Danti Saputri F44160057 Backwater [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LABORATORIUM KOMPUTER



Waktu : 13.00-16.00 Tanggal : 19 Desember 2017 Hari : Selasa



GVFPROFIL : EVALUATION OF BACKWATER CURVE



Nama NIM Kelompok



: Danti Saputri : F44160057 :1



Nama Asisten : 1. Michelle Natali 2. Steven



(F44150050) (F44150052)



DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017



PENDAHULUAN Sungai ataupun pada suatu saluran terbuka dapat meluap disebabkan oleh beberapa hal diantaranya curah hujan yang semakin tinggi, sampah yang banyak pada saluran, pendangkalan pada saluran dan lain-lain. Namun, salah satu faktor penting yang dapat menyebabkan saluran tersebut adalah terjadinya backwater. Backwater merupakan air yang masuk ke saluran akibat saluran utama mengalami elevasi maksimum. Backwater dapat terjadi pada pertemuan antara anak sungai dan sungai utamanya. Backwater dapat menyebabkan elevasi muka air banjir akan meningkat dan pada akhirnya dapat menimbulkan pendangkalan bahkan penutupan alur pada bagin hilir (Potter dan Wiggert 1997). Dampak backwater tersebut yang harus dapat diantisipasi dengan analisis hidrolika agar tidak merugikan. Analisis dari efek backwater tersebut dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya merupakan metode langsung. Metode ini dilakukan dengan membagi saluran dalam interval yang cukup kecil dan menganalisis apa saja parameter dalam aliran tersebut, kemudian menghitung jarak antara hulu bendung dengan kedalaman dimana kedalamannya lebih besar satu persen dari kedalaman normal (Galih 2010). TUJUAN Praktikum ini bertujuan menentukan nilai variasi kedalaman dengan jarak aliran dari hilir bendung dengan berbagai selang kedalaman melalui metode Visual Basic ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Laptop 2. Perangkat lunak Microsoft Excel Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : 1. Data kedalaman dan debit aliran 2. Data koefisien kekasaran Manning, kemiringan dan lebar dasar saluran 3. Data interval kedalaman evaluasi METODE Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Desember 2017, pukul 13.00– 16.00 WIB di Laboratorium Komputer Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Peralatan yang digunakan adalah laptop atau komputer dengan program Visual Basic menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2007. Hasil perhitungan yang ditunjukan dengan program Visual Basic mengenai nilai kedalaman aliran, luas penampang aliran, parameter terbasahkan, jari-jari hidrolik, laju aliran, energi spesifik, bilangan Froude dan tinggi penampang dan jarak backwater. Secara sederhana langkah dalam praktikum ini digambarkan di diagram alir pada gambar 1.



Mulai



Microsoft Excel diaktifkan.



Tabel data kedalaman dan debit aliran, kekasaran Manning, kemiringan dan lebar dasar saluran serta interval kedalaman evaluasi dibuat seperti lampiran 2.



Menu Developer diaktifkan.



Fitur Command Button dibuat sebanyak tiga buah dengan nama Z=-0.05, Z=-0.02 dan Z=-0.01



Coding dimasukan dalam masing-masing Command Button seperti (lampiran 1).



Menu Run diklik.



Tombol enter ditekan.



Selesai



PEMBAHASAN Backwater terjadi apabila permukaan air dihilir lebih tinggi daripada kedalaman normal. Cara yang biasa digunakan dalam menghitung pengaruh backwater adalah cara analisa hidrolik steady non uniform flow, terutama untuk sungai yang mempunyai bentuk penampang yang tidak beraturan maupun kemiringan dasar sungai yang bervariasi. Kurva backwater akan timbul bila ada hambatan aliran oleh pembendungan, sedang kurva drawdown akan timbul jika ada terjunan. Jenis aliran yang dihasikan oleh aliran berubah beraturan merupakan aliran air bebas. (Harseno dan Jonas 2007). Energi spesifik dalam suatu penampang saluran dinyatakan sebagai energi air setiap pori pada setiap penampang saluran, diperhitungkan terhadap dasar saluran. Energi spesifik menjadi pada saluran yang kemiringannya kecil dan alfa bernilai satu yaitu penjumlahan kedalaman aliran dengan velocity head. Nilai ini menunjukkan bahwa energi spesifik sama dengan jumlah kedalaman air dan tinggi kecepatan (Setiawan et al 2013). Konsep energi spesifik sangat berguna dalam



penyelesaian berbagai masalah dalam aliran saluran terbuka. Berdasarkan konsep tersebut besarnya nilai tinggi tekan total untuk saluran terbuka merupakan total energi (E) dalam kondisi kecepatan mendekati nol dan total energi mendekati nilai tinggi tekan total, untuk suatu harga E minimum pada H>0 kedalaman aliran menjadi suatu kedalaman kritis (Raju dan Ranga 1981). Data primer yang digunakan dalam praktikum ini adalah tinggi aliran awal 1.52 m, lebar dasar saluran 6.1 m, debit aliran 11.35 m3/det, koefisien manning saluran 0.025, kemiringan saluran atau slope 0.0016, nilai cotangen slope 2, energi spesifik awal 1.554 m, bilangan Froude 0.0004 dan interval kedalaman yang akan dievaluasi masing-masing -0.05, -0.02, dan -0.01 m. Hasil perhitungan menunjukkan nilai tinggi aliran, luas penampang aliran, parameter terbasahkan, jari-jari hidrolik, laju aliran, energi spesifik, bilangan Froude, tinggi penampang dan jarak backwater. Dengan interval -0.05 m, terdapat 10 tinggi aliran yang dievaluasi. Untuk tinggi aliran 1.52 m, energi spesifiknya 1.554 m, bilangan Froudenya 0.0004, dan jarak backwaternya 0 m. Nilai jarak backwater atau jarak aliran dari bendung semakin bertambah seiring berkurangnya tinggi aliran hingga pada kedalaman 1.07 m, jarak aliran dari bendung 538.061 m. Dengan interval -0.02, terdapat 25 variasi tinggi atau kedalaman aliran yang dievaluasi. Jarak aliran dari bendung pun bertambah seiring berkurangnya tinggi aliran hingga saat tinggi aliran 1.04 m, jarak aliran dari bendung adalah 699.91 m. Dengan interval -0.01, terdapat 50 variasi tinggi atau kedalaman aliran yang dievaluasi. Jarak aliran dari bendung pun bertambah seiring berkurangnya tinggi aliran hingga saat tinggi aliran 1.03 m, jarak aliran dari bendung adalah 851.0396 m. Berdasarkan data diatas, dengan berbagai variasi kedalaman dan interval kedalaman yang digunakan, dapat dinyatakan bahwa jarak aliran ke bendung pada suatu kedalaman tertentu semakin kecil maka semakin besar kedalamannya. Dengan kata lain, semakin mendekati bendung, maka aliran akan semakin dalam. Hasil perhitungan data tersebut selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2, 3, dan 4. Fenomena pada aliran di bidang teknik sipil dan lingkungan yaitu peristiwa backwater pada air di saluran fluida seperti gorong-gorong dan saluran drainase. Fenomena aliran melalui saluran terbuka telah lama diketahui dan dimanfaatkan oleh manusia. Saat ini, fenomena aliran melalui saluran terbuka banyak dijumpai juga pada irigasi, turbin air, pertambangan, dan lain-lain. Karakteristik aliran fluida yang keluar melalui saluran terbuka mempunyai bentuk dan kecepatan yang berbeda untuk setiap perubahan tekanan dan kecepatan aliran. Aliran pada saluran terbuka mempunyai ciri atau karakteristik yang khas sepeti aliran yang seragam dan kedalaman yang berbeda pada interval jarak tertentu dalam debit yang sama. Kedalaman dan energi spesifik pada interval tertentu perlu diketahui untuk keperluan penyaluran air irigasi dan perencanaan bangunan hidrolik. (Tjandrapuspa dkk 2013). Tabel 1 Data primer perhitungan backwater. Y



Y0



B



Q



N



S



G



1.52



1.03



6.1



11.35



0.025



0.0016



2



Z -0.05



-0.02



-0.01



E(0)



F(0)



1.554



0.0004



Tabel 2 Hasil perhitungan untuk interval -0.05 m. No.



Y0



A



P



R



V



E(I)



F(I)



D



X(I)



1



1.52



13.8928



12.8976



1.0772



0.8170



1.5540



0.0004



0.0000



0.0000



2



1.47



13.2888



12.6740



1.0485



0.8541



1.5072



0.0004



39.1260



39.1260



3



1.42



12.6948



12.4504



1.0196



0.8941



1.4607



0.0005



40.6442



79.7702



4



1.37



12.1108



12.2268



0.9905



0.9372



1.4148



0.0006



42.6252



122.3954



5



1.32



11.5368



12.0032



0.9611



0.9838



1.3693



0.0006



45.2923



167.6877



6



1.27



10.9728



11.7796



0.9315



1.0344



1.3245



0.0007



49.0353



216.7230



7



1.22



10.4188



11.5560



0.9016



1.0894



1.2805



0.0009



54.6019



271.3249



8



1.17



9.8748



11.3324



0.8714



1.1494



1.2373



0.0010



63.6292



334.9542



9



1.12



9.3408



11.1088



0.8408



1.2151



1.1953



0.0012



80.5226



415.4767



10



1.07



8.8168



10.8852



0.8100



1.2873



1.1545



0.0014



122.5842



538.0610



Tabel 3 Hasil perhitungan untuk interval -0.02 m. No.



Y0



A



P



R



V



E(I)



F(I)



D



X(I)



1



1.52



13.8928



12.8976



1.0772



0.8170



1.5540



0.0004



0.0000



0.0000



2



1.5



13.6500



12.8082



1.0657



0.8315



1.5352



0.0004



15.4863



15.4863



3



1.48



13.4088



12.7188



1.0543



0.8465



1.5165



0.0004



15.6942



31.1805



4



1.46



13.1692



12.6293



1.0427



0.8619



1.4979



0.0004



15.9234



47.1039



5



1.44



12.9312



12.5399



1.0312



0.8777



1.4793



0.0005



16.1769



63.2808



6



1.42



12.6948



12.4504



1.0196



0.8941



1.4607



0.0005



16.4583



79.7392



7



1.4



12.4600



12.3610



1.0080



0.9109



1.4423



0.0005



16.7722



96.5114



8



1.38



12.2268



12.2715



0.9964



0.9283



1.4239



0.0005



17.1241



113.6354



9



1.36



11.9952



12.1821



0.9847



0.9462



1.4056



0.0006



17.5205



131.1560



10



1.34



11.7652



12.0927



0.9729



0.9647



1.3874



0.0006



17.9700



149.1259



11



1.32



11.5368



12.0032



0.9611



0.9838



1.3693



0.0006



18.4831



167.6090



12



1.3



11.3100



11.9138



0.9493



1.0035



1.3513



0.0007



19.0734



186.6824



13



1.28



11.0848



11.8243



0.9375



1.0239



1.3334



0.0007



19.7585



206.4409



14



1.26



10.8612



11.7349



0.9255



1.0450



1.3157



0.0008



20.5621



227.0030



15



1.24



10.6392



11.6454



0.9136



1.0668



1.2980



0.0008



21.5159



248.5189



16



1.22



10.4188



11.5560



0.9016



1.0894



1.2805



0.0009



22.6643



271.1832



17



1.2



10.2000



11.4666



0.8895



1.1127



1.2631



0.0009



24.0708



295.2540



18



1.18



9.9828



11.3771



0.8774



1.1370



1.2459



0.0010



25.8300



321.0839



19



1.16



9.7672



11.2877



0.8653



1.1621



1.2288



0.0010



28.0886



349.1725



20



1.14



9.5532



11.1982



0.8531



1.1881



1.2119



0.0011



31.0880



380.2606



21



1.12



9.3408



11.1088



0.8408



1.2151



1.1953



0.0012



35.2541



415.5147



22



1.1



9.1300



11.0193



0.8285



1.2432



1.1788



0.0012



41.4162



456.9309



23



1.08



8.9208



10.9299



0.8162



1.2723



1.1625



0.0013



51.4326



508.3635



24



1.06



8.7132



10.8405



0.8038



1.3026



1.1465



0.0014



70.5037



578.8671



25



1.04



8.5072



10.7510



0.7913



1.3342



1.1307



0.0015



120.8240



699.6911



Tabel 4 Hasil perhitungan untuk interval -0.01 m. No.



Y0



A



P



R



V



E(I)



F(I)



D



X(I)



1



1.52



13.8928



12.8976



1.0772



0.8170



1.5540



0.0004



0.0000



0.0000



2



1.51



13.7712



12.8529



1.0714



0.8242



1.5446



0.0004



7.7180



7.7180



3



1.5



13.6500



12.8082



1.0657



0.8315



1.5352



0.0004



7.7675



15.4855



4



1.49



13.5292



12.7635



1.0600



0.8389



1.5259



0.0004



7.8195



23.3050



5



1.48



13.4088



12.7188



1.0543



0.8465



1.5165



0.0004



7.8740



31.1790



6



1.47



13.2888



12.6740



1.0485



0.8541



1.5072



0.0004



7.9312



39.1102



7



1.46



13.1692



12.6293



1.0427



0.8619



1.4979



0.0004



7.9913



47.1015



8



1.45



13.0500



12.5846



1.0370



0.8697



1.4886



0.0005



8.0546



55.1562



9



1.44



12.9312



12.5399



1.0312



0.8777



1.4793



0.0005



8.1213



63.2774



10



1.43



12.8128



12.4952



1.0254



0.8858



1.4700



0.0005



8.1916



71.4690



11



1.42



12.6948



12.4504



1.0196



0.8941



1.4607



0.0005



8.2657



79.7347



12



1.41



12.5772



12.4057



1.0138



0.9024



1.4515



0.0005



8.3441



88.0788



13



1.4



12.4600



12.3610



1.0080



0.9109



1.4423



0.0005



8.4270



96.5058



14



1.39



12.3432



12.3163



1.0022



0.9195



1.4331



0.0005



8.5148



105.0206



15



1.38



12.2268



12.2715



0.9964



0.9283



1.4239



0.0005



8.6080



113.6286



16



1.37



12.1108



12.2268



0.9905



0.9372



1.4148



0.0006



8.7069



122.3356



17



1.36



11.9952



12.1821



0.9847



0.9462



1.4056



0.0006



8.8122



131.1478



18



1.35



11.8800



12.1374



0.9788



0.9554



1.3965



0.0006



8.9244



140.0722



19



1.34



11.7652



12.0927



0.9729



0.9647



1.3874



0.0006



9.0441



149.1163



20



1.33



11.6508



12.0479



0.9670



0.9742



1.3784



0.0006



9.1722



158.2885



21



1.32



11.5368



12.0032



0.9611



0.9838



1.3693



0.0006



9.3093



167.5978



22



1.31



11.4232



11.9585



0.9552



0.9936



1.3603



0.0007



9.4566



177.0544



23



1.3



11.3100



11.9138



0.9493



1.0035



1.3513



0.0007



9.6151



186.6694



24



1.29



11.1972



11.8691



0.9434



1.0136



1.3424



0.0007



9.7860



196.4554



25



1.28



11.0848



11.8243



0.9375



1.0239



1.3334



0.0007



9.9708



206.4262



26



1.27



10.9728



11.7796



0.9315



1.0344



1.3245



0.0007



10.1712



216.5973



27



1.26



10.8612



11.7349



0.9255



1.0450



1.3157



0.0008



10.3891



226.9864



28



1.25



10.7500



11.6902



0.9196



1.0558



1.3068



0.0008



10.6268



237.6132



29



1.24



10.6392



11.6454



0.9136



1.0668



1.2980



0.0008



10.8872



248.5004



30



1.23



10.5288



11.6007



0.9076



1.0780



1.2892



0.0008



11.1734



259.6738



31



1.22



10.4188



11.5560



0.9016



1.0894



1.2805



0.0009



11.4892



271.1630



32



1.21



10.3092



11.5113



0.8956



1.1010



1.2718



0.0009



11.8396



283.0026



33



1.2



10.2000



11.4666



0.8895



1.1127



1.2631



0.0009



12.2301



295.2327



34



1.19



10.0912



11.4218



0.8835



1.1247



1.2545



0.0009



12.6679



307.9006



35



1.18



9.9828



11.3771



0.8774



1.1370



1.2459



0.0010



13.1620



321.0626



36



1.17



9.8748



11.3324



0.8714



1.1494



1.2373



0.0010



13.7237



334.7863



37



1.16



9.7672



11.2877



0.8653



1.1621



1.2288



0.0010



14.3674



349.1537



38



1.15



9.6600



11.2430



0.8592



1.1749



1.2204



0.0011



15.1123



364.2660



Tabel 5 Hasil perhitungan untuk interval -0.01 m (lanjutan). No.



Y0



A



P



R



V



E(I)



F(I)



D



X(I)



39



1.14



9.5532



11.1982



0.8531



1.1881



1.2119



0.0011



15.9837



380.2497



40



1.13



9.4468



11.1535



0.8470



1.2015



1.2036



0.0011



17.0162



397.2658



41



1.12



9.3408



11.1088



0.8408



1.2151



1.1953



0.0012



18.2584



415.5242



42



1.11



9.2352



11.0641



0.8347



1.2290



1.1870



0.0012



19.7805



435.3047



43



1.1



9.1300



11.0193



0.8285



1.2432



1.1788



0.0012



21.6880



456.9927



44



1.09



9.0252



10.9746



0.8224



1.2576



1.1706



0.0013



24.1470



481.1396



45



1.08



8.9208



10.9299



0.8162



1.2723



1.1625



0.0013



27.4349



508.5745



46



1.07



8.8168



10.8852



0.8100



1.2873



1.1545



0.0014



32.0527



540.6272



47



1.06



8.7132



10.8405



0.8038



1.3026



1.1465



0.0014



39.0067



579.6339



48



1.05



8.6100



10.7957



0.7975



1.3182



1.1386



0.0015



50.6614



630.2953



49



1.04



8.5072



10.7510



0.7913



1.3342



1.1307



0.0015



74.1947



704.4900



50



1.03



8.4048



10.7063



0.7850



1.3504



1.1229



0.0016



146.5496



851.0396



SIMPULAN Backwater terjadi apabila permukaan air dihilir lebih tinggi daripada kedalaman normal. Kurva backwater akan timbul bila ada hambatan aliran oleh pembendungan. Hasil praktikum ini menunjukkan bahwa untuk tinggi aliran 1.52 maka jarak aliran dari bendung adalah 0 m, saat tinggi aliran 1.07 m, jarak aliran dari bendung 538.061 m, saat tinggi aliran 1.04 m, jarak aliran dari bendung adalah 699.91 m, dan saat tinggi aliran 1.03 m, jarak aliran dari bendung adalah 851.0396 m. Berdasarkan data diatas, dengan berbagai variasi kedalaman dan interval kedalaman yang digunakan, dapat dinyatakan bahwa semakin mendekati bendung, maka aliran akan semakin dalam. Saran Praktikum berjalan dengan aman dan tertib. Hanya terkendala di bagian tabel excel karena ada data yang tertutupi tabel. Sebaiknya dalam praktikum harus lebih teliti lagi. Sebaiknya juga, sebagai calon insinyur sipil harus menguasai perhitungan backwater dalam saluran terutama sungai untuk menganalisis luapan yang mungkin bisa menyebabkan bencana bagi masyarakat. Daftar Pustaka Galih I. 2010. Konsep penanganan alur di belokan dalam rangka pengelolaan sungai di Sulawesi Tengah. Jurnal Media Litbang Sulteng 3(1) : 1 – 5. Harseno E, Jonas S. 2007. Studi Experimental aliran berubah beraturan pada saluran terbuka bentuk prismatis. Majalah Ilmiah UKRIM 2(21) : 1-26. Potter M, Wiggert C. 1997. Mechanics of Fluids. New Jersey (US) : Prentice Hall. Raju, Ranga K. 1981. Aliran Melalui Saluran Terbuka. Jakarta (ID): Erlangga. Setiawan I, Suyanto, Solichin. 2013. Pengaruh variasi kemiringan pada hulu bendung dan penggunaan kolam olak tipe slotted roller bucket modification terhadap loncatan air dan gerusan setempat. Jurnal Matrix Teknik Sipil 1(3): 199-206. Tjandrapuspa K, Adelia, Santoso H. 2013 Apllkasi perhitungan profil allran dengan metode integrasi grafis dan tahapan langsung pada saluran berpenampang trapesium. Jurnal Teknik Sipil. 1(9) : 100-109.



LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar coding perhitungan backwater pada program : (a) Visual Basic dan (b),(c),(d),(e) lanjutan Visual Basic.



(a)



(b)



(c)



(d)



(e)



Lampiran 2 Format tabel perhitungan backwater pada program Visual Basic.