Demokrasi Sebagai Sikap Hidup Masyarakat Makalah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH KEWARGANEGARAAN “Demokrasi Sebagi Sikap Hidup Masyarakat”



DOSEN : Frans Aditia Wiguna, S.Pd., M.Pd



Disusun Oleh : Nando Widyas Utomo



(01.2.19.00698)



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS BAPTIS KEDIRI PRODI KEPERAWATAN STRATA I TAHUN AKADEMIK 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji syukur kami naikan dihadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugerahNya sehingga makalah dengan judul “Demokrasi Sebagi Sikap Hidup Masyarakat” ini dapat terselesaikan dengan baik adanya. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Frans Aditia Wiguna, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing kami sehingga makalah ini dapat dibuat. Kami memohon maaf kepada setiap pembaca makalah ini, karena kami merasa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, pembaca sekalian diharapkan dapat memberikan kritik dan saran kepada kami supaya makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi makalah yang dapat dipercaya sehingga setiap pembaca mendapat banyak pembelajaran dari makalah ini.



Kediri, 18 Oktober 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI Kata Pengantar..................................................................................................i Daftar Isi...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2 1.3 Batasan Masalah........................................................................................2 1.4 Tujuan Penulisan.......................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Demokrasi Sebagai Sikap Hidup Masyarakat...........................................3 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan................................................................................................9 3.2 Saran..........................................................................................................9 Daftar Pustaka...................................................................................................10



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian tentang demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (etimologis) dan istilah (terminologis). Secara etimologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau kependudukan suatu tempat dan “cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos (demokrasi) adalah keadaan negara dimana dalam sistem pemerintahanya kedaulatan berada ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat. Sementara itu, pengertian demokrasi secara istilah sebagaimana dikemukakan para ahli sebagai berikut : a. menurut Joseph A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk untuk mencapai keputusan politik dimana individuindividu memeperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompeetitif atas suara rakyat; b. Sidney Hook berpendapat demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa; c. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl menyatakan demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan di mana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka diwilayah publik oleh warga negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil mereka yang telah terpilih; d. Henry B. Mayo menyatakan demokrasi sebagai sisitem politik merupakan suatu sistem yang menunjukan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan



1



pollitik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminya kebebasan politik. Affan Gaffar (2000) memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu pemaknaan secara normatif (demokrasi normatif) dan empirik (demokrasi empirik). Demokrasi normatif adalah demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan oleh sebuah negara. Sedangkan demokrasi empirik adalah demokrasi dalam perwujudanya pada dunia politik praktis.



Dengan



demikian makna demokrasi sebagai dasar hidup bermasyarakat dan bernegara mengandung pengertian bahwa rakyatlah yang memberikan ketentuan dalam masalah-masalah mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan negara, karena kebijakan tersebut akan menentukan kehidupan rakyat. Dengan demikian negara yang menganut sistem demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat. 1.2 Rumusan Masalah Apa yang dimkasud demokrasi sebagi sikap hidup masyarakat? 1.3 Tujuan Mengidentifikasi demokrasi sebagai sikaap hidup masyarakat 1.4 Manfaat Untuk memperdalam wawasan serta pengetahuan kita tentang demokrasi sebagai sikap hidup masyarakat. Sehingga mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan setelah proses pembelajaran dan kelengkapan materi mampu menjawab dengan tepat.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.2 Demokrasi Sebagai Sikap Hidup Masyarakat Demokrasi harus terus dikembangkan dalam kehidupan demokrasi, baik dalam suprastruktur maupun infrastruktur. Perilaku budaya demokrasi yang dikembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara akan menghasilkan demokrasi yang berbudaya dan peradaban. Kondisi demikian merupakan iklim yang cukup mendukung terwujudnya masyarakat madani.Untuk membentuk suatu negara yang demokratis, maka negara tersebut harus melaksanakan prinsip demokrasi yang didukung oleh warga negara. A. Henry B. Mayo merinci beberapa nilai yang terdapat dalam budaya demokrasi ,yaitu sebagai berikut : a. Menyelesaikan perselisihan dengan damai secara lembaga. b. Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah. c. Menyelesaikan pergantian pemimpin secara teratur. d. Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimal. e. Mengakui dan mengganggap wajar adanya keanekaragaman. f. Menjamin tegaknya keadilan. Penyelenggaraan yang mendukung tetap tegaknya prinsip-prinsip demokrasi, diantaranya melalui hal-hal pemerintahan yang bertanggung jawab, dan lembaga perwakilan rakyat yang menyalurkan aspirasi rakyat dan mengadakan pengawasan, pembentukan organisasi atau adanya partai politik, pers dan media massa yang bebas untuk menyalurkan pendapat, sistem peradilan yang bebas (merdeka) untuk menjamin hakhak asasi dan mempertahankan keadilan. Sikap yang harus dikembangkan untuk membudayakan perilaku yang mendukung tegaknya prinsip demokrasi, terbuka dan transparan untuk memupuk kepercayaan terhadap satu sama lain, terbiasa melakukan dialog untuk menyelesaikan masalah, sehingga timbul sikap toleransi, menghargai pendapat orang lain, toleransi atau belajar



3



menerima



keberagaman,



menghargai



kelompok



minoritas,



mengutamakan kepentingan umum. B. Rusli Karim ,perilaku dan ciri-ciri seseorang yang mempunyai kepribadian yang demokrasi adalah : a. Inisiatif b. Disposisi c. Toleransi d. Kecintaan terhadap keterbukaan e. Komitmen dan tanggung jawab f. Kerja sama Perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan sehari-hari adalah hal-hal berikut : 1. Menjunjung tinggi persamaan Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, kritik dan saran dari orang lain. 2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Dalam kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati bersama berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga batasan norma yang berlaku dapat dipatuhi. 3. Membudayakan sikap yang bijak dan adil. Bijak dan adil dalam makna yang sederhana adalah perbuatan yang benar-benar dilakukan dengan perhitungan, mawas diri, mau memahami diskriminatif,



yang



dilakukan



terbuka,



dan



orang menjaga



lain



,proporsional,



persatuan



dan



tidak



kesatuan



lingkungan masyarakat sekitar. 4. Membijaksanakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan. Dalam musyawarah mufakat terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan untuk memutuskan. 5. Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional.



4



Makna penting dalam memahami sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagaimana kita mampu berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan profesi yang kita miliki. Sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia : a. Melaksanakan hak pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu dan menjauhkan diri dari sifat golput (golongan putih artinya tidak ikut memilih dalam pemilu). b. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan. c. Menyukseskan pemilu yang luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil). d. Menaati hukum. e. Setiap keputusan diambil dengan musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama. f. Saling mendukung setiap usaha pembelaan negara. g. Saling menghormati kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai agama dan kepercayaan-Nya itu. Membiasakan diri melaksanakan budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan di lingkungan keluarga ,maupun lingkungan sekolah, di organisasi masyarakat (ormas) dan partai politik (parpol), serta di DPR sebagai lembaga pembuat Undang-Undang. 1. Di Lingkungan Keluarga Dalam kehidupan keluarga, budaya demokrasi juga memegang peranan penting. Setiap anggota keluarga mempunyai kebebasan yang sama. Kebebasan ini hendaknya dihormati oleh masing-masing anggota keluarga. Oleh karena itu, tindakan sesuka hati sendiri hendaknya dihindari. Mereka hendaknya saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan dan masalah yang ada. Dengan demikian, semua anggota keluarga akan merasa betah di rumah. Penerapan



Budaya



demokrasi



di



lingkungan



diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:



5



keluarga



dapat



 Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara;  Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;  Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;  Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.  Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya.  Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah mufakat.  Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. 2. Di Lingkungan Masyarakat Dalam kehidupan bermasyarakat, sangat diperlukan kerjasama untuk menciptakan kesejahteraan bersama. Untuk itu, sikap saling menghormati sangat diperlukan. Jika masing-masing oranghanya menonjolkan kepentingan, urusan, dan kehiduoan pribadinya, niscaya upaya pencapaian tersebut akan terhambat. Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:  Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;  Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;  Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;  Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;  Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.  Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.  Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.  Mengikuti kegiatan rembug desa.  Mengikuti kegiatan kerja bakti.  Bersama-sama memberikan usulan demi kemajuan masyarakat.



6



3. Di Lingkungan Sekolah Penerapan



demokrasi



di



sekolah



hendaknya



mengutamakan



musyawarah dalam menyelesaikan persoalan bersama. Hal ini bertujuan, untuk membentuk rasa solidartas bersama. Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:  Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan cantik jeleknya seseorang;  Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama;  Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;  Mengutamakan



musyawarah,



membuat



kesepakatan



untuk



menyelesaikan masalah;  Sikap anti kekerasan.  Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang lain yang relevan.  Berani mengajukan petisi (saran/usul).  Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.  Selalu mengikuti jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS.  Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS. 4. Di Lingkungan Kehidupan Bernegara Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:  Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;  Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai pendapat warganya;  Memiliki kejujuran dan integritas;  Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;  Menghargai hak-hak kaum minoritas;



7



 Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;  Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan bersama untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.



8



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Seperti sudah disinggung di atas, demokrasi bukanlah sesuatu yang akan terwujud bagaikan benda yang jatuh dair langit secara sempurna, melainkan menyatu dengan proses sejarah, pengalaman nyata dan eksperimentsi sosial sehari-hari dalam tata kehiduapn bermasyarakat dan bernegara termasuk dalam tata pemerintah. Karena itu tumbuh dan berkembangnya demokrasi dalam suatu negara memerlukan ideologi yang terbuka, yaitu ideologi yang tidak dirumuskan “sekali dan untuk selamanya” (once and for all), tidak dengan ideologi tertutup yaitu ideologi yang konsepnya (presepts) dirumuskan “sekali dan untuk selamanya” sehingga cenderung ketinggalan zaman (obsolete, seperti terbukti dengan ideologi komunisme) 3.2 Saran Sebagai warga Negara Indonesia kita sudah harus memiliki pola pikir yang dewasa untuk melakukan atau menghadapi rintangan yang akan ada. Demokrasi adalah keadaan negara dimana dalam sistem pemerintahanya kedaulatan berada ditangan rakyat sehingga pemerintah tidak bisa mecetuskan atau mengesahkan peraturan atau UU tanpa persetujuan dari masyarakat juga dan suara rakyat harus di dengar dan harus di pertimbangkan bila melakukan suatu musyawarah.



9



DAFTAR PUSTAKA http://fredypurbayadhyfha.wordpress.com/2011/04/05/perilakubudaya-demokrasi-dalam-kehidupan-sehari-hari/  Winarno. 2010. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : PT Bumi Aksara. Endang Zaelani Zukaya, dkk. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Paradigma. Kaelan MS. 2000. Pendidikan Pancasila Edisi Reformasi. Yogyakarta : Paradigma.



10