Channel Kelas Novel Asma Nadia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Channel kelas novel asma nadia: Sebelum berbicara tentang plot dan alur, semoga saya diperkenankan mengangkat persoalan yang sangat penting bagi seorang penulis. Hampir delapan belas tahun sejak buku pertama diterbitkan, umumnya pertanyaan yang saya terima dalam workshop juga seminar kepenulisan adalah: bagaimana mendapatkan ide, apa yang bisa dilakukan jika mengalami kebuntuan, berapa panjang sebuah cerpen, bagaimana membuat alur yang bagus, bagaimana menemukan ending, jika tidak mampu menyelesaikan cerita dalam satu waktu, adakah kiat mengembalikan mood yang mungkin tidak sama dengan ketika memulai cerita? Dll. saya akan beri jeda supaya yakin semua sudah membaca, sebelum melanjutkan Sembilan puluh sembilan persen pertanyaan yang diajukan ke saya adalah seputar HOW. Ada yang bertanya bagaimana kalau saya mentok, pas saya tanya balik, apakah sudah menyelesaikan sebuah tulisan? Jawabanya belum๐Ÿ™ˆ Tapi sudah serius banget nanya kalau mentok gimana, buat siap-siap kali ya...:p menjadi pribadi yang suka mengantisipasi itu baik, tapi dalam menulis yang penting adalah: ACTION! Riset tentu diperlukan, persiapan pasti. Tapi tanpa action... semua nol besar. Ada waktu-waktu saya menulis meski saya belum tahu mau bikin cerita apa. Pemanasan aja. Beberapa penulis dunia malah mengetik, lalu buang, ngetik lagi lalu buang, ngetik lagi, lempar lagi kertasnya... latihan penting. lanjut ya Padahal seluruh kesulitan terkait pertanyaan HOW tadi akan teratasi jika calon penulis sudah menemukan WHY yang kuat. WHY yang kuat pula akan mengantarmu menepati tenggat yang sudah kamu buat, dan tidak kalah oleh EXCUSE dan berbagai permakluman diri. Atau berlindung di balik kata โ€œNANTIโ€ Jadi PR pertama saya bagi rekan-rekan yang ingin menjadi penulis dan terus menulis insya allah hingga menutup mata, adalah: Temukan WHY-mu. Alasan kenapa kamu HARUS MENULIS, yang tidak akan goyah hanya karena kamu berdalih sibuk dan tidak punya waktu. Motivasi MENULIS yang kuat, cukup membuatmu terus menulis, meski disela rutinitas sebagai pegawai, istri/suami, sebagai ayah/bunda.



WHY yang sangat kokoh dan tidak menaklukkan tekadmu untuk terus menulis meski tidak satu media pun memuat karya atau menerbitkan tulisanmu. Kenapa bagian ini SUPER PENTING, karena dengan WHY untuk Menulis yang Kuat, kamu akan MAMPU mengatasi semua kendala dan kesulitan dalam Menulis. Gak gampang patah dan ngambek menulis hanya karena nggak dapat mood, nggak ketemu ide, nggak ngerti gimana bikin ending, belum bahan riset yang sulit... waktu nulis novel SYTD 2 saya keriting riset bahasa Hungaria dan gak banyak yang faham bahasanya, nggak seperti bahasa inggris atau china. apalagi cari yang ngerti bahasa hungaria dan syukur2 ngerti bahasa Indonesia belum riset medis karena terkait kanker, dan tulisan harus bisa dipertanggungjawabkan, lebih dari film tahap perkembangan penyakit, penyebab, bagaimana kondisi pasien dalam fase A, B, C harus jelas belum setting kan... Jadi PR banget, cari WHY-mu. Jika sudah ketemu tp kamu masih males menulis, tulisan gak kelar2, jawabannya berarti kamu belum ketemu WHY yang benar Penulis itu profesi yang nggak ada bosnya, jadi kecuali kamu punya WHY, dan bisa karenanya mendisiplinkan diri, kamu nggak akan jadi penulis. Dengan WHY yang kuat, Kamu akan terus menulis sebab tanpa itu kamu akan merasa tidak lengkap. So, go find your WHY. Saya nggak percaya orang malas, saya percaya ada yang termovitasi ada yang nggak punya motivasi Hal lain yang ingin saya sampaikan, teman-teman harus mengetahui bahwa MENULIS murni KETERAMPILAN. Ini seharusnya menjadi sesuatu yang membahagiakan. Kenapa sebab setiap keterampilan bisa dipelajari. Seberapa cepat kamu pengin pintar, tergantung pada dirimu! Bakat, ngaruh tp hanya sedikit sekali prosentasinya Menulis itu keterampilan. Sama seperti menjahit, memasak dll. Sangat bisa dipelajari. Masalahnya sering kita tidak cukup sabar memproses diri, atau kehilangan motivasi, futur dalam menulis, yang terjadi lagi-lagi karena kamu tidak cukup punya motivasi menulis. Sekarang bagaimana membuat sebuah cerita, cerpen atau novel? Sederhananya ada tiga hal, dan itu akan dibahas selama sesi workshop menulis online ini.



bukan membuat tulisan bagus, basicnya dulu 1. Setting Pilih lokasi untuk ceritamu , lalu masukkan: 1. Tokoh/Karakter contoh gambar ini. Setting pantai di Anyer. Karakter seorang lelaki, fotografer, anggap usia tiga puluhan. Bangun karakternya. Nanti kita bahas soal ini di sesi karakter ya... Setelah ada tokoh, apakah sudah menjadi cerita? setting sudah, tokoh ada, apa yang diperlukan untuk merangkainya menjadi sebuah cerita? Dan bukan sekadar laporan /artikel seperti berlibur ke rumah Nenek. Kamu harus membangun poin ketiga yaitu: Bisa dipastikan sebuah cerita gak asik karena ga ada konfliknya, gak kuat peristiwanya. Dalam Assalamualaikum Beijing, kalau ada yang pernah baca, konfliknya ada: gadis yang pernikahannya terancam gagal karena kekasihnya menghamili anak gadis orang, ada konflik sakit, dstnya... ada cinta segitiga juga. Dalam Novel Pesantren Impian, ada belasan dara diundang secara misterius ke sebuah pulau, lalu satu-satu meninggal. Di antara mereka ada pembunuh yang ikut. Teka-teki dimulai. Itu bagian konflik Dalam cerpen biasanya konflik hanya satu, misal Cinta Laki2 Biasa. Gimana si gadis sempurna bisa membuktikan bahwa laki2 biasa yang melamarnya, punya cinta yang luar biasa? Kelak terjawab oleh waktu. Dalam novel konflik atau peristiwanya bisa beberapa. Banyak juga nggak apa asal kamu selesaikan Jangan sampai novel selesai tp ada konflik yang gantung dan bikin pembaca bingung. Lho, penulisya kok lupa๐Ÿ˜‚ Kalau kita lihat gambar pertama tadi, suasana sunset, si fotografer berdiri mengoba mengabadikan gambar... peristiwa apa yang bisa dihadirkan agar seru?:) Mungkin... mantan si fotografer berteriak dari kejauhan, membuat onar... itu satu peristiwa Atau beberapa preman dengan senjata tajam mendekati... itu juga satu peristiwa



atau... biar isunya lebih besar, kita hadirkan ini... Jadi Jaws ya?:) Setting pantai di Anyer. Karakter seorang lelaki, fotografer, anggap usia tiga puluhan. maaf salah pencet Ada hiu mendekati pantai... Now, ceknaskah yang sedang kamu rencanakan tulis. Apakah konfliknya? Seberapa kuat konfliknya? Jika dia kejadian yang berkesan utkmu, pastikan kejadian itu juga berkesan bagi orang lain. Bagi saya pertemuan dengan Hyun Geun asli berkesan. Kami berteman baik lebih dari sepuluh tahun. Tetapi saat menulis Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea, saya tahu kalau yang saya ceritakan cuma pertemanan aja, meski banyak kejadian diwarnai ketulusan, menariknya cuma buat saya saja. But... kalau dibuat kisah cinta, lebih banyak muslimah bisa relate ke situasinya... Ketika Allah hadirkan dua pemuda, mana yang harus kamu pilih? Bagaimana membuat pilihan yang tepat padahal kamu nggak bisa melihat masa depan? So, pick your conflict wisely ya... jangan seru di kamu aja, tp harus seru juga bagi orang lain Ok, sekarang kita bahas PLOT atau ALUR. Definisi bisa digoogle. Secara saya bukan akademisi. Tapi kalau saya yang paham ilmu menulisnya cuma dikit bisa punya 53 buku, insya allah kamu juga bisa! Sederhananya Alur: pergerakan cerita dari waktu ke waktu. Plot: ikatan yang mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lain Tapi lupakan definisi, yang terpenting dalam memainkan alur atau plot bagi saya: bagaimana kamu ingin menceritakan kisahmu. Apa pendekatan yang kamu pilih? Apakah akan memulai cerita dari awal sekali hingga ending? Atau secara Kronologis seperti novel Asma; Cinta Dua Kodi. Atau kah kamu akan memulai cerita dari klimaks? Ini saya lakukan dalam cerita pendek Emak Ingin Naik Haji. Atau Novel Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea. Di Emak Ingin Naik Haji, Asma membuka cerpennya dengan pas Zein jalan dan ketabrak mobil. Baru mundur ke belakang



ke awal cerita Atau justru dari ending cerita, baru flash back? Seorang penulis pernah membuat sebuah tulisan dari ending yang dikupas satu-satu hingga cerita berakhir justru di awal cerita. Mana pendekatan terbaik untuk menuturkan kisahmu? Nah ini PR... @pranaLeo: Titip pertanyaan teh rina: Tanpa action, semua rencana NOL besar. Harus bagaimanakah action-nya? Actionnya: NULIS! @pranaLeo: 2. Kalau boleh tahu apa WHY-nya mba Asma Nadia? NANA KanGen Water: Gmn cara menemukan Why yg kuat? Agar bisa menulis secara istiqomah ? Nursiti Nursiti: Maaf mba, mau nanya, apakah menarik jika konflik dalam novel hanya pada si tokoh utama saja? Maksudny, jd tokoh utamanya saja yg kena konflik terus. WHY itu harus sesuatu yang berarti banget buat kamu ini jawaban no 2 ya. why saya, karena kami dulu hidup susah... ada link sharing Asma di inspirato Liputan 6 terkait ini. https://t.co/ojpUAlnyiv?amp=1 jadi membahagiakan mami, membuat beliau punya kebanggaan adalah salah satunya Zulfa Alya: Mau tanya mb Rina Bagaimana membuat konflik yang hidup dan menarik? alasan terakhir yang asma utarakan, bisa dicopas semua. Sebab insya allah kita semua di sini ingin sekali membawa bekal yang lebih baik saat Allah memanggil. Nana terjawab insya allah ya... kalau kamu punya why yang kuat, kamu bisa istiqomah terus menulis insya allah



ein jeane: Mba kalau ceritanya langsung di endingnya, trus flashback ke cerita awal sampai ketemu endingnya tadi, alur apa ya? Nursiti Nursiti: Maaf mba, mau nanya, apakah menarik jika konflik dalam novel hanya pada si tokoh utama saja? Maksudny, jd tokoh utamanya saja yg kena konflik terus.==> saya belajar dari drakor belakangan nih. Dan salut mereka bisa membuat bbrp konflik paralel, termasuk tidak hanyab menyentuh tokoh utama Asalkan terintegrasi dengan baik kayaknya asik ya... Di Cinta 2 Kodi, ada dua konflik yang paralel... bagi tokoh berbeda Tapi kalau konflik hanya di satu tokoh utama dan terkemas baik, gak apa juga. lihat yang lebih baiknya gimana utk ceritamu Zulfa Alya: Mau tanya mb Rina Bagaimana membuat konflik yang hidup dan menarik? Zul Fitrah Ramadhan: Assalahmualaikum. Saya Zul Fitrah dari Gowa mw bertanya. Bagaimana cara menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa yang lainnya dalam suatu cerita? terima kasih ๐Ÿ˜Š Kenali unsur-unsur dalam tulisan yang bisa kamu gerakkan. Pilih karakter tokoh yang mendukung, dan kamu eksplore benar. Pilih konflik yang memang reasonnya jelas. Bukan mengada-ngada, atau bikin sebel karena konflik ada sebab tokohnya -maaf- bodoh banget siih... nanti pembaca marah Riset disertakan dan libatkan hatimu hingga konflik padu dan membuat cerita benar-benar berkesan masukkan feelnya Zul Fitrah, saya bukan promosi, tetapi contoh yang tepat untuk pertanyaanmu, ada di novel Surga Yang Tak Dirindukan (1) Karena tiga tokoh, kisah bergerak lewat tiga POV, sebelum kemudian menemukan titik temu di mana ketiganya bersinggungan bikin plan dari awal menulis, kecuali kamu terbiasa spontan dan selesai tulisannya.



Ann: Assalamu'alaikum. Pertanyaan saya, apa utk setting tempat dlm novel itu yg memang real ada? Kalau misal tempat itu sebatas imajinasi penulis boleh tidak? Rencanakan cerita, termasuk menciptakan titik persinggungan karakter, atau konfliknya Ann: setting tempat real pernah saya pakai, misal Hutan Batu di Yunnan, Makam Gul Baba di Hungaria. Setting yang imaginasi saya pakai di novel Pesantren Impian, ada pulau Lhok Jeumpa, ini nggak ada aslinya Cuma walaupun imaginer harus tetap diplanning... kamu punya perkiraan lokasinya di mana. Jadi bukan cuma asal nyebut. tentang setting kita bahas next di sesi setting ya tp intinya BOLEH Mas Anton: Assalamualaikum. Bu rina, sy mau tanya. Gimana cara yg tepat utk menyusun kalimat sehingga menjadi paragraf yg enak dibaca. Sering tuh udah nulis beberapa lembar, tp kalau dibaca2 lagi kok merasa harus diedit, dan bahkan sering banget dihapus beberapa paragraf. Rosella Mecca: Mbak saya mau bertanya? Bagaimana membangun sebuah konflik agar greget. Terkadang materi konflik sudah oce tapi kurang diskripisi jadi kurang greget, adakah tips khusus? Terimkasih ๐Ÿ™๐Ÿ˜Š Elliya Nuril Karimah: Pertanyaan buat Bunda Asma: katanya di kelas tadi terserah penulis mau memulai pendekatan dari mana, dari ending lalu mundur ke awal, dst. Tapi masalah yang saya alami adalah saya bingung untuk memulai. Saat punya ide (udah ada setting + tokoh + konflik), saya bingung tuh novel mau ditulis dari mana biar bagus? Bagaimana sih untuk memulai pendekatan yang baik dan gak bikin mandek di tengah jalan? Mas Anton: Assalamualaikum. Bu rina, sy mau tanya. Gimana cara yg tepat utk menyusun kalimat sehingga menjadi paragraf yg enak dibaca. Sering tuh udah nulis beberapa lembar, tp kalau dibaca2 lagi kok merasa harus diedit, dan bahkan sering banget dihapus beberapa paragraf.== Jawab: 1. Harus banyak baca. Ini cara kita berlayar di dunia kata-kata. Jadi kosa kata banyak. 2. Harus rutin menulis, ini latihan membuat kalimat. Gunakan sosmed sebagai ajang latihan ini, terutama twitter. Karakternya terbatas jadi harus efektif dalam membuat kalimat. 3. Jangan nulis sambil ngedit nanti nggak selesai2. Jadi sebaiknya selesaikan dulu satu bab baru edit. atau tunggu sampai semua



selesai baru edit. Rosella Mecca: Mbak saya mau bertanya? Bagaimana membangun sebuah konflik agar greget. Terkadang materi konflik sudah oce tapi kurang diskripisi jadi kurang greget, adakah tips khusus? Terimkasih ๐Ÿ™๐Ÿ˜Š==Jawab: Sebelum menulis buat premis dulu. Intinya tulisanmu apa sih, premis itu rangkuman dalam satu kalimat. Atau buat sinopsis. Jadi kalau mau kutak katik, perkuat konflik dstnya masih enak, dari awal. Pas nulis udah tinggal menjabarkan aja. Kalau deskripsi harus latihan... dan jawaban saya ke Anton bisa dipraktekkan juga. Latihan membuat deskripsi yang asik. dekat2 dengan KBBI. Elliya Nuril Karimah: Pertanyaan buat Bunda Asma: katanya di kelas tadi terserah penulis mau memulai pendekatan dari mana, dari ending lalu mundur ke awal, dst. Tapi masalah yang saya alami adalah saya bingung untuk memulai. Saat punya ide (udah ada setting + tokoh + konflik), saya bingung tuh novel mau ditulis dari mana biar bagus? Bagaimana sih untuk memulai pendekatan yang baik dan gak bikin mandek di tengah jalan? == kamu coba pikirkan, gimana kalau dimulai dari awal? apa bagusnya, apa jeleknya. Gimana kalau mulai dari tengah? Dari klimaks? Atau kalau mulai dari ending... bagus gak sih? Pertimbangkan baik buruknya... satu hal selalu mulai cerita dari BAGIAN PALING MENARIK Muhammad Adyan Rohutomo: Assalamualaikum teh mau titip pertanyaan, sebagai pemula..berapa lama mba asma untuk menyelesaikan buku pertamanya dulu? Melani Kartika Sari: Bagaimana menciptakan konflik yg menarik? Handiana Muthoharoh: Assalamu'alaikum bunda. Bagaimana supaya kita tau bahwa konflik dalam cerita kita juga seru di orang lain/pembaca? ok Muhammad Adyan Rohutomo: Assalamualaikum teh mau titip pertanyaan, sebagai pemula..berapa lama mba asma untuk menyelesaikan buku pertamanya dulu?== sebulan atau dua minggu? Tapi karena sebagian cerita sdh pernah ditulis dimuat di majalah dulu. Menulis itu bukan kegiatan perlombaan yang mensyaratkan waktu. Jadi bukan persoalan cepat, tapi bagaimana agar bagus Terlama saya 7 tahun untuk novel Surga Yang Tak Dirindukan [07.07.17 21:38] Melani Kartika Sari:



Bagaimana menciptakan konflik yg menarik?== jawab: Selain konflik direncanakan di awal, bisa dipertimbangkan dengan elemen yang ada. Bagaimana settingnya? Konflik apa yang menjadi nilai plus untuk setting itu. Bagaimana karakternya? Intinya: pengin bikin cerita tentang apa siih? Nih latihan silakan di group ya. Kalau lihat gambar ini... kira2 konfliknya apa? gambarnya saya share di group Ada Mas Pras, lagi makan, dengan Mbak Arini di belakang dan Meirose. Kira-kira konflik apa yang menarik? yang bisa dihadirkan? buat list potensial konflik, lalu garap yang menurutmu terbaik. Handiana Muthoharoh: Assalamu'alaikum bunda. Bagaimana supaya kita tau bahwa konflik dalam cerita kita juga seru di orang lain/pembaca? == kalau sekupan konfliknya hanya kalangan tertentu yang mengerti, atau diri kita sendiri, lebih parahnya, maka bisa jadi kurang menarik buat masyarakat luas Irma Indriani: Bagaimana mengetahui bahwa cerita yang kita tulis itu seru menurut orang lain? Langit ...: Bagaimana mengasah mental kita saat orang2 berucap "Bukunya ada di gramedia kah?" Karena, saya nerbitin buku indie. ini Irma sama Handiana jawabannya sekalian ya Ayas Ayuningtias: Teh, nitip pertanyaan: Assalamu'alaikum. Kenalkan saya ayas. Saat ini saya sedang menulis naskah faksi. Untuk sebuah kisah faksi bagaimana pendekatan yang paling sesuai? Dwi Arum: Mba Asma biasanya menghabiskan waktu berapa lama sejak riset hingga naskah selesai (bukan terbit ya) untuk jadi sebuah novel? Misal kamu ketemu sama rhoma irama dan kejadian itu berkesaaaan bgt buat kamu. Ternyata Pak Hajin orangnya ramah... Kalau ini kamu angkat, maka kenanya cuma sesama penggemar beliau saja. kalau intinya adalah tentang seeorang yang terobsesi idola, ada gak pilihan idola lain yang masyarakat umum generasi sekarang lebih NGEH



itu salah satu cara berpikir sblm memutusan konflik dan perangkatnya ya Langit ...: Bagaimana mengasah mental kita saat orang2 berucap "Bukunya ada di gramedia kah?" Karena, saya nerbitin buku indie.== kamu menulis dengan niat apakah? Jika niatnya karena Allah insya allah gak terusik. Tapi dijadikan cambuk juga boleh. Kenapa harus dengan cepat terkesan menyerah, dan menerbitkan indie? Kenapa tidak coba kirimkan naskahmu dulu dan beri kesempatan kemampuanmu diapresiasi barangkali diterima? ditolak? Ya... kan sudah bisa diprediksi, ketika kirim karya mungkin diterima tapi mungkin ditolak Kata Rania, dalam Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea: Ketakutan tidak menghasilkan apapun, tapi keberanian sering memberimu kejutan. kirim ke media/penerbit nasional, mungkin ditolak tp mungkin diterima. Nggak kirim2 ke media: nggak mungkin diterima Insya allah kalau WHY mu kuat, omongan orang hanya akan menjadi angin baik untukmu. Ayas Ayuningtias: Teh, nitip pertanyaan: Assalamu'alaikum. Kenalkan saya ayas. Saat ini saya sedang menulis naskah faksi. Untuk sebuah kisah faksi bagaimana pendekatan yang paling sesuai?--- maksudnya kisah faksi apa ya mbak Puji Astuti: Assalamu'alaikum mba Rina. Saya pernah mencoba membuat cerpen (kira2 gitulah) yg kemudian saya kirim ke salah satu majalah terkenal. Memang tidak masuk sih, hanya ada kepuasan sendiri krn yg dituangkan adalah cerita pribadi sendiri..saya hobi menulis sdh lama sekali tidak menulis. Yg mau saya tanyakan bagaimana menghilangkan rasa kejenuhan ketika kita sedang mencari ispirasi yg akan kita tuangkan dalam tulisan kita. Pertanyaan berikutnya : mengapa seseorang selalu menulis kisah2 romantis saja ๐Ÿ˜ฌ๐Ÿ˜ฌ Puji Astuti: jenuh itu terjadi karena motivasi menulis kita kurang. Banyak pertanyaan jawabannya mengerucut pada satu hal: Temukan WHY- alasan yang kuat kenapa kamu harus menulis, insya allah nggak akan pernah jenuh. Buntu mungkin, tp jenuh harusnya tidak. Seorang penulis bahkan pernah berkata: Writers block itu cuma EXCUSE yang diucapkan orang-orang yang ingin meninggalkan tulisannya. Puji Astuti: Mengapa seseorang menulis kisah romantis saja? == apakah ini sebuah kesalahan? Menulis kisah romantis?



Dian Fauziyyah: Mbak, ada tips2 buat melakukan riset dgn benar? Kalau tidak, so why not? Kalau dibingkai dalam syariah, begitu banyak maksiat dan problem cinta berakhir buruk khususnya bagi perempuan, terjadi di masyarakat gara-gara cinta dan romantis yang salah. Bisa kah kita menghadirkan kisah cinta yang romantis tanpa melanggar koridor syari? Menjadi inspirasi bagi remaja? Ike Verania Vernandres: Assalamualaikum Saya ike ve. Mf mbak rina saya mau tanya. sy kn udh selesai tuh ceritanya alur nya mengalir aj dr awal hingga akhir.klu saya robak lg mnjd klimaks dlu kemudian flash back ada kemungkinan plot nya bisa jd kacau..? Trmksh Ini bisa jadi positioning seorang penulis ya. Misal Mira W, dengan typical kisahnya. Atau Stephen Kings dengan horornya, Agatha Christie dengan misterinya. Cari positioningmu... kamu the bestnya di mana?:) [07.07.17 21:57] Dian Fauziyyah: Mbak, ada tips2 buat melakukan riset dgn benar?: Jangan hanya pustaka tapi cari pakar, jangan hanya cari referensi dari satu sumber tp bbrp sumber, bbrp pakar, kalau mungkin terlibat langsung, akan lebih baik. Saya pernah book kamar dengan seorang pelacur untuk wawancara... bisa lihat secara langsung, spreinya, kondisi kamarnya, pakaian si mbaknya, gaya bicaranya. Tp ini jangan jadi alasan yang cowok ya... gandeng istri kalau risetnya riskan gitu:) baca buku2 yang sdh mengangkat tema yang kamu akan tulis. ini membantu riset jg [07.07.17 21:57] Dian Fauziyyah: Mbak, ada tips2 buat melakukan riset dgn benar? [07.07.17 21:57] Ike Verania Vernandres: Assalamualaikum Saya ike ve. Mf mbak rina saya mau tanya. sy kn udh selesai tuh ceritanya alur nya mengalir aj dr awal hingga akhir.klu saya robak lg



mnjd klimaks dlu kemudian flash back ada kemungkinan plot nya bisa jd kacau..? Trmkshโ€” kalau diubah lagi akan makin bagus gak mb? Kalau makin bagus do it! worth it capek dan kacaunya. tp di save as aja, jadi naskah lama yang udah jadi tetap ada. Sudah ya? Alhamdulillah, mohon maaf keterbatasannya semoga manfaat sharingnya terakhir kesimpulan sampai sesi berikutnya semoga apa yang diterima hari ini bisa diaplikasikan langsung ke tulisan yang sedang digarap Saya mohon doanya buat ananda Adam ya, sedang sakit dan bedrest. Semoga dengan doa-doa teman2, Allah berikan kesembuhan segera, dan paripurna, aamiin Contoh lain bagi yang sudah membaca Assalamu'alaikum Beijing, tokoh Asma dengan sakit APS-nya itu nyata. Zhongwen itu nyata. Dewa Prayoga fiktif. Latar Beijing yang digunakan, dan bagaimana efeknya dalam cerita, itu fiktif. bagaimana saya menggunakan Asma dan Ra ini bagian dari rencana penulis utk memberikan pendekatan yang menarik. Mia 'n Warung OB: Titip saja utk diajukan sesi kapanpun.. #tanya : Kenapa beberapa atau banyak cerita Asma Nadia berkaitan dengan penyakit berat? Apakah signature? -- baru dua rasanya dari 53 buku ya, : Assalamualaikum Beijing, memang dari kisah nyata, dan SYTD2 kanker, saya awalnya mau bikin Lupus, tp kata produser terlalu depresi ketika divisualkan/difilmkan. Cerita Emak Ingin Naik Haji, tidak ada soal penyakit berat, Pun Pesantren Impian, atau Jilbab Traveler Love Sparks in Korea fokusnya gak ke sana. Rumah Tanpa Jendela ada karakter berkebutuhan khusus tp pembahasannya bukan ke apa yang dia sandang, melainkan bagaimana upaya menerima Sulistyowati www.vennella.com: Mbak Rina titip pertanyaan buat besok bisa mbak? Bagaimana cara membuat teknik showing tanpa berkesan bertele-tele? - membuta kalimat, membuat deskripsi yang baik tepat dan efisien perlu LATIHAN DAN BANYAK BACA. Perlu direncakanan. Banyak baca dan latihan akan memperlancar. Resep lain, habis nulis kasih waktu utk mengedit. pangkas yang gak perlu Chika Azizah: Maaf, mau tanya ke Bunda : kalau boleh tahu, mba Asma pernah termotivasi sama penulis siapa?-- suka gaya teror Anton Chekov dan Putu Wijaya. Suka cara O Henry menyembunyikan satu kejutan, suka jernihnya taufiq Ismail bertutur



Suka semangt Mbak Helvy Tiana Rosa dalam mengkader dan berbagi semangat menulis fitria upit: Mbak mau tanya, bagaimana cara untuk bs fokus menyelesaikn satu alur cerita? Karna seringkali ketika menulis, tergoda untuk membuat tulisan/konflik yg bercabang alias keluar dr niat awal. Terima kasih-- catat ide tambahan, aplikasikan di tulisan yang sedang dibuat jika memperbagus tulisan, simpan utk tulisan berikut jika tidk terkait. Karna pertanyaan sy dr tadi centang satu, sy susul dg prtanyaan berikutnya ya mbak. Apakah boleh mengangkat kisah nyata menjadi karya fiksi?-- boleh! Teh, nitip pertanyaan: Assalamu'alaikum. Kenalkan saya ayas. Saat ini saya sedang menulis naskah faksi. Untuk sebuah kisah faksi bagaimana pendekatan yang paling sesuai?-- tergantung ide cerita dan pesan yang ingin kamu sampaikan. You know better about this. Windi Ariesti: Assalamu'alaikum mba, saya ingin bertanya.. Mengenai penentuan point of view. Saya pernah membaca, bahwa kebanyakan novel memang mengambil sudut pandang orang ketiga, karena ketika seorang penulis memakai sudut pandang orang pertama "aku", terkesan seperti curhat. Menurut mba asma, apakah benar seperti itu?-- tidak benar. Depends. Cek SYTD 1 dan 2, salah satu karakter utama menggunakan POV 1, meski yang lain pakai POV2. Dan menurut pembaca meyakinkan dan strong karakternya tidak terkesan curhat, coba dibaca apakah kamu setuju? Ozi Fauzi: Bunda Asma, mau nanya. Bagaimana membangun atau menciptakan karakter yang solid dan menarik?-- semoga bisa kita bahas malam ini ya M Saidati 4B: Boleh/tepat ngga kalau ngembangin plot novel dengan peta konsep, atau mind mapping...?-- dalam menulis sebagian besar jawaban rasanya BOLEH:) silakan berkreativitas ya Fitriani Rachman: Pertanyaan sy : Bagaimana cara menguatkan konflik?? Saya biasa nulis cerpen tapi teman2 mengatakan ceritanya klise dan konfliknya tidak kuat.-- banyak baca dan nonton film biar terbuka wawasan hingga smg memancing ide yang tidak biasa. rencanakan cerita,



@pranaLeo: 3. Menemukan konflik ternyata cukup sulit ya? Tipsnya apa mba Asma? === banyak baca cerpen dan novel. Let's learn from the authors, tujuan nulis ceritamu sebenarnya apakah? Tanya dirimu. Pesan apa yangdiinginkan. Dr situ smg menggiring ke konflik Bunda asma sendiri dalam proses riset biasanya membutuhkan waktu berapa lama? 4-6 bulan sd 1,5 th sd 6-7 th ====Ada tips kah bun, untuk penulis pemula bagaimana memperkenalkan diri ke narasumber yang akan kita jadikan bahan riset agar mereka tertarik untuk diwawancarai? == Lebih kurang sama seperti kalau kamu melamar pekerjaan, siapkan hal2 utk meyakinkan bagian personalia agar kamu diterima. Asw. Bismillah hari ini kita akan bahas tentang Karakter ya Jadi sedikit merefresh sesi kemarin setelah dapat ide... tentukan tempat, berikutnya akan kita bahas setelah sesi ini, lalu masukkan tokoh, baru peristiwa Jadi berikut tentang karakter kita mulai bahas ya... sebentar ya, saya kok bermasalah mengirim teks jadi gambar Salah satu unsur penting yang membuat sebuah cerpen atau novel menyentuh dan menggugah hati pembacanya, adalah tokoh-tokoh yang menggerakkan cerita dengan sempurna Cukup banyak cerita yang melegendaris dan memiliki fans fanatik saking tokoh utamanya yang berkesan. Biasanya nama mereka menjadi judul atau bagiannya. Tuh udah dikasih hint:) Yes, Harry Potter... for sure๐Ÿ‘ Sherlock... ๐Ÿ˜ƒ Musashi, kalau di tanah air kita mengenal Lupus, Balada si Roy, Senopati Pamungkas, Olga dll. Sebenarnya di Novel Asma Nadia, Cinta di Ujung Sajadah, kata Cinta di sana bermakna cinta dan sekaligus nama karakternya Ada banyak ya, Conan, Kobo Chan... Dora Emon, napa jadi komik๐Ÿ˜ƒ



Apa yang bisa kita simak dari tokoh yang jadi judul bukunya itu? Mereka memorable! Saat sang tokoh mengalami kemalangan, pembaca ikut tersayat-sayat hatinya bahkan menangis. Ketika karakter protagonis dalam cerita melalui peristiwa yang kocak, pembaca tak urung tersenyum, bahkan terkikik geli. Pun saat nama-nama dalam cerita jatuh cinta, patah hati, atau terpisah dari orang yang mereka cintai, pembaca ikut baper karenanya. Tokoh-tokoh memiliki peranan penting dalam cerita. Merekalah para wayang yang menanti dimainkan. Lantas, apa yang harus dilakukan sang dalang alias penulis? Pertama, saat penulis mendapatkan ide cerita, tugas berikutnya adalah mendesain sosok yang tepat dan terbaik untuk membawakan ceritanya. Karakter seperti apa yang dibutuhkan? Pertanyaan 2 : Asri: Mba erna aq mau nanya nanti tolong ya sampein ke bunda asma.hehe makasih -- mari kita bahas yak๐Ÿ˜ nyambung ya... Definisikan tokoh-tokohmu dengan baik, tak hanya sifat, termasuk penampilan mereka secara fisik, kebiasaan-kebiasaan jika ada, gaya hidup, cara bicara, bagaimana mereka memandang orang lain dan dunia. Waktu saya menulis novel Surga Ynag Tak Dirindukan 1-2 sejak pertama saya sudah membayangkan Fedi Nuril yang akan memerankan. Tetapi tokoh Pras berbeda dengan FN. Prasetya dengan masa lalu yang menyedihkan dan trauma terhadap kematian ibunya, membuat dia selalu berusaha bisa hadir dan menolong ornag lain, bahkan jika itu membahayakan hidupnya. Contoh... Ini menjelaskan reaksinya ketika berhadapan dengan Meirose ang putus asa. lanjut... :) Karakter dalam cerita adalah manusia utuh seperti dirimu. Mereka punya orang tua, teman-teman, juga sejarah. Salah satu yang kita bisa pelajari dari drama korea๐Ÿ˜… yang bisa diterapkan dalam tulisanmu dan jadi poin plus adalah, bagaimana sejarah tokoh2nya. Juga persinggungan pada sejarah masa kecil tokoh2 utama, sering bgt kan? Pengembangan tokoh disiapkan jauh jauh hari. Kesalahan kebanyakan tokoh2 dalam cerita kita, cuma hadir pada masa kini... pembaca cuma tahu mrk sekarang, seolah ga punya sejarah. Hasilnya relasi antara pembaca dan tokoh kita ga dalam... Pertanyaan 12 : Adi Wahyudin: Tanya mba.. Karakter tokoh utama apa sebaiknya dibuat sempurna agar membekas bagi pembaca? Hawatir justru jadi berlebihan.--- sebagaimana manusia ga sempurna, tokoh2 dalam tulisan pun tak harus sempurna, seringkali trauma yang mereka alami, lebih berkesan



bagi pembaca Nania, salah satu tokoh yang mendekati sempurna yang pernah saya tulis, tp memang kebutuhannya demikian, supaya bisa ada kontras ketika dia bertemu dengan lelaki ini... Rafli... yang serba biasa. Laki2 biasa, dengan penampilan biasa, ga ganteng ala2 Indo, ga berkulit putih (biasanya deskripsi cowok ganteng tuh putih), pendidikan biasa, ga S1, keluarga latarnya biasa, sederhana, gaji juga biasa. ok lanjut materinya... Rencanakan latar belakang yang menjadi lanjaran dari tindakan atau sikap mereka, pun peristiwa yang menjadi titik penting dalam kehidupan mereka. Bagi Meirose, ketika bertemu Pras, seolah Pras itu malaikat bgt. Kenapa karena bertubi2 pengalaman buruk dia dengan lelaki2 di masa lalu. Semuanya jahat dan menyakiti. Karenanya bagi Meirose Pras adl malaikat. Jadi, ga soal jadi istri kedua pun... di novelnya tokoh Meirose lebih kuat dan egois. Walau penulis bebas menggerakkan karakter yang mereka hidupkan, harus diingat bahwa tokoh-tokoh dalam cerita seperti juga kita atau aktor aktris dalam film, dan sesama manusia, perlu motif atau alasan dalam bergerak. Ini bagian tanggung jawab seorang penulis. Berapa idealnya tokoh yang harus kita hadirkan? Ada yang ingin menjawab? Penting diingat, untuk HANYA menghadirkan tokoh-tokoh yang perlu. Jika satu karakter saja yang dibutuhkan, tak perlu menampilkan dua. Jika cerita berjalan terbaik dengan cuma dua nama, kenapa harus menghadirkan lebih banyak orang? Pertanyaan 8 : Oki (SCOUTCHEMISTRY writer): Mba erna titip tanya: - karakter tokoh sebaiknya dijelaskan atau disiratkan aja mngikuti alur cerita?-- ada hal2 yang bagus diverbalkan terkadang, Ada hal2 yang bisa ditulis di narasi, ada hal2 yang tanpa kamu sebutkan pembaca bisa menyimpulkan, oh tokohnya keras kepala bgt siih... dari kejadian atau peristiwa yang ada tanpa hrs kamu bilang: Ani selalu keras kepala dan mau menang sendiri, misal Kalau kamu menghadirkan cukup banyak tokoh, pastikan karakter mereka BERBEDA dan TERGARAP dengan BAIK Sesuai porsinya yaaaa Di foto di atas, ada 3 perempuan, harus beda2 karakternya... Sesuai kebutuhan di Surga Yang Tak Dirindukan, Pras hanya butuh 2 istri, udh ribet.. jadi gak perlu dihadirkan istri ketiga, atau keempat... - sementara ini๐Ÿ˜„



Hal lain yang perlu diingat adalah, sekali lagi, seperti juga dirimu, karakter dalam cerita adalah manusia yang tidak hanya cukup diberi pakaian, atau punya penampilan, namun harus memiliki JIWA. Harus ada RUH-nya!!!๐Ÿ‘ˆ Tanpa jiwa, tokoh-tokoh dalam ceritamu hanya sederet nama yang gerak geriknya tidak meninggalkan jejak di ingatan apa lagi hati pembaca. semakin definitif tokohmu bisa semakin banyak sisinya yang sampai ke pembaca Ok sambil lanjut ke tips saya coba jawab bbrp pertanyana terkait tokoh yang kamu ajukan ke moderator ya Pertanyaan 16 : Puji Astuti: Assalamu'alaikum mba Erna..mhn bantu sampaikan ya ke mba Asma. Apakah mba Asma setiap akan menuangkan kedalam bentuk tulisan selalu melihat terlebih dahulu film2nya. Agar tujuan bisa tahu dr sisi karakter masing2 tokohnya. Apa kendala kalau menulis tanpa melihat filmnya dan tanpa tahu karakter dr tokoh yang akan disampaikan dlm bentuk tulisan. Terima kasih mba Erna dan mba Asma๐Ÿ™๐Ÿ™-- biasanya novel ditulis sblm filmnya, jadi jusru ruh karakter dlm novelnya yang diangkat ke filmnya. Pertanyaan 15 : Siska Anggraeni: Apa saat menulis beliau sering membuat catatan riwayat hidul tokohnya? Kalo iya seberapa bnyk ato sedetai apa? Apa semua tokoh harus dibuat catatan sejarah hidupnya?-- biasakan membuat pohon tokoh atau bagan tokoh, deskripsi masing2 tokoh dan relasi, kaitan antara tokoh satu dan yang lain, khususnya dalam menulis NOVEL yang biasanya melibatkan lebih banyak tokoh Di foto, ini tokoh2 dalam novel Jilbab Traveler (JT): Love Sparks in Korea. Ada 3 tokoh lelaki, empat dengan bapak, lima dengan kakaknya Rania. Limanya harus punya karakter, punya sifat, syukur2 keunikan, cara bicara yang beda, ketertarikan beda. Porsinya kalau di JT, Hyun Geun paling besar, kedua Ilhan yang diperankan Giring, lalu sahabatnya Hyun Geun yang diperankan Ringgo di filmnya, sama porsinya dengan kakak cowoknya Rania. Bapak paling sedikit, tp dia hidup dalam flashback Rania. Pertanyaan 23 : Shanti Nurmalasari: Mba, pertanyaan sy adalah hal2 apa saja yg perlu diperhatikan saat membangun tokoh2 dalam sebuah novel? Sudah hampir 3 tahun novel sy tak selesai2 karena mandeg di tengah jalan, apa yg pertama kali harus sy lakukan-- baca lagi, perkuat tokoh dan riset serta detail di novel. Gak apa tiga



tahun belum selesai, Assalamu'alaikum Beijing idenya dari 2008, baru terbit 2013 novelnya. Pun SYTD 1, 7 thn dari ide sampai dengan selesai. Fighting ๐Ÿ˜Š bikin plan buat novelmu, sinopsis perbab paling gak selain sinopsis keseluruhan, jadi gak gampang mandeg ertanyaan 22 : Adi Wahyudin: Apa hrus memunculkan seorang yg dominan, takut kalau semua dimunculkan malah menghilangkan kesan.--- apa film bisa kalau semua figuran? Biasanya ada satu atau lebih pemeran utama Pertanyaan 18 : Fitriani Rachman: Apakah keseluruhan tokoh dalam cerita harus dideskripsikan karakternya? Jika tokohnya 5, harus dideskripsikan kelimanya?-- ya, dengan porsi masing2 sesuai keperluan, tokoh utama biasanya lebih banyak Pertanyaan 20 : Fitriani Rachma bagaimana caranya memberikan jiwa dalam tokoh-- ini akan kita bahas ya Selain catatan di atas, ada beberapa tips yang akan membuatmu mampu mengolah karakter maksimal dalam cerita: Saya prioritaskan menjawab pertanyaan terkait karakter dulu ya... saya skip yang menurut saya beda tema, atau sudah terjawab karena pertanyaannya mirip sedikit lagi materi ya, biar lebih jelas buat teman2 8 poin berikut semoga membantu mengembangkan karakter dalam ceritamu 1. Buka mata buka telinga, sebenarnya ini penting bagi penulis, salah satunya dalam menemukan karakter unik. Sering kali mereka ada di sekitar kita, menunggu untuk dituliskan. Hilman Lupus bisa mendapatkan karakter sahabat yang kocak2 untuk Lupus dengan melihat lagu teman2 sekelasnya. Siapa tahu bahkan sebelum berimajinasi kamu bisa menemukan karakter yang asik, beda dengan yang kebanyakan... 2. Kadang memudahkanmu utk setia dengan deskripsi fisik tokoh dengan cara mengambil rujukan penampilan fisik tokohmu pada kenalan, tokoh atau selebriti



misal bayangan fisik saya tentang Prasetya, bahkan jauh sblm difilmkan sudah kepikir ke Fedi Nuril. Terlihat main character, tp low profile dan biasa, tidak ada peran tertentu yang melekat bgt di FN. Ketika baru merencanakan novel Jilbab Traveler Love Sparks in Korea, saya sudah mengumpulkan data tentang Hyun Geun asli... email-emailnya, mengamati sikapnya, cara berpikirnya... gaya pakai bajunya cara bicaranya Hyun Geun asli ๐Ÿ‘† minatnya terhadap fotografi, pelajaran yang dia berikan tentang fotografi ke saya, juga momen hunting foto bareng. Biasanya penulis suka punya feeling, one day i will need this. Saya tahu suatu hari akan butuh ini dan itu. Jadi termasuk kalimat-kalimat dalam bahasa Korea, baik yang hari2 juga terjemahan yang romantisnya, saya sudah minta sejak 2006 waktu pertama kenal Hyun geun harus punya bank data, alamat email khusus yang menyimpan data2 yang suatu hari akan teman2 butuhkan Putri Salsa, waktu menulis buku Bad Dreams and Hot Chocolate, ini buku serial, buku ketiga dari seri cool skool, mengambil deskripsi fisik tiga selebriti remaja yang dia kenal, pada 3 karakter utama yang berbeda di bukunya. Jadi teman2 gak akan lupa kalau si A definisi fisiknya bagaimana... gaya busananya bagaimana, misal... Dari awal menulis novel, saya sudah terbayang Arini secara fisik pun berbeda dari Meirose. Arini dalam bayangan saya wkt itu ayunya atau cantiknya Indonesia. Seperti Dian Sastro mungkin. Ketika difilmkan diwakili oleh Bella dengan cantik yang juga Indonesia ya... Looknya dari luar harus berbeda. Kalau tidak percuma menghadirkan dua tokoh perempuan jika pembaca gak ngerti bedanya si meirose dan arini di mana misalnya baru look, apalagi jika sudah dikupas ke kepribadian, harus makin beda keduanya Relasi satu orang perempuan ke dua laki2 pun harus berbeda, jika ini cinta segitiga... dari video yang saya kirim bisa terlihat bagaimana perbedaan Prasetya dan Dokter Syarif dalam novelnya yang dimainkan dengan baik oleh Reza dan Fedi, alhamdulillah.



Gak ada manfaat penulis menghadirkan tokoh baru dalam sekuel novelnya, seperti Syarief ini, kalau karakternya mirip dengan Pras. reaksi, latar belakang keluarga, pola hubungan, penampilan harus berbeda, seberapa banyak yang dihadirkan, tetap sesuai kebutuhan. Tadi ada pertanyaan bagaimana menghadirkan karakter asli? 3. Observasi. Jika menemukan sosok nyata yang karakternya serupa atau memiliki kisah yang dekat dengan bagian dari tulisanmu, lakukan riset atau observasi, kalau perlu wawancarai mereka. Ini akan membuat tokoh-tokoh cerita lebih dapat dipercaya atau adegannya ya di SYTD 1 saya mengangkat tentang Meirose yang harus mengandung benih dari lelaki yang memperkosanya, saya beneran hunting, bagaimana perempuan2 yang hamil akibat pemerkosaan apa saja efek yang timbul. ini menambah detail yang meyakinkan dari aksi reaksi tokoh kita... jadi lebih dipercaya ternyata sebagian besar misalnya, karena membenci lelaki yang memperkosa, mereka susah mencintai anaknya saking parahnya bahkan asi pun sulit keluar. karena tidak dari benih cinta, karena hadir di luar kehendak dan khususnya novel teman2 harus hunting, harus serius mengolah tokoh, harus merencakan tokohnya baru bisa menghidupkan karakter dalam cerita teman2. Pertanyaan 25 : Winda Jubaidah: Winda Jubaidah: Winda Jubaidah: Maaf Mbak Erna saya dengan winda pengen nitip pertanyaan dong buat bunda asma. Saya ada planning ikutan sayembara bikin cerpen-cerpen anak hanya saja disyaratnya itu harus nulis 30-40 halaman kertas A4 jadi mirip-mirip novel pertanyaannya adalah gimana cara membangun sebuah karakter dimana penentuan Temanya yaitu tentang kehidupan di suatu daerah? Perlukah kita melakukan riset daerah tersebut terlebih dahulu sebelum kita membuat tokoh dan karakternya?-- perlu Jika tokoh diangkat dari karakter nyata, harusnya lebih mudah, karena kamu punya model, tinggal memindahkan apa yang kamu 'baca' tentang karakter nyata tersebut ke dalam kalimat. Misal tokoh Kartika dalam Cinta Dua Kodi yang terinspirasi memang dari sosok Kartika owner Keke busana. Saya membayangkan suami seorang selebriti, ketika menulis Rafli dalam Cinta Laki2 Biasa... membayangkan figurnya ya... sebagai model.



Pertanyaan 17 : Adi Wahyudin: Tanya lagi mba.. Jika tokoh dalam cerita adalah berkelompok, power rangers misalnya.. He.. Bagaimana mempertahankan kekuatan tokoh2nya?-- kan diceritakan pertokoh ya, jadi sama aja, penulis milih mana yang porsinya mau diberikan lebih, atau sama semua? 4. Tokoh akan mempunyai aksi dan reaksi yang harus merujuk pada usia, karakter, sejarahnya. Kecuali memang dibutuhkan berbeda (misal tokohnya lebih dewasa dari umurnya, atau lebih cerdas dari anak kebanyakan). termasuk jenis kelamin Pertanyaan 9 : Indri: Mbak erna, sy mau titip pertanyaan. Biasanya saya kesulitan membuat tokoh laki-laki untuk pemeran utama. Untuk tokoh perempuan biasanya saya langsung menentukan dia berjilbab. Padahal tokoh2 lain cukup mudah dijabarkan.. Bagaimana membuat tokoh pemeran utama laki2? Adakah kriteria khusus untuk pemeran laki2?-- harus jelas laki2nya. baik dari pemikiran, kalimat yang dipakai, ini tantangan bagi penulis perempuan. Kuncinya: OBservasi. amati laki2 di sekitarmu Pertanyaan 19 : Maitsa Taqiya: Assalamu'alaikum, saya mau nanya, bagaimana cara memilihkan nama untuk tokoh cerita sehingga namanya cocok atau terasa pas dengan karakternya? Atau pemilihan nama sepenuhnya bebas? Beri nama yang sesuai dengan tokohmu (Contoh nama lengkap Rania dalam Jilbab Traveler Love Sparks in Korea) Rania dalam Jilbab Traveler adalah sosok yang suka berimajinasi dan berpetualang. Dia besar dalam cerita2 tentang Malahayati, Ibnu Bathutah dll... nama yang asma pilihkan untuknya: Rania Timur Samudra Kalau tokohmu cewek melankolis jangan diberi nama Chikita.. kesannya riang kalau cowok badannya besar, nama2 seperti Bima, Bimbim... mungkin lebih pas intinya perhatikan nama sebab setiap nama punya muatan psikologis sendiri pun ketika kamu memilih nama pena ya๐Ÿ˜Š berikut salah satu bagian paling penting dalam menghidupkan atau memberi jiwa pada tokohmu: 7. Kemampuan berempati penulisnya terhadap situasi-situasi di sekitarnya, harus diwariskan ke karakter cerita. Agar tokoh-tokohmu punya RASA.



8. Sebaliknya, hindari mewariskan sifat, aksi dan reaksimu pada seluruh karakter dalam cerita. Mereka harus menjadi individu yang lain. Kecuali memang kamu niatkan dari awal membuat satu karakter yang sebagian atau seluruh sifatnya seperti dirimu. jangan sampai semua tokoh dalam novel kita, cara bicaranya, cara pandangnya, semua menggambarkan diri kita sendiri Salah satu tantangan terbesar bagi saya adalah ketika harus menulis karakter Hyun Geun, korea (Jilbab traveler love sparks in Korea), melukis latar belakang dan sejarahnya, agar dia berbeda dengan tokoh Zhongwen, chinese (assalamualaikum Beijing Dalam hal ini dibutuhkan kejelian penulis untuk memanfaatkan detail dan elemen yang melekat pada tokoh. Misal untuk Hyun Geun yang memang fotografer, saya manfaatkan dengan... dalam dunia fotografi dikenal black and white, maka saya buat (ini imaijinasi penulis, jadi berimajinasilah...), Hyun Geun punya masa lalu yang membuat cara pandang dia hitam putih bahkan ketika memotret pun foto2nya hanya hitam putih. dunianya baru berwarna setelah dia bertemu Rania Timur Samudra yang mengobrak abrikkan tatanan dunia hitam putih Hyun Geun selama ini. banyak baca banyak baca banyak baca amati bagaimana penulis memperkenalkan tokoh2nya, lalu mengembangkan karakter mereka. Buat catatan apa yang menurutmu dilakukan seorang penulis hingga karakternya terlihat begitu hidup di matamu sebagai pembaca ini PR yang nggak selesai dengan cuma 'sudah menonton filmnya' misalnya. kamu harus baca sebab kamu akan mendapat jauh lebih banyak, menjadi jauh lebih kaya dengan membaca. Saya mohon maaf tidak bisa menjawab semua pertanyaan ya ada bbrp yang cukup dijawab dengan: Pede aja lagi!:) ini pun sdh memulai 30 menit lebih awal dan hampir 30 menit lebih akhir jadi maafkan yang tidak terjawab terakhir: Ernawati Lily3F:



Pertanyaan 1 : auny dhiyaa: Saya mau tanya. menurut bunda, untuk seusia saya -14 tahun, genre apa yg pantas untuk dijadikan tema novel? Saya masih suka bingung krena kadang takut terlalu dewasa atau kadang malah takut terlalu kekanak"an. Terimakasih bunda ^^ Maaf apabila saya mengganggu Titip pertanyaan untuk bunda asma di sesi terakhir nanti ya bunda erna ^^ sebenarnya penulis dengan kemampuannya berimajinasi boleh menulis apa saja, tidak harus menyesuaikan usianya. Genre apa yang kamu sukai? Tulis apa yang menurutmu kamu bisa menghadirkannya lebih baik, cerita remajakah? atau cerita yang gak sesuai usiamu tp kamu suka. then write it... jangan biarkan usia membatasi jenis tulisan yang mau kamu buat jangan biarkan juga kejombloanmu membatasimu menulis novel pernikahan, misalnya.... ini bukan nyindir ya...๐Ÿ˜ƒ Terima kasih doanya buat Adam... semoga trombositnya segera naik. Selamat mempraktikkan, semoga manfaat, dan teman2 bisa menjadi penulis yang jauh lebih baik dari Asma, dkk penulis yang rekan2 kenal di tanah air, bahkan dunia. aamiin pamit dulu ya... Assalamu'alaikum wr wb Mohon maaf terlambat 9 menit, nanti dikompensasi ya. ditambah 10 menit insya allah bismillahirrahmanirrahim... kita mulai Waktu pertama kita bahas tentang menuis Ada 3 hal yang sebenarnya menjadi inti yang harus dihadirkan ketika kita menulis masih ingat? Jadi ketika menulis dan dapat ide cerita... 4 hal itu yang kita perhatikan Apa ide cerita yang sekarang sedang kamu pikirkan? Apakah cerita itu memiliki kebutuhan setting tertentu? Misal ketika teman-teman membuat cerita tentang sulitnya menikah karena tradisi tertentu... mau tidak mau teman-teman akan berpikir... setting di mana yang kira2 menguatkan cerita? Kalau di tanah air: berarti misalnya, daerah yang kita pertimbangkan: Mungkin Padang?



Selain Padang ada Lombok Mungkin Bali? ini berarti seorang penulis HARUS MENGHADIRKAN SETTING TEMPAT YANG DIBUTUHKAN. Seperti ilustrasi yang asma berikan di atas Kalau kita menggarap cerita tentang seseorang yang jatuh cinta namun ternyata lelaki yang dia sukai tidak percaya tuhan, pertimbangan setting juga menjadi penting. Ini alasan menggunakan Beijing dalam Assalamu'alaikum beijing misalnya. Atau Korea dalam Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea. sebelum itu,mari kita perjelas tentang setting. Setting sering diartikan tempat yang menjadi lokasi dalam cerita. Tetapi sebenarnya setting bukan hanya masalah tempat peristiwa terjadi, melainkan juga pemilihan WAKTU terjadinya peristiwa Kita bahas yang pertama, soal SET tempat ya... Seperti ilustrasi di atas, maka bisa disimpulkan. Setting yang tepat akan mendukung kekuatan cerita. Meskipun tidak semua cerita memerlukan setting yang spesifik ya Dalam dunia tulis menulis ini memang nyaris gak ada kata HARUS atau JANGAN. Jadi segala sesuatu dihadirkan murni sesuai KEBUTUHAN Dalam novel, persoalan setting tempat, jika memang dibutuhkan dalam cerita, maka dia perlu dihadirkan dengan maksimal sehingga pemilihan tempat menjadi masuk akal atau tepat. Kegagalan penulis menggarap setting lokasi akan mengakibatkan set tempat terlihat sebagai TEMPELAN. sila dijawab di group ya pertanyaan berikut. Jika membuat cerita yang super romantis misalnya, maka negara atau kota mana yang akan kita pilih? MAKIN SPESIFIK JAWABAN TEMAN-TEMAN MAKIN BAGUS. Misal nggak hanya menjawah India, tetapi bisa menegaskan: taj mahal... secara history-nya. Assalamu'alaikum Beijing contoh novel Asma yang menghadirkan tempat. Dan jadi tidak sah atau kurang kuat jika misalnya tidak menghadirkan tempat2 yang khas beijing... dus karena novel ini religi, maka akan makin tidak sah atau aneh jika misalnya Niu-jie mosque tidak disebut Sama seperti, cerita romantis gak harus Paris sih... Perancis kan banyak. Tapi kalau Parisnya samsek tidak disebut, maka akan aneh ga sih? Ok. lanjut, pertanyaan kedua, kalau nulis cerita HOROR, Maka lokasi2 yang mungkin akan



dipakai apa saja menurutmu? Gedung tua yang tidak dihuni bertahun-tahun. Kuburan? Rumah Sakit? Ingat SUSTER NGESOT kan. Sekolah tua, di kamar mandinya seseorang mungkin pernah bunuh diri... hiyy:p Beberapa lokasi yang punya urban legend... terowongan casablanca? cipali? jeruk purut... lanjutkan ya... Nah kalau faham ini, maka seorang penulis nggak akan ada yang bikin cerita romantis tp settingnya di Terowongan Casablanca๐Ÿ˜† kecualiiiiii romantis horor๐Ÿ˜Š jangan salah juga... misal bikin film HOROR, Setting London, tapi hantunya POCONG๐Ÿ˜† kenapa ada logika gitu? Karena pocong kan pakai kain kafan, jadi biasanya negara2 yang muslimnya mayoritas. di sini kita bicara juga tentang LOGIKA CERITA Kalau pocong pakai dress hantu biasa jadinya, yak...:) lanjut, kalau mau pakai pocong goes to London, boleh? boleh. tp jatuhnya horor komedi ya. LOGIKA yang dipakai NGASAL AJA, BEBAS. silakan Nah pemilihan setting waktu juga harus cermat. Perlu waktu tertentu gak sih novel kita? Pemilihan waktu yang tepat akan meyakinkan pembaca dan menguatkan... misal cerita horor biasanya waktu yang kita akan piih? Yup, seperti jawaban teman2 di group Jadi cerita horor bisa gagal krn penulis salah milih waktu kejar2an sama hantu tp siang hari bolong... ๐Ÿ˜„ sambil jawab pertanyaan: Sri Ningsih Ali: Apakah setting tempat bisa kita ciptakan sendiri? jawabannya BISA



Novel horor islami yang asma tulis Thriller religi, settingnya di Pulau Lhok Jeumpa Kavar lama edisi pertama yang terbit tahun 2000 an Apa saja aturan menciptakan SETTING LOKASI sendiri? 1. Penulis tetap tidak buta peta. Jadi walau pun asal dia harus punya bayangan, misal kalau di contoh asma berarti, asma harus tahu Pulau Lhok Jeumpa itu lokasinya di mana? Dekat Aceh mana? Pelabuhan terdekat untuk cari ferry lanjutan ke sana dari pelabuhan mana? Berapa jam kira2 perjalanan. 2. Memilih NAMA TEMPAT IMAJINATIF YANG SESUAI. Saya piih Lhok Jeumpa karena settingnya Aceh. Nggak bisa saya bikin Pulau Lhok Minang... Lucunya waktu novel ini rilis, ada pembaca yang penasaran. Jadi benar-benar cari di google map, di mana sih Pulau Lhok Jeumpa sebenarnya. Alhamdulillah, kebahagiaan jika penulis bisa meyakinkan pembaca. 3. Menciptakan logika dan sejarah tempat tersebut. Kalau di Pesantren Impian misalnya, Asma jelaskan di pulau itu perkebunan apa yang subur, bagaimana masyarakatnya, dan bahwa misalnya Pulau Lhok Jeumpa termasuk yang tidak terkena konflik terkait Daerah Operasi Militer di Aceh Ini penting, sebab saya fokusnya ke cerita, orang2 yang diundang secara rahasia ke sana. Jadi bukan ke DOM-nya. Sehingga tidak ada lokasi misalnya yang terkait kuburan massal... konflik militer, dll Pertanyaan Ika saya kira terjawab dengan penjelasan di atas ya. Boleh, tp lihat daerah terdekatnya. Misal kalau Asma karena Lhok Jeumpa itu di Aceh, maka kulturnya terdekat asma sesuaikan dengan khas aceh, kalau ada bedanya apa asal masuk akal boleh. maaf td pertanyaan dian Mia 'n Warung OB: Titip tanya mba ๐Ÿ™‚ Bagaimana cara membuat cerita yg bikin penasaran sampai akhir, bahkan sampai buku2 berikutnya, walaupun setting dan tokohnya hanya biasa2 saja, misalkan hanya seputar sebuah kota besar dan gang2 sempitnya.-- bisa saja. BIasanya kekuatan novel itu beda2, ada yang fokus ke ceritanya, idenya sudah menarik, tempat di mana gak masalah... atau gak perlu tempat spesifik. ada yang kekuatannya tokoh cerita, spt asma singgung balada si roy, lupus... simpel aja kasih sekolahnya si lupus di SMA merah putih



waktu asma bikin aisyah putri SMA 2000, krn memang fokusnya ke teman2 aisyah dan abang2nya yang empat orang itu. Agar setting believable maka : 1. Seperti juga tokoh, setting harus didefinisikan dulu, jika memang perlu setting khusus. mau di mana nih, perlu tempat khusus gak, perlu waktu khusus gak, perlu bbrp kota gak krn novel kan panjang, misalnya 2. SETTING sesuai LOGIKA CERITA ALIAS HARUS LOGIS. Misal kalau mainnya fantasy ya create setting yang secara nalar masuk ke fantasy itu. Jangan sudah dibuat kesannya international, futuristik tp tahu2 nama lokasinya jawa2 banget... secara kata. 3. DESKRIPSI YANG MANTAP, ujung2nya latihan menulis lagi. 4. INGAT SETTING HARUS DETAIL, ADA SUASANA BERBEDA SETIAP WAKTUNYA. Misal pasar di waktu malam sama pagi hari tentu deskripsinya beda, dialog juga beda yang ada di sekitar kita, aktifitasnya juga beda... ini bagian dari suasana. 5. GUNAKAN PANCA INDRA TERKAIT SETTING. dan panca indra kita gak hanya mata ya. Kalau menggambarkan rumah sakit maka ada aroma berbeda tentu dengan kuburan:) saya kasih contoh ekstrim biar teman2 ingat insya allah. Beda TEMPAT beda AKTIFITAS DI Pasar akan aneh kalau kita gak menyebutkan akfititas jual beli tawar menawar, tp kalau rumah sakit maka mungkin, selain hilir mudik petugas medis, ada warna khas seragam mereka, juga ada misalynya panca indra kita telinga, maka mungkin ada sesekali bunyi panggilan atau teriakan CODE BLUE ketika ada pasien yang gagal napas atau sekarat Pertanyaan 6 Siska Anggraeni, Maaf jika melenceng dr pembahsan utama, Dalam meriset bahan dan harus bertanya pd ahli haruskah dijelaskan detail ceritanya ato hanya hal pokok saja ato tidak sma skali? Sebab terkadang apa yg kita imajinasikan belum tentu susuai dgn fakta-- INGAT PRINSIP INI: HADIRKAN HANYA YANG DIBUTUHKAN. Jika detail tsb dibutuhkan maka hadirkan, pilih di antara begitu banyak bahan mana yang dibutuhkan, mana yang bikin novel kita makin cakep, mana yang justru bikin novel kita terdistraksi dari bahasan utama. Pertanyaan Mamay sudah terjawab di penjelasan2 sblmnya di atas ya Pertanyaan 7 Siska Anggraeni, Bisakah kita menghadirkan seting di tempat yg blm pernh didatangi apalgi d lhat langsung--BOLEH DAN BISA. RISET YANG BENAR. Pertanyaan 9 Fitriani Rachman:



Saya ingin bertanya. Klu setting nya hanya khayalan penulis aja bs? Sy pernah buat cerpen, setting nya di sumatera tp sy tdk Prnh k sumatera n tdk tahu tentang sumatera.-- BISA ASALKAN RISET. sekarang google map bisa tiga dimensi kan ya... baca2 blog orang juga jadi dapat suasananya. Oia, mba asma. Sy pernah baca bahwa salah satu setting itu adalah setting sosial. Apa benar ada setting seperti itu? setting sosial saya gak tahu yang dimaksud apa, apakah terkait penjelasan di atas situasi sosial sekitarnya? Pertanyaan 10 Sindy Widia: Ijin tanya teh... Kan saya sering berbelit2 ceritany balik mulu gmn caranya biar alur plotnya bagus gak berbelit2?-- lari dikit ke plot ya: KEMAHIRAN MENULIS TIDAK DIDAPAT DENGAN INSTAN, MELAINKAN HASIL PROSES, BERTAHUN-TAHUN, BERBUKU-BUKU. jadi makin sering menulis, makin bagus dia meramu unsur2 dalam cerita. bikin plan ya... sinopsis di awal misalnya pertanyaan 11 Oki: - kalo kita ambil setting lokasi di dunia nyata, apa namanya hrs kita samarkan di novel? Misal nama kampus, nama jalan. Apa kita samarkan jd lokasi baru?-- mana aja boleeeh๐Ÿ‘ pertanyaan 13: Adi Wahyudin: Titip tanya mba. Bermasalahkah jika set tempat dalam cerita ternyata tak sesuai dengan fakta sejarah?-kalau dimasukkan bagian dari imajinasi yang memang mendistorsi sejarah gpp. tetapi jika penulis salah menghadirkannya, bisa kesannya dia gak cukup serius risetnya, kesannya gak tahu fakta sejarahnya Pertanyaan 12 Nursiti: Mbak, mau titip tanya, kan tadi buat settingnya harus dijelaskan sejarah dan bagaimana masyarakatnya. Nah kalau ambil setting misalnya di Jakarta yg terkenal padat dan macet, apa harus dijelaskan jg secara mendetail? Karena takutnya kalau mendetail jadi membosankan, mengingat kota Jakarta adalah kota yang sudah dikenal masyarakat umum. Makasih, mbak--- again ini jawabannya SESUAI KEBUTUHAN. FOKUS CERITA DI MANA. PERLU GAK DETAIL ITU? MEMPERKUAT CERITA GAK? ini antara lain pertanyaan2 sblm kamu ambil keputusan menjelaskan panjang lebar sesuatu atau mengambil sebuah detail Nursiti: ingat juga one day mungkin novelmu diterjemahkan dan utk DUNIA indonesia itu belum ngetop apalagi Jakarta. Banyak yang hanya tahu Bali bahkan mengira BALI nama negara juga ada. Atau Jakarta itu kota di Malaysia๐Ÿ™ˆ Pertanyaan 14:



Etika @supertwinshop: Mbak Asma, semua novel Mbak Asma dikategorikan best seller, tapi menurut Mbak, novel bergenre apakah yang paling diminati pembaca?-- ada tema2 yang laris, tp sebenarnya kalau menulis adalah media perjuangan, maka selalu utamakan perjuangannya, ketika tema cinta yangdibahas adalah upaya meluruskan, mengajak pembaca terutama perempuan tahu bahaya hubungan bebas, gak mau direndahkan laki2, mengajak mereka merasa dimuliakan jika bukan diajak pacaran tp diajak menikah. Bangga jika bisa menjaga diri saya bersyukur dan bahagia banget bisa menjelaskan tentang fenonema bunuh diri dengan semangat meluruskan dan mengajak pembaca berpikir logis, di salah satu bab novel Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea. Kenapa bisa? karena korea salah satu yang angka bunuh dirinya tertinggi di dunia. ini pesan serius dimasukkan dalam novel yang kesannya populer kisah cinta laris, tp film2 India banyak yang nggak tentang cinta tp box office bgt, krn penyajiannya. Misal Dangal... Pertanyaan 16: Riska Subhan: Mau tanya bunda, maaf jika melenceng yah....bagaimana cara menyajikan sebuah novel jika memakai konsep A pov, B pov, seoalah penulis adlah si A dan kadang jadi si B, terimakasih-- ini semoga berkenan membaca Surga Yang Tak Dirindukan 1-2 ya, saya pakai POV berbeda, orang pertama dan ketiga. Silakan dicermati penerapannya... Pertanyaan 17 Hesti Setiasih Assalamualaikum kak nitip pertanyaan buat bunda asma kalau kita buat cerita berlatar di luar negeri sedangkan kita belum pernah ke luar negeri kiranya risetnya dr mana saja kak?--- google, tanya teman, baca novel atau buku dengan setting itu, baca blog dll. Ok saya balik ke materi ya Saya akan ambil dari buku 101 Dosa Penulis Pemula, DOSA KE 73-75 ya... detailnya nanti bisa dibaca di buku itu. Menurut saya ini salah satu buku penulisan yang terlengkap. insya allah. Dari sekian Dosa Seorang Penulis Pemula terkait setting ada bbrp... DOSA ke-73: SETTING TEMPELAN ATAU MAKSA Sebagian penulis menganggap wah keren bisa bikin buku dengan setting Luar Negeri Novel2 best seller yang difilmkan antara lain settingnya banyak LN kan. Ada 99 Cahaya di Langit Eropa. Assalamualaikum Beijing, Jilbab Traveler Love Sparks in Korea, Paris I 'm in Love dll dikasih bonus dah biar banyak bocoran bukunya..:) Aku, Dinda dan Stevens pernah kuliah di New York University walau beda fakultas.



contoh, ya... pertanyaannya seberapa penting detail tempat tersebut (NYU) disebutkan? Apakah ada pengaruhnya dalam cerita? Apakah akan berguna lagi kemudian Jika tidak, agak mubazir gak sih penyebutan NYU itu, apalagi jika tidak ada deskripsi kampusnya... NY nya... jadi tempelan banget DOSA Ke-74: Asal Pilih Setting Waktu dan Tempat Penulis tidak boleh memilih waktu dan tempat asal-asalan. semuanya harus punya alasan Ketika tidak ada setting spesifik secara waktu dan tempat di ceritanya, juga bukan karena penulisnya gak sempat riset (aib banget gak siiih:p), tapi karena memang di cerita itu gak perlu setting waktu dan tempat khusus, bisa di mana aja... Novelis pakai setting thn 80 an dan bukan thn 2000 an kenapa? Misal karena dia perlu LOGIKA di mana seseorang menghilang dan mungkin gak mudah ditemukan, atau dihubungi. Kalau thn 2000 an settingnya udah ada Hp. gampang ditelp : Setting tempat juga gak boleh asal2an. Di buku 101 Dosa dibahas, kalau ide cerita terkait penyiksaan TKI maka setting yang tepat adalah di....? Mungkin Timur Tengah... Malaysia, Hong kong... Kalau tiba-tiba di Rusia rasanya aneh, krn kita gak banyak TKI di sana... DOSA KE-75 Adl. Tidak piawai menyajikan nuansa atau warna lokal btw saya mohon maaf blm bs aktif di telegram jadi maafkan jika japri tidak terespons. Sementara baru menunaikan amanah ya... spt mengisi workshop di sini. pertanyaan 19: Tanya : Kelemahan saya adalah mendeskripsikan tempat yg berkaitan dengan arah dari satu tempat ke tempat lainnya. Bagaimana cara menyiasatinya-- aktifkan waze atau google map, set tempat dari mana ke mana, udh lengkap info waktu, biaya, alt naik bus, kereta atau jalan kaki berapa lama Ok balik ke Dosa 75, ingat bahwa ketika memilih satu setting tempat, maupun waktu... ada tanggung jawab yang menyertai Di novel SYTD 2 saya memilih setting Budapest, Hungaria. Bahasa berarti dibutuhkan. Saya harus riset.Tapi apakah semua tokoh harus berbahasa Hungaria? Tentu tidak



Siapa saja yang harus bisa bahasa hungaria? Meirose karena dia tinggal di sana, memulai kehidupan baru setleah meninggalkan Pras Panji sebab dia orang Indonesia yang bekerja sana sini di Budapest, tingkat kemampuan bahasa Hungarianya harus lebih tinggi dari Meirose Syarief, harus fasih, termasuk istilah kedokteran, krn dia ayahnya orang sana. Jadi jangan hanya menggunakan setting tp melupakan detail yang harus dimanfaatkan utk menguatkan cerita, dan meyakinkan pembaca akan lokalitas yang dipilih warna lokal pun bukan hanya bahasa. Ada terkait sejarah... fakta menarik, interaksi sosial, karakter masyarakat setempat, deskripsi setting. Saya menyebut satu tempat utk toko yang dibuka meirose di budapest... dan di sana memang rata2 tempat bangunan tokonya dua lantai, jadi masuk akal jika atas dijadikan tempat tinggal, toko di bawahnya... detail lain karakter orang eropa apalagi eropa timur, gak hangat kalau ada yang sakit atau kecelakaan gak akan rasanya ada yang menawarkan pakai mobil saya aja dulu ke rumah sakit, saya antar ini mungkin di Indonesia atau ASIA di sana cukup tekan bbrp no, ambulans akan datang tidak sampai 4 menit pengetahuan tentang setempat yang kamu butuhkan dalam cerita, utk meyakinkan pembaca, ini jangan luput dihadirkan Utk penggunaan bahasa, saya menghindari memasukkan terjemahan terlalu banyak di footnote, atau dalam kurung "Saya suka sekali hadiahnya, arigatoo (terima kasih)." ujarnya Sebaliknya saya mungkin akan menulis: "Saya suka sekali hadiahnya, arigatoo!" Ujarnya dengan tatapan penuh terima kasih. Di SYTD 1 ada dialog dengan bahasa cina sedikit2, dan insya allah tanpa terjemahan pun pembaca bisa menyimpulkan apa yang dimaksud pun dalam Love Sparks in Korea Dua menit lagi selesai ya.. sesi kita



*Jadi sedih* semoga manfaat materinya Srie Ningsih Ali: dlm sebuah novel apakah sebaiknya tidak terlalu banyak dialognya atau bagaimana Mba Asma Nadia?-- saya pribadi tidak suka membaca novel yang narasi2 panjang saja tanpa dialog. Karena khawatir membosankan tapi dialog yang dihadirkan harus punya isi punya fungsi ternyata 3 sesi dikiiit ya utk menjelaskan banyak hal ttg kepenulisan๐Ÿ™ˆ chika Azizah Saya seorang santri, bagaimana cara saya agar tetap menulis tanpa laptop ataupun hp? Apakah di buku tetap efisien? Terimakasih pertanyaan saya setor di sini ya-- saya punya teman yang gak punya laptop jadi dia menulis di buku besar, rapi sekali. Setelahnya dia ke warnet utk mengetik. sebab kamu tetap harus mengetiknya utk bs mengirimkan ke penerbit atau media. Sulistyowati www.vennella.com: Mbak Rina titip pertanyaan buat besok bisa mbak? Bagaimana cara membuat teknik showing tanpa berkesan bertele-tele? Makasih sebelumnya mbak-- apa pun kalau dihadirkan SESUAI KEBUTUHAN, insya allah gak akan bertele-tele jadi setelah memutuskan tokoh, setting, lalu menuliskan peristiwanya dengan plot pilihan, maka selesai menulis, jeda 2-3 hari kembalilah ke tulisanmu sebagai EDITOR KEJAM. Lalu kritislah terhadap keputusan2mu saat mengeksekusi cerita. Apakah showing not tellnya sudah cukup show not tell, atau bahkan masihh tell juga. Apakah dialog yang dihadirkan punya fungsi misalmemberikan informasi terhadap satu kejadian atau tokoh "Terakhir bertemu kamu masih kecil sekali." Kalimat Hamid seraya tangannya memperbaiki posisi kacamata yang bertengger manis di hidungnya yang bangir. dalam dialog dan narasi tersebut ada fungsi informasi pertama dialog menginfokan ada gap usia di antara tokoh Hamid dan si 'kamu' info kedua, di narasi, tokoh hamid kayaknya cerdas dan ganteng. cerdas merujuk dari kacamatanya, mainstream sih... ganteng dari hidungnya yang bangir



meski kenyataannya orang ganteng gak harus hidungnya mancung. pun orang kacamata ga harus cerdas ya... but secara umum orang ngeh bahwa tokoh ini atraktif salah satunya hidungnya gak terlalu rendah bersujud ๐Ÿ˜Š Baik. 22.16 menit, asma sudah mengganti waktu yang tadi kurang krn mulai agak telat. Alhamdulillah adam sudah pulang hari ini ke rumah setelah dirawat 6 hari. Terima kasih doanya Makasih untuk waktunya, investasinya, tolong sakit hati karena sudah investasi dana dan waktu di sini... semoga cukup sakit hati untuk MENEBUSnya dengan KARYA YANG HEBAT. ๐Ÿ‘ Admin izin asma bagi info ya... bagi yang tertarik insya allah ada workshop menulis di JDC bersama asma bulan AGUSTUS akhir. infonya nanti bisa ditanyakan ke Mas ERON 08118111174. Saya akan minta perlakuan khusus utk peserta alumni Kelas Novel Asma Nadia ini, ya... mungkin batas early birdnya akan lebih lama dibanding pendaftar lain. salah satu benefit early bird adalah novelnya jika ada akan dibaca. Baik terima kasih, saya mohon maaf sekali jika ada kekurangan atau canda yang terlalu, atau jika saya membawakan workshopnya dengan tidak berkenan, atau kurang profesional. Mohon dimaafkan dan dibuka pintu keikhlasan Semoga ikhtiar berbagi dan belajar di sini, menambah keridhaan Allah pada kita. Semangat menjadi mujahid2 pena... ayo kabarkan dalam setiap goresan pena betapa islam itu ramah, betapa islam adalah rahmatan lil 'alamin... banyak PR umat yang harus kita garap dan isi bersama, semoga tulisan bisa menjadi media kita berjihad. Aamiin ya Allah. ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™ Wassalamu alaikum wr wb (mohon maaf atas tanya yang belum terjawab krn waktu)