Contoh Personal Statement [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Personal Statement 300-2000 Kata



- Resume dari biodata (Kehidupan, pengajaman yang positif)



Nama saya Syukron Fajriansyah. Lahir di Pangkep tepatnya di Dusun Kekeang Barat, Desa Tamarupa, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep pada tanggal 28 Oktober 1998. Saya adalah alumni Institut Agama Islam Negeri Parepare. Ayah saya adalah seorang guru di sebuah Madrasah Tsanawiyah (Sekolah Menengah Pertama), sedangkan Mama saya adalah seorang ibu rumah tangga. Saya memiliki dua orang kakak dan seorang adik. Saat masih anak-anak, saya mengahabiskan masa kecil saya dengan bermain dengan anak-anak seumuran dengan saya. Selain bermain bersama, kami juga kadang melakukan bekerja untuk mencari uang jajan tambahan, kami sering mengambil pekerjaan-pekerjaan kecil yang biasa anak-anak desa lakukan. Kami biasa membantu nelayan untuk mengikat rumput laut mereka di tali untuk di budidayakan, kami juga sering membantu nelayan menaikkan kapal ketepi pantai bahkan kadang juga ikut turun langsung kelaut untuk sekedar mencari kerang untuk dijual. Di samping itu, saat kecil saya juga sering ikut dengan ayah saya untuk mengajar di sekolah dan melihat bagaimana dia mendidik anak-anak lain seperti mendidik anak sendiri. Karena sering melihat aktivitas ayah saya, sejak saat itu saya selalu kagum dengan ayah saya yang bekerja sebagai seorang guru. Bukan cuman ayah tapi mama saya juga selalu mengajarkan saya tentang pentingnya pendidikan, saya selalu diajarkan untuk belajar sebelum keluar rumah, ketika ingin keluar bermain bersama teman-teman yang lain saya harus mengaji terlebih dahulu atau harus menyelesaikan PR lalu bisa keluar bermain. Karena didikan mereka sejak kecil dan juga rasa kagum saya dengan pekerjaan ayah saya, membuat saya juga tertarik untuk terjun di dunia pendidikan. Menginjak usia anak sekolah, saya disekolahkan di Pesantren oleh orangtua saya, sejak Madrasah Ibtidaiyah (Sekolah Dasar) hingga Madrasah Aliyah (Sekolah Menengah Atas), bahkan sampai keperguruan tinggi saya masih mengambil kampus agama. Hal itu dilakukan oleh kedua orangtua saya karena mereka menginginkan saya agar bukan cuman mendapatkan pendidikan umum akan tetapi pendidikan agama juga diperlukan agar kelak anak-anaknya tidak tersesat dengan ilmu yang mereka dapatkan karena mereka juga memiliki ilmu agama yang dapat membedakan mana yang baik dan mana yang kurang baik. Saat lulus Sekolah Menegah Atas, saya diberikan dukungan dan juga kebebasan oleh orangtua saya untuk memilih jurusan sendiri. Orangtua saya tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk menjadi seperti yang mereka inginkan, kami diberikan kebebasan untuk memilih jalan yang akan kami tempuh, kami diberikan kebebasan dan selalu mendukung untuk bermimpi dan menentukan cita-cita kami sendiri. Mereka hanya meminta kami selalu memilih jalan yang benar dan bermanfaat bagi orang lain. Karena rasa kagum dan ketertarikan saya sejak kecil di dunia pendidikan, saat memasuki jenjang perguruan tinggi, saya memutuskan dan memberanikan diri untuk mengambil jurusan pendidikan khususnya pendidikan bahasa Inggris. Setelah berhasil masuk di perguruan tinggi dengan jurusan yang saya sukai, saya merasa sangat bahagia bukan hanya karena berhasil masuk dijurusan yang saya sukai akan tetapi juga dapat melanjutkan studi tanpa memberatkan kedua orangtua saya. Sejak saat itu saya berjanji untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan besar ini dan akan belajar semaksimal mungkin. Saya berniat untuk memaksimalkan akademik saya dan juga aktif didalam organisasi-organisasi kemahasiswaan untuk lebih meningkatkan kapasitas dan mengembangkan potensi diri saya.



Saya bergabung dengan beberapa organisasi kemahasiswaan, baik didalam maupun diluar kampus. Saat saya semester 1, saya bergabung dengan organisasi bahasa yang bernama Lintasan Imajinasi Bahasa Mahasiswa (LIBAM) IAIN Parepare, saya bergabung di organisasi ini untuk mendapatkan pembelajaran tambahan untuk meningkatkan kemampuan bahasa saya, di organisasi ini saya sempat menjabat sebagai instruktur. Pada semester yang sama saya juga mulai bergabung dengan organisasi ektra Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) untuk lebih memperluas wawasan saya serta mempertajam cara berfikir saya terhadap apa yang terjadi disekitar dan juga untuk melatih diri saya dalam berbicara di depan umum lewat forum-forum diskusi yang sering diadakan. Memasuki semester 3, saya bergabung dengan organisasi Ikatan Kerukunan Bidikmisi (IKBM) dan Ikatan Mahasiswa DDI (IMDI). Saya bergabung dengan kedua organisasi tersebut bukanlah tanpa alasan, pertama karena saya merasa bahwa saya dapat mendapatkan banyak hal baru melalui organisasi di kampus, kedua karena saya ingin menjalin hubungan serta melakukan kegiatan bersama sebagai mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi dan juga Alumni Pesantren DDI. Pada semester yang sama, saya juga diberikan kepercayaan untuk menjadi sekertaris umum Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PBI IAIN Parepare. Saat menjabat sebagai Sekertaris umum, saya mendapatkan beberapa pengalaman yang berharga, diantaranya yaitu terpilih sebagai salah satu delegasi kampus untuk mengikuti kegiatan “Comparative learning” antar negara yang dilaksanakan di Malaysia, Thailand, dan Singapura. Pada kegiatan ini kami melakukan study tour ke berbagai kampus yang ada di 3 negara tersebut dan juga kami di berikan kesempatan untuk mempresentasikan jurnal kami tentang peran Indonesia dan Malaysia dalam membangun pendidikan di daerah perbatasan Negara. Kesempatan itu kami dapat saat menghadiri kegiatan 2 nd International Mini Academic Colloquium (IMAC 2018) di University of Yayasan Pahang Malaysia. Di tahun yang sama, saya juga terpilih menjadi salah satu dari 5 delegasi IAIN Parepare untuk menjadi peserta kegiatan Asian Youth Forum ke20 yang dihadiri oleh mahasiswa internasional seperti; Filipina, Rusia, Jepang, dan Amerika Serikat. Pengalaman lain yang pernah saya dapatkan adalah saya pernah menjabat sebagai wakil ketua di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare, saya mencalonkan dan memberanikan diri untuk menjadi wakil ketua karena saya ingin mengembangkan karakter kepemimpinan saya, dan juga untuk menjadi tempat untuk belajar memenajemen masalah serta anggota. Walaupun aktif di berbagai kepengurusan organisasi dan kepantitian, saya tetap menjadikan kuliah sebagai prioritas. Saya tetap berusaha untuk memaksimalkan kuliah saya. Selama kuliah saya selalu berusaha untuk menjadi mahasiswa teladan bagi mahasiswa lain, terutama saat memegang jabatan penting di dalam organisais. Karena itu saya selalu memaksimalkan proses belajar saya dan tidak ingin mendapatkan nilai akademik yang buruk. Sejak semester awal kuliah hingga akhir saya berusaha tidak mendapat nilai C di setiap mata kuliah. Hal itulah yang membuat saya mendapatkan predikat Cumlaude dengan IPK 3.88 dan menjadi salah satu lulusan terbaik IAIN Parepare. Lewat proses belajar dan perjuangan itulah, yang akan selalu saya lanjutkan demi menggapai cita cita saya sebagai seorang pendidik khususnya dalam hal pendidikan bahasa Inggris. Setelah lulus, sayapun masih sering meluangkan waktu untuk berbagi dengan teman teman masih bergelud di organisasi. Bagi saya, meluangkan waktu untuk organisasi adalah salah satu bentuk pengabdian dan bentuk balas jasa saya. Dengan meluangkan waktu baik ikut membantu kegiatan di kampus sebagai pemateri ataupun sebagai juri, menurut saya dapat



menjadi sebuah aktivitas yang dapat menjaga tali silatuhrahmi terhadap teman-teman yang masih senantiasa menghidupkan organisasi. Saat ini, saya juga diberikan amanah oleh dosen pembimbing saya untuk menjadi asisten dosennya. Saat di berikan tawaran untuk menjadi asisten dosennya, saya tidak berfikir banyak lagi dan langsung menerima tawaran itu, di samping karena memang salah satu cita cita saya adalah menjadi dosen, namun juga karena ini adalah kesempatan yang berharga untuk saya melatih kemampuan saya dalam mengajar dan belajar cara menjadi pendidik yang baik. Saya sangat bersyukur diberikan kesempatan belajar langsung untuk menjadi seorang pendidik, karena bagi saya menjadi seorang pendidik merupakan salah satu faktor terbesar dalam pembentukan karakter dan masa depan seorang anak. Memiliki cita cita menjadi pendidik adalah sebuah kebahagian sendiri bagi saya apalagi ketika telah melakukannya, bisa berbincang langsung mahasiswa setelah proses belajar mengajar juga tidak saya lewatkan, untuk sekedar sharing tentang pelajaran dan juga hal yang mereka sukai agar mereka semakin semangat dalam belajar. Oleh sebab itu, saya bercita cita ingin seorang dosen agar saya tidak hanya mengajarkan sebuah ilmu kepada orang lain tapi juga dapat menjadi salah seorang yang memiliki peran dalam pembentukan pendidikan yang lebih baik dengan melahirkan calon calon pendidik di jenjang perguruan tinggi, khususnya dibidang pendidikan bahasa Inggris.



- Resume komitment kembali ke Indonesia



Indonesia memanglah sebuah Negara yang besar, akan tetapi hal itu juga harus diseimbangkan dengan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya. Indonesia membutuhkan anak muda generasi penerus yang memiliki kesadaran akan kewajibannya untuk mengabdi dan ikut dalam mengembangkan bangsa ini, disinilah nantinya peranan anak muda sangat dibutuhkan untuk meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Sebagai anak muda yang berasal dari kampung, itu bukanlah sebuah halangan untuk mengambil bagian dalam pembangunan bangsa ini. Malahan menurut saya, kita sebagai masyarakat yang berada di pedasaan yang tahu situasi dan kondisi langsung di daerah daerah terpencil adalah orang orang yang bisa sangat membantu dalam memajukan Indonesia, karena tidak menutup kemungkinan pemerintah kita masih belum sepenuhnya tahu tentang apa yang terjadi di daerah daerah terpencil. Itulah kenapa kita bisa menjadi jembatan penghubung untuk membantu pemerintah dan ikut turun langsung memperbaiki masalah yang dihadapi di daerah kita sendiri. Apapun bidang yang kita ambil, kita tetap bisa memberikan kontribusi yang positif kepada bangsa ini sesuai dengan bidang kita masing-masing. Saya ingin melajutkan pendidikan S2 dengan jurusan pendidikan bahasa Inggris, karena saya merasa bahwa sangat butuh menambah ilmu dan wawasan saya terhadap bahasa Inggris, terkhusus bagaimana cara mengajarkannya menggunakan metode metode yang baru. Hal ini bukan hanya sebagai bekal untuk menjadi seorang dosen, akan tetapi dengan mengambil S2 pendidikan bahasa Inggris saya bisa mempelajari mata kuliah yang sangat dibutuhkan untuk menjadi pendidik yang professional. Jurusan pendidikan bahasa Inggris memberikan berbagai macam mata kuliah yang sangat dibutuhkan oleh calon pendidik nantinya, seperti mata kuliah Merancang Pembelajaran Bahasa Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Mata kuliah ini mengajarkan kita untuk dapat membuat model desain pembelajaran yang sesuai dengan pelajar yang kita hadapi, prinsip dan pedoman dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran menggunakan TIK. Tidak hanya itu, mata kuliah ini membekali pendidik dengan beberapa prinsip dasar dalam merancang dan melaksanakan instruksi efektif yang melibatkan pemanfaatan TIK. Mata kuliah ini nantinya dapat saya manfaatkan sebaik mungkin dengan hobi saya sebagai seorang desain grafis. Setelah mempelajarinya nanti, saya harap dapat memadukan hobi saya sebagai desain grafis dan



pengajaran bahasa Inggris, sehingga dapat menghasilkan model-model desain pembelajaran baru yang lebih efektif. Beberapa matakuliah lain yang tidak kalah penting untuk dipelajari oleh setiap calon pendidik adalah Metodologi Pembelajaran EFL, mata kuliah yang dirancang untuk mempersiapkan pendidik dengan sejumlah pandangan teoritis yang berbeda, konsep dan prinsip metodologi EFL yang berfungsi sebagai sumber untuk praktik di kelas. Karena salah satu unsur paling penting dalam pengajaran adalah harus mengetahui dan paham tentang metode pembelajaran khususnya di dalam kelas agar dapat membuat proses belajar mengajar menjadi maksimal dan membuat siswa nyaman dan semangat dalam belajar. Mata kuliah ini juga dapat menambah wawasan kita terkait isu terkini tentang perkembangan dan temuan penelitian di bidang metodologi EFL. Mata kuliah lain yang sama pentingnya yaitu Bahasa Inggris untuk pelajar muda, lalu Pengujian dan Evaluasi Bahasa dan juga mata kuliah yang tidak saya pelajari saat S1 yaitu Evaluasi buku teks. Mata kuliah ini dirancang agar calon pendidik dapat memilih, mengevaluasi, dan mengadaptasi buku teks untuk tujuan mengembangkan pengajaran dan pembelajaran EFL yang sukses. Karena saya sadar bahwa tidak selamanya cara mengajar dan menyampaikan sebuah materi pelajaran yang ada di buku bisa langsung kita implementasikan di dalam kelas, itulah kenapa kita harus mengevaluasi terlebih dahulu buku teks lalu kita sesuaikan dengan kondisi kelas yang kita hadapi serta di padukan dengan desain metode pembelajaran yang telah kita rancang. Dengan melanjutkan studi saya di jenjang S2, saya berharap dapat bertemu para ahli di bidang pendidikan ataupun orang-orang yang telah lama terjun di dunia pendidikan untuk dapat sharing serta berdiskusi perihal problematika pendidikan di Indonesia serta meminta saran dan juga arahan yang harus generasi penerus lakukan untuk lebih memajukan pendidikan di Indonesia khususnya di daerah-daerah terpencil demi terwujudnya sumber daya manusia yang ahli di bidangnya masing-masing.



- Closing statement dan harapan anda terhadap LPDP (Kepercayaan diri bahwa saya layak untuk mendapatkan beasiswa LPDP) Saya sangat berharap dapan diberikan kesempatan melanjutkan studi saya melalui beasiswa LPDP, karena saya yakin bahwa saya layak untuk menerima beasiswa ini dan saya bisa bertanggungjawab dan memanfaatkan beasiswa ini sebaik mungkin demi mencapai mimpi-mimpi saya dan juga untuk bisa ikut serta dalam membangun bangsa ini nantinya.



Penilaian Pertama, kemampuanmu dalam menulis, termasuk tata bahasa, tanda baca, pengaturan tulisan, kreativitas, dan ekspresi. Kedua, hubungan antara latar belakang pendidikan atau pengalaman dan tujuan di masa depan.  Ketiga, alasan-alasan pemilihan program studi.  Keempat, keunikan dan apa yang kamu miliki untuk dapat memperkaya program studi.  Terakhir, untuk menunjukkan bahwa kamu adalah aset bagi universitas dan area studi, terutama dalam kariermu di masa depan.



Beberapa tips lain dalam menulis personal statement:           



Tulis dalam kalimat aktif. Jadilah diri sendiri—jangan gunakan kata-kata atau gaya menulis yang tidak biasanya kamu gunakan. Menulis dengan jelas, ringkas dan langsung pada sasaran. Buatlah setiap kata bermakna. Jangan mengulang-ulang satu ide terlalu sering. Jangan menulis autobiografi. Kamu ingin menunjukkan kesesuaianmu dengan program akademis yang dituju, bukan menceritakan kisah hidupmu. Hindari menuliskan hal-hal yang kamu pikir mengesankan, seperti kutipankutipan cerdas, bahasa yang berbunga-bunga, dll. Ikuti petunjuk mengenai panjang tulisan. Jika tidak ada arahan, tulis sepanjang 1,5-2 halaman dengan spasi tunggal. Ada transisi antara paragraf. Akhiri esaimu dengan kesimpulan yang mengacu pada perkenalan, hubungkan dengan tema, atau berikan lagi ringkasan poin-poin utamamu. Revisi tulisanmu paling tidak tiga kali. Minta pendapat atau kritik dari orang lain dan kemudian periksa lagi tulisannya!