11 0 102 KB
Surveilans Campak
LOGO
Pengertian
Tujuan Kebijakan Referensi Alat dan Bahan
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
SPO
: SPO/UKP/ /01 : 01 : 00 : / / 20 : 1- 3.
Nama………. NIP:…………….
Campak adalah kasus dengan gejala bercak kemerahan ditubuh berbentuk makulopapuler yang didahului dengan panas badan lebih dari 380 C selama tiga hari atau lebih dan disertai salah satu gejala batuk, pileks dan mata merah (konjungtivitis) Sebagai acuan dalam melaksanakan surveilans campak di puskesmas SK Kepala Puskesmas No. tentang Buku Petunjuk teknis surveilans campak direktorat jenderal PPM-PL Depkes RI DIT.EPIM-KESMA, Subdit surveilans epidemiologi, Jakarta 2006. 1.Alat : a. Form C1 b. Form C2 c. Alat tulis 2. Bahan: a. Kapas alkohol
b.
Spuit injeksi 5cc c. Tabung Reaksi d. Cryotube e. Sentrifuge 6.
Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas …………
Langkah- Langkah
Bagan Alir
1
POLIKLINIK 1. Kasus ditemukan di poliklinik 2. Dokter mendiagnosa suspek campak
3.
Tata Laksana Kasus suspek campak dilakukan (Vit A, supportif, dll) 4. Memanggil petugas surveilans untuk mencatat kasus dalam form C1
5.
Dokter memberikan rujukan untuk pengambilan darah ke laboratorium puskesmas atau ambil darah penderita 3cc
6.
Dokter menanyakan kepada keluarga penderita, apakah ada kasus yang sama di sekitarnya 7. Rujuk ke RS bila ada komplikasi berat (pneumonia, encephaltis, dll) PETUGAS LAB 1. Petugas laboratorium menerima form permintaan pemeriksaan/pengambilan sampel 2. Petugas laboratorium mengambil spesimen darah 3-5 cc, 3. Petugas laboratorium melakukan sentrifuge untuk memisahkan darah dengan serum 4. Serum diambil ± 1-2cc serum. 5. Petugas laboratorium menyerahkan serum ke petugas surveilans. PETUGAS SURVEILANS 1. Memeriksa kelengkapan form C1 dan meyakinkan spesimen sudah diambil 2. Petugas surveilans mengepak dan mengirimkan sampel ke petugas surveilans kabupaten 3. Cari kasus tambahan: Di sekitar tempat tinggal penderita Di satu kelas/sekolah/tempat mengaji
2
Di tempat kerja 4. Bila ditemukan kasus kurang dari 5, ambil semua spesimennya 5. Bila ditemukan kasus lebih atau sama dengan dari 5, laporkan ke Dinkes Kab/Kota, lakukan PE KLB (C1) 6. Ambil 10 specimen darah dan 5 urin (Full Investigation) 7. Isi Form C2 7. Hal-hal yang perlu Form C1, Form C2, PE diperhatikan 8. Unit terkait 1. Klinik Umum 2. Klinik MTBS 3. Rawat Inap 4. Ruang KIA.KB 5. Puskesmas Pembantu 8. Dokumen terkait 1. Rekam Medis 2. Catatan tindakan
3
Diagnosa Dokter
Suspek campak
Dokter merujuk untuk pengambilan darah ke lab
Tata laksana kasus
Memanggil petugas surveilans
Petugas lab memisahkan darah dengan serum
Petugas lab mengambil spesimen darah 3-5 cc
Petugas lab menerima form permintaan pemeriksaan sampel
Petugas lab menyerahkan serum ke petugas surveilans
Serum diambil ± 1-2cc serum
Petugas surveilans memeriksa kelengkapan form C1 dan meyakinkan spesimen sudah diambil
Petugas surveilans mengepak dan mengirimkan sampel ke petugas surveilans kab/kota
Cari Kasus tambahan
Bila ditemukan kasus kurang dari 5, ambil semua spesimennya
Bila ditemukan kasus lebih atau sama dengan dari 5, laporkan ke Dinkes Kab/Kota, lakukan PE KLB (C1) Ambil 10 specimen darah dan 5 urin (Full Investigation)
Isi Form C2
4