DASAR-DASAR PETA-revisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

DASAR-DASAR PETA-revisi [PDF]

DASAR-DASAR PEMETAAN Oleh : Karina Rachmatul Fatin, S.Pd

Peta telah dikenal manusia sejak sebelum masehi. Pada awalnya

12 0 2 MB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

DASAR-DASAR PEMETAAN Oleh : Karina Rachmatul Fatin, S.Pd



Peta telah dikenal manusia sejak sebelum masehi. Pada awalnya peta dibuat hanya berupa sketsa di atas tanah untuk menunjukan daerah sekitar. Peta dunia pertama kali dibuat oleh



Bangsa Babilonia di Mesopotamia Irak pada abad ke-6 sebelum masehi. Peta ini berbentuk tablet yang dibuat dari bahan tanah liat. Peta dunia buatan bangsa Babilonia



Pengetian Peta • Istilah peta berasal dari bahasa inggris, yaitu map. Adapun kata map berasal dari bahasa



yunani, yaitu mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. • Namun, secara umum pengertian peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar



yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu dan dilengkapi simbol penjelas. • Ilmu yang mempelajari tentang peta disebut dengan kartografi.



Fungsi Peta •



Peta meruapakan alat bantu yang sangat penting dalam ilmu geografi karena mempunyai fungsi sebagai berikut, 1. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu wilayah di permukaan bumi. 2. Mengambarkan bentuk dan persebaran berbagai gejala di permukaan bumi.



3. Menggambarkan kondisi fisik dan kondisi sosial suatu wilayah. •



Peta dapat digunakan untuk mengambarkan berbagai gejala yang terdapat di permukaan bumi. Oleh karena itu, sebagai seorang geograf harus memiliki pengetahuan dasar pemetaan.







Peta juga bermanfaat untuk berbagai bidang kehidupan, contoh: 1. Bidang petanian yang membutuhkan peta curah hujan, peta jenis tanah dan peta topografi 2. Bidang transportasi yang membutuhkan peta jaringan transportasi dan peta aksesbilitas jalan. 3. Dan lain-lain.



Jenis-Jenis Peta Berdasarkan isinya peta dibedakan menjadi dua jenis, yakni peta umum dan peta khusus (tematik). Peta Umum menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi secara umum. Peta umum terdiri dari peta topografi dan peta chorografi.



1) Peta Topografi



Peta topografi adalah peta yang menggambarkan relief permukaan bumi dengan menggunakan garis-garis kontur. Garis kontur adalah garis-garis pada peta yang menunjukkan perbedaan ketinggian suatu tempat yang sama. Peta topografi biasanya beskala besar yaitu 1:25.000 atau 1:50.000.



CONTOH PETA TOPOGRAFI



Visualisasi bentuk morfologi permukaan bumi dari peta topografi



2) Peta Chorografi



Peta chorografi adalah peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bercorak umum. Peta chorografi umumnya berskala sedang hingga kecil, yaitu antara 1:250.000 hingga diatas 1:1.000.000



Jenis-Jenis Peta Peta Tematik merupaka peta yang menggambarkan suatu fenomena atau objek tertentu di permukaan bumi. Contoh peta tematik adalah Peta kepadatan penduduk yang menggambarkan feomena perbandingan antara jumlah penduduk dan luas wilayah. Untuk membuat diperlukan rujukan peta dasar berupa peta topografi dan data-data informasi terkait. Contohnya untuk membuat peta kepadatan penduduk maka diperukan rujukkan peta topografi untuk mendapatkan informasi berupa batas-batas administrasi, garis lintang dan bujur, dan relif. Selain itu juga



memerlukan data informasi jumlah penduduk yang diambil dari data sensus penduduk.



CONTOH PETA TEMATIK



Jenis-jenis peta Berdasarkan skalanya peta dibedakan menjadi lima, yaitu a. Peta skala kadaster (sangat besar) 1 : 100 – 1 : 5.000



Peta Desa



b. Peta skala besar 1 : 5.000 – 1 : 250.000



Peta Kota/Kabupaten



Jenis-jenis peta c. Peta skala sedang 1 : 250.000 – 1 : 500.000



Peta Provinsi



d. Peta skala kecil 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000



Peta Benua



Jenis-jenis peta e. Peta geografis (sangat kecil) lebih dari 1 : 1.000.000



Peta Dunia



Komponen Peta Sebuah peta yang ideal harus dapat dibaca dan digunakan dengan mudah. Oleh karena itu, dalam pembuatannya harus dilengkapi dengan komponen-komponen tertentu, antara lain sebagai berikut : 1. Judul peta



7. Orientasi/Mata angin



2. Garis astronomis



8. Simbol



3. Garis tepi



9. Warna



4. Inset



10. Legenda



5. Sumber



11. Lettering



6. Tahun pembuatan



12. Skala



Judul Judul peta merupakan sebuah unsur pendukung dalam peta yang sangat penting dan berfungsi untuk menyampaikan informasi yang ada di dalam peta kepada



para pembacanya. Sebelum membaca sebuah peta, pembaca pasti terlebih dahulu akan melihat judul peta. Judul ini biasanya diletakkan pada bagian paling atas sebuah peta.



Judul Peta



Garis Astronomi Garis astronomis merupakan salah satu komponen peta yang memiliki fungsi untuk mengetahui letak posisi absolut suatu objek yang terdapat pada peta utama. Garis dibagi menjadi dua yaitu garis lintang dan garis bujur. Garis astronomis pada peta biasanya ditandai dengan garis putus-putus yang memotong garis tepi.. Garis lintang adalah garis yang melintang dari arah barat - timur atau dari arah timur - barat Garis bujur adalah garis yang membujur dari arah utara - selatan atau selatan - utara.



Judul Peta Garis Lintang Garis Bujur



Garis Tepi Peta Garis tepi merupakan sebuah garis yang memiliki fungsi sebagai pembatas ruang pada peta. Garis yang satu ini dapat memudahkan kita jika kita akan membuat sebuah pulau, wilayah, maupun kota supaya gambar tersebut dapat tepat berada pada posisi di tengah-tengah. Bentuk umum dari garis tepi ini adalah segi empat, dan biasanya dibuat rangkap dengan tujuan agar memperjelas garis yang kita buat.



Judul Peta



Inset Inset atau biasa kita menyebutnya dengan peta kecil merupakan sebuah penunjuk posisi daerah yang digambarkan di dalam peta pada kedudukannya saat ini dengan daerah disekeliingnya yang lebih luas. Inset biasanya diletakkan pada bagian kiri, kanan, atau ada juga yang berada di bagian bawah peta dekat dengan garis tepi. Tujuan utama dari inset ini tak lain dan tak bukan adalah untuk membantu memperjelas salah satu bagian dari peta. Selain itu, inset juga berfungsi untuk menunjukkan sebuah lokasi yang penting di dalam sebuah peta.. Macam-macam inset antara lain: 1.



Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali



2.



Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting



3.



Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama



Judul Peta



Sumber dan Tahun Pembuatan Sumber dan tahun pembuatan peta sangat penting di dalam sebuah peta, bahkan menjadi komponen wajib yang harus dicantumkan dalam pembuatan peta. Sumber dan tahun pembuatan peta ini memiliki fungsi yang sangat penting menyangkut keterpercayaan sebuah peta. Sumber dan tahun pembuatan digunakan sebagai petunjuk data-data yang digunakan dalam sebuah pemetaan yang bertujuan untuk memberikan penyajian informasi yang pasti dan akurat.



Judul Peta



Mata Angin Mata angin memiliki bentuk tanda panah yang biasanya menunjukkan orientasi arah Utara. Arah mata angin ini sangat penting karena sebagai penunjuk 8 arah mata angin yakni arah Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut, Utara, dan Timur Laut. Orientasi arah mata angin ini bersifat fleksibel karena dapat diletakkan dimana saja dengan syarat tidak mengganggu komponen peta lainnya. Catatan yang perlu diberi garis bawah bahwa orientasi mata angin tidak selalu menuju ke arah utara, tetapi dapat menuju ke arah Barat maupun



Selatan.



Simbol Simbol peta merupakan suatu tanda atau biasanya berbentuk gambar yang menyimbolkan bentuk kenampakan alam yang ada dalam peta. Simbol ini dibedakan lagi menjadi 3 jenis, yaitu simbol garis, simbol titik, dan simbol area. a.



Simbol Garis, digunakan untuk mewakili data geografis yang berhubungan dengan jarak, contoh : sungai, jalan, rel dan batas wilayah.



b.



Simbol Titik, digunakan untuk mewakili tempat, contoh : kota, gunung dan objek-onjek penting lainnya.



c.



Simbol Area, digunakan untuk mewakili suatu luasan tertentu, contoh : danau, rawa, gurun dan hutan.



Warna Warna mempunyai fungsi untuk membedakan suatu objek kenampakan alam atau kontur permukaan pada setiap daerah. Warna tersebut sangat diperlukan di dalam sebuah peta sebagai salah satu simbol peta dan menunjukkan kualitas suatu peta yang dapat dilihat dari segi estetikanya.



Legenda Legenda merupakan salah satu unsur pendukung dalam peta yang sering kita temukan di dalam sebuah kotakan dan terletak di sebelah pojok. Legenda ini sering kali dijuluki sebagai keterangan. Karena peta merupakan sebuah informasi menyangkut suatu daerah dan biasanya tertuang dalam bentuk gambar dan simbol, oleh karena itu legenda ini sangat diperlukan untuk membantu pembaca dalam memahami gambar dan simbol yang tertera di dalam sebuah peta. Legenda biasanya ditulis secara ringkas dan jelas dengan tujuan agar mudah dipahami oleh pembaca. Sering kali kita menemukan legenda ini terletak di pojok bawah. Namun perlu diingat bahwa tidak semua jenis peta



meletakkan legenda ini di bagian pojok bawah peta. Legenda bisa juga diletakkan di tempat-tempat lain yang sekiranya tidak mengganggu kenampakan pada peta sehingga peta tersebut tetap terlihat rapi dan menarik.



Judul Peta



Lattering Lettering atau biasa disebut dengan tata penulisan peta mempunyai suatu aturan baku tersendiri yang membedakan dengan objek-objek geografi lain yang biasa di tampilkan dalam sebuah peta. Lettering ini juga berfungsi untuk memperjelas arti simbol-simbol yang telah tersedia. Penggunaan lettering ini ada 2 macam yakni:



1.



Objek Hidrografi yang biasanya ditulis dengan huruf miring, misalnya pada Laut Jawa



2.



Objek Hipsografi yang sering kali dicetak menggunakan huruf tegak, sebagai contohnya adalah Surakarta.



Skala Skala peta merupakan komponen yang sangat penting dalam peta karena berfungsi menunjukkan perbandingan antara jarak sebenarnya dan jarak pada peta. Skala peta dapat mempermudah pengguna untuk mengetahui jarak sebenarnya antartempat. Ada beberapa jenis skala yang sering digunakan yaitu skala angka, skala verbal dan skala garis. 1.



Skala numerik/ angka, yaitu skala yang ditunjukkan dengan angka. Contoh : 1 : 50.000



2.



Skala verbal, yaitu skala yang menunjukkan perbandingan jarak 1 inci di peta sesuai dengan sejumlah mil di lapangan. Contoh : 1 inci = 1 mil



3.



Skala grafis, skala yang ditunjukkan dengan menggunakan garis yang dibagi dalam bagian yang sama.



- TERIMA KASIH -