Contoh Teks Anekdot Tentang Kehidupan Sosial [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Fal
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Contoh Teks Anekdot Tentang Kehidupan Sosial



1. Teks 1: Makan Rumput Hari itu Pak Bahagio sedang mengendarai mobil mewahnya di suatu tempat. Tiba-tiba Pak Bahagio merasa heran ketika ada seorang ibu-ibu yang terlihat makan rumput. Pak Bahagio memutuskan untuk berhenti dan ia ingin bertanya kenapa ibu itu memakan rumput. Selama ini Pak Bahagiao tahunya manusia makan nasi, bukan malah makan rumput. Pak Bahagio akhirnya bertanya, “ Maaf bu, kenapa ibu makan rumput?”. Ibu itu dengan wajah memelas menjawab, “Saya lapar pak dan saya tidak punya uang untuk membeli makanan”. Mendengar hal tersebut, Pak Bahagio merasa sangat iba. Ia pun meminta ibu itu untuk naik ke dalam mobil mewahnya. Namun tanpa diduga ibu itu menolak. “Saya tidak bisa naik ke mobil mewah bapak, saya punya lima anak yang juga sedang makan rumput di rumah”, jelas ibu itu. Mendengar hal tersebut, Pak Bahagio langsung menjawab, “Ya bawa saja kelima anak ibu tersebut”. Tentu saja ibu tersebut merasa girang, iya memanggil semua anak-anaknya untuk naik mobil mewah Pak Bahagio. Ketika berada di dalam mobil, anak-anak ibu itu merasa sangat senang. Salah satu anak ibu tersebut pun bertanya, “Bapak akan mengajak kami kemana?”. “Tentu saja saya akan membawa kalian ke rumah saya”, jawab Pak Bahagio. Mereka semua jelas tambah girang. “Memangnya kenapa bapak mau bawa kami ke rumah bapak?”, tanya anak yang lainnya. “Iya, soalnya rumput di rumah saya sudah mulai panjang-panjang”.



2. Teks 2 Ada kakak beradik yang melakukan obrolan ketika sedang menonton tv berita di chanel tertentu. Sambil menonton mereka saling bertukar pendapat tentang tontonan yaitu para organisasi istriistri pejabat yang sedang berwisata di suatu tempat di luar negri. ‘’ Coba kamu perhatikan ibu itu dek terlihat dari atas sampai bawah memakai barang mewah, Semua yang dipakai merupakan barang bermerk import , Dan semuanya kompak,’’. ‘’Memang kenapa kak ? itu hak mereka memakai merk kualitas internasional sesuai dengan kelas mereka. ‘’Iya berkelas tapi lihat deh pakaian rambut mereka yang disemir coklat muda seperti bule, pakaian mereka semua kompak berwarna baby pink dan sepatu high heels mereka yang keterlaluan tingginya Untuk setara pejabat mana pantas berpakaian seperti itu,’’ jelas si kakak’’. ‘’kakak tak tau ya mereka ke luar negeri kan mau konser, sambung adiknya dengan tertawa geli’’



3. Teks 3: Berbakti pada Negara Seorang mahasiswa yang sedang semangat mencari ilmu hendak berjalan pulang. Saat itu baru saja turun hujan. Di perjalanan dia bertemu dengan seorang nenek yang sedang berjualan kue. Karena merasa kasihan akhirnya sang mahasiswa pun berniat untuk membeli kue dari si nenek tersebut. Mahasiswa : “Berapa harga kuenya nek?” Nenek : “5000 saja nak 1 bungkus” Setelah membeli beberapa bungkus kue, hujan mulai turun kembali. Akhirnya mahasiswa itu pun ngobrol dengan si nenek sekedar menghabiskan waktu. Mahasiswa : “sudah lama Nek berjualan kue ?” Nenek : Sudah 50 tahun nak? Mahasiswa : “tidak ada yang membantu nek? anak-anak nenek kemana?” Nenek : “Mereka semua sekarang sedang bekerja di tempatnya masing-masing.” Mahasiswa : “Oh jadi mereka semua sudah bekerja. Kalau boleh tau mereka kerja dimana nek?” Nenek : “Anak pertama saya di DPR, yang kedua di Polda, kalau yang ketiga dia tugas di Mabes TNI” Mahasiswa tersebut pun kagum dengan nenek itu. Mahasiswa : “Nenek hebat, walaupun hanya berjualan kue, anak-anak nenek bisa sesukses itu, kalau boleh tahu mereka bertugas sebagai apa nek?” Nenek : “Ya sama nak, seperti saya, jualan kue juga mereka disana”



4. Teks 4: Kotak Pensil Mahal Suatu hari yang cerah, Marimar pergi ke pasar untuk membeli kotak pensil. Marimar bosan dengan kotak pensilnya yang lama. Ia menginginkan kotak pensil yang ada gambar pokemonnya. Maka bergegaslah Marimar menuju ke pasar. Sesampainya di pasar, ia langsung mencari penjual kotak pensil. Marimar langsung bertanya pada penjual apakah ada kotak pensil yang bergambar pokemon. Dengan cekatan, penjual kotak pensil menunjukkan dagangannya yang memiliki gambar pokemon. Dengan senang hati Marimar memilih kotak pensil yang ingin ia beli. Setelah mendapatkan kotak pensil yang mau dibeli Marimar pun bertanya harga kotak pensil tersebut.



“Berapa harga kotak pensil ini pak?”, tanya Marimar. Penjual kotak pensil langsung menjawab “Harganya 15.000 saja”. Mendengar jawaban dari penjual kotak pensil itu, tiba-tiba wajah Marimar merengut. Ia merasa harga kotak pensil ini sangat mahal karena ia merasa temantemannya yang lain telah membeli dengan harga yang lebih murah. Marimar mencoba untuk menawar harga kotak pensil tersebut. “Pak ini harganya terlalu mahal, teman-teman saya saja kemarin beli di sana lebih murah”, kata Marimar. Mendengar hal itu, penjual kotak pensil pun hanya bisa pasrah, dan menyuruh Marimar menawar. “Ya sudah, silahkan ditawar, maunya adik berapa”. Mendengar hal tersebut, Marimar sangat senang, ia langsung bilang, “Ya sudah pak 18.000 saja ya!”. Marimar langsung memberikan uang 18.000 dan pergi membawa kotak pensil pokemonnya. Tukang jual kotak pensil hanya bisa bingung dan garuk-garuk kepala.



Contoh Karikatur Tentang Kehidupan Sosial