Cerpen Pahlawan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Jendral Sudirman Jendral sudirman dilahirkan di bodas karangjati,purbalingga tanggal 24 januari1916. Setelah indonesia merdeka,ia terpilih menjadi panglima besar tkr yang pertama.Nama jendral Sudirman mulai terkenal ketika memimpin pasukan dalam pertempuran Ambarawa. Jendral Sudirman merupakan salah satu pejuang dan pemimpin teladan bangsa ini. Pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan.ia selalu mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepe ntingan pribadinya.Jendral sudirman selalu konsisten dan konsekuen dalam membela kepentingan bang sa dan negara. Meskipun dalam keadaan sakit,ia tetap bertekad ikut terjun bergerilya melawan belanda. Ia tetap memimpin dan memberi semangat pada para prajutitnya untuk melakukan perlawanan terhad ap belanda. Pada tanggal 29 januari 1950,jenderal sudirman meninggal dunia di Magelang.ia di makamkan di taman makam pahlawan sema ki,yogyakarta.



Cut Nyak Dhien (1850-1908) Cut Nyak Dhien berasal dari keluarga bangsawan yang agamis di Aceh. Pada usianya yang ke-12 tahun dia sudah menjalani bahtera rumah tangga bersama Teuku Ibrahim Lamnga. Kebenciannya pada pasukan kolonial Belanda mulai timbul semenjak Belanda menyerang Aceh untuk pertama kalinya pada 26 Maret 1873. Kemarahan Cut Nyak Dhien makin tersulut saat sang suami gugur di medan perang melawan Belanda. Dia pun bersumpah akan menikah dengan pria yang bersedia membantunya membalaskan kematian sang suami. Selama menjanda, Cut Nyak Dhien memimpin sendiri pasukannya. Hingga 2 tahun setelah kematian Teuku Ibrahim Lamnga, dia bertemu Teuku Umar yang juga merupakan pahlawan nasional. Keduanya pun menikah. Bersama Teuku Umar, Cut Nyak Dhien bergerilya melawan penjajahan Belanda. Hingga akhirnya Teuku Umar wafat, Cut Nyak Dhien yang harus menjanda 2 kali tetap berjuang. Menjelang akhir hidupnya, Cut Nyak Dhien dibuang ke Sumedang, Jawa Barat. 6 November 1908 dia mengembuskan napas terakhirnya di kota itu. Atas perjuangannya, nama Cut Nyak Dhien disahkan sebagai pahlawan nasional lewat SK Nomor 106 Tahun 1964