Cetak Dalam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

WIRAUSAHA PRODUK GRAFIKA CETAK DALAM D I S U S U N OLEH : KELOMPOK



:2



ANGGOTA



: 1. WAHYUNI 2. RINA MONITA 3. MISNA HAYATI 4. M. IKHWANSYAH 5. DEDI FAREZA 6. SYAHRUL RAMADHAN



PEMERINTAH ACEH DINAS PENDIDIKAN



SMA NEGERI 1 JULI 2021



KATA PENGANTAR Puji syukur diucapkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmatnya yang telah di berikan kepada kita bersama,sehingga makalah ini dapat kita selesaikan dengan isi yang akan kami tentukan.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan semangat baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.bahkan kami berharap lebih jauh agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kemampuan makalah ini.



Bireuen, 02 Maret 2021



Penulis



i



DAFTAR ISI



Halaman KATA PENGANTAR..................................................................................



i



DAFTAR ISI ................................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.....................................................................



1



BAB II PERMASALAHAN 2.1.



Rumusan Masalah............................................................................



2



2.2.



Tujuan..............................................................................................



2



BAB III PERMASALAHAN 3.1.



Pengertian Cetak Dalam...................................................................



3



3.2.



Langkah-langkah Melakukan Wirausaha di Bidang Cetak Dalam. .



5



3.3.



Alat dan Bahan.................................................................................



5



3.4.



Tahapan Proses Cetak Dalam...........................................................



5



3.5.



Cara Kerja........................................................................................



6



3.6.



Teknik Pemasaran............................................................................



8



3.7.



Contoh Cetak Dalam........................................................................



10



BAB IV PENUTUP Kesimpulan .....................................................................................



11



DAFTAR PUSTAKA...................................................................................



12



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cetak dalam adalah suatu teknik cetak dimana bidang pada plat cetak bagian mencetak lebih rendah atau dalam dibandingkan dengan bagian yang tidak mencetak. Secara



etimologi



rotogravure



terdiri



dari



2



kata,



yaitu roto atau rotern yang artinya berputar dan Gravure yang artinya cukil / ukir. Secara terminology rotogravure adalah salah satu teknologi cetak dari teknik cetak dalam yang menggunakan acuan berbentuk silinder yang berputar, dimana gambar atau tulisan pada acuan tersebut diperoleh dari hasil dicukil atau diukir. Perkembangan teknologi cetak rotogravure dimulai dari penemuan fotografi dan dikembangkan dari teknik cetak rotasi yang menggunakan acuan cetak berbentuk silinder. William Henry Fox Talbot berhasil mengembangkan  film continous tone (film nada lengkap) menjadi bentuk film halftone (raster) pada tahun 1860. Metode inilah yang digunakan untuk menghasilkan gambar dari proses fotoreproduksi untuk semua teknik cetak. Dari perkembangan film halftone Auguste Godchaux berhasil menciptakan teknik cetak rotogravure reelfeed dan mendapatkan hak paten pada tahun 1860. Teknik cetak ini digunakan sampai tahun 1940 yang kemudian proses cetaknya disempurnakan oleh Karl Klic (Klietsch) yang berkebangsaan Jerman dan Samuel Fawcett dari Inggris (Paul D. Fleming III, 2008, wikipedia, the free encyclopedia.



1



BAB II PERMASALAHAN



Cetak dalam yang paling pesat saat ini adalah rotogravure, terutama di bidang percetakan industri, maka untuk memulai usaha tersebut, permasalahan yang kita bahas mencakup: 2.1. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian teknik cetak dalam ? 2. Apa saja alat dan bahan yang diperlukan untuk cetak dalam? 3. Bagaimana langkah wirausaha di bidang cetak dalam? 4. Bagaimana tahapan proses cetak dalam? 5. Bagaimana cara kerja pembuatan cetak dalam? 6. Bagaimana teknik pemasaran cetak dalam? 7. Apa saja contoh cetak dalam? 2.2. Tujuan 1. Mengetahui pengertian teknik cetak dalam. 2. Mengetahui alat dan bahan yang diperlukan untuk cetak dalam. 3. Mengetahui langkah wirausaha di bidang cetak dalam. 4. Mengetahui tahapan proses cetak dalam. 5. Mengetahui cara kerja pembuatan cetak dalam. 6. Mengetahui teknik pemasaran cetak dalam. 7. Mengetahui contoh cetak dalam.



2



BAB III PEMBAHASAN 3.1.



Pengertian Cetak Dalam Cetak dalam adalah suatu teknik cetak dimana bidang pada plat cetak bagian mencetak lebih rendah atau dalam dibandingkan dengan bagian yang tidak mencetak. Cetak dalam adalah jenis cetak yang di mana zat pewarna ditransfer ke media cetaknya ketika berada di bagian dalam alat cetak. Alat cetak ini dapat berupa silinder dengan tembaga yang diukir sesuai dengan pola desain yang diinginkan. Lalu pola diberi zat pewarna yang dapat berupa tinta untuk mentransfer gambar ke media cetaknya. Proses transfer ini terjadi di bagian dalam alat cetak. Lalu ketika media yang dicetak keluar, maka gambar yang dihasilkan adalah kebalikan dari pola ukiran. Oleh karena itu, desain perlu diatur dengan posisi mirror biar bisa mendapatkan hasil cetak yang sesuai. Jenis cetak ini biasa ditujukan untuk mencetak media yang memiliki bentuk rol atau gulungan memanjang. Misalnya dapat untuk mencetak bahan kertas, plastik, PVC, dll yang bentuknya rol. Sekarang ini yang populer pada teknologi cetak dalam adalah rotogravure. Rotogravure adalah



salah



satu teknologi dalam



dunia percetakan.



Rotogravure sendiri dalam dunia grafika berarti "cetak dalam" atau dalam bahasa awam adalah teknologi cetak yang biasa digunakan untuk mencetak media yang terbuat dari bahan yang fleksibel, misalnya berbagai jenis plastik, alumunium, kertas, serta PVC. Bahan yang akan dicetak adalah dalam bentuk rol atau gulungan.



3



Cetak dalam terdiri dari beberapa jenis, yaitu: 1.



Engraving Engraving adalah teknik yang sangat rumit, khususnya dalam pemakaian alatnya yang bernama burin. Burin digunakan sebagai pengukir logam. Pertama-tama, logam disiram tinta secara keseluruhan. Setelah logam dibersihkan, tinta yang tertinggal hanya pada bagian yang diukir. Hanya beberapa orang yang memiliki keterampilan khusus untuk mampu menggunakan burin dalam teknik engraving ini.



2. Etching Etching adalah teknik cetak seni grafis dengan media tembaga yang dilapisi lilin, kemudian digores menggunakan alat khusus seperti jarum etsa untuk menggores tembaga. Lalu, tembaga akan dicelupkan ke dalam asam nitrat yang bersifat korosif. Bagian yang tidak dilapisi oleh lilin inilah yang akan membentuk sebuah pola. 3. Mezzotint Mezzotint adalah seni grafis yang menggunakan media plat logam. Permukaannya akan terlebih dahulu dibuat menjadi kasar secara merata. Selanjutnya, gambar dibuat dengan plat logam yang dikerok hingga memberikan efek gelap dan terang. Penemu teknik mezzotint adalah Ludwig Von Siegen dengan menggunakan alat yang disebut rocker. 4. Drypoint Drypoint adalah teknik yang hampir sama dengan engraving, yaitu menggunakan alat runcing untuk mengukir goresan drypoint dengan hasil pada bagian tepi garis menjadi terkesan lebih kasar. Teknik ini ditemukan oleh Housebook Master.



4



3.2.



Langkah-langkah Melakukan Wirausaha di Bidang Cetak Dalam 1. Tentukan produk grafika apa yang akan anda geluti, misalnya sablon kaos, pembuatan spanduk, cetak undangan dan lain-lain. 2. Sediakan mesin yang akan digunakan untuk membantu mempermudah pekerjaan kita nantinya. 3. Dan tahapan yang paling penting yaitu siapkan keterampilan kita agar tidak kesulitan dalam mengelola wirausaha.



3.3.



Alat dan Bahan 1.



Zat pewarna (tinta).



2.



Silinder cetak dengan acuan cetak (bisa dengan pelat tembaga yang diukir).



3.



Pola desain (gambar yang diukir ke acuan cetak).



4.



Media cetak dengan bentuk rol (bahan kertas, plastik, PVC, dan lainlain).



3.4.



5.



Laminasi (lapisan tembus pandang).



6.



Alat pemotong (pemotong rol).



Tahapan Proses Cetak Dalam 1. Siapkan tembaga/ seng atau plastik tebal, alat gores yang tajam, tinta, kuas, kain lap; 2. Membuat gambar pada tembaga/ seng dengan cara digores; 3. Tinta dioleskan pada bagian yang menjeluk/ dalam; 4. Tinta yang menempel pada bagian datar dibersihkan; 5. Kemudian kertas yang akan dicetak diletakkan pada permukaan klise. Kertas ini harus kertas yang mudah menyerap tinta. 6. Selanjutnya ditindih dengan rata atau dipres dengan alat pres; 7. Akhirnya kertas diangkat dan tampaklah gambar pada kertas.



5



3.5.



Cara Kerja Hasil dari cetakan rotogravure (cetak dalam) tidak langsung dapat dinikmati oleh konsumen, tetapi harus melalui beberapa tahap. Tahapan pembuatan kemasan makanan ringan anak-anak, misalnya sebagai berikut: 1.



Plastik hasil cetakan dilaminasi terlebih dahulu dengan menempatkan rol yang telah dicetak ke mesin laminasi, kemudian plastik rol tersebut dilapisi dengan bahan perekat dan ditempelkan ke media lain berupa "metalize" (campuran antara bahan plastik yang dilapisi dengan alumunium).



2.



Hasil rol yang telah dilaminasi kemudian dikeringkan (di "aging") terlebih dahulu.



3.



Rol yang telah dikeringkan kemudian dibawa ke mesin "slitter", untuk memotong gulungan panjang dan lebar menjadi ukuran tertentu sesuai dengan pesanan dari produsen makanan ringan tersebut. Dalam proses cetak, media cetak (biasanya disebut film), tinta cetak dan silinder cetak lah yang memegang peranan penting. Untuk silinder cetak biasanya terbuat dari pipa besi dengan tebal 6 sampai 9mm yang diameternya disesuaikan dengan desain gambar. Jumlah silinder cetak yang digunakan pada saat proses cetak tergantung pada jumlah warna yang ada pada gambar yang diinginkan. Jadi misalnya kita akan mencetak gambar sebuah mobil yang terdiri dari 5 warna, maka silinder cetaknya pun harus dibuat 5 buah. Proses pembuatan silinder cetak cukup rumit, pertama pipa besi harus di bersihkan, digrinding terlebih dahulu mendekati ukuran diameter dan panjang yang diinginkan, kemudian dilapis secara electroplating bertahap dengan nickel dan tembaga . Setelah proses pelapisan tembaga, baru gambar yang diinginkan dibuat dengan menggunakan mesin khusus (dikenal dengan mesin engraving). Gambar dibuat dengan cara



6



menusukkan sejenis jarum khusus (stylus) sedemikian rupa sehingga kedalaman nya lah yang menentukan hasil cetak. Jarum khusus itu sangat keras dan bergerak sangat cepat naik turun, lazimnya menggunakan jarum intan. Pada saat kini telah menggunakan sinar laser yang ditembakkan ke permukaan tembaga dan menghasilkan ukiran-ukiran image yang berasal dari sistem computer yang mengendalikan sinar laser tersebut. Setelah gambar terbentuk maka pipa besi tersebut akan dilapisi lagi dengan chrome agar tidak mudah teroksidasi dan lebih tahan terhadap keausan. Proses tersebut di atas hanya gambaran singkat saja, dibalik itu masih banyak sekali teknologi yang digunakan dalam dunia rotogravure untuk menghasilkan suatu kemasan. Mulai dari desain, pembuatan tabung silinder dari besi, pelapisan tembaga, pembuatan gambar di atas silinder besi yang telah dilapis tembaga, pelapisan chrome, pencetakan, inspeksi, laminasi, slitting (pemotongan), pembuatan kantong (kalau memang ordernya terkirim bentuk kantong) serta masih banyak lagi proses didalamnya. Karena dalam prosesnya mengubah bentuk bahan dasar menjadi bahan jadi, biasanya proses ini dinamakan proses "converting" atau dengan kata lain adalah "converting industry". Adapun beberapa contoh sehari-hari dari hasil converting adalah, sebagai berikut; 1. Kemasan mie instan 2. Kemasan obat-obatan (selain kapsulnya dan syrup serta tetes mata) 3. Kemasan makanan ringan 4. Kemasan label botol air mineral dan air isotonik (dinamakan shrink label) 5. Tutup gelas minuman air mineral dan lain-lain (lid cup) 6. Dan sejenisnya. Rotogravure dapat juga digunakan untuk memproduksi majalah, folding box, gift wrapp dan label minuman yang dengan peralatan khusus dapat dikerjakan in line. Kelebihan rotogravure dibandingkan dengan proses printing lainnya adalah dapat digunakan untuk mencetak dalam 7



roll dengan lebar mulai dari 20 cm (labeling) hingga 1100 cm (floor vinyl) dengan panjang lebih dari 5000 mtr tergantung material yang digunakan. Demikian juga jenis material yang digunakan sangat bervariasi, mulai dari plastik film 12mc hingga karton 320 gsm. Sedangkan kelemahan dari rotogravure adalah, kualitas gambar tidak setajam offset dan teks terbentuk dari susunan dot.



3.6.



Teknik Pemasaran Memiliki kemasan yang menunjang dan melindungi produk dengan baik adalah kainginan hampir semua produsen. Kemasan sebagai komponen yang amat penting dalam sebuah produk memegang peranan yang tidak biasa. Sebuah produk yang sudah masuk tahap produksi sedemikian rupa memang memerlukan wadah untuk membuat produk tetap bersih, layak konsumsi, mempertahankan umur simpan (shelf life) produk, sekaligus menarik perhatian konsumen. Mencari kemasan yang bisa memenuhi fungsi tersebut lantas menjadi hal yang cukup rumit. Karena kemasan yang kamu gunakan juga perlu memerhatikan karakteristik dari produk yang akan kamu kemas. Memahami karakteristik dan kebutuhan produk inilah yang menjadi pertimbangan cukup rumit. Secara sekilas kamu mungkin akan berpikir kalau setiap kemasan fleksibel pasti sama antara satu kemasan dengan yang lain. Jika kita melihat produk-produk terkenal di supermarket, plastik kemasan untuk mengemas keripik kentang akan terlihat sama dengan kemasan kopi. Padahal faktanya tidak demikian. Setiap kemasan memiliki keunikan dan kelebihannya masing-masing sehingga akan berdampak pada produk. Dalam industri percetakan rotogravure, ada banyak bahan kemasan yang bisa kamu gunakan. Bahan film inilah yang akan berperan penting dalam melindungi produk dari berbagai macam kemungkinan buruk seperti produk yang terpapar cahaya, terkena udara (oksigen), atau seperti produk bocor.



8



Selain bahan, industri rotogravure juga memungkinkan produsen memiliki kemasan fleksibel dengan desain yang menarik dan beragam warna. Kemasan tidak dicetak dalam kemasan polos, sehingga kamu bisa memasukkan desain dan informasi produk dengan sangat lengkap untuk memudahkan konsumen mengenali produkmu. Untuk membuat satu desain saja, produsen harus membeli sebuah silinder atau plat yang hanya berisi satu warna untuk warna penyusunnya. Silinder inilah yang menjadi acuan terpenting dalam teknik cetak rotogravure. Tanpa memiliki silinder, kamu tidak akan bisa mencetak desain untuk plastik kemasan fleksibel. Persoalan plat silinder ini yang menjadi penghambat banyak pengusaha yang baru merintis bisnisnya untuk bisa memiliki produk dengan kemasan fleksibel full color yang berkualitas. Hal ini karena harga plat silinder untuk satu warna bisa mencapai 2/3 juta rupiah, dan harga bisa semakin mahal dari banyaknya warna yang kamu gunakan. Menghitung anggaran untuk plat silinder rotogravure memang mahal, belum lagi dengan minimum pemesanan yang sangat besar. Biasanya percetakan rotogravure hanya mau melayani produsen dengan pesanan ratusan ribu pcs. Minimum pemesanan yang sangat besar ini pada akhirnya memaksa produsen untuk memasarkan produknya dengan cepat agar alur keuangan pada usaha yang kamu jalankan juga berjalan dengan baik. Rotogravure boleh jadi pilihan untuk para produsen besar karena siklus bisnisnya juga sudah stabil, tapi sistem percetakan ini bukanlah solusi untuk para pengusaha yang baru merintis bisnis atau pengusaha UMKM. Akibatnya adalah, selama ini bagi pengusaha yang baru merintis produknya hanya menggunakan kemasan polos atau paperfoil yang tidak bisa memberikan perlindungan untuk produk apalagi menaikkan harga jual produk. Dari segi pengerjaan kemasan pun pencetakan rotogravure memakan waktu yang sangat lama. Butuh sekitar 50 hari kerja, atau hampir dua bulan 9



untuk mendapatkan kemasan yang bisa digunakan untuk mengemas produkmu. 3.7.



Contoh Cetak Dalam (Rotogravure)



BAB IV



10



PENUTUP KESIMPULAN Teknik cetak dalam adalah suatu teknik cetak dimana bidang pada plat cetak bagian mencetak lebih rendah atau dalam dibandingkan dengan bagian yang tidak mencetak. Sekarang ini yang populer pada teknologi cetak dalam adalah rotogravure. Rotogravure adalah



salah



satu teknologi dalam



dunia percetakan,



seperti kemasan mie instan, kemasan air mineral, dan sebagainya. Kelebihan rotogravure dibandingkan dengan proses printing lainnya adalah dapat digunakan untuk mencetak dalam roll dengan lebar mulai dari 20 cm (labeling) hingga 1100 cm (floor vinyl) dengan panjang lebih dari 5000 mtr tergantung material yang digunakan. Sedangkan kelemahan dari rotogravure adalah, kualitas gambar tidak setajam offset dan teks terbentuk dari susunan dot



DAFTAR PUSTAKA



11



https://ariandra.wordpress.com/2009/08/29/rotogravure-cetak-dalam/ https://kumparan.com/berita-hari-ini/mengenal-cetak-dalam-salah-satu-teknik-senigrafis-1unu7LmyoTR/full http://senirupapgpaud.blogspot.com/2014/10/cetak-dalam-intaglio-print.html https://mello.id/cetak-dalam/ https://brainly.co.id/tugas/10304039 https://id.wikipedia.org/wiki/Rotogravure https://flexypack.com/rotogravure-penjelasan-lengkap-tentang-pencetakan-kemasanfleksibel/



12