Crane [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1



4/9/2019



Dr. Ir. Erizal, MAgr.



Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknolog Pertanian Institut Pertanian Bogor



1. Crane Beroda Crawler Dapat bergerak 360. Menggunakan roda crawler



2. Truck Crane Untuk menjaga keseimbangan, truck crane memiliki kaki.



3. Tower crane



Tower crane merupakan kategori alat berat yang digunakan dalam proyek gedung bertingkat, yang berfungsi sebagai lalu lintas material dari bawah menuju atas atau pun sebaliknya. Pada pemasangan tower crane membutuhkan perencanaan yang matang dan tepat. Hal ini dilakukan agar tower crane mampu menjangkau seluruh wilayah proyek dengan menggunakan panjang lengan (jib length) yang sependek mungkin tanpa harus melakukan bongkar pasang.



BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANE



BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANE



BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANE 1. Jib atau Boom Merupakan bagian dari tower crane yang panjang dan bisa berputar secara horisontal sebesar 360 ° atau sering disebut lengan tower crane yang berfungsi untuk mengangkat material atau alat bantu pada proyek dengan bantuan kabel baja (sling).



BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANE 2. Counter Jib Dan Counter Weight Selain jib, juga terdapat counter jib yang berfungsi sebagai jib penyeimbang terhadap jib yang terpasang. Caunter weight berupa beton pemberat yang terdapat pada bagian belakang tower crane yang berfungsi untuk memberikan keseimbangan pada tower crane.



BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANE 3. Hoist, Trolley Dan Sling • Hoist adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut arah vertikal. • Sedangkan trolley adalah bagian tower crane yang berfungsi sebagai alat angkut tower crane arah horisontal. • Sling merupakan bagian tower crane yang berupa kabel baja dan menjadi bagian hoist. Pemakaian sling bisa berubah – ubah diameternya atau dapat di tambahkan (double – sling), tergantung pada kebutuhan di lapangan.



BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANE 4. Cabin (joint pin) Cabin (joint pin) adalah bagian tower crane yang merupakan tempat operator mengoperasikan tower crane.



BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANE 5. Mast section Mast section adalah bagian dari tower crane yang menentukan tinggi dari tower crane, dimana pemasangan tiap – tiap mast section dibantu dengan alat hidrolik untuk menyusun mast section tersebut kearah vertikal.



BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANE 6. Base section dan Fine Angel Base section dan fine angel merupakan bagian yang ditanam pada pondasi, yang berfungsi untuk memperkokoh pondasi.



BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANE 7. Slewing Mechanism Slewing mechanism adalah bagian yang bertugas untuk memutar tower crane.



BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANE 8. Tower Top Tower top adalah bagian puncak dari tower crane.



BAGIAN-BAGIAN TOWER CRANE 9. Sabuk Pengaman Sabuk pengaman (collar frame atau anchorages frame). Setelah ketinggian tower crane melampaui batas free standing yang diijinkan oleh pabrik pembuat, tower crane harus dipasang sabuk pengaman (tie beam) yang diikatkan pada bangunan (kolom). Dalam pemasangannya, harus diperhatikan kekuatan bracing agar konstruksi stabil menerima beban tarik dan tekan. Sabuk pengaman di pasang pada setiap 20 meter antara satu section dengan section yang lain.



SITE PLAN RENCANA PEMASANGAN TOWER CRANE



TAMPAK SAMPING RENCANA PEMASANGAN TOWER CRANE



TAHAP PEMASANGAN



Agar penerapannya tepat, ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam melakukan pemasangan pada tower crane : 1. Penanaman fine angle dan base section ke dalam lubang pondasi, kemudian lakukan pengecoran beton pada pondasi tersebut. 2. Selanjutnya mobile crane akan membantu melakukan pemasangan awal, yaitu mast section dengan cara mengangkat dan menempatkan mast section tersebut pada tower crane. 3. Mobile crane akan melakukan pemasangan climbing crane yang digunakan untuk self assembly. 4. Pemasangan joint pin di atas climbing crane. 5. Pemasangan boom dan counter jib. 6. Pemasangan counter weight.



Cara Merakit/Memasang Tower Crane



• Penanaman fine angle dan base section kedalam lubang pondasi, kemudian di-cor.



• Pemasangan mast section awal menggunakan mobile crane.



• Kemudian pemasangan climbing crane yang digunakan untuk “self assembly”



• Pemasangan kabin diatas climbing crane



• Pemasangan boom dan counter jib



• Pemasangan counter weight (beban penyeimbang)



• Climbing crane akan mengangkat kabin keatas sehingga terdapat ruang kosong diantara kabin dan mast section.



• Kemudian boom mengangkat sebuah mast section untuk kemudian diletakkan pada ruang kosong tadi.



setelah ditambahkan ketinggiannya



TAHAP MENAIKAN KETINGGIAN TOWER



Pada tahap menaikkan ketinggian tower crane untuk menyesuaikan dengan pekerjaan konstruksi, mobile crane sudah tidak perlu digunakan. Namun tower crane ini akan memakai sistem hidrolik yang dapat bergerak secara vertikal. Langkah pemasangan tower crane akan berlanjut pada tahapan berikut : 1. Climbing crane akan mengangkat joint pin ke atas, sehingga terdapat ruang kosong diantara joint pindan mast section. 2. Kemudian boom mengangkat sebuah mast section yang akan diletakkan pada ruang kosong diantarajoint pin dan mast section. 3. Pada kedua proses tersebut akan terus berlanjut hingga memperoleh ketinggian yang diiginkan. Ketinggian maksimum tower crane adalah 4-6 meter dari ketinggian maksimum pekerjaan yang dilayani.



TAHAP MENAIKAN KETINGGIAN TOWER



TAHAP PEMBONGKARAN



Sedangkan pada tahap menurunkan atau pembongkaran tower crane yang perlu dilakukan adalah : 1. Climbing crane akan mengangkat joint pin ke atas, sehingga terdapat ruang kososng diantara joint pindan mast section. 2. Selanjutnya boom mengambil sebuah mast section untuk diturunkan atau dilepaskan pada tower crane. 3. Pada kedua proses di atas akan terus berlanjut hingga proses menurunkan atau pembongkaran selesai dilakukan. Pada tahap ini tower crane akan membutuhkan mobile crane kembali untuk pembongkaran pada saat tower crane sudah berada pada posisi paling bawah.



TAHAP PEMBONGKARAN



Faktor Penyebab Kegagalan Pengangkatan yaitu : 1. Perencanaan yang kurang baik 2. Kegagalan dari peralatan 3. SDM yang tidak memenuhi persyaratan 4. Faktor alam (cuaca, bencana alam dll)



HAL-HAL PENYEBAB GAGALNYA PROSES PENGANGKATAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Buruknya kondisi mesin / crane Konfigurasi mesin tidak sesuai dengan spesifikasi Penggunaan / pemasangan outriggers yang tidak tepat Lantai / tanah pijakan yang lembut / berlumpur Crane tidak sesuai dengan beban yang akan diangkat (dari segi SWL, jenis dan kapasitas angkat) Pengangkutan dari sisi samping Pengayunan berulang – ulang Dampak dari naik – turunnya akselerasi saat pengangkatan dalam waktu yang singkat dan cepat. Tinggi nya kecepatan angin



BAHAYA YANG AKAN TERJADI PADA CRANE



Kecepatan Angin dan kondisi cuaca



Ayunan CRANE



Menyangga Boom Crane



Estimasi Jarak Aman Boom Crane dengan saluran listrik



Jarak Aman Crane dengan Power line



Clear Area Crane / Jarak belakang crane aman



Efek Crane Tanpa Boom Limit Switch



Efek Crane Tanpa Hoist Limit Switch



Contoh kecelakaan pada crane



PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA



1. Rekayasa Teknik ( Engineering Control ) 2. Pemasangan rambu aturan K3 / pengendalian administrasi / Instruksi kerja 3. Alat pelindung diri ( Personal Protective Equipment )



Studi kasus



Spesifikasi tower crane



Perencanaan pondasi



Perhitungan pondasi



Perhitungan tulangan tower crane



Produktivitas Tower crane



ܲ‫ ݔ ݏܽݐ݅ݏܽ݌ܽܭ = ݏܽݐ݅ݒ݅ݐ݇ݑ݀݋ݎ‬60 ‫ݏ݊݁݅ݏ݂݅ܧ ݔ‬i ‫ܶܥ‬ Keterangan : • Produktivitas = Q (ton/jam) • Kapasitas = q (ton) • CT = Waktu Siklus (menit) • Efisiensi = Dilihat dari Tabel Efisiensi kerja •



Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Mobile Crane



1. Jenis Material a. Berat material b. Bentuk material c. Kohesivitas Material 2. Ketinggian Alat 3. Sudut Putar 4. Kondisi Medan Kerja 5. Kondisi Manajemen



Studi kasus Perhitungan tower crane



Spesifikasi dari tower crane



Nama pabrik pembuat : Potain Machinery Tempat dan tahun pembuatan : Perancis / 2005 Nomor serial : 94200 Kapasitas angkat : 11.000 kg Kecepatan angkat : 20 m/menit Tinggi angkatan : 50 meter Jumlah motor penggerak : 3 (tiga) unit



1. Perhitungan tali baja pada tower crane



Tali baja berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan beban serta memindahkan gerakan dan gaya.



Beban pada tali • Berat muatan yang diangkat adalah : Qo = 9600 kg + ( 10%.9.600) = 10.560 Kg • Kapasitas total angkat pesawat adalah : Q = Qo + Qt + Qh = 10560 kg + 300 kg + 50 kg = 10.910 kg Keterangan : 9600 kg = berat maksimum beban yang bisa dianggkat Qo = berat muatan Qt = berat troly Qh = berat hook



a. Tegangan maksimum dari sistem puli



b. Kekuatan putus tali P=kxS = 5,5 x 2899 kg = 15.889,5 kg k = factor keamanan k = 5,5 pengoperasiaan sedang (dari tabel factor keamanan) Tipe tali baja yang dipilih adalah menurut standar United Rope Works



c. Tegangan maksimum tali yang diizinkan



tali pada tower crane sudah dalam kondisi aman



tegangan maksimum tali yang direncanakan lebih rendah dari tegangan izin yaitu : S < Sizin 2899 kg < 3436,4 kg



2. Perhitungan drum penggulung tali



3. Perhitungan motor untuk mengangkat beban pada tower crane



4. Perhitungan gerakan berputar (Slewing)



Diagram benda bebas



5. Perhitungan mekanisme penjalan (traveling mechanisme)



Diagram benda bebas



6. Perhitungan mekanisme pengangkat (hoisting mechanisme).



Diagram benda bebas



CRANE