Contoh Best Practice [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN BEST PRACTISE



PEMBELAJARAN PJOK BERORIENTASI HOTS MATERI PERMAINAN KAST MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGER 12 TEUNOM TAHUN PELAJARAN 2019/2020



Oleh:



ZAHRIANI, S.Pd NIP. 19830903 200604 2 016



PEMERINTAH KABUPATEN ACEH JAYA DINAS PENDIDIKAN SD NEGERI 12 TEUNOM 2019



i



PENGESAHAN



PEMBELAJARAN PJOK BERORIENTASI HOTS MATERI PERMAINAN KASTI MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 12 TEUNOM TAHUN PELAJARAN 2019/2020



Tanoh Manyang, 29 Oktober 2019 Kepala Perpustakaan SD Negeri 12 Teunom



Penulis



MARDHIAH, SE



ZAHRIANI, S.Pd



Mengetahui Kepala SD Negeri 12 Teunom



WARDIATI, S.Pd.I NIP. 19591205 198610 2 001



ii



BIODATA PENULIS 1. Nama Guru



: Zahriani, S.Pd



2. NIP



: 19830903 200604 2 016



3. Jabatan /Golongan



: Penata, III/c



4. Alamat Instansi



:



 Alamat Sekolah



: Jl. Desa Tanoh Manyang



 Desa / Kecamatan



: Tanoh Manyang / Teunom



 Kabupaten



: Aceh Jaya



 Provinsi



: Aceh



 Email



: [email protected]



5. Mapel



: PJOK



6. Alamat Rumah



:



 Jalan



: Teunom – Pasie Raya



 Kelurahan/Kecamatan



: Padang Kleng / Teunom



 Kabupaten



: Aceh Jaya



 Provinsi



: Aceh



 No HP



: 0852 7590 5433



 Email



: [email protected]



iii



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Best Practise ini. Laporan Best Practice dengan judul “Pembelajaran PJOK Berorientasi HOTS Materi Permainan Kasti melalui Model Discovery Learning pada Siswa Kelas IV SDN 12 Teunom Tahun Pelajaran 2019/2020”



ini



merupakan



salah



satu



bentuk



pengembangan



kompetensi



profesionalisme guru. Penulis menyadari bahwa penulisan karya ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Fitriani, S.Pd. SD., selaku guru pada SD Negeri 12 Teunom yang telah bimbingan dan arahan. 2. Seluruh siswa kelas IV di SD Negeri 12 Teunom tahun pelajaran 2019/2020 yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. 3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penulisan karya ilmiah ini. Semoga seluruh kebaikan budi dan amal kebaikan dari semua pihak di atas mendapat imbalan yang berlipat dari Allah SWT. Penulis sudah berusaha maksimal agar laporan ini sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah, akan tetapi penulis sadar dan siap menerima saran dan kritik. Oleh karena itu penulis sangat terbuka menerima kritik dan saran demi perbaikan di masa mendatang. Semoga Laporan Best Practice ini memberikan manfaat bagi ilmu dan pengetahuan, aamiin.



iv



DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL



..................................................................... 1



HALAMAN PENGESAHAN........................................................ 2 BIODATA PENULIS....................................................................



3



KATA PENGANTAR...................................................................



4



DAFTAR ISI.................................................................................



5



DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 ..................................................................................



20



Lampiran 2...................................................................................



21



Lampiran 3...................................................................................



29



Lampiran 4 ..................................................................................



31



Lampiran 5 ..................................................................................



33



Lampiran 6 ..................................................................................



36



Lampiran 7 ..................................................................................



40



Lampiran 8 ..................................................................................



42



v



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran tematik terpadu di SD sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013 merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa muatan pelajaran dalam satu pembelajaran. Beberapa muatan, misalnya Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS disatukan dalam tema yang sama kemudian disajikan dalam satu pembelajaran utuh yang saling berkaitan. Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah’ (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks. Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Discovery learning. Discovery learning menekankan pentingnya pemahaman struktur atau ide – ide penting terhadap suatu disiplin ilmu melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam DL siswa dituntut untuk aktif melakukan pencarian



1



pengalaman belajar menggunakan analisis dan pemecahan masalah yang dihadapinya dengan menemukan dan menyelidiki sendiri. Setelah melaksanakan pembelajaran tematik terpadui dengan model DL, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika model DL ini diterapkan pada kelas IV yang lain ternyata proses dan hasil belalajar siswa



sama baiknya. Praktik



pembelajaran DL yang berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik) pembelajaran berorientasi HOTS dengan model DL.



B. Jenis Kegiatan Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan pembelajaran tematik di kelas IV untuk pasangan KD Bahasa Indonesia, dan IPA.



C. Manfaat Kegiatan Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi siswadalam pembelajaran tematik integratif yang berorientasi HOTS.



2



BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN



A. Tujuan dan Sasaran Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik penulis dalam meerapkan pembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS). Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas IV semester 1 di SD Negeri 12 Teunom sebanyak 18 orang.



B. Bahan/Materi Kegiatan Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas IV untuk tema tiga sub tema 2 pembelajaran 3 yang merupakan pembelajaran tematik gabungan KD Bahasa Indonesia, IPA berikut ini.



IPA KD 3.1



Menganalisis hubungan antara bentuk dan fungsi bagian tubuh pada hewan dan tumbuhan.



KD 4.1



Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan dan tumbuhan.



Bahasa Indonesia Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar pertanyaan. KD 3.3



KD 4.3



Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif dalam bentuk teks tulis



C. Cara Melaksanakan Kegiatan 3



Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran . Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis. 1.



Pemetaan KD Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan dalam pembelajara tematik. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas IV, penulis memilih tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup untuk membelajarkan pasangan KD 3.3-4.3 muatan Bahasa Indoesia; KD 3.1 – 4.1 muatan IPA di kelas IV semester 1.



2.



Analisis Target Kompetensi Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.



3.



Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi



IPK IPA 3.1.1 Menganalisis hubungan antara bentuk 4.1.1 Menyajikan karya poster tentang bentuk dan fungsi bagian tubuh hewan dan fungsi bagian tubuh hewan sebagai hasil penelusuran berbagai sumber



IPK Bahasa Indonesia 3.3.1 Menggali informasi dari seorang 4.3.1 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat tokoh melalui wawancara menggunakan efektif dalam bentuk teks tulis. daftar pertanyaan



4.



Pemilihan Model Pembelajaran Model pembelajaran yang dipilih adalah Discovery Learning (DL) .



5.



Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model Pembelajaran Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak DL.



Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model DL.



Sintak Model



Guru



4



Siswa



Pembelajaran



Orientasi Masalah



1. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya 2. Guru membuka kegiatan dengan memperlihatkan seekor burung,



Mengorganisasi



3. Guru memperlihatkan gambar berbagai jenis burung 1. Guru membentuk kelompok dengan membilang 1 sampai 5 2. Guru memberikan instruksi berkumpul dengan masing – masing kelompok



Membimbing penyelidikan



3. Guru menginstruksikan peserta didik membaca teks materi 1. Guru menugaskan siswa mengidentifikasi bagian dari tubuh ikan, ayam, dan sapi. 2. Guru menginstruksikan peserta didik menuliskan bagian-bagian 5



1) Menyimak penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru. 2) Peserta didik mengamati burung 3) Peserta didik mengamati gambar seekor burung



1) Peseta didik membilang 1 sampai 5 secara berurutan 2) Peserta didik berkumpul dalam kelompok dan menyimak instruksi dengan teliti. 3) Peserta didik membaca senyap teks singkat tentang Bagian tubuh hewan dan fungsinya Peserta didik menuliskannya bagian-bagian tersebut beserta fungsinya di tabel yang tersedia



hewan dalam tabel yang tersedia. 3. Guru mengiformasikan tentang percobaan yang akan dilakukan kemudian membagi tugas 1. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan: dan menyajikan  Apa nama hewan yang akan diselidiki? laporan hasil karya  Bagaimana manfaat bagian tubuh hewan bagi manusia? Menganalisis dan 1) Menganalisis dan 1)



Menyimak



mengevaluasi



mengevaluasi hasil



guru.



proses pemecahan



kerja kelompok.



Mengembangkan



masalah.



2)



2) Mengajukan



Memberi hasil



belajar siswa. Membimbing siswa



membuat



simpulan belajar mulai



hasil hari



itu



dari



teks



eksplanasi, perubahan



sosial



budaya



dalam



rangka modernisasi,



dan



cara mahluk hidup beradaptasi dengan lingkungannya. 6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran



6



penjelasan



pertanyaan



bila belum paham.



penguatan



3)



Peserta didik membuat hipotesa dan menuliskannya di LK



Berdasarkan hasil kerja 1 higga 5 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.



D. Media dan Instrumen Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) contoh teks fungsi bagian tubuh hewan, (b) seekor burung dalam sangkar (c) gambar berbagai jenis burung-, dan (d) lembar kerja siswa (LKS) tematik. Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat. E. Waktu dan Tempat Kegiatan Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2019 bertempat di kelas IV SD Negeri 12 Teunom



7



BAB III HASIL KEGIATAN



A.



Hasil Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut: 1.



Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak DL mengharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.



2.



Pembelajaran



tematik



yang



dilakukan



dengan



menerapkan



model



pembelajaran Discovery Learning meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Setelah siswa melihat seekor burung dan dilanjutkan dengan melihat gambar aneka burung, siswa akan jauh lebih memahami berbagai fungsi dari bagian tubuh burung. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi fungsi bagian tubuh hewan. Pemahaman ini membantu siswa dalam menganalisis fungsi bagian tubuh burung. 3.



Penerapan



model



pembelajaran



Discovery



Learning



meningkatkan



kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan menerapkan DL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman



8



siswa tentang fungsi baguan tubuh burung benar-benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis. 4.



Penerapan model pembelajaran DL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem solving). DL yang diterapkan dengan menyajikan seekor burung dan gambar burung berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah. Sebelum menerapkan DL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks. Dengan menerapkan DL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari alam serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.



B.



Masalah yang Dihadapi Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa siswa belajar dengan model DL. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.



C.



Cara Mengatasi Masalah Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan DL dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.



9



BAB IV Simpulan dan Rekomendasi A. Simpulan Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran DL layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah. 2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran DL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.



B. Rekomendasi Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery Learning (DL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan. 1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna. 2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa). 3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.



10



DAFTAR PUSTAKA



11



LAMPIRAN Lampiran 1



: Foto-foto kegiatan



Lampiran 2



: RPP



Lampiran 3



: Bahan Ajar



Lampiran 4



: LKS



Lampiran 5



: Kisi-kisi soal piliha ganda dan uraian



Lampiran 6



: Soal, kunci, dan pedoman penyekoran



Lampiran 7



: Lembar observasi proses pembelajaran



Lampiran 8



: Kuesioner motivasi belajar siswa



12