11 0 441 KB
Kategori: Kuliner (Makanan)
BUSINESS PLAN “BOLABI CRISPY” CAMILAN KEKINIAN SEMUA KALANGAN
Diusulkan Oleh: NAMA
:
NI LUH AYU MELIANI
NO
:
14
NIM
:
1715744104
KELAS
:
3C MBI
ADMINISTRASI NIAGA MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL 2018
KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan rahmatNya kepada kami sehingga makalah yang direncanakan dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini tentu tidak tercipta secara sempurna mengingat pengetahuan, wawasan dan pandangan-pandangan yang kami miliki masih sangat terbatas. Namun rasa percaya diri selalu menggema dengan harapan agar apa yang menjadi sasaran dalam makalah ini bisa terjangkau dengan baik dan bernilai maksimal. Dalam makalah ini, kami membahas mengenai “Bussines Plan BOLABI CRISPY”. Makalah ini dibuat sebagai bahan perkuliahan Manajemen Keuangan. Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Maka dari itu kami ucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini. Kami berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Dalam penulisan makalah ini, kami telah berusaha dengan segenap kemampuan kami. Dan kami sangat berharap agar para pembaca bisa memberikan masukan secara konstruktif sehingga dikemudian hari makalah ini menjadi sebuah karya yang memiliki nilai dan mutu yang lebih baik. Demikian sepatah kata pengantar yang bisa kami sampaikan, bila ada hal-hal yang kurang berkenan baik tersaji secara sengaja maupun tidak sengaja kami mohon maaf.
Bukit Jimbaran, 14 November 2018 Penulis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era kekinian ini, masyarakat utamanya kalangan anak muda didominasi dengan halhal baru yang kreatif, termasuk dalam hal yang berkaitan dengan kuliner. Akan tetapi saat ini sebagian besar masyarakat dalam memilih makanan berpedoman pada rasanya yang enak dan harganya yang murah, dan seringkali mengabaikan kandungan yang terdapat dalam makanan tersebut. Oleh karena itu kami bermaksud untuk membuat makanan yang memiliki cita rasa yang enak dengan harga yang cukup terjangkau dan aman untuk dikonsumsi, maka timbul suatu ide kreatif yang berpeluang di bidang bisnis yaitu pembuatan “BOLABI CRISPY”. “BOLABI CRISPY” adalah salah satu jenis usaha kuliner di bidang makanan cemilan dan merupakan sebuah produk hasil olahan ubi jalar, yang berinovasi dengan varian isi, dan dapat dinikmati oleh semua kalangan usia, baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Dengan alasan dan landasan tersebut maka kami merintis usaha “BOLABI CRISPY”, dengan harapan pelanggan akan tertarik untuk datang dan membeli “BOLABI CRISPY”. Sehingga dengan begitu masyarakat dapat menikmati makanan cemilan dengan harga yang cukup terjangkau dan tentunya aman untuk dikonsumsi. Perkembangan di setiap bidang baik itu ke arah yang positif maupun ke arah yang negatif akan berdampak pada perkembangan usaha ini. Hal ini dikarenakan, masyarakat akan cepat bosan dengan produk yang dihasilkan jika tidak ada inovasi ke depannya. Ketika kebosanan tersebut sudah semakin banyak dirasakan, kemungkinan terburuk, kami akan mengalami penurunan pendapatan jika tidak segera diatasi dengan cepat. Hal tersebut akan menjadi permasalahan yang akan berpengaruh terhadap perkembangan usaha ini. Maka dari itu, kami harus terus mengikuti arus modernisasi agar bisa mengembangkan produk dengan berbagai macam varian isi yang dapat memuaskan konsumen dan meningkatkan penjualan. 1.2 Tujuan Usaha
Mencapai target yang telah di tetapkan yaitu memperoleh profit atau keuntungan semaksimal mungkin
Menambah pengalaman dan ilmu kewirausahaan
Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan mahasiswa dan masyarakat.
1.3 Bentuk dan Jenis Usaha Usaha ini bergerak pada bidang kuliner yaitu makanan cemilan berbahan dasar ubi jalar. Usaha ini merupakan jenis usaha “Home Industry” yaitu rumah usaha produk barang atau perusahaan kecil, dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan bisnis ini dipusatkan di rumah. Adapun proses yang dilakukan untuk menjalankan usaha “home industry” “BOLABI CRISPY” yaitu dari pembelian bahan baku dasar (ubi jalar), mengolah ubi jalar hingga menjadi “BOLABI CRISPY” dengan berbagai varian isi, dan menjual serta mendistribusikan produk “BOLABI CRISPY”. Melalui home industry yang dibentuk, maka angka pengangguran menjadi berkurang. Perkembangan home industry diharapkan dapat bersaing sehat dengan pasar besar di tengah bebasnya pasar yang terjadi saat ini. Selain itu, home industry diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, membuka kesempatan kerja, dan memakmurkan masyarakat secara keseluruhan sehingga terciptanya persaingan dan stabilitas perekonomian Indonesia yang baik. 1.4 Luaran yang Diharapkan Diharapkan produk makanan cemilan “BOLABI CRISPY” ini dapat memberikan cita rasa yang baru dalam pembuatan makanan camilan, serta menyadarkan masyarakat akan manfaat ubi jalar. Sebagai pencetus produk camilan makanan “BOLABI CRISPY” juga berharap produk ini dapat di terima di masyarakat dan menjadi salah satu produk makanan cemilan yang paling diminati.
BAB II ANALISA OPERASIONAL 2.1 Deskripsi Produk BOLABI CRISPY adalah salah satu jenis usaha kuliner di bidang makanan dan merupakan sebuah produk hasil olahan ubi jalar yang berinovasi dengan varian isi cokelat dan keju. Ubi jalar merupakan salah satu bahan makanan yang mudah di dapat dengan harga yang terjangkau. Ubi jalar adalah bahan makanan umbi-umbian yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Menurut geneticist dan pengembangan ubi jalar di USDA, ubi jalar mengandung protein berkualitas tinggi sama seperti yang terdapat dalam telur. Ubi jalar juga kaya akan beta karoten yang berfungsi sebagai antioksidan dan mengatasizat-zat kimia penyebab kanker, selain itu ubi jalar juga mengandung mineral penting seperti magnesium dan zat besi, sumber vitamin B6, mengandung vitamin C, sumber vitamin D, memiliki rasa manis alami, serta dapat membantu menjaga kesehatan mata. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan “BOLABI CRISPY” yaitu:
Ubi Jalar
Keju Batangan
Tepung Ketan
Cokelat Batangan
Tepung Tapioka
Tepung Panir
Garam
2.2 Rencana Produksi Pada awal produksi, usaha ini akan memproduksi 20 box per hari selama 3 bulan pertama, dengan harga jual per box yaitu Rp10.000,- setiap box berisi 8 buah “BOLABI CRISPY” dengan varian isi cokelat dan keju. Hal-hal yang diperhatikan pada rencana produksi yaitu:
Kualitas, menjaga kualitas bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan “BOLABI CRISPY” agar konsumen yakin dengan produk yang dihasilkan, baik dari segi bentuk maupun rasa produk tersebut
Cita Rasa, dalam mengontrol dan mempertahankan cita rasa yang baik, dalam pembuatan “BOLABI CRISPY” kami selalu konsisten dengan kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang kami gunakan serta pengolahan yang hygienis.
2.3 Proses Produksi
Menyiapkan ubi jalar yang sudah di kukus dan di haluskan
Mencampurkan ubi jalar dengan tepung terigu, garam dan gula
Menguleni semua bahan tersebut hingga tercampur secara merata
Mengisi setiap adonan dengan keju atau cokelat batangan lalu di bentuk bulat-bulat
Menggulingkan adonan bola-bola ubi pada tepung panir
Menggoreng adonan bola-bola ubi hingga berwarna cokelat keemasan, setelah itu ditiriskan
2.4 Rencana Usaha
Rencana Jangka Pendek Usaha bisnis “BOLABI “CRISPY” ini bertujuan untuk menambah pengalaman kami sebagai mahasiswa jurusan bisnis agar dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang di dapat untuk diterapkan pada bisnis milik sendiri, dan pendapatan yang dihasilkan dapat diggunakan untuk biaya kebutuhan sehari-hari.
Rencana Jangka Menengah Usaha bisnis yang kami rintis ini akan kami kembangkan dengan strategi pasar dan pemasaran yang menjadi kunci awal untuk keberlanjutan usaha kami, sehingga usaha kami dapat lebih luas dikenal oleh masyarakat dan menghasilkan profit yang lebih besar.
Rencana Jangka Panjang Setelah berhasil mendapatkan pelanggan dan usaha kami juga semakin luas dikenal oleh masyarakat, maka kami akan lebih meningkatkan mutu dan kualitas dari usaha kami, karena hal ini di dukung oleh profit yang lebih besar. Kami juga akan membangun tempat usaha kami sendiri sehingga usaha ini tidak akan berbasis “home industry” lagi, agar usaha yang kami jalankan dapat berkembang lebih besar dalam bidang usaha kuliner di Indonesia.
BAB III ASPEK PEMASARAN 3.1 Pelayanan Pelanggan Pelayanan pelanggan adalah suatu proses yang berlangsung diantara pembeli, penjual, dan pihak ketiga yang menghasilkan nilai tambah untuk pertukaran produk atau jasa dalam jangka waktu pendek (transaksi tunggal misalnya) maupun dalam jangka waktu panjang (hubungan berdasarkan kontrak misalnya). Kalangan anak-anak hingga dewasa menjadi pelanggan utama dalam penjualan “BOLABI CRISPY”. Kami sebagai penjual selalu konsisten dalam penentuan harga dan kualitas “BOLABI CRISPY”. Selain itu, ketika pelanggan memesan “BOLABI CRISPY” dalam jumlah yang besar, kami memaksimalkan proses produksi sehingga “BOLABI CRISPY” dapat dikirim tepat waktu kepada pelanggan tersebut 3.2 Strategi Pemasaran Kami menggunakan
suatu strategi pemasaran yang disebut dengan Marketing
mix (bauran pemasaran) yang merupakan salah satu konsep pemasaran modern. Dalam konsep marketing mix terdapat beberapa hal dianalisis, yang disebut 4P yang terdiri atas Product, Price, Place, Promotion. Berikut adalah analisis 4P pada pemasaran produk “BOLABI CRISPY”. a. Product (Produk) Produk yang kami hasilkan adalah berupa produk hasil olahan ubi jalar yang diolah menjadi bola-bola ubi crispy dengan varian isi yaitu rasa cokelat dan keju, yang kami namai “BOLABI CRISPY”. Ubi jalar yang kami gunakan adalah ubi jalar kuning yang nantinya akan diolah menjadi bola-bola ubi crispy. Pengemasan “BOLABI CRISPY” menggunakan mika bulat yang nantinya akan dikemas agar lebih merekat dan membuat bola-bola ubi crispy lebih tahan lama. Tidak lupa label produk ditempelkan di bagian depan sehingga tampak lebih menarik. Keunggulan dari produk kami adalah keunikan dalam varian isi yaitu cokelat dan keju. Kemasannya praktis untuk bisa dibawa ke mana saja. Selain itu, kemasan mika bulat yang kuat membuat “BOLABI CRISPY” bisa tahan lebih lama. Hal ini merupakan inovasi baru dalam dunia camilan.
b. Price (Harga) Kami menjual dua varian isi yaitu cokelat dan keju dengan harga per box Rp10.000 dan tiap box berisi 8 buah “BOLABI CRISPY”. Sehingga sasaran konsumen kami yaitu mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan menengah dan kalangan atas, karena harga jual produk “BOLABI CRISPY” yang terjangkau. c. Place (Tempat) Tempat pemasaran produk kami memilih wilayah sekitar Badung dan Denpasar dikarenakan tempat-tempat tersebut merupakan tempat yang strategis dalam pemasaran dan banyak wisatawan. Tidak hanya di wilayah tersebut kami juga melakukan penjualan di kampus seperti penjajaan secara langsung maupun pemesanan
bazzar
kegiatan
mahasiswa. Target yang akan kami capai adalah berkembangnya pemasaran produk sampai ke tempat- tempat makan yang besar dan terkenal. d. Promotion (Promosi) Dalam memperkenalkan produk ke konsumen, kami akan menggunakan cara langsung dan tidak langsung. Cara langsung yaitu dengan mulut ke mulut, memberitahukan dan memasarkan produk yang dijual. Sedangkan cara tidak langsung yaitu kami melakukan promosi lewat media sosial yang digunakan banyak orang saat ini, seperti Facebook, Instagram dan LINE. Kami akan memasang foto produk pada akun- akun kami di setiap media sosial tersebut. Di sana akan ditampilkan stok produk kami yang tersedia saat itu. Selain itu, kami akan menggunakan public figure untuk melakukan endorsment supaya produk lebih cepat dikenal masyarakat. Pelayanan dan proses penghantaran produk “BOLABI CRISPY” yang baik ke pelanggan merupakan hal utama yang harus dipertahankan sehingga dapat memenangkan persaingan di masa depan. 3.3 Analisa SWOT
Strenght 1. Terbuat dari bahan makanan alternatif yaitu ubi jalar sehingga aman untuk di konsumsi 2. Varian isi “BOLABI CRISPY” cocok untuk semua kalangan, baik anak-anak, remaja hingga dewasa 3. Harganya terjangkau, pelayanan memuaskan, dan proses pembuatan higienis
Weakness 1. Kurang modal untuk memulai usaha 2. Harga bahan baku tidak stabil
Opportunity 1. Digemari sebagian besar masyarakat 2. Budaya masyarakat yang konsumtif serta selalu ingin mencoba makanan-makanan inovasi baru 3. Tidak banyak terdapat saingan karena produk ini termasuk inovasi baru
Threat 1. Harga bahan baku yang sewaktu-waktu bisa naik dapat menyebabkan kenaikan harga “BOLABI CRISPY” sehingga dapat mengurangi profit/keuntungan yang akan diperoleh.
BAB IV ANALISA KEUANGAN 1. Biaya Tetap/ Modal Tetap No
Komponen
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah
1
Wajan
1
Rp50.000
Rp50.000
2
Panci
1
Rp130.000
Rp130.000
3
Sendok
2
Rp10.000
Rp20.000
4
Kompor
1
Rp350.000
Rp250.000
5
Tabung Gas
1
Rp150.000
Rp150.000
6
Baskom
1
Rp35.000
Rp35.000
7
Talenan
1
Rp20.000
Rp20.000
8
Pisau
1
Rp20.000
Rp20.000
9
Lap
3
Rp4000
Rp12.000
Penjepit Makanan
1
Rp26.000
Rp26.000
Nampan
4
Rp25.000
Rp100.000
10
Banner
3
Rp65.000
Rp195.000
11
Sendok Saringan
1
Rp80.000
Rp80.000
12
Gelas Takar
1
Rp15.000
Rp15.000
13
Regulator Gas
1
Rp90.000
Rp90.000
14
Perijinan Industri Rumah Tangga
1
Rp2000.000
Rp2.000.000 Rp3.193.000
2. Modal Kerja No
Biaya Variabel Komponen
Justifikasi
Kuantitas
Harga Satuan
Jumlah
Pemakaian (1 bulan) 1
Ubi Jalar
Bahan dasar
12.5 kg
Rp7000
Rp87.500
2
Tepung Ketan
Bahan penunjang
15 kg
Rp14000
Rp210.000
3
Tepung Tapioka
Bahan penunjang
15 kg
Rp12.000
Rp180.000
4
Tepung Panir
Bahan penunjang
15 kg
Rp20.000
Rp300.000
5
Keju
Rasa Topping
2 kg
Rp60.000
Rp120.000
6
Cokelat
Rasa Topping
2 kg
Rp60.000
Rp120.000
7
Garam
Bahan penunjang
1 kg
Rp5000
Rp5000
8
Minyak Goreng
Bahan menggoreng
4 kg
Rp11.000
Rp44.000
9
Mika Bulat
Kemasan produk
500 pcs
Rp1.500
Rp750.000 Rp1.816.500
Nama Biaya
Keterangan
Jumlah Harga
Biaya Overhead
Listrik, Air, Transportasi
Rp300.000
Nama Biaya
Keterangan
Jumlah Harga
Biaya Pemasaran
Kuota
Rp100.000
Pengelompokan Bahan Baku Bahan Baku A
Harga (per kg)
Ubi Jalar
Rp7000
Total Harga
Rp7000
Bahan Baku B
Harga (per kg)
Tepung Ketan
Rp14.000
Tepung Tapioka
Rp12.000
Tepung Panir
Rp20.000
Total Harga
Rp46.000
Rata-Rata Harga
Rp15.000
Bahan Baku C
Harga (per kg)
Keju
Rp60.000
Cokelat
Rp60.000
Total Harga
Rp120.000
Rata-Rata Harga
Rp60.000
Bahan Baku D
Harga (per kg)
Garam
Rp5000
Total Harga
Rp5000
Bahan Baku E
Harga
Minyak Goreng
Rp11.000
Total Harga
Rp11.000
Perhitungan Kebutuhan Modal Kerja Usaha bisnis “BOLABI CRISPY” memproduksi barang jadi sebanyak 20 unit dan menjual produknya selama 25 hari kerja (8 jam kerja). Untuk memproduksi 1 unit barang diperlukan
- 0.025 kg bahan baku A, - 0.03 kg bahan baku B, - 0,004 kg bahan baku C, - 0,02 kg bahan baku D dan - 0,008 kg bahan baku E. dengan harga bahan baku A 7000/kg, bahan baku B Rp15.000/kg, bahan baku C Rp60.000/kg, bahan baku D Rp5000/kg dan bahan baku E Rp11.000/kg. bahan baku A, B, C, D dan E setelah di beli disimpan selama 1 hari, di produksi selama 1 hari dan dari bahan-bahan baku tersebut setelah menjadi produk dapat dijual selama 1 hari. Biaya overhead rata-rata sebesar Rp300.000 dan biaya pemasaran sebesar Rp100.000. Adapun persediaan kas sebesar Rp500.000. Dan berikut adalah analisis modal kerja dari usaha “BOLABI CRISPY” Penyelesaian: 1. Hari kerja dalam 1 bulan yaitu 25 hari 2. Memproduksi 20 unit per hari 3. Proses produksi memerlukan waktu 1 hari 4. Biaya produksi setiap unit produk a. 0.025 kg bahan baku A Rp175 b. 0.03 kg bahan baku B Rp450 c. 0.004 kg bahan baku C Rp240 d. 0.002 kg bahan baku D Rp10 e. 0.008 kg bahan baku E Rp88 5. Biaya overhead sebesar Rp300.000 6. Biaya pemasaran sebesar Rp100.000 7. Persediaan kas sebesar Rp500.000
Penyelesaian dengan 3 langkah 1. Langkah I Bahan Baku A
Bahan Baku B
Disimpan
1 hari
Disimpan
1 hari
Diproduksi
1 hari
Diproduksi
1 hari
Dijual
1 hari
Dijual
1 hari
TOTAL
3 hari
TOTAL
3 hari
Bahan Baku C
Bahan Baku D
Disimpan
1 hari
Disimpan
1 hari
Diproduksi
1 hari
Diproduksi
1 hari
Dijual
1 hari
Dijual
1 hari
TOTAL
3 hari
TOTAL
3 hari
Bahan Baku E Disimpan
1 hari
Diproduksi
1 hari
Dijual
1 hari
TOTAL
3 hari
Diketahui: setelah produksi, dan biaya lainnya Produksi
= 5 hari
Penjualan
= 1 hari
Total
= 6 hari
2. Langkah II (Pada langkah ini menentukan kebutuhan per hari) Bahan Baku A (0.025 kg/unit) = Rp175 x 20 unit = Rp3.500 Bahan Baku B (0.03 kg/unit) = Rp450 x 20 = Rp9000 Bahan Baku C (0.004 kg/unit) = Rp240 x 20 = Rp4.800 Bahan Baku D (0,002 kg/unit) = Rp10 x 20 = Rp200 Bahan Baku E (0.008 kg/unit) = Rp88 x 20 = Rp1.760 Biaya Overhead =
𝑅𝑝300.000 25
= Rp12.000 Biaya Pemasaran =
𝑅𝑝100.000 25
= Rp4000
3. Langkah III (Menentukan Besarnya Kebutuhan Modal Kerja) Bahan Baku A:
Rp3500 x 3
= Rp10.500
Bahan Baku B:
Rp9000 x 3
= Rp27.000
Bahan Baku C:
Rp4.800 x 3
= Rp14.400
Bahan Baku D:
Rp200 x 3
= Rp600
Bahan Baku E:
Rp1.760 x 3
= Rp5.280
Biaya Overhead:
Rp12.000 x 6 = Rp72.000
Biaya Pemasaran:
Rp4000 x 6
= Rp24.000
TOTAL
= Rp153.780
Persedian Kas
= Rp500.000
TOTAL Kebutuhan Modal Kerja
= Rp653.780
BAB V KESIMPULAN