Contoh Siklus Pendapatan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

I. Siklus Pendapatan Siklus Pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis yang terus berlangsung, dengan kegiatan pemrosesan informasi tentang penyediaan barang/jasa pada pelanggan dan penagihan kas sebagai hasil dari penjualan tersebut. Siklus pendapatan biasa dimulai dari bagian penjualan, otorisasi kredit, gudang, penagihan, dan penerimaan kas. Pada PT Toshiba, terdapat macam proses dalam siklus pendapatan. PT Toshiba melakukan transaksi atau penjualan dengan distributor elektronik. Dalam hubungan kerja mereka, PT Toshiba melakukan penjualan kredit dengan jangka waktu pembayaran tiap 1 bulan. Dalam pelaksanaannya, terdapat bermacam aktivitas dalam Siklus Pendapatan meliputi: 1. Menerima Pesanan 



Mengecek pesanan pelanggan







Melihat kelayakan konsumen dalam hal kredit







Memeriksa ketersediaan persediaan melalui gudang







Menginformasikan pelanggan terkait barang



2. Pengiriman barang 



Mempacking pesanan







Mengirim pesanan



3. Penagihan piutang usaha 



Penagihan







Penyimpanan data piutang usaha



4. Penerimaan kas 



Menangani kiriman uang pelanggan







Menyetor ke bank



Penjelasan Diagram Alir 1. Distributor memesan barang dan mengirim surat keterangan pemesanan bersama Contact Person. 2. Bagian



Penjualan



menerima order



dan menghubungi



gudang untuk



ketersediaan barang. Jika barang tersedia, maka bagian penjualan akan menginformasikan kembali pada distributor. 3. Bagian Gudang mengecek Faktur Penjualan Kredit, lalu menyiapkan barang. Gudang mengeluarkan barang dan menhitung kembali persediaan, lalu mencatatnya dan menyimpan dalam Catatan Gudang yang dipassword. Lalu, gudang mempacking dan mengirim barang sesuai nominal yang dipesan. Bagian Gudang menyerahkan Dokumen bukti sudah mengirim barang rangkap 1 kepada konsumen dan menyimpan dokumen rangkap kedua di dalam database gudang. 4. Setelah 30 hari, Bagian Penjualan akan melakukan penagihan, dengan membuat surat tagihan yang dicocokkan dengan Faktur Penjualan Kredit rangkap ke 3. Surat tagihan itu akan dikirim ke pelanggan. (Tidak ada diskon pada transaksi Toshiba) 5. Bagian Kas menerima kas dari distributor, lalu membuat dokumen penerimaan kas 2 rangkap. Rangkap pertama diberikan pelanggan untuk disimpan, dan rangkap kedua diberikan ke bagian Buku Besar. Selanjutnya, Bagian Kas akan melakukan penyetoran ke bank dan menyimpan bukti setoran bank tersebut. 6. Bagian Buku Besar mengecek Dokumen penerimaan kas dan melakukan pengurangan piutang perusahaan, dan mengurangi jumlah hutang dari Distributor. Kelemahan dan Solusi untuk Siklus Pendapatan di Toshiba 1. Tidak adanya pemisahan antara fungsi gudang dan pengiriman, sehingga pernah terjadinya invalid data pesanan pelanggan. Kami mewawancara Toshiba dan menanyakan hal tersebut, mereka mengatakan bahwa pernah terjadi ketidakakuratan pesanan pelanggan. Maka dari itu, solusi dari kami adalah memisahkan fungsi gudang dan pengiriman supaya lebih fokus dalam pekerjaan.



2. Fungsi



penagihan



yang



bersamaan



dalam



fungsi



penjualan,



dapat



meningkatkan resiko “orderan palsu”. Solusinya, fungsi penagihan harus dipisahkan dengan penjualan untuk mencegah adanya tindak kecurangan. 3. Tidak adanya otorisasi dari manajer puncak. Hal ini membuat pengendalian internal terlihat lemah, karena kurang kontrol dari manajer atas. Solusinya, smua aktivitas dari gudang, buku besar, penjualan harus ada otorisasi atau persetujuan dari manajer puncak, bukan hanya pada manajer divisi. 4. Tidak adanya departemen untuk mengecek kelayakan distributor dalam hal kredit. Kami menyarankan supaya didirikan departemen kelayakan kredit, dan dipisah dari fungsi penjualan, supaya menghindari adanya kecurangan yang mungkin dilakukan bagian penjualan, yaitu memberikan kredit pada customer yg tidak layak karena sogokan dari customer tersebut. 5. Dari Hasil wawancara kami, pernah ada kasus kehilangan barang. Dari analisa kami terhadap fungsi gudang, kami menyarankan supaya tiap kartu stok diberikan kode tertentu yang hanya bagian Kepala Gudang yang mengetahui, sehingga jika ada kehilangan, bisa cepat diketahui barang yang hilang sehingga bisa melakukan evaluasi terhadap sistem.