Design Thinking [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DESIGN THINKING



Sumber : https://images.app.goo.gl/Hvws3cxRp5SaciLg7 1. Apa itu design thinking ? Design thinking adalah proses tidak linier dan berulang yang digunakan oleh tim untuk memahami pengguna, menantang asumsi, mendefinisikan ulang masalah, dan membuat solusi inovatif untuk membuat prototype dan melakukan uji coba. Dalam design thinking terdapat 5 tahapan, yaitu : Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Design thinking paling berguna untuk mengatasi masalah yang tidak jelas atau tidak diketahui. Design thinking berputar di sekitar minat yang mendalam dalam mengembangkan pemahaman dari orang-orang yang menjadi tujuan perancangan produk atau layanan. Design thingking sangat berguna dalam mengatasi masalahmasalah yang tidak jelas atau tidak dikenal, dengan melakukan reframing masalah dengan cara-cara yang berpusat pada manusia, menciptakan banyak ide dalam brainstorming, dan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan prototype, testing, dan mencoba berbagai konsep dan ide. 2. Kenapa Design Thinking penting ?? Dalam UX Design, sangat penting untuk mengembangkan dan menyempurnakan skill untuk memahami dan mengatasi perubahan cepat dalam lingkungan dan perilaku pengguna. Dunia menjadi semakin saling berhubungan dan kompleks sejak ilmuwan kognitif dan pemenang hadiah nobel Herbert A. Simon pertama kali menyebutkan pemikiran desain dalam bukunya tahun 1969, The Sciences of the Artificial, dan kemudian menyumbangkan banyak ide untuk prinsipprinsipnya. Para profesional dari berbagai bidang, termasuk arsitektur dan teknik,



kemudian mengembangkan proses yang sangat kreatif ini untuk memenuhi kebutuhan manusia di era modern. Organisasi abad kedua puluh satu dari berbagai industri menganggap design thinking sebagai sarana yang berharga untuk memecahkan masalah bagi pengguna produk dan layanan mereka. Tim desain menggunakan design thinking untuk mengatasi masalah yang tidak jelas atau tidak diketahui (alias masalah jahat) karena mereka dapat menyusun ulang masalah ini dengan cara yang berpusat pada manusia dan berfokus pada hal yang paling bagi pengguna. Dari semua proses desain, pemikiran desain hampir pasti yang terbaik untuk “berfikir di luar kotak”. Dengannya, tim dapat melakukan penelitian UX, pembuatan prototype, dan pengujian kegunaan yang lebih baik untuk menemukan cara baru untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Nilai design thinking sebagai kekuatan pendorong yang memperbaki dunia dalam bisnis (kelas berat global seperti Google, Apple, dan Airbnb telah menggunakannya dengan efek yang menonjol) sesuai dengan statusnya sebagai subjek populer di universitas internasional terkemuka. Dengan design thinking, tim memiliki kebebasan untuk menghasilkan solusi inovatif. Dengan menggunakannya, tim Anda bisa mendapatkan informasi yang sulit diakses dan menerapkan kumpulan metode langsung untuk membantu menemukan jawaban inovatif.



3. Tahapan dalam Proses Design Thinking Tahapan dalam design thinking tidak selalu berututan, dan tim sering menjalankan tahapan tersebut secara paralel, tidak mengikuti urutan dan mengulanginya dalam sebuah seni iteratif



Sumber : https://public-media.interaction design.org/images/uploads/afb760ddf1e9864f6de5d6bdf3065175.jpeg a. Empathize – Meneliti kebutuhan pengguna Di tahap ini, anda harus mendapatkan pemahaman empatik dari masalah yang anda coba untuk pecahkan, biasanya melalui penelitian pengguna. Empati sangat penting untuk human - centered design process seperti design thinking karena itu memungkinkan anda mengesampingkan asumsi anda sendiri tentang dunia dan mendapatkan wawasan nyata tentang pengguna dan kebutuhan mereka. b. Define – Menyatakan kebutuhan dan masalah pengguna Pada tahap ini, waktunya untuk mengakumulasikan semua informasi yang telah dikumpulkan selama tahap Empathize. Anda kemudian menganalisa pengamatan dan mensintesisnya untuk menemukan masalah inti yang telah anda dan tim anda identifikasi. Definisi ini disebut pernyataan masalah. Anda bisa membuat persona untuk membantu upaya anda tetap human – centeren sebelum melanjutkan ke tahap ideate. c. Ideate – Menantang asumpsi dan membuat ide Sekarang, anda telah siap untuk membuat ide. Latar belakang pengetahuan yang kuat pada dua tahap awal berarti anda bisa memulai untuk “berfikir di luar kotak”, mencari jalan alternatif untuk melihat masalah dan mengidentifikasi solusi inovatif untuk pernyataan masalah yang telah anda buat. Brainstorming sangat berguna di sini. d. Prototype – Mulai membuat solusi Ini adalah tahapan eksperimental. Targetnya adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan solusi terbaik untuk setiap masalah yang ditemukan. Tim anda



harus membuat beberapa versi produk yang murah dan diperkecil ( atau fitur tertentu yang ditemukan dalam produk ) untuk menginvestigasi ide yang telah anda buat. Ini bisa melibatkan hanya paper prototyping e. Test – Coba solusi anda Penilai menguji prototye dengan ketat. Meskipun ini adalah tahapan final, design thinking bersifat iteratif : Tim sering menggunakan hasil untuk mendefinisikan ulang satu atau lebih masalah lebih lanjut. Jadi, anda bisa kembali ke tahap sebelumnya untuk membuat iterasi, perubahan dan penyempurnaan lebih lanjut – untuk menemukan atau mengesampingkan solusi alternatif. Secara keseluruhan, anda harus memahami bahwa tahapan ini adalah mode berbeda yang berkontribusi pada seluruh projek desain, bukan langkah berurutan. Tujuan design thinking secara keseluruhan adalah untuk mendapatkan pemahaman terdalam tentang pengguna dan apa solusi atau produk ideal mereka.