Contoh Laporan Kerja Praktek Mingguan  [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



Nama



: Robi Wahyudi



NRP



: 4113100045



Dosen Pembimbing : Aries Sulisetyono Ph.D Perusahaan



: PT Dok Pantai Lamongan



Hari, Tanggal Senin, 11 Januari 2016



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Minggu ke - 1



11 – 16 Januari 2016



Kegiatan



Rincian



Kesehatan dan Keselamatan Pengarahan ini berkaitan dengan Kerja (K3)



pembuatan ID dan Penempatan Posisi Kerja praktek di PT.DPL serta safety induction oleh HSE Departement (Human ,Safety,and Environment)



Selasa, 12 Januari 2016



Pergantian Pelat (Replating)



Proses pergantian pelat pada kapa yang ukurannya sudah dimarking ,sehingga memudahkan pekerja untuk langsung memotong pelat yang akan di replating



Rabu, 13 Januari 2016



Penandaan Pelat (Marking



Penandaan pada pelat hasil UT



Plate)



yang



sudah



tidak



memenuhi



standar klasifikasi Kamis, 14 Januari 2016



Menggambar Rumah Winch



Menggambar Winch



desain



Untuk



kandas



Rumah



tongkang



akibat



yang



terjangan



ombak,Winch ini merupakan alat yang



digunakan



untuk



menggulung rantai jangkar Jumat, 15 Januari 2016



Pemasangan Zinc anode



Mengganti mengurangi



zinc



anode



terjadinya



untuk korosi



pada daerah yang terendam air



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



laut .Besarnya Zinc anode ini ditentukan dari luas permukaan basah



dan



dapat



digantikan



dengan anoda jenis lainnya. Sabtu, 16 Januari 2016



Perhitungan docking kapal



awal



proses Penjelasan mengenai perhitungan kebutuhan air bags untuk docking kapal di slipway dan menentukan kapal dapat ditarik atau tidak menggunakan winch yang tersedia di PT.Dok Pantai Lamongan.



Minggu, 17 Januari 2016



-



Libur



Mengetahui / Menyetujui



Mengetahui / Menyetujui



Pembimbing Kerja Praktek



Dosen Pembimbing



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Senin , 11 Januari 2016 K3 ( Kesehatan dan Keselamatan Kerja ) Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan ilmu yang menjadi gerbang pembuka dalam pembelajaran pada kerja praktek di PT. Dok Pantai Lamongan. Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan bidang yang berkaitan dengan kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan manusia yang bekerja pada sebuah instansi atau lokasi proyek. K3 bertujuan untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingungan kerja. Pada setiap pekerjaan pastinya memperhatikan poin keselamatan dan kesehatan pekerjanya, guna untuk melindungi dan mencegah dari berbagai macam bahaya yang memungkinkan untuk timbul. Sehingga diharapkan praktikkan memperhatikan dan mengetahui potensi bahaya yang dapat ditimbulkan pada setiap proses Pekerjaan Pada setiap instansi tentunya memiliki aturan yang berbeda-beda dalam menerapkan K3. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin keamanan kondisi lingkungan kerja dan pekerja. Dalam hal ini K3 tidak menjamin secara menyeluruh mengenai keselamatan pekerja. K3 berfungsi sebagai pencegah terjadinya suatu bahaya (preventif) dan pertolongan pertama (ringan) bila terjadi suatu kecelakaan kerja. Apabila terdapat kecelakaan yang mengakibatkan luka parah ketika bekerja maka akan di bawa klinik kesehatan yang lebih baik untuk perawatan, dimana biaya menggunakan asransi dari perusahaan. Di perusahaan perkapalan, seperti PT.Dok Pantai Lamongan potensi kecelakaan dapat saja terjadi . Dari berbagai macam kecelakaan , salah satu yang menjadi perhatian utama adalah kebakaran. Hal ini dikarenakan dalam perusahan kapal maupun dalam kapal terdapat banyak sekali peralatan listrik yang digunakan. Adapaun untuk peralatan yang berda pada lingkungan juga merupakan bahan-bahan yang mudah memicu terjadinya kebakaran. Sebaga gambaran lebih jelas berikut ini paparan rangkaian segitiga api. Hal ini yang membuat kebakaran menjadi fokusan besar dalam bidang K3. Dalam melakukan penanganannya adalah dengan cara memotong rantai kebakaran. Misalnya dengan meminimalisir bahan-bahan yang Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



memicu kebakaran atau dengan mengamankan alat yang menjadi penyebab munculnya api sebagai mana yang tergambarkan dalam gambar diatas. Sehingga untuk memudahkan pengevakuasian jika terjadi kejadian yang tidak diinginkan ,setiap departemen terpasang alur evakuasi yang didalamnya terdapat persebaran alat pemadam.



Gambar 1. Segitiga Api



Selasa , 12 Januari 2016 Pergantian Pelat (Replating) Re-plating merupakan peggantian pelat pada kapal. Pelat yang diganti adalah pelat yang sudah tidak memenuhi standart dari badan klasifikasi. Penggantian pelat dilakukan setelah pengujian UT, dimana pelat yang tidak sesuai dengan standart karena telah mengalami korosi akan digantikan dengan pelat yang baru yang sesuai dengan perhitungan pelat, baik dari segi modulus, beban maupun tebal pelat. Dalam pelaksanaan re-plating dibagi kedalam beberapa tahapan-tahapan pekerjaan yaitu sebagai berikut : 1.



Tahap persiapan Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan berupa pemeriksaan ukuran dan



lokasi pelat yang akan diganti. Mengenai tebal dan luasan akan disesuaikan dengan pelat yang ada. Sedangkan untuk lokasi dibedakan menjadi dua kategori, yaitu daerah tidak berbahaya dan daerah yang berbahaya. Pada daerah yang tidak berbahaya, misalnya main deck, bisa langsung dilakukan pemotongan pelat. Namun apabila pemotongan akan dilakukan dibagian pelat di daerah berbahaya seperti tangki bahan



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



bakar. Maka harus dilakukan pekerjaan tambahan yaitu proses cleaning yang bertujuan untuk menghilangkan gas penimbul ledakan pada tangki.Pemotongan dilakukan dengan melebihkannya dari gading.Hal ini Untuk Mencegah terjadinya deformasi.



Gambar 2. Pemotongan plat yang akan diganti



2.



Fitting pelat Penyesuaian ukuran pelat pengganti dengan pelat yang akan diganti. Hal ini



dilakukan setelah pelat dilepaskan dari kesatuan. Ukuran yang disesuaikan pada pelat ini disesuaikan dengan ukuran dari bukaan kulit.Namun pada ukuran-ukuran pelat tertentu didapatkan dari hasil marking juru ukur. 3.



Pengelasan Pengelasan pada pelat merupakan kelanjutan dari fitting pelat.Pada pelat yang



tebal dilakukan gouging Peletakan penjepit las yang memiliki kutub berlawan dengan penjepit busur las letaknya sangat jauh dari lokasi pengelasan ,hal ini memungkinkan dengan melakukan sedikit rekayasa,sehingga mampu mengurangi jumlah kabel yang tersebar 4.



Penghalusan hasil pengelasan Penghalusan hasil pengelasan bisa dilakukan dengan penggerindaan pada



sambungan las yang kurang baik. Sisa slag pada las-lasan dibersihkan hingga bersih dan sesuai dengan ketentuan aturan pengelasan.



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Gambar 3. Fitting Pelat



Gambar 4. Rekayasa pada proses pengelasan



5.



Pengecekan kebocoran Pengecekan dilakukan dengan cara yang sederhana yaitumenggunakan metode



tes kapur/chalk test dilakukan dengan melumuri kapur pada salah satu sisi pelat yang telah dilas. Kemudian, pada sisi lainnya diberi minyak atau cairan sejenisnya. Kemudian tunggu beberapa saat. Jika minyak yang telah diberikan tidak menembus pelat yang telah dilas, maka hasil pengelasan baik. Namun, jika minyak tersebut mengenai kapur, berarti hasil pengelasan kurang baik dan perlu dilakukan pengelasan ulang.



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Rabu , 13 Januari 2016 Penandaan Pelat (Marking Plate) Proses ini merupakan salaah satu proses sebelum dilakukan pekerjaan replating ,setelah didapatkan hasil pengujian ultrasonik ,maka juru ukur di turunkan untuk melakukan penandaan sekaligus pengukuran besarnya pelat yang harus diganti Penandaan ini dimaksudkan untuk memperoleh ukuran pelat yang harus disiapkan,karena ukuran ini nantinya menjadi acuan pemotongan pelat sehingga satu lembar pelat stardar klas dapat dimanfaatkan semuanya ,selain itu hasil penandaan juga berguna bagi departemen lain yang bertanggungjawab melakukan pengadaan barang ,dapat memperhitungkan hal ini.Selain itu penandaan mempermudah pemotongan oleh pekerja subkontraktor dilapangan ,yang mana pelat yang dipotong harus melebihi posisi gading /penguat.Hal ini dikarenakan untuk mengurangi terjadinya deformasi saat pengelasan yang mana tercantum pula pada aturan klasifikasi. Setelah dilakukan proses marking pekerjaan selanjutnya ialah mengecek hasil pengerjaan replating di kapal lainnya yang mana pengecekan ini dilakukan dengan melakukan pengukuran dimensi untuk disesuaikan dengan pengukuran sewaktu dilakukan proses marking ,hasil ini nantinya dilaporkan pada WDR (work done report),wdr ini harus disetujui oleh OS selaku perwakilan pemilik kapal,dan nantinya akan diberikan ke departemen purchasing sebagai acuan perhitungan biaya docking.



Gambar 5. Proses marking



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Kamis , 14 Januari 2016 Mendesain Rumah winch Pada pertemuan keempat saya mendapatkan tugas untuk mendesain rumah winch ,rumah winch ini akan ditempatkan pada tongkang yang sedang docking di PT.Dok Pantai Lamongan.Rumah winch ini berfungsi sebagai tempat penarik rantai jangkar bagi kapal tongkang tersebut.Pemasangan jangkar ini bertujuan untuk menjaga posisi tongkang pada perairan ketika kondisi tidak tersambung ke kapal penarik(tidak bermuatan) yang mana jika ditambatkan dipelabuhan akan terkena biaya tertentu,juga untuk mencegah terbawa arus ,yang mana alasan tongkang ini naik dock ialah karena kandas terdampar di perairan berkarang sehingga pelat bottomnya hampir deformasi



separuhnya. Setelah melakukan desain gambar ini nantinya diasistensikan ke pihak-pihak tertentu terkai sehingga harus diperbaiki saat itu juga menyangkut waktu docking tongkang ini singkat sesuai waktu perencannaan di divisi rendal.setelah gambar disetujui pengerjaan dilapangan segera dilakukan dan saya ikut melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan pengerjaannya sesuai ketentuan.



Gambar 6. Desain rumah winch



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Jum’at , 15 Januari 2016 Pemasangan Zinc anode Hari ini sedang dilakukan pemasangan Zinc Anode ,Zinc Anode ditambahkan agar mengurangi korosi pada bagian badan kapal dibawah permukaan air.Umumnya dilakukan setiap kapal naik docking.Walaupun tidak mampu memproteksi seratus persen namun pemasangan zinc anode sejauh ini terbukti mengurangi korosi pada kapal. Prinsip kerja dari zinc anode ini ialah mengoksidasi diri terlebih dahulu dibanding baja,karena memiliki potensial reduksi yang lebih negatif.Metoda pemasangan Zinc anode berbeda-beda.Ada yang menggunakan mur baut ,namun ada juga yang dilas .Di kapal yang sedang docking di PT.Dok Pantai Lamongan ini menggunakan zinc anode yang dilas.Zinc anode ini dipasang sepanjang lambung kapal yang mana jarak pemasangannya semakin dekat pada bagian ceruk haluan dan ceruk buritan .hal ini disebabkan bagian ceruk menerima intensitas aliran yang lebih besar dibanding midship. Selain pada lambung kapal Zinc anode juga ditambahkan pada daerah lubang sea chest ,tangki ballast,kemudi(rudder),bow thruster. Zinc anode ini dipasang pada pelat,yang mana telah dilapisi cat primer ,setelah zinc anode di tambahkan ,zinc anode di lapisi agar pengecatan selanjutnya tidak melapisi zinc anode ,karena ketika zinc anode terlapisi cat menjadi kurang berfungsi.Zinc anode harus tereduksi keadaannya ,karena jika tidak berarti tidak berfungsi ,selain itu keadaan zinc anode juga tidak boleh habis ketika naik dock ,karena jika habis sebelum naik dock memungkinkan terjadinya korosi dilokasi tersebut.Zinc Anode ini dapat diganti dengan jenis anode lainnya ,besarnya ukuran/berat anoda bergantung pada luas permukaan basah .



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Gambar 7. Zinc anode yang telah digunakan dan baru



Sabtu , 16 Januari 2016 Perhitungan Awal Proses Docking Kapal Saya yang berada di divisi engineering mendapat pengajaran terkait perhitungan untuk kapal docking.untuk melakukan docking di slipway diperlukan winch untuk kapal ke slipway..Kita ketahui Setiap winch yang digunakan memiliki kapasitas maksimal tertentu ,sehingga perhitungan ini diperlukan untuk mengetahui besarnya gaya tarik yang dibutuhkan untuk menarik kapal ke slipway.



Gambar 8. WInch yang digunakan untuk menarik kapal ke slipway



selain memeperhitungkan daya tarik winch kita juga harus memperhitungkan nilai tegangan maksimal yang mampu diterima dari untaian kawat logam yang digunakan selama docking/undocking.Ketika kapal akan naik docking keadaan sarat Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



depan dan belakang dibuat seminimal mungkin ,biasanya maksimal 1,2 m(pengalaman PT.DPL) dan harus memenuhi stabilitas yang diperlukan saat dilakukkan penarikan,penambahan sarat diperbolehkan jika stabilitas yang diharapkan pada keadaan sarat tersebut tidak memungkinkan,asalkan beban maksimal penarikan yang diakibatkan penambahan sarat ini masih di bawah daya tarik winch.Sebelum memulai perhitungan harus dipersiapkan hal-hal berikut: Pertama ,kita harus sudah memiliki data gambar yang harus diberikan pihak kapal saat akan melakukan docking, hal ini diperlukan untuk mengetahui lebar setiap station di baseline. Kedua,Menghitung jumlah Air bag yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan daya angkat kapal.



Gamabr 9. Contoh tabel perhitungan di Ms.Excel



Pada proses perhitungan Adalah sebagai berikut : 1.Harus diketahui Ukuran Utama Kapal Panjang keseluruhan (length of overall) ,Perpotongan garis air haluan dengan garis sumbu kemudi (length of perpendcular),Lebar,Sarat kapal penuh,Tinggi,Sarat depan,Sarat Belakang Koefisien blok sehingga didapat displasemen kapal



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



2. memulai perhitungan Kapal Posisi Area



B



Air bag



F



Jarak Dia L Lyr Pres H QH



tiap air



Fr



Hmin



bag



Yang mana setelah dijumlahkan Daya angkat ini harus jauh lebih besar dari besar displasemen.Berikut ini rumus Daya angkat : Daya Angkat per m (QH) = {Pi. Pressure. 1000 (Dia – H)}/(2g) ton/m ,dan Gaya Angkat (F) = Lebar/ Breadth * Daya angkat per m/QH Selain menghitung jumlah airbag yang dibutuhkan perhitungan mengenai layak tidaknya winch untuk menarik kapal juga diperlukan untuk menjamin keamanan kapal saat naik docking



Robi Wahyudi (4113100045)



Ket



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



Nama



: Robi Wahyudi



NRP



: 4113100045



Dosen Pembimbing : Aries Sulisetyono Ph.D Perusahaan



: PT Dok Pantai Lamongan



Hari, Tanggal



Kegiatan



Senin, 18 Januari 2016



Proses Docking kapal



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Minggu ke - 2



18 – 23 Januari 2016



Rincian Melihat proses kapal naik dok luncur (slipway) milik PT.Dok Pantai Lamongan yang selama proses docking/undocking menggunakan airbags dan Winch yang digunakan untuk menarik kapal ke Dok



Selasa, 19 Januari 2016



Pengujian Ultrasonik



Melihat Pengujian Ultrasonik di lapangan oleh QC hull.Hasil dari pengujian ini berupa besarnya ketebalan pelat yang merupakan penentu pergantian pelat



Rabu, 20 Januari 2016



Scrap ,waterjet dan



Proses pembersihan pada lambung kapal



sand blasting



sampai dapat dilakukan pelapisan yang mana harus dilakukan setelah dipastikan kandungan garam dan permukaannya bersih.



Kamis, 21 Januari 2016



Bengkel Pipa



Mengamati proses perbaikan pipa dan pembuatan pipa baru pada benkel pipa yang terletak di area slipway



Jumat, 22 Januari 2016



Pelapisan pada Kapal



Mengamati proses pelapisan pada kapal,yang menggunakan cat anti korosi dan anti fouling sehingga menjaga umur pelayanan kapal



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



Sabtu, 23 Januari 2016



Perawatan Mesin



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Mengamati Proses perawatan pada mesin utama ,yang terdiri dari top dan major overhaul, proses overhaul ini dapat dilakukan pada komponen lain seperti turbocharger



Minggu,24 Januari 2016



-



Libur



Mengetahui / Menyetujui



Mengetahui / Menyetujui



Pembimbing Kerja Praktek



Dosen Pembimbing



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Senin,18 Januari 2016 Proses Docking Kapal Hari ini Kami melihat proses Docking Kapal pada Slipway,Sebelum kapal dinaikkan keatas dok, data-data kapal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu yaitu berupa : 1.



Gambar Docking Plan,Jika tidak ada harus menyertakan Gambar rencana garis (Lines Plan)



Gamabr 10. Docking Plan



2. 3. 4.



Gambar penampang Melintang tengah kapal (Midship section ) Gambar konstruksi badan kapal (Construction Plan) Gambar kapasitas tangki dasar ganda dan tangki-tangki lainnya (Tank Plan and Tank Capacity) 5. Gambar bukaan kulit (Sheel Expansion) 6. Gambar rencana Umum (General Arrangement) Metode pengedokan Metode pengedokan harus disesuaikan dengan jenis dari doknya itu sendiri. Secara umum terdapat 3 macam jenis dok, yaitu : 1. Slipway dok Merupakan peralatan yang digunakan pada tepi perairan untuk menaikkan kapal yang akan diperbaiki melalui Airbag ,trolly atau rel 2. Graving dok/dry dok Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Merupakan fasilitas pengedokan kapal yang mempunyai bentuk seperti kolam yang terletak di tepi pantai. 3. Floating dok Merupakan bangunan konstruksi yang ada dilaut untuk digunakan melakukan pengedokan kapal dengan cara menenggelamkan ataupun mengapungkan dengan arah vertikal. PT. Dok Pantai Lamongan mempunyai jenis dok tipe slipway dengan sistem air bag dan mampu menampung sampai 7 kapal besar. Airbag merupakan suatu metode yang bisa digunakan untuk meluncurkan kapal dan sarana untuk docking undocking dalam kegiatan reparasi kapal. Contoh airbag dapat dilihat pada gambar



Gambar 11. Proses Docking Kapal



Komponen yang termasuk dalam air bag system adalah antara lain : 1. Alat berat 2. Compressor 3. Winch 4. Wire rope 5. Air bag Kapal yang akan masuk kedalam dock harus ada beberapa langkah – langkah yang dilakukan sebelumya untuk memasang dockblok atau tempat block dudukan untuk menahan kapal agar tidak langsung menyentuh tanah secara langsung. Langkah – langkah untuk melakukan pengedockan sebuah kapal agar bisa duduk pada landasan dockblock. Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



a. Kapal masuk ke ujung slipway dengan bantuan tugboat b. Kapal diposisikan pada ujung slipway dijalur yang ditentukan ,yang mana jalur ini sudah di cek kondisinya oleh divisi penyelam,sehingga dapat dipastikan keamanannya saat penarikan berlangsung. lunas linggi haluan kapal seakan-akan hampir dikandaskan.Penarikan kapal ke slipway berlangsung ketika air sudah melebihi batas minimum pasang



Gamabr 12. Gambar sebelum dan sesudah batas minimal air pasang(garis merah)



c. Pemasangan eyeplate dan tambatkan kapal ke penambat yang ada di tepi slipway, Pemasangan eyeplate dilakukan pada konstruksi sekat tubrukan atau gading besar atau bagian lain yang telah dilakukan perhitungan sebelumnya. d. Pemasangan wire rope pada eyeplate yang telah dipasang sebelumya dihaluan kapal.Pemasangan eyeplate dilakukan pada konstruksi sekat tubrukan atau gading besar atau bagian lain yang telah dilakukan perhitungan sebelumnya. e. Pemasangan airbag pertama untuk mengangkat haluan kapal pada saat air masih surut. Jumlah air bag untuk kapal berdisplasemen besar harus ditambah hingga haluan dapat terangkat. f. Pemompaan air bag dapat dilakukan setelah airbag diposisikan dengan baik. Tekanan dalam air bag disesuaikan dengan spesifikasi tekanan kerja air bag yang digunakan.Pemompaan air bag dilakukan secara bersamaan dari haluan sampai buritan g. Pada saat air mulai pasang dan halauan telah terangkat, winch mulai menarik kapal ke slipway. Pasang terus air bag pada space antara alas kapal dan slipway hingga seluruh



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



badan kapal ditarik keatas slipway. Selangkah demi selangkah hingga kapal bergerak diatas air bag yang berputar menuju lokasi yang dituju. h. Setelah kapal sampai dilokasi yang ditargetkan maka air bag dapat dipompa lebih lanjut untuk mengangkat kapal lebih tinggi guna pemasangan dock block



Gamabr 13. Dock block pada Slipway PT.DPL



i. Pasang dock block dengan jumlah dan lokasi yang sesuai dengan docking plan. Bagian bawah berupa konstruksi baja. Bagian tengah berupa kayu keras, sementara bagian paling atas berupa kayu lunak. o Prinsip utama peletakkan stock blok adalah harus ditempatkan pada bagian gading besar yang berpotongan dengan center girder/side girder, bukan kulit kapal o Pada kamar mesin dockblok diperbanyak dengan 3 jarak gading o Pada keel peletekan dockblok diberi jarak 4 jarak gading o Pada bagian samping atau sideblock dengan jarak kesamping 4.5 m dari keel atau pada sidegirder o Jarak antar sideblock 6 – 7 jarak gading o Jarak sideblock dari dari keel adalah 4.5 m untuk sideblock pertama, untuk seterusnya mengikuti lebar dari side girder j. Setelah dock block terpasang sempurna maka udara dalam air bag bisa dibuang dan air bag dapat dikeluarkan dari bawah kapal.



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Selasa , 19 Januari 2016 Pengujian Ultrasonik Ultrasonik test adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi ketebalan pelat.dilakukan langsung setelah kapal naik docking ,jumlah titik uji ditentukan oleh OS(owner surveyor).Alat Uji ultrasonik dilakukan dari satu sisi saja.pengujian biasanya dilakukan 2 titik yaitu di kedua ujung lembaran pelat. Hasil UT ini yang akan menentukan replating.Berikut ini proses pengujiannya : 1. Menentukan lokasi pengujian. Dan Membersihkan bagian yang akan diuji dari karat,cat, dan benda sjenisnya yang menutupi permukaan pelat



sampai terlihat



permukaan pelat menggunakan palu yang ujungnya lancip 2. Bagian yang akan diuji dilapisi dengan gel atau zat sejenisnya.Hal ini di gunakan sebagai konektor antara alat penguji dengan pelat. 3. Menempelkan alat uji ke pelat .Hasil pengujian dapat langsung di lihat dilayar.Hasil ini langsung dimasukan ke gambar bukaan kulit Selanjutnya dilakukan penandaan pelat.Kelebihan dari uji ultrasonik ini ialah cepat dan tidak menimbulkan cacat.Menurut Bapak bonus ,gel yang digunakan pada uji Ultrasonik dapat diganti dengan minyak goreng,minyak telon ,bahkan air.



Gamabr 14. Proses pengujian ultrasonik



Selain menggunakan UT untuk mengetahui suatu pelat tipis atau tidak dapat diketahui dengan memukul pelat dengan palu atau benda keras lainnya,yang mana semakin tinggi nada getaran semakin tipis pelat tersebut ,namun kita tidak mengetahui secara pasti berapa ketebalannya.



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Rabu , 20 Januari 2016 Scrap ,waterjet,Sandblasting proses scrap, waterjet,dan,sandblasting. Proses ini dilakukan setelah kapal masuk pada slipway. Kemudian kapal akan dilanjutkan dengan beberapa proses untuk membersihkan fouling, karat, dan sisa cat mati yang menempel pada lambung kapal yang tercelup air laut. Berikut ini merupakan tahapan-tahapan untuk membersihkannya antara lain dengan cara: 



Scrap Scrap merupakan tahapan pembersihan/pengelupasan fouling yang menempel



pada badan kapal yang tercelup. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan hewan laut yang berada pada lambung.



Gamabr 15. Proses Scrap







Waterjet Waterjet merupakan tahapan selanjutnya dari proses pembersihan kapal,ada 2



jenis pengerjaan .dengan tekanan tinggi dan tekanan rendah ,setelah proses scrapping digunakan metode tekanan tinggi yang mana bertujuan untuk mengurangi kadar garam



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Gamabr 16. Waterjet







Sand blasting Sand-blasting adalah penyemprotan pasir yang bercampur dengan udara



bertekanan tinggi dengan menggunakan compressor. Sandblasting ini dilakukan untuk menghilangkan karat, kandungan garam yang masih menempel dan untuk menghilangkan kondisi cat ketebalannya sudah tipis dan mengelupas. Pasir yang digunakan pada proses ini adalah pasir silica, bijih besi (copper slag), pasir sintetis (PS ball) dan Steel grid. Adapun besar tekanan yang diberikan oleh compressor ≥ 7,5 bar. Pada proses sand blasting peralatan yang digunakan meliputi : kompresor (alat penghasil udara bertekanan), nozzle, selang, hopper (bak penampung pasir sand blast), pot blasting, dan pipa (untuk menjangkau daerah yang tinggi dan jauh). Proses sand blasting ada beberapa macam cara yaitu : - SA 1 adalah sweep blast digunakan untk menghilangkan cat primer. - SA 1,5 adalah sweep spot - SA 2 adalah sandblast dengan toleransi sisa cat sekitar 20 % - SA 2,5 adalah sandblast dengan toleransi sisa cat sekitar 5 % - SA 3 adalah sandblast total hingga plat berwarna putih bersih



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN







FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Waterjet Setelah dilakukan proses sand blasting dilakukan penembakan air /waterjet



dengan tekanan rendah sehingga sisa –sisa pasir yang menempel pada pelat ,sekaligus mengurangi kadar garam sehingga tidak mengurangi kualitas cat 



Coating



Gambar 17. Sandblasting



Kamis , 21 Januari 2016 Bengkel pipa Hari ini saya berkunjung ke workshop pipa ,yang mana disini merupakan tempat pembuatan sekaligus perbaikan pada pipa yang masih layak.Kebanyakkan pipa yang diperbaiki ialah pipa yang berhubungan langsung dengan air laut ,seperti pipa pada seachest,pipa sistem ballast dan pipa sistem pendingin mesin menggunakan air laut. Pipa di dalam kapal diberikan warna yang berbeda-beda sesuai dengan jenis zat yang diangkutnya, antara lain: Warna hitam



: Got



Warna biru



: Air Laut



Warna kuning



: Oli



Warna Hijau



: Air tawar



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



Warna merah



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



: Bahan bakar



Salah satu cara untuk membersihkan pipa adalah dengan cara flushing, yaitu dengan cara mengalirkan fluida/zat yang sejenis dengan muatan pipa yang telah dipanaskan secara terus-menerus hingga bersih.



Gambar 18. Kondisi saluran pipa



Pada gambar diatas terlihat bagian dalam pipa yang dipenuhi organisme laut dan berkarat.secara umum proses terkait perpipaan ialah sebagai berikut :



Pada workshop pipa dilakukan pengecatan dan perbaikan ,ketika sudah tidak memungkinkan diperbaiki maka akan dilakukan pembuatan pipa baru.



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Gamabr 19. Kondisi Workshop Pipa PT.Dok Pantai Lamongan



Jum’at ,22 Januari 2016 Pelapisan pada Kapal Pelapisan kapal diperlukan agar umur sevice kapal dapat lebih lama,pelapisan ini terbagi menjadi 2 ,diatas sarat dan dibawah sarat .Pada bagian bawah sarat pelapisan dilakukan dengan 3 lapisan yaitu lapisan pertama,merupakan cat dasar sekaligus anti korosi ,sedangkan lapisan kedua merupakan lapisan intermediet,yang melindungi lapisan primer dan lapisan terakhir merupakan lapisan anti fouling,sedangkan lapisan atas sarat hanya menggunakan cat anti korosi dilanjutkan dengan cat pelapis yang memiliki properti tambahan selain melindungi lapisan primer.Dari satu lapisan ke lapisan lainnya harus dilakukan proses waterjet.Setiap lapisan memiliki warna yang berbeda sehigga memudahkan setiap cat teraplikasikan dengan baik.Sebelum dilakukan pengecetan perlu diperhatikan yaitu: Persiapan awal yaitu Permukaan yang akan di cat harus dipastikan bersih dari karat ,permukaan yang tidak rata,minyak atau gemuk;keadaan lingkungan juga berpengaruh yang mana faktor kelembapan menyebabkan cat tidak mudah menempel,selain itu seluruh tanki balas harus dikosongkan ,hal ini untuk mencegah terjadinya kondensasi akibat percepatan laju perubahan suhu baja.Air akan hilang dengan pemanasan matahari ,dan minyak dapat hilang dengan air sabun ,dan kontaminsasi debu dihilangkan dengan udara berekanan.



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Gamabr 20. Proses Pelapisan



Untuk proses pengecatan, jenis – jenis yang digunakan beberapa, namun jenis cat ada dua, yaitu : 



Cat epoksi : Berikut ini kriteria dari cat epoksi: - Dapat kering sendiri tanpa perlu dikeringkan dengan sinar matahari, lebih efisien - Lebih mahal harganya - Lebih mudah dalam pengecatanya







Cat non Epoksi : Berikut ini kriteria dari cat non epoksi: - Mengeringkanya harus dijemur sinar matahari - Harganya lebih murah



Alat – alat yang digunakan untuk pengecatan meliputi : -



Wadah cat



-



Air less pomp



-



Selang



-



Nozzle / sprayer



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Sabtu , 23 Januari 2016 Perawatan Mesin (Overhaul) Overhaul ialah perawatan ,pemeriksaan,perbaikan atau penggantian material sesuai jam kerja ,hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan daya ,mencegah kerusakan berat yang mendadak,mencegah turunnya efisiensi mesin.Biasanya pekerjaan ini dilakukan oleh awak kapal sehingga mekanik di galangan tidak ikut campur dalam proses pengerjaannya,Hal ini dapat menambah pengetahuan awak kapal sekaligus memanfaatkan tenaga awal untuk perbaikan sehingga tidak merugikan perusahaan.



Gambar 21. Top Overhaul



Metode perawatan dan perbaikan kapal secara umum terbagi menjadi a.Perawatan terencana ,yaitu rencana perawatan pada mesin dan permesinan bantu secara berkala baik harian bahkan tahunan yang ditentukan berdasarkan jam kerja mesin b.Perawatan Insidentil,yaitu perawatan yang dilakukan diluar jadwal yang tersusun dikarenakan adanya kerusakan Sebelum dilakukan perwatan dan perbaikan harus diketahui metod perawatan ,jenis kerusakan ,keadaan material,Ketersediaan suku cadang. Perawatan pada mesin induk di sesuaikan dengan jumlah jam kerja dan metode perawatan



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN







FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Top Overhaul ,yang meliputi pengerjaan : 1.Service dan penggantian parts di cylinder head ,penekan katup lengkap,batang pendorong,katup isap dan buang,katup udara 2.Penggantian nozle 3.Penggantian filter solar dan filter oli 4.Pengecekan system Kelistrikan 5.Pengecekan Cooling system 6.Penggantian oli mesin







Major overhaul biasanya dilakukan ketika jam kerja mesin mencapai 1600024000 jam meliputi torak dan ring torak,poros engkol ,poros nok yang mana selama pengerjaan data berikut harus di ambil : 1.Ukuran dimeter silinder dan gap celah ring piston dan piston 2.Ukuran main bearing dan pin (vertikal dan kelonggarannya) 3.connecting rod (diameter vertikal dan kelonggarannya) 4.cam shaft dan crank shaft 5.Air distribution Condition 6.Governour(spring dan ball bearing) 7.Fuel injection pump dan injector 8.Ukuran silinder head(kerataan permukaan dan kondisinya,dudukan valve inlet dan outlet,air starting valve dan relief valve)



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



Nama



: Robi Wahyudi



NRP



: 4113100045



Dosen Pembimbing : Aries Sulisetyono Ph.D Perusahaan



: PT Dok Pantai Lamongan



Hari, Tanggal Senin, 25 Januari 2016



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Minggu ke - 3



25 - 30 Januari 2016



Kegiatan Surface Contact fit



Rincian Pengujian yang dilakukan pada perporosan



baru



untuk



menyelaraskan dengan Selasa, 26 Januari 2016



Pemasangan Eco sounder



Pemasangan pelat



Ecosounder



Bottom



digunakan



kapal,alat



untuk



pada ini



mengukur



kedalaman perairan yang dilalui kapal Rabu, 27 Januari 2016



NDT (Non Destructive Test)



Proses



Pada Poros



Kapal



Pengujian



,digunakan



mengetahui bagian



pada



paling



untuk



kerusakan



yang



poros



menerima



banyak,daerah



pada gaya spie



,sambungan flange. Kamis, 28 Januari 2016



Perbaikan Airbags



Perbaikan dan pengecekan pada Airbags yang digunakan pada proses sehingga



docking/undocking tidak



membahayakan



pekerja Jumat, 29 Januari 2016



Uji Clearence



Pengukuran terhadap kelonggaran antara poros dan bantalannya diperlukan



Robi Wahyudi (4113100045)



untuk



menjamin



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



penyaluran daya yang optimal Sabtu, 30 Januari 2016



Chalk Test



Pengujian pada hasil las-lasan menggunakan kapur dan solar ,namun tidak direkomendasikan oleh klasifikasi



Minggu, 31 Januari 2016



-



Libur



Mengetahui / Menyetujui



Mengetahui / Menyetujui



Pembimbing Kerja Praktek



Dosen Pembimbing



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Senin , 25 Januari 2016 Surface Contact Fit Pengujian SCF (Surface Contact Fit) ialah pengujian yang bertujuan untuk meneyelaraskan ukuran poros dengan hub coupling dan propeller,hal ini dilakukan untuk memastikan pengoperasian yang bebas dari getaran.Permukaan Konis Hub dan poros harus terkontak setidaknya 80% agar dapat mentrasmisikan daya secara efektif dan tanpa tegangan yang tidak semestinya.Proses Surface Contact Fit ini wajib dilakukan pada elemen sistem tranmisi yang merupakan barang baru.Propeller atau hub coupling harus melalui proses ini sebelum dinyatakan dapat dipasang dengan baik terhadap poros .Tahapan pada pengerjaan SFC ini ialah sebagai berikut : 1.Spie pada poros baling-baling di lepas dan di cek keadannya jika ada cacat langsug dikikir agar halus dan rata 2.Permukaan dalam lubang hub dibersihkan begitu juga pada permukaan konis poros 3. Oleskan Prussian blue pada konis poros ,lalupasang hub pada konis Propeller 4.Luas permukaan antara hub dan poros dapat di cek dengan melihat luas prussian blue yang menempel pada permukaan dalam hub. 5.Jika luasan mencapai 80 % (Tidak termasuk area spie),hubungi pihak terkait untuk pengerjaan selanjutnya Jika disetujui berarti proses SFC telah selsai ,jika tidak disetujui maka dilakukan penggerindaan pada bagian dalam hub sehingga didapatkan ukuran kontak yang sesuai.



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Selasa , 26 Januari 2016 Pamasangan echosounder Ecosounder merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui kedalaman perairan.Prinsipnya menggunakan pantulan gelombang yang dipantulkan ke dasar laut lalu hasil pantulannya diterima lagi .Echosounder ini biasanya dipasang dibagian pelat bottom kapal / pelat lunas .



Gamabr 23. echosounder



Dalam penggunaan echosounder harus diperhitungkan koreksi-koreksi terhadap hasil pemindaiannya,koreksi tersebut antara lain : 1.Koreksi draft ,yaitu koreksi jarak antara permukaan transducer dengan permukaan air laut. 2.Koreksi penyimpangan kecepatan rambat gelombang ultrasonik ,yang mana hal ini dipengaruhi kadar garam ,suhu,dan tekanan air laut 3.Koreksi paralax,yang mana hal ini dapat terjadi jika sebuah echosounder menggunakan dua transducer , satu sebagai penerima satu lagi sebagai pemancar.selain ini penempatan yang terpisah antara keduanya secara tranversal ,satu di lambung kiri,satu lagi dilambung kanan ,kesalahan paralax sebanding dengan jarak antara keduanya



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Echosounder juga dapat digunakan untuk jenis lapisan sedimen dasar laut,pemetaann dasar laut,penentuan jalur pipa dan analisa dampak lingkungan dasar laut,serta pencarian kapal karam tentunya hal ini memiliki jenis echounder masing-masing. Bagian echosounder ini terdiri dari : Transmitter,yaitu bagian yang membangkitkan gelombang listrik Oscilator,yaitu bagian yang terletak didasar



kapal yang merubah energi listrik



menjadi energi akustik,begitu juga sebaliknya Amplifier,yaitu bagian yang menguatkan gelombang Indikator ,yaitu alat yang menunjukan pengukuran waktu dan kedalaman perairan Recorder ,yaitu bagian yang mencatat hasil pengukuran ke kertas Pemasangan echosounder dilakukan dengan memotong bagian pelat yang akan ditempati echosounder,echosounder membutuhkan tempat untuk peletekan yang dinamakan transducer cup . Tansducer cup ini dapat dibuat dari roundbar material atau pipa. a.Tansducer cup dengan material roundbar Jika menggunakan roundbar maka ukuran diamtere roundbar harus lebh besar dari ukuran kepala transducer,lalu di bubut sesuai penampang tampak samping ,sesuaikan ukuran pembubutan untuk memudahkan pemasangan dan mengurangi kebocoran. b.Trasducer cup dengan material pipa Jika menggunakan material pipa ,diameter harus lebih besar dari diamter kepala echosounder,dengan ketebalan pipa minimal setebal pelat bottom Transducer cup kemudian dilaskan pada bagian yang telah disiapkan tadi,lalu dilakukan pengujian kekedapan.Pemasangan minimal dua orang ,satu di luar dan satu didalam,ketika proses pengelasan dan pengcatan echosounder harus dilepas.Sebelum echosounder dipasang ,gunakan red silicon pada bagian luar kapal dan bagian atas transducer diberi red silicon sehingga lubang/celah sempit pada tranducer cup menjadi kedap.



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Rabu , 27 Januari 2016 NDT (Non-Destructiv Test) pada Poros Pada hari ini sedang dilakukan Non Destructive test (NDT) pada poros balingbaling. NDT test pada sistem perporosan hari ini menggunakan 2 metode yaitu metode penetrant test untuk poros yang tergolong logam diamagnetik ,sedangkan magnetic



particle



inspection



digunakan



pada



poros



yang



memiliki



sifat



paramagnetik.sebelum melakukan uji ini,poros harus dibersihkan dengan thinner atau zat sejenis.lalu dilakukan tahap-tahap sesuai dengan metode yang akan dilakukan.



Gambar 24. Non Destructive Test (penetrant dan MPI)







Penetrant test : Uji ini digunakan pada loga diamagnetik seperti besi ,baja ,stainless steel



,kuningan.hal yangdilakukan setelah memebersihkan benda uji ialah , Pertama ,Semprotkan Cairan penetrant yang berwarna merah lalu tunggu sekitar 15 menit .Lalu bersihkan cairan itu dengan thinner .Setelah itu semprotkan cairan developer sampai menyeluruh.Tunggu beberapa saat sehingga jika muncul warna merah pada permukaan berarti poros tersebut memiliki cacat. 



Magnetic test : Uji ini digunakan pada logam paramagnetik seperti Stainless steel jenis



tertentu.Sama seperti penetrant test sebelum pengujian harus dibersihkan terlebih dahulu.Setelah itu semprotkan White Contrast Paint/ WCP pada poros tunggu sampai kering lalu ,tempelkan alat uji mgnetik ke poros ,setelah itu semprotkan Cairan Yang



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



mengandung Logam Magnetik(7HF).Tunggu Beberapa saat,jika ada cacat maka akan terkumpul dilokasi cacat karena pengaruh medan magnet.Kelebihan Magnetic test ini ialah mampu menjangkau area subsurface.



Gambar 25. Bahan Pengujian



Kamis , 28 Januari 2016 Perbaikan Airbags Hari ini saya melakukan kunjungan ke Bengkel airbags,sbagai sarana perbaikan airbags yang rusak juga tempat penyimpanannya. Airbags merupakan alat yang digunakan selama proses docking/undocking ,sehingga kemungkinan kerusakan dapat terjadi kapan saja,sebelum airbag siap digunakan Airbag harus dipastikan dalam keadaaan layak pakai,seperti benda pakai lainnya air bag dapat mengalami kerusakan yang dapat dibagi menjadi : 1.Kerusakan Ringan Kerusakan ini berupa keadaan airbag yang tergores ,hal ini bisa terjadi akibat keadaan slipway yang tidak bersih(ada benda-benda tajam).Selain itu Penyusutan ,hal ini dapat dirasakan dengan membandingkan permukaannya ,permukaan yang menyusut terasa lebih kasar dibanding permukaan sekitarnya.cacat jenis ini dapat terjadi karena penyimpanan di ruang terbuka ,proses penambalan yang tidak sempurna.



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Gambar 26. Pengecekan Kebocoran pada Airbags



2.Kerusakan sedang Kerusakan ini mengakibatkan airbag berlubang yang bisa disebabkan benda tajam selama pemakaian 3.Kerusakan berat Yang termasuk kerusakan jenis ini yaitu Robek/pecah ,kerusakan ulir valve.Robek/pecah terjadi akibat terjadi kelebihan beban sehingga tekanan meningkat ,terkena sirip bilga atau konstruksi tajam lainnya 4.Kerusakan fatal Kerusakan sambungan valve pada bagian nipple airbags ,selain itu robek dan pecah ukuran besarjug termasuk kerusakan tingkat ini. Perbaikan yang dapat dilakukan berdasarkan tingkat kerusakan yaitu : 



Ringan,dengan memanaskan bagian permukaan sehingga kembali rata.







Sedang,dengan melakukan penambalan .Pertama –tama pompa airbags ,lalu semprotkan air ke permukaan sehingga akan diketahui titik kebocoran .setelah itu tandai dan bersihkan permukaan yang akan ditambal.Lakukan penambalan menggunakan pemanasan pada elemen pemanas.Hasil penambalan digerinda untuk menghaluskan permukaannya.







Berat ,dengan menjahit bagian yang robek dan melakukan penambalan.Sedangkan untuk ulir yang aus dibenahi dengan mendoublingnya dengan ulir yang masih baik.



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN







FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Fatal,Baik kerusakan pada bagian nipple airbag maupun robek/pecah besar belum dapat diperbaiki.



Gambar 27. Proses Perbaikan dan Bahan yang digunakan



Jum’at , 29 Januari 2016 Uji Clearence Clearence atau kelonggaran merupakan jarak bebas antara diameter poros dengan diameter dalam bantalan.Kelonggaran ini penting untuk pelumasan saat penggunaan.Batasan minimal dan maksimal clearence telah distandarkan,sehingga bantaln baru pun clearencenya tidak boleh melebihi batas minimal.Untuk memperoleh nilai clearence dapat dilakukan dengan 2 cara ,yaitu : Cara langsung ,yaitu pengukuran yang dilakukan tanpa melakukan pelepasan poros dan bantalannya dilakukan dengan cara : 1. membuka plat rope guard pada bagian belakang stern tube dan pengedap sekat pada sisi depan stern tube. 2. Bersihkan bagian permukaan poros dan permukaan depan bantalan



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



3. Masukkan filler gauge ke dalam celah,dan terus lakukan penambahan sampai tidak bisa ditambah lagi.Celah yang diukur paling sedikit 4 titik yaitu posisi jam 12,jam 3,jam 6 dan jam 9.Untuk mendapat data yang lebih akurat lakukan 8 titik yaitu penambahan pada titik jam1.30 , jam 4.30,jam 7.30 dan jam 10.30.



Gambar 28. Bagian pengujian dan Alat uji clearence



4. Ketebalan total filler gauge diukur menggunakan jangka sorong Cara tidak langsung ,yaitu pengukuran yang dilakukan dengan melepas poros dan bantalannya.Pengukurannya dilakukan dengan mengukur diameter dalam bantalan dan diameter poros sehingga selisih dari ukurannya itulah clearence Batas maksimum clearence setelah penggunaan ialah nilai yang menentukan apakah suatu bantalan harus diganti atau tidak.Nilai ini berbeda pada setiap jenis poros,diameter poros dan jenis material bantalan. 



Poros Propeller



Bantalan lignum vitae Clearence awal : (0,003D + 0,2) s/d (0,004D + 0,5)mm Max. Wear limit : (0,01d + 2,5 )mm Bantalan white metal Clearence awal : (0,001D + 0,3) s/d (0,001D + 0,5)mm Max.wear limit : (0,15d + 0,65)mm



Robi Wahyudi (4113100045)



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN







Poros Kemudi



Bantalan pintle Diameter Pintle



Max.CLearence



D < 50 mm



3 mm



50 mm < d < 100 mm



5 mm



D > 100 mm



(0,01d + 4)mm*



Maksimum clearence intermediate/neck bearing tidak boleh lebih dari (0,01d + 2) mm** *Maksimum 6 mm **Maksimum 4 mm Sabtu , 30 Januari 2016 Chalk Test Chalk test ialah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui kekedepan hasil las-lasan ,pengujian metode ini sebenarnya tidak direkomendasikan oleh klas ,namun untuk sekedar mengetahui hasil las-lasan sebelum pengujian yang dilakukan bersama klas ,metode ini digunakan terlebih dahulu. Peralatan yang dibutuhkan terkait pengujian metode ini ,yaitu : Palu ketok las,Minyak solar ,air kapur , Kuas Pelat , Alat penerangan (senter ,dll).



Gambar 29. Pelapisan kapur (luar) dan solar (dalam)



Untuk melakukan metode ini pertama-tama bersihkan daerah sekitar laslasan(nut),pastikan las-lasan (welding seam ) tidak tertutup kerak las,cat dan tidak ada pengerjaan panas lagi.Lalu Oleskan Larutan Kapur disepanjang lajur las-



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



lasan.Tunggu sampai kering ,setelah itu tuangkan bensin pada sisi las-lasan lainnya dan tunggu beberapa saat.Setelah sekitar satu jam lihat ,lajur las-lasan yang tadi jika terlihat kehitaman berarti terjadi kegagalan dan harus segera diperbaiki.Beberapa galangan dalam negeri menerapkan pengujian ini sebagai satu-satunya pengujian kekedapan Selama tidak ada permintaan dari OS/klasifikasi. Kelebihan dari metode ini yaitu : 



Murah ,hanya membutuhkan kapur gamping dan solar







Praktis ,tidak memerlukan peralatan khusus



Kekurangan dari metode ini ,yaitu : 



Relatif lama ,Karena perlu menunggu waktu pengeringan kapur dan meresapnya solar ke sisi bagian luar yang dilaburi kapur







Kurang sempurna dalam posisi vertikal ,karena solar mengalir ke bawah mengikuti gravitasi







Tidak direkomendasikan oleh klas.



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



Nama



: Robi Wahyudi



NRP



: 4113100045



Dosen Pembimbing : Aries Sulisetyono Ph.D Perusahaan



: PT Dok Pantai Lamongan



Hari, Tanggal Senin, 1 Februari 2016



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Minggu ke - 4



1 – 7 Februari 2016



Kegiatan Vacuum test



Rincian Pengujian kekedapan pada Hasil las-lasan ,menggunakan air sabun dan alat vacuum ,dapat digunakan pada hasil las-lasan di daerah terbuka,dan telah memenuhi standar klasifikasi.



Selasa, 2 Februari 2016



Bending plate



Proses Pembengkokan Pelat (Bending Plate) yang mana dihasilkan tidak hanya pelat siku juga dihasilkan pelat yang membentuk radius.Pelat-Pelat ini banyak digunakan pada kapal(Bilga ,bulwark,dan sebagainya)



Rabu, 3 Februari 2016



Balancing Propeller



Proses penyeimbangan Propeller agar tidak menggangu efisiensi penyaluran daya ,dilakuka dengan menggerinda



bagian



yang



berlebih,biasa dilakukan setelah rekondisi



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



Kamis, 4 Februari 2016



Remetalling



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Perbaikan



pada



bearing/bantalan



permukaan poros



yang



mengalami cacat ringan ,dengan melapisi zat dengan merek dagang “benzolna” yang merupakan zat pelapis logam Jumat, 5 Februari 2016



Pemasangan Propeller



dan Proses



Dial Gauge



pemasangan



propeller



sampai dapat berfungsi normal dan



pengukuran



propeller



sebelum



kelurusan dilakukan



perbaikan Sabtu, 6 Februari 2016



Gas freeing dan Hot permit



Perlakuan pada kapal yang baru docking untuk melakukan gas freeing



pada



tangki-tangkinya



,sehingga tidak membahayakan pekerja ,selain itu juga dilakukan penandaan dan penguncian dan penandaan pada daerah – daerah rawan bahaya api,seperti kamar mesin ,tangki bahan bakar. Minggu,7 Februari 2016



-



Libur



Mengetahui / Menyetujui



Mengetahui / Menyetujui



Pembimbing Kerja Praktek



Dosen Pembimbing



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Senin , 1 Februari 2016 Vacuum test Vacuum test merupakan salah satu metode pengujian kekedapan pada hasil laslasan.Pengujian ini dapat digunakan pada bagian yang terbuka dan bagian yang pengujian kekedapannya tidak dapt dilakukan dengan air test maupun hdyrotest.Cara pemeriksaannya ialah sebagai berikut : Pertama,sambungkan Kompressor/Vacuum pump ke alat vacuum mengggunakan selang Kedua,Oleskan cairan sabun ke sambungan las Lalu,tempelkan alat vacuum ke sambungan las sampai tekanan sebesar 0,2 bar.Apabila terjadi gelembung udara pada alat vacum ,berati terjadi kebocoran pada hasil lasa-lasan. Jenis pekerjaan vacuum test pada proses perbaikan kapal terbagu 2 yaitu pada replating dan bottom plug. Kelebihan dari metode vacuum yaitu : 



Hasil inspeksi dapat dilihat langsung ,tidak seperti chalk test







sesuai dengan rekomendasi klas.



Kekurangan dari metoe vacuum yaitu:  Mahal ,Karena membutuhkan kompressor/vacuum pump yang harganya relatif mahal selain itu juga konsumsi bahan bakarnya selama beroperasi.  Relatif kurang valid ,hal ini terjadi bila hasil las-lasan tertutup kerak las,maka kebocoran tidak bisa terlihat  Membutuhkan tenaga ekstra untuk pengujian kekedapan pada bagian overhead dan vertikal  Tidak dapat digunakan pada bagian yang berbentuk radius



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Gambar 30. Proses pengujian Vacuum



Selasa , 2 Februari 2016 Bending Plate Plate yang membentuk radius/menekuk banyak digunakan pada kapal,untuk mendapatkan bentuk pelat seperti itu diperlukan mesin bending,namun penekukan atau pembengkokan dapat juga dilakukan secara manual.Proses bending ada dua macam,yaitu hasil bendingannya berbentuk garis/lurus dan bendingan radius,yaitu hasil bendingannya berbentuk radius. Sebelum melakukan proses bending harus di perhatikan apakah material dapat dibending oleh mesin, tebalnya apakah masih dalam kapasitas alat,serta dies yang digunakan karena dies meliki bentuk yang berbeda.Proses ini menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami tarikan,sedangkan sisi dalam mengalami tekanan Proses bending dilakukan dengan memberikan garis-garis pada pelat menggunakan kapur ,garis ini nantinya akan digunakan sebagai acuan ketika bending berlangsung Selama proses bending kegagalan dapat terjadi ,berikut ini macam-macam kegagalan yang mungkin ditemui : Springback,yaitu kegagalan berupa kembalinya benda ke bentuk semula setelah beban



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



dilepaskan Sobek,yaitu kegagalan yang disebabkan rendahnya elastisitas benda sehingga ketika dibebani menyebabkannya robek,atau akibat pembeban yang melebihi sifat elastisitas logam Patah,yaitu kegagalan yang disebabkan pembebanan berulang pada lokasi penekukan yang sama,atau sifat material yang kurang ulet.



Gambar 31. Mesin Pembengkok (bending)



Macam-Macam alat Bending: Mesin tekuk Manual yang menggunakan tenaga manusia yang dibantu bandul pemberat .Selain itu ada juga Mesin tekuk hidrolik ,yaitu mesin yang menggunakan tenaga hidrolik sehingga dapat menekuk pelat-pelat yang tebal.Hasil dari pengbengkokan pelat ini bisa ditemui pada bilga,tiang-tiang crane,konstruksi linggi dan lainnya.Pembengkokan ini diperlkan pada bagian –bagian pelat untuk mendapatkan hasil aliran air yang baik. Rabu , 3 Februari 2016 Balancing Propeller Propeller selama penggunaanya akan mengalami pengikisan pada lapisannya, dan kerusakan yang terjadi seperti keretakan kecil akan mengurangi efisiensi tenaga yang disalurkan dan tentunya akan menjadi kerusakan yang lebih besar dan Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



menghabiskan biayasehingga untuk memperbaikinya dilakukan balancing Propeller. Berikut ini langkah - langkah yang dilakukan : 1.Pasang Propeller pada poros pengujian 2.Pasang stopper pada kedua sisinya ,ini diperlukan agar Propeller ketika diputar tidak bergeser. 3.Beri nomor pada daun-daun Propeller ,sehingga mudah untuk mengidentifikasinya 4.Lakukan pemutaran Propeller biarkan berhenti sendiri ,catat nomor daun bagian paling bawah.Lalu lakukan pemutaran lagi.Lakukan pencatatan lagi,lakukan berulang sehingga dapat dipastikan terjadi ketidakseimbangan pada bagian daun tersebut 5.Setelah di dapatkan ,bagian daun yang berlebih digerinda ,lalu dilakukan pemutaran Propeller lagi untuk menyeimbangkan dengan kesemua daunnya. Setelah dilakukan proses perbaikan ini Propeller dilepas dan ditaruh kembali ,yang mana harus diganjal dengan kayu lunak.



Gambar 31. Propeller Siap Balancing



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Kamis , 4 Februari 2016 Remetalling Poros selama penggunaannya akan mengalami pengkisan terutama pada lapisan bearing/bantalannya .Kemungkinan terjadi retak atau porosity pada permukaannya sehingga diperlukan perbaikan guna mempertahankan umur pemakaiannya.Perbaikan ini dinamakan remetalling. Proses perbaikan ini dapat dijabarkan menjadi langkah-langkah berikut ini : 1.awali dengan ,pembubutan bagian yang cacat,pembubutan dilakukan sampai seluruh bagian yang cacat hilang. 2.Setelah itu lakukan pembersihan dibagian sekeliling hasil pembubutan ,hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada bagian hasil pembubutan yang nantinya akan ditambahkan zat kimia(bezolna). 3.Lapisi bagian tepi hasil pembubutan dengan benda/zat yang mencegah belzona meluap ke bagian samping diluar hasil pembubutan 4.Lakukan pencampuran zat-zat bezolna sesuai takaran yang ditentukan 5.Masukkan campuran bezolna ke celah hasil pembubutan secara merata ,pastikan campuran ini masuk ke semua celah –celah 6.biarkan zat mengeras selama ± 1 hari ,maka zat ini nantinya akan mengeras seperti logam aslinya



(a)



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



(b) Gambar 32. Proses Remetalling ;(a) Bahan (b) Penggunaan



Jum’at , 5 Februari 2016 Pemasangan Propeller dan Dial gauge Pemasangan propeller dilakukan setelah propeller selesai diperbaiki dan telah memenuhi standar klasifikasi. Langkah-langkah pemasangan propeller adalah sebagai berikut : -



Tali baja diikat pada propeller dan ditarik menuju poros propeller. Dengan hoist, propeller diletakkan pada tepat pada lubang dengan poros.



-



Propeller ditarik sampai terpasang dengan baik pada porosnya, demikian juga dengan pasek/spee-nya. Dan selanjutnya boss propeller didorong sampai ujung poros masuk ke dalam boss propeller.



-



Propeller di tarik masuk dengan menggunakan crane tackle selain dengan dorongan para pekerja sampai propeller terpasang secara keseluruhan. Dipasang ring shield dan rubber gasket di luar dan di dalam badan kapal untuk menjaga kekedapan sambungan boss poros dengan ujung poros.



-



Baut dipasang dan dikuatkan ,tutup dengan bonet dan kuatkan semua bautnya. Dial gauge adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur kelurusan



Poros ,tidak hanya poros Propeller juga poros Kemudi .Alat ini dipasang pada mesin bubut.Untuk meluruskan kembali poros propeller yang bengkok dilakukan dengan mwngpress dengan mesin press pada bagian yang melengkung cembung sampai lurus



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



kembali .Dapat juga dilakukan dengan pengelasan setempat kemudian dibubut sampai permukaannya rata kembali dan memiliki diameter yang ditentukan.



Gambar 33. Proses pemasangan Propeller dan Kelurusan poros



Sabtu , 6 Februari 2016 Gas Freeing dan Hot Permit Setelah kapal docking ,ketika akan dilakukan pengerjaan di daerah tangki ,pekerja tidak diperbolehkan masuk secara langsung ke tangki ,melainkan tangki tersebut harus dibebaskan terlebih dahulu dari gas-gas berbahaya yang ada didalam tangki.Pada tangki yang tidak membawa muatan gas dan muatan lainnya dapat dilangsung dilakukan gas freeing.Pertama-tama semua manhole dibuka ,lalu di masukkan aliran angin menggunakan blower selama sehari penuh(24 jam) ,Setelah itu keesokkanya lakukan pengecekan kandungan gas menggunakan gas detector yang mana kandungan gas oksigen minimal .Setelah itu tempelkan tanda aman untuk bekerja.Kriteria yang diperbolehkan /Nilai Ambang Batas yang ditentukan ialah : 



Oksigen tidak bleh kurang dari 19,5 %







H2S tidak boleh kurang dari 10 ppm







CO tidak boleh lebih dari 25 ppm



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]







LEL tidak boleh melebihi 5%







Jika terkait material lain dapat dilihat di MSDS (Material Safety Data Sheet)



Gambar 34. Gas Detektor dan Hot Permit



Izin pengerjaan panas (hot permit) merupakan izin yang diberikan untuk melakukan pengerjaan panas didaerah yang memungkinkan terjadinya kebakaran,ledakan dan bahaya api lainnya.Pengecekan dan penerbitannya dilakukan setiap hari ,hal ini dilakukan untuk menjamin keamanan.Hal pertama yang dlakukan ialah menjamin lokasi pengerjaan .misalkan dengan membersihkan muatan tangki jika pengerjaannya dilakukan area tangki.Semua ventilasi dibuka dan penerangan harus dipastikan melingkupi seluruh ruangan ,seluruh pekerja yang bekerja diarea itu harus diberi tahu dan dikoordinasikan tentang segala aktivitas pengerjaan .selain itu seluruh katup yang berada diruangan harus kunci dan ditandai (tag out)



Gambar 35. Tidak lolos uji Kandungan gas



Robi Wahyudi (4113100045)



LAPORAN MINGGUAN KERJA PRAKTEK PT.DOK PANTAI LAMONGAN



Nama



: Robi Wahyudi



NRP



: 4113100045



Dosen Pembimbing : Aries Sulisetyono P.hD Perusahaan



FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp : 031 594 7254, Fax : 031 5964182 Email :[email protected]



Minggu ke - 5



8 – 14 Februari 2016



: PT Dok Pantai Lamongan



Hari, Tanggal Senin, 8 Februari 2016



Kegiatan



Rincian



-



Libur



-



Libur



Selasa, 9 Februari 2016 Rabu, 10 Februari 2016 Kamis,11 Februari 2016 Jumat,12 Februari 2016 Sabtu, 13 Februari 2016 Minggu,14 Februari 2016



Robi Wahyudi (4113100045)