Cinta Dalam Diam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CINTA DARI HATI DATANG KARENA ALLAH Dewan Juri yang saya sayangi dan teman temanku yang saya cintai



Hadirin yang dirahmati Allah Kita sebagai manusia hendaknya bersyukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat yang telah memberikan nikmat sehingga kita sampai saat ini masih bisa melakukan ibadah kepadanya, Alhamdulillah. Sholawat berbingkai salam kita sanjungkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, nabi yang menjadi rahmat bagi semesta alam, nabi yang mengajarkan kita akan pentingnya kasih sayang, nabi yang selalu menebarkan rasa cinta kepada setiap makhluk dimuka bumi ini. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, ”Wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam! Doakanlah keburukan



(laknatlah)



atas



kaum



musyrikin.”



Nabi shallallahu



‘alaihi



wasallam menjawab, ” Sesungguhnya aku diutus bukan sebagai pelaknat, namun aku diutus sebagai rahmat (pembawa kasih sayang).”(HR. Muslim) Hadirin rahimmakumullah Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali Radhiyallahu ‘anhuma? Dikisahkan bahwasannya Ali sudah lama terpesona dan jatuh hati pada Fatimah, ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Umar melamar Fatimah, lamaran kedua orang sahabat tersebut ternyata ditolak oleh Rasulullah. Hingga akhirnya Ali memberanikan diri, dan ternyata lamarannya yang mesti hanya bermodal baju besi diterima oleh Rasulullah. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah keduanya menikah, Fatimah berkata kepada Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta kepada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya”, Ali pun bertanya mengapa ia tak mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya. Sambil tersenyum Fatimah Az-Zahra menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu”. Masya Allah, Semoga Allah membimbing kita untuk selalu berada dalam jalan yang Ia ridhai. Cinta adalah suatu perasaan yang Allah ciptakan pada manusia. Membicarakan persoalan cinta, yang langsung terngiang mungkin adalah cinta kepada sesama manusia.



Padahal ada cinta yang jauh lebih tinggi dari itu, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Ibnu Qayyim Al Jauziyah yang merupakan seorang ulama yang mengajarkan kita bahwa cinta itu memiliki 4 kekuatan. Dan cinta merupakan sesuatu yang datang melalui 4 sebab, yaitu : 1.



Islam tidak mengenal cinta buta. Karena dalam islam, kita diminta untuk berilmu telebih dahulu. Orang yang berilmu berarti orang yang yakin. Karena keyakinan datang dengan ilmu.



2.



Mencintai dengan ikhlas. Setelah keyakinan dimiliki maka akan terasa ikhlas dengan sendirinya.



3.



Ikhlas mendatangkan kejujuran. Kejujuran inilah yang akan membuahkan cinta.



4.



Dari cinta ini akan menelurkan 2 hasil yang bernama Inqiyad dan Qabul. Yang dimaksud dengan dua hal ini adalah orang yang mencintai ini akan tunduk dan patuh kepada yang dicintai. Hadirin yang saya hormati Berbagai perasaan cinta yang dirasakan manusia ada tingkatannya. Dan



hendaknya kita memposisikan perasaan cinta ini dalam hidup kita. Cinta Kepada Allah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda



ُ ‫الرحْ م‬، ‫اح ُم ْون‬ ِ ‫الر‬ ِ ‫سم‬ َّ ‫ال‬ َّ ‫ان ي ْرح ُم ُه ُم‬ َّ ‫ض فِي م ْن ا ِْرح ُموا‬ ِ ‫اء فِي م ْن ي ْرح ْم ُك ْم األ ْر‬ “Para pengasih dan penyayang dikasihi dan di sayang oleh Ar-Rahmaan (Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang), rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati oleh Dzat yang ada di langit” Rasa cinta kepada Allah harus yang paling besar dan paling banyak. Karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala merupakan Dzat yang tidak ada bandingannya. Bentuk kecintaan kita kepada Allah tentu adalah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.



‫اْل ْنس ْال ِج َّن خل ْقتُ وما‬ ِ ْ ‫ُون ِإ َّّل و‬ ِ ‫ِلي ْعبُد‬ “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.(Q.S Az-Zariyat:56) Bentuk ibadah kepada Allah yang bisa kita lakukan adalah melaksanakan ibadah sholat, menjalankan puasa, melaksanakan ibadah haji, dan masih banyak ibadah lainnya yang disyariatkan oleh Agama Islam. Cinta Kepada Rasul Rasulullah SAW membekali umat muslim dengan Al – Qur’an dan Hadits yang diturunkan kepadanya yang bisa menjadi pedoman dan petunjuk umat islam sepeninggal Beliau. Maka hendaknya sebagai wujud cinta kepada Rasulullah, kita mengikuti apa yang dikerjakan oleh Rasulullah SAW selama hidupnya. Karena apa saja yang dikerjakan oleh Rasulullah dan ditinggalkan oleh Rasulullah adalah perintah langsung dari Allah SWT. Rasulullah SAW merupakan Suri Tauladan, karena walaupun ajaran yang dibawanya sudah ribuan tahun, namun tetap bisa diaplikasikan di zaman modern seperti sekarang. Cinta Kepada Ciptaan Allah Cinta yang berada pada urutan terakhir ini adalah cinta pada ciptaan Allah SWT. Jika kebanyakn orang berpendapat Romeo dan Juliet adalah kisah cinta paling romantis, Kisah Rasulullah dengan para istrinya termasuk Aisyah adalah lebih romantis dari cerita manapun. Suatu ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah pulang terlambat ke rumah. Setelah larut malam, kecemasan Aisyah bertambah. Ia tak bisa tidur, akhirnya hanya bisa terjaga menunggu suami yang paling dicintainya tersebut. Rasulullah pun berjalan dengan cepat kerumahnya, Beliau tak tega jika istrinya terlalu lama cemas dan menunggu kedatangannya. Namun, niatnya untuk mengetuk pintu hilang begitu saja karena tak ingin membangunkan istri tercintanya. Akhirnya, Beliau menggelar sorban didepan pintu dan kemudian tidur diatasnya. Dinginnya malam lebih dipilihnya daripada harus membangunkan istri tercinta. Padahal dibalik pintu itu, Aisyah pun tertidur karena ia khawatir tak mendengar suara



ketukan pintu suaminya. Sungguh, cinta karena ketaatan kepada Allah lebih indah dari cinta jenis manapun. Masya Allah. Cinta kepada ciptaan Allah SWT ini juga termasuk kepada cinta kepada orang tua, cinta kepada pasangan, cinta kepada anak – anak dan cinta kepada makhluk Allah yang lainnya. Pesan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah: “Jangan pernah kau menyalahkan cinta, tapi salahkan mereka yang menyalah gunakan cinta hingga berbuat dosa.” (Astaghfirullaahu wa'atuubu ilaih) Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam. Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya. Karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu. Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya. Karena mungkin saja orang yang kau cintai, adalah juga orang yang telah Allah SWT benar-benar pilihkan untukmu. Jika benar cinta itu kerana ALLAH maka biarkanlah ia mengalir mengikut aliran ALLAH kerana hakikatnya ia berhulu dari ALLAH maka ia pun berhilir hanya kepada ALLAH “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran ALLAH.” (Adz Dzariyat : 49) Tetapi jika kelemahan masih nyata dipelupuk mata maka bersabarlah, berdoalah & berpuasalah “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Al Israa’ : 32 ) Jangan memberi harapan pada yang belum pasti, kelak ada insan yang bakal dilukai, Jangan menaruh harapan pada yang belum tentu dimiliki, nanti hati yang kecewa sendiri. Cinta dalam diam lebih baik dari cinta yang diumbar. Cinta dalam diam adalah sebuah perasaan yang dipendam dan tak ingin diungkapkan dengan orangnya secara langsung namun selalu menjadi isi di dalam do’a disetiap sujud kita dihadapanNya. Dan ini adalah salah satu perasaan yang menjadi fitrah manusia dari Allah SWT.



Tetapi, ada juga yang jatuh cinta dalam diam namun masih suka memberi KODE secara langsung kepada CINTAnya tersebut, contohnya di instagram, kita mendapatkan quotes tentang CINTA-CINTAAN langsung menandai (mention atau tag) di komentar postingan tersebut. Sekali lagi, cinta dalam diam “tidak boleh diungkapkan kepada orangnya secara langsung” Banyak sahabat hijrah yang biasa mencurahkan keluh kesah tentang cinta dalam diamnya, seperti “kak, aku suka seseorang. Dan dia itu menjadi motivasi aku untuk berhijrah. Aku harus bagaimana? karena setiap aku kodein dia, dianya malah nggak peka” Jadi harus bagaimana sahabat?. Inilah yang menjadi penyakit dari yang merasakannya, cinta dalam diam itu tidak boleh sekali-sekali melakukan hal seperti itu, apalagi saling melemparkan perhatian. Bukannya perhatian karena memang ia meminta tolong tapi pertolongan karena ada maunya akhirnya zina hati pun terjadi. Allah mengetahui segala bentuk niat kita. DIAM!, cukup diam dan do’akan namun jangan berlebihan dalam berharap. Karena ketika harapan tak terwujud sanggupkah kita merasakan patah hati karena cinta? Semua akan pada indah pada waktunya. Karena kebahagiaan yang hakiki hanyalah milik orang-orang yang pernah merasakan manisnya perjuangan, nikmatnya berjalan di atas ketaatan, dan sabar atas segala aral rintangan yang menghadang. Manusia diciptakan berpasang-pasangan, itu merupakan takdir Allah. Tinggal bagaimana cara terbaik bagi kita untuk menjemput takdir tersebut. Dengan usaha perbaikan diri sehingga mampu memperoleh pasangan yang baik, ataukah sebaliknya berleha-leha sehingga hal terburuk pun menimpa kita. Cinta adalah hal fitrah yang tentu saja dimiliki oleh setiap orang, namun bagaimanakah membingkai perasaan tersebut agar bukan cinta yang mengendalikan diri kita, Tetapi diri kita yang mengendalikan cinta. Mungkin cukup sulit menemukan teladan dalam hal tersebut di sekitar kita saat ini. Walaupun bukan tidak ada. barangkali, kita saja yang tidak mengetahuinya.



Cukup cintai dalam diam bukan kerana membenci hadirnya tetapi menjaga kesuciannya bukan kerana menghindari dunia tetapi meraih syurga-NYA bukan kerana lemah untuk menghadapinya tetapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus & menyelusup Cukup cintai dari kejauhan kerana hadirmu tiada kan mampu menjauhkan dari ujian kerana hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan kerana mungkin membawa kelalaian hati-hati yang terjaga Cukup cintai dengan kesederhanaan Memupuknya hanya akan menambah penderitaan menumbuhkan harapan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan Cintailah dengan keikhlasan Kerana tentu kisah Fatimah dan Ali Bin Abi Talib diingini oleh hati tetapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi..?? “.. boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al Baqarah : 216 ) Kerana hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikkan serahkan rasa itu pada Yang Memberi dan Memilikinya biarkan DIA yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya “Barangsiapa yang menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.” (Umar Bin Khattab ra) “Barang siapa yang memberi kerana Allah, menolak kerana Allah, mencintai kerana Allah, membenci kerana Allah & menikah kerana Allah, maka berarti ia telah



sempurna imannya” (HR. Al-Hakim)



Ya Allah temukanlah kami kepada cinta yang membawa kami kepada cintaMu… Ya Allah jadikanlah kerinduan kepadaMu lebih kami rindui dari yang selainnya.. Ya Allah peliharalah kami dalam kerahmatanMu dan KeampunanMu yang tidak pernah bertepi..amen ya Rabb..