak memasuki hutan, mereka bertemu dengan seekor macan tutul yang tengah tiduran di bawah pohon besar. Akhirnya, keledai pun mengajak macan tutul untuk berburu bersama sekalian.; Sesudah berhasil menemukan teman berburu, akhirnya keledai mengajak semua personilnya untuk memasuki hutan lebat. Alhasil mereka bisa menangkap hewan-hewan buruan bersama dan mendapatkan cukup banyak buruan sejak pagi sampai sore hari. Mereka membawa hewan tangkapan ke tempat yang terbuka dan kemudian menumpuk hasil buruan bersama tersebut. Adapun hewan buruan yang mereka dapatkan adalah kelinci, rusa, kerbau, kijang, kambing dan juga uncai. Dan kini saatnya mereka berbagi hewan tangkapan satu sama lain. “Kedelai, silahkan bagilah makanan itu” Pinta sang macan tutul. Kemudian macan tutulpun menghitung jumlah tangkapan yang didapat. Sesudah itu, sang kedelai membagi hewan tersebut menjadi tiga bagian yang banyaknya sama. Melihat hal tersebut, sang macan tutul menjadi marah dan langsung menerkam kedelai hingga mati. Dengan demikian, bertambahlah tumpukan hewan tangkapannya. Lalu, macan tutul pun menoleh kepada anjing gunung dan berkata, “Sekarang kamu yang harus membagikan hewan tersebut”. Akhirnya, anjing gunung pun mendekati hewan tangkapan tersebutdan membagi dua tumpukan yang sama besarnya. Sesudah itu, ia menggingit kelinci di mulutnya yang besarnya amat kecil dan tentu saja tidak berarti untuk sang macan tutul. Macan tutul yang awalnya marah akhirnya reda ketika melihat anjing gunung berhasil membagikan hewan tangkapan dengan sangat adil. “Kau sangatlah pandai di dalam membuat suatu keputusan anjing gunung. Engkau membagikan makanan tersebut dengan sangat adil. Dari mana kamu belajar? Apakah kamu belajar dari keledai?” Tanya sang macan tutul. “Ya aku belajar dari keledai” Jawab sang anjing gunung sambil pergi menjauh dari hadapan macan tersebut. “Aku tak mau mengulang nasib yang sama dengan keledai” Celetuk aning gunung yang sangat kecewa dengan keserakahan sang macan tutul. Akhirnya, ia pun berjanji pada diri sendiri bahwa di suatu hari tidak akan mau lagi bekerja sama dengannya.



Cerita Fabel Kadal dan Ular Air Di salah satu kolam yang besar, hiduplah seekor kadal yang tengah berjalan di bagian pinggir kolam. Kadal tersebut rupanya sedang mencari kegiatan baru karena ia ingin mendapatkan sesuatu yang baru. Bahkan, ia ingin berpetualang saat ia berjalan di pinggiran kolam sembari mengeluarkan lidahnya. Kemudian ia melihat sebuah kepala yang berlenggak lenggok seolah tengah mencari sesuatu. Kadal pun mendekatinya dan akhirnya dia sedikit kaget lantaran dia melihat seekor ular yang liar. Ular air tersebut ternyata juga menyadari adanya sang kadal lalu ia mendekatinya. Sesudah sampai di dekat kadal, ular tersebut meninggikan bagian kepalanya dan berkata, “Apa yang sedang dilakukan seekor kadal gemuk di pinggir kolam?” Kadal pun agak menjauh lantaran takut dimangsa sang ular. “Aku hanya sedang mencari kegiatan dan juga petualangan baru” Tutur sang kadal. “Kenapa engkau menjauh, Tenang aku sama sekali tidak ingin memakanmu karena aku sudah kenyang dengan ikan kecil yang ada di kolam. Jadi kamu ingin memperoleh petualangan yang seru. Apa engkau pernah lewat kolam ini sendirian?” Tanya sang ular. “Aku tidak pernah melewatinya karena kolam satu ini terlampau luas untuk diseberangi. Aku memang bisa berenang walau tidak mahir. Tapi aku aku takut menyeberang kolam ini” Jawab sang kadal. Ular pun menjawab, “Jika kau ingin menyeberanginya, aku pasti akan membantumu”. Karena sang kadal amat ingin menyeberangi kolam, akhirnya tanpa berfikir panjang ia menerima ajakan ular. Kemudian sang ular meminta kadal untuk mencari tali untuk diikatkan kepada ekornya. Tujuannya agar kadal tidak tenggelam saat berenang. Akhirnya, kadal pun mencari tali di bagian pinggir kolam dan ia mendapatkannya. Kemudian kadal menalikan kaki depannya kepada ekor ular dengan sedikit kuat. Akhirnya ular dan kadal tersebut berenang di kolam yang luas bersama-sama. Namun, ketika sampai di bagian tengah kolam, ular berfikir untuk membuat kadal tenggelam. Saat akan melakukan hal itu, tiba-tiba tubuh ular tersebut tertarik ke bagian atas dan dia tidak dapat melepaskan diri. Hal itu lantaran sang kadal disambar oleh alap-alap sehingga itu menyebabkan tubuh ular menjadi bergelantungan.



“Kelinci dan Siput”



Pada jaman dahulu hiduplah dua binatang dihutan yang luas. Binatang itu ialah kelinci dan siput. Kelinci tersebut memiliki sifat sangat sombong dan pemarah. Bahkan sang kelinci sering meremehkan hewan hewan lainnya. Ketika ia berjalan jalan disekitar hutan, kelinci itu bertemu sang siput berjalan dengan lambatnya. Kelinci berkata, “ Siput, apa yang kamu lakukan disini?” Siput menjawab,” Aku sedang mencari penghidupan.” Kelinci tersebut malah marah karena ia berpikir sang siput hanya berlagak mencari penghidupan. Si siput berusaha menjelaskan maksud jawabannya tadi namun kelinci tetap saja marah bahkan ia juga mengancam akan menginjak tubuh siput. contoh cerita fabel singkat ini berkisah tentang seekor siput yang selalu disebut lambat oleh penghuni hutan khususnya kelinci. akhirnya siput pun menantang kelinci untuk berlomba lari. siapakah yang akan menang? Akhirnya siput menantang adu kecepatan dengan kelinci. Mendengar tantangan tersebut sang kelinci marah besar. Ia menerima tawaran siput dan berkata dengan keras agar hewan hewan lain menjadi saksi perlombaan lari antara kelinci dengan siput. Hari perlombaan tiba, kelinci dan siput tadi berlomba lari untuk sampai kefinish. Namun sebelumnya si siput memiliki akal untuk meminta siput siput lainnya berada di titik titik jalur lomba lari sampai ke finish. Hal ini dikarenakan cangkang semua siput memiiliki kesamaan, dengan begitu hewan hewan lain tidak akan curiga. Kelincipun melompat dan berlari meninggalkan siput dijalur start. Akhirnya rencana siput berjalan lancar dan akhirnya siput tadi menjadi pemenang walaupun sebenarnya yang memasuki finish ialah temannya. Dengan kemenangan siput membuat kelinci menjadi tidak sombong dan tidak pemarah lagi. Pesan moral contoh cerita fabel singkat diatas ialah jangan suka meremehkan orang lain dengan kesombongan kita. Kesombongan tersebut akan membuat kita rugi dan menyesal dikemudian hari.



“Gajah, Kerbau dan Harimau”



Suatu hari ada seekor kerbau mencari gajah didalam hutan. Kerbau tersebut mencari gajah untuk menemaninya mencari makanan dihutan. Setelah lama mencari akhirnya kerbau melihat gajah yang sedang berjalan. Gajah tersebut mau menemani kerbau untuk mencari makanan, tetapi sebelum bertemu gajah sang kerbau menemui harimau terlebih dahulu. Sang kerbau juga meminta harimau untuk menemaninya mencari makanan dihutan dan harimau menerima ajakannya. Setelah kerbau mengumpulkan gajah dan harimau. Kemudian mereka berusaha melakukan perburuan makanan bersama. Mereka berusaha menangkap hewan hewan lain dan merebut makanan hewan lain juga. Ketiga hewan itu bekerja sama untuk memburu makanan dihutan. Hewan hewan tersebut mulai dari pagi sampai sore mencari makanan. Mereka berhasil menangkap hewan lain dan merebut makanannya. Berbagai jenis makanan dikumpulkan mulai dari buah buahan sampai hewan hewan hidup. Harimau menunjuk kerbau untuk membagi makanannya. Kerbau tersebut menghitung banyaknya makanan dan membagi tiga dengan adil. Sang harimau merasa tidak adil dan marah, akhirnya ia menerkam kerbau dan tumpukan makanannya menjadi bertambah. Setelah itu harimau menunjuk gajah untuk membagi makanannya. Akhirnya karena harimau merasa masih kurang akhirnya ia juga menerkam gajah. Harimau tersebut serakah karena merasa kekurangan makanan dan menerkam kedua temannya tadi.



“Kancil dan Anjing Pemburu”



Disebuah hutan ada pemburu yang ditemani anjingnya. Ia mencari hewan hewan hutan untuk dimangsanya. Anjing tersebut dilatih untuk memburu hewan hewan dihutan. Pemburu tersebut akhirnya mencari buruannya bersama sang anjing. Ditengah tengah pemburuannya, ia melihat kancil sedang makan. Ia berusaha mengejar sang kancil sampai akhirnya sang kancil tertangkap. Sang kancil berusaha keras mengindari pemburu dan anjingnya. Namun apa daya dia malah tertangkap dan dimasukkan ke dalam kandang. Sang kancil termasuk hewan yang cerdik dihutan. Ia berusaha keluar dari kandang tesebut. Sang kancil berusaha menipu anjing tadi agar ia bisa membantu mengeluarkannya dari kandang. Kancil berkata bahwa ialah yang disayang oleh pemburu karena kancil diberikan makanan yang banyak dan diberikan kasih sayang lebih. Ia juga berkata bahwa anjing tadi akan digantikan oleh kancil. Dengan berpikir panjang akhirnya anjing berhasil ditipu oleh sang kancil. Ia termakan kata katanya dan tidak terima atas perkataan kancil. Akhirnya anjing membuka pintu kandang dan mengusir kancil dari tempatnya. Anjing juga mengancam kancil apaila ia masih mendekati pemburu, ia akan dimangsa oleh anjing. Sang kancilpun menjauhi temoat pemburu tadi dan berusaha meloloskan diri. Sang pemburu datang untuk mengambil buruannya. Melihat buruannya yang lepas membuat pemburu sangat marah. Pemburu tadi akhirnya marah kepada anjing tadi. Dengan kecerdikan kancil membuatnya terlepas dari bahaya yang mengancamnya.