Dermatosis Eritroskuamosa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up

Dermatosis Eritroskuamosa [PDF]

Heryanto syamsuddin

 Definisi

: penyakit kulit yang terutama ditandai adanya eritema dan skuama  Penyakit-penyakit

7 0 961 KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE


File loading please wait...
Citation preview

Heryanto syamsuddin



 Definisi



: penyakit kulit yang terutama ditandai adanya eritema dan skuama  Penyakit-penyakit tsb :    







Psoriasis Parapsoriasis Eritroderma Pitiriasis rosea Liken planus



 penyakit



kulit autoimun, kronik dan residif



ditandai:  Bercak-bercak eritema berbatas tegas, skuama kasar berlapis-lapis dan transparan, disertai fenomena tetesan lilin, Auspitz dan Köbner



 Faktor  



Tipe familial Tipe nonfamilial



 Faktor 



Imunologik



Pembentukan epidermis ( turn over time ) dipercepat menjadi 3-4 hari



 Faktor 



Genetik



Pencetus



Stress psikik, infeksi fokal, gangguan metabolik, obat, alkohol, rokok



 KU



: tidak dipengaruhi  Gatal ringan  Predileksi :   



kulit kepala perbatasan kulit kepala dan wajah / muka ekstensor ekstremitas terutama siku, lutut, lumbosakral



 Bercak-bercak



eritema yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya,  Skuama berlapis-lapis, kasar, warna putih seperti mika atau transparan  Psoriasis gutata : sebagian besar lentikular



 Fenomena 



Skuama yang berubah warna menjadi putih pada goresan --> disebabkan berubahnya indeks bias



 Fenomena 



Auspitz



Tampak serum atau darah berbintik-bintik disebabkan papilomatosis



 Fenomena 



tetesan lilin



Köbner



Trauma pada kulit penderita psoriasis, misalnya : garukan, dapat menyebabkan kelainan yang sama dengan kelainan psoriasis



 1.



Kelainan kuku (50%) pitting nail  berupa lekukan-lekukan miliar  2. Kelainan sendi : bersifat poliartikular  Predileksi : sendi interfalangs distal



 Bentuk      



Psoriasis Psoriasis Psoriasis Psoriasis Psoriasis Psoriasis  







klinis psoriasis vulgaris gutata inversa exudativa seboroik pustulosa



Palmoplantar (barber) Generalisata akut (von zumbusch)



Eritroderma psoriatik



 Gambaran



khas : hiperkeratosis, parakeratosis dan akantosis  Abses monro  papilomatosis dan vasodilatasi di sub epidermis



 Sifilis



stadium II  Dermatitis seboroik  Dermatofitosis



 Edukasi



pasien dan keluarga.  Terapi hanya mengontrol, tidak menyembuhkan.  Yakinkan penyakit tidak menular dan banyak dijumpai.  Diskusikan pilihan terapi  Diskusikan faktor penyebab



Emolien  fase non aktif 2. Preparat ter  efek : antiradang  asal : fosil  iktiol  kayu  oleum kadini dan oleum ruski  indikasi psoriasis akut  batubara  liantral, LCD  Indikasi psoriasis menahun  Konsentrasi 2-5%, ditambah asam salisilat 3-5%, meningkatkan penetrasi 1.



3. Kortikosteroid topikal golongan potent 4. Ditranol (antralin) keratinisasi normal 5. Pengobatan penyinaran  Sinar UV menghambat mitosis  ** UVA + Psoralen  ** UVA + Psoralen ter Goeckman



1.



2. 3. 4.



5. 6. 7.



Sitostatik : Metrotrexat 3 x 2.5 mg, interval 12 jam dalam seminggu. Dosis total 7.5 mg. Jika tidak ada perbaikan dosis dinaikkan 2.5-5 mg perminggu. (Dosis 3 x 5 mg perminggu biasanya sudah tampak perbaikan) Siklosporin : efek imunosupresif, psoriasis rekalsitran tipe plak sedang – berat. Retinoid (Asitretin) mono terapi pustular dan eritrodermi Levodopa 2 x 250 mg - 3x 500 mg DDS 2 x 100 mg untuk psoriasis pustulosa tipe barber Etretinat (Tigason)  mengurangi proliferasi sel epidermal pada lesi psoriasis dan kulit normal Kortikosteroid



 Adanya



eritema dan skuama, berkembang perlahan-lahan, kronik  Etiologi : belum diketahui  Klasifikasi 1. Parapsoriasis gutata 2. Parapsoriasis variegata 3. Parapsoriasis en plaque



 Pada



dewasa muda ( >>pria), dapat terusmenerus, remisi.  Parapsoriasis Gutata 



 



Papul miliar, lentikular, eritema , skuama, dapat hemoragik, kadang-kadang berkonfluensi , umumnya simetrik Predileksi : badan, lengan atas, paha. Tidak ada pada kulit kepala, muka dan tangan



 Parasporiasis



variegata  badan, bahu,



tungkai  Parapsoriasis en plaque badan, ekstremitas  Bercak eritematosa, permukaan datar, bulat/lonjong, skuama sedikit, merah jambu atau kuning



 Parapsoriasis



gutata :  infiltrat limfohistiositik di sekitar pembuluh darah superfisial, hiperplasia epidermal ringan, sedikit spongiosis  Parapsoriasis variegata :  Epidermis tampak menipis, parakeratosis dermis tampak infiltrat seperti pita limfosit



 Pitiriasis  Psoriasis



rosea



 Penyinaran



UV  Kortikosteroid topikal  Eritromisin (40 mg / KgBB) u/ parapsoriasis gutata



Ditandai



eritema seluruh tubuh atau hampir seluruh tubuh, biasanya disertai skuama.  Bukan suatu entitas penyakit Presentasi klinis berbagai penyakit.



1. 2.



3. 4.



Akibat alergi obat biasanya sistemik Akibat perluasan penyakit kulit, mis : psoriasis, pemfigus foliaseus, dermatitis atopi, pitiriasis rubra pilaris, liken planus Akibat penyakit sistemik termasuk keganasan Idiopatik



Manifestasi sistemik meliputi gangguan :  Gangguan termoregulasi  edema perifer  hilangnya cairan, elektrolit dan albumin  Takikardi dan gagal jantung



 Diet



tinggi protein, karena terlepasnya skuama dapat menyebabkan hipoproteinemia.  Emolien untuk mengurangi radiasi akibat vasodilatasi oleh eritema, misalnya dengan salep lanolin 10%.  Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektroloit  cegah hipotermi  Terapi terhadap infeksi sekunder  Eradikasi penyebab



Medikamentosa : Kortikosteroid oral  Metotreksat, Asitretin atau siklosporin  Antihistamin oral



Erupsi kulit akut dan sering dijumpai bersifat swarsirna dimulai dengan lesi inisial berbentuk eritema dan skuama halus , Disusul oleh lesi-lesi yang lebih kecil di badan, lengan dan paha atas yang tersusun sesuai dengan lipatan kulit  Penyebab belum diketahui  Sembuh dalam 3-8 minggu 



 Belum



diketahui  Hipotesis : Penyebab virus karena bersifat self limiting disease - swasirna



 Gatal



ringan  Pada umumnya tidak ada gejala konstitusi  Penyakit mulai dengan lesi pertama (Herald  Patch), umumnya di badan Soliter, oval dan anular, diameter 3 cm  Lamanya : beberapa hari hingga beberapa minggu



 Lesi



berikutnya timbul 4-10 hari setelah lesi pertama  Gambaran khas : sama dengan lesi pertama hanya lebih kecil susunannya sejajar dengan kosta, hingga menyerupai pohon cemara  Lesi timbul serentak atau dalam beberapa hari  Lokasi: badan, lengan atas bagian proksimal, paha atas.  Diagnosis banding : Tinea korporis



 Simptomatis  Gatal



: sedativa  Topikal : bedak asam salisilat + menthol 0.05%  Kortikosteroid topikal sedang



Peradangan kulit kronik, sirkumpskrip, sangat gatal  Ditandai dengan kulit tebal, skuama dan garis kulit tampak menonjol akibat garukan atau gosokan berulang 



Belum diketahui Ada hipotesis yang mengatakan oleh :  faktor pencetus stress emotional  Terutama menyerang dewasa, usia 30-50 tahun



 Sangat



gatal sampai dapat mengganggu tidur  Lokasi kelainan pertama : ekstremitas bawah, fleksor pergelangan tangan / lengan bawah  Lesi dapat tunggal, Distribusi simetrik, ukuran lentikular – plakat  Letak lesi bisa dimana saja  Umummnya likenifikasi



 Dermatitis  



Atopik



Psoriasis Liken planus



 Ditujukan



untuk menghambat siklus gatal-



garuk  Kortikosteroid topikal dan keratolitik  Kortikosteroid intralesi  Antihistamin sedatif  Konsultasi psikiater