10 0 213 KB
BAB I Tujuan dan Dasar Teori
1.
Tujuan a. Praktikan mampu membuat desain rangkaian pembalik putaran motor 3 fasa. b. Praktikan mampu membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) c. Terampil memasang rancangan teknis
2.
Dasar Teori Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling banyak digunakan untuk keperluan dalam kelangsungan proses suatu industry. Konstruksinya yang
sederhana dan kuat mendasari alasan
keluasan pemakaianya. Arus rotor motor ini juga tidak memerlukan sumber tertentu, malainkan hanya merupakan arus yang terinduksi akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dan putaran medan magnetic yang dihasilkan oleh arus stator. Dengan menggunakan motor induksi, banyak hal yang bisa dilakukan dengan motor tersebut. Salah satunya adalah dengan membalik arah putarannya sesuai dengan yang kita inginkan. Cara yang sering dilakukan dalam pembalikan arah putaran adalah dengan menukar salah satu fasa dengan fasa yang lainnya yang terhubung pada belitan stator motor induksi. Dalam hal ini, jenis motor yang digunakan adalah motor induksi tiga fasa. Tulisan ini akan membahas tentang rangkaian kendali dan rangkaian daya dari pembalikan arah putaran dari sebuah motor induksi tiga fasa. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membalik arah putaran sebuah motor induksi adalah jangan langsung membalik arah putaran motor ketika motor tersebut sedang dalam keadaan berputar terutama jika motor tersebut sedang berada pada kecepatan maksimumnya. Jika hal itu dilakukan, maka akan menyebabkan kejutan pada motor sehingga dapat memperpendek life time dari motor itu sendiri dan juga dapat membuat motor tersebut jadi panas (menimbulkan arus urutan
negatif). Untuk itu, kita harus men-stop putaran motor terlebih dahulu sebelum membalik arah putarannya. Berikut ini adalah gambar rangkaian kendali dan rangkaian daya dari pembalikan arah putaran motor induksi tiga fasa.
Prinsip Kerja Kontaktor Kontaktor adalah peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik
Inti Besi Didalam suatu kontaktor elektromagnetik terdapat kumparan utama yang terdapat pada inti besi. Kumparan hubung singkat berfungsi sebagai peredam getaran saat kedua inti besi saling melekat.Apabila kumparan utama dialiri arus, maka akan timbul medan magnet pada inti besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat yang dikopel dengan kontak utama dan kontak Bantu dari kontaktor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal dimana kontak NO akan tertutup sedangkan NC akan terbuka. Selama kumparan utama kontaktor tersebut masih dialiri arus, maka kontak-kontaknya akan tetap pada posisi operasinya.
Coil Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi
dan
menarik
kontak-kontaknya
sehingga
terjadi
perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian listrik
Prinsip Kerja Koil Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan arus listrik. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus
kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada tegangan DC atau AC.
Gambar 1. Kontaktor magnetik
Notasi dan penomoran kontaktor
Magnetic Contactor (MC) adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai penghubung/kontak dengan kapasitas yang besar dengan menggunakan daya minimal. Dapat dibayangkan MC adalah relay dengan kapasitas yang
besat. Umumnya MC terdiri dari 3 pole kontak utama dan kontak bantu (aux. contact). Untuk menghubungkan kontak utama hanya dengan cara memberikan tegangan pada koil MC sesuai spesifikasinya.Komponen utama sebuah MC adalah koil dan kontak utama. Koil dipergunakan untuk menghasilkan medan magnet yang akan menarik kontak utama sehingga terhubung pada masing masing pole.Magnetic Contactor atau Kontaktor AC, perangkat pengendalian otomatis, sangat cocok untuk menggunakan di sirkuit sampai tegangan maksimal 690v 50Hz atau 60Hz dan arus sampai 780A dari 6A dalam penggunaannya kontaktor dengan struktur lebih simple/kompak, ukuran kecil dan ringan, secara luas diaplikasikan dalam rangkaian pengendalian, terutama mengendalikan motor atau perangkat listrik lainnya.Untuk aplikasi yang lebih, MC mempunyai beberapa accessories. Dan yang paling banyak dipergunakan adalah kontak bantu. Jika kontak bantu yang telah tersedia kurang bisa dilakukan penambahan di samping atau depan
BAB II Alat dan Bahan
1.
2.
Alat :
Tang kombinasi
Tang Kupas
Tang Lancip
Tang Potong
Obeng + besar
Obeng + kecil
Obeng – besar
Obeng – kecil
Bahan :
Kontaktor S-K12
2 buah
Relay over load
1 buah
MCB 1 fasa
1 buah
MCB 3 fasa
1 buah
Lampu indikator (merah, hijau, kuning) 3 buah
Push button
6 buah
Emergency switch
1 buah
Rel omega
Terminal
1 buah
Motor 3 fasa
1 buah
Panel Listrik
1 buah
BAB III Keselamatan kerja dan Langkah Kerja
1.
2.
Keselamatan kerja
Selalu hati-hati dalam melakukan pengawatan
Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
Periksakan rangkaian kepada instruktur sebelum diuji coba
Langkah Kerja 1.
Siapkan alat dan bahan, periksa apakah alat dan bahan siap dan layak untuk digunakan
2.
Buat gambar pengawatan perencanaan gambar dengan Autocad, menyesuaikan jenis alat yang digunakan
3.
Rangkailah peralatan pada papan instalasi sesuai gambar pengawatan
4.
Lakukan pengecekan menggunakan multimeter
5.
Sambungkan rangkaian dengan sumber tegangan
6.
Hidupkan MCB 1 fasa
7.
Operasikan rangkaian dengan menekan push button hijau 1, sehingga motor berputar ke kanan
8.
Operasikan rangkaian dengan menekan push button hijau 2, sehingga motor berputar ke kiri
9.
Matikan rangkaian dengan menekan push button merah, sehingga motor berhenti
10.
Kembalikan Alat dan bahan
Penjelasan Rangkaian Pengendali Motor 3 fasa
1.
Saat arus masuk pada PBoff arus sudah mengalir menuju kontaktor, namun motor belum bisa berputar karena arus terputus pada Kontaktor.
2.
Saat PBon1 ditekan, arus masuk ke kontak 13-14 dan kontak 13-14 pada Kontaktor 1 terhubung sehingga semua kontak-kontak utama yang ada pada Kontaktor terhubung dan arus masuk kemotor sehingga motor berputar mengikuti arah jarum jam dan lampu indikator 1 akan menyala menandakan motor berputar searah jarum jam.
3.
Untuk membalikkan putaran motor, maka terlebih dahulu motor harus dimatikan dengan menekan PBoff karena apabila arah putaran motor diputar saat motor dalam keadaan hidup maka pada motor akan timbul arus negatif dan membuat motor menjadi panas. Hal ini akan membuat umur motor akan berkurang. Oleh sebab itu PBoff harus ditekan untuk mematikan motor.
4.
Untuk menghidupkan kembali motor, maka PBon2 harus ditekan. Saat PBon2 ditekan maka kontak 13-14 yang ada pada kontaktor 2 terhubung sehingga membuat semua kontak-kontak yang ada pada Kontaktor 2 terhubung dan arus masuk kemotor melalui salah satu fasa yang terbalik. Hal ini membuat motor berputar ke arah berlawanan jarum jam dan lampu indikator 2 akan menyala menandakan motor berputar berlawanan arah jarum jam.
BAB IV Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran Biaya No
Nama Alat
Jumlah
Harga
1
Box panel listrik pyramid
1
Rp
119.000
Rp
119.000
Sudah di Lab
2
Thermal Overload Relay
2
Rp
181.000
Rp
362.000
Sudah di Lab
3
Push Button Switch
6
Rp
11.300
Rp
67.800
Sudah di Lab
4
Ampere Meter
1
Rp
286.350
Rp
286.350
Sudah di Lab
5
Volt Meter
1
Rp
320.850
Rp
320.850
Sudah di Lab
6
Miniature Circuit Breaker
1
Rp
205.000
Rp
205.000
Sudah di Lab
7
Miniature Circuit Breaker
1
Rp
42.500
Rp
42.500
Sudah di Lab
8
Terminal Blocks
1
Rp
66.700
Rp
66.700
Sudah di Lab
9
Selector Switch
1
Rp
13.000
Rp
13.000
Sudah di Lab
10
Emergency Stop Button Switch
1
Rp
13.000
Rp
13.000
Sudah di Lab
11
Magnetic contactor
2
Rp
220.000
Rp
440.000
Sudah di Lab
12
Pilot lamp
3
Rp
8.000
Rp
24.000
Sudah di Lab
Rp
1,960.200
TOTAL
Total
Keterangan