10 0 284 KB
ANALISIS JURNAL DAN PEMBAHASAN JURNAL
A. Analisis Jurnal Penelitian The Dual Nature of Early-Life Experience on Somatosensory Processing in the Human Infant
Judul Jurnal
Brain Nathalie L. Maitre, Alexandra P. Key, Olena D. Chorna, James C. Slaughter, Penulis
Pawel J. Matusz, Mark T. Wallace, Micah M. Murray
No
Elemen Kritik Riset
1.
Dimensi substansi dan teori Tingkat
kepentingan
masalah
Ulasan Kritik Riset
Masalah yang diteliti dalam jurnal ini sangat penting dan menarik karena meneliti tentang Perkembangan otak bayi memiliki hubungan langsung dengan sentuhan yang diterima baik bayi yang lahir dengan premature atau yang normal.
Kekuatan konsep
Konsep yang ada pada jurnal sudah cukup kuat menjelaskan dampak dari sentuhan dengan memonitor gelombang yang dipancarkan oleh otak.
Kreativitas dan kelayakan Kreativitas dan kelayakan kerangka konsep teori kerangka konsep teori
cukup jelas. Dimana referensi teori yang digunakan
banyak
dan
dapat
dipertanggungjawabkan. Pertanyaan fenomena
memahami
Pertanyaan memahami fenomena sudah baik yaitu untuk menganalisis dampak dari sentuhan yang diberikan terhadap respon dari otak bayi yang disentuh
7
2.
Dimensi metodologi Desain
Kualitatif
Sampel
125 bayi prematur dan bayi yang lahir cukup waktu
3.
Metode
Observasi
Analisis statistik
Deskriftif
Instrumen
Alat untuk merekam aktivitas otak
Dimensi Etik Subjek penelitian
125 bayi prematur dan bayi yang lahir cukup waktu.
Dilema etik
Tidak terdapat dilema etik pada penelitian ini.
Pencegahan pelanggaran Dalam penelitian antara penelitian orang tua etik
dari bayi dengan yang masuk kategori sudah diberikan inform consent terlebih dahulu
4.
Dimensi Interpretasi Pembahasan
Dalam pembahasan cukup mendalam karena disertai teori yang mendukung dengan hasil penelitian dan terdapat perbandingan dengan hasil penelitian lain.
Simpulan
Kesimpulan bahwa Perkembangan otak bayi memiliki hubungan langsung dengan sentuhan yang diterima. Tapi pada bayi prematur sensitivitas
otak
ditemukan
dibanding
bayi
lainnya
lebih
ketika
lemah mereka
mendapatkan sentuhan lembut yang sama. 5.
Dimensi penyajian dan penulisan hasil riset Informasi jelas
penting dan Dalam jurnal ini terdapat informasi yang penting dan cukup jelas mengenai hasil penelitian. Dalam jurnal diterangkan dan
8
disertai dengan tabel hasil penelitian sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Penyusunan baik
Secara
umum
penyusunan
jurnal
belum
memenuhi kaidah penulisan jurnal yang terdiri dari abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan tetapi dalam jurnal tidak terdapat kesimpulan dari penelitian. Gaya tulisan
Gaya tulisan dalam jurnal ini sudah baik dan memenuhi standar ejaan yang baku.
Indikasi bias
Indikasi
bias
dalam
penelitian
ini
memungkinkan harus harus lebih dipertajam dengan penelitian kohort Akurat,
tulisan
meyakinkan
jelas, Jurnal penelitian ini cukup jelas, akurat dan meyakinkan serta dapat dipertanggungjawabkan karena dalam jurnal ini dijelaskan secara rinci prosedur penelitian.
B. Pembahasan Otak bayi yang lahir prematur, lebih cepat dari 37 minggu, ternyata perkembangannya tidak sebaik bayi yang lahir cukup waktu. Pemberian stimulasi juga dapat tertunda karena ia masih harus dirawat intensif di NICU. Ayah dan ibu serta keluarga lainnya cenderung jarang kontak langsung dengan si kecil sehingga perkembangan otak bayi prematur berjalan lebih lambat. Sebuah riset terbaru menegaskan kelemahan ini. Perkembangan otak bayi memiliki hubungan langsung dengan sentuhan yang diterima. Tapi pada bayi prematur sensitivitas otak ditemukan lebih lemah dibanding bayi lainnya ketika mereka mendapatkan sentuhan lembut yang sama. Riset ini menganalisa 125 bayi prematur dan bayi yang lahir cukup waktu. Respon yang lebih lemah pada bayi-bayi prematur juga ditemukan setelah mereka menjalani prosedur medis yang menyakitkan. Dr. Nathalie
9
Maitre, direktur NICU follow-up clinic, Nationwide Children’s Hospital, Columbus, Ohio, USA mengatakan dalam risetnya“Kita semua tahu seberapa penting pengaruh sentuhan bagi kita, dan untuk bayi sentuhan juga berperan buat pembentukan otak. Sentuhan mempengaruhi saraf berbeda dengan nyeri, tapi ternyata pengalaman menjalani prosedur medis yang menyakitkan mempengaruhi respon bayi pada sentuhan”. Sekitar 15 juta bayi lahir prematur setiap tahunnya di dunia menurut data WHO. Di Amerika Serikat, 1 dari 10 bayi lahir prematur dan lebih dari 500 ribu bayi lahir prematur setiap tahunnya. Sebagian besar bayi prematur menghabiskan awal-awal kehidupannya di NICU rumah sakit. Selama itu orangtua biasanya tidak bisa sering mengadakan kontak fisik langsung dengan si kecil. Bayi juga harus menjalani beragam prosedur medis dan tidak sedikit yang menyakitkan. Riset yang dilakukan tim Dr. Nathalie Maitre melibatkan bayi-bayi prematur yang lahir di usia 24 dan 36 minggu kehamilan. Selain itu, mereka menganalisa bayi yang lahir cukup waktu, antara 38 dan 42 minggu kehamilan. Mereka merekam semua pengalaman si kecil yang melibatkan kontak langsung, seperti saat digendong dan disusui. Mereka juga menempatkan jaring lunak di atas kepala bayi yang akan mengukur respon si kecil terhadap sentuhan halus yang ia rasakan. Para bayi prematur ini memiliki respon yang beragam. Bayi yang selama di NICU lebih sering kontak dengan orangtua atau tenaga medis, memiliki respon lebih kuat. Sementara semakin dini si kecil lahir, responnya semakin lemah. Selanjutnya Dr. Nathalie Maitre, memaparkan dalam penelitiannya “Sedihnya kami melihat bahwa sebagian besar bayi ini tidak mendapatkan banyak sentuhan suportif, bahkan ada yang tidak mendapatkannya sama sekali, Selama dirawat mereka hanya tergantung pada para perawat. Banyak tantangan yang dihadapi orangtua untuk lebih bisa meluangkan waktu di NICU, melakukan kontak kulit ke kulit, menyusui dan memberikan sentuhan
10
suportif.” peneliti menambahkan, ”Jelas tak ada yang bisa menggantikan menyusui langsung dan kontak kulit ke kulit dari orangtua. Kalaupun orangtua tak bisa datang, sebaiknya minta kerabat lain datang, seperti neneknya atau pengasuh. Setiap sentuhan suportif sekecil apapun sangat berarti untuk bayi dalam kondisi perawatan.” Maitre dan timnya berharap, riset ini mendorong penanganan bayi yang lebih baik di NICU, terutama untuk mengatasi rasa sakit mereka. Selain itu, mereka ingin agar bayi dan orangtua memiliki kesempatan lebih besar untuk menguatkan bonding. 1. Kekuatan Penelitian ini merupakan penelitian terbaru, mudah untuk diaplikasikan di semua ruang Nicu. Memberikan masukan untuk praktisi kesehatan untuk adanya peningkatan bounding antara anak dan orang tua mereka.
2. Kelemahan Penulisan pada jurnal belum memenuhi kaidah penulisan jurnal yang terdiri dari abstrak, pendahuluan, metode, hasil, pembahasan tetapi dalam jurnal tidak terdapat kesimpulan dari penelitian.
3. Kemungkinan dan Strategi Penerapannya di Indonesia Sangat memungkinkan untuk diterapkan di NICU di Indonesia dikarenakan tidak memerlukan biaya untuk pelaksanaannya. Hanya dibutuhkan penyuluhan kesehatan dan inform concent mengenai prosedur yang akan dilakukan terhadap orang tua pasien. Daftar Pustaka : Maitre, N. L., Key, A. P., Chorna, O. D., Slaughter, J. C., Matusz, P. J., Wallace, M. T., & Murray, M. M. (2017). The dual nature of early-life experience on somatosensory processing in the human infant brain. Current Biology, 27(7), 1048-1054.
11