8 0 364 KB
LAPORAN RENCANA KEGIATAN (LRK) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA PERIODE AGUSTUS 2017 DESA KECAMATAN KABUPATEN PROVINSI
: BATUKAANG : KINTAMANI : BANGLI : BALI
Diusulkan oleh: Anak Agung Ngurah Andri Ginesthira Andy Tejantara Diah Indira Maha Putri Odilia Dea Novena Haniffa Arista Putri Km Rahayu Nitasari Putu Agus Suryadana Yosephin Nainggolan Muhammad Irfan Facrudin Mayahati Nazaya Made Shanty Wardana Putu Taradipa Permana Putu Nandika Wintari I Komang Aditya Arya Prayoga Ni Putu Ayu Windari Putri Putu Angga Dharmayuda Kauthar Binti Alharsikanil Siti Aishah Binti Adnan Deva Natalia Motik I Komang Prapta Kencana Yoga Ni Komang Alit Ayu Rika Putri
1202005075 1406205044 1406205097 1202005190 1406105094 1403005204 1404505008 1105105078 1301405013 1202005085 1202005049 1202005074 1202005084 1202005104 1202005148 1202005164 1202005233 1202005236 1402305018 1404505021 1420025005
HALAMAN JDUL
BIDANG PENGELOLAAN KKN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA 2017
i
LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul KKN PPM
2. 3.
4. 5. 6.
7. 8.
9.
: Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Melalui Peningkatan Kualitas dengan Mengaktualisasikan Bidang Teknologi, Pendidikan dan Kesehatan Secara Komprehensif di Desa Batukaang Lokasi (Kec/Kab/Prop) : Desa Batukaang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali Penanggung Jawab : Nama : Anak Agung Ngurah Andri Ginesthira Jabatan/Pangkat/Gol : Mahasiswa Alamat : Jl. Bikini V, No. 20, Denpasar Barat Telepon/HP : 082144468555 Fax : E-mail : [email protected] Lembaga Pengusul : LPPM UNUD Lembaga/Institusi Mitra : DPL yang diusulkan : Nama : Putu Oka Samirana Fakultas : MIPA Jumlah Mahasiswa : 21 orang Biaya yang diusulkan : Jumlah Total Biaya : Rp 9.363.000,00 Sumber Dana : Swadaya Mahasiswa LPPM Universitas Udayana Periode Pelaksanaan : 22 Juli – 29 Agustus 2017 Denpasar, 4 Juli 2017 Mengetahui,
DPL KKN PPM UNUD
Koordinator Mahasiswa
drh. Putu Ayu Sisyawati Putriningsih, S.KH., M.Sc. NIP. 19840510 200812 2 005
AA Ngurah Andri Ginesthira NIM. 1202005075
Menyetujui, Kepala Pusat Pengembangan KKN PPM UNUD
Ir. Ketut Karta Dinata, M.S. NIP. 19511231 198003 1 008
ii
iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................
ii
DAFTAR ISI..................................................................................................
iii
RENCANA KEGIATAN KKN PPM.............................................................
1
I. Latar Belakang............................................................................................
1
1.1. Lokasi.................................................................................................
1
1.2. Bidang Kegiatan KKN-PPM IX Unud...............................................
1
1.3. Analisis Situasi...................................................................................
1
1.4. Identifikasi Permasalahan...................................................................
6
1.5. Prioritas Permasalahan........................................................................
7
1.6. Tujuan.................................................................................................
12
1.7. Manfaat...............................................................................................
13
1.8. Sasaran Program KKN.......................................................................
14
1.9. Jadwal Pelaksanaan KKN-PPM Universitas Udayana.......................
14
II. Rencana Program KKN-PPM Ke-XIII di Desa Batukaang.......................
14
2.1. Tema....................................................................................................
14
2.2. Rencana Program KKN-PPM Ke-XII Universitas Udayana di Batukaang..............................................................................................
14
2.3. Jadwal Pelaksanaan Program .............................................................
18
2.4. Deskripsi Program Kerja....................................................................
20
2.4.1. Rencana Program Pokok Tema KKN-PPM Ke-XIII................
20
2.4.2 Rencana Program Pokok Non-Tema KKN-PPM Ke-XIII.......
49
2.4.3. Rencana Program Bantu Tema KKN-PPM Ke-XIII................
50
2.4.4. Rencana Program Bantu Non-Tema KKN-PPM Ke-XIII........
51
III. Rancangan Anggaran Biaya.....................................................................
54
RENCANA KEGIATAN KKN-PPM I. 1.1.
LATAR BELAKANG Lokasi Desa Batukaang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
1.2.
Bidang Kegiatan KKN-PPM Unud Adapun bidang kegiatan yang akan dilaksanakan dalam KKN-PPM ini,
meliputi: a. b. c. d. 1.3.
Peningkatan Produksi Sosial Budaya Prasarana Fisik Kesehatan Masyarakat
Analisis Situasi Desa Batukaang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Kintamani-Bangli yang sejarah berdirinya dimulai dari awal terbentuknya Desa Batukaang. Pada awalnya, dari Kerajaan Dalem Nyalian Klungkung yang mengisahkan Sang Raja senang berburu sampai ke wilayah pinggiran Gunung Batukaang (Gunung Tuluk Biyu/Gunung Kuntuliku). Karena seringnya Raja tersebut berburu maka Raja itu mengutus warga Tangkas untuk mendiami wilayah “Batukaang” maka disebut Desa Batukaang, agar dapat membantu keperluan Raja untuk melaksanakan kegiatannya berburu. Setelah keberadaan warga Tangkas yang pertama di Batukaang pada tahun 1011, datanglah 7 warga dari Batukaang yang ikut menetap dan bercocoktanam ditempat tersebut. Dari 1 warga Tangkas ditambah 7 warga dari Batukaang terbagi menjadi 3 banjar yaitu Banjar Tangkas, Banjar Songan dan Banjar Batukaang. Ketiga Banjar itu dimekarkan menjadi Desa. Yaitu Desa Batukaang dan Desa Batukaangsongan. Kemudian pada tahun 1951 Desa Batukaang dimekarkan menjadi 2 yaitu Desa Batukaang dan Desa Suter. Pada tahun 1964 Desa Batukaang , Desa Suter dan Desa Batukaangsongan mengalami bencana Alam Banjir bandang dan Tanah longsor yang memaksa masyarakat Batukaang, Batukaang Songan dan Suter mengungsi ke pusat Pemerintahan Desa Suter Dan Batukaang sekarang. Desa Batukaang adalah salah satu desa di wilayah Kecamatan Kintamani,Kabupaten Bangli, yang terletak 12 km kearah timur pusat kota
1
2
Kecamatan Kintamani, dengan kondisi luas wilayah Desa Batukaang 412,3 ha dan ketinggian dari atas permukaan laut 1.200 m. Desa Batukaang dapat dibagi kembali menjadi dusun yang terdiri dari 7 dusun namun hanya 6 dusun yang ditempat warga yang terdiri dari Dusun Beluhu, Dusun Dukuh, Dusun Bubung, Dusun Suter, Dusun Klatkat dan Dusun Peselatan. Sedangkan secara geografis, batas – batas wilayah Desa Batukaang terdiri dari : a. b. c. d.
Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat
: Desa Terunyan : Desa Pempatan : Desa Muteran : Desa Terunyan
Berdasarkan luas wilayah menurut daerah pemanfaatannya diketahui Desa Batukaang memiliki luas wilayah pemukiman sebesar 13,95 ha/m2, luas perkebunan 911,2 ha/m2, luas kuburan 3,5 ha/m2, luas pekarangan 13,95 ha/m2 , luas perkantoran 2,75 ha/m2, dan luas prasarana umum lainnya 51,44 ha/m 2. Disamping luas daratan Desa Batukaang juga memiliki wilayah perairan yakni sebuah danau dimana luas danau yang berada di wilayah desa sebesar 160 ha/m 2. Desa Batukaang juga memiliki 6 buah sungai dengan debit air kecil-sedang. Tinggi tempat dari permukaan laut sebesar 500-1200 mdl, curah hujan 1860 mm dengan jumlah bulan hujan 6 serta suhu rata – rata harian 20 – 250C. Berdasarkan data geografis diketahui bahwa jumlah keluarga yang memiliki lahan pertanian pada wilayah Desa Batukaang yakni sebanyak 560 keluarga. Luas lahan pertanian tersebut mencakup beberapa hasil komoditas pertanian oleh penduduk desa yang meliputi komoditas jagung, kacang tanah, kacang merah, cabe, bawang merah, tomat dan kubis. Selain untuk lahan pertanian Desa Batukaang juga memiliki lahan perkebunan. Dari data diketahui bahwa sebanyak 581 keluarga memiliki lahan perkebunan untuk buah-buahan. Dari lahan perkebunan ini dihasilkan berbagai komoditas buah-buahan diantaranya buah jeruk sebagai komoditas yang paling banyak diproduksi, alpokat dan pisang. Selain lahan perkebunan untuk buah-buahan, terdapat 150 keluarga yang memiliki lahan perkebunan dengan komoditas lainnya yang dihasilkan selain buah-buahan yaitu kopi dan cengkeh. Disamping sector pertanian dan perkebunan Desa Batukaang juga memiliki lahan dalam hal hutan, peternakan, perikanan dan bahan galian. Terdapat hutan lindung dengan luas 50 ha dan hutan suaka alam dengan luas 50 ha. Dari hasil
3
hutan tersebut dijual ke berbagai tempat seperti langsung ke konsumen, pasar, tengkulak, pengecer dan lumbung desa. Dari hasil hutan tersebut dibuat bebera jenis kerajinan rumah tangga yang terbuat dari kayu seperti meja, kursi dan tempat tidur. Dari sektor peternakan, jenis ternak yang digarap oleh masyarakat meliputi sapi, babi, ayam kampung, kambing dan anjing. Dari sektor perikanan, dikembangkan sarana dan produksi budidaya ikan air tawar yang mencakup karamba dan jala. Dari budidaya karamba dan jala ini dihasilkan beberapa komoditas seperti bandeng, mujair dan patin. Untuk bahan galian terdapat deposit bahan galian berupa batu kali dan batu gunung yang dimiliki perorangan ataupun adat. Mayoritas mata pencaharian pokok dari penduduk di Desa Batukaang adalah petani. Mata pencaharian pokok lainnya yaitu buruh tani, pegawai negeri sipil, pedagang keliling, peternak, nelayan, montir, pengusaha kecil dan menengah, dukun kampung terlatih, jasa pengobatan alternatif dan karyawan perusahaan swasta. Secara demografi, penduduk Desa Batukaang berjumlah 2685 jiwa yang terdiri dari 1355 penduduk jenis kelamin laki-laki dan 1330 penduduk jenis kelamin perempuan. Jumlah kepala keluarga sebanyak 761 orang. Penduduk di Desa Batukaang Mayoritas masyarakat Desa beragama Hindu, namun telah terdapat pula masyarakat yang beragama Islam. Berdasarkan pendidikan, sebanyak 657 orang tamat SD/sederajat, 210 orang tamat SMP/sederajat, 142 tamat SMA/sederajat dan 36 orang tamat S-1/sederajat. Dilihat dari penduduk usia kerja, sebanyak 1219 orang penduduk berusia 18-56 tahun dimana yang bekerja sebanyak 1182 orang dan yang belum ataupun tidak bekerja sebanyak 37 orang. Penduduk usia 0-6 tahun sebanyak 361 orang, sebanyak 471 penduduk usia 7-18 tahun yang masih sekolah dan penduduk usia di atas 56 tahun sebanyak 634 orang. Jumlah keluarga yang memiliki WC yang sehat sebanyak 351 keluarga. Kebutuhan air bersih masyarakat sebagian besar bersumber dengan menggunakan penampung air hujan, dmana 406 keluarga menggunakan penampung air hujan, tidak ada keluarga yang menggunakan PAM, 80 keluarga menggunakan sumber gali , 21 keluarga menggunakan air embung dan 250 keluarga memperoleh air bersih dari sumber mata air. Namun saat ini dari hal penyediaan air bersih sedang diupayakan oleh pihak desa di sana.
4
Dilihat dari masalah kesehatan, Desa Batukaang memiliki 1 puskesmas pembantu (pustu) yang terdapat di Desa Dukuh. Terdapat 1 puskesmas pembantu pula di dekat Kantor Desa Batukaang yang dimiliki oleh Desa Suter, namun banyak dari penduduk Desa Batukaang yang berobat kesana dikarenakan lokasinya yang lebih dekat. Pihak puskesmas pembatu dari Desa Suter juga masih menungkinkan untuk melayani penduduk Desa Batukaang dikarenakan masih dalam 1 lingkup puskesmas induk. Gambaran umum kondisi Desa yang dilihat dari berbagai sektor tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai acuan serta data primer maupun sekunder dalam melihat potensi Desa dan mengali permasalahan yang nantinya disusun program penyelesaiannya.
Selanjutnya,
program
– program
yang
disusun guna
menyelesaikan permasalahan yang ada dan melakukan pembaharuan yang diperlukan, dilakukan oleh mahasiswa dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas Udayana. Desa Batukaang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali menjadi salah satu lokasi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) XIII periode Agustus 2017. Desa Batukaang terakhir mendapat kunjungan KKN pada tahun 2013 dari UNDIKSHA, sedangkan dari Universitas Udayana belum pernah dilakukan sebelumnya sehingga kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana tahun 2017 merupakan kegiatan KKN pertama yang diadakan Udayana bertempat di Desa Batur Tengah. Dalam mewujudkan pelaksanaan program yang tepat guna dan tepat sasaran di Desa Batur Tengah, adapun langkah penting yang dilakukan dalam penyusunan program yaitu observasi ke lapangan secara langsung untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi pada masyarakat. Selain kegiatan pengamatan kondisi sekitar Desa, observasi juga dilakukan dengan menggali informasi dari beberapa narasumber terpercaya dari desa yang meliputi kepala desa maupun sekretaris desa, bidan desa, serta beberapa warga Desa Batukaang serta memanfaatkan data sekunder berupa profil desa dan kelurahan. Dalam sektor pendidikan ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Batukaang hanya mengenyam pendidikan hingga jenjang SD-SMP berdasarkan profil desa sedangkan untuk jenjang pendidikan SMA maupun Diploma atau Diploma/Sarjana masih sedikit. Padahal pendidikan sangat dibutuhkan untuk
5
meningkatkan potensi diri salah satunya untuk meningkatkan peningkatan per individu. Pendidikan yang dibutuhkan salah satunya seperti pendidikan bahasa inggris dikarenakan Desa Batukaang lokasinya dekat dengan daerah wisata dan di daerah tersebut juga dekat dengan lokasi pendakian Gunung Batukaang. Kemudian permasalahan yang kedua dari segi kesehatan dikatakan bahwa permasalahan yang cukup penting adalah pada penduduk usia lanjut dan permasalahan imunisasi. Dari permasalahan lansia dikarenakan jumlah lansia cukup tinggi namun belum terdapat alokasi dana untuk pelayanan kesehatan penduduk usia lanjut padahal hal tersebut cukup baik dilakukan untuk memeriksa dan memberikan penyuluhan mengenai kesehatan lanjut usia. Kemudian dari masalah imunisasi dikarenakan masih banyak penduduk yang belum mengetahui manfaat imunisasi untu anak-anaknya sehingga masih terlihat beberapa penduduk enggan mengikutkan anaknya imunisasi pada saat ada porgram posyandu, sehingga penduduk dirasa penting untuk diberikan penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi. Selain sektor kesehatan dan pendidikan juga ditemukan permasalahan dalam hal peningkatan produksi peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata melalui peningkatan kemampuan penduduknya menerapkan teknologi. Hal ini penting agar masyarakat diharapkan dapat menjaga keberlangsungan hidupnya dari sumber mata pencaharian tersebut dapat terus berlanjut. Berdasarkan permasalahan yang teridentifikasi, maka tim KKN PPM Desa Batur Tengah periode XIII tahun 2017, Kecamatan Kintamani mengangkat tema “Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Melalui Peningkatan Kualitas di Bidang Teknologi, Pendidikan dan Peningkatan Derajat Kesehatan Secara Holistik di Desa Batukaang.” Berdasarkan tema yang diangkat, program – program yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PPM Batur Tengah dibedakan menjadi program dengan pendekatan teknologi, pendidikan dan kesehatan. 1.4.
Identifikasi Permasalahan Identifikasi Permasalahan
No. Permasalahan
Lokasi
Bidang Peningkatan Produksi 1. Kurangnya pemanfaatan ampas kayu dari pengrajin.
Desa
Sumber (P/M/D) M
6
2.
Kurangnya penyuluhan pembudidayaan perkebunan jeruk
3.
terkait peningkatan produksi. Pemasaran hasil pertanian dan perkebunan yang masih
4. 5.
kurang optimal. Kurangnya pemanfaatan limbah ternak. Pemasaran serta pengolahan hasil-hasil
Desa Desa Desa
dari
bidang
peternakan dan perikanan yang masih kurang. Bidang Sosial Budaya 6. Manajemen Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang masih 7.
kurang. Kurangnya sosialisasi mengenai perilaku sadar hukum,
8.
termasuk aturan pajak, pernikahan dini dan kriminalitas. Pengetahuan remaja mengenai dampak kenakalan remaja
9.
yang masih kurang Kurangnya pengetahuan Bahasa Inggris kepada siswa/siswi
10.
SD Pembaharuan informasi mengenai Desa Batukaang melalui
11.
website desa yang masih belum dikelola dengan baik. Motivasi anak-anak mengenai pendidikan dan pembelajaran
12.
yang masih rendah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya teknologi dan
Desa
M P, M M M
Desa
P, M
Desa
M
Desa
P, M
Desa
M
Desa
M
Desa komunikasi sebagai akses membagikan informasi kurang Bidang Prasarana Fisik 13. Terbatasnya tempat pembuangan sampah. Desa 15. Kurang terpeliharanya jaringan irigasi di lingkungan desa. Desa 16. Sarana batas desa yang kurang terpelihara. Desa Bidang Kesehatan Masyarakat 17. Kurangnya pengetahuan masyarakat terutama remaja di desa
P, M
mengenai penyakit menular seksual seperti halnya HIV Desa
P, M
18. 19. 20. 21.
AIDS dan penyakit penyertanya. Kurangnya pengetahuan anak dan remaja terkait NAPZA. Desa Kurangnya pemeriksaan kesehatan penduduk lanjut usia Desa (lansia) dan penyuluhan mengenai kesehatan lansia. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya Desa pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi. Pengetahuan PHBS anak-anak masih kurang Desa
1.5.
P, M P, M P, M
P, M P, M P, M M
Prioritas Permasalahan Berdasarkan identifikasi permasalahan yang ditemukan tim KKN-PPM
XIII Universitas Udayana di Desa Batukaang, maka prioritas pemilihan masalah
7
disesuaikan dengan KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga) sebagai berikut: Prioritas Pemilihan Permasalahan No. Permasalahan Bidang Peningkatan Produksi
Alasan Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM karena dengan memberikan penyuluhan tentang cara pemanfaatan limbah kayu salah satunya
1.
Kurangnya pemanfaatan limbah untuk bidang pertanian (budidaya jamur tiram). kayu dari pengrajin.
Dengan penyuluhan ini para pengrajin ataupun penduduk lainnya dapat memperoleh pendapatan lain selain mata pencaharian pokoknya, dan dapat memanfaatkan limbah sehingga tidak membuat lingkungan kotor. Berdasarkan analisis KUWAT, permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM
2.
Kurangnya
penyuluhan
pembudidayaan
perkebunan
jeruk
peningkatan
terkait
produksi.
karena jeruk merupakan komoditas perkebunan utama penduduk di wilayah Desa Batukaang. Dengan
penyuluhan
peningkatan
produksi
diharapkan jeruk yang dihasilkan oleh petani di Desa Batukaang memiliki kualitas yang baik dengan harga jual yang layak serta diharapkan tidak mengalami gagal panen.
Bidang Sosial Budaya 1. Manajemen
Lembaga Berdasarkan analisis KUWAT, maka hal ini
Perkreditan Desa (LPD) yang sangat dimungkinkan untuk dimasukkan dalam masih kurang.
program KKN PPM. Hal ini dikarenakan saat ini LPD Desa BatukaangBatukaang tidak berjalan dengan baik dikarenakan keterbatasan modal serta
kurangnya
manajemen
LPD.
minimnya
bantuan
pemahaman Hal dana
itu
mengenai
terjadi
dari
karena
pemerintah,
kurangnya pemahaman petugas LPD mengenai
8
manajemen LPD serta kurangnya partisipasi masyarakat
dalam
membangun LPD
Desa
BatukaangBatukaang.Oleh karena itu dirasakan perlu untuk memberikan sosialisasi kepada aparat desa mengenai manajemen LPD. Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena adanya sumber daya tenaga yang memberikan sosialisasi mengenai perilaku sadar hukum. Informasi mengenai
aturan
pajak
diharapkan
agar
Kurangnya sosialisasi mengenai penduduk mengerti mengenai pajak dan sadar 2.
perilaku sadar hukum, termasuk akan
kewajibannya.
Informasi
mengenai
aturan pajak, pernikahan dini dan pernikahan dini ini juga diperlukan dengan kriminalitas.
harapan agar tidak terjadi pernikahan dini dan tindak kriminal di wilayah Desa Batukaang. Selain itu, mengingat belum adanya bentuk kegiatan yang memberikan sosialisasi langsung terkait perilaku sadar hukum kepada penduduk di
3.
Desa Batukaang Pengetahuan remaja (khususnya Kenakalan remaja baik itu penggunaan NAPZA siswa/siswi
SMP)
mengenai dan seks bebas merupahal hal yang sering
dampak kenakalan remaja yang dibicarakan saat ini, apalagi remaja merupakan masih kurang.
orang yang masih berusaha mencari jati dirinya dimana
mereka
masih
mudah
terpengaruh
dengan kondisi masyarakat di sekitarnya. Selain itu, mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan sosialisasi langsung terkait kenakalan remaja (bahaya penggunaan NAPZA dan seks bebas) kepada remaja di Desa Batukaang sedangkan modus peredaran NAPZA telah menyebar hingga ke pelosok pedesaan di Bali.
Maka upaya yang mungkin dapat
dilakukan yaitu memberikan penyuluhan terkalit
9
kenakalan remaja, hukum yang terkait dan hal tersebut juga dikaitkan dengan dampak yang ditimbulkan
serta
penanggulangannya.
Berdasarkan analisis KUWAT, program ini dapat dilaksanakan karena cakupan kegiatan yang hanya penyuluhan/ sosialisasi. Berdasarkan analisis KUWAT, maka hal ini sangat dimungkinkan untuk dimasukkan dalam Kurangnya 4.
pelatihan
bagi program KKN PPM karena adanya kesempatan
siswa/siswi SD mengenai bahasa dan secara langsung meningkatkan kemampuan Inggris.
siswa/siswi
SD
mengenai
bahas
Inggris,
ditambah lagi daerah tempat tinggal mereka di daerah wisata Berdasarkan analisis KUWAT, memungkinkan dijadikan program KKN PPM karena adanya sumber daya tenaga yang memberikan pelatihan Pembaharuan 5.
mengenai
informasi mengenai Desa
pembaharuan
informasi
seta
Batukaang informasi-informasi yang layak dimasukkan ke
melalui website desa yang masih website kepada pihak pengurus. Ditunjang belum dikelola dengan baik.
dengan adanya WIFI di Kantor Desa yang membuat pembaharuan infomasi website ini menjadi lebih mudah dan mungkin untuk dikerjakan.
Bidang Prasarana Fisik Berdasarkan analisis KUWAT,permasalahan ini sangat mungkin dibuatkan program KKN PPM 1.
Terbatasnya tempat pembuangan karena dengan tersedianya sampah di tempat umum.
membuang
sampah
dapat
tempat untuk menjadikan
lingkungan sekitar menjadi lebih bersih dan 2.
sehat. Sarana batas desa yang kurang Desa Batukaang berbatasan dengan Desa Suter terpelihara
dan terdapat juga berbatasan dengan Desa Buahan serta Desa Terunyan. Bahkan Desa Batukaang juga berbatasa dengan desa yang
10
terletak di kabupaten lain yaitu Kabupaten Karangasem. Karena letak desa lainnya yang sangat dekat, dan banyak desa yang terletak berdampingan dengan Desa Batukaang, maka dibuatlah plang pembatas antara Desa Batukaang dengan desa lainnya ntuk memberi batas wilayah. Sayangnya, plang yang ada tidak terawat dengan baik dan pada beberapa batas desa masih belum terdapat plang pembatas. Berdasarkan analisis KUWAT, maka hal ini sangat dimungkinkan untuk dimasukkan dalam program KKN PPM. Bidang Kesehatan Masyarakat Berdasarkan
analisis
KUWAT,
sangat
memungkinkan untuk dilakukannya program ini. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk usia lanjut di Desa Batukaang cukup tinggi. Masalah kesehatan pada orang lanjut usiapun cukup Kurangnya 1.
pemeriksaan
kesehatan penduduk lanjut usia (lansia)
dan
penyuluhan
mengenai kesehatan lansia.
banyak dikarenakan faktor usia dan seharusnya diadakan deteksi sejak awal agar pengobatan dapat dilakukan sejak dini. Namun di sisi lain belum ada alokasi dana untuk pelaksanaan program kesehatan lansia di puskesmas pembatu sehingga
program
kesehatan
lansia
tidak
berjalan. Dengan adanya program ini diharapkan dapat
meningkatkan
kesehatan
lansia
dan
selanjutnya dapat diadakan alokasi dana untuk 2.
kegiatan lansia karena pentingnya masalah ini. pengetahuan Berdasarkan analisis KUWAT, sangat
Kurangnya masyarakat
akan
pemberian
imunisasi
lengkap pada bayi.
pentingnya memungkinkan untuk dilakukannya program ini. dasar Hal ini dikarenakan masih banyak penduduk yang belum mengetahui manfaat imunisasi dengan baik, dimana dilihat dari kesadaran
11
masyarakat
yang
kurang
untuk
mengajak
anaknya melakukan imunisasi apabila terdapat jadwal imunisasi saat posyandu. Seringkali petugas harus berkeliling ke rumah warga untuk mencari balita yang harus diimunisasi. Oleh karena
itu
imunisasi
penyuluhan ini
dirasakan
mengenai perlu
manfaat dilakukan.
Diharapkan melalui program ini, masyarakat lebih memahami mengenai imunisasi. Berdasarkan analisis KUWAT,
sangat
memungkinkan untuk dilakukannya program ini mengingat belum adanya bentuk kegiatan rutin yang memberikan penyuluhan dan demonstrasi langsung terkait dengan program – program menjaga kebersihan diri kepada siswa/siswi 3.
Pengetahuan
anak-anak sekolah dasar. Selain itu rendahnya kesadaran
mengenai PHBS masih kurang.
untuk berperilaku bersih dan sehat masih kurang di wilayah pedesaan yang meningkatkan tingkat kesakitan pada anak-anak. Oleh karena itulah dengan
adanya
demosntrasi
pemberian
langsung
materi
diharapkan
dan dapat
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di Desa Batukaang. 1.6.
Tujuan Adapun tujuan dari diadakannya KKN-PPM Ke-XIII Universitas Udayana
yang berlokasi di Desa Batukaang adalah untuk memberdayakan masyarakat Desa Batukaang dalam mengelola potensi daerahnya, sekaligus dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas dari sumber daya manusianya melalui peningkatan di bidang teknologi, pendidikan dan kesehatan secara holistik. Secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
12
1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Batukaang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, proviinsi Bali 2. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis kedalam penerapan praktis di masyarakat. 3. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan ilmu secara interdisipliner untuk meningkatkan daya saing di bidang pekerjaan. 4. Masyarakat di Desa Batukaang dapat meningkatkan produksinya baik dengan memanfaatkan limbah ataupun menerapkan teknologi terbaru. 5. Masyarakat di Desa Batukaang dapat meningkatkan pengetahuannya di bidang hukum dan secara langsung dapat meningkatkan keamanan desa. 6. Generasi muda di Desa Batukaang memiliki pengetahuan yang baik mengenai dampak kenakalan remaja sehingga dapat terhindar dari perilaku tersebut. 7. Meningkatkan kualitas generasi muda melalui pemahaman Bahasa asing yang baik. 8. Meningkatkan penggerakan pembangunan di desa baik melalui promosi desa dengan menggunakan website yang diperbaharui secara berkala serta manajemen pengelolaan LPD yang baik. 9. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Desa Batukaang dari semua usia. 1.7.
Manfaat Adapun manfaat yang diharapkan diperoleh dari program ini sesuai
dengan tujuan yang telah disusun adalah 1. Meningkatknya minat belajar sejak dini pada generasi muda di Desa Batukaang disertai dengan kemampuan dan keterampilan berbahasa asing yang baik. 2. Meningkatnya kemampuan masyarakat Desa Batukaang dalam memanfaatkan teknologi untuk tujuan peningkatan produksi. 3. Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai hukum. 4. Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan sehingga mampu menjaga kesehatan dengan baik.
13
5. Manajemen promosi daerah yang lebih baik melalui website yang dikelola secara baik dan peningkatan penggerakan pembangunan melalui manajemen pengelolaan LPD yang baik. 1.8.
Sasaran Program KKN-PPM Sasaran program KKN-PPM adalah seluruh warga di lingkungan Desa
Batukaang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. 1.9
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana Kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana dilakukan selama satu bulan 7
hari yaitu mulai tanggal 23 Juli 2017 sampai dengan 29 Agustus 2017 di Desa Batukaang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali.
II 2.1
Rencana Program KKN-PPM Ke-XIII di Desa Batukaang Tema Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Melalui Peningkatan Kualitas di
Bidang Teknologi, Pendidikan dan Peningkatan Derajat Kesehatan Secara Holistik di Desa Batukaang. 2.2
Rencana Program KKN-PPM Ke-XII Universitas Udayana di Batukaang Berdasarkan prioritas pemilihan masalah yang ditentukan tim KKN-PPM
XIII Universitas Udayana di Desa Batukaang, maka rencana program-program yang akan diselenggarakan dengan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga) adalah sebagai berikut:
Rencana Program KKN-PPM Ke-XII di Desa Batukaang No
No. Sektor
Nama Program
Bahan
Volume
Sumber dana
14
1.
02.1.2.09
Penyuluhan Jamur
Bidang Peningkatan Produksi Budidaya Laptop, LCD
Tiram
Memanfaatkan Kayu
2.
02.1.2.04
dengan Proyektor,
(Pengrajin
Serbuk Pamflet, bahan-
kayu, ibu-
Ampas
Hasil bahan
Kerajinan
Kayu
Sosialisasi
Manajemen
Pemasaran
UMKM
Jamur Tiram. Penyuluhan Budidaya
Mahasiswa
ibu PKK)
dan demonstrasi.
9 jam (Pelaksanaan 1x3 jam)
Teknis Laptop,
LCD
Tanaman Proyektor,
Jeruk Kintamani sebagai Pamflet. Upaya
Orang
Peningkatan
Orang
Mahasiswa
(Petani Jeruk Desa Batukaang)
Produksi.
7 jam (Pelaksanaan 1x2 jam)
1.
09.3.1.03
2.
17.2.3.55
Bidang Sosial Budaya Laptop, LCD Orang Mahasiswa Sosialisasi pengelolaan Proyektor, (aparat desa) 7 jam manajemen Lembaga Pamflet (Pelaksanaan Perkreditan Desa (LPD). 2 jam) Laptop, LCD Orang Mahasiswa Penyuluhan Desa Sadar Proyektor, Hukum.
3.
11.1.9.55
Penyuluhan Remaja.
Pamflet. Kenakalan Laptop, LCD
9 jam (Pelaksanaan 1x3 jam) Orang
Proyektor,
(Siswa/Siswi
Pamflet.
SMP di SMP Widya Dharma Desa Batukaang) 9 jam
Mahasiswa
15
(Pelaksanaan 4.
11.1.1.01
Laptop,
buku
pelajaran Kelas
Bahasa
untuk
Anak
Dasar (SD).
anak
09.3.1.01
tulis. Pembaharuan Informasi Laptop, Website
SD) 13 jam
Sekolah Dasar, (Pelaksanaan alat tulis, buku
5.
Mahasiswa
(Siswa/Siswi
Inggris Bahasa Inggris Sekolah untuk
1x3 jam) Orang
akses
Desa internet.
10x1 jam) Unit 6jam 4x1 jam
Mahasiswa
Unit
Mahasiswa
Batukaang. 1.
15.1.3.06
Bidang Prasarana Fisik Tempat Tempat sampah
Pengadaan Sampah
di
Tempat
6 jam (Pelaksanaan
Umum.
1x2 jam)
2.
06.2.1.05
Pembuatan Plang Batas Plang,
ember,
Unit
Desa
pasir,
piloks,
9 jam
semen,
cetok, (Pelaksanaan
kuas Bidang Kesehatan Masyarakat 1.
13.1.3.15
Safari Kesehatan Lansia
Laptop, air
LCD,
6 jam) Orang
mineral,
(Penduduk
gelas
lanjut usia
plastik, reward,
(lansia) di
susu, vitamin
Mahasiswa
masingmasing dusun) 32 jam (Pelaksanaan 6x4 jam)
Mahasiswa
16
2.
13.1.3.13
Penyuluhan Pentingnya
Laptop, LCD,
Orang (Ibu
Pemberian
pamflet, rewad
dengan anak
Dasar
Imunisasi
Lengkap
pada
Mahasiswa
usia balita di
Bayi
masingmasing dusun) 12 jam (Pelaksanaan
3.
13.1.1.55
dan
Laptop, LCD,
6x2 jam) Orang
Simulasi Cuci Tangan
pamflet, sikat
(Siswa/siswi
yang Baik dan Benar,
gigi, pasta gigi,
SDN No. 1
dan
sabun cuci
dan No. 2
Mulut serta Pemilahan
tangan, alat
Desa
peraga
Batukaang)
(phantom gigi),
15 jam
tissue towel,
(Pelaksanaan
gelas plastik,
2x4 jam)
Penyuluhan
Kebersihan
Gigi
Sampah yang Tepat
Mahasiswa
reward (buku tulis dan kotak pensil), kotak P3K 2.3
Jadwal Pelaksanaan Program Adapun rencana jadwal pelaksanaan program adalah sebagai berikut: Jadwal Pelaksanaan Program
Nama Bidang
Minggu KeUraian Kegiatan 4
(23 Juli-29 Agustus 2017) 1 2 3
4
17
Peningkatan 1. Penyuluhan Produksi
Budidaya
Jamur
Tiram
dengan Memanfaatkan Serbuk Kayu Ampas
Hasil
Sosialisasi
Kerajinan
Manajemen
Kayu
dan
Pemasaran
UMKM Jamur Tiram. a. Persiapan
√ √ √
b. Pelaksanaan c. Evaluasi
√
d. Laporan 2. Penyuluhan Teknis Budidaya Tanaman Jeruk
Kintamani
sebagai
√
Upaya
Peningkatan Produksi a. Persiapan
√
b. Pelaksanaan
√
c. Evaluasi
√
√
d. Laporan √ Sosial
1. Penyuluhan Pengelolaan Manajemen
Budaya
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) a. Persiapan
√
b. Pelaksanaan
√
c. Evaluasi
√
√ √
d. Laporan 2. Penyuluhan Desa Sadar Hukum a. Persiapan
√ √ √
b. Pelaksanaan
√
c. Evaluasi
√
d. Laporan 3. Penyuluhan Kenakalan Remaja a. Persiapan
√ √
√
b. Pelaksanaan
√
c. Evaluasi
√
d. Laporan
√ √ √
18
4. Kelas
Bahasa
Inggris
untuk
Anak
Sekolah Dasar (SD)
Prasarana fisik
a. Persiapan
√
b. Pelaksanaan
√
c. Evaluasi
√
√ √
√
√
√
√
√
√
√
d. Laporan 1. Pengadaan Tempat Sampah di Tempat Umum a. Persiapan
√
√
√
b. Pelaksanaan c. Evaluasi
√
d. Laporan
√
2. Pembuatan Plang Batas Desa a. Persiapan
√
√
b. Pelaksanaan
√
√ √
c. Evaluasi
√
d. Laporan Kesehatan Masyarakat
√
1. Safari Kesehatan Lansia a. Persiapan
√
√
√
√
b. Pelaksanaan
√
√
c. Evaluasi
√
√
d. Laporan 2. Penyuluhan Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi a. Persiapan
√ √
√
√
√
b. Pelaksanaan
√
√
c. Evaluasi
√
√
d. Laporan
√
19
3. Penyuluhan dan Simulasi Cuci Tangan yang Baik dan Benar, Kebersihan Gigi dan Mulut serta Pemilahan Sampah yang Tepat
√
a. Persiapan
√
b. Pelaksanaan
√
c. Evaluasi
√
√
d. Laporan Evaluasi Program Penyusunan laporan
√ √
√ √
√ √
√ √
2.4 Deskripsi Program Kerja 2.4.1 Rencana Program Pokok Tema KKN-PPM Ke-XIII A. Bidang Peningkatan Produksi Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKNPPM XIII Universitas Udayana di Desa Batukaang dari bidang peningkatan produksi adalah sebagai berikut: 1.
Penyuluhan Budidaya Jamur Tiram dengan Memanfaatkan Serbuk Kayu Ampas Hasil Kerajinan Kayu dan Sosialisasi Manajemen Pemasaran UMKM Jamur Tiram. Desa Batukaang adalah sebuah desa di Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli yang terkenal sebagai salah satu desa pengrajin kayu. Tepatnya di Dusun Klatkat Desa Batukaang yang mana sebagian besar penduduknya merupakan pengrajin kayu. Kayu yang digunakan yaitu kayu yang berasal dari batang pohon Albizia chinensis yaitu disebut juga sebagai pohon Sengon adalah sejenis pohon anggota suku Fabaceae. Albasia adalah jenis kayu yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Kerajinan kayu yang dihasilkan di Dusun Klatkat yaitu berupa box untuk pengangkutan buah seperti buah jeruk dan produk pertanian lainnya. Kegiatan kerajian kayu yang dilakukan oleh masyarakat desa dalam produksi box buah yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun. Kegiatan kerajinan ini menghasilkan ampas yaitu berupa serbuk kayu. Serbuk kayu yang dihasilkan tertumpuk dan kurang dimanfaatkan oleh masyarakat desa. Serbuk kayu sisa kerajianan ini dapat dimanfaatkan sebagai media untuk
√ √
20
pembudidayaan jamur Tiram. Selain dapat dikonsumsi sendiri, jamur Tiram juga memiliki nilai ekonomis yang cukup menguntungkan, sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat desa. Pembudidayaan jamur Tiram sangat berpotensi dilakukan di Desa Batukaang mengingat banyaknya serbuk kayu yang tersedia dan kondisi lingkungan yang cukup mendukung untuk perkembangbiakan jamur Tiram, namun sebagian masyarakatnya masih belum mengetahui kajian secara teoritis maupun praktik pemanfaatan serbuk kayu serta pembudidayaan jamur Tiram itu sendiri. Pada penyuluhan ini juga akan diberikan penyuluhan mengenai usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) disertai dengan manajemen pemasarannya contohnya pada budidaya jamur tiram ini. UMKM merupakan bentuk usaha yang dilaksanakan oleh sebagian besar masyarakat dan mampu menyediakan serta menyerap lapangan kerja, pengembangan dan pemberdayaan ekonomi lokal, penciptaan pasar baru, sumber inovasi, dan sumbangan dalam kegiatan ekspor. Karenanya UMKM memiliki peran yang strategis dalam mewujudkan struktur perekonomian nasional. Namun demikian, UMKM masih banyak dihadapkan pada berbagai hambatan dan kendala diantaranya adalah dalam memenuhi kebutuhan modal. Dalam rangka pemberdayaan UMKM melalui peningkatan akses permodalan/pembiayaan, Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya meningkatkan kemampuan aksesabilitas para pelaku UMKM terhadap pembiayaan baikdari dana perbankan maupun non perbankan. Strategi pokok kegiatan pembiayaan UMKM dilandaskan pada strategi segmentasi dengan memperhatikan sisi pelaku UMKM sebagai penerima layanan pembiayaan dikaitkan dengan jenis pembiayaan yang efisien, lembaga keuangan penyedia dana yang efektif, dan lembaga pendukung yang partisipatif. Dari permasalahan tersebut, sehingga diperlukan kegiatan penyuluhan pembudidayaan jamur Tiram dengan memanfaatkan serbuk kayu ampas hasil kerajinan kayu di Desa Batukaang sebagai upaya meningkatkan Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan informasi berupa penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana pembudidayaan jamur
21
Tiram dengan memanfaatkan serbuk kayu hasil dari kerajinan kayu dan juga diharapkan mampu memasarkan hasil budidaya jamur tiram tersebut. Teknis Pelaksanaan No.
Kegiatan
1.
Penjelasan dan
2.
pembagian tugas Pengurusan izin dan pencarian
3.
lokasi penyuluhan. Pengadaan alat dan
Lokasi
Tim
Posko KKN
17
1
17
1
17
2
17
1
17
3
136
17
1 16
153 153
Kantor Kepala Desa
Jam/ Jumlah Individu
bahan sebagai sarana penyuluhan
17 34
68 Posko KKN
dan demonstrasi, pembuatan baglog. 4.
Gedung Persiapan tempat
Serba Guna
dan material untuk
Desa
penyuluhan dan
Batukaang
demonstrasi.
dan Desa Suter Gedung
5.
5.
85
*) Pelaksanaan
Serbaguna
penyuluhan.
Desa
Evaluasi
Batukaang Posko KKN Total
Keterangan : *) Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana RAB Penyuluhan Budidaya Jamur Tiram dengan Memanfaatkan Serbuk Kayu Ampas Hasil Kerajinan Kayu dan Sosialisasi Manajemen Pemasaran UMKM Jamur Tiram. No. Uraian 1. Konsumsi
Satuan Harga (Rp ) Kotak 4.000
Vol. 100
Jumlah (Rp) 400.000
22
2. 3.
Alat dan bahan demonstrasi Set Pembicara Orang Total 2.
4.000 250.000
100 1
400.000 250.000 1.050.000
Penyuluhan Teknis Budidaya Tanaman Jeruk Kintamani sebagai Upaya Peningkatan Produksi Salah satu komoditi perkebunan di Desa Batukaang Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli adalah jeruk Kintamani. Desa Batukaang memiliki lahan seluas 20 kebun jeruk. Sekitar 581 keluarga memiliki perkebunan jeruk. Pembudidayaan tanaman jeruk di Desa Batukaang baru berlangsung beberapa tahun belakangan ini. Para petani jeruk juga sudah mendapatkan bantuan bibit dari pemerintah setempat sebagai upaya mensejahterakan petani. Selama ini pembudayaan tanaman jeruk yang dilakukan oleh masyarakat desa marupakan hasil pengalaman pribadi dan pengetahuan yang didapatkan secara turun-temurun, sehingga diperlukan adanya upaya penyuluhan dalam teknis pembudidayaan jeruk secara kajian teori
untuk
menambah
pengetahuan
masyarakat.
Penyuluhan
ini
dimaksudkan untuk memberikan informasi serta pengetahuan secara kajian teoritis dari akademisi untuk petani dalam teknis membudidayakan Jeruk Kintamani. Dalam penyuluhan ini juga diharapkan para petani dapat berbagi informasi atau sharing mengenai permasalahan-permasalahan yang dialami dalam kegiatan pertanian serta pihak akademisi dapat membantu memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan secara kajian teoritis. Dengan adanya kegiatan ini maka dimaksudkan agar dapat mengingkatkan produksi buah jeruk petani di Desa Batukaang. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan informasi berupa penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana teknis pembudidayaan tanaman Jeruk Kintamani secara kajian teoritis. Dengan demikian harapan dari hasil kegiatan ini adalah penduduk Desa Batukaang dapat menerapkan program tersebut sesuai dengan informasi yang telah diperoleh dari hasil penyuluhan. Teknis Pelaksanaan No. 1.
Kegiatan
Lokasi
Tim
Penjelasan dan
Posko KKN
17
Jam/ Jumlah Individu 1 17
23
Pembagian Tugas Pengurusan izin 2.
Kantor
dan pencarian
Kepala
lokasi
3.
teknis
Serba Guna Desa
pembudidayaan
Batukaang
51 17
1
17
3
17
1 7
dan Desa
secara kajian
Suter
teoritis *) Penyuluhan teknis
Gedung
pembudidayaan
Serbaguna
Jeruk Kintamani
Desa
secara kajian
Batukaang
teoritis Evaluasi
Posko KKN
6.
34
Gedung
Jeruk Kintamani
4.
1
Desa
penyuluhan Persiapan penyuluhan
17
Total
102
119 110
Keterangan : *) Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana RAB Penyuluhan Teknis Budidaya Tanaman Jeruk Kintamani No. 1. 2. B.
Uraian Konsumsi Pembicara
Satuan Kotak Orang Total
Harga (Rp ) 4.000 250.000
Vol. 100 1
Jumlah (Rp) 400.000 250.000 650.000
Bidang Sosial Budaya Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-
PPM XIII Universitas Udayana di Desa Batukaang dari bidang sosial budaya adalah sebagai berikut: 1. Penyuluhan Pengelolaan Manajemen Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
24
Berdasarkan substansi ketentuan Perda di atas, menunjukkan bahwa LPD merupakan suatu badan usaha keuangan khusus. Adapun ciri - ciri LPD sebagai lembaga keuangan khusus, yaitu sebagai berikut : a. Merupakan milik desa pakraman b. Dibentuk dan dikelola oleh desa pakraman; c. Menyelenggarakan fungsi – fungsi kelembagaan keuangan komunitas desa pakraman, seperti menerima/menghimpun dana dari krama desa, memberikan pinjaman hanya kepada krama desa, dan mengelola keuangan lembaga tersebut, hanya pada lingkungan desa pakraman; dan d. Menyelenggarakan fungsi usaha sebagai lembaga usaha keuangan internal desa pakraman, atau sejauh jauhnya antardesa pakraman. Salah satu usaha yang dijalankan oleh LPD seperti tersebut di atas adalah memberikan kredit kepada masyarakat. Pemberian kredit merupakan kegiatan utama dari LPD yang mengandung resiko paling tinggi dan dapat mempengaruhi kesehatan dan kelangsungan dari LPD selaku kreditor. LPD merupakan salah satu aset dan sumber pendapatan desa adat sehingga memerlukan pengelolaan yang baik oleh pengurus dan badan pengawas. Pengawasan kredit yang memadai baik secara internal maupun eksternal perlu dimiliki oleh setiap LPD guna mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh berbagai pihak dan praktek - praktek keuangan yang dapat mempengaruhi kesehatan LPD. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak desa yang diwakili oleh Kepala Dusun Suter dinyatakan bahwa salah satu permasalahan yang terjadi pada LPD Desa BatukaangBatukaang adalah keterbatasan modal serta kurangnya pemahaman mengenai manajemen LPD. Hal itu terjadi karena minimnya bantuan dana dari pemerintah, kurangnya pemahaman petugas LPD mengenai manajemen LPD serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam membangun LPD Desa BatukaangBatukaang. Program ini dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan dengan kegiatan utamanya berupa penyuluhan. Teknis Pelaksanaan No.
Program
Tempat
Tim
Jam/ Jumlah Individu
25
1.
Penjelasan
Posko KKN
17
1
17
Kantor Kepala Desa
17
1
34
Posko KKN
17
1
51
Gedung Serbaguna
17
1
68
17
2
109
17
1 7 jam
126 126
dan Pembagian 2.
Tugas Pengurusan izin
dan
pencarian lokasi 4.
penyuluhan Persiapan materi penyuluhan dan pengadaan alat dan
5.
bahan Persiapan pelaksanaan
6.
7.
Desa
penyuluhan BatukaangBatukaang Pelaksanaan Gedung Serbaguna penyuluhan
Desa
manajemen
BatukaangBatukaang
LPD Evaluasi
Posko KKN Total
RAB Penyuluhan Pengelolaan Manajemen Lembaga Perkreditan Desa (LPD) No. 1. 2.
2.
Uraian Konsumsi Fotokopi
Satuan Kotak Lembar Total
Harga (Rp ) 4.000 200
Vol. 70 200
Jumlah (Rp) 280.000 40.000 320.000
Penyuluhan Desa Sadar Hukum Pentingnya kesadaran hukum bagi masyarakat menjadi pertimbangan
untuk dilaksanakannya program ini. Terbentuknya desa sadar hukum
26
sendiri dapat diartikan sebagai desa yang telah dibinaatau karena secara swakarsa telah memenuhi kriteria desa sadar hukum, adapun standar yang harus dipenuhi oleh satu desa untuk menjadi desa sadar hukum adalah : 1. Telah membayar pajak bumi dan bangunan mencapai 90% 2. Tidak terdapat perkawinan dibawah umur berdasarkan undangundang perkawinan 3. Tidak ada tindakan kriminal atau tindakan kriminalnya rendah Sehingga tercapainya program ini diharapakan mampu memberikan pengetahuan terhadap masyarakat berkaitan dengan pemahaman pentingnya kesadaran
hukum
dalam
menjalanakan
kehidupan
bermasyarkat,
masyarakat mengetahui hal-hal mudah yang berkaitan dengan penyelesaian permasalahan hukum yang timbul dalam masyarakat dan masyarakat memahami peran serta aparat negara contohnya kepolisian sebagai pelayan masyarakat. Adapun peserta dari penyuluhan ini adalah sekaa teruna teruni di Desa Batukaang. Teknis Pelaksanaan No. 1.
2.
Kegiatan Penjelasan dan Pembagian Tugas Pengurusan izin dan pencarian lokasi penyuluhan
Lokasi
Tim
Posko KKN
17
2
17
1
17
1
Kantor Kepala Desa
Jam/ Jumlah Individu 34 51
Gedung Serba Guna
Persiapan 3.
penyuluhan desa sadar hukum
Pelaksanaan 4.
penyuluhan desa sadar hukum
5.
Evaluasi Total
Desa Batukaang
68
dan Desa Suter Gedung Serbaguna Desa Batukaang Posko KKN
119 17
3
17
2 9
153 153
27
RAB Penyuluhan Desa Sadar Hukum No. 1. 2.
3.
Uraian Konsumsi Fotokopi
Satuan Kotak Lembar Total
Harga (Rp ) 4.000 200
Vol. 100 200
Jumlah (Rp) 400.000 40.000 440.000
Program Penyuluhan Kenakalan Remaja Salah satu program yang kami berikan di Desa BatukaangBatukaang
ini adalah memberikan penyuluhan kenakalan remaja kepada siswa di Desa Batukaang. Kenakalan remaja baik itu penggunaan NAPZA dan seks bebas merupahal hal yang sering dibicarakan saat ini, apalagi remaja merupakan orang yang masih berusaha mencari jati dirinya dimana mereka masih mudah terpengaruh dengan kondisi masyarakat di sekitarnya. Hal ini ditambah dengan modus peredaran NAPZA telah menyebar hingga ke pelosok pedesaan di Bali. Materi penyuluhan kenakalan remaja yang diberikan mencakup : 1. NAPZA 2. Seks Bebas (HIV/AIDS) 3. Geng Motor Dalam pemberian materi mengenai kenakalan remaja ini juga dipaparkan mengenai dampak dari kenakalan remaja seperti penyakit menular seksual, HIV/AIDS ataupun kecelakaan lalu lintas. Adapun tujuan dan manfaat dari program ini adalah agar mahasiswa dapat membantu memberikan pengarahan kepada siswa agar tidak melakukan kenakalan remaja
di
lingkungannya
dan
memberikan
motivasi
agar
siswa
menggunakan masa belajar dengan sebaik-baiknya untuk meraih masa depan yang cerah. Dalam pemberian materi ini, mahasiswa berencana bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN). Kegiatan dilaksanakan di Gedung SMP Widya Darma yang terletak di Desa Batukaang. Teknis Pelaksanaan No. 1. 2.
Kegiatan
Lokasi
Penjelasan dan
Posko
Pembagian Tugas Pengurusan izin
KKN Kantor
Tim 17 17
Jam/ Jumlah Individu 17 1 1
28
kepada Kepala Desa dan pihak sekolah
Kepala
34
Desa dan Gedung SMP
Pengurusan 68
kerjasama untuk memberikan 3.
Kantor
materi dengan
BNN
pihak BNN dan
17
2
mendiskusikan waktu penyuluhan Persiapan materi 4.
serta alat dan
Gedung
bahan untuk
SMP
penyuluhan. Pelaksanaan 5.
penyuluhan
Gedung
kenakalan remaja. 6.
SMP Posko
Evaluasi
KKN
85 17
1
17
3
17
1
Total
9
136 153 153
RAB Penyuluhan Kenakalan Remaja No. 1. 2. 3.
4.
Uraian Konsumsi Fotokopi Pembicara
Satuan Kotak Lembar Orang Total
Harga (Rp ) 4.000 200 250.000
Vol. 100 200 1
Jumlah (Rp) 400.000 40.000 250.000 690.000
Kelas Bahasa Inggris untuk Siswa/Siswi Sekolah Dasar Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang digunakan oleh
komunitas dunia sebagai alat untuk berkomunikasi. Mengingat pentingnya peran Bahasa Inggris tersebut, maka kami pandang perlu untuk mengasah kemampuan berbahasa inggris masyararakat sejak dini baik dalam hal menulis ataupun berbicara.
29
Bali merupakan salah satu daerah yang sangat banyak dikunjungi oleh wisatawan tidak hanya domestik tetapi juga wisatawan mancanegara. Desa Batukaang, merupakan salah satu desa yang terletah di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali merupakan sebuah desa yang memiliki banyak potensi khususnya dalam hal pariwisata. sebagai salah satu daerah tujuan wisata, sebaiknya setiap masyarakat fasih berbahasa Inggris untuk mampu berkomunikasi dengan wisatawan salah satunya sebagai pemandu wisata. Proses pembelajaran tersebuk hendaknya dilakukan sejak dini yaitu sejak usia Sekolah Dasar. Siswa/siswi Sekolah Dasar sudah memperoleh pelajaran Bahasa Inggris di sekolahnya, namun dengan alokasi waktu yang tidak banyak sehingga diperlukan pelatihan Bahasa Inggris lainnya di luar sekolah. Oleh karena itulah kami mengadakan program kelas Bahasa Iggris untuk siswa/siswi SD dengan tujuan memberikan pelatihan Bahasa Inggris sejak dini untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dengan Bahasa Inggris yang baik dan benar.
Teknis Pelaksanaan No.
Kegiatan
Lokasi
Tim
Jam/ Individu
Jumlah
Kantor Kepala 1.
Pengurusan izin
Desa, SD
17 17
1
17
1
No 1 dan 2 Persiapan materi 2.
yang akan diberikan. Pelaksanaan Kelas Bahasa
3.
Inggris untuk Siswa/Siswi SD.*
Posko KKN
Kantor Desa
17
10x1 jam = 10
34
204
30
4.
Posko
Evaluasi.
17
KKN
Total
1
221
13
221
RAB Kelas Bahasa Inggris Untuk Siswa/Siswi Sekolah Dasar (SD) No. Uraian 1. Fotokopi Materi 5.
Satuan Lembar Total
Harga (Rp ) 200
Vol. 500
Jumlah (Rp) 100.000 100.000
Pembaharuan Informasi Website Desa Batukaang Desa Batukaang telah memiliki website yang menggambarkan
informasi dari Desa Batukaang, namun informasi yang terdapat pada website kurang lengkap dan pembaharuan informasi tidak dikelola dengan baik. Jika dilihat dari fasilitas internet sudah cukup baik dikarenakan di Kantor Desa sudah terdapat wifi yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat, sehingga seharusnya pembaharuan informasi di website ini dapat berjalan dengan baik. Dari website inipun, pihak desa juga dapat mempromosikan sumber daya yang terdapat di desanya termasuk pariwisata dan dengan mudah diakses oleh orang-orang dengan menggunakan fasilitas internet. Oleh karena itu dengan adanya program ini, diharapkan kedepannya dapat ditunjuk salah satu pegawai yang bertanggungjawab untuk memperbaharui serta melengkapo informasi yang terdapat pada website. Teknis Pelaksanaan No.
Kegiatan
Lokasi
Tim
Jam/ Individu
17
1
Jumlah
Kantor 1.
Sosialisasi program
Kepala
17
Desa. Pelaksanaan 2.
pembaharuan website
3.
Posko KKN Posko
Evaluasi.
KKN
17
4x 1 jam =
17
Total RAB Pembaharuan Informasi Website Desa Batukaang
85
4 1
102
6
102
31
No. 1.
C.
Uraian Akses internet
Satuan Total
Harga (Rp ) -
Vol. -
Jumlah (Rp) 50.000 50.000
Bidang Prasarana Fisik Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-
PPM XIII Universitas Udayana di Desa Batukaang dari bidang prasarana fisik adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan Tempat Sampah di Tempat Umum Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh kualitas kebersihan di lingkungan masyarakat itu sendiri. Dalam menjaga kualitas kebersihan lingkungan selain aktivitas manusia itu sendiri, sarana dan prasarana yang mendukung terjadinya lingkungan yang bersih juga amat sangat penting. Sikap masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan seperti misalnya membuang sampah sembarangan, hal ini dapat dipengaruhi oleh sikap dan mental masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya kebersihan ataupun karena kurangnya sarana prasarana pendukung kebersihan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Membedakan tempat sampah organik dan nonorganoik juga sangat penting, mengingat sifat kedua jenis sampah ini yang berbeda. Selain itu, membedakan tempat sampah organik dan non-organik juga akan memudahkan kita untuk memilah dan memberikan penatalaksanaan yang tepat bagaimana pengelolaan sampah yang baik. Permasalahan mengenai sampah baik dalam kesadaran membuang pada tempatnya ataupun pengelolaannya masih bias dikatakan kurang di Desa Batukaang. Oleh karena itu, diperlukan adanya tempat sampah yang strategis, yang bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat. Program ini juga disertai dengan kegiatan
bersih-bersih
lingkungan,
mengingat
kebersihan
lingkungan
merupakan salah satu aspek penting dalam upaya memberikan kenyamanan pada wisatawan yang berkunjung ke Desa Batukaang. Jika sudah terpenuhi beberapa hal yang mendukung timbulnya kebersihan lingkungan secara tidak langsung juga akan tercapai kualitas kesehatan yang lebih baik kedepannya. Teknis Pelaksanaan
32
No 1
Program
Tempat
Survei tempat yang
Desa
memerlukan tempat
Batukaang
Tim (Orang) 17
Jam/ Individu 1
Jumlah
17
1
34
17
sampah dan perkiraan jumlah tempat strategis untuk penempatan tempat sampah 2
Permohonan ijin
Desa
dengan Kepala Desa Batukaang dan koordinasi untuk penempatan 3
tempat sampah Survei harga tempat
Desa
17
1
51
4
sampah Penempatan tempat
Batukaang Desa
17
2
85
sampah pada
Batukaang
17
1
102
6
102
tempat-tempat yang telah ditentukan dan disepakati dan bersih-bersih lingkungan bersama dengan aparat5
aparat desa. Evaluasi
Posko KKN
Total RAB Pengadaan Tempat Sampah No. Uraian 1. Pembelian tempat sampah 2. 3.
organik dan non-organik Cat semprot Papan penanda
Satuan Buah Buah Buah
Harga (Rp ) 200.000 25.000 5.000
Vol 2 3 1
Jumlah (Rp) 400.000 75.000 5000
33
Total
480.000
2. Pembuatan Plang Batas Desa Desa Batukaang berbatasan dengan Desa Suter dan terdapat juga berbatasan dengan Desa Buahan serta Desa Terunyan. Bahkan Desa Batukaang juga berbatasa dengan desa yang terletak di kabupaten lain yaitu Kabupaten Karangasem. Sampai saat ini banyak penduduk desa lainnya yang tingga di Desa Batukaang begitupula sebaliknya. Karena letak desa lainnya yang sangat dekat, dan banyak desa yang terletak berdampingan dengan Desa Batukaang, maka dibuatlah plang pembatas antara Desa Batukaang dengan desa lainnya untuk memberi batas wilayah. Sayangnya, plang yang ada tidak terawat dengan baik dan pada beberapa batas desa masih belum terdapat plang pembatas. Oleh karena itulah direncanakan akan dibuat plang pembatas desa , sebagai penunjuk wilayah. Teknis Pelaksanaan No 1
Program Survei tempat yang
Tempat Desa
Tim (Orang) 17
Jam/ Individu 1
Jumlah
17
1
34
17
6
136
17
1 9
143 143
17
akan dipasang plang Batukaang batas desa. 2
Permohonan ijin
Desa
dengan Kepala Desa Batukaang dan koordinasi untuk pembuatan 3
5
plang desa. Pembuatan dan
Desa
pemasangan plang
Batukaang
desa. Evaluasi Total
Posko KKN
34
RAB Pembuatan Plang Batas Desa No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Uraian Plang Ember Pasir Semen Cetok Kuas
Satuan Buah Buah Karung Kilogram Buah Buah Total
Harga (Rp ) 100.000 20.000 10.000 20.000 39.000 3.000
Vol 2 2 1 2 2 1
Jumlah (Rp) 200.000 40.000 10.000 40.000 78.000 3.000 371.000
D.
Bidang Kesehatan Masyarakat Beberapa program pokok yang akan dilaksanakan dalam kegiatan KKN-
PPM XIII Universitas Udayana di Desa Batukaang dari bidang kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Safari Kesehatan Lansia di Desa Batukaang, Kintamani Dalam Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Lansia untuk Mencapai Masa Tua yang Bahagia dan Berdaya Guna Bagi Keluarga dan Masyarakat. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria berikut: usia pertengahan (middle age) ialah 4559 tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 7590 tahun, usia sangat tua (very old) ialah di atas 90 tahun. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan. Posyandu lansia sendiri merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi para lansia. Posyandu lansia merupakan wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut yang dilakukan dan, oleh untuk lansia yang menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai keluhan para lansia tentang kesehatan tubuh mereka. Keluhan kesehatan pada lansia yang sering dikeluhkan oleh mereka adalah menurunnya kondisi tubuh sehingga membuat para lansia menjadi berkurang aktivitasnya. Selain itu kesehatan lansia sering ditandai dengan menurunnya produktifitas kerja. Dengan meningkatnya usia
35
beberapa fungsi vital dalam tubuh juga ikut mengalami kemunduran. Di Desa Batukaang Kintamani sendiri, posyandu lansia masih belum berjalan secara optimal. Sedangkan jumlah lansia (60-74 tahun) yang tercatat di Desa Batukaang
sejumlah
364
orang.
Maka
dari
itu,
sekiranya
perlu
dilaksanakannya safari kesehatan pada posyandu lansia pada 6 dusun yang tercakup dalam Desa Batukaang demi mengoptimalkan program posyandu lansia tersebut. Safari kesehatan nantinya akan mencakup beberapa kegiatan yakni senam lansia, penyuluhan mengenai masalah kesehatan pada lansia berupa hipertensi dan osteoarthritis, pembagian susu beserta vitamin gratis dan screening kesehatan (tekanan darah, katarak, tinggi badan berat badan, dll). Kegiatan Safari Kesehatan Lansia nantinya akan dilaksanaan dengan jadwal posyandu di masing-masing dusun yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran para lansia Desa Batukaang untuk membina sendiri kesehatannya serta dapat menerapkan pengetahuan yang didapat sesuai dengan informasi yang telah diperoleh dari hasil penyuluhan Adapun rencana kegiatan dari program ini adalah sebagai berikut: 1. Senam Lansia Senam lansia merupakan satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia. Tujuan dari senam lansia sendiri yakni untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rohani. Nantinya senam lansia ini akan diinstrukturi oleh peserta KKN dan diikuti oleh para lansia di masingmasing dusun. Di akhir acara akan dibagikan susu gratis kepada para peserta lansia. Tentunya para peserta akan diedukasi pula mengenai pentingnya susu bagi kesehatan para lansia. 2. Penyuluhan Penyakit pada Lansia (Hipertensi dan Osteoarthritis) Permasalahan kesehatan pada lansia tentu sangat kompleks. Namun berdasarkan keterangan dari tenaga kesehatan terkait, masalah kesehatan pada lansia yang paling banyak ditemukan di Desa Batukaang yakni
36
Hipertensi dan Osteoarthritis. Maka dari itu dirasa perlu untuk memberikan edukasi berupa penyuluhan terkait permasalahan kesehatan tersebut dengan pembahasan yang sederhana serta difokuskan pada pencegahan serta penanganan terhadap penyakit tersebut. Metode pemberian materi berupa ceramah dan diskusi dengan media presentasi menggunakan LCD. Materi akan dibawakan oleh peserta KKN. Diharapkan para lansia mendapat pengetahuan tambahan dan semakin peduli terhadap kesehatannya. 3. Pemeriksaan Kesehatan Lansia dan Pembagian Vitamin Gratis Pemeriksaan kesehatan nantinya akan berupa pemeriksaan tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui indeks massa tubuh lansia, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan untuk melakukan screening katarak. Para peserta nantinya juga akan diedukasi mengenai bagaimana pola hidup sehat yang wajib dijalani oleh para lansia untuk menjaga kesehatannya. Para peserta juga akan diberikan vitamin gratis yang akan dibagikan setelah dilakukannya pemeriksaan kesehatan. Teknis Pelaksanaan No.
Kegiatan
Lokasi
Tim
Jam/ Individu
Jumlah
17
1
17
9
1
26
(Orang) 1.
Penjelasan dan Pembagian Tugas
Posko KKN Kantor
2.
3.
4.
Pengurusan izin
Menyiapkan tempat kegiatan* Pelaksanaan kegiatan di Dusun terkait* Total
Keterangan:
Kepala Desa dan Dusun terkait Masingmasing
9
Dusun Masingmasing Dusun
17
6x1 jam =6 6x4 jam
80 104
= 24 32
104
37
*kegiatan dilaksanakan sebanyak 6 kali dengan rincian tiap dusun dilaksanakan 1 kali. Adapun jadwal pelaksanaan di tiap-tiap dusun disesuaikan dengan kegiatan dari puskesmas pembantu yaitu: Dusun Dukuh : Senin, 25 Juli 2017 Dusun Peselatan : Senin, 15 Agustus 2017 Dusun Kelatkat : Kamis, 18 Agustus 2017 Dusun Beluhu : Sabtu, 20 Agustus 2017 Dusun Suter : Senin, 22 Agustus 2017 Dusun Bungbung : Selasa, 23 Agustus 2017 Waktu : Pukul 07.30 – selesai RAB Safari Kesehatan Lansia No. 1. 2. 3. 4. 5.
Uraian Air mineral Susu Gelas plastik Reward Vitamin
Satuan Dus Sachet Buah Unit Pepel Total
Harga (Rp.) 25.000 2.500 800 100.000 3.000
Vol 10 300 300 300
Jumlah (Rp.) 250.000 750.000 240.000 100.000 900.000 2.240.000
2. Penyuluhan Pentingnya Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Desa Batukaang, Kintamani dalam Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di Indonesia Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, masih ditemukan tantangan besar dalam pembangunan kesehatan, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Mengutip data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Ini berarti di Indonesia, ditemukan kurang lebih 44 orang ibu meninggal dan 440 bayi yang meninggal setiap harinya. Merujuk pada penyebab kematian ibu, penyebab langsung terbanyak kematian ibu adalah perdarahan, infeksi dan hipertensi dalam kehamilan; penyebab kematian bayi terbanyak disebabkan oleh masalah neonatal seperti berat bayi lahir rendah (BBLR), Asfiksia, Diare, dan Pneumonia, serta beberapa penyakit infeksi lainnya, dimana penyakit infeksi tersebut dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi merupakan salah satu pencegahan penyakit menular khususnya Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) yang
38
diberikan tidak hanya pada anak sejak bayi hingga remaja, tetapi juga dewasa. Cara kerja imunisasi yakni dengan cara memberikan mikroorganisme bibit penyakit berbahaya yang telah dilemahkan (vaksin) kedalam tubuh sehingga merangsang sistem kekebalan tubuh terhadap jenis antigen itu dimasa yang akan datang. Imunisasi merupakan salah satu investasi kesehatan yang paling murah karena terbukti dapat mengurangi kejadian sakit, cacat dan kematian akibat PD3I yang diperkirakan 2-3 juta kematian tiap tahunnya. Pemberian imunisasi dasar lengkap sangat penting karena pada masa awal kehidupannya, bayi sangat rentan terkena penyakit berbahaya. Seperti Polio, tetanus dan campak. Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap berguna untuk
memberi
perlindungan
menyeluruh
terhadap
penyakit-penyakit
berbahaya. Imunisasi Dasar Lengkap adalah pemberian 5 vaksin imunisasi sesuai jadawal untuk bayi dibawah usia 1 tahun. Dengan memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal, tubuh bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu melawan serangan berbagai penyakit. Imunisasi sangat penting dilakukan pada balita karena pada umur tersebut mereka masih sangat rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, hendaknya para orang tua lebih memperhatikan jadwal imunisasi bagi anaknya. Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013 menyebutkan beberapa alasan anak tidak diimunisasi antara lain karena takut anaknya panas, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, kesibukan orang tua, seringnya anak sakit, dan tidak tahu tempat imunisasi. Proporsi imunisasi dasar lengkap menurut Riskerdas pada tahun 2010 (53,8%) dan 2013 (59,2%) belum mencapai target pada tahun tersebut. Akan tetapi telah mengalami peningkatan yang cukup baik. Sedangkan berdasarkan catatan rutin dalam data capaian imunisasi dasar lengkap periode 2012 (86,8%) – 2015 (86,5%) di Indonesia mengalami penurunan jika dibandingkan periode 2008 (90%) -2011 (93,3%). Berdasarkan pemantauan bidan di Desa Batukaang, kesadaran para ibu akan pentingnya imunisasi dasar lengkap pada bayi juga masih rendah. Terlihat pada masih banyaknya para bayi yang belum mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Maka dari itu pada kesempatan kali ini tim KKN Desa Batukaang akan melaksanakan penyuluhan mengenai pentingnya imunisasi dasar lengkap pada bayi. Penyuluhan ini akan ditujukan kepada ibu-ibu yang
39
memiliki bayi di Desa Batukaang dan akan dilaksanakan pada saat diadakannya posyandu di masing-masing banjar. Adapun tujuan dari pelaksanaan penyuluhan ini adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai manfaat Imunisasi. 2. Meningkatkan kesadaran ibu agar dapat memotivasi diri dan keluarganya terkait pentingnya membawa bayi yang dimilikinya ke Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini adalah: 1. Peningkatan pengetahuan ibu mengenai manfaat imunisasi 2. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran ibu tentang pentingnya membawa bayi ke Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap. 3. Peningkatan jumlah bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap di Desa Batukaang. Adapun kegiatan utama dari program ini adalah penyuluhan pentingnya imunisasi dasar lengkap pada bayi. Penyuluhan akan diberikan kepada para ibu yang memiliki bayi di Desa Batukaang. Penyuluhan akan dilaksanakan pada masing-masing banjar yang akan disesuaikan dengan jadwal Posyandu. Metode pemberian materi berupa ceramah dan diskusi dengan media presentasi menggunakan LCD serta disertakan pembagian pamflet. Materi akan dibawakan oleh peserta KKN. Diharapkan di akhir penyuluhan, para peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai pentingnya imunisasi dan berkomitmen untuk dapat membawa bayi yang dimilikinya untuk mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Teknis Pelaksanaan No. 1.
Kegiatan Penjelasan dan Pembagian Tugas*
Lokasi
Tim
Posko KKN
17 orang
Kantor 2.
3.
Pengurusan izin
Kepala Desa dan Banjar
Menyiapkan tempat
terkait Masing-
kegiatan*
masing
9 orang
9 orang
Jam/ Individu
Jumlah
40
4.
Pelaksanaan kegiatan di Banjar terkait**
banjar Masingmasing
17 orang
Banjar
6x2 jam
204
= 12
Total
12
204
Keterangan: *jam kerja pada kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Safari Kesehatan Lansia, yaitu: Dusun Dukuh : Senin, 25 Juli 2017 Dusun Peselatan : Senin, 15 Agustus 2017 Dusun Kelatkat : Kamis, 18 Agustus 2017 Dusun Beluhu : Sabtu, 20 Agustus 2017 Dusun Suter : Senin, 22 Agustus 2017 Dusun Bungbung : Selasa, 23 Agustus 2017 Waktu : Pukul 07.30 – selesai **kegiatan dilaksanakan sebanyak 6 kali dengan rincian tiap dusun dilaksanakan 1 kali RAB Penyuluhan Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi No. Uraian 1. Konsumsi 2. Fotokopi 3. Reward
Satuan Kotak Lembar Unit Total
Harga (Rp.) 3.000 200 100.000
Vol 240 480
Jumlah (Rp.) 720.000 96.000 100.000 916.000
3. Penyuluhan dan Simulasi Cuci Tangan yang Baik dan Benar, Kebersihan Gigi dan Mulut serta Pemilahan Sampah yang Tepat di Sekolah Dasar Negeri 1 dan 2 Batukaang, Kintamani sebagai Langkah Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Sejak Dini. Kesehatan merupakan hak asasi manusia sekaligus investasi untuk keberhasilan pembangunan bangsa. Kebersihan diri dan lingkungan menjadi suatu hal yang krusial dan diperlukan sebagai langkah awal untuk menjamin kehidupan yang sehat dan terbebas dari berbagai penyakit.
Penyelesaian
masalah kebersihan diri dan lingkungan harus dibarengi dengan upaya untuk meningkatkan sanitasi. Hal ini tentunya akan tercapai dengan adanya pengetahuan dan pemahaman tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang
41
dipraktekan atas dasar kesadaran atas hasil pembelajaran seseorang dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS dilakukan melalui pendekatan tatanan, yaitu PHBS di rumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di tempat kerja, PHBS di institusi kesehatan dan PHBS di tempat umum. Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah (PHBS) di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat. Sekolah sehat adalah sekolah yang
mampu
menjaga
dan
meningkatkan
kesehatan
masyarakat sekolah dan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak sekolah melalui berbagai upaya kesehatan. Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6-10 tahun), yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Penyebaran informasi dan pola perilaku yang diharapkan tentunya tidak dapat dilakukan secara instan ke segenap lapisan masyarakat, terutama masyarakat di Desa Batukaang mengingat luanya daerah dan banyaknya jumlah penduduk yang ada. Oleh karena itu, penyuluhan PHBS di sekolah difungsikan untuk merangsang pembiasaan hidup bersih dan sehat sejak dini yang sangat perlu dilakukan. Melalui penyuluhan ini diharapkan para peserta dapat menyebarkan informasi yang didapat kepada orang lain salah satunya dalam tatanan PHBS di sekolah. Sekolah tempat pendidikan formal merupakan wadah yang tepat untuk mengajarkan dan menyebarkan informasi sejak dini kepada generasi muda. Para peserta yang dimaksud adalah anakanak sekolah dasar di SDN 1 dan 2 Batukaang terutama yang duduk di kelas 5 dan 6 yang selanjutnya bertanggung jawab untuk menularkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan cara mencuci tangan dengan baik dan benar, menggosok gigi dan mulut yang baik dan benar serta pemilahan sampah secara tepat kepada teman-teman yang lain. Adapun tujuan dari pelaksanaan penyuluhan dan simulasi ini adalah sebagai berikut:
42
1. Meningkatkan pengetahuan siswa SD mengenai manfaat dan cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta penyakit yang ditimbulkan bila tidak mencuci tangan. 2. Meningkatkan pengetahuan siswa SD mengenai manfaat dan cara menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menggosok gigi yang baik dan benar, serta penyakit yang ditimbulkan bila tidak menggosok gigi. 3. Meningkatkan pengetahuan siswa SD tentang manfaat dan cara pemilahan sampah rumah tangga dengan tepat dan akibat yang ditimbulkan bila sampah tidak dikelola dengan baik dan benar. 4. Meningkatkan keterampilan dan perilaku siswa SD dalam menjaga kesehatan diri dengan melakukan praktik mencuci tangan yang baik dan benar. 5. Meningkatkan keterampilan dan perilaku siswa SD dalam menjaga kesehatan diri dengan melakukan praktik mnggosok gigi yang baik dan benar. 6. Meningkatkan keterampilan dan perilaku siswa SD dalam menjaga kesehatan lingkungan dengan melakukan pemilahan sampah rumah tangga secara tepat. Luaran yang diharapkan dalam pelaksanaan program ini adalah: 1. Siswa SD dapat mengetahui manfaat dan cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta penyakit yang ditimbulkan bila tidak mencuci tangan. 2. Siswa SD dapat mengetahui manfaat dan cara menggosok gigi yang baik dan benar, serta penyakit yang ditimbulkan bila tidak menggosok gigi. 3. Siswa SD dapat mengetahui manfaat dan cara pemilahan sampah rumah tangga yang tepat dan akibat yang ditimbulkan bila sampah tidak dikelola dengan baik dan benar. 4. Siswa SD terampil dalam menjaga kesehatan diri dengan melakukan praktek mencuci tangan yang baik dan benar. 5. Siswa SD terampil dalam menjaga kesehatan diri dengan melakukan praktek menggosok gigi yang baik dan benar. 6. Siswa SD terampil dalam menjaga kesehatan lingkungan dengan melakukan pemilahan sampah rumah tangga secara tepat.
43
Adapun kegiatan utama pada program ini adalah sebagai berikut: 1. Penyuluhan dan Simulasi Cuci Tangan yang Baik dan Benar Penyuluhan akan diberikan kepada para siswa SD kelas 5 dan 6 di SDN 1 dan 2 Batukaang, Kintamani. Metode pemberian materi adalah ceramah dengan menggunakan media presentasi power point di dalam kelas dan sesi diskusi serta pembagian hadiah bagi yang mampu menjawab dengan benar. Di akhir sesi akan dipaparkan simulasi mengenai mencuci tangan yang baik dan benar yang akan diikuti oleh seluruh peserta. 2. Penyuluhan dan Simulasi Menggosok Gigi dan Mulut yang Baik dan Benar Penyuluhan akan diberikan kepada para siswa SD kelas 5 dan 6 di SDN 1 dan 2 Batukaang, Kintamani. Metode pemberian materi adalah ceramah dengan menggunakan media presentasi power point di dalam kelas dan sesi diskusi serta pembagian hadiah bagi yang mampu menjawab dengan benar. Akan dipaparkan simulasi menggosok gigi dan mulut yang baik dan benar menggunakan phantom gigi terlebih dahulu dan peserta diminta untuk mencoba melakukannya pada phantom gigi. Kemudian kegiatan akan dilanjutkan dengan menggsosok gigi bersasma oleh seluruh peserta. 3. Penyuluhan Pemilahan Sampah yang Tepat Penyuluhan akan diberikan kepada para siswa SD kelas 5 dan 6 di SDN 1 dan 2 Batukaang, Kintamani. Metode pemberian materi adalah ceramah dengan menggunakan media presentasi power point di dalam kelas dan sesi diskusi serta pembagian hadiah bagi yang mampu menjawab dengan benar. Teknis Pelaksanaan Kegiatan
Tempat
Tim
Jam/
Jumlah
(orang)
Individu
17
1
34
9
1
45
Tahap Persiapan Pembentukan
tim
dan Posko
pembagian tugas Permohonan pelaksanaan
ijin Instasi dan
diskusi Terkait
44
mengenai tempat dan waktu pelaksanaan Tahap Pelaksanaan Persiapan Kelompok
SDN 1 & 2
Sasaran*
Batukaang
Persiapan
tempat
dan SDN 1 & 2
material* Pelaksanaan
Batukaang penyuluhan SDN 1 & 2
dan simulasi*
Batukaang
Pelaksanaan uji simulasi*
SDN 1 & 2 Batukaang
Pelaksanaan
evaluasi SDN 1 & 2
program*
Batukaang
17 17 17 17
2x1 jam = 2 2 x1 jam = 2 2x2 jam = 4 2x2 jam =
17
Total
4
79 113 181
249
1
266
15
249
Keterangan: *kegiatan dilaksanakan sebanyak 2 kali dengan rincian 1 kegiatan di SD 1 Batukaang dan 1 kegiatan di SD 2 Batukaang. Adapun rencana jadwal pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut: - SD 1 Batukaang: Selasa, 2 Agustus 2017 - SD 2 Batukaang: Rabu, 3 Agustus 2017 Waktu : Pukul 08.00 – selesai RAB Penyuluhan dan Simulasi Cuci Tangan yang Baik dan Benar, Kebersihan Gigi dan Mulut serta Pemilahan Sampah yang Tepat No. 1. 2. 3. 4.
Pengeluaran Sikat gigi Pasta Gigi Sabun cuci tangan Alat Peraga
Satuan Buah Buah Buah Buah
5. 6. 7.
(phantom gigi) Tissue towel Gelas Plastik Reward (buku tulis
Kotak Buah Unit
20.000 800 100.000
2 80
40.000 64.000 100.000
8.
& kotak pensil) Kenang-Kenangan
Buah
150.000
2
300.000
untuk Sekolah (kotak P3K)
Harga (Rp.) Volume 3.000 80 4.000 80 10.000 4 250.000 2
Total (Rp.) 240.000 320.000 40.000 500.000
45
Total
2.4.2
1.604.000
Rencana Program Pokok Non-Tema KKN-PPM Ke-XIII KK Dampingan Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan local dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non- tema yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu. Jumlah jam kerja efektif mahasiswa untuk kegiatan PPK adalah 90 jam. Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra- KS) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalan.
Rencana Program Bantu No. 1. 2. 3. 4.
Program Partisipasi dalam Kegiatan Gotong Royong Membantu Memasang Atribut Persiapan 17 Agustus Ikut Serta dalam Kegiatan Perlombaan Dalam Rangka Memeriahkan HUT RI Ke-71 Nonton Bareng (Nobar) Bersama Siswa/Siswi SD
Jam 38 14 17 18
2.4.3 Rencana Program Bantu Tema KKN-PPM Ke-XIII Partisipasi dalam Kegiatan Gotong-Royong di Lingkungan Desa Batukaang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli
46
Kegiatan gotong royong merupakan kegiatan sosial yang didasarkan rasa kebersamaan yang wajib dilestarikan. Dalam lingkup Desa kegiatan gotong royong sering dilaksanakan baik sekedar dalam bentuk bersih-bersih lingkungan desa, hingga bergotong royong melaksanakan kegiatan pembangunan di desa. Selain memumupuk rasa kebersamaan, kegiatan gotong royong sendiri memiliki manfaat lain yakni mampu mengefisienkan waktu bekerja karena dengan terlibatnya banyak tenaga maka pekerjaan yang dilakukan akan terasa lebih ringan dan lebih cepat dikerjakan. Bagi kami mahasiswa yang sedang melaksanakan kegiatan KKN, kegiatan gotong royong sendiri memberikan manfaat positif yakni mampu mendekatkan kami dengan masyarakat desa dan mempererat rasa kekeluargaan. Teknis Pelaksanaan No.
1.
Program
Permohonan
izin
kepada
izin
kepada
Kepala Desa. Permohonan
2.
Tempat
Jam/
Jumlah
(Orang)
Individu
17
3
51
17
5
136
17
30
646
38
646
Kantor Kepala Desa Batukaang
masing-masing kepala dusun dan
Tim
penentuan
tanggal
pelaksanaan.
Kantor Kepala Desa Batukaang Kantor Kepala Desa dan
3.
masing-masing
Pelaksanaan kegiatan
dusun yang ada di Desa Batukaang Total
RAB Partisipasi dalam Kegiatan Gotong-Royong No. Pengeluaran 1. Air mineral 2. Baju Kaus 3. Baju Polo
Satuan Dus Pcs Pcs Total
Harga (Rp.) 25.000 40.000 60.000
Vol 10 30 30
Jumlah (Rp.) 250.000 1.200.000 1.800.000 3.250.000
47
2.4.4
Rencana Program Bantu Non-Tema KKN-PPM Ke-XIII 1.
Membantu Memasang Atribut Persiapan 17 Agustus di Kantor Desa Hari kemerdekaan sudah sepatutya kita rayakan, salah satunya dengan
memasang atribut seperti bendera merah putih, umbul-umbul, ataupun hiasan lainnya. Hal ini dilakukan selain sebagai upaya meningkatnya rasa gotong royong anatara pihak Desa dengan mahasiswa KKN, tapi juga meningkatkan rasa kreativitas dari mahasiswa. Teknis Pelaksanaan No.
Program Permohonan
1.
2 3.
Tempat
izin
kepada
atribut
Jam/
Jumlah
(Orang)
Individu
17
1
17
17
5
102
17
8
238
Kantor Kepala
Kepala Desa dan orang tua murid. Menyiapkan
Tim
Desa
Batukaang untuk Lapangan Desa
menghias kantor desa Batukaang Pelaksanaan menghias kantor Lapangan Desa Desa
Batukaang
Total 14 238 RAB Membantu Memasang Atribut Persiapan 17 Agustus di Kantor Desa No. Pengeluaran 1. Perlengkapan
Satuan -
Harga (Rp.) -
Vol -
Jumlah (Rp.) 100.000
menghias Total 2.
100.000
Ikut Serta dalam Kegiatan Perlombaan Dalam Rangka Memeriahkan HUT RI ke-71 Hari kemerdekaan RI ke-71 merupakan hari besar bagi rakyat
Indonesia. Berbagai kegiatan biasanya dilaksanakan dalam memeriahkan hari kemerdekaan, salah satunya dengan kegiatan lomba-lomba yang khas dilaksanakan pada hari kemerdekaan seperti Tarik tambang, lari karung, dan berbagai lomba lainnya. Tak terkecuali di Desa Batukaang, di desa ini juga
akan
dilaksanakan
berbagai
lombauntuk
memeriahkan
hari
Kemerdekaan RI ke-71. Keterlibatan mahasiswa KKN dalam kegiatan ini termasuk membantu panitia penyelenggara dalam mempersiapkan
48
kegiatan, dan juga ikut sebagai peserta lomba agar kegiatan menjadi semakin meriah. Diharapkan program ini dapat meninggalkan kesan yang mendalam bagi masyarakat setempat sehingga dapat dilaksanakan kembali pada tahun-tahun berikutnya. Teknis Pelaksanaan No.
Program
Tempat
Tim
Jam/
Jumlah
Individu Permohonan 1.
2 3.
izin
kepada
Kepala Desa dan orang tua
Kantor Kepala Desa
murid. Batukaang Menyiapkan tempat lomba dan Lapangan Desa prasarana lomba.
Batukaang Lapangan Desa
Pelaksanaan lomba
Batukaang
17
3
51
17
5
136
17
7
255
17
255
Total Rencana Anggaran Biaya No. Pengeluaran 1. Perlengkapan
Satuan -
Harga (Rp.) -
Vol -
Jumlah (Rp.) 200.000
lomba Hadiah lomba
2. 3.
100.000 Total 300.000 Nonton Bareng (Nobar) Bersama Siswa/Siswi SD Dilihat dari profil Desa Batukaang, masih banyak penduduk yang
hanya tamat jenjang SD. Padahal dilihat dari situasi yang ada saat ini, pendidikan tinggi sangat dibutuhkan oleh setiap orang dengan tujuan baik untuk meningkatkan pengetahuan ataupun meningkatn derajat hidupnya. Diperlukan motivasi yang tinggi agar mau melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang tinggi dan tidak mudah putus asa apabila bertemu masalah dalam usaha mencapainya. Program ini mengajak siswa/siswi sekolah dasar untuk menonton beberapa film yang mengandung nilai-nilai motivasi dengan tujuan dapat memotivasi siswa/siswi SD agar dapat bercita-cita tinggi dan berusaha meraih cita-citanya. Saat menonton film juga akan disertai dengan penjelasan nilai-nilainya. Teknis Pelaksanaan
49
No.
Kegiatan
Lokasi
Penjelasan dan 1.
Posko
Pembagian
KKN
Tugas
Tim
Jam/ individu
17
2
Jumlah 34
Kantor 85
Kepala 2.
Pengurusan izin
Desa, SD
17
3
17
2x1 jam= 4
No 1 dan Persiapan
No. 2 Posko
tempat. Pelaksanaan
KKN Kantor
nonton bareng.*
Desa Posko
3. 4. 5.
Evaluasi.
17
2x 4 jam=
TOTAL
289
8
17
KKN
153
1
306
18
306
RAB Nonton Bareng (Nobar) Bersama Siswa/Siswi SD Uraian Reward
Satuan (Berupa Unit
Harga (Rp ) 20.000
Vol. 4
Jumlah (Rp) 80.000
buku tulis dan kotak pensil) Total III.
80.000
Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Berikut adalah rancangan anggaran biaya yang digunakan untuk
membiayai
program-program
KKN-PPM
Universitas
Udayana
di
Desa
Batukaang. 2.5.1
Program Pokok
I
Bidang Peningkatan Produksi RAB Bidang Peningkatan Produksi No. Pengeluaran 1. Konsumsi peserta 2. Alat dan bahan
Satuan Kotak Unit
demonstrasi Pembicara
Orang
3.
Harga (Rp.) Volume 4.000 200 4.000 100 250.000
2
Jumlah (Rp.) 800.000 400.000 500.000
50
Total II
1.700.000
Bidang Sosial Budaya RAB Bidang Sosial Budaya No. 1. 2. 3. 4.
III
Pengeluaran Konsumsi peserta Fotokopi Pembicara Akses internet
Satuan Kotak Lembar Orang Unit Total
Harga (Rp.) Volume 4.000 270 200 1.100 1 250.000 -
Jumlah (Rp.) 1.080.000 220.000 250.000 50.000 1.600.000
Bidang Prasarana Fisik RAB Bidang Prasarana Fisik
No. 1.
Pengeluaran Pembelian tempat
Satuan Unit
Harga (Rp ) 200.000
Vol 2
Jumlah (Rp) 400.000
sampah organik dan 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Total IV
non-organik Cat semprot Papan penanda Plang Ember Pasir Semen Cetok
Buah Unit Buah Buah Karung Kilogram Buah
25.000 5.000 100.000 20.000 10.000 20.000 39.000
4 1 2 2 1 2 2
100.000 5000 200.000 40.000 10.000 40.000 78.000 873.000
Bidang Kesehatan Masyarakat RAB Bidang Kesehatan Masyarakat No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Pengeluaran Air mineral Susu Gelas plastik Reward Vitamin Konsumsi peserta Fotokopi Sikat gigi Pasta gigi Sabun cuci tangan Tissue towel Gelas plastik
Satuan Dus Sachet Buah Unit Pepel Kotak Lembar Buah Buah Buah Kotak Buah
Harga (Rp.) Volume 25.000 10 2.500 300 800 300 300.000 3.000 300 4.000 240 200 480 3.000 80 4.000 80 10.000 4 20.000 2 800 80
Jumlah (Rp.) 250.000 750.000 240.000 300.000 900.000 960.000 96.000 240.000 320.000 40.000 40.000 64.000
51
13.
Kenang-kenangan
Unit
150.000
2
300.000
untuk sekolah (kotak P3K) Total 2.5.2
Program Bantu RAB Program Bantu
No. Pengeluaran 1. Air mineral 2. Perlengkapan 3.
menghias Perlengkapan
4. 5. 6. 7.
lomba Hadiah lomba Reward Baju Kaus Baju Polo
2.5.3
4.560.000
Satuan Dus Unit
Harga (Rp.) Volume 25.000 10 -
Unit
-
Unit Unit Pcs Pcs Total
20.000 40.000 60.000
4 30 30
Jumlah (Rp.) 250.000 100.000 200.000 100.000 80.000 1.200.000 1.800.000 3.730.000
Total Biaya Total Biaya Program Pokok = 1.700.000 + 1.600.000 + 873.000 + 4.560.000 = 8.733.000 Total Biaya Program Bantu = 3.730.000 Total Biaya = 8.733.000 + 3.730.000 = 12.463.000