CG Kel 2 Setelah Uts [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“SIFAT DASAR AKUNTANSI DAN KESULITAN UTAMA ETIKA” “PERILAKU ETIKA DALAM AKUNTANSI : APA ITU ETIKA ?”



Disusun sebagai tugas Tata Kelola Perusahaan dan Etika Bisnis



Disusun oleh:



Ovi Itsnaini Ullynuha Primadhani Diah L S



(12030118410011) (12030118410018)



Sondang Tiurma



(12030118410024)



PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2019



BAB I SIFAT DASAR AKUNTANSI DAN KESULITAN UTAMA ETIKA 1. Sifat Akuntansi Akuntansi merupakan suatu tehnik, dan prakteknya adalah seni atau keahlian yang dibentuk untuk membantu orang-orang memonitor transaksi ekonomi mereka. Akuntansi memberikan gambaran bagi orang-orang tentang bagaimana transaksi keuangan mereka. Tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi tentang kegiatan ekonomi dari suatu organisasi maupun individu. Pada awalnya hanya individu atau organisasi yang membutuhan informasi. Kemudian pemerintah membutuhkan informasi. Hingga dapat dikatakan, kegiatan ekonomi menjadi sedemikian komplek dan teratur, jumlah orang-orang yang membutuhkan informasi-jumlah users atau pengguna informasi ekonomi menjadi semakin meningkat. Tingkat kepentingan bagi pengguna (users) meningkatkan faktor etika yang mengatur perkembangan dan pengeluaran dari informasi tersebut. Beberapa orang memiliki hak dan kewenangan terhadap akses informasi tersebut sedangkan beberapa orang lainnya tidak. Akuntan menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan. Manajer dari suatu perusahaan menggunakan informasi untuk membantu mereka menyusun rencana dan mengawasi kegiatan operasional perusahaan. pemilik perusahaan, manajer, pemilik dana, supplier, karyawan dan orang lainnya menggunakan informasi untuk membantu mereka memutuskan berapa banyak waktu atau uang yang harus disediakan untuk kepentingan bisnis mereka. Pada akhirnya, pemerintah menggunakan informasi tersebut untuk menentukan berapa banyak pajak yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan. Pasar keuangan dapat beroperasi dengan baik, analis saham dan investor harus mendapatkan gambaran perusahaan yang sebenarnya. Bergantung dari tehnik yang akan digunakan, akuntan dari suatu perusahaan dapat membuat perusahaan tersebut menjadi terlihat memiliki kondisi baik ataupun buruk. Untuk tujuan pinjaman, akuntan dapat membuat laporan keuangan menjadi bagus, tapi untuk menghindari pajak akuntan dapat membuat laporan keuangan menjadi kelihatan buruk. Secara umum ada empat komponen laporan keuangan; 1. Neraca (Balance Sheet); terdiri atas tiga elemen: a. Aset; terdiri dari asset berwujud dan asset tak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan b. Kewajiban (Liabilities); merupakan utang yang dimiliki perusahaan serta uang atau jasa yang dihutangkan perusahaan kepada orang lain. c. Ekuitas Pemilik Modal (Owner’s Equity); dana yang disediakan oleh pemilk modal dan akumulasi pendapatan atau kerugian yang diperoleh selama setahun.



2. Laporan Laba-Rugi (Income Statement); laporan laba-rugi menunjukkan laba apabila pendapatan melebihi beban/biaya, sedangkan rugi apabila beban/biaya melebihi pendapatan. 3. Laporan Laba Ditahan (Statement of Changes in Retained Earnings); laporan laba ditahan menunjukkan perubahan laba selama masa pelaopran: Aset kurang kewajiban sama dengan paid in capital danretained earning. 4. Laporan Arus Kas (Statement of Changes in Cash Flow). 2.



Etika Pengungkapan



Akuntansi menyediakan informasi yang berguna bagi users, jika pelaporan informasi akuntansi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan dilaporkan dengan benar maka tidak akan muncul permasalahan etika. Namun jika informasi akuntansi mempengaruhi para pengguna (users) untuk mengambil tindakan, dan tindakan mereka apakah menguntungkan atau merugikan orang yang menerima atau yang mendapatkan informasi, maka informasi tersebut akan memberikan dampak terhadap pentingnya etika. Tergantung pada penggunaannya, penyampaian informasi sama seperti berjualan. Sebagai contoh, seorang CEO akan mendapatkan peningkatan bonus apabila informasi yang disampaikan tidak mengecewakan dewan komisaris dan pemegang saham. Intinya, informasi yang disampaikan oleh CEO tergantung dari bagaimana penyampaian informasi yang disampaikan, tentunya untuk mendapatkan bonus maka informasi yang disajikan haruslah informasi yang menyenangkan. Penting untuk diterapkan bahwa berbohong tidak sama dengan mengatakan sesuatu yang salah. Kadangkala orang secara tidak sengaja bebuat kesalahan atau salah dalam berucap. Dalam situasi tersebut, mereka mengatakan sesuatu yang salah namun tindakan mereka menggambarkan suatu kebohongan. Mengatakan suatu kebohongan lebih mudah dibandingkan berkata jujur. Hakikat dari kebohongan tersebut dapat terlihat dari tujuannya, yakni untuk mengubah perilaku orang lain. Apabila seorang CEO menyampaikan informasi yang benar, mungkin para dewan direksi atau pemegang saham akan bertindak atau mengambil keputusan yang dapat membahayakan posisi sang CEO tersebut, maka dengan berbohong CEO dapat mengubah perilaku pihak yang berkepentingan untuk bertindak sesuai dengan koridor yang diinginkan oleh CEO. Sebuah pepatah lama menyebutkan “jangan lakukan hal yang anda tidak suka kepada orang lain.” Kita ingin mengetahui apa yang kita dapat saat membeli sesuatu, begitu juga dengan orang lain. Oleh karena itu, saat kita akan mengatakan suatu kebohongan maka kita harus sadar dan mengingat bagaimana posisi kita jika dibohongi. Contoh lainnya misalnya rekan sejawat anda bertanya pada anda bagaimana penampilannya pada hari tersebut? Meskipun dalam hati anda ingin mengatakan betapa berantakannya penampilan rekan kerja anda pada hari tersebut namun anda bisa tidak mengungkapkannya. Informasi yang tidak diungkapkan tersebut (nondisclosure) dapat diterima karena anda tidak berusaha mengubah perilaku orang lain dalam bertindak atau mengambil keputusan sehingga anda dapat mengambil keuntungan dari kejadian tersebut.



Oleh karena itu, jika anda tidak mengutarakan suatu kebenaran untuk alasan-alasan tertentu tanpa berusaha mempengaruhi persepsi lawan bicara anda maka mungkin hal tersebut diperbolehkan, kejadian seperti itulah yang sering disebut dengan “white lie” (bohong untuk kebaikan). 3. Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dan dibuat oleh akuntan yang bekerja pada perusahaan. Akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan yang telah dibuat oleh akuntan perusahaan. Akuntan yang mengaudit laporan keuangan tersebut menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan keuangan yang disusun bebas dari salah saji material dan dapat diterima sesuai standar dan prinsip akuntansi. Standar atau prinsip yang dapat diterima umum adalah GAAP (Generally Accepted Accounting Principle). Prinsip berterima umum tersebut disusun dan disupervisi oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, bukan SEC. Adanya aturan yang mengacu pada GAAP, permasalahan pengungkapan masih seringkali terjadi. Sebagai contoh, masalah dalam menentukan nilai aset. Pengukuran aset menyebabkan permasalahan karena pengukuran tersebut dapat didasarkan pada biaya aset atau apakah aset tersebut dapat dijual dari sekarang. Kasus tersebut juga dapat dimanipulasi. Jika demikian, apakah yang dimaksud dengan nilai aset? Nilai aset (Aset Value) adalah nilai yang dimiliki oleh pemilik atau jumlah yang dibayarkan oleh pembeli pada pemilik, yang dapat ditentukan dari ekspektasi perusahaan terhadap pengelolaan aset. Nilai aset tergantung pada tiga hal: jumlah cash flow, waktu, dan tingkat suku bunga. Beberapa konsep dan tehnik yang digunakan akuntan terdiri dari: a. Net Income, mengindikasikan perubahan kekayaan perusahaan. b. Transaction Approach c. Recognition of income d. Historical cost less depreciation, untuk mengetahui nilai aset maka ada beberapa aset yang harus disusutkan (depresiasi). Ada beberapa jenis rumus yang digunakan untuk menghitung akumulasi penyusutan aset, beberapa diantaranya yaitu: metode garis lurus, metode saldo menurun berganda dan sebagainya. e. Cost of Good Sold Formula, untuk menentukan harga pokok penjualan, akuntan dapat menggunakan beberapa metode pengukuran yaitu; FIFO (First in First Out), LIFO (Last in First Out), dan Average (rata-rata). 4. Peran Akuntan yang Dapat Dipenuhi Meskipun tujuan utama akuntan adalah menyediakan gambaran keuangan suatu perusahaan, namun akuntan memiliki peranan lain yang dapat dilakukan. Beberapa diantaranya yaitu:



a. Auditing. Peran paling penting adalah peran akuntan independen (auditor). Fungsi auditor adalah untuk menentukan bahwa estimasi organisasi didasarkan pada formula yang tampaknya masuk akal berdasarkan bukti apa pun yang tersedia dan untuk melihat bahwa formula tersebut diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun dengan demikian, untuk memastikan wajar penyajian dan penyajian yang konsisten. b. Managerial accounting. Peran kedua untuk akuntan adalah akuntansi manajerial. Bisnis membutuhkan pengontrol dan auditor internal. Sebagai contoh, perusahaan membutuhkan akuntan internal yang berperan untuk memberikan gambaran seakurat mungkin tentang keadaan ekonomi organisasi sehingga perusahaan dapat berkembang. Tanggung jawab utama akuntan adalah untuk perusahaan, tetapi jika dewan, manajer, dan pemegang saham perusahaan saling bertentangan, akuntan tersebut akan mengalami konflik. Konflik-konflik ini menjadi dasar bagi banyak masalah etika. c. Tax accounting. Peran ketiga untuk akuntan adalah kebebasan menentukan untuk klien, baik perorangan atau perusahaan. d. Financial planning. Semakin banyak akuntan terlibat dalam jenis kegiatan keempat, yang muncul dari pengetahuan mereka tentang hukum pajak dan pasar investasi keuangan - perencanaan keuangan. e. Consulting. Karena seorang akuntan sangat akrab dengan status keuangan perusahaan yang dia layani, akuntan dapat menjadi konsultan perusahaan yang berharga dalam pengelolaan uang, distribusi pendapatan, dan fungsi akuntansi dan audit. Akibat banyaknya kasus yang muncul berkaitan penyimpangan etika yang dilakukan oleh akuntan publik, profesi akuntan sendiri sekarang diragukan kredibilitasnya. Jauh sebelum meletupnya kasus Enron-Arthur Andersen, Worldcom yang terjadi, Rick Telberg membuat observasi pesimis dalam Accounting Today: “Faktanya, kita mungkin melewati masa dimana independensi itu penting. Perusahaan CPA sejak lama menjadi telah seperti perusahaan asuransi-lengkap dengan jasa utama mereka yaitu jaminan keyakinan dan audit yang dikelola risiko daripada pengawas. Auditor didukung oleh asuransi malpraktek dengan cara yang sama dengan perusahaan asuransi yang didukung oleh re-asuransi, sehingga mereka menjadi seperti hakim dalam laporan keuangan daripada penjamin emisi yang menimbang probabilitas.” Jadi idealnya, akuntan akan melakukan apa yang harus mereka lakukan dan memenuhi tanggung jawab mereka. Tapi hal tersebut menimbulkan dua pertanyaan. Mereka mungkin kurang memiliki pengetahuan tentang apa cara terbaik untuk melakukan sesuatu, dan mereka mungkin tergoda untuk melakukan hal-hal yang mementingkan diri sendiri yang melanggar praktik-praktik ini. Untuk menjawab masalah ini, masyarakat mengembangkan standar yang menguraikan praktik terbaik dan mengatur perilaku. Ketika etos atau etika rusak, kita membutuhkan batasan hukum. Karenanya pengembangan badan pengawas dan standar pada



titik ini akan sangat membantu untuk terlibat dalam survei singkat tentang pengembangan standar akuntansi. 5. Pengembangan Standar dan Kebijakan Akuntansi Eksplisit Mulai tahun 1920-an, standar akuntansi didorong oleh periode pertumbuhan industri dengan lonjakan harga saham yang sesuai. “Standar akuntansi dikembangkan secara pribadi, seringkali dirancang dengan buruk dan tidak diatur. Akibatnya, mereka menjadi sasaran manipulasi dengan pelaporan keuangan akurat yang mudah dikompromikan untuk mendorong harga saham, memenuhi perjanjian pinjaman, atau menarik investor baru. Aksi sekurita pada tahun 1933-1934 adalah respon Kongres dari kemurungan tersebut yakni banyaknya kasus manipulasi dan penipuan di pasar saham. Tujuan dari aksi tersebut ditujukan untuk mempromosikan atau menggaungkan perilaku etis melalui undang-undang dan peraturan. Federal Trade Commission (FTC) pada tahun 1933 mengadopsi aturan berikut untuk memberikan panduan tentang arti pentingnya menjadi auditor independen. Pada tahun 1947, Institute of American Accountants (IAA), kelompok perdagangan industri pada saat itu mengadopsi pernyataan tentang independensi, menegaskan bahwa “independensi, baik secara historis maupun filosofis, adalah dasar dari masyarakat. profesi akuntansi dan pada pemeliharaannya tergantung kekuatan profesi dan statusnya.” Tahun 1950, beberapa bentuk akuntansi utama memperluas lini layanan mereka untuk menawarkan“ layanan penasihat manajemen ”baru atau“ layanan administrasi. Pada tahun 1957, "Pertimbangan Etis dalam Layanan Manajemen Rendering" diterbitkan dalam Jurnal Akuntansi, mengeksplorasi masalah yang timbul dari menawarkan layanan manajemen kepada klien audit. Juga pada tahun 1957, Komisi Sekuritas dan Bursa mengeluarkan laporan tahunannya dan menyuarakan keprihatinan tentang luasnya layanan yang disediakan auditor. Pada tahun 1958, kepala akuntan SEC, Andrew Barr, menyatakan bahwa auditor yang melakukan pelayanan publik untuk klien mempertaruhkan kemungkinan auditor kehilangan objektivitasnya. Apakah menggabungkan layanan konsultasi dan audit itu benar atau salah, memengaruhi independensi, atau menciptakan konflik kepentingan, terbuka untuk diperdebatkan. Tentu terdapat beberapa konsekuensi mengikuti praktik menggabungkan layanan ini. Pada 1960-an skandal real estat dimulai. Tahun 1970-an dan 1980-an membuktikan penipuan dan penyuapan internasional, yang mengarah pada pelarangan layanan terkait yang tidak bertanggung jawab, bersama dengan persyaratan pengungkapan jumlah dan sifat layanan nonaudit. Pada tahun 1974, American Institute of Certified Public Accountants membentuk Cohen Commission untuk menyelidiki apakah “terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dan dibutuhkan publik dengan apa yang dapat dan diharapkan oleh auditor secara wajar”. Meskipun komisi tidak menentukan bahwa konsultasi membahayakan kemampuan auditor untuk tetap independen, komisi tersebut “merekomendasikan bahwa auditor sepenuhnya menginformasikan kepada dewan direksi (atau komite auditnya) tentang semua layanan dan



hubungannya dengan layanan audit yang disediakan, dan bahwa dewan direksi (atau komite auditnya) sepatutnya mempertimbangkan semua layanan yang diberikan oleh auditor. Senat AS 's Subkomite Laporan, Akuntansi dan Manajemen meluncurkan Komite Metcalf pada tahun 1977 untuk menyelidiki akuntansi. Ia merekomendasikan agar profesi memperbaiki prosedur untuk memastikan independensi dalam pandangan kebutuhan dan harapan publik. Juga direkomendasikan sebagai kebijakan terbaik untuk mensyaratkan bahwa auditor independen perusahaan milik publik hanya melakukan layanan yang berhubungan langsung dengan akuntansi. Pada tahun 1977, American Institute of Certified Public Accountants menciptakan sebuah divisi untuk perusahaan CPA, yang terdiri dari Bagian Praktek SEC (SECPS) dan Bagian Praktek Perusahaan Swasta. SECPS mengadopsi kriteria untuk ruang lingkup layanan dan melarang auditor menyediakan layanan berikut untuk klien audit publik: pengujian psikologis, jajak pendapat publik, merger dan akuisisi, bantuan untuk biaya pencari, rekrutmen eksekutif, dan layanan aktuaria untuk perusahaan asuransi. SEC, pada tahun 1978, mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan layanan nonaudit ketika biaya yang dibayarkan kepada auditor setidaknya 3 persen dari biaya audit yang dibayarkan. Pada tahun 1979, POB merekomendasikan bahwa tidak ada peraturan yang harus diberlakukan untuk melarang layanan tertentu. Akan lebih baik, kata POB, untuk bergantung pada pengungkapan publik layanan nonaudit yang diperlukan oleh SEC. Pada tahun 1982, SEC menyimpulkan bahwa pengungkapan yang diperlukan atas biaya untuk layanan nonaudit tidak berguna bagi investor dalam mengambil keputusan, dan persyaratan pengungkapan tahun 1978 dicabut. Hingga pada akhirnya The National Commission on Fraudulent Financial Reporting memublikasikan penelitian pada tahun 1987 yang mencakup 49 rekomendasi yang diarahkan pada SEC, perusahaan publik akuntan publik independen, dan komunitas pendidikan. Rekomendasi ini dirancang untuk mempromosikan pelaporan keuangan yang andal dan untuk membantu perusahaan publik, baik besar maupun kecil, memperketat kontrol internal yang dipicu oleh situasi kompetitif adanya tren merger yang membatasi jumlah klien sehingga mendorong KAP-KAP bergabung untuk menawarkan jasa non-audit ketimbang audit. 6. Peran Sarbanes Oxley The Sarbanes - Oxley Act dirancang terutama untuk mengatur perilaku perusahaan dalam upaya untuk mempromosikan perilaku etis dan mencegah penipuan keuangan pelaporan. Undang-undang ini berlaku untuk dewan direksi, komite audit, CEO, CFO, dan semua personel manajemen perusahaan yang memiliki pengaruh akurasi dan kecukupan laporan keuangan eksternal. Bagian pertama dari undang-undang tersebut membentuk Dewan Pengawasan Akuntansi Perusahaan Publik (PCAOB), yang memberlakukan peraturan independen eksternal pada profesi dan mengakhiri pengaturan mandiri di bawah AICPA.



Bagian 301 dari SOX membahas tanggung jawab komite audit dewan direksi. Tanggung jawab ini meningkat secara signifikan. Di bawah SOX, komite audit secara langsung bertanggung jawab untuk penunjukan dan kompensasi auditor eksternal dan harus menyetujui semua layanan nonaudit yang disediakan oleh auditor eksternal. Anggota komite audit harus independen, yang berarti mereka mungkin tidak menerima biaya dari perusahaan selain untuk layanan dewan dan tidak boleh berafiliasi dengan cara lain. Bagian 302 memengaruhi manajemen senior. Baik CEO dan CFO harus secara pribadi menandatangani dan menyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tidak mengandung pernyataan material yang tidak benar yang diketahui atau menghilangkan fakta material. Bagian 303, 304, dan 306 mempromosikan perilaku etis oleh dewan direksi, eksekutif perusahaan, dan karyawan kunci. Yakni ilegal bagi pejabat atau direktur untuk mengambil tindakan apa pun untuk memengaruhi atau menyesatkan auditor eksternal. CEO dan CFO harus kehilangan bonus dan laba ketika pendapatan disajikan kembali karena penipuan. Eksekutif dilarang menjual saham selama periode blackout dan dicegah menerima pinjaman perusahaan yang tidak tersedia untuk orang luar. Bagian 406 dari SOX mensyaratkan perusahaan publik untuk memiliki kode etik untuk eksekutif senior. Bagian 201 adalah tanggapan langsung terhadap konflik kepentingan yang timbul dari jasa konsultasi dan audit eksternal yang diberikan kepada Enron oleh Andersen. Ini melarang sebagian besar layanan profesional lain yang secara historis dilakukan oleh auditor untuk klien auditnya, dan persetujuan dewan direksi diperlukan untuk layanan tambahan apa pun yang disediakan oleh auditor eksternal yang tidak secara khusus dilarang oleh SOX. 7. Skandal Baru Memicu Lebih Banyak Kebijakan Skandal WorldCom mengikuti skandal Enron / Andersen. WorldCom memulai praktik yang dipertanyakan ketika perusahaan tidak memenuhi harapan pendapatan. Pembukuannya yang curang menyebabkan penyajian kembali $ 9 miliar yang merupakan yang terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Selain itu, cooking the book tidak berhenti dengan matinya Enron, Andersen, dan WorldCom - atau bahkan dengan berlalunya Sarbanes - Oxley Act. Sejak itu, ada skandal lain, yang paling terkenal adalah HealthSouth, di mana perkiraan terbaru menunjukkan bahwa kecurangan akuntansi mungkin telah menghasilkan $ 4 miliar dari pendapatan palsu (2004). Apakah dan sejauh mana Sarbanes - Oxley Act berhasil adalah masalah dugaan. Namun demikian, karena ini adalah upaya legislatif terkemuka untuk mempromosikan perilaku etis dalam akuntansi, lampiran A pada buku Dukes meringkas tindakan seperti apa itu dan apa yang dilarang. Seperti Bagian 3: Aturan dan Penegakan Komisi, Bagian 101: Pendirian; Keanggotaan Dewan, Bagian 101: Pendirian; Tugas Dewan, Bagian 103: Audit, Kontrol Kualitas, dan Standar dan Aturan Independensi, Bagian 102 (a): Registrasi Wajib, Bagian 102 (f): Pendaftaran dan Biaya Tahunan, dan bagian lain.



BAB II PERILAKU ETIKA DALAM AKUNTANSI : APA ITU ETIKA ?



1. Kasus- kasus penyimpangan etika akuntansi Tidak sedikit skandal etika dalam profesi akuntansi terjadi. Pada bulan Maret 2009, David Friehling yakni auditor dari Bernard Madoff ditangkap oleh Jaksa Federal yakni Lisa Baroni dengan tuduhan penipuan yakni kecuranga surat berharga, kecurangan penasihat investasi, kejahatan menghalangi pelaksanaan ketentuan perundangan pajak, dan empat dakwaan lainnya mengenai penyampaian laporan palsu ke badan pengawas pasar modal. Kembali pada tahun 2000, tepat bulan Januari New York Times melaporkan bahwa United States Securities and Exchange Commission (SEC) menemukan mitra dan pegawai di Pricewa-terhouse Coopers sering melanggar aturan yang melarang pemilik saham di perusahaan mereka untuk ikut campur dalam mengaudit laporan keuangan. Pemegang saham publik kehilangan ratusan juta dolar dan kepercayaan kepada akuntan guyah. Sejak munculnya serangkaian penipuan akuntansi perusahaan high profile SEC mulai meningkatkan pengawasan praktik audit. Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001. Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor. Dari peristiwa tersebut Kap Arthur Anderson diberhentikan sebagai auditor Enron pada pertangahan Juli 2002, sementara Kap Arthur Anderson menyatakan bahwa penugasan audit oleh Enron telah berakhir pada saat Enron mengajukan proses kebangkrutan pada 2 Desember 2001. Pemerintahan Amerika (The US General Services Administration) melarang Enron dan KAP Andersen untuk melakukan kontrak pekerjaan dengan lembaga pemerintahan di Amerika. Selanjutnya ada KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler) adalah salah satu perusahaan jasa profesional terbesar di dunia. KPMG mempekerjakan 104.000 orang dalam partnership global menyebar di 144 negara. Pendapatan komposit dari anggota KPMG pada 2005 adalah US$15,7 miliar. KPMG memiliki tiga jalur layanan: audit, pajak, dan penasehat. KPMG adalah salah satu anggota the Big Four auditors, bersama dengan PricewaterhouseCoopers, Ernst & Young dan Deloitte. Pada tahun 2005 KPMG diduga kasus melakukan perlindungan pajak dari nasabahnya. KPMG diduga telah memberikan jasa kepada nasabahnya dengan memberikan nasehat dalam melakukan penghematan dan perlindungan pajak secara ilegal. Dilanjutkan oleh BDO Seidman tahun 2007 yang telah gagal menemukan kecurangan dalam audit yang mengakibatkan biaya pada sebuah Bank Portugis $170 juta. Tujuh orang termasuk mantan kepala eksekutif dan ketua perusahaan auntan BDO Seidman LLP, didakwa berkaitan skema yang disarankan sebagai penghematan pajak yang disinyalir menghasilkan



miliaran dolar. Pada bulan Juli 2009, Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB) mengatakan bahwa BDO Seidman mengalami masalah dalam mengaudit mengevaluasi pengakuan pendapatan dan bahwa Grant Thornton LLP tidak cukup mengidentifikasi kesalahan GAAP. Laporan PCAOB menyoroti beberapa kekurangan terkait dengan apa yang diungkapkannya berkaitan kegagalan BDO untuk melakukan prosedur audit. Berdasarkan laporan itu, kesalahan biasanya didasarkan pada kurangnya dokumentasi dan bukti persuasive untuk mendukung pendapat audit. BDO tidak sendiri, pada tanggal 16 Agustus 2008 penyelidikan Komite Audit selama setahun terhadap maslah-masalah akuntansi Dell yakni ditemukan bahwa para eksekutif melakukan manipulasi pada saldo akun secara akrual yang seringkali dilakukan untuk memenuhi ekspektasi keuangan triwulanan di Wall Street. Pada tahun 2008, Satyam agen outsourching layanan perangkat lunak computer terbesar keempat India, mengungkapkan bahwa mantan ketua, CEO dan pendiri B. Ramalingga Raju melalui pengakuan tersuratnya yang tercetak pada Bombay Stock Exchange yang bersisi bahwa ia telah mengatur penipuan akuntansi besar-besaran. Dalam surat tersebut Raju mengakui setidaknya 1miliar dollar dijit yang terentri sebagai kenaikan laba palsu pada buku perusahaan yang terdeteksi selama bertahun-tahun. Dari kasus-kasus tersebut sesungguhnya itu hanyalah bagian kecil dari banyaknya kecurangan, pelanggaran/ penyimpangan etika akuntansi yang ada. Dari kasus-kasus tersebut menunjukkan perlunya perilaku etis dalam akuntansi. Pada dasarnya Sarbanes-Oxley memberikan kewenangan PCAOB untuk menetapkan standar etika. Namun, melalui kasuskasus tersebut mengindikasi bahwa adanya kebutuhan khusus berkaitan dengan etika dalam profesi akuntansi. 2. Definisi Etika Kata etika memiliki beberapa makna, Webster’s Collegiate Dictionary yang dikutip oleh Ronald Duska dalam buku Accounting Ethics memberi empat makna dasar dari kata etika, yaitu: 1. Suatu disiplin terhadap apa yang baik dan buruk dan dengan tugas moral serta kewajiban. 2. Seperangkat prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai. 3. Sebuah teori atau sistem atas nilai-nilai moral. 4. Prinsip atas pengatur perilaku suatu individu atau kelompok. Sedangkan menurut Bertens etika dapat juga didefinisikan sebagai nilai-nilai dan normanorma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Dari pengertian diatas mengisyaratkan bahwa etika memiliki peranan penting dalam melegitimasi segala perbuatan dan tindakan yang dilihat dari sudut pandang moralitas yang telah disepakati oleh masyarakat. Etika dalam segala bentuknya berkaitan dengan benar atau



salah, baik dan buruk. Entah itu seperangkat prinsip yang dipegang oleh individu atau kelompok yang mempelajari prinsip-prinsip etis tersebut. 3. Elemen Etika Masing-masing manusia memiliki seperangkat etis dan prinsip etika yang diyakininya. Pada umumnya orang berpikir bahwa kegiatan menipu/ mencuri itu salah, dan hal tersebut merupakan keyakinan moral. Jika seseorang meyakini tentang tindakan atau praktik tetentu adalah benar ataupun salah,hal tersebut merupakan menjadi bagian dari etika seseorang tersebut. Setiap keyakinan etis mengandung dua elemen, yakni subjek dan predikat. Subjek merupakan tindakan atau praktik yang berkembang. Sedangkan predikat ialah apa yang dikayakan tentang subjek tersebut (Salah/ benar, baik/nuruk, adil/ tidak adil, dsb). Dan subjek keyakinan etis biasanya merupakan tindakan atau praktik, tapi tidak dipungkiri pula itu merupakan sitem. Tindakan manusia merupakan pokok dari penilaian etis kita. Yang dimaksud dengan tindakan manusia adalah perilaku atau aktivitas yang disengaja - yaitu, tindakan yang dipilih dan dilakukan secara bebas oleh seseorang untuk dilakukan. Lalu orang yang mengikuti norma yang ada atau nilai moral yang ada juga mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakannya serta mampu bertanggungjawab atas dampak dari keputusan dan tindakan tersebut. 4. Praktik Sosial, Institusi, dan Sistem Tindakan manusia bukan satu-satunta etika. Disamping tindakan, etika menguji dan mengevaluasi praktik sosial. Dimana tindakan adalah kegiatan individu, seperti John mencuri dalam situasi tertentu, praktik sosial merupakan induk dari tindakan individu. Ketika kita berkata, "Mencuri itu salah," kita mengevaluasi praktik sosial dan bukan tindakan spesifik. Dengan demikian, tindakan mencuri pribadi John adalah contoh dari praktik umum mencuri. Perdagangan orang dalam adalah praktik umum. Tindakan Tom menggunakan informasi orang dalam untuk membeli saham tertentu adalah tindakan individu, yang merupakan contoh praktik umum penggunaan informasi orang dalam. Etika juga mengevaluasi organisasi, institusi, dan bahkan sistem sosial, politik, dan ekonomi. Sebagai contoh, kita dapat mengevaluasi praktik-praktik organisasi seperti American Institute of Certi fi ed Public Accountants (AICPA), perusahaan seperti perusahaan akuntansi Big Four seperti Ernst and Young, seluruh profesi akuntansi, atau bahkan sistem seperti sistem ekonomi perusahaan bebas kami, yang menekankan pertukaran pasar bebas dan laba. Individu yang mengatakan, "Kapitalisme adalah sistem yang korup," sedang mengevaluasi suatu sistem. Seruan terbaru untuk reformasi dalam profesi akuntansi menyiratkan bahwa praktiknya tidak memadai dan perlu ditingkatkan. Setidaknya, secara implisit, merupakan penilaian etis. 5. Pentingnya Etika Dalam praktiknya, terkadang penerapan nilai etika hanya dilakukan sebatas persetujuan atas standar moral yang telah disepakati untuk tidak dilanggar. Norma moral yang menjadi



standar masyarakat untuk menentukan baik buruknya perilaku dan tindakan seseorang, terkadang hanya dianggap suatu aturan yang disetujui bersama tanpa dipertimbangkan mengapa aturan-aturan moral tersebut harus kita patuhi. Untuk itu, pemikiran-pemikiran yang lebih mendalam mengenai alasan-alasan mengapa kita perlu berperilaku yang etis sesuai dengan norma-norma moral yang telah disepakati, melahirkan suatu bentuk teori etika yang menyediakan kerangka untuk memastikan benar tidaknya keputusan moral kita. Etika, dalam segala bentuknya, yang bersangkutan dengan benar atau salah, baik atau buruk. Ini adalah satu set prinsip-prinsip yang dipegang oleh seorang individu atau kelompok atau disiplin yang mempelajari prinsip-prinsip etika. Tugas dari disiplin ini adalah melakukan analisis dan evaluasi terhadap tindakan manusia. Berikut ini beberapa alasan mempelajari etika menurut Ronald Duska : 1. Beberapa kepercayaan moral yang dipegang mungkin tidak cukup karena itu hanya kepercayaan sederhana tentang isu-isu komplek. Pelajaran etika dapat membantu seseorang memecahkan isu komplek tersebut dengan melihat apa yang dikatakan dalam prinsip-prinsip etika. 2. Menyediakan pengertian yang mendalam bagaimana menimbang dan memutuskan terhadap konflik prinsip dan menunjukkan mengapa tindakan tertentu lebih dibutuhkan dibandingkan dengan tindakan yang lain. 3. Cerminan etika dapat membuat kita lebih berpengetahuan dan teliti dalam masalahmasalah moral. 4. Dengan mempelajari etika kita akan mengerti keadaan dan memahami nilai dari opini kita. 5. Dapat mmengidentifikasi prinsip-prinsip dasar etika yang bisa di aplikasikan dalam tindakan. 6. Menjadi Etis : Cara Menentukan Apa yang Harus Dilakukan. Akuntan memiliki sejumlah tanggung jawab etis untuk diri mereka sendiri, keluarga mereka, profesi mereka, dan klien dan perusahaan tempat mereka bekerja. Akuntan secara implisit berjanji untuk melakukan pekerjaan mereka saat mereka memasuki profesinya, dan janji mereka harus dijaga. Melakukan pekerjaan Anda mencakup berbagai tanggung jawab khusus. Tanggung jawab ini dijabarkan dalam deskripsi pekerjaan, buku pegangan karyawan, buku panduan manajerial, kode etik perusahaan, dan / atau akhirnya, kode etik profesi atau etika. Jadi, kode etik profesional dan / atau deskripsi pekerjaan yang menentukan standarnya. Misalnya, kode etik AICPA jelas mengamanatkan beberapa jenis perilaku dalam tujuh prinsipnya, sebagai berikut:



1. Dalam melaksanakan tanggung jawab mereka sebagai profesional, anggota harus menerapkan penilaian profesional dan moral yang peka dalam semua aktivitas mereka. 2. Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak dengan cara yang akan mementingkan kepentingan umum, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen terhadap profesionalisme. 3. Untuk menjaga dan memperluas kepercayaan publik, anggota harus melakukan semua tanggung jawab profesional dengan integritas tinggi. 4. Seorang anggota harus menjaga objektivitas dan bebas dari konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawab profesional. 5. Anggota dalam praktik publik harus independen dalam hal fakta dan penampilan saat memberikan layanan pengauditan dan pengesahan lainnya. 6. Seorang anggota harus mematuhi standar teknis dan etika profesi, terus berusaha meningkatkan kompetensi dan kualitas layanan, dan melaksanakan tanggung jawab profesional sebaik mungkin kemampuan anggota. 7. Anggota dalam praktik publik harus memperhatikan Prinsip Pedoman Perilaku Profesional dalam menentukan cakupan dan sifat layanan yang akan diberikan. Walaupun kita setuju bahwa orang harus melakukan pekerjaan mereka, ada kalanya hal itu bermasalah. Ada konflik di dalam pekerjaan; Bisa juga ada konflik antara pekerjaan, profesi, dan pribadi individu. Maka dari itu, muncullah berbagai standar yang mengatur halhal seperti itu. Etika melibatkan analisis dan evaluasi terhadap keyakinan moral atau penilaian. 7. Pertanyaan untuk Ditanyakan untuk Membenarkan Suatu Tindakan : Dasar Teori Etis Jadi kita melihat bahwa cara untuk membenarkan suatu tindakan adalah dengan memeriksa alasan untuk dan menentangnya. Salah satu cara untuk memeriksa alasan itu adalah dengan mengajukan beberapa pertanyaan dasar. Kami sekarang akan mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini. Apakah aksinya baik untuk saya ? Jelas, jika tindakan tertentu menguntungkan seseorang atau baik untuk orang itu, itulah alasan bagus untuk melakukannya. Seperti yang kita lihat, alasan bagus untuk bekerja adalah itu itu memberikan kita sarana untuk hidup dan, idealnya, untuk terlibat dalam ing memenuhi aktivitas. Ada banyak penekanan hari ini pada pentingnya bermakna kerja. Tetapi apa artinya bekerja jika bukan pekerjaan yang bermanfaat kepada orang itu? Kami memiliki kebutuhan untuk menjadi kreatif dan produktif, dan bermakna pekerjaan akan membantu kita memenuhi kebutuhan itu. Karena itu, itu baik untuk kita.



Di sisi lain, jika suatu tindakan merugikan individu, itu adalah alasan yang bagus karena tidak melakukannya. Orang sering menyamakan perilaku etis dengan tindakan yang ada merugikan mereka dan ragu untuk membela tindakan yang bermanfaat . Itu adalah kesalahan. Kepentingan diri yang sehat adalah hal yang baik. Jika Anda tidakpeduli dengan Anda manfaat sendiri , siapa yang akan? Namun, beberapa peringatan diperlukan di sini. Apa yang bermanfaat bagi seseorang belum tentu apa yang diinginkan atau diinginkan orang itu. Keinginan dan keinginan kita adalah tas campuran. Sebagai contoh, saya ingin sepotong kue, tetapi itu tidak baik untuk saya karena saya perlu menurunkan berat badan. Kita harus mengklarifikasi apa yang kita maksud dengan baik. Untuk tujuan kita, le t mengatakan bahwa sesuatu yang memenuhi kebutuhan dasar manusia adalah bagus, walaupun mungkin ada juga hal-hal lain yang baik. Sebagai manusia, kita memiliki beberapa tingkat kebutuhan yang berkaitan dengan beberapa dimensi sifat manusia. Ada kebutuhan materi yang memenuhi tubuhDimensi kebutuhan makanan, tempat tinggal, dan pakaian. Di luar itu, karena manusia makhluk sosial, ada kebutuhan yang berhubungan dengan orang lain, seperti dalam persahabatan. Ini adalah kebutuhan untuk memenuhi dimensi sosial. Akhirnya, karena manusia makhluk adalah produsen potensial, ada kebutuhan untuk proyek yang bertujuan, tujuan, dan tindakan singkatnya, aktivitas yang bermakna. Ini adalah kebutuhan yang memenuhi dimensi aktif. Untuk memenuhi kebutuhan materi ini, sosial dan kreatif adalah alasan penting untuk melakukan suatu tindakan, dan dalam beberapa kasus, kita dapat membenarkan keyakinan kita bahwa suatu tindakan itu baik hanya dengan menunjukkan itu baik bagi kita dengan caracara itu. Tapi disana ada lebih banyak pertanyaan. Apakah kesengsaraan atau kebutuhan untuk keamanan? Pertanyaan kedua untuk bertanya tentang tindakan apa pun adalah apakah akan terjadi atau tidak baik untuk masyarakat. Ketika kita berpikir secara etis, kita biasanya tidak berhenti pada pertimbangan manfaat dari tindakan untuk diri kita sendiri, tapi kita pergi lebih jauh dan mempertimbangkan nya manfaat untuk semua orang yang terkena dampak. Lagi pula, tidak setiap tindakan dilakukan di dunia mempengaruhi kita secara langsung. Anda mungkin ingat bahwa pada tahun 1982, kapsul dalam beberapa Tylenolbotol-botol diracuni, beberapa kematian terjadi, dan Johnson dan Johnson menarik Tylenol yang cacat dari rak. Jika saya atau orang lain yang saya kenal menggunakan Tylenol, maka apakah Johnson dan Johnson mengingat produk itu benar-benar tidak memengaruhi saya. Karena itu, tindakan itu tidak baik atau buruk bagi saya. Namun, dari sudut pandang objektif dan terpisah, saya dapat melihat bahwa itu adalah hal yang baik untuk dilakukan, karena mengeluarkan produk yang rusak dari rak mencegah bahaya bagi mereka yang mungkin menggunakannya. Sederhananya, jika alasan yang baik untuk melakukan suatu tindakan adalah bahwa itu menguntungkan saya, maka itu benar bagi semua orang, sehingga semakin banyak orang mendapat manfaat semakin baik. Tentu saja, ketika tindakan menguntungkan masyarakat tetapi merugikan saya, ada masalah, tetapi kami akan segera kembali ke sana.



Apakah tindakan adil atau tidak? Pertanyaan ketiga untuk diajukan adalah apakah tindakannya adil atau tidak. Ketika Anda masih kecil, ibu Anda mungkin melayani Anda sepotong kue berkali-kali.Tetapi seandainya Anda memiliki saudara lelaki dan perempuan dan ibu Anda memberi Anda semua kue, tetapi kue yang ia berikan kepada Anda lebih besar daripada potongan yang ia berikan kepada saudara Anda. Tidakkah Anda berpikir (meskipun Anda mungkin takut untuk mengakuinya) bahwa dia tidak adil Prinsip keadilan, yang kita semua kenali, adalah bahwa yang sama (sama) harus diperlakukan sama (sama). Sering ada ketidaksepakatan tentang siapa dan apa yang setara, tetapi kecuali ada perbedaan yang relevan, semua orang harus diperlakukan sama. Karena itu, jika tidak ada perbedaan yang relevan antara Anda dan saudara kandung Anda, Anda harus menerima kue yang ukurannya kira-kira sama. Jika ulang tahun siste Anda r, bagaimanapun, Anda tidak sama dalam segala hal yang relevan; ulang tahunnya menciptakan alasan yang bagus baginya untuk mendapatkan bagian yang lebih besar. Gagasan keadilan ini memunculkan alasan lain untuk atau menentang tindakan: hak. Menjadi berhak atas sesuatu berarti bahwa orang tersebut memiliki hak untuk itu dan bahwa hak - hak orang tersebut harus dihormati. Sekarang kita beralih ke pertanyaan berikutnya. Apakah tindakan menghilangkan hak seseorang? Sejauh semua manusia sama, mereka berhak diperlakukan dengan cara tertentu. Prinsip keadilan yang sama memberi kita hak untuk diperlakukan sama. Sepatah kata tentang hak (hak): Ada dua jenis hak - negatif dan positif. Hak-hak negatif adalah hak untuk hal-hal yang tidak perlu disediakan oleh siapa pun untuk kita, yang sudah kita miliki, dan yang harus dihormati dan tidak diambil, seperti hak untuk hidup, hak untuk kebebasan, dan, beberapa orang akan berpendapat, a hak atas properti. Ambil hak untuk kebebasan: Jika kita setara dengan orang lain, dengan hak apa mereka dapat membatasi kebebasan kita? Mengapa kebebasan mereka lebih penting daripada kebebasan kita?Hak untuk kebebasan sangat penting dalam sistem pasar bebas karena pertukaran bebas adalah kunci untuk transaksi pasar yang efisien. Periklanan menipu dan pemasaran koersif praktik- praktik dikutuk karena menghapus informasi yang diperlukan untuk melanggar mengkonsumsi kebebasan informan. Selanjutnya, peraturan pemerintah seringkali tidak menyenangkan karena mengganggu kebebasan berwirausaha dalam melakukan bisnis. Sedangkan hak negatif adalah hakiki, hak positif adalah hak di sesuatu yang harus disediakan - hak untuk penerima (untuk menerima sesuatu). Seorang anak memiliki hak positif untuk dididik, misalnya. Di masyarakat kita, pelanggan memiliki hak atas barang dagangan berkualitas dan tidak boleh dikenakan emptor peringatan . Demikian juga, pembeli saham memiliki hak atas informasi yang akurat tentang gambaran keuangan suatu perusahaan. Jadi, kita melihat itu untuk setiap hal positif benar, ada kewajiban yang



sesuai. Namun, jika tidak ada seseorang dengan kemampuan dan tanggung jawab untuk menyediakan sesuatu, tidak ada gunanya mengklaim hak penerima. Saya na masyarakat tanpa layanan perawatan kesehatan , misalnya, tidak masuk akal untuk mengklaim hak atas perawatan kesehatan yang memadai. Siapa yang wajib untuk menyediakannya? (Catatan: Sekalipun ada perawatan kesehatan yang memadai, masih diperlukan untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk menyediakannya.) Demikian pula, dalam masyarakat dengan pekerjaan yang tidak memadai, tidak masuk akal untuk mengklaim hak atas pekerjaan. siapa yang wajib menyediakannya? Bagaimanapun, jika suatu tindakan memperlakukan orang secara adil dan tidak melanggar hak-hak mereka, tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Sebaliknya, jika suatu tindakan memperlakukan seseorang secara tidak adil dan / atau melanggar hak hak karyawan , ada alasan untuk tidak melakukannya. Sudahkah saya membuat komitmen, saya sudah mendaftar atau diminta? Pertanyaan lain untuk diajukan dalam membenarkan tindakan berkaitan dengan hubungan: Lakukan Saya punya komitmen? Pertanyaannya menanyakan apakah ada janji untuk bertindak dengan cara tertentu dibuat. Jika demikian, janji-janji itu harus ditepati. Jadi, jika jawaban atas pertanyaan “Apakah saya berjanji untuk melakukan ini? "Adalah" Ya, "ada yang baik alasan untuk melakukan tindakan. Janji dan kontrak eksplisit adalah komitmen serta janji-janji tersirat. Orang-orang adalah pembuat janji. Ini adalah salah satu aspek yang membedakan kami dari sisa kerajaan hewan, dan struktur sosial kita tidak bisa berfungsi jika tidak.Setiap hubungan yang langgeng bersandar pada janji dan harapan dari perilaku yang dijamin terlepas dari kemungkinan masa depan. Pelanggan mengharapkan untuk mendapatkan manfaat yang dijanjikan oleh iklan asuransi; mereka tidak berharap demikian ditipu karena mereka tidak membaca cetakan kecil. Manusia perlu membuat dan bergantung pada komitmen jangka panjang. Sebagai seorang profesor, saya berkomitmen sendiri untuk mengajar sejumlah kelas pada waktu tertentu untuk tertentu lamanya.Komitmen saya meluas ke masa depan dan mengikat saya ke sebuah kursus tindakan. Jadi, jika Anda membuat komitmen, Anda punya alasan kuat untuk melakukan sesuatu. Tetapi ada peringatan: Jika Anda menghormati komitmen Anda jika melakukannya menyebabkan kerusakan? Misalkan Anda meminjam pistol dari tetangga Anda dan berjanji untuk mengembalikannya ketika dia bertanya. Jika Anda mengembalikannya, seperti yang dijanjikan, jika dia memintanya untuk menembak seseorang? Jelas, dalam hal ini, kerugian yang akan ditimbulkan dari menghormati komitmen Anda melebihi tanggung jawab Anda untuk mempertahankannya janji. 8. Menggunakan Alasan Mari kita lihat bagaimana menggunakan alasan ini untuk membenarkan sebuah tindakan. Jika saya berencana menghasilkan beberapa komoditas yang memberi keuntungan bagi



perusahaan, mendapatkan komisi untuk saya, memberi manfaat kepada masyarakat, tidak memperlakukan orang secara tidak adil, atau tidak melanggar janji atau komitmen, tidak ada alasan bagus untuk melakukannya. Misalkan, jika saya secara tidak benar menyatakan keuntungan dalam sebuah laporan keuangan yang dikembangkan untuk merger. Merger tidak menguntungkan perusahaan saya, para eksekutif, atau masyarakat umum; Tindakan saya menipu dan karenanya tidak adil, dan ini melanggar hubungan kepercayaan yang dimiliki perusahaan saya dengan masyarakat. Dalam skenario ini, tidak ada alasan bagus untuk tidak melakukan aksinya. (Ini mengasumsikan bahwa Anda yakin kecurangan Anda tidak akan terdeteksi dan Anda akan mendapatkan keuntungan darinya. Jika Anda tahu Anda akan tertangkap, itu masih memberi Anda alasan bagus untuk tidak melakukannya.) Jadi, kita punya prosedur pengambilan keputusan. Tanyakan pada diri Anda pertanyaan tentang moralitas umum. Jika ada alasan bagus untuk melakukan tindakan - misalnya, ini menguntungkan Anda, ini bermanfaat bagi masyarakat, dan ini memenuhi komitmen lakukanlah. Jika sebaliknya- tindakan itu tidak menguntungkan Anda, ini tidak menguntungkan masyarakat, itu tidak adil, dan ini melanggar komitmen - maka jangan lakukan itu Mari kita lihat dua contoh tindakan yang berbeda: pertama, mendapatkan pendidikan dan kedua penyalahgunaan kokain. Sepertinya, mendapatkan pendidikan bermanfaat bagi Anda karena ini membantu anda dalam beberapa syarat. terlebih, semakin banyak masyarakat yang berpendidikan, semakin baik pula masyarakatnya. Jadi, jika Anda mendapatkan pendidikan, Anda tidak hanya akan mendapatkan keuntungan, tapi juga masyarakat akan mendapatkan keuntungan. Jika, dalam mendapatkan pendidikan, Anda tidak perlu melanggar komitmen dan tidak ada orang yang diperlakukan secara tidak adil karena pendidikan Anda – yaitu, Anda tidak menggunakan tempat orang lain, atau Anda tidak kuliah saat saudara laki-laki Anda bekerja untuk membantu membiayai pendidikan Anda - tindakan tersebut tidak melanggar keadilan dan komitmen. Ini adalah contoh tindakan prima facie. Pada bab ini berisi, sebuah tindakan yang dapat digambarkan sebagai mendapatkan pendidikan. Tanyakan pada diri Anda mengapa Anda melakukannya?. Kemungkinan besar, Anda akan menjawab bahwa hal itu menguntungkan Anda dengan memungkinkan Anda belajar, melewati kursus, atau untuk membantu Anda dengan cara lain. Tindakan mempelajari materi ini juga bisa membuat Anda menjadi karyawan yang lebih produktif dan idealnya lebih etis; Oleh karena itu, perusahaan, masyarakat dan keluarga Anda semua akan mendapatkan keuntungan. Anggap Anda mengambil tindakan ini tanpa biaya apapun - yaitu mempelajari teks ini tidak mengganggu tanggung jawab pribadi Anda dan tidak membuat orang lain merasa tidak beruntung. Jika semua hal di atas benar, berarti Anda memiliki alasan bagus untuk melakukan tindakan ini. Mengambil kursus etika ini adalah tindakan yang dibenarkan. Misalkan, bagaimanapun, bahwa Anda membenci mengambil kursus ini meskipun Anda menyadari nilai mendapatkan pendidikan. Dalam kasus ini, Anda terbelah antara melakukan



sesuatu yang tidak Anda sukai yang mungkin baik untuk Anda, dan menyerah pada kesukaan dan ketidaksukaan Anda, yang mungkin buruk bagi Anda. Tapi bisa mengakui kesukaan dan ketidaksukaanmu yang baik untukmu? Seperti yang telah kami tunjukkan sebelumnya, kita seharusnya tidak bingung apa manfaatnya dengan apa yang kita inginkan, atau sukai. Meskipun demikian, terkadang mendapatkan apa yang kita inginkan bisa bermanfaat (pekerjaan dengan gaji lebih tinggi, misalnya) dan melakukan apa yang kita benci mungkin berbahaya (naik kereta bawah tanah di daerah yang dilanda kejahatan). Kadang-kadang, kita mungkin juga perlu menunda kesenangan (makan es krim) agar tidak menderita rasa sakit (terkena flu) untuk beberapa manfaat jangka panjang. Ada juga saat dimana kita perlu mengejar kesenangan dalam hidup. Sekarang mari kita pertimbangkan contoh kita yang lain - menyalahgunaan kokain. Apakah penyalahgunaan kokain itu baik untukmu? Tidak diragukan lagi ‘tidak’. Apakah itu baik untuk masyarakat? Tentunya tidak. Ini menurunkan produktivitas, meningkatkan biaya pengobatan, meningkatkan tingkat kejahatan, dan tidak dapat diandalkan. Apakah itu adil? Tentu tidak. Meskipun tindakan mengambil kokain mungkin tidak melibatkan ketidakadilan,tindakan tersebut dapat menyebabkan tindakan yang tidak adil , seperti tidak memenuhi komitmen Anda atau mengabaikan tanggung jawab Anda. Dalam contoh ini, kita memiliki sebuah usulan tindakan yang tidak memiliki alasan bagus untuk mendukungnya. Ini adalah kasus prima facie dari sesuatu yang seharusnya tidak kita lakukan. 9. Dilema Etis Tanggapan terhadap pertanyaan di atas memberikan alasan yang membenarkan atau tidak membenarkan sebuah tindakan. Anda tidak perlu mengikuti kursus etika untuk mengajukan pertanyaan itu. Jawaban itu memberikan prinsip "teori etis. "Teori etis terbentuk untuk dasar semua peraturan etis atau penilaian. Penting untuk dicatat bahwa tidak ada teori etika yang diperlukan jika tindakan tersebut dilakukan untuk mengambil dalam semua kasus yang jelas. Contoh di atas menunjukkan bahwa disana ada banyak situasi di mana tindakan yang harus dilakukan sangat jelas. Misalkan, bagaimanapun tindakannya tidak jelas bisa di asumsikan bahwa dengan mengikuti kursus etika ini, Anda tidak bisa menyimpan janji kepada anak-anak Anda untuk pergi berlibur musim semi ini. Di kasus itu, mengambil kursus mungkin akan menguntungkan Anda tapi tidak adil bagi anak-anak Anda. Dengan demikian, keadaan bisa mengubah penilaian suatu tindakan. Dalam situasi seperti ini, bila ada alasan untuk melakukan sesuatu dan alasan untuk tidak melakukannya, kita dihadapkan dengan dilema etika. Dilema etis adalah masalah yang muncul bila alasan untuk bertindak dengan cara tertentu diimbangi oleh alasan untuk tidak bertindak seperti itu. Untuk mengatasi dilema ini, ahli etika bergantung pada apa yang mereka anggap utama prinsip etika yang mendasari tindakan tersebut. Jadi, saat dihadapkan dengan confct, etis yang mendahulukan hak atau keadilan atas kerugian jatuh ke dalam satu kubu, dan mereka yang mendahulukan keuntungan atas hak atau keadilan jatuh ke dalam kamp yang



berlawanan Misalnya, pengujian obat bisa mencegah bahaya - alasan bagus untuk melakukannya - tapi mungkin melanggar hak privasi - alasan bagus untuk tidak melakukan saya Meniup peluit pada prosedur akuntansi palsu perusahaan mungkin mencegah kerugian serta memenuhi tanggung jawab akuntan kepada jenderal publik, tapi mungkin itu melanggar rasa kesetiaan akuntan terhadap perusahaan. Bagi mereka yang mendahulukan merugikan pertimbangan, ada alasannya meniup peluit. Bagi yang mendahulukan pertimbangan hak, disana adalah alasan untuk tidak melakukannya. Dengan demikian, dilema etis terjadi bila ada confl ict alasan, dan teori etika muncul untuk menyelesaikan dilema. Setiap teori etis sangat mempertahankan hal itu bila ada konflik alasan, ada alasan utama yang diperlukan didahulukan atas semua alasan lain. Alasan itu diartikulasikan dalam prinsipnya yang mengungkapkan teorinya. Mereka yang mengajukan banding atas keadilan dan hak atas konsekuensi disebut deontologists. Mereka yang mengajukan banding atas konsekuensi keadilan dan hak disebut konsekuensialis. Mari kita lihat dilema klasikuntuk melihat bagaimana teori etika terlibat dalam solusinya. 10. Beberapa Dilema Moral Klasik Kisah Jean Valjean di Victor Hugo Les Miserables adalah moral dilema klasik. Valjean, seorang mantan tahanan yang hidup dengan nama samaran, telah berada di pelanggaran pembebasan bersyarat selama bertahun-tahun dan diburu tanpa henti oleh polisi bernama Javert. Javert, dengan penuh semangat berkomitmen untuk menegakkan hukum, terobsesi dengan melacak Valjean dan memiliki alasan untuk mencurigai Monsieur Madeleine walikota sebuah kota kecil Prancis dan pemiliknya untuk dipenjara; Juga tidak akan menguntungkan kota yang bergantung pada kemampuan manajerial dan pemerintahannya. Di sisi lain, tidak adil bahwa seorang gelandangan yang tidak bersalah harus menderita menggantikan Valjean. Ini adalah contoh dilema klasik, hal-hal yang membuat drama hebat. Ini menyajikan situasi di mana tindakan apa pun diambil, ada sesuatu yang salah dan ada sesuatu yang benar - skenario "terkutuk jika Anda lakukan dan terkutuk jika tidak. Dalam kasus Valjean, melakukan apa yang menguntungkan masyarakat tidak adil, dan melakukan apa merugikan masyarakat adalah adil. Contoh lain dari dilema adalah keputusan Presiden Harry Truman apakah akan menjatuhkan atau tidak menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Pembela aksi tersebut percaya bahwa kehilangan 80.000 nyawa dengan menjatuhkan bom tersebut justified karena tersimpan sekitar 3 juta nyawa yang seharusnya hilang jika Jepang telah diserbu. Mereka yang mengutuk aksi tersebut percaya itu apapun konsekuensinya, tindakan itu tidak bermoral dan tidak adil karena itu melibatkan pengambilan nyawa yang tidak berdosa. Ada dilema dalam akuntansi juga, meski tidak dramatis. Seharusnya sebagai pengendali perusahaan, Anda memerlukan uang tunai besar untuk dikembangkan dan dipasarkan sebuah produk baru yang akan menjaga perusahaan tetap baik. Anda mungkin bisa mendapatkan pinjaman bank, tapi tidak jika Anda melaporkan persediaan saat ini pada masa sekarang ketinggalan jaman produk dengan nilai sebenarnya. Jika Anda fudge nomor dan salah



menggambarkan kesehatan keuangan perusahaan, Anda bisa mendapatkan pinjaman dan menjaga perusahaan tetap berjalan. Di sini, sekali lagi, adalah situasi di mana bersikap jujur dan melestarikan integritas Anda (tidak fudging angka) melebihi konsekuensi positif dari sejumlah besar orang (mendapatkan pinjaman bank.