Covid 19 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA : DIAH ROPAIDAH



KELAS : 2A/P27903119009 LAPORAN PRAKTIKUM IMUNOSEROLOGI 1. Judul : Pemeriksaan Anti Covid-19 IgG / IgM 2. Hari/tanggal : Rabu, 26 April 2021 3. Metode : Imunokromatografi 4. Prinsip : Indec Covid-19 IgG/IgM dilakukan dengan metode Imunokromatografi dengan cara spesimen (darah/ serum/ plasma) dimasukkan ke dalam alat uji dan diserap dengan sistem kapilaritas, bercampur dengan konjugat pewarna antigen coronavirus dan mengalir melintasi membran yang telah dilapisi sebelumnya. Menunjukan hasil positif jika level antibodi coronavirus pada sampel berada pada atau di atas batas deteksi tes, sehingga muncul warna pada pita uji (T). Ketika tingkat antibodi coronavirus dalam sampel nol atau di bawah batas target, pita uji (T) tidak berwarna, ini menunjukkan hasil negatif. 5. Dasar Teori : Rapid Test COVID-19, merupakan uji imunokromatografi untuk deteksi cepat secara kualitatif terhadap sindrom pernapasan akut berat coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dalam sampel darah, serum atau plasma manusia. Tes ini hanya digunakan sebagai skrining/ penyaring untuk membantu diagnosis penyakit infeksi yang disebabkan oleh SARS-CoV-2. Rapid Test COVID-19 mendeteksi antibodi Immunoglobulin M (IgM) dan Immunoglobulin G (IgG) dalam darah yang terbentuk ketika terpapar coronavirus. IgM muncul terlebih dahulu, menjadi tanda awal infeksi. IgG keluar kemudian, timbul reaksi yang lebih spesifik dan lebih kuat terhadap pengganggu/ virus. Antibodi dapat dideteksi kurang lebih satu minggu setelah infeksi (setiap orang bervariasi.) Akan tetapi, harus dicatat bahwa tes ini bisa menimbulkan hasil negatif palsu. Pasalnya, ketika masih belum bergejala (asimptomatik) atau masih dalam window period infeksi/ periode inkubasi (tahap awal), IgM atau IgG belum dapat dideteksi oleh tes rapid. Begitupun jika orang tersebut berada dalam masa pemulihan.



6. Alat dan bahan : -



Sampel



-



Blood lancet



-



Kit Indec Anti Covid-19 IgM/IgG



-



Alcohol swab



-



Diluent buffer



7. Cara kerja : 1) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan 2) Tambahkan 20 µl darah utuh atau 10 µl serum/plasma kedalam sumuran. 3) Tambahkan 3 tetes (~ 100 µl) diluent buffer kedalam sumuran. 4) Baca hasil 10-15 menit.



8. Interpretasi Hasil : - IG G : Nonreaktif - IG M : Non Reaktif



9. Pembahasan : Pada Pemeriksaan yang dilakukan adalah Rapid test Antibodi IgG dan IgM. Pemeriksaan rapid test antibodi Covid-19 awalnya digunakan untuk skrining populasi berisiko tinggi sebelum dilanjutkan dengan metode pemeriksaan yang lebih akurat, seperti reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR). Hasil pemeriksaan rapid test IgG dan IgM Covid-19 diinterpretasikan dengan hasil Non Reaktif, IgM Reaktif, IgG Reaktif, IgG dan IgM Reaktif, atau hasil invalid. Idealnya hasil positif menunjukkan tubuh aktif membentuk antibodi terhadap virus SARS-Cov-2, sedangkan hasil negatif menandakan di dalam tubuh belum terbentuk antibodi. - Jika hasil Non Reaktif : Perubahan warna dari biru ke merah pada garis control (C), dan tidak dijumpai garis pada regio M (IgM) ataupun G (IgG), memberikan hasil negatif atau nonreaktif. Hasil yang diinterpretasikan negatif tersebut menunjukkan kemungkinan besar pasien memang tidak tertular atau karena antibodi belum terbentuk. - Jika hasil IgM Reaktif : Terlihat perubahan warna dari biru ke merah pada garis control (C), garis berwarna muncul di regio M, dan tidak dijumpai garis pada regio G. Hasil IgM Reaktif ini dapat diinterpretasikan terinfeksi COVID-19 jika disertai gejala infeksi virus akut. - Jika hasil IgG Reaktif : Terlihat perubahan warna dari biru ke merah pada garis control (C), garis berwarna muncul di regio G, dan tidak dijumpai garis pada regio M. Hasil ini mengindikasikan keberadaan antibodi IgG dari SARSCov-2. Hasil IgG Reaktif menandakan infeksi SARSCov-2 terjadi di masa lampau dan sudah terbentuk kekebalan tubuh, tetapi tidak menandakan pasien sudah tidak menularkan virus lagi. - Jika hasil IgM dan IgG Reaktif : Terlihat perubahan warna dari biru ke merah pada garis control (C), serta garis berwarna muncul di regio G maupun M.Hasil ini idealnya dapat mengindikasikan keberadaan antibodi IgG dan IgM dari SARS-Cov-2. - Jika hasil Invalid : Pemeriksaan dinyatakan invalid jika garis control (C) gagal untuk sepenuhnya berubah dari biru menjadi merah. Hal ini dapat disebabkan oleh volume spesimen yang tidak mencukupi atau teknik prosedural yang salah. Walaupun terlihat garis berwarna di regio G atau M, jika garis C tidak berubah warna dengan sempurna maka hasil tetap invalid. Sebaiknya pemeriksaan diulang kembali. Pada Praktikum yang dilakukan pada pasien Nn. Amara Sollamita Putri didapatkan hasil pemeriksaan IgG Reaktif . Hasil IgG Reaktif menandakan infeksi SARS-Cov-2 terjadi di masa lampau dan sudah terbentuk kekebalan tubuh, tetapi tidak menandakan pasien sudah tidak menularkan virus lagi. Dikarenakan pemeriksaan Rapid Test Antibodi IgG dan IgM hanya digunakan sebagai tes skrining, maka diharuskan melakukan uji konfirmasi jika mendapatkan hasil Reaktif pada IgG/IgM atau IgG dengan IgM. 10. Kesimpulan : Kesimpulan yang dapat diambil dari pemeriksaan anti Covid-19 IgM/IgG pada pasien Eva Nadila yaitu nonreaktif, ditandai dengan ada nya garis warna pada sumuran Control .