Contoh TOR [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CONTOH TOR PELATIHAN DAKWAH Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Manajemen Pelatihan Dakwah”



Dosen Pengampu: Siti Wuryan,S,Sos.I.,M.Kom,I Disusun Oleh:



Ici Oktaviani Kuslia 1841030216 Manajemen Dakwah/ C Semester 5



JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG Tahun 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “CONTOH TOR PELATIHAN DAKWAH” ini dengan baik meskipun ada sedikit kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada ibu selaku Dosen mata kuliah Manajemen pelatihan dakwah yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai“CONTOH TOR PELATIHAN DAKWAH”.saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat sedikit kekurangan dan belum sempurna. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, saya memohan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.



Jakarta, 12 Desember 2020



Ici Oktaviani Kuslia



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Term of Reference (TOR) Term Of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah suatu dokumen yang menginformasikan gambaran umum dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan yang akan dicapai sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian negaralembaga yang memuat latar belakang, penerima manfaat, strategi pencapaian, waktu pencapaian, dan biaya yang diperlukan. TOR menjadi penting karena ia adalah perangkat yang dijadikan acuan bersama oleh pemrakarsa program/proyek dan pihak evaluator independen. Sebuah TOR yang lugas dan jelas akan memberikan gambaran yang cukup rinci tentang beragam aspek terkait dengan program/proyek yang akan dievaluasi, dan terutama hal-hal yang perlu dievaluasi dan dimunculkan baik sebagai keberhasilan maupun pembelajaran bagi program/proyek.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian TOR? 2. Apa pengertian Pelatihan Dakwah? 3. Apa saja format dalam pembuatan TOR? 4. Bagaimanakah contoh TOR itu?



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian TOR/KAK Term of Reference (TOR) Term Of Reference (TOR) atau Kerangka Acuan Kerja (KAK) adalah suatu dokumen yang menginformasikan gambaran umum dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan yang akan dicapai sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian negaralembaga yang memuat latar belakang, penerima manfaat, strategi pencapaian, waktu pencapaian, dan biaya yang diperlukan. Atau dapat juga diartikan sebagai dokumen yang berisi penjelasan atau keterangan mengenai kegiatan yang diusulkan untuk dianggrkan dan prakiraan biayanya. Komponennya terdiri dari uraian mengangenai apa (what), mengapa (why), siapa (who), kapan (when), lokasi (where), bagaimana (how), dan perkiraan biaya (how much) yang dibutuhkan oleh suatu kegiatan. Evaluasi untuk menilai apakah suatu program/proyek memberikan dampak positif dan manfaat yang direncanakan serta mendokumentasikan pembelajaran terkait harus dilakukan oleh evaluator independen yang tidak memihak (bias) agar hasil yang diperoleh dapat dikatakan obyektif. Tantangannya, bagaimana menyelaraskan keinginan dan perspektif pemrakarsa program/proyek dengan evaluator independen yang umumnya adalah pihak ketiga yang, meski sudah berpengalaman, tidak serta-merta telah menguasai secara mendalam program/proyek yang akan dievaluasi olehnya? Kesenjangan perspektif ini dapat dijembatani dengan menggunakan Kerangka Acuan Kerja (KAK, atau Terms of Reference, TOR, atau sering juga disebut dengan Lingkup Pekerjaan/Scope of Work, Sow, oleh sebagian orang). KAK menjadi penting karena ia adalah perangkat yang dijadikan acuan bersama oleh pemrakarsa program/proyek dan pihak evaluator independen. Sebuah KAK yang lugas dan jelas akan memberikan gambaran yang cukup rinci tentang beragam aspek terkait dengan program/proyek yang akan dievaluasi, dan terutama hal-hal yang perlu dievaluasi dan dimunculkan baik sebagai keberhasilan maupun pembelajaran bagi program/proyek. Term Of Reference (TOR) di Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Kabupaten Ogan Ilir, disusun pada



masing - masing kegiatan dibuat Term Of Reference (TOR) sebagai dasar pimpinan mengusulkan anggaran ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). B. Pengertian Pelatihan Dakwah Menurut Robinson (1981: 19) Pelatihan dakwah merupakan alat untuk memperbaiki penampilan kemampuan da'I atau organisasi dakwah dengan harapan memperbaiki performan organisasi dakwah. Contoh: seorang da'I yang pertama melakukan kesalahan dalam berdakwah, kesalahan tidak tepat dalam menyampaikan pesan dakwah dengan mad'u yang menjadi obyek dakwah. Dakwah di lingkungan orang miskin, tapi temanya tentang hidup sederhana. Seharusnya da'I memberikan dakwah yang dibutuhkan oleh mad'u, missal tema tentang wirausaha atau halhal yang berkaitan motivasi, maka diharapkan setelah adanya pelatihan maka dapat dipetik manfaat pelatihan dakwah tersebut untuk mendukung aktifitas dakwah. Ketrampilan berdakwah mengajar agar para da'I dapat melaksanakan dakwah sesuai dengan standar yang diinginkan. Contoh: da'I yang mendapat pelatihan dakwah dapat meningkatkan pengetahuan yang dia miliki dan menumbuhkan semangat untuk mencapai da'I profesional. Pelatihan dakwah juga dapat memperbaiki sikap- sikap terhadap tugas dakwah, terhadap masyarakat atau sesama dai, sikap - sikap yang tidak produktif timbul dari salah pengertian yang disebabkan oleh informasi yang tidk cukup, dan informasi yang merusak. Sehingga manfaat adanya pelatihan dakwah memberikan penjelasan tentang fakta - fakta jujur. Contoh: ketika berdakwah ada kecurigaan mad'u terhadap da'I karena kurang informasi yang cukup tentang da'I tersebut. C. Contoh Format TOR format TOR yang tujuannya untuk dokumen batasan materi yag perlu disampaikan oleh narasumber (pembicara) dan bagaimana kondisi audience (pendengar) saat materi itu diberikan. Maka, berikut ini adalah draft TOR yang dimaksud. a



Judul materi. Jika kamu menjadi panitia sebuah pelatihan/training, pastikan setiap materi/makalah memiliki judul yang spesifik.



b



Tujuan. Kamu bisa menyempaikan kepada narasumber mengenai alasan pentingnya mengapa materi ini perlu disampaikan. Bila perlu buat dalam kategori tujuan umum dan tujuan khusus.



c



Waktu dan jadwal. Pastinya dalam sebuah susunan acara yang harus diperhatikan adalah waktu. Penting sekali untuk pemateri memperkirakan berapa lama kira-kira materi dibutuhkan untuk disampaikan.



d



Resume. Logikanya, jika kamu memilih sebuah judul materi untuk disampaikan pada peserta, kamu sebagai panitia tentunya sudah tahu gambaran isi materi yang akan disampaikan. Setidaknya, jika sudah ada garis besar isi materi, narasumber nantinya akan lebih mudah mempersiapkan diri.



e



Kondisi/latar belakang peserta. Berikan juga gambaran kondisi atau latar belakang peserta yang perlu diketahui sebelumnya oleh pemateri.



f



Metode. Bagaimana hendaknya materi akan disampaikan apakah dalam bentuk metode ceramah, diskusi, praktek atau penugasan.



D. Contoh TOR pada Pelatihan Dakwah Berikut ini adalah contoh TOR Terkait tentang Pelatihan Kader Da’i dan Muballigh



A. LATAR BELAKANG Dakwah adalah tugas mulia yang biasanya juga dilakukan oleh orang-orang mulia. Dari waktu ke waktu tugas dan beban dakwah akan semakin berat, karena menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang memadai dari para pelaku dakwah agar materi dakwah mudah dimengerti dan dipahami. Pada saat ini, sesuai dengan perkembangan jaman diperlukan pengetahuan dakwah tidak hanya mengandalkan dakwah verbal (konvensional) untuk memberikan materi-materi agama kepada masyarakat, yang memposisikan dai sebagai penyebar pesan-pesan keagamaan, tetapi menginternalisasikan pesan-pesan keagamaan ke dalam kehidupan riil masyarakat dengan cara melakukan pendampingan masyarakat secara langsung.



Dengan demikian, dakwah tidak hanya untuk memperkukuh aspek relijiusitas masyarakat, melainkan juga memperkukuh basis sosial untuk mewujudkan transformasi sosial. Dengan dakwah ini, dai diharapkan memiliki fungsi ganda, yakni melakukan aktivitas penyebaran materi keagamaan dan melakukan pendampingan masyarakat untuk isu-isu korupsi, lingkungan hidup, penggusuran, hak-hak perempuan, konflik antaragama, dan problem kemanusiaan lainnya. B. NAMA KEGIATAN Pelatihan Kader Da’i dan Muballigh C. TUJUAN PELATIHAN Pelatihan ini bertujuan agar peserta: 1. Memiliki bekal pengetahuan konsep tentang Dakwah 2. Mampu mengidentifikasi karakter-karakter dan atau kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang menjadi sasaran dakwah. 3. Mampu mengembangkan metode dakwah sesuai kebutuhan di lapangan. 4. Mampu mengembangkan konsep dakwah di lembaganya masing-masing. D. MATERI PELATIHAN Materi Pelatihan Dakwah Transformatif yang akan disampaikan meilputi: 1. Holistic Paradig. 2. Spiritual Capacity. 3.Transcendental Psychology. 4. Creative Thingking. 5. Synergy. 6. Personality Typologi. 7. Communication.



E. BENTUK DAN METODE PELATIHAN Bentuk dan Metode Pelatihan adalah sebagai berikut : 1. Pelatihan mengutamakan proses belajar mandiri melalui dinamika kelompok. 2. Pelatihan menggunakan multimedia elektronik, flipchart, dan modul 3. Pelatihan diselenggarakan dengan pendampingan oleh instruktur dan fasilitator yang memiliki kompetensi dan pengalaman dibidangnya. 4. Pelatihan dilakukan dengan mengeksplorasi potensi peserta dan mentransformasinya menjadi lifeskills dengan simulasi dan role playing. 5. Diskusi dan Tukar Pengalaman 6. Studi Kasus F. PENDEKATAN BERBASIS PERKADERAN 1. Fokus Penguatan Kader. Lepasan-lepasan pelatihan dai ini akan senantiasa dibina dengan melakukan kegiatan-kegiatan berkala yang menunjang kemampuan personal sebagai dai. 2. Kesetaraan dan Non Diskriminasi Dalam penanganan permasalahan Pengurus AMMDI tidak akan membedakan antara jenis kelamin, potensi intelektual dan keragaman suku serta warna kulit. Semua itu akan memperoleh perlakuan yang sama, dalam bingkai persaudaraan muslim untuk maju bersama. 3. Pemberdayaan. Untuk mewujudkan pemberdayaan dai, AMMDI akan memberikan penguatan manajemen keorganisasian dan mengajak mereka untuk terlibat dalam setiap kegiatan Pengurus. Dari kegiatan ini, diharapkan akan tercipta kemampuan manajerial dan peningkatan kapasitas dalam mengelola dan kerja-kerja keorganisasian dai. 4. Partisipasi. Ketika terjadi peningkatan atau kematangan potensi kemanusiaan, sehingga menjadi berdaya maka akan mampu untuk mengatasi permasalahannya sendiri maupun masalah dalam kelompoknya berikut mengembangkan/membesarkan organisasi. G. PESERTA PELATIHAN Peserta Pelatihan Dakwah Transformatif berasal dari: 1. Utusan Remaja Masjid Se-Kab. Batu Bara 2. Utusan OKI Se-Kab. Batu Bara. 3. Masyarakat Umum.



H. NARASUMBER KEGIATAN Narasumber Pelatihan Dakwah Transformatif akan dipilih oleh Panitia untuk mencapai target pelatihan, mereka berasal dari: 1. Kementerian Agama Kab. Batu Bara 2. Majelis Ulama Kab. Batu Bara 3. Pimpinan OKI di Kab. Batu Bara 4. Akademisi / Dosen Islam. 5. Pengurus AMMDI Kab. Batu Bara I. WAKTU DAN TEMPAT PELATIHAN Pelatihan ini rencananya dilaksanakan pada tanggal 25-26 April 2015 di Aula Rm. AL Barokah Kec. Sei Suka. J. PENUTUP Demikian proposal ini kami sampaikan, sebagai bagian dari upaya kita memperbaiki gerakan dakwah dan para penggiatnya dengan harapan dapat menyesuaikan diri dalam mengikuti perkembangan zaman tanpa harus terbawa arus. Semoga Allah Swt. Senantiasa memudahkan langkah dan meridhoi segala upaya kita dalam perbaikan diri, ummat, dan bangsa ini. Amiin.



Lampiran I Rencana Taksasi Dana No 1



Nama Keperluan



Harga



Sewa Tempat 2 hari



Jumlah



700.0



1.400.000



00 2



Sewa Sound System 2 hari



3



Sewa Mobil Untuk Konsumsi 20 orang



900.000



320.0



3.600.000



315.0



9.000.000



00



Konsumsi 200 orang Peserta 2 hari



6



300.0 00



Panitia 2 hari 5



1.400.000



00



Transportasi 3 hari 4



700.0



00



Pengadaan kelengkapan



50.000



10.000.000



35.000



6.600.000



500.000



2.000.000



500.000



1.000.000



50.000



500.000



peserta 200 set 7



Snack 200 peserta + 20 panitia 20 hari



8



Honorarium pemateri 4 orang 2 hari



9



Dokumtasi 3 hari



10



Cindera mata undangan dan instruktur 10 orang Total



36.400.000



DEWAN PENGURUS DAERAHANGKATAN MUDA MAJELIS DAKWAH ISLAMIYAH( DPD AMMDI )KABUPATEN BATU BARA Ketua Sekretaris AHMAD SETIA BAKTIADITIA SATRIA



PENUTUP



Kesimpulan Poin-poin di atas hanya salah satu alternatif yang sering dimasukkan jika membuat TOR untuk pemateri/pemakalah. Bagi kamu yang belum terbiasa dengan istilah TOR atau KAK ini, usahakan untuk membiasakannya dan mempraktekannya jika mempunyai sebuah kegiatan. Karena TOR/KAK akan sangat membantu dalam efektifitas kegiatan yang akan kamu selenggarakan. Meskipun kamu sekedar menyelenggarakan kegiatan.



DAFTAR PUSTAKA



https://muslimuzuhdi.wordpress.com/2016/02/29/contoh-proposal-pelatihan-da’i/ https://mdhidatazkia.blogspot.com/2016/resume-buku-manajemen-pelatihandakwah.htm?m=1