Dampak Pahala Dan Dosa Dalam Kehidupan Manusia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kata Pengantar



Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat dan Taufiknya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam segala hal perbuatan yang berdampak Pahala dan menghindari segala perbuatan yang mengarah pada Dosa. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.



Sidoarjo, 29 September 2015 Tim Penyusun



1



Daftar Isi KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1 DAFTAR ISI ............................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 3 1. Latar belakang ........................................................................................ 3 2. Rumusan Masalah .................................................................................. 3 3. Maksud dan Tujuan................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 4 1. Pengertian Pahala Dan Dosa .......................................................................... 4 2. Perbuatan yang mendapatkan pahala ............................................................. 7 3. Perbuatan yang mendapatkan dosa................................................................. 10 a. Dosa Besar.......................................................................................... 10d b. Dosa Kecil menurut 56 DOSA-DOSA KECIL DALAM KITAB ALANWAR(AL-IMAM YUSUF AL-ARDABILIY)............................. 13 4. Cara Meminta Ampunan Atas Dosa Yang Kita Lakukan dan Bagaimana Jika Kita Menghindari Perbuatan Yang Mengakibatkan Dosa.............................. 16 BAB III PENUTUP................................................................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 18



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pahala dan Dosa merupakan suatau ganjaran dari perbuatan yang kita lakukan, jadi setiap apa yang kita lakukan di dunia ini akan mendapatkan ganjaran yang akan dibalaskan di dunia ataupun di akhirat, jika kita berbuat hal yang baik maka kita akan mendapatkan pahala dan sebaliknya jika kita berbuat hal yang buruk kita akan mendapatkan sebuah dosa, bahkan ada beberapa perbuatan yang kita tidak ketahui telah melakukannya yang berdampak dosa, bahkan ada beberapa perbuatan yang tidak di ampuni oleh Allah SWT. Maka dari itu kita harus berhati hati dalam berbuat dan berperilaku kepada orang lain. 1.2 Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.



Apa pengertian Pahala dan Dosa di tinjau dari Sains dan Agama Perbuatan apa saja yang bisa mendapatkan pahala Perbuatan apa saja yang bisa berakibat dosa Bagaimana cara menghindari dari segala perbuatan dosa



1.3 Tujuan dan Sasaran Penulisan Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. untuk mengetahui pahala dan dosa ditinjau dari sains dan agama 2. untuk mengetahui perbuatan yang mendapatkan pahala 3. untuk mengetahui perbuatan yang berdampak dosa 4. untuk menjaga diri dari segala perbuatan dosa 1.4 Manfaat Penulisan Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak dalam hal berperilaku dan bertindak dalam kehidupan sehari – hari dan untuk menambah wawasan tentang Pahala dan Dosa, selain itu juga mengembangkan kualitas seseorang dalam bertindak agar tidak salah membuat keputusan.



3



Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Kami sadar bahwa maka makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempura. Untuk itu, kepada dosan pembimbing saya minta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang dampak pahala dan dosa dalam kehidupan manusia (menurut tinjauan sains dan agama) ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca



BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Pahala Dan Dosa Dalam dunia ada dua ganjaran yang kita pahami sebagai muslim yaitu Pahala dan Dosa, manusia yang berbuat kebaikan akan mendapat ganjaran baik di dunia seperti penghargaan atau hadiah dan di beri ganjaran ( pahala), dan sebaliknya Setiap orang yang melakukan perbuatan buruk diberi balasan buruk seperti cemohan atau hukuman dan diberi (dosa) oleh Allah Seperti di terangkan pada surat Qs Al – Zalzalah ayat 7 ٧ ‫رفرمن ريعيرملي ممثيرقارل رذررة رخييررا ريررهۥ‬ Artinya : “ Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebarat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. “ A. Pengertian Pahala Pahala merupakan ganjaran atau balasan untuk perbuatan yang baik. Hadist Nabi SAW menjelaskan dari Ibnu Abbas yang artinya :” Allah mencatat kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskannya. Barangsiapa berhimah(niat) kebaikan kemudian tidak mengerjakannya, maka Allah mencatat baginya 4



kebaikan yang sempurna. Apabila ia berniat kebaikan dan mengerjakannya, Allah membalas 10 kebaikan sampai 700 kali lipat lebih banyak. Dan apabila berniat keburukan, dan tidak mengerjakannya, Allah mencatatnya kebaikan yang sempurna, dan apabila berniat buruk dan mengerjakannya Allah mencatat dengan suatu keburukan. Dan tidak akan rusak di sisi Allah kecuali orang merusak.” Di kalangan fukaha (ahli hukum islam), pahala erat kaitannya dengan perbuatan yang wajib dan sunnah serta perbuatan yang makruh dan haram. Pahala diberikan kepada seseorang yang mengerjakan perbuatan yang wajib dan sunnah atau yang meninggalkan yang haram dan makruh itu karena tunduk dan patuh kepada Allah SWT. Dikalangan ulama usul fiqih, pahala berhubungan erat dengan perintah (alamr) dan larangan (annahy) syari’ (Pencipta hukum, Allah SWT). Perintah meliputi perbuatan yang wajib serta sunnah dan larangan meliputi perbuatan yang haram serta makruh. Jadi apabila terdapat perintah didalam Al-Quran atau sunnah (hadis) untuk mengerjakan sesuatu, maka yang mengerjakan akan mendapat pahala. Begitu pula apabila meninggalkan sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT dan karena Allah SWT. Dari segi ilmu kalam (teologi), pahala berkaitan erat dengan masalah baik dan buruk. Pada dasarnya perbuatan yang baik yang jika dikerjakan maka akan mendapatkan pahala dan perbuatan yang buruk apabila dikerjakan akan mendapat siksa. Golongan muktazilah mengatakan,” akal mampu mengetahui kebaikan dan keburukan.“ Karena itu, seandainya tidak turun wahyu, maka orang yang berbuat baik akan memdapat pahala, meskipun tidak diketahui gambaran pahala yang akan diperoleh. Namun golongan muktazilah memandang perlu turunnya wahyu, selain penegasan terhadap kemampuan akal manusia, wahyu digunakan untuk mengetahui rincian kebaikan dan pahala tersebut diatas. Golongan ini beranggapan bahwa akal mampu mengetahui baik dan buruk akan tetapi untuk menentukan ketentuan hukum mutlak diperlukan wahyu. Adapun golongan Asy’ariyah, yang menganggap akal tidak dapat mengetahui baik dan buruk, mereka berendapat bahwa ukuran baik dan buruk bagi suatu perbuatan adalah wahyu. Karena itu pahala akan diberikan oleh Allah SWT menurut ketentuan dalam wahyu tersebut. Para filsuf memahami pahala sebagai “ kesenangan yang bersifat rohani.” Mereka berpendapat bahwa roh manusia bersifat kekal dan tidak hancur karena



5



substansinya bersal dari substansi tuhan. Roh adalah cahaya yang dipancarkan tuhan. Selama dalam badan roh, roh tidak memperoleh“ kesenangan” sebenarnya dalam bentuk pengetahuan yang sempurna. Hanya apabila roh telah terpisah dari badan, maka roh baru bisa memperoleh kesenangan itu.



B. Pengertian Dosa Dosa merupakan perbuatan yang melanggar hukum, baik hukum agama, hukum adat atau hukum negara. Secara istilah agama dapat di artikan sebagai pelanggaran terhadapap hukum agama. Dalam fiqih dosa sangat erat kaitannya dengan siksa (pennderitaan sebagai hukuman). Perkataan dosa berasal dari bahasa sangsekerta, dalam bahasa arab disebut juga az-zanbu, al-ismu atau aljurmu. Menurut istilah ulama fukaha dosa adalah akibat tidak melaksanakannya perintah Allah SWT yang hukumnya wajib dan mengerjakan larangannya yang hukumannya haram. Jadi secara umum dosa dapat diartikan sebagai perbuatan yang mengacu kepada perbuatan yang jahat atau buruk yang dilakukan dengan sadar dan tanpa paksaan, juga mengacu kepada akibat jahat atau buruk yang dihasilkan oleh perbuatan tersebut. Menurut para fukaha tidak mengerjakan perbuatan yang wajib atau mengerjakan perbuatan yang haram, berarti melakukan perbuatan dosa atau melakukan perbuatan yang menghasilkan dosa. Dosa sebagai akibat buruk atau jahat, menurut ajaran islam pasti dirasakan oleh pelakunya, bila didunia ini pelakunya belum mendapatkan balasannya, niscaya kelak diakhirat pastia ia akan merasakan sesuatu yang membuatnya menderita atau merasa pahit dan tidak bahagia. Berdasarkan keterangan dalam Al-Quaran, siapa yang dosanya lebih berat dari pahala perbuatan baiknya maka niscaya akan menderita didalam neraka, sedang bila pahala yang lebih berat dari dosa yang ia lakukan maka ganjarannya adalah surga.



6



2. Perbuatan Yang Mendapatkan Pahala Setiap orang muslim diantara kita tentu menginginkan berumur panjang supaya bertambah kebaikannya. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tatkala beliau ditanya: Siapakah orang yang paling baik itu? Beliau menjawab: “Yaitu orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad). Kehidupan di dunia ini merupakan tempat untuk menambah pahala dan memperbanyak amalan-amalan yang baik agar manusia senang setelah kematian serta rela dengan apa yang ia kerjakan. Berikut ini akan kami sebutkan amalan – amalan berpahala, dengan disertai dalil dari setiap ucapan atau amalan yaitu dalil – dalil dari Kitabullah atau dari hadits – hadits yang shahih dan hasan. Allah-lah Yang Maha Pemberi Taufiq untuk setiap kebaikan, antara lain: a) Silaturrahim Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang artinya:



7



“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya, dipanjangkan umurnya, maka hendaknya menyambung (tali) silaturrahimnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). b) Berakhlaq yang mulia Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang artinya: “Silaturrahim, berbudi mulia dan ramah pada tetangga (dapat) mendirikan kabilah dan menambah umur.” (HR. Ahmad dan Baihaqi). c) Shalat berjama’ah bersama imam Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya: “Shalat berjama’ah itu lebih baik daripada shalat sendiri dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim). Adapun perempuan shalat di rumah, dan hal itu lebih baik daripada mereka shalat di masjid, walaupun di Masjid nabawi. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Ummu Humaid-salah satu dari shahabiyat- yang artinya: “Aku tahu bahwa kamu senang shalat bersamaku, tapi shalatmu di rumahmu itu lebih baik bagimu daripada shalatmu di kamarmu. Dan shalatmu di kamarmu itu lebih baik bagimu daripada shalatmu di tempat tinggalmu. Dan shalatmu di tempat tinggalmu lebih baik bagimu daripada shalatmu di Masjidku.” (HR. Ahmad). Lalu setelah ini beliau Radhiyallahu ‘anhu shalat di penghujung rumahnya di tempat yang gelap sampai beliau menemui ajalnya. d) Melaksanakan shalat nafilah (sunnah) di rumah Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Keutamaan shalat seorang laki-laki di rumahnya dengan shalat yang dilihat oleh orang banyak seperti halnya keutamaan shalat fardhu atas shalat sunnah.” (HR. Baihaqi dan dishahihkan olah Albani).



8



Bukti yang menguatkan hal itu juga sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam shahih: “Sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari dan Muslim). e) Berhias dengan beberapa adab pada hari Jum’at Yaitu yang terdapat pada sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Barangsiapa yang mandi (janabat) pada hari Jum’at kemudian berangkat di awal waktu, mendapatkan khutbah pertama, berjalan kaki tidak naik kendaraan, mendekat dari imam, mendengarkan khutbah dan tidak berbicara maka baginya setiap langkahnya adalah (bagaikan) amalan setahun dari pahala puasa dan shalat (taraweh)nya.” (HR. Ahlus Sunan). f) Shalat Dhuha Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya: “Bila masuk waktu pagi maka setiap jari-jari tangan kamu ada kewajiban shadaqah, lalu setiap (bacaan) tasbih adalah shadaqah, tahmid adalah shadaqah, tahlil adalah shadaqah, takbir adalah shadaqah, amar ma’ruf adalah shadaqah, nahi mungkar adalah shadaqah, dan cukup dari itu semuanya dengan shalat dua raka’at waktu Dhuha.” (HR. Muslim). g) Melaksanakan shalat lima waktu di masjid Berdasarkan sabdanya Shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya: “Barangsiapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk shalat fardhu maka pahalanya seperti haji.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan olah Albani). Dan yang lebih utama agar keluar dari rumahnya sudah dalam keadaan suci, bukan bersuci di toilet masjid kecuali dalam keadaan terpaksa dan darurat.



9



h) Hendaknya berada di shaf yang pertama Berdasarkan ucapan “irbadh bin sariyah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memintakan ampunan (kepada Allah) bagi orang yang berada di shaf yang pertama tiga kali, dan shaf yang kedua satu kali. (HR. an-Nasai dan Ibnu Majah). Dan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam juga yang artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya membacakan shalawat kepada orang-orang yang ada di shaf pertama.” (HR. Ahmad dengan sanad yang baik).



3. Perbuatan Yang Mendapatkan Dosa Agama Islam sangat mengutamakan dan menghargai eksistensi manusia. Allah SWT. sangat murka apabila manusia bersikap menghancurkan manusia lain tanpa dasar aturan Nya. Perilaku tercela seperti merampok, membunuh, asusila, memcela, memfitnah, dan pelanggaran hak asasi manusia merupakan tindakan yang melecehkan eksistensi manusia yang sesungguhnya telah dimuliakan oleh Allah. Dosa besar merupakan perbuatan maksiat dan melanggar ketentuan-ketentuan Allah SWT, yang diancam dengan siksa neraka, kemurkaan, laknat, dan azab Allah. Di dunia dosa terbagi menjadi 2 yaitu dosa kecil dan dosa besar.



A. Dosa Besar Di dalam Ash-Shahihain disebutkan dari hadits Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Jauhilah oleh kalian tujuh kedurhakaan”. Mereka bertanya, “Apakah itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri saat pertempuran, menuduh wanita-wanita suci yang lalai dan beriman.”



10



di dunia di antara perbuatan – perbuatan yang berakibat Dosa Besar , antara lain: 1. Syirik Perbuatan syirik adalah perbuatan maksiat yang dosanya paling besar dan tidak akan diampuni oleh Allah SWT. 2. Membunuh Membunuh adalah menghilangkan nyawa orang lain secara tidak benar menurut hukum Islam maupun negara. Pembunuhan bisa terjadi akibat berselisih pendapat, dengki, dendam, iri hati atau cemburu. Diantara hak-hak tersebut, hak yang paling penting dan mendapat perhatian adalah hak hidup firman Allah SWT yang artinya : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu alasan yang benar.” (QS Al Isra : 33) Perbuatan Membunuh tanpa sebab yang benar ini diancam Allah SWT. dengan hukum qisas (bentuk hukumannya serupa tindakan yang dilakukan). 3. Zina Zina adalah perbuatan persetubuhan antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan dan perkawinan. Perbuatan zina diancam dengan hukuman cambukan 100 kali bagi pelaku yang belum menikah dan hukuman rajam bagi yang sudah menikah. 4. Mencuri dan merampok



11



Mencuri merupakan perbuatan mengambil barang hak milik orang lain dengan maksud untuk memiliki tanpa izin dan sepengatuhan pemiliknya. Firman Allah SWT. yang lain perihal pencurian yang dapat dikenakan hukum dengan potong tangan adalah sebagai berikut .



‫إنما جزؤ ها ا ٱل لذين يحاربون ٱلل له ورسول أهۥ ويسيعوين فففي ٱليأ أ‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫أ أأ ه ه أأ أ أ ض‬ ‫ض أ ه أ ضه أ‬ ‫ض ل أ أ أز‬ ‫ض‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫مففني‬ ‫صففل لب هوزا ا أ أوي ت ه أ‬ ‫دا أأن ي ه أ‬ ‫قط لففعأ أ يي ض‬ ‫ديهضمي وأأري ه‬ ‫سا د‬ ‫فأ أ‬ ‫جل هههففم م‬ ‫قت لل هففوزا ا أوي ي ه أ‬ ‫ن ٱليأ أر ضيضض ذ زأل ض أ‬ ‫خزييي فضففي ٱلففد دنيي أاا وأل أههففمي فضففي‬ ‫ف أ أوي هين أ‬ ‫ك ل أههمي ض‬ ‫ض‬ ‫فويا ا ض‬ ‫خل زأ ف‬ ‫م أ‬ ‫ز‬ ‫خأرةض ع أ أ‬ ٣٣ ‫م‬ ‫ٱليأ ض‬ ‫ب عأ ض‬ ‫ذا م‬ ‫ظي م‬ “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan rasulNya dan membuat kerusakan di bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib atau dipotong tangan dan mereka dengan bertimbal balik atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya) dengan demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” (QS Al Maidah : 33) Perbuatan ini diancam dengan hukuman potong tangan.



12



B. Dosa Kecil Ada banyak sekali perbuatan – perbuatan yang kita lakukan itu bisa berdampak dosa kecil, salah satunya di jelaskan pada 56 DOSA-DOSA KECIL DALAM KITAB Al – ANWAR (AL-IMAM YUSUF AL-ARDABILIY). 1. Melihat benda dan perkara-perkara yang tidak diharuskan atau tidak bolehkan dilihat 2. . Mengumpat.Menceritakan kekurangan seseorang di belakangnya. 3. Mendiamkan(tidak mencegah) perbuatan mengumpat yang dilakukan dihadapan kita. 4. Berbohong dalam perkara yang tiada hukum had dan yang tidak mendatangkan mudarat ke atas orang lain. 5. Menjenguk (mengintai) ke dalam rumah orang. 6. Tidak bertegur sapa dengan sesama Islam melebihi 3 hari. 7. Melampui batas syarak dalam perbalahan. 8. Mengangkat (menyaringkan dan menguatkan) suara menyebut kebaikan si mati di majlis kematian,sambil merintih kesedihan kerana kematiannya. 9. Mengoyak-goyakkan pakaian ketika mendengar berita kematian seseorang. 10. Berjalan dengan gaya sombong danmerasa diri hebat. 11. Duduk bersama orang fasiq kerana merasa senang dengan mereka. 12. Memasukkan kanak-kanak,orang gila dan najis ke dalam masjid. 13. Menjadi iman,pada hal makmum benci kerana keaiban yang ada padanya. 13



14. Melakukan hal yang tidak berfaedah(bermain-main) di dalam solat. 15. Angkat kepala lebih dahulu daripada imam selepas rukuk atau sujud dalam solat. 16. Ketawa di dalam solat. 17. Menoleh ke kiri dan ke kanan ketika solat. 18. Mendongak ke langit ketika solat. 19. Meletak tangan di pinggang(bercekak pinggang) ketika solat. 20. Melangkah di atas bahu orang di dalam masjid pada hari Jumaat. 21. Melintasi orang sedang bersolat. 22. Melangkah orang sedang bersolat. 23. Bersolat ketika waktu terlarang. 24. Membuang air besar atau kecil menghadap kiblat. 25. Membuang air di tempat umum. 26. .Membuang air di tepi sungai yang menjadi tempat atau pangkalan kegunaan umum,sama ada tempat mendarat atau tempat orang menumpu untuk sesuatu keperluan. 27. Membuang air di tempat mandian. 28. Membuang air di dalam air bertakung. 29. Mendedahkan aurat di dalam bilik mandi (yang ada orang). 30. Bercium dengan suami atau isteri sehingga menggerakkan syahwat ketika berpuasa. 31. Terus menerus berpuasa tanpa makan sesuatu di waktu malam di antara dua puasa. 32. Mengeluarkan mani dengan tangan sendiri (onani) 33. Menyentuh kulit dan anggota wanita (bagi lelaki) atau menyentuh kulit atau anggota lelaki(bagi wanita) yang ajnabi. 34. Menyetubuhi isteri yang telah diceraikan dengan talak raj'iah (ketika idah bagi talak yang boleh dirujukkan) 35. Menyetubuhi isteri yang telah di zihar sebelum membayar kifarah. 36. Berkhalwat dengan perempuan ajnabiah tanpa niat buruk dan tanpa niat untuk melakukan atau tanpa melakukan sesuatu yang haram,seperti tanpa berzina atau berkucup dan berciuman.Sekiranya telahmelakukan perkara haram,maka telah dikira dosa besar. 37. Seseorang wanita yang musafir tanpa ditemani oleh suami atau mahram atau oleh 3 orang wanita yang amanah dan adil.Walaupun mendapat keizinan suami.Tapi kalau tanpa izin dan tanparedha suami,di kira dosa besar.Kerana keluar secara menderhakai suami.KECUALI kerana sesuatu urusan yang dibolehkan syariat,seperti belajar ilmu fardhu ain dan lain-lain.



14



38. Pura-pura membeli barang dengan harga yang mahal(di luar harga pasaran sepatutnya) dengan tujuan menipu orang lain. 39. Membeli barang makanan ketika harga mahal dan menjualnya dengan harga yang lebih mahal ketika orang lain berhajat atau memborong barang ketika harga murah dan menjual dengan harga mahal ketika orang memerlukannya. 40. Menawar ke atas barangan yang telah dibeli oleh orang lain setelah masingmasing bersetuju dengan harga yang telah ditetapkan. 41. Menjual barang orang lain tanpa izinnya. 42. Membeli barang yang telah dibeli oleh orang lain. 43. Meminang pinangan orang lain. 44. Menjadi orang tengah dalam perniagaan. yaitu membeli barang-barang dengan harga murah di kampung dan menjualnya di bandar dengan harga yang mahal,sedang ia mengetahui barangan itu (barang keperluan asas) amat diperlukan oleh orang ramai. 45. Membeli (memborong)barangan orang kampung sebelum mereka sampai ke bandar dan sebelum diketahui harga pasaran sebenarnya di bandar. 46. Menjual binatang yang sengaja dibiarkan susunya(tidak diperah).Setelah dijual,kemudian susunya pun diperah dan dijual pula susu dengan cara berasingan. 47. Menjual barangan yang cacat dengan tidak diterangkan kecacatannya. 48. Membela anjing yang tidak diharuskan membelanya.Kecuali untuk tujuan memburu atau menjaga rumah atau harta benda (anjing yang telah dilatih untuk tujuan tersebut) 49. Menyimpan arak yang tidak dihormati,seperti arak yang ada hari ini. 50. Menjual mashaf Al-Quran,kitab-kitab Hadis,kitab-kitab fiqah dan ilmu agama (syarak) kepada orang kafir. 51. Mengenakan najis pada badan dengan tiada sesuatu hajat dan tujuan yang diluluskan oleh syarak. 52. Mendedahkan aurat ketika bersendirian tanpa sesuatu hajat. 53. Berbicara ketika khatib berkhutbah Jumaat. 54. Menajiskan masjid. 55. Mengotorkan masjid dengan sesuatu yang tidak bernajis seperti sampah,tanah dan sebagainya. 56. Duduk di dalam masjid dalam keadaan hadas besar.



15



4. Cara Meminta Ampunan Atas Dosa Yang Kita Lakukan dan Bagaimana Jika Kita Menghindari Perbuatan Yang Mengakibatkan Dosa Manusia adalah mahkluk yang lalai akan dosa. Ada yang karena tidak sengaja melakukannya atau memang hal itu di sengaja, terus bagaimana jika kita melakukan kesalahan yang berdampak dosa besar dan dosa kecil akankah Allah SWT mengampuni kita. Di jelaskan dalam Al – Qur’an bahwa tentang dosa besar



‫ب‬ ‫م زأ‬ ‫دا ضفيهأففا وأغ أ ض‬ ‫مؤي ض‬ ‫ضفف أ‬ ‫خل ضفف د‬ ‫جأزاؤ هه هۥ أ‬ ‫دا فأ أ‬ ‫م د‬ ‫جهأن ل ه‬ ‫مت أعأ م‬ ‫مدنا د‬ ‫من ي أقيت هلي ه‬ ‫وأ أ‬ ‫أ‬ ‫هۥ ع أ أ‬ ٩٣ ‫ما‬ ‫ذادبا ع أ ض‬ ‫ظي د‬ ‫هۥ وأأع أد ل ل أ ه‬ ‫ه ع أل أييهض وأل أعأن أ ه‬ ‫ٱلل ل ه‬ “Dan sesiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka jahanam, kekal ia di dalamnya, dan Allah murka kepadanya, dan melakanatkannya serta menyediakan baginya azab seksa yang besar” (Qs 4:93). Sedangkan bagi mereka yang melakukan dosa kecil “Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya, selama tidak melakukan dosa besar” (Hadis Shahih Muslim no. 342). Maka dari itu sebaiknya kita menghindari segala perbuatan yang berujung pada sebuah dosa agar kelak di akhirat tidak ada azab yang perih dari Allah SWT, dengan cara sebaga berikut :



1. 2. 3. 4. 5.



Meningkatkan Iman dan Takwa kepada Allah SWT Selalu bersyukur dan bertawakal kepada Allah Ingat bahwa hidup di dunia hanyalah sementara Menyakini bahwa Allah itu ada Ingat semua yang kita lakukan di dunia ini selalu ada balasannya



BAB III 16



PENUTUP Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini. Kami banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin



DAFTAR PUSTAKA 17



Referensi Materi 1. http://islamiwiki.blogspot.co.id/2013/06 2. http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/12/contoh-perbuatan-dosabesar-akibatnya.html 3. 4. http://niia1993.blogspot.co.id/2013/03/pahala-dan-dosa. 5. html http://www.isadanalquran.com/Hadith/allah-islammembedakan- dosa-kecil-dan-besar 6. https://www.facebook.com/kajian.buku2.islam/posts/490138654372 875 Referensi Cara Pembuatan Makalah 1. http://amboangka.mywapblog.com/contoh-kata-penutup-makalahyang-baik-da.xhtml 2. http://blog.inigarut.com/2014/07/cara-membuat-latar-belakangbuah.html



18