Contoh Soal Beserta Pembahasan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKUNTANSI KEUANGAN 2 CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN TENTANG ( EKUITAS )



DISUSUN OLEH



ANGGOTA KELOMPOK:



1. HAERUDIN SANI 2. MELI ANDELIA 3. INTANIA ARDANA YOGASWARI PROGRAM STUDI D3 AKUTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MATARAM 2019



EKUITAS 1. Modal Disetor Contoh Soal: a. PT. Jaya Abadi menerbitkan 1.000.000 lembar saham biasa bernilai nominal Rp.100 dengan harga terbit Rp.500/lembar yang dibayar tunai oleh investor yang membelinya. Diminta buatkan perhitungan dan jurnalnya? Jawab: Dik :  PT. jaya abadi menerbitkan 1.000.000 lembar saham biasa  Nilai nominal Rp.100  Harga terbit Rp.500/lembar Perhitungan :  Rp.500 x 1.000.000 lembar    = Rp.500.000.000  Rp.100 x 1.000.000 lembar    = Rp.100.000.000 Jurnal : Dr. Kas



Rp 500.000.000



Cr. Modal Saham Biasa



Rp 100.000.000



Cr. Agio Modal Saham Biasa



Rp 400.000.000



b. Dalam kasus PT. jaya abadi pada soal sebelumnya yang menerbitkan 1.000.000 lembar saham namun tanpa nilai nominal. Harga penerbitan saham Rp.500/lembar saham dibayar tunai. Diminta buatlah jurnalnya? Jawab : Perhitungan :  Rp.500 x 1.000.000 lembar       = Rp.500.000.000 Jurnal : Dr. Kas Cr. Modal Saham Biasa



Rp 500.000.000 Rp 500.000.000



c. PT Jaya Abadi menerbitkan 1.000.000 lembar saham namun tanpa nilai nominal dengan harga Rp 500/lembar yang dibayar tunai oleh sejumlah investor yang membelinya. Manajemen memutuskan nilai ditetapkan saham adalah Rp 100/lembar. Diminta buatlah jurnalnya? Perhitungan :  Rp.500 x 1.000.000 lembar    = Rp.500.000.000  Rp.100 x 1.000.000 lembar    = Rp.100.000.000 Jurnal : Dr. Kas



Rp 500.000.000



Cr. Modal Saham Biasa



Rp 100.000.000



Cr. Agio Modal Saham Biasa



Rp 400.000.000



2. Tambahan Modal Disetor Contoh Soal: a. Laporan posisi keuangan PT. KRS dilaporkan sebagai berikut: Modal saham, beredar 5000 lembar, nilai nominal Rp. 30 per lembar Rp. 150.000 Tambahan modal disetor Rp. 80.000, Saldo laba Rp. 100.000 Transaksi berikut ini terjadi selama tahun berjalan. 1) Membeli 120 lembar saham untuk dipegang menjadi saham treasuri, dengan membayar sebesar Rp 60 per lembar. 2) Menjual 90 lembar dari saham treasuri pada harga Rp 65 per lembar. 3) Menjual sisa saham treasuri dengan harga Rp50 Diminta: Buatlah catatan jurnal untuk transaksi tersebut dengan menggunakan metode biaya dalam akuntansi untuk saham treasuri! Jawab: Modal saham beredar 5000 lembar, NN Rp 30 per lembar Rp 150.000 Tambahan Modal disetor



Rp 80.000



Saldo Laba



Rp 100.000



Jurnal untuk tiap transaksi dengan menggunakan metode biaya :



1. Membeli saham 120 lembar, NW Rp 60 per lembar Dr. Saham treasuri



Rp 7.200



Cr. Kas



Rp 7.200



2. Menjual saham 90 lembar, NW Rp 65 per lembar Dr. Kas



Rp 5.850



Cr. Saham treasuri



Rp 5.400



Cr. Agio saham - saham treasuri



Rp



450



3. Menjual sisa saham treasuri dengan NW Rp 50 per lembar Dr. Kas



Rp 1.500



Dr. Agio saham – saham treasuri



Rp



300



Cr. Saham treasuri



Rp 1.800



3. Penerbitan dengan Sekuritas Lain Dari segi pencatatan akuntansi, terdapat du acara untuk mengakui dana yang diterima, yaitu: a. Metode Proporsional b. Metode Inkremental Contoh: PT Obat Makmur menerbitkan 3.000.000 lembar saham biasa bernilai nominal Rp 100 dan 1.000.000 lembar saham preferen bernilai nominal Rp 500. Total dana yang diperoleh secara total adalah Rp 1.350.000.000. Saham biasa memiliki nilai pasar sebesar Rp 200 dan saham preferen memiliki nilai pasar Rp 900 per lembar. Apabila dicatat maka perhitungannya sebagai berikut: a. Metode Proporsional



Saham Biasa Saham Preferen



Jumlah 3.000.000 1.000.000 Nilai Pasar Wajar



Nilai Rp 200 Rp 900



Alokasi: Harga Penerbitan % Alokasi Jumlah



Saham Biasa Saham Preferen Rp 1.350.000.000 Rp 1.350.000.000 40% 60% Rp 540.000.000 Rp 810.000.000



Total Persentase Rp 600.000.000 40% Rp 900.000.000 60% Rp 1.500.000.000 100%



Jurnal yang dicatat adalah sebagai berikut: Kas



1.350.000.000 Saham Preferen (1.000.000 x Rp 500)



500.000.000



Agio Saham Preferen (Rp 810.000.000 – Rp 500.000.000)



310.000.000



Saham Biasa (3.000.000 x Rp 100)



300.000.000



Agio Saham Biasa (Rp 540.000.000 – Rp 300.000.000)



240.000.000



b. Metode Inkremental



Saham Biasa Saham Preferen



Jumlah 3.000.000 1.000.000 Nilai Pasar Wajar



Nilai Rp 200



Total Rp 600.000.000 Rp 600.000.000



Alokasi: Saham Biasa Harga Penerbitan Alokasi Jumlah



Rp 600.000.000



Saham Preferen Rp 1.350.000.000 Rp(600.000.000) Rp 750.000.000



Jurnal yang dicatat adalah sebagai berikut: Kas



1.350.000.000 Saham Preferen (1.000.000 x Rp 500)



500.000.000



Agio Saham Preferen (Rp 750.000.000 – Rp 500.000.000)



250.000.000



Saham Biasa (3.000.000 x Rp 100)



300.000.000



Agio Saham Biasa (Rp 600.000.000 – Rp 300.000.000)



300.000.000



4. Penerbitan Secara Non-Tunai Contoh: Pada 1 Desember 2014 PT Obat Sejahtera membeli merk dagang obat flu “Flukena” dari salah satu perusahaan farmasi dari Malaysia. Untuk pembelian ini, PT Obat Sejahtera tidak melakukan pembayaran secara tunai, melainkan menerbitkan 100.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.



a. PT Obat Sejahtera tidak dapat menentukan nilai wajar merk dagang tersebut, namun berdasarkan harga penutupan perdagangan, harga saham per lembar PT Obat Sejahtera diketahui sebesar Rp 1.600 per lembar. Jurnal yang dicatat adalah sebagai berikut: Dr. Merk Dagang



160.000.000



Cr. Saham Biasa



100.000.000



Cr. Agio Saham Biasa



60.000.000



b. PT Obat Sejahtera tidak dapat menentukan nilai wajar saham, namun nilai wajar merk dagang diperkirakan sebesar Rp 175.000.000. Jurnal yang dicatat adalah sebagai berikut: Dr. Merk Dagang



175.000.000



Cr. Saham Biasa



100.000.000



Cr. Agio Saham Biasa



75.000.000



c. PT Obat Sejahtera tidak dapat menentukan nilai wajar saham maupun merk dagang. Dalam kondisi seperti ini, perusahaan dapat meminta bantuan dari konsultan penilai independent. Dari analisis model arus kas terdiskonto, misalkan nilai merk dagang diestimasi sebesar Rp130.000.000. Jurnal yang dicatat adalah sebagai berikut: Dr. Merk Dagang Cr. Saham Biasa Cr. Agio Saham Biasa



130.000.000 100.000.000 30.000.000